Makalah MITIGASI BENCANA ANGIN PUTING BE PDF
Makalah MITIGASI BENCANA ANGIN PUTING BE PDF
OLEH:
F1B1 11 063
KENDARI
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan hidayah –
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta generasi
Tenggara Timur” ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Mitigasi Bencana
Alam, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo Kendari.
Makalah ini berisi tentang bentuk-bentuk mitigasi yang dilakukan oleh Masyarakat
maupun Pemerintah dalam mengurangi dampak atau risiko bencana angin puting
beliung.
dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Andri Wijaya Bidang, M.Si, selaku Dosen mata Kuliah Mitigasi Bencana Alam yang
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak
yang terkait dan yang paling penting adalah bermanfaat bagi masyarakat. Kritik dan
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
ii
4.2 Saran ......................................................................................................... 25
Referensi ................................................................................................................. 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara dua benua
yaitu Benua Asia dan Benua Australia, serta berada di antara dua samudera yaitu
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis Indonesia tersebut mempunyai
pengaruh terhadap perubahan angin asia dan angin australia yang selalu berganti arah
dua kali selama setahun, hal ini terjadi karena mengikuti pergeseran matahari ke arah
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Perubahan musim kemarau ke musim hujan
atau sebaliknya disebut masa peralihan antar musim atau lebih dikenal dengan musim
pancaroba.
menjelaskan bahwa Cuaca Ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak
lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta.
Bencana Alam yang ditimbulkannya adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
prediksi. Dimana pada musim pancaroba kerap terjadi cuaca ekstrim, seperti; hujan
1
badai, hujan es, petir, angin kencang, angin puting beliung, banjir dan longsor serta
gelombang laut yang tinggi. Kejadian cuaca ekstrim ini terjadi di hampir seluruh
Indonsia selama bulan-bulan musim peralihan. Kejadian cuaca ekstrim pada musim
pancaroba yang paling banyak adalah bencana angin puting beliung. Musim
pancaroba biasanya suhu udara berubah menjadi lebih panas dan gerah, disertai
datangnya angin kencang, terjadinya awan gelap yang relative singkat serta hujan
peralihan musim kemarau/hujan (pancaroba). Hal ini terjadi karena proses perubahan
arah angin asia dan angin Australia yang terjadi dua kali setahun. Perubahan arah
permukaan dan lapisan atas yang cukup besar sehingga menimbulkan daya sedot
udara dari permukaan ke lapisan atas yang kuat. Namun area kejadian angin puting
beliung pada umumnya sangat lokal dan dalam waktu yang singkat. Tanda-tanda
akan terjadinya angin puting beliung, antara lain; (1) Sehari sebelumnya udara malam
hari terasa panas dan gerah, (2) Pada pagi hari langit cerah dan sekitar pukul 10.00
pagi ada pertumbuhan awan gelap yang cepat, (3) Terbentuk awan gelap
Cumulusnimbus (Cb) yang bentuk awannya seperti bunga kol, (4) Angin dingin
mulai berhembus dan ranting serta daun pepohonan disekitar mulai bergoyang
kencang, (5) Angin dingin semakin lama semakin kencang dan terjadilah angin ribut
(puting beliung).
2
Melihat hasil data perbandingan bencana alam per jenis kejadian selama
periode tahun 1815-2014 (sumber data BNPB) yang terjadi di wilayah Indonesia,
Data dari BNPB, selama tahun 2013 telah terjadi kejadian angin puting
luka-luka 171 jiwa, menderita 45.774 jiwa, mengungsi 1.598 jiwa, serta rumah rusak
Sikap waspada ini penting dimiliki masyarakat terutama yang beraktivitas di darat
maupun di laut karena tekanan angin kencang yang melanda seluruh wilayah
kepulauan ini dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 40-45 km/jam, kata Kepala
Menurut dia, angin kencang yang saat ini meluas hingga ke seluruh NTT itu
terjadi karena adanya tekanan angin kencang di Australia sehingga merambat hingga
ke Nusa Tenggara Timur yang letaknya berdekatan terutama dengan Australia Utara.
