Telephone merupakan hal umum yang telah menjadi bab dari kehidupan kita sehari-hari. Hampir
semua orang yang mempunyai telephone dan tahu bagaimana menggunakannya. Materi kita kali ini tidak
akan membahas bagaimana memakai telephone atau cara berbicara lewat telephone secara umum.
Kita akan membahasanya lebih spesifik yaitu perihal bagaimana berbicara lewat telephone dalam
situasi tertentu khususnya dalam situasi bisnis. Walau bagaimanapun pada dikala berbicara lewat
telephone dalam situasi bisnis kita harus sanggup melakukannya secara profesional.
Ketika kita bekerja di sebuah perusahaan internasional, atau perusahaan dimana kawasan kita
bekerja mempunyai kawan perusahaan aneh dan kita bertugas untuk mendapatkan sebuah panggilan
telephone yang masuk, kita sudah harus tahu dengan istilah-istilah atau ungkapan-ungkapan tertentu yang
sering dipakai dalam percakapan bisnis lewat telephone.
A. Making A Phone Call
Ungkapan ini mungkin dipakai bukan pada dikala kita mendapatkan panggilan yang masuk,
tapi ungkapan ini dipakai pada dikala kita ingin menciptakan sebuah panggilan telephone.
Dalam situasi bisnis pada dikala kita ingin melaksanakan panggilan telephone, lakukan dengan
singkat dan terperinci dengan menyebutkan identitas dan maksud atau tujuan melaksanakan panggilan
telephone tersebut.
Contoh ungkapan yang digunakan:
Hello, My name is Fernando, I would like to speak to Mr. Ricardo please.
(Hello, Nama saya Fernando, Saya ingin bicara dengan Bpk. Ricardo)
Hello, I'm Alex from Spears Advertising Company, May I speak to Mrs. Windi?
(Hello, Saya Alex dari perusahaan iklan Spears, bolehkan saya bicara kepada Ibu Windi?)
Good morning, My name is Julian, I'm calling from Krusty Crab restaurant, could you
connect me to the extension 346?
(Selamat pagi, nama saya Julian, saya menelpon dari restoran Krusty Crab, bisakah anda
menyambungkan saya ke susukan 346?)
Hello, this is Adam calling from DX corporation, could I speak to the Sales manager
please?
(Hello, ini Adam yang menelpon dari perusahaan DX, bisakah saya berbicara kepada
manajer penjualan?)
B. Answering A Phone Call
Saat ada panggilan telepon masuk, dan telepon berdering, sebaiknya kita tidak membiarkan terlalu
usang telepon tersebut berdering. Jangan biarkan telepon berdering lebih dari tiga kali alasannya yaitu
telepon bisnis merupakan sebuah panggilan yang sangat penting. Jangan menciptakan orang lain
menunggu.
Selain itu, gunakan kalimat sapaan yang formal dan sebutkan nama perusahaan dikala menjawab
sebuah panggilan yang masuk supaya orang yang menelpon tahu bahwa ia menelpon nomor yang
benar.
Contoh ungkapan yang digunakan:
Good afternoon, Luke's Cafe, can I help you?
(Selamat siang, dengan Luke's Cafe, ada yang sanggup saya bantu?
Hello, Atlantic Hotel, How may I help you?
(Hello, dengan Hotel Atlantic, bagaimana saya sanggup membantu anda?)
Good morning, Nelson Enterprise, My name is Vanessa, what can I do for you?
(Selamat pagi, dengan Perusahaan Nelson, nama saya Vanessa, ada yang sanggup saya
bantu?)
Hello, Wilson company, how may I direct your call?
(Hello, dengan perusahaan Wilson, kepada siapa panggilan anda ingin disambungkan?)
Ungkapan ini biasanya dipakai pada perusahaan yang mempunyai beberapa susukan
telepon perhiasan untuk masing-masing divisi.
C. Taking A Phone Message
Pada dikala penelpon tidak berhasil menghubungi orang yang dimaksud, kiprah kita sebagai
akseptor telepon yaitu memberitahu bahwa orang yang dituju sedang tidak sanggup mendapatkan
panggilan telepon dengan memperlihatkan alasan-alasan tertentu.
Contoh:
I'm sorry, Mr. William is on meeting at this moment.
(Maaf, Pak William sedang rapat dikala ini)
I'm sorry, Mr. Ato is not in today.
(Maaf, Pak Ato tidak masuk hari ini)
I'm afraid Mrs. Tika is not in the office this time.
(Saya khawatir Ibu Tika tidak berada di kantor dikala ini)
I'm sorry, I'm afraid He's not able to answer your call, He is busy right now.
(Maaf, Saya khawatir ia tidak sanggup mendapatkan panggilan telepon anda, ia sedang
sibuk sekarang)
Setelah memberi tahu bahwa orang yang dituju tidak sanggup mendapatkan panggilan telepon
yang masuk, kiprah seorang akseptor telepon selanjutnya yaitu menanyakan apakah si penelpon ingin
meninggalkan pesan atau tidak dengan memakai rujukan ungkapan ibarat berikut:
Contoh:
Would you like to leave a message?
(Apakah anda ingin meninggalkan pesan?)
May I write down your message?
(Bolehkan saya menuliskan pesan anda?)
Would you like me to tell him/her that you called?
(Apakah anda ingin saya memberitahunya bahwa anda menelpon?)
Pastikan dikala mendapatkan pesan kita memperoleh data-data seperti: nama penelpon, no
telepon yang sanggup dihubungi, waktu dan isi dari pesan yang diberikan. Kemudian sampaikan pesan
tersebut sesegera mungkin.
D. Holding The Line
Ungkapan ini dipakai pada dikala kita meminta penelpon supaya menunggu atau menahan
panggilannya. Menahan saluran artinya menunggu sebentar dengan tidak menutup telponnya.
Contoh:
Could you hold the line pelase?
(Bisakah anda menahan salurannya?)
One moment please, I'll check if he/she is available.
(Mohon tunggu sebentar, saya akan cek apakah ia ada)
Just a moment please.
(Mohon tunggu sebentar)
Could you hold on please?
(Bisakah anda menunggu sebentar)
Please make conversation about Simple phone message based on some expressions above!