Anda di halaman 1dari 86

5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.

com

Marhaban

Ya Ram adhan
(Sebuah panduan ringkas menyambut Ied Dan Ramadhan) 

Oleh :
Ibnu Zulkifli As-Samarindy

Marhaban Ya Ramadhan

http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 1/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

KATA PENGANTAR

 Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali


  Allah semata, dan aku bersaksi bahwa Muhammad bin Abdullah
Shallallahu alaihi Wassallam adalah Hamba Allah dan utusannya.
Segala puji ke hadirat Allah atas segala rahmat dan taufiknya
kepada kami dengan telah menjadikan kami sebagai seorang
muslim, dipahamkan sunnah dan dimudahkan dalam menuntut
ilmu.

Risalah ini adalah sebuah risalah ringkas tentang perkara-


perkara yang terkait dengan Bulan Ramadhan, dengan tambahan
sedikit mengenai bulan Sya’ban dan juga permasalahan Iedul Fitri
yang notabene berada di ujung bulan Ramadhan.

Kami berusaha sebisa mungkin menjadikannya ringkas dan


padat, dengan tujuan agar mudah untuk dibawa kemana-mana
walaupun tentunya tetap tidak meninggalkan sisi kelilmiahan
sebuah risalah syar’i.

Sebagaimana sesuatu yang sudah tidak asing lagi bahwa


permasalahan fiqih tidak akan pernah lepas dari perbedaan
pendapat di kalangan ulama. Dan dalam risalah ini tidak kami
bahas secara lebar perbedaan pendapat tersebut, akan tetapi
langsung kami nukil pendapat yang menurut kami adalah

pendapat yang kuat dalam permasalahan tersebut serta para


ulama yang menguatkannya. Hal ini untuk menghindari risalah ini
menjadi risalah yang tebal dan rumit.

Mudah-mudahan Allah berikan keberkahan pada risalah


ringkas ini dan juga semoga dapat dimaklumi apabila terdapat

2 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 2/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

kesalahan-kesalahan dan kelemahan. Pertama karena kami


adalah seorang manusia biasa dan yang kedua kami hanya
seorang penuntut ilmu kecil bukan seorang ustadz apalagi seorang

ulama .
Wallahu’ a’lam

Yang fakir di hadapan Rabbnya

Ibnu Zulkifli As-Samarindy

3 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 3/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

MASALAH-MASALAH YA NG

BERKAITAN DENG AN BULAN SYA’BAN

4 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 4/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Disunnahkan untuk memperbanyak melakukan puasa sunnah


di bulan sya’ban akan tetapi tidak sampai berpuasa selama

sebulan penuh, sebagaimana dalam hadits Aisyah Rhadiyallahu’ 


anha : 

‫ﻰ‬‫ﺘﱠ‬‫ َﺣ‬ ‫ﺮ‬ُ‫ِﻄ‬ ‫ُْﻔ‬‫ﻳـ‬‫َو‬  ُ‫ﺮ‬ِ‫ُْﻄ‬‫ﻔ‬‫ﻳـ‬  ‫ﻻ‬ ‫ل‬َ ‫ُﻮ‬‫َﻘ‬‫ﻧـ‬ ‫ﻰ‬‫ﺘﱠ‬‫ َﺣ‬ ‫م‬ُ ‫ُﻮ‬‫ﱠﺼ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬َ ‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫َو‬‫ﱠ‬ ‫ﻪ‬ِ ‫ْﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ﺻ‬ ِ‫ﻪ‬ ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ل‬ُ ‫ﻮ‬‫َﺳ‬‫ر‬ ‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫ﻛ‬  
‫ﺮ‬ٍ ‫ْﻬ‬ ‫ َﺷ‬ ‫م‬َ‫ﺎ‬‫َﻴ‬‫ِﺻ‬  ‫ﻞ‬َ ‫َﻤ‬‫ْﻜ‬ ‫َﺘ‬‫ْﺳ‬‫ﱠ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬َ‫ﻠ‬‫َﺳ‬‫و‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ْﻴ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬ ُ‫ﻪ‬‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬ َ‫ﻮ‬‫ ُﺳ‬‫ر‬ ‫ﺖ‬ُ ‫ْﻳ‬‫أ‬‫ َر‬َ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫َﻓ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫َﺼ‬ ‫ﻳ‬  ‫ﻵ‬ َ‫ل‬َ ‫ُﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻧَـ‬  َ
‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫َﺒ‬‫ ْﻌ‬‫ َﺷ‬ ‫ﻲ‬‫ِﻓ‬ ُ‫ﻪ‬‫ْﻨ‬‫ِﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻣ‬ ‫َﺎ‬‫ِﺻﻴ‬  ‫ﺮ‬َ ‫َـ‬‫ﺜ‬‫ ْﻛ‬‫َأ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﺘ‬‫َْﻳـ‬‫أ‬‫َر‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬‫و‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫َ َﻀ‬‫ﻣ‬‫ر‬‫ﻵ‬‫إ‬
  Artinya : “ Rasulullah melakukan puasa (sunnah) sehingga 
kami mengatakan, 'Beliau tidak pernah berbuka.' Dan, beliau 
berbuka (tidak berpuasa) sehingga kami mengatakan, 'Beliau tidak 
pernah berpuasa.' Maka tidaklah aku melihat Rasulullah 
menyempurnakan puasa sebulan (penuh) kecuali pada Ramadhan.
Saya tidak melihat beliau berpuasa (sunnah) lebih banyak 
daripada puasa dalam bulan Sya'ban”. (HR. Bukhori No.1868 dan

Muslim No. 782) 


Tidak disunnahkan mendahului Ramadhan sehari atau dua
hari sebelumnya melakukan puasa kecuali bagi yang memang
memiliki Jadwal puasa, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah
Radhiyallahu’ anhu  , Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
bersabda :

‫م‬‫ﻮ‬‫ﺼ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﻞ‬‫ﺟ‬‫ر‬ ‫ن‬‫ﻮ‬‫ﻜ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ﻻ‬‫إ‬ ،‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻣ‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫و‬‫أ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﺼ‬‫ﺑ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫ﻣ‬‫ر‬ ‫ﻢ‬‫ﻛ‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ﺪ‬‫ﻘ‬‫ﺘ‬‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬
‫م‬‫ﻮ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻚ‬‫ﻟ‬‫ذ‬ ‫ﻢ‬‫ﺼ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻓ‬ ،‫ﻪ‬‫ﻣ‬‫ﻮ‬‫ﺻ‬
  Artinya : "Janganlah seseorang dari kalian mendahului bulan 
Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang 

5 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 5/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

yang memang berpuasa puasanya, maka berpuasalah hari itu."  


(HR. Bukhori No. 1914 dan Muslim 1082)

Dan tidak disunnahkan menghidupkan malam pertengahan

sya’ban dengan sholat-sholat dan dzikir khusus apalagi ditambah


dengan melakukannya secara berjama ’ ah di Mesjid . Semua
hadits tentang keutaaman menghidupkan malam pertengahan
Sya’ban tidak ada yang shohih dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam  maupun dari para sahabatnya. Semuanya adalah
hadits lemah dan tidak boleh mengamalkan hadits lemah atas
pendapat yang shohih . 1 

Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Shalallahu 


‘alahi wassallam  dan semua amalan ibadah yang tidak dibangun
diatas petunjuk beliau maka amalan tersebut tertolak, Rasulullah
Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

‫د‬‫ر‬ ‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﻓ‬ ‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﺲ‬ ‫ﻴ‬‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ا‬‫ﺬ‬‫ﻫ‬ ‫ﺎ‬‫ﺮﻧ‬ ‫ﻣ‬‫أ‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ث‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ 
 Artinya : “Barangsiapa yang mengadakan suatu amalan dalam 
urusan kami (agama) yang bukan darinya maka amalan itu 
tertolak ” (HR. Bukhori No.2697 dan Muslim No. 1718 Dari Aisyah
Rhadiyallahu’ anhu )

1
 Silahkan merujuk kitab Al-Manaarul Munif , Ibnul Qoyyim Al-Jauzi (hal. 49-50) 

6 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 6/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

MASALAH-MASALAH YANG

BERKAITAN

DENGAN BULAN RAMADHAN

7 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 7/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

BEBERAPA KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

Pada bulan Ramadhan dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-


pintu neraka dan dibelenggu setan-setan, sebagaimana
dikabarkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  dalam
hadits Abu Hurairah Rhadiyallahu’ anhu :

‫ﺖ‬ْ ‫َﻠ‬‫ِﺴ‬ ‫ْﻠ‬‫ ُﺳ‬‫ َو‬ ‫ﻢ‬َ ‫ﱠﻨ‬َ‫ﻬ‬‫ﺟ‬ ُ‫ب‬‫َا‬‫ْﻮ‬‫ﺑَـ‬‫أ‬ ‫ﺖ‬ َ‫ﱢﻘ‬‫ُﻠ‬‫ﻏ‬‫و‬ ِ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﱠﻤ‬‫ﺴ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ب‬َ‫ا‬‫َْﻮ‬‫ْـ‬‫ﺑ‬‫َأ‬ ‫ﺖ‬َ ‫ﱢﺤ‬‫ُﺘ‬‫ﻓـ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ََﻀ‬ ‫ﻣ‬‫ر‬ ُ‫ﺮ‬‫ْﻬ‬ ‫ﺷ‬ َ ‫ﻞ‬َ َ‫ﺧ‬‫ َد‬ ‫ا‬َ‫ِإذ‬ 
 ‫ﻦ‬ُ ‫ﻴ‬‫ ِﻃ‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬‫ ﱠﺸ‬‫ﻟ‬‫ا‬
 Artinya : 'Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu 
langit (dalam satu riwayat: pintu-pintu surga) dibuka, pintu-pintu 
neraka ditutup, dan setan-setan dirantai."   (HR. Bukhori 1899
Muslim 1079)

Barangsiapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan dengan


keimanan dan mengharap pahala Allah, akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu. Sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah
Rhadiyallahu’ anhu :

 ‫ﻪ‬ِ ِ‫ْﺒ‬‫َﻧ‬‫ذ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫م‬َ ‫ ﱠﺪ‬‫ َﻘ‬‫ﺗَـ‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ ‫ﺮ‬َِ‫ُﻔ‬‫ﻏ‬ ‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫َﺴ‬ ِ‫ﺘ‬‫ ْﺣ‬‫وا‬َ  ‫ﺎ‬ً‫ﻧ‬‫َﺎ‬‫ًﻤ‬‫ِإﻳ‬ َ‫ن‬ ‫ﺎ‬‫َ َﻀ‬‫رﻣ‬  َ‫م‬َ‫ﺎ‬ ‫ﺻ‬ ْ‫ﻦ‬‫وﻣ‬ َ
  Artinya : “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan 

dengan keimanan dan mengharapkan pahala Allah ta’ala, akan 


diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu”   (HR. Bukhori No.
1901 Muslim No. 760 ) 

8 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 8/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Umroh di bulan Ramadhan setara dengan Ibadah Haji,


sebagaimana dalam Hadits Ibnu Abbas, Rasulullah Shalallahu 
‘alahi wassallam berkata kepada seorang wanita :

‫ﺔ‬‫ﺠ‬‫ﺣ‬ ‫ل‬‫ﺪ‬‫ﻌ‬‫ﺗ‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻓ‬ ‫ة‬‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﻋ‬ ‫ن‬‫ﺈ‬‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﺘ‬‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﻓ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫رﻣ‬  ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ا‬‫ذ‬‫ﺈ‬‫ﻓ‬ 
 Artinya : “ Apabila tiba Bulan Ramadhan, berumrohlah. Karena 
sesungguhnya umroh pada bulan itu setara dengan haji ”   (HR.
Muslim No. 1256)

Pada bulan Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar yang


lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana dalam firman Allah :

‫ر‬ِ ‫ْﺪ‬ ‫َْﻘ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺔ‬ُ ‫َﻠ‬ ‫َﻴْـ‬‫ﻟ‬ ﴾ ﴿ ‫ر‬ِ ‫ْﺪ‬ ‫ﻟَْﻘ‬ ‫ا‬ ‫ﺔ‬ُ ‫َﻠ‬‫ْﻴـ‬‫َﻟ‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬ ‫ك‬َ ‫ا‬‫َر‬‫ ْد‬‫َأ‬ ‫ﺎ‬َ‫َﻣ‬‫و‬ ﴾ ﴿ ‫ر‬ِ ‫ْﺪ‬ ‫َْﻘ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺔ‬ِ‫َﻠ‬‫ْﻴـ‬‫َﻟ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﻓ‬ِ ‫ﻩ‬ُ‫َﺎ‬‫ْﻨ‬‫ﻟ‬‫َﺰ‬‫ْﻧـ‬‫َأ‬ ‫ﺎ‬‫ﱠﻧ‬‫ِإ‬
‫ﺮ‬ٍ ‫ْﻣ‬‫َأ‬ ‫ﻞ‬‫ُﻛ ﱢ‬  ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻢ‬ْ‫ِﻬ‬‫ﱢﺑ‬‫َر‬ ‫ن‬ِ‫ْذ‬‫ِﺑﺈ‬ ‫ﺎ‬‫َﻬ‬‫ﻴ‬‫ِﻓ‬ ‫ح‬ُ ‫و‬‫ﱡﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫َو‬  ‫ﺔ‬ُ‫َﻜ‬ ‫ِﺋ‬‫ﻼ‬‫َﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬ُ‫ﱠﺰ‬‫َﻨـ‬‫َﺗـ‬  ﴾ ﴿ ‫ﺮ‬ٍ ‫ْﻬ‬ ‫ َﺷ‬ ‫ﻒ‬ِ ْ‫ﻟ‬‫َأ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺮ‬ٌ‫ـ‬‫ْﻴ‬‫َﺧ‬
﴾ ﴿ ‫ﺮ‬ِ ‫ْﺠ‬ ‫َْﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻊ‬ِَ‫ﻠ‬‫ ْﻄ‬‫َﻣ‬ ‫ﻰ‬‫َﺘﱠ‬‫ﺣ‬ ‫ﻲ‬َ‫ِﻫ‬ ‫م‬ٌ ‫ﻼ‬‫َﺳ‬  ﴾ ﴿
  Artinya : “ Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al 
Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam 

kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan 
izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) 
keselamatan hingga terbit fajar. (QS . Al-Qadr 1-5)

9 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 9/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

PUASA RAMADHAN

Makna puasa adalah menahan diri dari segala yang


membatalkan dengan diiringi niat dimulai dari terbitnya fajar hingga
terbenamnya matahari ( Tafsir Al-Qurthubi , Surat Al-Baqarah : 183)

Puasa Ramadhan wajib atas setiap Muslim, baligh, berakal,


sedang tidak dalam safar dan mampu untuk berpuasa . Kewajiban
ini berdasarkan Al-Qur’an , Sunnah dan Ijma’.

