-Indah -Nuri Salamah -Wiyeni Fajrina Jauza Kelas : XII IPA 1
Mengidentifikasi Isi Teks Editorial
1. Coba tulis kembali judul tulisan yang kamu baca. Jawab: Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina. 2. Apa yang kamu pahami dari judul tersebut? Rumuskan dalam kalimat baru pemahamanmu tersebut. Jawab: Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg sebesar 50% dari harga 125.000,00 - 130.000,00. Bahkan di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai 150.000,00 - 200.000,00 dikarenakan kerugian sebesar 22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. 3. Apa kata kunci dalam paragraf pertama? Jawab: Pertamina menaik kado tahun baru 2014 yang pahit kepada masyarakat, menaikkan harga gas elpiji tabuh 12 kg sebesar lebih dari 50%. 4. Rumuskan kembali dalam kalimat baru pernyataan umum dalam paragraf pertama berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. Jawab: Pertamina mengirimkan kado tahun baru 2014 yang pahit untuk masyarakat dengan menaikkan harga gas elpiji tabung 12 kg lebih dari 50% yang dimana harga menjadi 125.000,00 - 130.000,00 dan wilayah yang berada jauh dari pangkalan menjadi 150.000,00 - 200.000,00. 5. Apa kata kunci dalam paragraf kedua? Jawab: Kenaikan harga gas elpiji tabung 12 kg dikarenakan merugi 22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. 6. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kedua berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. Jawab: Pemerintah memberikan kado kepada masyarakat dengan kenaikan harga. Pemerintah juga tidak mempunyai rasa simpati kepada masyarakat, tidak bijak dalam mengambil keputusannya, dan tidak logis dengan apa yang ia pikirkan. 7. Apa kata kunci dalam paragraf ketiga? Jawab: Penjelasannya direksi Pertamina yang kesimpulannya dilaporkan kepada presiden. 8. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf ketiga berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. Jawab: Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dan harga gas sebagai tujuan dalam membuat keputusan. 9. Apa kata kunci dalam paragraf keempat? Jawab: Pemerintah tidak tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan harga secara sewenang-wenang. 10. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf keempat berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. Jawab: Pemerintah dalam hal Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu dan tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat dan pertimbangannya. 11. Apa kata kunci dalam paragraf kelima? Jawab: Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. 12. Rumuskan kembali dalam kalimat baru argumentasi dalam paragraf kelima berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. Jawab: Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI. Dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. 13. Apa kata kunci dalam paragraf keenam? Jawab: Di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia. 14. Rumuskan kembali dalam kalimat baru penegasan dalam paragraf ketujuh berdasarkan kata kunci yang kamu temukan. Jawab: Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. 15. Apa saja fakta-fakta yang disajikan dalam tulisan tersebut? Jawab: Pertamina menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasan yang terkesan logis. 16. Apa yang menjadi opini redaktur atas fakta tersebut? Jawab: Opini mengenai masalah Pertamina yang memberikan kado tahun baru yang pahit karena kenaikan harga gas elpiji 12 kg sebesar 50%. 17. Menurutmu, tanggapan redaktur tersebut ditujukan kepada siapa? Masyarakat atau pemerintah? Jawab: Redaktur tersebut ditujukan untuk pemerintah mengenai harga gas elpiji 12 kg yang meningkat serta turunnya harga mata uang rupiah terhadap dollar AS. 18. Bagaimana sikap redaksi terhadap peristiwa tersebut? Mendukung, menolak, atau netral? Jawab: Redaksi menolak dengan adanya kenaikan harga gas elpiji 12 kg. "Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji?" 19. Bagaimana saran atau rekomendasi redaksi terhadap pihak yang dituju dalam teks editorial tersebut? Jawab: Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata- mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab disisi lain perusahaan memperoleh potongan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang eksploitasi dari perut bumi indonesia. Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk mencari besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisipkan super sekian persen keuntungan untuk menyusun subsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah. 20. Buatlah ringkasan dengan menggunakan jawaban-jawabanmu sebelumnya! Jawab: Dalam redaktur yang berjudulkan Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina yang mengenai masalah naiknya harga gas elpiji 12 kg sebesar 50%. "Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji?". Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah pertamina tidak bisa semata- mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab disisi lain perusahaan memperoleh potongan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang eksploitasi dari perut bumi indonesia. Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk mencari besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisipkan super sekian persen keuntungan untuk menyusun subsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah.