Anda di halaman 1dari 9

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bengkel dengan teliti


2. Meyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bengkel dengan teliti

Faktor Resiko dan Faktor Keberhasilan Usaha Bengkel Motor

Anonymous November 29, 2019 Jasa

Faktor Resiko dan Faktor Keberhasilan Usaha Bengkel Motor - Resiko usaha merupakan resiko
atau tingkat kerugian yang mungkin terjadi pada saat melakukan kegiatan usaha. Tingkat risiko
usaha secara keseluruhan akan mencerminkan fluktuasi pendapatan operasional yang
berhubungan dengan lingkungan eksternalnya, misalnya : kondisi usaha yang kurang kondusif
akan menimbulkan efek domino yang mempengaruhi skala ekonomis usaha, dan berujung pada
tingkat laba operasional

(ROR). 

Gambar .  Tingkat Risiko Usaha Bengkel Motor

(a = 5%, n = 45)

Tingkat risiko usaha pada kondisi usaha yang kurang kondusif (misalnya : krismon)
menggambarkan bahwa bengkel motor di Jakarta memiliki rentang risiko tertinggi (16,11%),
diikuti oleh Surabaya (8,32%) dan Bandung (6,67%), artinya : bengkel motor di Jakarta paling
sensitif terhadap fluktuasi kondisi usaha daripada Surabaya atau Bandung.

Resiko Investasi Usaha Bengkel Motor

Sebagian besar (79%) responden melakukan reinvestasi sebagian labanya untuk tambahan arus
kas periode berikutnya. Kebijakan reinvestasi ini juga disebabkan oleh kenaikan 5-10% harga
suku cadang karena fluktuasi kurs rupiah terhadap valuta asing, dimana 61,7% responden
menyatakan cukup berpengaruh.
Gambar .  Reinvestasi Laba

Bengkel Motor (n=47 )

Menurut hasil sampling, terdapat 6,3% responden menyatakan tidak membutuhkan pembiayaan ,
sedangkan sisanya (93,7%) tetap membutuhkan investor yang terdistribusi menurut tujuan
penggunaan dana, sebagai berikut : 
 

Gambar . Tujuan Penggunaan Dana Investasi Usaha Bengkel Motor

Bengkel Motor (n=44 )

Bagan tujuan investasi menunjukkan bahwa industri jasa bengkel motor lebih membutuhkan
tambahan modal kerja dari pada investasi (aktiva tetap), artinya usaha ini kontribusi penjualan
suku cadang terhadap volume pendapatan lebih dominan daripada sektor bengkel motor. Faktor
lain yang mendukung hal tersebut adalah : umur komponen fast moving motor lebih pendek dari
pada motor.
Gambar . 
Tingkat Risiko Investasi Bengkel Motor

Walaupun lebih dari separuh (56,5%) responden yang menyatakan bahwa sumber modal usaha
ini berasal dari modal sendiri, hasil statistik (a=5%) menunjukkan bahwa minimal terdapat 
9,15% berasal dari modal pihak lain (MPL), yang dapat berbentuk penitipan barang untuk dijual
(sistem konsinyasi) atau bentuk lainnya semacam usaha sampingan yang tidak rutin.

Batas atas risiko pembiayaan pihak lain (dengan sistem kemitraan atau hubungan debitur-
kreditur) terletak pada bengkel motor di Jakarta (52,97%), dikuti oleh Bandung (37,21%) dan
Surabaya (27,25%). Rata-rata seluruh bengkel motor memiliki proporsi modal sendiri dan modal
pihak lain 60:40. Kemandirian pembiayaan sektor usaha ini justru ada pada bengkel motor di
Surabaya.

Urutan tingkat risiko pembiayaan bengkel motor dari yang paling riskan menurut daerah riset
adalah : Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Faktor Keberhasilan Usaha Bengkel Motor

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey lapangan, menurut pendapat para pengusaha
jasa bengkel motor, terdapat 17 faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan kelancaran
pengusahaan jasa bengkel motor. Faktor-faktor keberhasilan tersebut dapat dikelompokkan
berdasarkan aspek-aspek manajemen sebagai berikut:

1. Manajemen operasional yang terdiri dari:


1. ketepatan mendeteksi kerusahan mesin,

2. pemeliharaan dan perawatan bengkel,

3. pengawasan yang baik dari pihak manajemen, dan

4. kondisi bengkel yang baik.

2. Manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari:

1. kejujuran,

2. kepercayaan,

3. motivasi,

4. disiplin dan kerja keras, dan

5. keahlian.

3. Manajemen pemasaran yang terdiri dari:

1. kemampuan menjaring konsumen atau promosi.

o Manajemen keuangan yang terdiri dari:

1. permodalan.

o Faktor lain-lain.
Gambar . Pengelompokkan
faktor-faktor keberhasilan pengusahaan jasa bengkel motor berdasarkan aspek-aspek
manajemen

Hasil survey lapangan tersebut menunjukkan bahwa komponen-komponen aspek manajemen


pemasaran dan manajemen SDM merupakan faktor keberhasilan utama dalam pengusahaan jasa
bengkel motor. Dengan demikian, kualitas jasa layanan yang diberikan kepada konsumen  harus
mendapatkan perhatian khusus pada jasa bengkel motor.