Dalil dari Al-Qur’an adalah firman Allah ta’ala :

‫ﻢ‬ْ ‫ﱠ ُﻜ‬‫ﻠ‬‫ََﻌ‬‫ﻟ‬ ْ‫ﻢ‬‫ِﻜ‬‫ْﻠ‬‫ﺒ‬‫ﻗـ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻦ‬َ ُ‫ﻳ‬‫ﱠ ِﺬ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﺐ‬َ ‫ِﺘ‬‫ َُﻛ‬ ‫ﺎ‬َ‫َﻤ‬‫ﻛ‬ ُ‫م‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬‫ﺼ‬ ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬ُ ‫ْﻜ‬‫َﻴ‬‫َﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺐ‬َ ِُ‫ﺘ‬‫ﻛ‬ ‫ا‬‫ُﻮ‬ ‫ﻨ‬‫َﻣ‬‫آ‬َ‫ﻦ‬ُ‫ِﻳ‬‫ﺬ‬‫ﱠﻟ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬‫ﱡﻳـ‬‫َأ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﱢﻳ‬ 
‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ٌ‫ة‬‫ِﻌ ﱠﺪ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ٍ ‫َﻔ‬‫ َﺳ‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫و‬ْ ‫َأ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻀ‬َ ‫ِﻳ‬‫ﺮ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ ‫ِْﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫ﻛ‬ ْ‫ﻦ‬َ ‫َﻤ‬ ‫ﻓ‬ ‫ت‬ٍ ‫َا‬‫د‬‫ُو‬‫ﺪ‬‫ ْﻌ‬‫ﻣ‬  ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫َﻳ‬‫أ‬ (183) ‫ن‬َ ‫ُﻮ‬‫ﱠﻘ‬‫ﺘـ‬‫ﺗَـ‬  َ َ
‫ﻪ‬ُ َ‫ﻟ‬ ‫ﺮ‬ٌ‫ـ‬‫ْﻴ‬‫ َﺧ‬ ‫ﻮ‬َُ‫ﻬ‬‫َﻓـ‬ ‫ا‬‫ْﺮ‬ً‫َﻴـ‬‫ﺧ‬ ‫ع‬َ ‫َﱠﻮ‬‫َﻄ‬‫ﺗ‬ ‫ﻦ‬ْ َ‫َﻤ‬‫ﻓ‬ ‫ﻦ‬ٍ ‫ِﻜﻴ‬ْ ‫ِﻣﺴ‬ ‫م‬ُ ‫َﺎ‬‫َﻌ‬‫ﻃ‬ ‫ﺔ‬ٌ‫َﻳ‬‫ْﺪ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬‫َﻧ‬‫ﻮ‬‫ُﻘ‬‫ﻴ‬ ‫ﻄ‬ِ ُ‫ﻳ‬ ‫ﻦ‬َ ‫ِﺬﻳ‬ ‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ََﻋ‬‫و‬ ‫ﺮ‬َ ‫َﺧ‬ ُ‫أ‬ ‫م‬ٍ‫َﱠﺎ‬‫ﻳ‬‫أ‬
‫ﻪ‬ِ ‫ِﻴ‬‫ﻓ‬ ‫ل‬َ ‫ِﺰ‬ ْ‫ُﻧ‬‫أ‬ ‫ي‬ِ ‫ﱠﺬ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ن‬‫ﺎ‬‫ َﻀ‬‫َﻣ‬‫َر‬  ‫ﺮ‬ُ‫ْﻬ‬ ‫ َﺷ‬ (184) ‫ن‬َ ‫ﻮ‬‫ُﻤ‬ َ‫ﻠ‬‫ ْﻌ‬‫ﺗَـ‬ ‫ﻢ‬ْُ‫ﺘ‬‫ْﻨ‬‫ ُﻛ‬ ‫ن‬ْ ‫ِإ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ ‫َﻟ‬ ‫ﺮ‬ٌ ‫ـ‬‫ْﻴ‬‫َﺧ‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ُﻣ‬‫ﻮ‬‫ُﺼ‬ َ‫ﺗ‬ ‫ن‬ْ َ‫َأ‬‫و‬
‫ﺮ‬َ‫ْﻬ‬ ‫ ﱠﺸ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻢ‬‫ُﻜ‬ ‫ْﻨ‬‫ِﻣ‬ َ‫ﺪ‬‫ِﻬ‬ ‫ َﺷ‬ ‫ﻦ‬ْ  ‫ﻤ‬َ ‫َﻓ‬ ‫ن‬ِ ‫ﺎ‬‫َﻗ‬‫ْﺮ‬‫ُْﻔ‬‫ﻟ‬‫َا‬‫و‬ ‫ى‬‫َﺪ‬‫ُْﻬ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ِ ‫ت‬ٍ‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫َﻴـ‬‫ﱢَﺑـ‬‫َو‬ ‫س‬ِ‫ﺎ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬ ِ ‫ى‬‫ًﺪ‬‫ُﻫ‬ ‫ن‬‫ُآ‬‫ﺮ‬‫ْﻘ‬‫ُﻟ‬‫ا‬
‫ﺮ‬َ‫ْﺴ‬ ُ‫ْﻟﻴ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬ُ ‫ُﻜ‬ ‫ِﺑ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬ُ‫ﻳ‬ ‫ٌِﺮ‬‫ُﻳ‬ َ‫ﺮ‬‫َﺧ‬ ‫ُأ‬ ‫م‬‫ٍﺎ‬‫ﻳ‬َ‫أ‬ ‫ﻦ‬‫ِﻣ‬ ‫ةﱠ‬‫ﺪ‬ ‫ﱠ‬‫ِﻌ‬‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ٍ ‫َﻔ‬‫ﺳ‬ ْ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬ ‫و‬ َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ًﻀ‬ ِ‫ﺮﻳ‬ َ‫ﻣ‬ ‫ن‬َ‫ﺎ‬‫ َﻛ‬ ‫ﻦ‬ ‫وﻣ‬ َ ‫ﻪ‬ُ‫ﻤ‬‫ُﺼ‬ ‫ﻴ‬‫ْـﻠ‬‫ْﻓ‬ َ
‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻠ‬‫َﻌ‬‫َﻟ‬‫ َو‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻛ‬ ‫ا‬‫ َﺪ‬‫ َﻫ‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬  ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫و‬‫ُﺮ‬‫َﱢﺒـ‬‫َﻜ‬ ‫ﺘ‬‫ِﻟ‬‫و‬ َ‫ة‬‫ﱠﺪ‬‫ِْﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫ُﻮ‬‫ﻠ‬‫ِﻤ‬‫ْﻜ‬‫ﺘ‬‫ِﻟ‬ُ‫َو‬ ‫ﺮ‬َ‫ﺴ‬‫ُْﻌ‬ ‫ﻟ‬‫ا‬ ُ ‫ﻢ‬ُ‫ِﺑﻜ‬ ُ‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ُِﺮ‬‫ﻳ‬ َ‫ﻻ‬‫و‬ ُ َ
 (185) ‫ن‬َ ‫و‬‫ُﺮ‬ ُ‫ﻜ‬‫ﺸ‬ ْ َ‫ﺗ‬ 
  Artinya :  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas 
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang 
sebelum kamu agar kamu bertakwa.

(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa 


diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia 
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang 
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang- 

10 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 10/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) 


membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.
barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,

Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik 
bagimu jika kamu Mengetahui.

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,


bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai 
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai 
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat 
tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan 
itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang 
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki 
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah 

kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan 


kepadamu, supaya kamu bersyukur “ (QS. Al-Baqarah : 183 -185)

Dan dalil dari sunnah adalah hadits Ibnu Umar  Radhiyallahu’ 


anhu ma, Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

‫م‬‫ﺎ‬‫ﻴ‬‫ﺻ‬‫و‬ ‫ة‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬‫ﺰ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﺘ‬‫ﻳ‬‫إ‬‫و‬ ‫ة‬‫ﻼ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫م‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬‫إ‬‫و‬ ‫ﷲا‬ ‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﺔ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﺧ‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫م‬‫ﻼ‬‫ﺳ‬‫ﻹ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻨ‬‫ﺑ‬
‫ﺞ‬‫ﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫ﻣ‬‫ر‬
Artinya : “ Islam dibangun diatas lima perkara, Tauhid kepada 
  Allah, Menegakkan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan 
dan Haji’ (HR . Bukhari No. 16 dan Muslim No. 8 )

11 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 11/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Adapun Ijma’ tentang masalah ini adalah Ijma’ Ummat yang


  jelas dan tidak diragukan lagi keabsahannya.Diantara yang
menukil Ijma’ bahwa puasa Ramadhan adalah bagian dari Rukun

islam adalah An-Nawawi dan Ibnu Abdil Baar.


Wajibnya Niat Dalam Puasa R amadhan

Puasa tidak sah kecuali dengan niat, tidak ada bedanya


antara puasa wajib maupun puasa sunnah. Ini adalah pendapat
Mayoritas ulama, bahkan Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni (3/7)
menukil Ijma’ dalam permasalahan ini, walapun yang benar 

terdapat perbedaan pendapat di dalamnya.


Dan setiap amalan ibadah dibutuhkan padanya niat,
sebagaimana dalam hadits Umar  Rhadiyallahu’ anhu  ,Rasulullah
Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda:

‫ﺔ‬ِ ‫ﻴﱠ‬‫ﱢﻨـ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ل‬ُ ‫ﺎ‬‫َﻤ‬ ‫َ ْﻋ‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬‫َﻤ‬ ‫ﱠ‬‫ِﻧ‬‫إ‬ 


 Artinya : “Sesungguhnya setiap amalan berdasarkan niatnya ”

(HR. Bukhori No. 6953 dan Muslim No. 1907)


Dan niat letaknya di hati, dan tidak dilafadzkan. Tidak ada
hadits yang shohih maupun lemah dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam  maupun para sahabatnya mereka melafadzkan niat
dengan lisannya dengan mengatakan “ Nawaitu ” (aku berniat) .
(Lihat Zaadul Ma’ad No. 1/196))

Wajib untuk menentukan niat berpuasa dalam puasa wajib


(Ramadhan, kafaarat, Qadha, Nadzar) yaitu berkeyakinan bahwa
dia akan berpuasa esok hari. Ini adalah pendapat Mayoritas ulama,
Madzhab Malik, As-Syafi’i , Ahmad dan Ishaq. Dan dikuatkan oleh

12 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 12/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Ibnu Qudamah dan An-Nawawi Rahimahumullah  . Mereka berdalil


dengan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam :

‫ى‬‫ﻮ‬‫ﻧـ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ئ‬ٍ ‫ِﺮ‬ ‫ﻣ‬‫ا‬ِ‫ﻞ‬‫ﻜ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﱠﻤ‬‫ﻧ‬‫ِإ‬‫و‬ 


َ َ َ adalah
  Artinya : “Dan sesungguhnya untuk setiap insan ْ apa-  َ َ
apa yang dia niatkan”  (HR. Bukhori No. 6953 dan M uslim N o. 1907)

Dan niat untuk puasa wajib seperti puasa Ramadhan harus


diniatkan sejak malam hari sebelum fajar dan tidak cukup apabila
diniatkan setelah fajar, ini adalah pendapat Mayoritas ulama,
diantaranya Ahmad, Malik, As-Syafi’i dan pendapat ini dikuatkan
oleh Ibnu Qudamah, Imam An-Nawawi, Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah, Ash-Shon’ani dan Asy-Syaukani.

Dan tidak cukup berniat pada awal Ramadhan untuk berniat


berpuasa Ramadhan selama sebulan penuh, bahkan harus berniat
untuk berpuasa setiap harinya . Ini adalah pendapat Mayoritas
ulama diantaranya Imam Ahmad, As-Syafi ’ i dan Abu Hanifah

Karena antara puasa hari yang satu dengan hari lainnya adalah
ibadah yang terpisah walaupun dilaksanakan secara bersambung.
Dengan dalil apabila batal satu hari dalam Ramadhan tidak
membatalkan puasanya sebulan penuh, berbeda apabila
seseorang batal pada satu raka’at dalam sholat maka batal
seluruh sholatnya.

  Apabila seseorang yang sedang berpuasa berniat untuk


membatalkan puasanya akan tetapi dia tidak menemukan sesuatu
untuk membatalkan puasanya maka puasanya tetap batal. Karena
disyaratkan dalam puasa adalah niat dalam seluruh pelaksanaan
puasanya, dan saat dia telah membatalkan niatnya maka
puasanya telah batal berdasarkan hadits :

13 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 13/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ى‬‫َﻮ‬ ‫ﻧَـ‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬ ‫ئ‬ٍ ‫ِﺮ‬ ‫ ْﻣ‬‫ا‬ِ ‫ﻞ‬‫ﻟﻜ‬  ‫ﺎ‬‫َﻤ‬ ‫ﱠ‬‫ِإﻧ‬َ‫و‬ ‫ﺔ‬ِ ‫ﻴﱠ‬‫ﻨﱢـ‬‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ل‬ُ ‫ﺎ‬‫َﻤ‬ ‫َ ْﻋ‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬‫َﻤ‬ ‫ﱠ‬‫ِﻧ‬‫إ‬ 
  Artinya : “Sesungguhnya setiap amalan berdasarkan niatnya 
Dan sesungguhnya untuk setiap insan adalah apa-apa yang dia 
niatkan ” (HR . Bukhori No. 6953 dan M uslim No. 1907)

Ini adalah pendapat Madzhab Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah


dan pendapat ini yang dipilih oleh Ibnu Qudamah dan dikuatkan
oleh As-Sa’di dan Ibnu Utsaimin

BARANGSIAPA YANG MENEMUI FAJAR DALAM KEADAAN


BERHADATS BESAR

Barangsiapa yang menemui fajar dalam keadaan Junub atau


selesai dari haid dan belum sempat mandi wajib , maka puasanya
sah dan tetap dapat dilanjutkan. Ini adalah pendapat Mayoritas
ulama, bahkan setelah perbedaan pendapat yang terjadi pada
zaman tabi’in maka telah terjadi Ijma’ sebagaimana hal tersebut

diinukil oleh Imam An-Nawawi Rahimahullah  . Dan pendapat ini


berdasarkan hadits Ummu Salamah dan Aisyah Rhadiyallahu’ 
anhu ma :

‫ﻢ‬‫ﺛ‬ ، ‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﻫ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺐ‬‫ﻨ‬‫ﺟ‬ ‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫و‬ ،‫ﺮ‬‫ﺠ‬‫ﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻪ‬‫ﻛ‬‫ر‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫وﺳ‬  ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫رﺳ‬  ‫ن‬‫أ‬
‫م‬‫ﻮ‬‫ﺼ‬‫ﻳ‬‫و‬ ‫ﻞ‬‫ﺴ‬‫ﺘ‬‫ﻐ‬‫ﻳ‬ 
  Artinya : “Sesungguhnya Rasulullah menemui fajar dalam 
keadaan Junub dari berhubungan dengan istrinya kemudian beliau 
mandi dan berpuasa ” (HR. Bukhori No. 1926 dan Muslim No.
1109) 

14 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 14/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

SAHUR

Sahur hukumnya sunnah berdasarkan Ijma’ sebagaimana


dinukil oleh Ibnu Mundzir dan Ibnu Qudamah. Dan termasuk dari

sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  adalah


mengakhirkan sahur hingga mendekati fajar, sebagaimana dalam
hadits Anas bin Malik Radhiyallahu’ anhu :

