Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MODUL

SEJARAH
PEMINATAN
18 SEPTEMBER
2020
M. Daffa Raihan

XII- IPS-A

(24)

Hal. 8

Menurut anda mengapa Soekarno selalu diidetikan dengan istilah


Revolusi! Dan jelaskan pemikiran serta cita-cita Soekarno terhadap
terbentuknya tatanan dunia baru!

Jawab : Menurut saya, Soekarno selalu diidentikan dengan istilah revolusi


karena di setiap pergerakannya , dalam sebuah pidato atau tulisan-tulisan
selalu menyebutkan istilah revolusi.

Misal, dalam ketidakpastian politik dan landasan negara, Bung Karno


memperkenalkan konsepsinya. Ia menyatakan perlunya dibentuk kabinet
yang didukung semua partai besar. "Semua kekuatan revolusi berada di
meja makan yang sama ". Dari setiap inilah, Soekarno mulai diidentikan
dengan istilah revolusi.

Selanjutnya, pemikiran serta cita-cita Soekarno terhadap terbentuknya


tatanan dunia baru yaitu dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara, cita-cita Bung Karno selalu relevan, karena berangkat dari
kesadaran yang paling dalam untuk menjadikan politik sebagai alat
pembebas bagi umat manusia agar merdeka dari berbagai belenggu
penjajahan. Dengan demikian intisari dari keseluruhan pemikiran Bung
Karno adalah pada perjuangan kemanusiaan itu sendiri.

Dengan kondisi demikian, pandangan Sukarno untuk menyerukan


perdamaian dunia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945
menjadi tawaran yang dibalut dengan istilah To Build The World A New.
Artinya, dengan istilah itu maka ada suatu rumusan bilamana dunia ingin
damai maka hanya Pancasila yang dapat dijadikan konsepsi bukan
konsepsi seperti Kolonialisme dan Imperialisme beserta turunannya yang
sudah usang, serta telah terbukti terus membuat kerusakan di muka bumi
selama berabad-abad. Oleh karena itu, Pancasila menjadi suatu kebenaran
universal yang dapat diterima oleh setiap bangsa.

Hal.11

Kajilah isi Dasasila Bandung secara spesifik dilihat dari konteks pada masa
itu serta relevansinya dengan konteks masa kekinian!

Jawab :

Berikut isi Dasasila Bandung secara spesifik dari konteks masa itu :

[A] Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuantujuan serta asas-asas yang
termuat dalam Piagam PBB.

[B] Menghormati kedaulatan dan integritas territorial semua bangsa.

[C] Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa
besar maupun kecil.

[D] Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam
negeri negara lain.

[E] Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri


secara sendirian atau secara kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB.

[F] (1) Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif


untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negaranegara
besar. (2) Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.

[G] Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun


penggunaan kekuasaan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik
suatu negara.

[H] Menyelesaikan segala perselisihan-perselisihan internasional dengan jalan


damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hakim,
ataupun lain-lain cara damai lagi menurut pilihan pihak-pihak yang
bersangkutan yang sesuai dengan Piagam PBB.

[I] Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.

[J] Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

Menurut saya, relevansi Dasasila Bandung tersebut terhadap konteks kekinian


yaitu dalam salah satu poin misalnya, Hidup Berdampingan Secara Damai”,
yang tentunya memberikan siraman kedamaian untuk Indonesia yang penuh
dengan keberagaman. Sebab, saat ini, tak sedikit pula masyarakat Indonesia
yang lebih suka memoles hitam isu anti-toleransi dengan berbagai bumbunya
menjadi sebuah perdebatan hingga menyengsarakan salah satu kaum maupun
individu.

Jadi kesimpulannya, Dasasila Bandung masih relevan dengan konteks kekinian,


karena sebagai pedoman keberagaman masyarakat Indonesia dan aktualisasi
pemuda.

Anda mungkin juga menyukai