Karena itu masyarakat di Nusa Tenggara Timur terutama yang hendak melakukan
perjalanan melalui darat dan laut diingatkan untuk selalu berwaspada karena dapat
Ia mengatakan satu tingkatan diatas angin kencang itu adalah angin puting
beliung yang berpotensi terjadi pada semua daerah di NTT. NTT dari waktu ke waktu
3
dalam jenis cuaca apapun sering berpotensi terjadi bencana, antara lain bencana
banjir, angin kencang, puting beliung, gelombang laut yang tinggi. Karena itu diminta
daerah di NTT berpotensi, bencana banjir berpotensi terjadi di Kota dan Kabupaten
Kupang, Kabupaten Malaka, Timor Tengah Selatan di wilayah Boking dan Kolbano,
Sumba Timur, Manggarai Timur, Manggarai dan sebagian Manggarai Barat. Bencana
Manggarai Timur.
Jumat (31/1/2014) siang, sehingga mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa
Dari 10 rumah tercatat lima rumah mengalami kerusakan parah. Sebab, atap
dan kap rumah diterbangkan angin sehingga rumah-rumah itu terlihat gundul. Hanya
2014), membuat pohon dan tiang listrik bertumbangan serta atap rumah terbongkar.
Kejadian-kejadian akibat angin kencang dan puting beliung ini perlu diwaspadai,
karena bukan tidak mungkin sesewaktu dapat terjadi lagi, ketika cuaca semakin
ekstrem.
4
Cuaca ekstrim pada musim pancaroba terutama puting beliung, proses
terjadinya dalam waktu yang singkat dan dadakan. Sehingga ada beberapa hal yang
tugas mengelola dan menganalisa kondisi iklim dan cuaca, peran BMKG dalam hal
mitigasi bencana alam ekstrim sangat diperlukan. BMKG telah membuat informasi
peringatan dini cuaca ekstrim yang update tiap hari di wilayah Indonesia dan
Oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana angin itu akan berubah
menjadi bencana, sehingga kita bisa mengantisipasi dengan cepat, sehingga bisa
mengurangi resiko bencana. Maka dalam makalah ini akan di bahas mengenai apa itu
angin puing beliung, apa tindakan yang harus dilakukan bila akan terjadi angin
putting beliung serta bagaimana mitigasi bencana angin puting beliung sebelum dan
Berdaskaran latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini yaitu,
sebagai berikut:
5
2. Bagaiman proses terjadinya angin puting beliung ?
5. Bagaimana mitigasi bencana angin puting beliung sebelum, saat dan setalah
terjadi bencana ?
1.3 Tujuan
5. Mengetahui mitigasi bencana angin puting beliung sebelum, saat dan setalah
terjadi bencana
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu, secara
khusus untuk memenuhi tugas mata kuliah mitigasi bencana alam yang dibebankan
kepada kami dan secara umum untuk menambah pengetahuan kita mengenai segala
sesuatu tentang angin puting beliung dan bagaimana mitigasi bencana angin puting
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang
membentuk hubungan antara awan kumulonimbus atau dalam kejadian langka dari
dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin puting beliung muncul dalam
banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terkihat jelas
yang ujungnya yang menyentuh buimi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan
Tornado adalah angin kencang yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-
90 km/jam yang berlangsung 5-30 menit akibat adanya perbedaan tekanan yang
sangat besar dalam area skala yang sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar
udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting
beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus udara naik keatas yang kuat.
Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara
pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul,
akibat radiasi matahari disiang hari tumbuh awan secara vertical, selanjutnya didalam
7
awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan udara
yang tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
Kebanyakan puting beliung mempunyai angin salju 175 km/j atau kurang,
dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum lenyap.
lebar lebih dari 1,6 km, dan boleh bergerk melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal dan berlapis-lapis
(awan Cb) dekat dengan permukaan bumi, dimana jenis awan ini biasanya berbentuk
bunga kol dan pertumbuhannya menjulang vertikal sampai pada ketinggian lebih dari
30.000 ft, dan bisa juga berasal dari multi sel awan, dengan luasan area horizontalnya
sekitar 0-5 Km
Angin puting beliung kejadiannya singkat antara 3-5 menit setelah itu diikuti
Km/jam atau lebih dengan durasi yang sangat singkat dan tidak sama dengan
fenomena badai yang sering melanda di negara Amerika, Australia, Filipina, Jepang,
Korea maupun China. Jadi wajar kalau peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak
merata, sedangkan angin kencang dapat berlangsung lebih dari 30 menit bahkan bisa
Puting beliung ini biasanya terjadi pada saat musim peralihan atau pada saat
cuaca hujan atau di musim hujan yang hujannya masih banyak terjadi pada siang hari
8
atau malam hari, karena memang fenomena nya selalu terjadi setelah lepas pukul
13.00 – 17.00 waktu setempat, namun demikian tidak menutup kemungkinan dapat
3. Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat
jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang yang secara visual seperti bunga
kol.