‫ﱠ‬ ‫ﻢ‬‫ُﱠ‬‫ﺛ‬ ‫ﻢ‬َ ‫ﻠ‬‫َﺳ‬ ‫َو‬  ‫ﻪ‬ِ‫ْﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫َﺻ‬  ‫ﻲ‬‫ِﺒ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ﻊ‬َ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫َﻧ‬‫ْﺮ‬‫ﱠﱢ‬‫ﺤ‬‫َﺴ‬ َ‫ﺗ‬ ‫ل‬َ ‫ﺎ‬‫َﻗ‬ ‫ﻪ‬‫َْﻨ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬َ‫ُِﺿ‬ َ‫ر‬ ‫ﺖ‬ٍ ِ‫ﺑ‬‫َﺎ‬‫ﺛ‬ ‫ﻦ‬ِ ‫ْﺑ‬ ‫ﺪ‬ِ ْ‫ﻳ‬‫َُز‬ ‫ﻦ‬َْ‫ﻋ‬ 
 .‫ﺔ‬ً َ‫ﻳ‬‫آ‬ ‫ﻦ‬َ ‫ﻴ‬‫ِﺴ‬ ‫ ْﻤ‬‫ َﺧ‬ ُ‫ر‬‫ْﺪ‬ ‫ َﻗ‬ ‫ل‬َ ‫َﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ر‬ِ‫ُﻮ‬‫ﱠﺤ‬‫ﺴ‬‫َﻟ‬‫وا‬  ‫ن‬ِ ‫ا‬‫ َذ‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬َ ‫ْﻴ‬‫َﺑـ‬ ‫ن‬َ‫ﺎ‬‫َﻛ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫َﻛ‬  ‫ﺖ‬ُ ‫ْﻠ‬‫ُﻗـ‬ ‫ة‬ِ ‫ﻼ‬‫ ﱠﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬َ‫ِﻟ‬‫إ‬ َ‫م‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬
  Artinya : “Dari Zaid bin Tsabit, beliau berkata : Kami sahur 
bersama nabi Shalallahu ‘alahi wassallam kemudian beliau bangkit 
untuk sholat ". Aku (Anas bin Malik) bertanya :Berapa jarak waktu 
antara adzan dan sahur ?” Zaid bin Tsabit menjawab : “sekitar 
(bacaan) 50 ayat”  (HR. Bukhori 1921 – M uslim 1907) 

Sahur dapat dilaksanakan dengan apa pun dari segala jensi


makanan dan minuman yang halal dan disunnahkan makan sahur 
dengan menggunakan kurma, sebagaimana dalam hadits Abu
Hurairah Rhadiyallahu’ anhu  , Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam bersabda :

‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﺘ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﺆﻣ‬ ‫ﻤ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬ ‫ر‬‫ﻮ‬‫ﺤ‬‫ﺴ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬‫ﻌ‬‫ﻧ‬ 


  Artinya : S
“ ebaik-baik sahurnya seorang mu’min adalah 
kurma “   (HR. Ibnu Hibban No. 883 dan Al-Baihaqi 4/236-237.
Dishohihkan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam
Silsilah Al-Ahadits As-S hohihah N o 562) 

15 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 15/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan akhir waktu sahur adalah awal waktu puasa yaitu ketika
terbitnya fajar shodiq (Fajar kedua). Diharamkan setelah terbitnya
fajar kedua ini untuk makan, minum dan berhubungan badan. Ini

adalah Madzhab As-Syafi ’ i, Ahmad, Abu Hanifah, Malik, dan


Mayoritas ulama dari kalangan para sahabat dan Tabi’in
Rahimahmuullah . Berdasarkan firman Allah ta’ala :

‫ﻢ‬‫ُ ﱠ‬‫ﺛ‬ ‫ﺮ‬ِ ‫ْﺠ‬ َ‫ْﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬َ‫ِﻣ‬ ‫د‬ِ‫َﻮ‬‫ْﺳ‬ َ‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ﻂ‬ِ ‫ْﻴ‬‫ْ َﺨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬َ ‫ِﻣ‬ ‫ﺾ‬ُ ‫َْﻴ‬‫ﺑـ‬ ‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ﻂ‬ُ ‫ْﻴ‬‫َﺨ‬ ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬ُ‫ُﻜ‬‫ﻟ‬ َ‫ﻦ‬َ‫ﱠﻴ‬‫ﺒـ‬‫َﺘ‬‫ﻳـ‬ََ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫َﱠﺣ‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ُﺑ‬‫ﺮ‬‫َﺷ‬ ‫ْا‬‫و‬َ‫ا‬‫ﻮ‬‫ﻠ‬‫ ُﻛ‬‫ُو‬َ
‫ﻞ‬ِ ‫ْﻴ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬‫ِإ‬ ‫م‬َ ‫َﺎ‬‫ﻴ‬‫ ﱢﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ِ ﱡﻤ‬‫َﺗ‬‫أ‬
  Artinya : “Dan makan minumlah hingga tampak bagimu 
benang putih dari benang hitam dari fajar. Kemudian 
sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam"  (QS. Al-
Baqarah : 187) 

Dan termasuk dari perbuatan yang tidak ada asalnya dari


Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  adalah perbuatan yang
dilakukan sebagian kaum muslimin dengan menghentikan

makanan dan minuman beberapa saat sebelum datangnya fajar 


dalam rangka untuk berhati-hati, mereka mengistilahkannya
dengan waktu Imsak  (Menahan). Perbuatan ini tidak ada asalnya
dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam dan para sahabatnya.
(Fathul Bari’ Hadits No. 1957)

Dan apabila telah terdengar adzan ketika seseorang sedang


makan sahur dan di tangannya masih terdapat makanan atau
minuman maka apabila dia mengetahui bahwa muadzin adalah
orang yang benar-benar menjaga waktu-waktu sholat atau tidak
bermudah-mudah dalam memajukannya. Maka tidak boleh bagi
dia menyelesaikan makanan dan minuman yang ada di tangannya
dan dia harus menghentikan sahurnya. Adapun hadits :

16 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 16/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬‫ﺘ‬‫ﺟ‬‫ﺎ‬‫ﺣ‬ ‫ﻲ‬‫ﻀ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫ﺣ‬ ‫ﻪ‬‫ﻌ‬‫ﻀ‬‫ﻳ‬ ‫ﻼ‬‫ﻓ‬ ‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﻹ‬‫وا‬  ‫ء‬‫ا‬‫ﺪ‬‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬‫ﻛ‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫أ‬ ‫ﻊ‬‫ﻤ‬‫ﺳ‬ ‫ا‬‫ذ‬‫إ‬
Artinya : “  Apabila salah seorang dari kalaian mendengar 
adzan dan tempat minum (gelas dll) ada di tangannya, maka 
  janganlah dia meletakannya sampai dia menyelesaikan hajatnya 
darinya” 

Hadits ini Dikeluarkan oleh Ahmad dan selainnya


disandarkan kepada Abu Hurairah Radhiyallahu’ anhu . Hadist ini
lemah, disebutkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam Al-Ilal (1/257) dari
dua jalan. Jalan periwayatan pertama, ayah beliau (abu Hatim)

menguatkan bahwa jalur ini Mauquf  dan jalur yang kedua tidak
shohih. Hadits ini juga dilemahkan oleh Al-Allamah Muqbil bin
Hady Al-Wadi'i dan dicantumkan oleh beliau dalam kitab beliau
 Ahadits Mualah (437)

BUKA PUASA

Dan termasuk dari sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alahi 


wassallam  adalah menyegerakan berbuka apabila telah yakin
bahwa Matahari telah tenggelam dan tidak menunda-nundanya.
Sebagaimana dalam hadits Sahl bin sa’ad Rhadiyallahu’ anhu  ,
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

‫ﺮ‬َ‫ْﻄ‬ ‫ِﻔ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ُﻠ‬‫ ﱠﺠ‬‫َﻋ‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬ ‫ﺮ‬ٍ‫ْﻴ‬‫َﺨ‬ ‫ِﺑ‬ ‫س‬ُ ‫ﺎ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬ُ ‫ا‬‫َﺰ‬ ‫ﻳـ‬  ‫ﻵ‬ 
  Artinya : “ Manusia itu senantiasa dalam kebaikan selama 
mereka menyegerakan berbuka."   (HR. Bukhori 1957 dan Muslim
1098) 

Dan disunnahkan ketika berbuka puasa membaca doa :

17 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 17/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ﷲا‬ ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﺷ‬ ‫ن‬‫إ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺟ‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﺖ‬‫ﺒ‬‫ﺛ‬ ‫و‬ ‫ق‬‫ﺮو‬ ‫ﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺖ‬‫ﻠ‬‫ﺘ‬‫ﺑ‬‫ا‬ ‫و‬ ‫ﺄ‬‫ﻤ‬‫ﻈ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺐ‬‫ﻫ‬‫ذ‬ 
  Artinya : ” Telah hilang dahaga dan telah basah urat-urat,
dan telah ditetapkan pahala Insya Allah"  

(Hadits Ibnu Umar Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan An-Nasa’i.


Hadits ini dilemahkan oleh sebagian ulama. Adapun Al-Allamah Al-
 Albani Rahimahullah  beliau menghasankan hadits ini . Silahkan
merujuk Al-Irwaul Ghalil No. 920 dan Shohih Sunan Abi Dawud No.
2066)

Disunnahkan berbuka puasa dengan kurma sebagaimana


hadits yang datang dari Anas bin Malik Radhiyallahu’ anhu  yang
Dikeluarkan oleh Imam Ahmad (3/164) :

‫ﻢ‬‫ﻟ‬ ‫ن‬‫ﺈ‬‫ﻓ‬ ‫ﻲ‬‫ﻠ‬‫ﺼ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ﻞ‬‫ﺒ‬‫ﻗ‬ ‫ت‬‫ﺎ‬‫ﺒ‬‫ﻃ‬‫ر‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ﻄ‬‫ﻔ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ 
‫ء‬‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ت‬‫ا‬‫ﻮ‬‫ﺴ‬‫ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺴ‬‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻜ‬‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬‫ﻟ‬ ‫ن‬‫ﺈ‬‫ﻓ‬ ‫ت‬‫ا‬‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﺗ‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻌ‬‫ﻓ‬ ‫ت‬‫ﺎ‬‫ﺒ‬‫ﻃ‬‫ر‬ ‫ﻦ‬‫ﻜ‬‫ﺗ‬ 

  Artinya : “Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam berbuka 


dengan kurma muda sebelum beliau sholat maghrib, apabila tidak 
ada kurma muda, maka dengan kurma, apabila tidak ada kurma 
maka beliau meneguk beberapa tegukan air”  (Hadits ini
dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Al-
Irwaul Ghalil No. 922 juga dihasankan oleh Al-Allamah Muqbil bin

Hady Al-Wadi'i dalam Jami’us shohih 2/419) .

18 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 18/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

PERKARA-PERKARA YANG WAJIB DIHINDARI ORANG YANG


BERPUASA

Diharamkan bagi orang yang berpuasa untuk melakukan

persaksian palsu, ghibah dan seluruh amalan kemaksiatan. Dan


tidaklah yang dimaksud bahwa amalan-amalan ini tidak haram
bagi yang tidak melakukan puasa melainkan yang dimaksud
adalah ketika berpuasa lebih ditekankan lagi untuk
meninggalkannya, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah
Rhadiyallahu’ anhu  . Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
bersabda :

 ‫ﻪ‬ُ ‫َﺑ‬‫ا‬‫َﺮ‬‫ َﺷ‬‫َو‬ ُ‫ﻪ‬‫ َﻣ‬‫ﺎ‬‫َ َﻌ‬‫ﻃ‬ ‫ع‬َ ‫َﺪ‬ ‫ﻳ‬ ‫ن‬ْ َ‫أ‬ ‫ﻲ‬َ ‫ِﻓ‬ ‫ﺔ‬ٌ‫ﺟ‬‫ﺎ‬ ‫ﺣ‬ ِ‫ﻪ‬‫ِﻟﱠﻠ‬ ‫ﺲ‬َ ‫َﻴ‬ْ‫َﻠ‬‫ِﻓـ‬ ‫ﻪ‬‫ِﺑ‬ ‫ﻞ‬ََ‫َﻤ‬ ‫ْﻟﻌ‬ ‫ا‬‫َو‬   ‫ر‬ِ ‫و‬‫ ﱡﺰ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬َ ‫ْﻮ‬ ‫ﻗَـ‬ ‫ع‬ْ َ‫َﺪ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫َﻟ‬ ‫ﻦ‬ْَ‫ﻣ‬
  Artinya : 'Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata 
dusta dan beramal dengannya, maka tidaklah Allah memilki 
kebutuhan dia meninggalkan makan dan minumya ” (HR. Bukhori
No. 6057) 

  Apabila ada yang menganggunya dengan mengajak


bertengkar maka hendaknya dia bersabar dan mengatakan bahwa
saya sedang berpuasa, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah
Rhadiyallahu’ anhu  , Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
bersabda :

‫ﻢ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ﻧ‬‫إ‬ ‫ﻢ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ﻧ‬‫إ‬ ‫ﻞ‬‫ﻘ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻓ‬ ‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﺗ‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫و‬‫أ‬ ‫ﻪ‬‫ﻤ‬‫ﺗ‬‫ﺎ‬‫ﺷ‬ ‫ؤ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ا‬ ‫ن‬‫ﺈ‬‫ﻓ‬ 
  Artinya : “Jika ada seseorang yang mencaci makinya atau 
memeranginya (mengajaknya bertengkar), maka hendaklah ia 
mengatakan, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  (HR.
Bukhori No. 1904 dan Muslim 1151, Dan ini adalah lafadz dalam
shohih Muslim) 

19 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 19/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

SEBAGIAN PERKARA –PERKARA YANG DISUNNAHKAN


KETIKA RAMADH AN

Disunnahkan pada bulan Ramadhan untuk memperbanyak

membaca Al-Qur’an, merenunginya dan banyak beramal sholih


seperti sedekah, sholat sunnah dll. Sebagaimana dalam hadits
Ibnu Abbas Radhiyallahu’ anhu ma :

‫ﻲ‬‫ِﻓ‬ ‫ن‬ُ ‫ﻮ‬‫ ُﻜ‬‫َﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫د‬ُ‫َﻮ‬‫ْﺟ‬ ‫َأ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫َﻛ‬‫َو‬  ‫س‬ِ ‫ﺎ‬‫ﱠﻨ‬‫َﻟ‬‫ا‬َ ‫د‬َ‫ْﻮ‬‫َﱠﺟ‬ ‫أ‬ َ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫َو‬‫ِ ﱠ‬‫ﻪ‬‫ْﻴ‬َ‫ﻠ‬‫ﻋ‬  ‫ﻪ‬ُ‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫َﺻ‬  ِ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬‫ُﻮ‬ ‫ﺳ‬‫َر‬  َ‫ن‬‫ﺎ‬‫ َﻛ‬  َ
‫ن‬َ ‫آ‬‫ْﺮ‬ ‫ُْﻘ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻪ‬ُ‫ِر ُﺳ‬ ‫ا‬‫ َﺪ‬‫ُﻴ‬‫َﻓـ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫َﻀ‬ ‫ﻣ‬‫َر‬ ْ‫ﻦ‬ ‫ِﻣ‬ ‫ﺔ‬ٍ‫َﻠ‬‫ـ‬‫ْﻴ‬‫َﻟ‬ ‫ﻞ‬‫ﻛ ﱢ‬ َ‫ﻲ‬‫ِﻓ‬َ ‫ﻩ‬ُ‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻠ‬‫ﻳْـ‬ ‫ن‬‫ُﺎ‬‫ﻛ‬‫َو‬ ‫ﻞ‬ُ ‫ﻳ‬‫ِْﺮ‬‫ﺒ‬‫ِﺟ‬ ُ‫ﻩ‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ ْﻠ‬‫ﻳـ‬ ‫ﻦ‬َ ‫ﻴ‬‫ِﺣ‬  َ‫ن‬‫ﺎ‬‫ َﻀ‬‫َﻣ‬‫ َر‬  َ
 ‫ﺔ‬ِ‫َﻠ‬‫ﺳ‬‫ﺮ‬‫ْﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺢ‬ِ ‫ﻳ‬‫ﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ِﻣ‬ ‫ﺮ‬ِ‫ﻴ‬‫ْﺨ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ِ ﺑ‬‫د‬‫ﻮ‬‫ﺟ‬‫أ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ ﱠﺳ‬‫و‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﻴ‬‫َﻠ‬  ‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻪ‬ِ ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺮﺳ‬ ‫ﻠ‬‫ﻓـ‬
  Artinya َ: ْ“ُ Rasulullah ‫ْ ﱢ‬ ْShallallahu َ ُ َ ْ َ َ َ َ'alaihi ْ َ wa ُ Sallam َ adalah  ُ ُ َ َ َ
orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi 
pada bulan Ramadan ketika Malaikat Jibril menemui beliau . Dan 
Malaikat Jibril menemui beliau pada setiap malam pada bulan 
Ramadan dan mengajarinya Al-Qur’an . Dan beliau adalah orang 
yang paling dermawan dalam hal kebaikan melebihi angin yang 

berhembus “  (HR . Bukhori No. 6 Muslim No. 2308) 