Menurut opini pakar, hasil survey lapangan tersebut sesuai dengan pendapat Phillip Kotler dalam
bukunya yang berjudul Marketing Management yang menyatakan bahwa “.... cara utama untuk
membedakan perusahaan jasa adalah dengan memberikan kualitas yang lebih tinggi secara
konsisten”.

Untuk menjaga konsistensi kualitas jasa layanan, beberapa hal yang harus mendapat perhatian
adalah sebagai berikut:

1. Kehandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan jasa layanan yang dijanjikan dengan
tepat dan terpercaya.

2. Responsif, yaitu membantu pelanggan dengan cepat dan tepat. Hal tersebut memerlukan
kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat.

3. Keyakinan, yaitu sikap saling percaya dalan menangani konsumen secara bijaksana
sehingga timbul rasa kepercayaan dan keyakinan.

4. Empati, yaitu kepedulian dan memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.


5. Wujud, yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan dan SDM.

Mengacu pada pendapat Kotler, hampir seluruh komponen tersebut di atas merupakan faktor
utama keberhasilan pengusahaan jasa bengkel motor. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil
survey lapangan yang menyatakan bahwa manajemen pemasaran (30 persen responden)
merupakan faktor keberhasilan yang paling berpengaruh terhadap pengusahaan jasa bengkel
motor. Ketepatan mendeteksi kerusakan mesin serta kondisi bengkel yang digunakan sangat
berpengaruh terhadap kehandalan pengusahaan jasa bengkel motor.

Aspek manajemen sumber daya manusia (30 persen responden) merupakan faktor kedua yang
mempengaruhi keberhasilan usaha. Selain aspek pemasaran, aspek manusia juga harus
diperhatikan. Tingkat kejujuran merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada
pengusahaan jasa bengkel motor.

Tingkat kejujuran montir akan berpengaruh secara langsung terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan karena montir merupakan ujung tombak dari perusahaan yang berhubungan secara
langsung dengan motor/ peralatan konsumen. Tanpa adanya kejujuran montir kemungkinan
besar akan mengganti suku cadang yang masih bagus dengan suku cadang kurang bagus.

Sikap saling percaya antara pengusaha jasa bengkel motor dengan montir juga merupakan hal
yang cukup penting, karena apabila pengusaha jasa bengkel motor memberikan kepercayaan
maka montir yang bersangkutan juga akan berusaha untuk tidak melanggar kepercayaan tersebut.

Begitu juga sebaliknya, apabila ada kesan pengusaha jasa bengkel motor tidak sepenuhnya
memberikan kepercayaan maka montir yang bersangkutan juga akan menyalahgunakan
kepercayaan tersebut. Adanya sikap saling pengertian antara pemilik perusahaan dan karyawan
sangat penting, karena hal tersebut akan mempermudah pekerjaan serta meningkatkan
kepercayaan dan keyakinan konsumen untuk menggunakan jasa layanan yang diberikan oleh
perusahaan yang bersangkutan.

Motivasi, kerja keras, dan disiplin merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pengusahaan jasa bengkel motor. Motivasi karyawan yang tinggi mampu mendorong karyawan
yang bersangkutan untuk disiplin dan mau bekerja keras dalam mengerjakan setiap pekerjaan
yang ditugaskan oleh perusahaan. Faktor disiplin dan kerja keras tersebut akan berpengaruh
secara langsung terhadap kecepatan dan kualitas pelayanan karyawan (terutama montir) terhadap
kendaraan konsumen. Pemberian kompensasi berupa komisi dan bonus kepada karyawan
dirasakan dapat mempengaruhi terciptanya motivasi dan loyalitas karyawan.

Aspek manajemen operasional (24 persen responden) merupakan faktor ketiga yang
mempengaruhi keberhasilan usaha. Berdasarkan hasil survey lapangan, komponen aspek
manajemen operasi yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengusahaan jasa bengkel
motor adalah  sistem operasi jasa yang digunakan oleh bengkel tersebut.
Aspek manajemen keuangan (11 persen responden), khususnya permodalan, juga berpengaruh
terhadap pengusahaan jasa bengkel motor. Beberapa perusahaan jasa bengkel motor yang
tergolong besar memiliki kemampuan permodalan yang kuat untuk menjaga kelangsungan usaha
jasa bengkel motor yang perlu permodalan yang relatif besar.

Berdasarkan hasil survey lapangan, faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan sektor
jasa bengkel motor adalah kebijakan pemerintah (5 persen responden). Salah satu kebijakan
pemerintah yang sangat berpengaruh sekali terhadap kelangsungan sektor jasa bengkel motor
adalah kebijakan mengenai penentuan harga suku cadang.

Anda mungkin juga menyukai