4. Awan tiba-tiba berubah warna dari warna putih menjadi warna hitam pekat (awan
Cb).
5. Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin
9
6. Durasi fase pembentukan awan hingga fase awan punah berlangsung paling lama
sekitar 1 jam, oleh karena itulah masyarakat agar tetap waspada selama periode
ini.
Melihat hasil data perbandingan bencana alam per jenis kejadian selama
periode tahun 1815-2014 (sumber data BNPB) yang terjadi di wilayah Indonesia,
Gambar 2.2 Perbandingan Jumlah Kejadian Bencana Per Jenis Bencana Periode Th. 1815-2014 di
wilayah Indonesia (sumber : BNPB)
Data dari BNPB, selama tahun 2013 telah terjadi kejadian angin puting
luka-luka 171 jiwa, menderita 45.774 jiwa, mengungsi 1.598 jiwa, sera rumah rusak
10
2.2 Ciri - ciri Angin Puting Beliung
a. Kejadiannya singkat, antara 3 hingga 10 menit, setelah itu diikuti angin kencang
d. Terjadi di musim pancaroba dan sebagian kecil di musim hujan, saat hujan di
a. Sehari sebelumnya udara pada malam dan pagi terasa panas, sumuk, pengap.
b. Sekitar jam 10 pagi terlihat awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan
tersebut ada satu jenis awan yang memiliki batas tepi sangat jelas berwarna abu-
c. Selanjutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
d. Jika ranting pohon bergoyang, maka hujan dan angin kencang akan datang.
f. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan yang tiba-tiba deras, apabila
hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri.
g. Terdengar sambaran petir yang cukup keras, yang merupakan pertanda hujan
11
h. Pada musim penghujan, jika 1 hingga 3 hari berturut-turut tidak ada hujan,
kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun akan diikuti oleh angin
kencang baik yang termasuk dalam kategori puting beliung atau angin kencang
Puting beliung merupakan dampak dari awan Cumulonimbus yang biasa tumbuh
Terjadi secara tiba-tiba (2-5 menit) pada area skala yang sangat lokal
Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah
12
Tabel 2.1. Karakteristik Angin Puting Beliung (sumber: BMKG)
Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang
Perhatikan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh sangat
kemungkinan terhempas.
Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah sebaiknya untuk tidak
Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa fenomena
13
Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis
Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini
cuaca setempat
mendekat
Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah,
rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang anda
harus lakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk
menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman,
14
basement, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah. Bila tidak
jauhilah sudut sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan.
Semakin banyak sekat dinding antara diri anda dengan dinding terluar gedung
Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan
kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah
disebutkan di atas.
Jika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka yang
Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau
sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan
anda
Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan
Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan
perlindungan terdekat.
Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini
15
BAB III
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari
63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah
Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini
yang ada di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan
berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore
hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang
terlempar.
Ciri-ciri datangya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat
adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang
menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin mulai
semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat di
awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi)
16
3.2 Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh nya
Fase Tumbuh
Dalam awan terdiri dari arus naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-
titik air maupun kristal-kristal es, masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas
puncak awan.
17
Fase Dewasa
Titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan. Hujan turun
menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun. Temperatur massa udara
yang turun lebih dingin dari udara sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan
turun dapat menimbulkan arus geser memutar, dan membentuk pusaran. Arus udara
ini memutar semakin cepat, irip seperti sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai
angin puting beliung. Terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air
(water spout).
Fase Punah
18
Tidak ada massa udara naik, massa udara yang turun meluas diseluruh awan.
Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah
puting beliung. Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim
pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul,
akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di
dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan
yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus
1. Biasanya kalau ada suhu udara sangat panas terutama satu hari sebelumnya udara
panas pada malam hari ini patut di waspadai karena kalau tidak hujan ada angin
kencang.
2. Pada pagi hari sekitar sebelum pukul 12 terlihat tumbuh awan yang berlapis-lapis
dan diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya
sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi. Apalagi kalau angin tersebut
3. Awan yang berlapis tersebut proses berikutnya adalah awan tersebut akan cepat
19
4. Di sekitar rumah anda banyak pohon coba amati dan perhatikan pepohonan
tersebut, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang sangat cepat.
Biasanya tidak akan lama lagi hujan dan angin kencang pun akan tiba.
5. Selanjutnya udara dingin terasa disekitar kita ketika langit gelap gulita mendung
6. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan sangat
deras, kalau hujan gerimis maka angin kencang masih jauh dari linkungan kita.
7. Adanya sambaran petir yang cukup keras meski tidak hujan, apabila kejadian
tersebut dirasakan oleh kita maka tidak menutup kemungkinan hujan lebat dan
8. Adanya hujan sangat lama hingga berhari-hari maka bisa menimbulkan angin
puting beliung, jangankan hanya hujan 1 jam saja angin sudah kencang.
bagi manyarakat, berupa korban jiwa, dan material. Bencana angin puting beliung
bila menimbulkan korban dan kerusakan pada bangunan infrastruktur, hal ini
tergantung dari skala intensitas angin. Semakin tinggi intensitas angin maka akan
semakin berat tingkat kerusakan yang ditimbulkan Angin puting beliung yang terjadi
di indonesia memiliki skala intensitas antara F1 dan F0, yang digolongkan pada
20
2. Merusak jaringan listrik
4. Membahayakan keselamatan
5. Mengakibatkan banjir
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mitigasi bencana angin
puting :
1. Membuat sruktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan
5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai
tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan
angin topan.
21
8. Pengamanan barang-barang di sekitar rumah agar terikat dibangun secara kuat
1. Sebelum bencana:
Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh serta
Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak awan gelap
dan menggantung
2. Saat bencana:
Segera berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman begitu angin kencang
menerjang
22
Jika memungkinkan segeralah menjauh dari lokasi kejadian karena proses
Jika saat terjadi puting beliung kita berada di dalam rumah semi
untuk mencari perlindungan di tempat lain karena bisa jadi rumah tersebut
akan roboh
Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel
listrik
terburu-buru keluar dari tempat perlindungan yang aman jika angin kencang
3. Setelah Bencana:
dapur umum
23
BAB IV
4.1 Kesimpulan
berikut:
1. Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63
km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5
menit.
2. Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh nya awan
Cb (Cumulonimbus) yang terdiri dari 3 fase, yaitu: Fase Tumbuh, Fase Dewasa
3. Penyebab terjadinya angin puting beliung yaitu udara panas dan dingin bertemu,
sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Arus udara yang turun
4. Setiap bencana alam selalu membawa dampak dan menimbulkan kerugian bagi
manyarakat, berupa korban jiwa, dan material. Semakin tinggi intensitas angin
maka akan semakin berat tingkat kerusakan yang ditimbulkan Angin puting
beliung.
5. Mitigasi bencana angin puting beliung dapat dilakukan sebelum terjadi bencana,
24
5.1 Saran
Saran yang ingin saya sampaikan pada makalah ini yaitu kita sebagai
hendaknya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh mengenai cara mitigasi
bencana alam angin puting beliung pada masyarakat yaitu sebelum, saat dan setelah
25
REFERENSI
[Fahmi 2013] Fahmi Rosdiana, Puting Beliung, Bencana Regional dengan Sebaran
Nasional, Jurnal Mitigasi Bencana, ITB-Bandung, 2013
[KEP009 2010] BMKG, Kep.009 Tahun 2010 tentang Prosedur Standar Operasional
Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, Dan Diseminasi Informasi Cuaca
Ekstrim, BMKG, Jakarta, 2010.
[BNPB 2014] BNPB, Perbandingan Jumlah Kejadian Bencana Per Jenis Bencana Th.
1815-2014, http://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/dashboard.jsp? ID (diakses 27
April 2015).
http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Publikasi/Artikel/MITIGASI_BENCANA_ALA
M_MUSIM_PERALIHAN-PANCAROBA.bmkg.(diakses 27 April 2015).
26