Tetap disunnahkan untuk bersiwak walaupun sedang
berpuasa , ini adalah pendapat Abu Hanifah, Imam Malik dan
dikuatkan oleh Imam Bukhori dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Berdasarkan keumuman hadits Abu Hurairah Rhadiyallahu’ anhu ,
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

  ‫ة‬‫ﻼ‬‫ﺻ‬ ‫ﻞ‬‫ﻛ‬ ‫ﺪ‬‫ﻨ‬‫ﻋ‬ ‫ك‬‫ا‬‫ﻮ‬‫ﺴ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ﺮﺗ‬ ‫ﻣ‬‫ﻷ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻖ‬‫ﺷ‬‫أ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ﻻ‬‫ﻮ‬‫ﻟ‬
 Artinya : “ Seandainya tidak akan menimbulkan kesulitan atas 
kaum mu’minin, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk 
bersiwak setiap hendak sholat”  (HR. Bukhori No. 882 Mu slim No.
252) 

20 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 20/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Diperbolehkan bagi orang yang berpuasa menggunakan pasta


gigi selama tidak sampai ke bagian dalam tubuh, ini adalah fatwa
Ibnu Baaz , Ibnu Utsaimin dan Syaikh Al-Fauzan.

 Akan tetapi Ibnu Utsaimin Rahimahullah  berpendapat bahwa


yang lebih utama adalah tidak menggunakannya, karena
terkadang sampai ke bagian dalam , dalam keadaan seseorang
tidak sadar . (Fatawa Ramadhan 2/494-497)

PEMBATAL-PEMBATAL PUASA

1. Makan, minum dan bersetubuh membatalkan puasa


berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’

Dalil dari Al-Qur’an adalah , firman Alah ta’ala :

‫ﻢ‬‫ُ ﱠ‬‫ﺛ‬ ‫ﺮ‬ِ ‫ْﺠ‬ َ‫ْﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬َ‫ِﻣ‬ ‫د‬ِ‫َﻮ‬‫ْﺳ‬ َ‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ﻂ‬ِ ‫ْﻴ‬‫ْ َﺨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬َ ‫ِﻣ‬ ‫ﺾ‬ُ ‫َْﻴ‬‫ﺑـ‬ ‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ﻂ‬ُ ‫ْﻴ‬‫َﺨ‬ ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬ُ‫ُﻜ‬‫ﻟ‬ َ‫ﻦ‬َ‫ﱠﻴ‬‫ﺒـ‬‫َﺘ‬‫ﻳـ‬ََ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫َﱠﺣ‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ُﺑ‬‫ﺮ‬‫َﺷ‬ ‫ْا‬‫و‬َ‫ا‬‫ﻮ‬‫ﻠ‬‫ ُﻛ‬‫ُو‬َ
‫ﻞ‬ِ ‫ْﻴ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬َ‫ِإﻟ‬ ‫م‬َ ‫َﺎ‬‫ﻴ‬‫ ﱢﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ِ ﱡﻤ‬‫َﺗ‬‫أ‬
  Artinya : “Dan makan minumlah hingga tampak bagimu 
benang putih dari benang hitam dari fajar. Kemudian 
sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam"  (QS. Al-
Baqarah : 187) 

Dan dalil dari Sunnah, adalah sabda Rasulullah Shalallahu 


‘alahi wassallam dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu’ anhu :

‫ﻲ‬ِ‫ﻠ‬‫َأ ْﺟ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻪ‬ُ ‫َﺗ‬‫ َﻮ‬‫ ْﻬ‬ ‫ﺷ‬َ ‫َو‬  ُ‫ﻪ‬َ‫ﺑ‬‫ا‬‫َﺮ‬‫َﺷ‬‫ُو‬ ‫ﻪ‬َ‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ََﻌ‬‫ﻃ‬ ‫ك‬ُ ُ‫َﺮ‬‫ْﺘـ‬‫ﻳـ‬   
  Artinya : “Dia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya 
disebabkan aku”  (HR. Bukhori 1894)

21 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 21/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan dinukil ijma’ dalam permasalahan ini oleh jumlah besar 


dari kalangan para ulama, diantaranya : Ibnu Hazm, Ibnul Mundzir 
dan Ibnu Qudamah Rahimahumullah .

Tidak mengapa menelan ludah sendiri selama belum keluar 


dari mulut karena tidaklah ini dinamakan sebagai makan dan
minum, serta tidak adanya dalil untuk mengatakan bahwa
perbuatan ini membatalkan puasa .

Barangsiapa yang lupa bahwa saat itu dia sedang berpuasa


kemudian dia makan dan minum tanpa menyadarinya maka
puasanya tidak batal dan puasanya sempurna serta hendaknya
dia meneruskan puasanya, Ini adalah pendapat Mayoritas Ulama
diantaranya adalah As-Syafi’i, Ahmad dan dikuatkan oleh Ibnu
Taimiyah Rahimahumullah  . Dan dalilnya adalah hadits Abu
Hurairah Radiyallahu' anhu , Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam bersabda :

 ‫ﻩ‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫وﺳ‬  ‫ﷲا‬ ‫ﻪ‬‫ﻤ‬‫ﻌ‬‫ﻃ‬‫أ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻧ‬‫ﺈ‬‫ﻓ‬ ‫ﻪ‬‫ﻮﻣ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﻢ‬‫ﺘ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻓ‬ ‫ب‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬ ‫و‬‫أ‬ ‫ﻞ‬‫ﻛ‬‫ﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫و‬ ‫ﻲ‬‫ﺴ‬‫ﻧ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬
  Artinya   : "Barangsiapa yang lupa bahwa dia sedang 
berpuasa, kemudian dia makan atau minum, maka hendaklah ia 
menyempurnakan puasanya. Karena sesungguhnya Allah telah 
memberinya makan dan minum. (HR. Bukhori No. 1933 dan
Muslim 1155)

Begitu juga apabila lupa dan melakukan hubungan tubuh


dalam keadaan sedang berpuasa maka puasanya tidak batal. Ini
adalah pendapat Mujahid, Hasan Al-Bashri, A-Syafi’I, Abu hanifah,
Ishaq, Ibnu Mundzir dan pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Abdil

22 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 22/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Baar dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Dan dalilnya adalah dalil-
dalil dalam permasalahan makan dan minum dalam kedaan lupa.

2. Merokok adalah perkara yang termasuk membatalkan


orang yang sedang berpuasa, ini adalah fatwa Ibnu Utsaimin
Rahimahullah  . Karena orang yang merokok asapnya sampai ke
bagian dalam tubuhya sebagaimana sudah maklum bahwa orang
yang merokok paru-parunya menghitam

3. Masturbasi atau Onani termasuk pembatal puasa , ini


adalah pedapat Mayoritas ulama dan diantaranya adalah Imam
Madzhab yang empat (Ahmad, Malik, As-Syafi’i dan Abu Hanifah),
Pendapat ini juga dikuatkan oleh Ibnu Baaz dan ibnu Utsaimin
Rahimahumallah . karena orang yang melakukannya telah
melanggar sesuatu yang harusnya ditinggalkan oleh orang yang
berpuasa sebagaimana dalam hadits Qudsi.Allah berfirman :

‫ﻲ‬ِ‫ﻠ‬‫ﺟ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬‫ِﻣ‬ ‫ﻪ‬‫ﺗ‬‫ﻮ‬‫ﻬ‬‫ﺷ‬‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﺑ‬‫ا‬‫ﺮ‬‫ﺷ‬‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻃ‬ ‫ك‬‫ﺮ‬‫ﺘـ‬‫ﻳـ‬   


ْ َ ْ ُ َ َ ْَ َ ُ َ َ َ ُ َ ََ ُ ُ َْ
  Artinya : “Dia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya 
disebabkan aku ” (HR. Buk hori 1894 dari Abu Hu rairah)

4. Suntikan atau infus yang mengandung makanan


membatalkan puasa, dan apabila tidak mengandung makanan
maka tidak membatalkan puasa. Ini adalah Fatwa Syaikh Ibnu

Baaz , Syaikh Ibnu Utsaimin dan Syaikh Al-Fauzan


Rahimahumullah .

Barangsiapa yang membatalkan puasanya tanpa udzur yang


diperbolehkan secara syariat baik dengan makan, minum ataupun

23 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 23/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

berhubungan badan maka wajib bagi dia untuk menahan dirinya


dari segala sesuatu yang membatalkan pada sisa harinya tersebut
sampai terbenamnya matahari, karena dia telah membatalkannya

tanpa udzur sesuai syariat. Dinukilkan Ijma’ dalam permasalahan


ini oleh Iman An-Nawawi dan Ibnu Qudamah, begitu pula
difatwakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Dalilnya adalah firman Allah :

‫ﻞ‬ِ ‫ْﻴ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻟ‬‫ِإ‬ ‫م‬َ‫ﺎ‬‫َﻴ‬‫ ﱢﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ِ ﱡﻤ‬‫َﺗ‬‫أ‬ ‫ﻢ‬‫ُ ﱠ‬‫ﺛ‬  


  Artinya : “Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai 
(datang) malam “  (QS . Al-Baqarah : 187) 

PERKARA-PERKARA YANG BUKAN TERMASUK PEMBATAL-


PEMBATAL PUASA

  Apabila ketika berkumur-kumur atau memasukkan air ke


hidung kemudian air masuk kedalam tenggorokan secara tidak
sengaja maka puasanya tidak menjadi batal. Ini adalah pendapat
Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Hasan Al-Bashri, Ibnu Hazm dan
dan Ibnu Utsaimin Rahimahumullah . Berdasarkan firman Allah
ta’ala :

‫ا‬ً‫ر‬‫ُﻮ‬‫َﻔ‬‫ﻏ‬ ُ‫ﻪ‬‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫َﻛ‬‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ُﻜ‬‫ﺑ‬‫ُﻮ‬ ‫ﻠ‬‫ﻗـ‬ ْ‫ت‬‫َﱠ‬‫ﺪ‬‫َﻤ‬‫َﻌ‬‫ـ‬‫ﺗ‬ َ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ْ ِ‫َﻜ‬‫ﻟ‬‫و‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬ُ ‫َْﺗ‬‫ﺄ‬‫ْﻄ‬‫َأﺧ‬ َ‫ﺎ‬‫ِﻤ‬‫ﻴ‬‫ﻓ‬ ‫ح‬ٌ ‫ُﺎ‬‫َﻨ‬‫ﺟ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫َﻜ‬‫ْﻴ‬‫َﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﺲ‬َ ‫ْﻴ‬‫َﻟ‬‫ َو‬
‫ﺎ‬‫ًﻤ‬ ‫ﻴ‬‫ِﺣ‬َ‫ر‬
  Artinya : “ Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang 
kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang 

24 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 24/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

disengaja oleh hatimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi 


Maha Penyayang .” (QS . Al-Ahzab : 5) 

Meletakkan sesuatu di mulut baik makanan atau selainnya


apabila ada kebutuhan seperti Mencicipi masakan atau
mengunyahkan makanan untuk anak kecil tidak mengapa dan
tidak membatalkan puasa, Ini adalah pendapat Ahmad, As-Syafi’i,
dan Ibnu Hazm Rahimahumullah  . Sebagaimana ibnu Abbas
Radhiyallahu’ anhu ma mengatakan :

“ Tidak mengapa mencicipi sayur atau sesuatu yang lain 


dalam keadaan puasa, selama tidak sampai ke tenggorokan"  
(Riwayat Bukhari secara mu'allaq  Bab 25 Kitab As-Shiyam.
Dihasankan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah  dalam  Al- 
Irwaul Ghalil No.4/85)

Dan tidak termasuk membatalkan puasa memasukkan obat


melalui dubur, karena tidaklah ini dikatakan sebagai makan dan
minum. Ini adalah pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnu
Hazm, Ibnu Utsaimin, Ibnu Baaz dan satu riwayat dari pendapat
Imam Malik

Boleh menggunakan alat bantu pernapasan bagi yang


mengalami penyakit sesak napas , karena bukanlah tergolong
makan atau minum. ini adalah fatwa Ibnu Utsaimin.

  Apabila mimpi bersenggama dalam keadaan sedang


berpuasa maka puasanya tidak batal berdasarkan
Ijma’,sebagaimana dinukil oleh Ibnu Abdil Baar, Imam An-Nawawi
dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnu Hazm dan Al-Hafidz.

25 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 25/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Diperbolehkan mencium dan menyentuh (memeluk) istri


ketika sedang berpuasa, dalilnya adalah hadits Aisyah :

‫ﻞ‬‫ﺒ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﺖ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻨ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻲ‬‫ﺿ‬‫ر‬ ‫ﺔ‬‫ﺸ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬‫ﻋ‬
  ‫ﻚ‬‫ﺤ‬‫ﻀ‬‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬‫ﺛ‬ ‫ﻢ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺴ‬‫ﻧ‬ ‫ى‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫إ‬
  Artinya : Aisyah Radiyallahu' anha berkata, : "Rasulullah 
pernah mencium salah seorang istri beliau, sedangkan beliau 
berpuasa."  Kemudian Aisyah Radhiyallahu’ anha  tertawa (HR.
Bukh ori No. 1927 dan M uslim N o. 1106) 

  Akan tetapi disyaratkan bahwa dia mampu menguasai


dirinya, adapun apabila dia menganggap bahwa dirinya tidak akan
mampu menguasai dirinya sehingga akan berakhir dengan
hubungan badan maka hal ini tidak diperbolehkan. Ini adalah
pendapat As-Syafi ’ i dan Ats-Tsauri Rahimahumallah .
Sebagaimana dalam hadits Aisyah Radiyallahu' anha :

‫ﻪ‬ِ ِ‫ْرﺑ‬ ‫ﻻ‬ِ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ َ‫ﻜ‬‫ْﻣَﻠ‬ َ‫أ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ََﻛ‬‫و‬ ‫ﻢ‬ٌ ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬ ‫ َﺻ‬ ‫ﻮ‬َ‫ُﻫ‬ ‫و‬  ‫ﺮ‬ُ‫ِﺷ‬  ‫َﺒﺎ‬‫ﻳُـ‬‫َو‬ ‫ﻞ‬ُ ‫َﱢﺒ‬‫ُﻘ‬‫ﻳـ‬ َ‫ﻢ‬َ‫ﱠﻠ‬‫وﺳ‬  ِ‫ﻪ‬‫ْﱠ‬‫َﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬ ‫َﱠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲﱡ‬‫ِﺒ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ن‬َ‫ﺎ‬‫ﻛ‬    
  Artinya : Aisyah Radiyallahu' anha . berkata, : " Nabi 
mencium dan menyentuh/memeluk (istri beliau) padahal beliau 
berpuasa Dan beliau adalah orang yang paling mampu diantara 
kalian sekalian dalam menguasai terhadap hasrat (seksual) nya." 
(HR. Bukhori No. 1927 dan Muslim No. 1106) 

  Apabila mengecup dan mencium istri dengan niat sengaja


untuk mengeluarkan mani atau madzi 2 , maka apabila keluar 

2
 Madzi adalah cairan yang keluar dari kemaluan tanpa memancar, biasanya keluar apabila
seseorang sedang dalam syahwat yang tinggi baik ketika sedang mengkhayal ataupun ketika
hendak memulai senggama. 

26 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 26/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

maninya disebabkan perbuatannya tersebut maka puasanya batal.


Ini adalah pendapat Imam As-Syaukani Rahimahullah  .

Berbekam tidak membatalkan puasa atas pendapat yang


shohih, ini adalah pendapat mayoritas ulama diantaranya adalah
para sahabat yaitu : Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Ibnu Umar , Anas,
 Abu Sa’id, Ummu Salamah. ini juga adalah pendapat Imam Malik,
 As-Syafi’i dan Abu Hanifah,

Salah satu dalil pendapat ini adalah Hadits Ibnu Abbas


Radiyallahu' anhuma :

‫ﻢ‬ٌ ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ َﺻ‬ ‫ﻮ‬َ‫ُﻫ‬‫و‬  ‫ﻢ‬َ ‫َﺠ‬ ‫َﺘ‬‫ْﺣ‬ ‫َا‬‫و‬ ‫م‬ِ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ٌُﻣ‬ َ‫ﻮ‬‫ﻫ‬‫و‬ َ‫ﻢ‬َْ‫َﺠ‬‫ْﺘ‬‫ﺣ‬‫َا‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠﱠ‬‫َﺳ‬ ‫و‬َُ  ‫ﻪ‬ِ‫ْﱠ‬‫ﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫َﺻ‬  ‫ﻲ‬‫ِﺒ ﱠ‬‫ﻨ‬ ‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬‫َأ ﱠ‬
  Artinya : “Sesungguhnya Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam 
berbekam dalam keadaan beliau sedang berihram dan berbekam 
dalam keadaan beliau berpuasa “  (HR . Bukh ori No. 1938) 

Dan tidak mengapa membasahi kepala dengan air, baik


disebabkan panas ataupun haus. Sebagaimana Rasulullah
Shalallahu ‘alahi wassallam melakukannya ketika berpuasa.3 

Mimisan dari hidung dan darah yang keluar dari sela-sela


gigi tidak membatalkan puasa dikarenakan tidak adanya dalil yang
menyatakan bahwa hal tersebut membatalkan. Ini adalah
pendapat Madzhab Al-Hanabilah dan dikuatkan oleh Ibnu Baaz
dan Ibnu Utsaimin Rahimahumullah  

3
 Dalam Al-Muwatha’ 1/196, dari Abu Bakar dari Sahabat yang tidak diketahui namanya
Radhiyallahu' anhuma. Dishohihkan oleh Syaikh Muqbil bin Hady dalam Jami’us Shohih
2/427 

27 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 27/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Donor darah tidak membatalkan puasa atas pendapat yang


shohih, sebagaimana berbekam tidak membatalkan puasa atas
pendapat yang shohih. Akan tetapi sebagian ulama membuat

perincian apabila donor darah dengan jumlah yang banyak, maka


puasanya menjadi batal. Dan ini adalah fatwa Syaikh Ibnu
Utsaimin, Syaikh Ibnu Baaz dan Syaikh Al-Fauzan
Rahimahmuullah .

Memakai celak boleh (mubah ) bagi orang yang berpuasa,


serta tidak pula makruh  (dibenci). Ini adalah pendapat madzhab

Imam As-Syafi’i dan pendapat Hasan Al-Bashri, An-Nakho’I, Al-


  Auza’i, Abu Hanifah Dan Abu Tsaur dan Pendapat ini dikuatkan
oleh Ibnu Taimiyah, Ibnu Utsaimin dan Ibnu Baaz Rahimahmuullah.

Obat tetes telinga tidak membatalkan puasa. Ini adalah


Madzhab Ibnu Hazm dan pendapat ini dikuatkan oleh Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah, Ibnu Baaz dan Ibnu Utsaimin

Rahimahumullah  . Karena obat tetes telinga tidak sampai ke


tenggorokan tidak pula sampai ke perut.

Begitu juga obat tetes hidung dan mata tidak membatalkan


puasa . Ini adalah pendapat kebanyakkan ulama ahli hadits,
pendapat ini juga dikuatkan Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qoyyim. Akan
tetapi apabila obat tetes hidung sampai ke tenggorokan maka
Malik dan As-Syafi ’ i menganggapnya sebagai sesuatu yang
membatalkan.

Muntah tidak membatalkan puasa baik sengaja maupun


tidak sengaja dikarenakan tidak adanya dalil yang shohih dan jelas
yang menyatakan tentang batalnya orang yang muntah. Dan ini

28 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 28/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

adalah pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, dan Abu Hurairah ,


Ikrimah, Rabi’ah. Abu Hanifah, Imam Bukhori dan pendapat ini
dikuatkan oleh Syaikh Muqbil bin Hady, Ibnu Baaz dan Ibnu

Utsaimin Rahimahumullah .

Memasukkan air ke dalam hidung ketika berwudhu


diperbolehkan bagi yang sedang berpuasa akan tetapi tidak
diperbolehkan melakukannya secara bersungguh-sungguh.
Sebagaimana dalam hadits Laqieth bin Shabroh Radiyallahu'
anhu , Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda :

 ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ن‬‫ﻮ‬‫ﻜ‬‫ﺗ‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ﻻ‬‫إ‬ ‫ق‬‫ﺎ‬‫ﺸ‬‫ﻨ‬‫ﺘ‬‫ﺳ‬‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﻎ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬


  Artinya : “Bersungguh-sungguhlah beristinsyaq 
(memasukkan air ke hidung ketika berwudhu) kecuali engkau 
sedang dalam kedaan berpuasa” (HR. Ahmad (17863, 16380) An-
Nasa’I dalam Al-Mujtaba’ (87) Dishohihkan oleh Al-Allamah Al-
Albani Rahimahullah dalam Shohih Sunan Abi Dawud dan
Dihasankan oleh Al-Allamah Muqbil bin Hady Al-Wadi'i dalam
Jami’us shohih (2/424))

KAFARAT

Wajib menunaikan kafarat (penghapus) bagi orang yang


melakukan hubungan badan di siang hari dengan sengaja dalam
keadaan dia sedang tidak safar, Ini adalah pendapat mayoritas
ulama, dalilnya adalah hadits Abu Hurairah Radiyallahu' anhu :

29 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 29/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ﺎ‬َ‫ﻳ‬ ‫ل‬َ ‫ﺎ‬‫َﻘ‬‫َﻓـ‬ ‫ﻞ‬ٌ ‫ﺟ‬‫ َر‬ ُ‫ﻩ‬‫َء‬ ‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ذ‬ْ ‫ِإ‬ َ‫ﻢ‬ُ‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ ﱠ‬ِ‫َْﻴ‬‫َﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬  ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬‫َﺻ‬ َ ‫ﻲ‬‫ِﺒﱠ ﱢ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬َْ‫ﻨ‬‫ِﻋ‬  ‫س‬ ُ‫ﻮ‬‫ﻠ‬‫ﺟ‬ ‫ﻦ‬ْَ‫َﺤ‬‫ﻧ‬ ‫ﺎ‬‫َﻤ‬ ‫ْﻨ‬‫ﻴـ‬‫ﺑـ‬  ٌ
‫ل‬ُ ‫ﻮ‬‫ُﺳ‬ َ‫ر‬ ‫ل‬‫َﺎ‬‫َﻘ‬‫ﻓـ‬ ‫ﻢ‬ِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ َﺻ‬ ‫ﺎ‬َ‫َأﻧ‬‫و‬  ‫ﻲ‬ِَ‫ﺗ‬‫أ‬‫َﺮ‬ ْ‫ﻣ‬‫ٌا‬ ‫ﻰ‬َ‫َﻠ‬‫ﻋ‬  ‫ﺖ‬ُ ‫ْﻌ‬ ‫ َﻗـ‬‫و‬ ‫ل‬َ‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﻚ‬َ ‫َﻟ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ل‬َ‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﺖ‬ُ ‫َﻜ‬‫ﻠ‬‫َﻫ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫َا‬ ‫ل‬ ‫ُﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ 
ِ ِ ‫ِ ﱠ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ِ ‫ﱠ‬
‫ن‬‫ل‬ْَ َ‫ﺎأ‬َ‫ﻊﻗ‬ُ ‫ﻵ‬‫ِﻄﻴ‬ ‫ل‬َ‫َﺘ‬‫ْﺴ‬‫َﺎ‬‫َﻗ‬‫ﺗ‬ ‫ﺎ‬ْ‫ﻞ‬ً‫ﻨ‬‫َﻬﻴ‬‫َِﻜ‬‫ْﺴﻓـ‬ ‫ل‬‫َﻣ‬ِ ‫َﺎ‬َ‫ﻦ‬‫ﻗ‬ ‫ﻵﱢﻴ‬‫ِﺘ‬‫ﺳ‬‫ل‬َ‫م‬َ‫َﺎ‬َ‫ﻌﻗ‬ ْ‫ﺎﻃ‬‫ِﻬ‬‫َإ‬ ‫ُﻘ‬‫ﺪ‬ُ‫ْﺠﻌﺘ‬ِ‫ﺗُـ‬‫َﺗ‬ ‫ﺔ‬ً‫ﻞ‬ْ‫َﺒ‬‫َﻬﻗـ‬‫َر‬‫ﻓَـ‬  ‫ﺪ‬ُ‫ل‬َ ‫َﺎﺠ‬‫َﻘ‬‫ـﺗ‬ ‫ﻞﻓ‬ْ ‫ﻵ‬ ‫ﻫ‬َ ‫ل‬‫ﻢ‬ََ ‫َﺎﻠ‬‫َﺳﻗ‬ ‫ﻦو‬َِ  ‫ْﻴ‬‫ﻪ‬‫ْﻌ‬َ‫َِﻴﺑ‬‫َﻠﺎ‬‫َﺘ‬َ‫ﻋ‬‫ﻣﺘ‬ُُ‫ﻪ‬ِ‫ﻦ‬‫ﻠ‬‫ْﻳﻟ‬‫ﺮا‬َ‫ﻰﻬ‬ْ ‫َﺻﻠَﺷ‬ َ‫م‬‫ﻮ‬ُ ‫ﻪ‬‫َﻠﺼ‬‫ﺗﻟ‬‫ا‬ 
‫ﻪ‬ُ ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫ َﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ِﺒ ﱡ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬َ ِ‫ُﺗ‬‫أ‬ ‫ﻚ‬َ ‫ِﻟ‬‫ َذ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬َ‫ َﻋ‬ ‫ﻦ‬ُ ‫ْﺤ‬ ‫َﻧ‬ ‫ﺎ‬‫ْﻨ‬‫ﻴـ‬‫َﺒـ‬‫َﻓـ‬ ‫ﻢ‬َ‫ﱠﻠ‬‫َﺳ‬َ‫و‬ َ‫ﻪ‬ْِ‫َﻴﱠ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬ ‫ﱠﻠ‬‫َﺻ‬  ‫ﻲ‬‫ِﺒ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺚ‬َ ‫َﻜ‬ ‫َﻤ‬‫ﻓ‬ 
‫ﺎ‬‫َﻫ‬ ‫ ْﺬ‬‫ ُﺧ‬ ‫ل‬َ ‫ﺎ‬‫ َﻗ‬ ‫ﺎ‬‫َﻧ‬‫َأ‬ ‫ل‬‫ﺎ‬‫َﻘ‬ ‫َﻓـ‬ ‫ﻞ‬ُ ‫ِﺋ‬‫ﺎ‬‫َﱠﺴ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬َ‫ﻳ‬‫َْأ‬ ‫ل‬‫ﺎ‬‫َﻗ‬ ‫ﻞ‬ُ ‫ﺘ‬‫َﻜ‬ ‫ِﻟْﻤ‬‫ا‬  ‫ق‬‫ُﺮ‬ ‫َﻌ‬ْ‫َﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﺮ‬َ ‫ﻤ‬‫ْﺗ‬ َ‫ﺎ‬‫َﻬ‬‫ﻴ‬‫ﻓ‬ ِ‫ق‬ٍ‫َﺮ‬‫َﻌ‬‫ﺑ‬ ِ‫ﻢ‬َ ْ‫ﻠ‬‫ ﱠﺳ‬‫ َو‬ ‫ﻪ‬ِ‫ْﻴ‬‫ﻠ‬‫َﻋ‬ َ ٌ
‫ﺎ‬‫َﻬ‬ْ‫ﻴـ‬‫ﺘَـ‬‫َـ‬‫ﺑ‬‫ﻵ‬ ‫ﻦ‬َ ‫ْﻴ‬‫َـ‬‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ َﻣ‬ ‫ﻪ‬ِ ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫َﻮ‬ ‫ﻓَـ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬  ‫ل‬َ ‫ﻮ‬‫َﺳ‬‫ر‬ ‫ﺎ‬‫ﻳ‬ ‫ﻲ‬‫ﻨﱢ‬‫ِﻣ‬  ‫ﺮ‬َُ‫َﻘ‬ ‫َﻓْـ‬‫أ‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ََﻋ‬‫أ‬ ‫ﻞ‬ُ ‫ﺟ‬ ‫ ﱠﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ل‬‫َﺎ‬‫َﻘ‬‫ـ‬‫ِﻓ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ق‬‫ ﱠﺪ‬‫ﺼ‬َ َ‫ﺘ‬‫ﻓـ‬
‫ﻪ‬ِ ‫ْﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ِﺒ ﱡ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬  ‫ﻚ‬َ ِ‫َﺤ‬‫ﻀ‬‫َﻓ‬ ‫ﻲ‬‫ِﺘ‬‫ﻴ‬‫َﺑـ‬ ‫ﻞ‬ِ‫ْﻫ‬‫َأ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺮ‬‫َﻘ‬‫َْﻓـ‬‫أ‬ ‫ﺖ‬ٍ ‫ْﻴ‬‫َﺑـ‬ ‫ﻞ‬‫َْﻫ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬ِ ‫ﻴ‬‫ﺗـ‬‫ﺮ‬‫َﱠﺤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬‫ﻳ‬‫ُﺮ‬ِ‫ﻳ‬ 
ُ َ  ‫ﻚ‬َ َ‫ﻠ‬‫َ ْﻫ‬‫أ‬ ‫ﻪ‬ُ ‫ْﻤ‬ ‫ِﻌ‬ ْ‫َﻃ‬‫أ‬ ‫ل‬ُَ ‫َﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬‫ُ ﱠ‬‫ﺛ‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﺑ‬‫َﺎ‬‫َﻴ‬‫ُﻧْـ‬‫أ‬ ‫ت‬ْ ‫َﺪ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻰ‬َ ‫ﺘﱠ‬‫ َﺣ‬ ‫ﻢ‬َ ‫ُﻠﱠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ َ  َ 
  Artinya : Abu Hurairah Radhiyallahu’ anhu  berkata, "Ketika 
kami sedang duduk-duduk di sisi Nabi, tiba-tiba seorang laki-laki 
datang kepada beliau. Ia berkata, 'Wahai Rasulullah, saya telah 
binasa.' Beliau bertanya, 'Ada apa denganmu?' dia berkata, 'Saya 
telah menyetubuhi istri saya padahal saya sedang berpuasa (pada 
bulan Ramadhan).' Rasulullah bersabda, 'Apakah kamu memiliki 
budak untuk kamu merdekakan ?' Dia menjawab, 'Tidak.' Beliau 
bertanya, 'Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan berturut- 
turut?' Dia menjawab, 'Tidak mampu.' Beliau bersabda, 'Apakah 
kamu mampu memberi makan enam puluh orang miskin?' Ia 
menjawab, 'Tidak mampu.' Maka Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam 

duduk. Ketika kami dalam keadaan demikian, tiba-tiba dibawakan 


satu 'araq berisi kurma kepada Nabi. Dan Araq adalah Al-Miktal 4  
Beliau bertanya, 'Manakah orang yang bertanya tadi ? ' Orang itu 
menjawab, 'Saya.' Beliau bersabda, 'Ambillah ini dan 

4
 15 sampai 20 Sha ’, (segera tiba pembahasannya Insya Allah pada pembahasan zakat fitrah)  

30 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 30/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

sedekahkanlah.' Ia berkata kepada beliau, 'Apakah kepada orang 


yang lebih fakir dariku wahai Rasulullah ??. Demi Allah di antara 
dua batas kota   (Madinah) tidak ada keluarga yang lebih miskin 

daripada keluargaku.' Maka, Nabi tertawa sehingga tampak gigi 


taring beliau. Kemudian beliau bersabda, : “Berikanlah kepada 
keluargamu kurma ini untuk dimakan “   (HR. Bukhori No 1936
Muslim No.1111) 

Dan tdak wajib baginya mengganti puasanya yang batal


tersebut. Ini adalah pendapat Ibnu Hazm, dan salah satu pendapat

dari Imam As-Syafi ’ i dan pendapat ini dikuatkan oleh Syaikh


Muqbil bin Hady Al-Wadi'i Rahimahullah  . Karena dia telah
membatalkan puasanya dengan sengaja tanpa udzur yang
diperbolehkan secara Syariat adapun yang wajib mengganti puasa
adalah orang-orang yang tidak berpuasa atau membatalkan
puasanya disebabkan udzur yang diperbolehkan secara syariat.
Dan pada hadits ini pun Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  

tidak memerintahkan sahabat tersebut untuk mengganti puasanya


di hari yang lain.

Dan kafaarat pada hadist dilaksanakan berdasarkan


kemampuan secara berurutan, yakni maknanya adalah apabila dia
mampu berpuasa selama dua bulan maka tidak boleh dia memilih
kafaarat untuk memberi makan orang enam puluh orang miskin .

Ini adalah pendapat mayoritas ulama diantaranya At-Tsauri, As-


Syafi’i, Al-Auzai’I, Satu riwayat dari Ahmad Dan pendapat ini
dikuatkan oleh An-Nawawi, Ibnu Hajar dan As-Shon’ani
Rahimahumullah .

31 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 31/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan bagi sang istri tidak diwajibkan baginya kafaarat, cukup


suaminya yang menunaikannya. Sebagaimana dalam hadits Abu
Hurairah Radhiyallahu’ anhu  yang baru saja lewat , Rasulullah

Shalallahu ‘alahi wassallam hanya memerintahkan suaminya untuk


menunaikan kafaarat. Ini adalah pendapat Hasan Al-Bashri, Al-
  Auza ’ i, satu riwayat dari Ahmad, As-Syafi ’ i, Ibnu Hazm dan
pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Muqbil bin Hady
Rahimahumullah  

  Apabila sang wanita dipaksa untuk berhubungan badan

dalam keadaan dia terpaksa , misalkan diancam apabila tidak


melayani suaminya maka dia akan dicerai , maka selain tidak wajib
baginya kafaarat maka tidak pula wajib atasnya untuk mengganti
puasanya dan puasanya tetap sah, ini adalah yang tampak dari
satu sisi madzhab Imam As-Syafi’i dan pendapat ini yang tampak
dikuatkan oleh Ibnu Utsaimin Rahimahullah  .

 Apabila mendatangi istrinya tidak pada farjinya hingga keluar 


mani, maka puasanya batal akan tetapi tidak perlu diwajibkan
menunaikan kafaarat . Ini adalah pendapat As-Syafi’i, Abu Hanifah,
satu riwayat dari Imam Ahmad dan pendapat ini dikuatkan oleh
Ibnu Qudamah, Ibnu Utsaimin dan Ibnu Baaz Rahimahullah  .
Karena perbuatan ini semisal dengan mencium istri dengan niat
mengeluarkan mani hingga tidak bisa disamakan hukumnya

dengan mendatangi istri pada farjinya.

Dan tidak ada bedanya apakah melakukan hubungan badan


dengan istri sendiri atau dengan cara berzina, semuanya

32 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 32/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

membatalkan puasa dan wajib untuk menunaikan kafaarat. Dinukil


Ijma’ dalam permasalahan ini oleh An-Nawawi Rahimahullah  .

Bagi yang membatalkan puasanya dengan cara makan dan


minum tanpa udzur yang diperbolehkan secara syariat maka tidak
wajib menunaikan kafaarat, karena kafaarat dikhususkan bagi
yang membatalkan puasanya dengan hubungan badan saja. Ini
adalah pendapat mayoritas ulama, Diantaranya adalah Syaikhul
islam Ibnu Taimiyah , Sa’id bin Zubair, Ibnu Sirin, Jabir bin Zayd,
 As-Sya’bi dan Qotadah Rahimahumullah  

Pendapat yang shohih bagi yang ingin menunaikan kaffarat


dengan memberi makan orang miskin adalah memberi makan
enam puluh orang miskin yang berbeda, tidak cukup memberi
makan sepuluh orang miskin sebanyak enam kali atau memberi
makan satu orang miskin sebanyak enam puluh kali. Ini adalah
pendapat Mayoritas ulama diantaranya Ahmad, As-Syafi’i, Ibnu

Daqiqiel Ied dan dikuatkan pendapat ini oleh Ibnu Hazm dan Asy-
Syinqithi Rahimahumullah .

Dan Kafaarat kepada orang miskin ini harus sampai


mengenyangkan mereka. Ini adalah pendapat Imam Ahmad dalam
satu riwayat dan dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ,
dan dinukil Ijma’ oleh Ibnu Hazm Rahimahumullah .

Dan boleh dengan cara mengundang mereka makan hingga


kenyang ataupun dengan cara memberikan bahan makanan
kepada mereka.

33 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 33/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

MEREKA YANG DIBERI KERINGANAN BOLEH UNTUK TIDAK


BERPUASA

Orang yang sedang sakit diperbolehkan untuk tidak


berpuasa dan wajib baginya untuk menggantinya di hari-hari yang
lain, akan tetapi dalam dua keadaan saja hal tersebut
diperbolehkan :

Pertama : Sakitnya tersebut benar-benar menyebabkan dia


tidak mampu berpuasa atau

Kedua : Dia mampu berpuasa akan tetapi akan


mengakibatkan sesuatu yang berbahaya bagi dirinya.

Dalil diperbolehkannya orang yang sedang sakit untuk tidak


berpuasa adalah firman Allah Ta’ala :

ٌ ‫م‬ٍ‫ﺎ‬‫ﻳ‬‫َأ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ةﱠ‬‫ِﻌ ﱠﺪ‬‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ٍ‫َﻔ‬‫َﺳ‬  ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬ ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻀ‬َ ‫ِﻳ‬‫َﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ َْﻛ‬ ‫ﻦ‬َ ‫ﻣ‬‫َو‬  ُ‫ﻪ‬‫ﻤ‬ ‫ ُﺼ‬‫ْﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻓـ‬ ‫ﺮ‬َ‫ْﻬ‬ ‫ ﱠﺸ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻢ‬‫ُﻜ‬ ‫ِْﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﺪ‬َ ‫ِﻬ‬‫َﺷ‬  ‫ﻦ‬‫َﻤ‬ ‫ﻓ‬  َْ
‫ﺮ‬َ‫ْﺴ‬ ‫ُﻌ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻢ‬‫ُﻜ‬ ‫ِﺑ‬ ‫ﺪ‬ُ‫ﻳ‬‫ِﺮ‬‫ُﻳ‬  ‫ﻵ‬‫و‬َ ‫ﺮ‬َْ‫ُﻴﺴ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻢ‬‫ُﻜ‬ ‫ِﺑ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬ُ‫ﻳ‬‫ِﺮ‬‫ُﻳ‬َ‫ﺮ‬‫َﺧ‬‫ُأ‬ 
  Artinya : “Barangsiapa di antara kamu hadir (sedang tidak 
dalam safar) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan 
itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang 
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki 

kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”  


(QS. Al-Baqarah : 185) 

  Adapun sakit-sakit ringan yang tidak meyebabkan kesulitan


dan bahaya apabila si sakit berpuasa, maka tidak diperbolehkan

34 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 34/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

bagi dia untuk tidak berpuasa. Ini adalah pendapat As-Syafi’iyah


dan Al-Hanabilah

Bagi orang orang yang sakit parah yang tidak diduga lagi
akan sembuh (seperti koma) hukumnya sama dengan orang yang
berusia lanjut yang tidak mampu untuk berpuasa (Insya Allah
segera tiba pembahasannya)

  Akan tetapi apabila pada kemudian hari orang yang sakit


yang tidak diduga akan sembuh tiba-tiba sembuh tanpa disangka-
sangka, maka wajib bagi dia untuk mengganti puasa yang dia
tinggalkan tersebut. Ini adalah salah satu sisi pendapat Madzhab
  As-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah dan pendapat ini dikuatkan oleh
Syaikh Muqbil bin Hady Rahimahullah  . berdasarkan keumumman
firman Allah ta’ala : 

ٌ◌َ ‫ﺮ‬‫َﺧ‬ ُ‫أ‬ ‫م‬ٍ‫َﻳﺎ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ةﱠ‬‫ِﻌﱠﺪ‬‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ٍ‫َﻔ‬‫َﺳ‬  ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬ ‫و‬ْَ‫َأ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻀ‬ ‫ِﻳ‬‫َﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ ‫ْﻨ‬‫ِﻣ‬ ‫ن‬ َ‫ﺎ‬‫ َﻛ‬ ْ‫ﻦ‬‫َﻤ‬‫ﻓ‬  
  Artinya : “Dan barangsiapa yang sakit diantara kalian atau 
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya 
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari 
yang lain” (QS. Al-Baqarah : 184) 

Orang yang berusia lanjut yang tidak mampu untuk berpuasa,


boleh baginya untuk tidak berpuasa berdasarkan ijma’

sebagaimana dinukil oleh Ibnul Mundir, Ibnu Abdil Baar, Al-


Qurthubi, dan Imam An-Nawawi

Dan atas pendapat yang shohih tidak wajib bagi mereka


untuk membayar fidyah. Ini adalah pendapat Malik, Ats-tsauri, Abu

35 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 35/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

tsaur, Al-Qosim Bin Muhmmad , Salim bin Abdullah, Ar-Rabi’ah


dan dikuatkan oleh Ibnu Hazm dan Ibnu Abdil Baar 
Rahimahumullah  . Karena pada dasarnya puasa tidak wajib bagi

mereka sehingga fidyah pun tidak wajib bagi mereka.


Sebagaimana orang yang tidak mampu untuk berdiri dalam sholat
maka tidak wajib bagi mereka untuk berdiri.

 Allah berfirman : 

‫ﺎ‬‫َﻬ‬ ‫َﻌ‬‫ ْﺳ‬‫ُو‬  ‫ﻻ‬ِ‫إ‬ ‫ﺎ‬‫ًﺴ‬ ‫ ْﻔ‬‫ﻧَـ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻒ‬ُ ‫َﱢﻠ‬‫ُﻜ‬‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬ 


  Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan 
sesuai dengan kesanggupannya ” (QS. Al-Baqarah : 286)

Dan Mayoritas ulama seperti As-Syafi’i, Ahmad, Ishaq, Abu


Hanifah dan juga dari golongan para sahabat : Anas,Ibnu Abbas,
Qo’is bin As-Sa’ib dan Abu Hurairah berpendapat wajibnya
membayar fidyah bagi orang berusia lanjut yang tidak mampu

berpuasa. Fidyah adalah memberi makan setiap hari satu orang


miskin . Dan telah shohih atsar  bahwa Anas bin Malik
Radhiyallahu’ anhu  setahun atau dua tahun sebelum
meninggalnya beliau, beliau tidak mampu untuk berpuasa maka
beliau memberi makan orang miskin dengan roti dan dan daging
(Riwayat dalam Shohih Bukhari, Kitab Tafsir)

Dan apabila orang yang berusia lanjut tersebut mendapatkan


kekuatan dan kemampuan untuk berpuasa, maka wajib bagi dia
untuk mengganti puasa yang telah dia tinggalkan sebagaimana
orang yang sakit.

36 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 36/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Barangsiapa yang merasa benar-benar kelaparan atau


kehausan hingga ditakutkan akan menyebabkan kematian maka
wajib bagi dia untuk membatalkan puasanya walaupun dia sedang

dalam kedaan sehat dan tidak dalam perjalanan. Dan wajib bagi
dia menggantinya di hari yang lain. Ini adalah pendapat Madzhab
  As-Syafi ’ iyah sebagaimana dinukil An-Nawawi dan selainnya.
 Allah ta’ala berfirman :

‫ﺎ‬‫ًﻤ‬ ‫ﻴ‬‫ِﺣ‬َ‫ر‬  ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ ِ‫ﺑ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ َﻛ‬ ‫ﻪ‬َ ‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬‫ِإ ﱠ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬‫َﺴ‬ ُ‫ْﻔ‬‫ﻧـ‬‫َأ‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ُْﻠ‬‫ﺘـ‬‫ﻘ‬ ‫َﺗـ‬  ‫ﻵ‬‫و‬َ 
  Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh dirimu,
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu ” (QS. An
Nisa’ : 29) 

Boleh bagi orang yang sedang safar untuk tidak berpuasa


dan wajib baginya untuk mengganti di hari yang lain , Allah
berfirman : 

ٌ ‫م‬ٍ‫ﺎ‬‫َﻳ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ةﱠ‬‫ِﻌ ﱠﺪ‬‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ٍ ‫َﻔ‬‫ َﺳ‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬  ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻀ‬َ ‫ِﻳ‬‫َﺮ‬‫ﻣ‬ ‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫ ْﻛ‬ ‫ﻦ‬َ ‫ﻣ‬‫ َو‬ ُ‫ﻪ‬‫ﻤ‬ ُ‫ﺼ‬‫ْﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻓـ‬ ‫ﺮ‬َ ‫ْﻬ‬ ‫ ﱠﺸ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻢ‬‫ُﻜ‬ ‫ِْﻨ‬‫ْﻣ‬ َ‫ﺪ‬‫ِﻬ‬‫َﺷ‬  ‫ﻦ‬َ‫ﻤ‬‫ﻓ‬  َْ
‫ﺮ‬َ‫ْﺴ‬ ‫ُْﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻢ‬‫ُﻜ‬ ‫ِﺑ‬ ‫ﺪ‬ُ‫ﻳ‬‫ِﺮ‬‫ُﻳ‬  ‫ﻵ‬‫و‬َ ‫ﺮ‬َْ‫ﺴ‬‫ُْﻴ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﻢ‬‫ُﻜ‬ ‫ِﺑ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬ُ‫ﻳ‬‫ِﺮ‬‫ُﻳ‬ َ‫ﺮ‬‫َﺧ‬‫أ‬ُ
  Artinya : “Barangsiapa di antara kamu hadir (sedang tidak 
dalam safar) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan 
itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang 
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki 
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”  
(QS. Al-Baqarah : 185) 

37 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 37/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan batasan sebuah perjalanan dinamakan sebuah safar 


atau tidak, dikembalikan kepada adat dan kebiasaan yang ma’ruf 
di tengah kalangan manusia yang adil, apabila sebuah perjalanan

dari satu tempat ke tempat tertentu mereka menganggapnya


sebagai sebuah safar maka berlakulah hukum-hukum safar.

