Menganalisis Kategori
Keterampilan Gerak
Aktivitas Atletik
ATLETIK
Atletik adalah salah satu cabang olahraga tertua yang telah dilakukan oleh
manusia sejak zaman purba hingga sekarang, karena gerakan – gerakan yang
terdapat dalam cabang olahraga atletik seperti berjalan, berlari, melempar, dan
melompat adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya
sehari – hari.
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang
harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek terdiri
dari lari 100 m, 200 m, 400 m. Secara teknis sama yang membedakan hanyalah
pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus
ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang
harus dibutuhkan.
Dalam belajar lari jarak pendek/sprint, beberapa hal yang harus dipelajari
tahap-tahapnya yaitu:
Posisi “BERSEDIA”
2) Posisi “ SIAAAP “
3) Gerakan/Phase dorongan
(drive). Saat aba-aba “YAA”
atau bunyi pistol, pelari
meninggalkan start-blok dan
melakukan/membuat langkah
pertama lari.
Gambar 3.5 Posisi aba-aba “YAA”
Tiap langkah terdiri dari suatu Phase Topang (yang dapat dirinci menjadi satu
phase topang depan dan satu phase-dorong) dan suatu Phase Layang (yang dirinci
menjadi phase-ayun-depan dan satu phase pemulihan).
Kesalahan yang sering terjadi ketika memasuki garis finish lari jarak pendek
adalah sikap badan kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan kurang
condong ke depan, meloncat, mengurangi kecepatan, tangan berusaha meraih
pita, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah keterampilan
yang sesuai dengan tujuan gerak dari lari jarak pendek tersebut. Usahakan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
a) Lakukan start & lari sprint 10-30 m dengan aba-aba dan tanpa aba-aba .
b) Gunakan lintasan yang berbeda-beda, lurus,tikungan, dengan dan tanpa
lawan lari.
c) Atur variasi lama waktu antara “siaaap” dan tembakan pistol.
d) Tujuan : untuk merangkaikan phase-phase sebagai suatu urutan gerak
keseluruhan (penuh).
a) Tandailah zona 20 m .
b) Gunakan lari awalan 20-30 m.
c) Lari menembus zona dengan kecepatan maximum.
d) Tujuan : untuk mengembangkan kecepatan maximum.
Hal–hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak menengah yaitu :
1) Melakukan kesalahan start lebih dari 3 kali
2) Memasuki lintasan pelari lain
3) Mengganggu pelari lain
4) Keluar dari lintasan
5) Terbukti memakai obat perangsang
2) Aktivitas belajar start berdiri lari jarak menengah dalam bentuk bermain.
Coba anda lakukan aktivitas belajar simulasi gerakan start berdiri lari jarak
menengah sesuai kondisi yang ada yaitu :
a) Buatlah kelompok dengan anggota 3-5 orang atau secukupnya
b) Salah satu temanmu memberi aba-aba start berdiri lari jarak menengah
c) Saling bergantian melakukan start berdiri dan yang lainnya memberi aba-
aba untuk belajar start berdiri lari jarak menengah dengan benar.
d) Dan seterusnya saling merasakan dan melakukan start berdiri lari jarak
menengah dengan baik dan benar.
Kesalahan yang sering terjadi ketika memasuki garis finish lari jarak menengah
adalah sikap badan kaku, memperlambat kecepatan, meloncat, tangan berusaha
meraih pita garis finish, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, kaki/badan
kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan
lakukanlah keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari cara memasuki
garis finish lari jarak menengah tersebut. Usahakan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi.
2) Aktivitas belajar cara memasuki garis finish lari jarak menengah dalam bentuk
bermain.
Coba Anda lakukan aktivitas belajar simulasi cara memasuki garis finish lari
jarak menengah sesuai kondisi yang ada yaitu :
a) Siswa saling berkelompok dengan anggota 3-5 siswa atau secukupnya
b) Salah satu siswa memberi aba-aba cara memasuki garis finish lari jarak
menengah
c) Dua kelompok saling bergantian yang satu melakukan cara memasuki garis
finish dan yang lainnya mengoreksi gerakan dengan benar.
d) Dan seterusnya saling merasakan dan melakukan cara memasuki garis finish
lari jarak menengah dengan baik dan benar.
e. Ringkasan
Lari jarak menengah termasuk salah satu nomor lari dalam atletik. nomor lari
yang termasuk lari jarak menengah adalah lari 800 m, 1500 m, dan lari 300 meter.
Nomor ini dipertandingkan baik dalam event daerah, regional, nasional, maupun
international. Nomor lari ini menggunakan start berdiri. Beberapa keterampilan
yang perlu untuk diketahui dan dikuasai adalah keterampilan dalam melakukan
start, keterampilan dalam lari, serta keterampilan dalam memasuki garis finish.
Melompat adalah gerakan-gerakan yang sering kita lakukan setiap hari. Baik
itu lompat jauh maupun lompat tinggi untuk jarak yang sempit/rendah maupun
melompat untuk jarak yang lebar/tinggi. Agar gerakan-gerakan melompat yang
kita lakukan efektif, efisien dan bermanfat kita perlu mempelajarinya dengan baik
dan benar.
Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya. Pelompat harus dapat
mempertahankan sikap melayang selama mungkin di udara hingga ke pendaratan.
Lompat jauh biasanya membutuhkan fasilitas seperti bak lompat jauh berisi pasir,
lintasan lari, papan tolakan, dan tempat pendaratan. Lintasan untuk lari awalan
panjang 30-40 m dan lebar 1,22 m harus rata serta tidak licin. Panjang papan
tolakan 1,22 m, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. Papan tolakan harus dicat putih dan
harus rata dengan tanah serta ditanam sekurang-kurangnya 1 m dari depan bak
pasir pendaratan. Lebar tempat pendaratan minimum 1,22 m. Jarak garis tolakan
sampai akhir tempat lompatan minimal 10 m. Permukaan tempat mendarat harus
sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan tolakan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika lari awalan lompat jauh adalah sikap badan
kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-gesa, lari tidak dengan
kecepatan maksimal, lari belok-belok, mengubah kecepatan lari, menjelang balok
tumpuan kecepatan dikurangi, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak
diikuti gerak lanjut.
2) Tahap Tolakan
(a) Tolakan harus dilakukan tepat pada papan tolakan dengan menggunakan satu
kaki yang terkuat.
(b) Tumpuan tolakan menggunakan ujung
telapak kaki dengan menghentak tanah,
lutut sedikit dibengkokkan dengan
pinggang sedikit ke depan serta kaki
mengayun ke depan.
(c) Tolakan harus kuat dan cepat saat titik
pusat gravitasi melewati kaki.
(d) Kedua lengan diayunkan ke depan
untuk menjaga keseimbangan.
Gambar 3.77 Tolakan lompat jauh (e) Pandangan mengarah pada tempat
pendaratan dalam tolakan.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan tolakan lompat jauh adalah
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-gesa, menumpu
melebihi balok tumpu, menumpu dengan dua kaki, menumpu tidak dengan kaki
yang terkuat, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak
lanjut.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lompat jauh gaya jongkok
adalah sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-
gesa, melayang terlalu tinggi, gayanya tidak jelas, kaki/badan kurang rileks dan
seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lompat jauh adalah sikap
badan kaku, footwork lambat, tergesa-gesa, menolak melebihi balok tumpu,
menolak dengan dua kaki, gerakan melayang tidak kombinasi kedepan dan
keatas, mendarat dengan satu kaki, dan tidak ada gerak lanjutannya. Perhatikanlah
kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan lakukanlah keterampilan yang sesuai
dengan tujuan dari melakukan lompat jauh tersebut.
Ada beberapa gaya lompat tinggi, yaitu gaya berguling, gaya telentang/flop, dan
gaya gunting. Ketiga gaya itu memiliki gerakan yang sama, tetapi berbeda pada
saat tubuh berada di atas mistar. Pada kesempatan ini siswa belajar gerakan
lompat tinggi dengan menggunakan gaya berguling. Berikut tahapan gerakan
lompat tinggi:
a. Tahap Awalan (ancang-ancang)
Awalan yang digunakan dalam lompat tinggi adalah lari dengan langkah
ganjil 7, 9, dan 15. Langkah-langkah itu harus aktif dan terkontrol. Tujuan
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lari awalan lompat tinggi
adalah sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-gesa,
lari terlalu cepat, awalan terlalu jauh atau dekat, menumpu tidak dengan kaki
terkuat, menumpu dengan dua kaki, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan
tidak diikuti gerak lanjut.
b. Tahap Persiapan
Pada langkah-langkah terakhir titik pusat badan (centre of grafity) direndahkan
dengan pembengkokan kaki dalam-dalam langkah panjang dengan lincah dan
pasti. Kaki yang dibengkokkan pada langkah sebelum terakhir memungkinkan
gerak maju kaki tolak. Berikut gerakan persiapan:
(1) Titik pusat badan diturunkan
secukupnya dalam langkah kedua
dan terakhir dengan bantuan kaki di
bengkokkan.
(2) Frekuensi langkah ditingkatkan terus-
menerus.
(3) Kaki bebas ditarik ke belakang.
(4) Kaki penolak/penumpu ditarik
Gambar 3.84 Persiapan tolakan kedepan-atas kemudian diluruskan
ke depan guna mempersiapkan untuk
sentuh-tanah/pendaratan.
(5) Badan dipertahankan agar tetap tegak.
Kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan persiapan lompat tinggi adalah
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-gesa, masih
e. Tahap Pendaratan
Pendaratan dimulai pada sisi kanan tubuh mengguling dengan bahu. Tujuannya
adalah untuk menghindari cidera. Pendaratan dilakukan pada sisi tubuh dan
mengguling terhadap bahu.
Kesalahan yang sering terjadi ketika
melakukan pendaratan lompat tinggi
adalah sikap badan kaku, tergesa-gesa, kaki
belakang tidak diangkat tinggi sehingga
bisa menyentuh mistar, mendarat dengan
tangan, dan tidak ada gerak lanjutannya.
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi dan lakukanlah keterampilan
yang sesuai dengan tujuan dari lompat
Gambar 3.87 Gerakan pendaratan
tinggi tersebut.
3. Ringkasan