Dan boleh bagi orang yang safar untuk berpuasa ini adalah
pendapat mayoritas ulama dan Imam madzhab yang empat. Salah
satu dalilnya adalah hadits Anas, Jabir dan Abu Sa’id
Radhiyallahu’ anhu m. Anas bin Malik Radhiyallahu’ anhu berkata : 

‫ﻵ‬‫و‬َ ‫ﺮ‬ِ ‫ِﻄ‬ ‫ْﻔ‬ُ‫ْﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬ ‫ﻢ‬ُ‫ِﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺐ‬ْ ‫ِﻌ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢﱠ‬ْ‫ﻠ‬‫َﻓـ‬ ‫ﻢ‬َ‫ﻠ‬‫ َﱠﺳ‬‫ َو‬ َ‫ﻪ‬‫ِﱠﻴ‬‫ْﻠ‬‫َﻋ‬ ‫ﻪ‬ ‫ُﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬  ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫َ ﱠﺻ‬َ‫ﻲ‬‫ﺒﱢ‬‫ﱠﻨ‬ِ‫ﻟ‬‫َا‬ ‫ﻊ‬‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬ُ‫ِﻓ‬‫ﺎ‬‫ﺴ‬ َ‫ﻧ‬ ِُ‫ﺎ‬‫ﱠﻨ‬‫ُﻛ‬ 
 ‫ﻢ‬ِِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ ﱠﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﺮ‬ُ‫ﻄ‬‫ْﻔ‬‫ُﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
  Artinya : " Kami melakukan safar bersama Nabi Shalallahu 
‘alahi wassallam , maka tidaklah yang sedang berpuasa mencela 
orang yang tidak berpuasa, dan tidaklah orang yang tidak 
berpuasa tidak mencela orang yang berpuasa."   ( HR. Muslim
1116-1118 da n Hadits Anas Riwaya t Bukho ri 1947).

Dan bagi yang mampu untuk berpuasa ketika safar lebih


utama bagi dia untuk melakukannya selama hal tersebut tidak
memberatkan dirinya, ini adalah pendapat mayoritas ulama seperti
Malik, As-Syafi’i dan pendapat ini dikuatkan oleh Imam An-Nawawi
dan Ibnu Hajar.

Salah satu dalilnya adalah Hadits Abu Darda’ Radhiyallahu’ 


anhu : 

38 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 38/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ﺪ‬‫ﻳ‬‫ﺪ‬‫ﺷ‬ ‫ﺮ‬‫ﺣ‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫ﻣ‬‫ر‬ ‫ﺮ‬‫ﻬ‬‫ﺷ‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ﻊ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺟ‬‫ﺮ‬‫ﺧ‬
‫ل‬‫ﻮ‬‫رﺳ‬  ‫ﻻ‬‫إ‬ ‫ﻢ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻴ‬‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫وﻣ‬  ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ة‬ ‫ﺪ‬‫ﺷ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬‫ﺳ‬‫رأ‬  ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﻊ‬‫ﻀ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬ ‫ا‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫أ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬ ‫ﻛ‬ ‫ن‬‫إ‬ ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫ﺣ‬
 
‫ﺔ‬‫ﺣ‬‫ا‬‫و‬‫ر‬ ‫ﻦ‬‫ﺑ‬ ‫ﷲا‬‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﻋ‬‫و‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬
  Artinya : “ Kami melakukan safar bersama Rasulullah 
Shalallahu ‘alahi wassallam pada bulan Ramadhan di tengah 
panas yang terik sampai-sampai seorang laki-laki meletakkan 
tangannya diatas kepalanya disebabkan panas yang terik tersebut 
dan tidak ada yang berpuasa diantara kami kecuali Rasulullah 
Shalallahu ‘alahi wassallam dan ibnu Rowahah “   (HR.Bukhori No.
1945 dan M uslim No.1912)

Dan bukan termasuk dari sebuah amalan kebaikan berpuasa


ketika safar yang menyebabkan kesusahan dan keberatan,
sebagaimana hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu’ anhu : 

‫ﻞ‬‫ﻠ‬‫ﻇ‬ ‫ﺪ‬‫ﻗ‬ ‫ﻼ‬‫ﺟ‬‫ر‬‫و‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﺣ‬‫ز‬ ‫ى‬‫أ‬‫ﺮ‬‫ﻓ‬ ،‫ﺮ‬‫ﻔ‬‫ﺳ‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ 
.(‫ﺮ‬‫ﻔ‬‫ﺴ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﺲ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬) :‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻓ‬ ،‫ﻢ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ :‫ا‬‫ﻮ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻓ‬ .(‫ا‬‫ﺬ‬‫ﻫ‬ ‫ﺎ‬‫)ﻣ‬ :‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻓ‬ ،‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬
  Artinya : " Rasulullah dalam safar , maka beliau melihat 
kerumunan dan seorang laki-laki yang sedang dinaungi. Beliau 
bertanya, 'Apakah ini?' Mereka menjawab, 'Seseorang yang 
sedang berpuasa.' Maka, beliau bersabda,” 'Tidak termasuk 
kebaikan berpuasa dalam safar.'”  ( HR. Bukhori 1946)

Dan bagi yang hendak melakukan safar tidak boleh berniat


membatalkan puasanya sejak malam hari, karena safar terjadi
bukan karena niatnya akan tetapi ketika bangkit berangkat safar.

39 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 39/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dinukil Ijm’a permasalahan ini oleh Ibnu Abdil Baar dan juga oleh
 Al-Qurthubi dalam tafsirnya (2/278).

Wanita yang sedang hamil dan menyusui apabila ditakutkan


akan berpengaruh buruk terhadap janin atau bayinya atau juga
terhadap sang ibu sendiri maka boleh baginya untuk tidak
berpuasa dan wajib untuk menggantinya di hari-hari yang lain
serta tidak diwajibkan membayar fidyah. Ini adalah pendapat
Hasan Al-Bashri, Atha’, Az-Zuhri, Al-Auza ’ i, Abu Hanifah, At-
Thabari, Abu Tsaur, Al-Laits, dan pendapat ini dikuatkan oleh

Syaikh Muqbil bin Hady, Ibnu Baaz dan Ibnu Utsaimin


Rahimahumullah .Bahkan dinukil Ijma’ oleh Ibnu Qudamah dalam
permasalahan ini.

Dalilnya adalah hadits Anas bin Malik Al-Ka’bi Radhiyallahu’ 


anhu , Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda : 

‫ﻊ‬‫ﺿ‬‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫و‬‫أ‬ ‫ﻞ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻋ‬‫و‬ ‫ة‬‫ﻼ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺮ‬‫ﻄ‬‫ﺷ‬‫و‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺮ‬‫ﻓ‬‫ﺎ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻋ‬ ‫ﻊ‬‫ﺿ‬‫و‬ ‫ﻰ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﺗ‬ ‫ﷲا‬ ‫ن‬‫إ‬
‫م‬‫ﻮ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬
  Artinya :“ Sesungguhnya Allah meletakkan (tidak 
membebani) kepada orang yang sedang melakukan safar untuk 
berpuasa dan setengah sholat serta tidak membebani (wanita) 
yang hamil dan yang sedang menyusui untuk berpuasa”   (HR Abu

Daw ud (2408) dan At-Tirmidzi 715, dishohihkan A l-Allamah Mu qbil


bin Hady Al-Wadi'i dalam Shohihul Musnad N o. 127) 

Dan diharamkan bagi wanita yang sedang berhaid dan nifas


melakukan puasa, apabila dia melakukan puasa maka puasanya
tidak sah dan tidak teranggap berdasarkan Ijma’. Dinukilkan Ijma’

40 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 40/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

ini oleh Imam An-Nawawi, Ibnu Hazm, Ibnu Qudamah dan


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Dan wajib bagi mereka untuk mengganti puasa-puasa yang


mereka tinggalkan di hari-hari yang lain, sebagaimana hadits
aisyah Radhiyallahu’ anhu  ketika beliau menjawab pertanyaan
seorang wanita tentang wanita yang sedang haid :

‫ة‬‫ﻼ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫ﻘ‬‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﻧ‬ ‫ﻻ‬‫و‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫ﻘ‬‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ﺆ‬‫ﻨ‬‫ﻓ‬ ‫ﻚ‬‫ﻟ‬‫ذ‬ ‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺒ‬‫ﻴ‬‫ﺼ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ 
 Artinya “Sesungguhnya hal itu (haid) menimpa kami (kami 
alami), maka kami diperintah untuk mengganti puasa dan kami 
tidak diperintah untuk mengganti sholat”   (HR. Bukhori No. 321
Muslim No. 335)

Dan apabila darah wanita yang haid atau sedang nifas


berhenti keluar pada siang hari di bulan Ramadhan maka tidak
wajib baginya untuk menahan dirinya dari segala sesuatu yang

membatalkan hingga terbenamnya matahari. Ini adalah pendapat


Mayoritas ulama diantaranya Malik, As-Syafi’i dan satu riwayat dari
 Ahmad.

Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni (3/368) menyebutkan


bahwa diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa tidak mengapa
seorang wanita meminum obat penghalang haid apabila obat

tersebut telah dikenal . Para ulama juga menyaratkan bahwa obat


terebut tidak membawa efek samping yang berbahaya bagi wanita
tersebut. Dan apabila haidnya terpotong atau tidak datang
disebabkan obat tersebut maka boleh bagi dia untuk berpuasa dan
berhaji sebagaimana biasa.

41 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 41/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Orang gila tidak diwajibkan berpuasa berdasarkan As-


sunnah dan Ijma’ . Sebagaimana dinukil oleh para ulama , salah
satunya oleh Imam An-Nawawi, sehingga walinya tidak boleh

memaksanya untuk berpuasa. Apabila sembuh dari gilanya maka


tidak diwajibkan untuk mengganti puasa yang tidak dia kerjakan
selama dia gila . Ini adalah pendapat Mayoritas ulama.

Begitu juga anak kecil . mereka tidak diwajibkan untuk


berpuasa berdasarkan ijma’ yang dinukil oleh Imam An-Nawawi.
Ijma’ ini hanya memperkuat dalil yang telah datang bahwa orang

gila dan anak kecil tidak dibebani syariat sebagaimana dalam


Hadits Aisyah bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
bersabda :

‫ﻦ‬‫ﻋ‬‫و‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻜ‬‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫ﺣ‬ ‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﻐ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻋ‬‫و‬ ‫ﻆ‬‫ﻘ‬‫ﻴ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫ﺣ‬ ‫ﻢ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻋ‬ ‫ﺔ‬‫ﺛ‬‫ﻼ‬‫ﺛ‬ ‫ﻦ‬‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﻘ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻊ‬‫ﻓ‬‫ر‬
‫ﻞ‬‫ﻘ‬‫ﻌ‬‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫ﺣ‬ ‫ن‬‫ﻮ‬‫ﻨ‬‫ﺠ‬‫ﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬
 Artinya : “ Pena (Syariat) diangkat dari tiga golongan : Orang 

tidur hingga terjaga, anak kecil hingga besar (baligh) dan orang 
gila hingga berakal”   (HR. Ibnu Majah 2041 Dishohihkan Oleh Al-
Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Al-Irwaul Gh alil No. 297)  

  Akan tetapi disunnahkan untuk mengajari anak-anak


berpuasa sebagai latihan apabila mereka mampu
melaksanakannya. Ini adalah pendapat Ibnu Sirin, Az-zuhri dan

  As-Syafi’i, sebagaimana dalam hadits Rubayyi’ Bintu Muawidz


Radhiyallahu’ anha :

‫م‬ِ‫ﺎ‬‫ َﻌ‬‫ﻄ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻫ‬ ‫ُﺪ‬‫ﱠ‬‫َﺣ‬ ‫َأ‬ ‫ﻰ‬‫َﻜ‬َ‫ﺑ‬ ‫ا‬‫َذ‬‫ﺈ‬‫َﻓ‬ ‫ﻦ‬ ِ‫ْﻬ‬‫ِْﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬ْ‫ِﻣ‬ ‫ﺔ‬َِ‫ﺒ‬‫ْﻌ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ﻬ‬‫ﻟ‬ َ ‫ﻞ‬ُ‫ﻌ‬‫ﺠ‬ ‫ﻧ‬‫ َو‬َ ‫ﺎ‬‫َﻨ‬‫َﻧـ‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬‫ﺒـ‬‫ُِﺻ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ُ ﱡﱢﺼ‬‫ﻧ‬‫َو‬  َ 
 ‫ر‬ِ ‫َﺎ‬‫ْﻄ‬‫ﻓ‬‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬َْ‫ِﻋﻨ‬  ‫ن‬َ ‫ﻮ‬‫َ ُﻜ‬‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫َﺘﱠ‬‫ﺣ‬ ‫ك‬َ ‫َا‬‫ذ‬ ُ‫ﻩ‬َ‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻴَْـ‬‫ ْﻄ‬‫َﻋ‬‫أ‬

42 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 42/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Artinya : “ Dan kami mengajari anak-anak kami berpuasa,


dan kami buatkan utuk mereka mainan dari kain wol yang diwarnai,
maka apabila salah seorang dari mereka menangis karena 

makanan (lapar) kami memberikan mainan itu itu sampai berbuka 


puasa” (HR. Bukhori No. 1960 dan M uslim No. 1136) 

Mujahidin yang sedang berhadapan dengan musuh


diperbolehkan bagi mereka untuk tidak berpuasa walaupun
sedang berada di daerah sendiri dan tidak dalam keadaan safar.
Ini adalah pendapat Ibnu Taimiyah. Berdasarkan hadits Abu Sa’id

Radhiyallahu’ anhu , Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam : 

 ‫ﻢ‬‫ﻜ‬‫ﻟ‬ ‫ى‬‫ﻮ‬‫ﻗ‬‫أ‬ ‫ﺮ‬‫ﻄ‬‫ﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﻢ‬‫ﻛ‬‫و‬‫ﺪ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬‫ﺗ‬‫ﻮ‬‫ﻧ‬‫د‬ ‫ﺪ‬‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬‫ﻜ‬‫ﻧ‬‫إ‬


  Artinya : “Sesungguhnya kalian telah dekat dengan musuh 
kalian dan berbuka lebih kuat untuk kalian”  (HR. Muslim No. 1120) 

Barangsiapa yang dengan sengaja tidak berpuasa atau

membatalkan puasanya di bulan Ramadhan tanpa udzur yang


syar’i yang telah disebutkan maka tidak wajib menggantinya di
hari-hari yang lain dan wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah
atas kemaksiatan yang telah dia lakukan. Ini adalah pendapat Ibnu
Mas’ud dan Abu Hurairah dan pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu
Hazm dan Syaikh Muqbil bin Hady.

Hal ini dikarenakan Allah telah menetapkan puasa-puasa


tersebut pada hari-hari yang telah dtentukan yakni pada bulan
Ramadhan maka barangsiapa yang tidak mengerjakannya pada
waktu-waktu yang telah ditentukan Allah tanpa udzur yang syar’i

43 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 43/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

maka dia telah melanggar batasan-batasan Allah dan tidak cukup


walaupun dia menggantinya pada hari yang lain.

QODHO (MENGGANTI) PUASA

Qadha (mengganti) puasa bgi yang memiliki hutang puasa


tidak wajib dilaksanakan secara berurutan dan boleh dilakukan
secara terpisah. Ini adalah pendapat Mayoritas ulama diantaranya
dari kalangan para sahabat yaitu Muadz, Anas bin Malik, Abu
Hurairah ,Ibnu Abbas dan dari Tabi’in adalah Sa’id Bin Zubair,
Mujahid, Hasan Al-Bashri dan pendapat ini dikuatkan oleh Imam
Bukhori, Syaikh Muqbil bin Hady dan Ibnu Utsaimin. Akan tetapi
tidak ada perbedaan pendapat di kalangan mereka bahwa lebih
utama apabila dilaksanakan secara berurutan.

Boleh menunda Qadha dengan syarat tidak sampai


memasuki Ramadhan berikutnya, ini adalah pendapat mayoritas
ulama. Sebagaimana dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anha : 

‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫ﺒ‬‫ ْﻌ‬‫ َﺷ‬ ‫ﻲ‬‫ِﻓ‬ ‫ﻻ‬‫ِﱠ‬‫إ‬ ‫ﻲ‬َ ‫ِﻀ‬ ‫ ْﻗ‬‫َأ‬ ‫ن‬ْَ‫أ‬ ‫ﻊ‬ُ ‫ِﻄﻴ‬َ‫ﺘ‬‫ َْﺳ‬‫أ‬ ‫ﺎ‬‫َﻤ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ن‬‫ﺎ‬‫َ َﻀ‬‫َﻣ‬‫ر‬  ْ‫ﻦ‬‫ِﻣ‬ ‫م‬ُْ ‫ﱠﺼﻮ‬ ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫َﻠ ﱠ‬‫ َﻋ‬
  Artinya : Aisyah Radhiyallahu’ anha  berkata, "Aku memiliki 
tanggungan (hutang) puasa Ramadhan, dan aku tidak dapat 
mengqadhanya melainkan di bulan Sya'ban “   (HR. Bukhori No.
1959 dan M uslim No. 1146) 

Barangsiapa yang meninggal dan masih memiliki


tanggungan (hutang) puasa wajib, baik itu puasa nadzar, puasa
kafaarat atau hutang dari puasa Ramadhan maka walinya
berpuasa untuknya. Ini adalah pendapat ulama-ulama ahli hadits,

44 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 44/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Abu Tsaur dan Al-Auza’i. Pendapat ini juga yang dikuatkan oleh
 Al-Baihaqi,Ibnu Hazm, Ibnu Hajar, As-Shan’ani, Syaikh Muqbil bin
Hady dan Ibnu Utsaimin Rahimahumullah  .Berdasarkan

keumumman hadits Aisyah Rhadiyallahu’ anha , Rasulullah


bersabda : 

 ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫وﻟ‬  ‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻋ‬ ‫م‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫م‬‫ﺎ‬‫ﻴ‬‫ﺻ‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫وﻋ‬  ‫ت‬‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬


  Artinya : "Barangsiapa yang meninggal sedang ia masih 
menanggung kewajiban puasa, maka walinya berpuasa untuknya." 
(HR. Bukhori No. 1952 dan Muslim No. 1147)

  Akan tetapi hukumnya bagi sang wali tidaklah wajib, Ini


adalah pendapat mayoritas ulama. Diantaranya adalah Ibnu
Utsaimin Rahimahullah , beliau berdalil dengan firman Allah ta’ala : 

‫ى‬‫َﺮ‬ ‫ُ ْﺧ‬‫أ‬ ‫ر‬َ‫ْز‬‫ِو‬  ‫ة‬ٌ‫ِر‬‫ز‬‫وَا‬ ‫ر‬ ‫ِﺰ‬َ‫ﺗ‬  ‫ﻵ‬ ‫و‬َُ   


  Artinya : “Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul 
dosa orang lain”  (QS. Al-An’am : 164)

Wali yang dimaksud dalam hadits ini adalah seluruh kerabat,


baik ahli waris maupun bukan. Ini adalah pendapat yang dikuatkan
oleh Ibnu Hajar Rahimahullah  .

Dan ini adalah hukum bagi yang meninggal dalam keadaan


mampu untuk berpuasa dan belum menunaikan kewajibannya
hingga dia meninggal , seperti wanita yang memilki hutang puasa
dari Ramadhan karena haid atau nifas kemudian dia belum
menunaikannya hingga dia meninggal. Maka berpuasa untuknya
walinya.

45 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 45/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Adapun bagi yang meninggal dalam keadaan tidak mampu


untuk berpuasa seperti seseorang yang sakit parah mulai awal
Ramadhan hingga akhir Ramadhan yang berakhir dengan

kematian maka tidak perlu bagi walinya untuk berpuasa baginya


dan tidak wajib juga memberi makan orang miskin. Ini adalah
pendapat mayoritas ulama diantaranya adalah Al-Baihaqi dan An-
Nawawi.

Berbeda halnya ketika seseorang yang sakit parah tidak


berpuasa sejak awal Ramadhan hingga akhir Ramadhan ,

kemudian dia sembuh dari penyakitnya pada awal syawal dan dia
menunda melaksanakan kewajiban puasa yang dia tinggalkan
pada bulan Ramadhan. Kemudian pada bulan dzulqo’dah dia
meninggal dalam keadaan sehat. Maka dalam keadaan seperrti ini
walinya berpuasa untuknya atas hutang puasa yang belum dia
tunaikan.

Dan sebagian kaum muslimin banyak yang salah paham


terhadap hadits ini, ditemukan di tengah kaum muslimin apabila
ada seseorang yang meninggal pada pertengahan Ramadhan,
maka sang wali menganggap bahwa yang meninggal memiliki
hutang puasa dari pertengahan Ramadhan hingga akhir 
Ramadhan. Dan ini tidak benar, karena sejak pertengahan
Ramadhan orang yang meninggal tersebut tidak lagi dibebani

syariat karena telah meninggal sehingga tidaklah dia memiliki


tanggungan atau hutang yang harus ditunaikan oleh walinya.

Dan boleh bagi selain walinya untuk membayarkan hutang


puasa bagi yang meninggal sehingga tidak terkhusus pada walinya

46 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 46/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

saja. Ini adalah yang tampak dari pendapat Imam Bukhori.


Dikarenakan Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
memisalkannya dengan hutang dan sebagaimana sudah maklum

bahwa hutang bisa dibayar oleh karib kerabat yang memiliki


hutang ataupun selain karib kerabatnya. Sebagaimana dalam
hadits Ibnu Abbas Rhadiyallahu’ anhu ma, beliau Shalallahu ‘alahi 
wassallam memisalkannya dengan hutang. 

‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻴ‬‫ﻋﻠ‬  ‫و‬ ‫ﺖ‬‫ﺗ‬‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬‫ﻣ‬‫أ‬ ‫ن‬‫إ‬ : ‫ﺖ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ﺖ‬‫ﺗ‬‫أ‬ ‫ة‬‫أ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫ا‬ ‫ن‬‫أ‬
‫ﻦ‬‫ﻳ‬‫ﺪ‬‫ﻓ‬ ‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬‫ﻌ‬‫ﻧ‬ ‫ﺖ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫؟‬ ‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻴ‬‫ﻀ‬‫ﻘ‬‫ﺗ‬ ‫ﺖ‬‫ﻨ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬‫د‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﻮ‬‫ﻟ‬ ‫ﺖ‬‫ﻳ‬‫رأ‬ ‫أ‬ ‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬‫ﻬ‬‫ﺷ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﺻ‬
  ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫ﻘ‬‫ﺎﻟ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻖ‬‫ﺣ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬
  Artinya : "Seorang wanita datang kepada Nabi Shalallahu 
‘alahi wassallam . Dia berkata, “sesungguhnya ibuku meninggal,
sedang dia masih mempunyai kewajiban puasa satu bulan” . Maka 
Rasulullah berkata : “Apa pandanganmu apabila ibumu memiliki 
hutang apakah engkau akan membayarnya ?? “ wanita itu 

menjawab :”Ya” Beliau bersabda,: “maka , hutang kepada Allah itu 


lebih berhak untuk ditunaikan." (HR. Bukhori No. 1953 dan Muslim
No. 1148 . Da n Ini adalah lafadz dalam shohih M uslim ) 

47 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 47/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

TARAWIH

Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam dalam sholat


tarawih di bulan Ramadhan adalah sebanyak 11 rakaat,
sebagaimana dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anha : 

‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻩ‬ِِ‫ْﺮ‬‫َﻴ‬‫ﻏ‬ ‫ﻲ‬‫ِﻓ‬ ‫ﻻ‬‫و‬َ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ َﻀ‬‫َﻣ‬‫ر‬ ‫ﻲ‬‫ِﻓ‬ ‫ﺪ‬ُ ‫ﻳ‬‫ِﺰ‬ ‫ﱠ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬َ ‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ﱠَو‬ ِ‫ﻪ‬‫ْﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫َﺻ‬  ِ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ل‬ُ‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫َﻛ‬  ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ 
‫ﺔ‬ً ‫َﻌ‬‫َْﻛ‬‫ر‬ َ‫ة‬َ‫ْﺮ‬‫َﺸ‬‫ﻋ‬ ‫ى‬‫َﺪ‬ ‫ِإ ْﺣ‬
  Artinya : “Tidaklah Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam 
menambah pada Ramadhan atau selain bulan Ramadhan dari 11 
raka’at (sholat malam)  “(HR. Bukhori No. 1147 dan Muslim No.
738)

Dan dalam riwayat yang lain beliau (Aisyah Radhiyallahu’ 


anha ) berkata : 

‫ﺮ‬ُ‫ـ‬‫ِﻮْﺗ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬‫َﻬ‬‫ﻨـ‬‫ِ ْﻣ‬‫ﺔ‬‫ًﻌ‬‫ َﻛ‬‫َْر‬ ‫ة‬َ‫ﺮ‬‫ ْﺸ‬‫َﻋ‬ ‫ث‬َ ‫ﻼ‬‫َ ﱠ‬‫ﺛ‬ ‫ﻞ‬ِ ‫ْﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﱠﻣ‬ ‫ﻲ‬‫ﱢﻠ‬‫َﺼ‬ ‫ُﻳ‬ ‫ﻢ‬َ‫ﻠ‬‫َﺳ‬‫ ﱠ‬‫َو‬ ‫ﻪ‬ِْ‫ﻴ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫ َﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ِﻨﺒ ﱡ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫ﻛ‬ 
.‫ﺮ‬ِ ‫ْﺠ‬ ‫َﻔ‬‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺎ‬‫َﺘ‬‫َﻌ‬  ‫ﻛ‬‫ر‬ْ َ‫َو‬ 
ْ
 Artinya : “Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam sholat pada 
malam hari 13 Raka’at termasuk di dalamnya sholat witir dan dua 
rakaat Sholat Fajar”  (HR . Bukhari No. 1140) 

Begitu juga yang memperkuat pendapat ini adalah perintah


Umar bin khatab ketika menghidupkan kembali sunnah Rasulullah
Shalallahu ‘alahi wassallam  dalam tarawih berjama’ah , beliau
memerintahkan untuk ditegakkan dengan sebelas raka’at.
Sebagaimana dalam Muwatha Malik (1/115) : 

48 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 48/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ى‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫ﺈ‬‫ﺑ‬ ‫س‬‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﻮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬  ‫ن‬‫أ‬ ‫ي‬‫ر‬‫ا‬‫ﺪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻴ‬‫ﻤ‬‫ﺗ‬‫و‬ ‫ﺐ‬‫ﻌ‬‫ﻛ‬ ‫ﻦ‬‫ﺑ‬ ‫ﻲ‬‫ﺑ‬‫أ‬ ‫ب‬‫ﺎ‬‫ﻄ‬‫ﺨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫أ‬
‫ﺔ‬‫ﻌ‬‫ﻛ‬‫ر‬ ‫ة‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻋ‬
  Artinya : “Umar bin Khatab memerintahkan Ubay bin Ka’ab 
dan Tamim Ad-Daari untuk mengimami manusia dengan sebelas 
raka’at”  (Dishohihkan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah
dalam S holat tarawih 1/63)

Dan disunnahkan untuk melakukan sholat tarawih secara


berjama’ah. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Karena pada

awalnya Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  melakukannya


secara berjama’ah kemudian beliau meninggalkannya karena
beliau khawatiir akan diwajibkan atas umatnya. Sebagaimana
dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anha : 

‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ َﺼ‬‫ َﻓ‬ ‫ﺪ ﱠ‬ِ ‫ِﺠ‬ ‫ ْﺴ‬‫ْﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓﱠ‬  ‫ﺔ‬‫َﻠ‬‫ْﻴـ‬‫َﻟ‬ ‫ت‬َ ‫ا‬‫َذ‬ ‫ﻰِﱠ‬َ ‫ﻠ‬‫ َﺻ‬ ‫ﻢ‬َ‫ﻠ‬‫َﺳ‬‫و‬  ‫ﻪ‬ٍ‫ْﻴ‬َ‫ﻠ‬‫َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ﺻ‬  ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬َ‫ﻮ‬‫ُﺳ‬ ‫ر‬ ‫ن‬‫َأﱠ‬ َ ِ
‫و‬ْ َ‫أ‬ ‫ﺔ‬ِ‫َﺜ‬‫ِﻟ‬‫ﱠﺎ‬‫ﺜ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺔ‬‫َﻠ‬‫ﻴـ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ُﻌ‬‫ﻤ‬‫ﺟﺘ‬ ‫ا‬ ‫ﻢ‬‫ُﺛ ﱠ‬ ِ‫س‬‫ﺎ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺮ‬ُ‫ـ‬‫ﺜ‬‫ﻜ‬‫ﻓ‬ ‫ﺔ‬َ‫ِﻠ‬‫ﺑ‬‫َﺎ‬‫ْﻘ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ْ ‫ﻦ‬ ِ‫ﻣ‬ ‫ﻰ‬‫َﻠﱠ‬‫ﺻ‬ ُ‫ﻢ‬‫ﺛ ﱠ‬ ‫س‬‫ﺎ‬‫ﻧ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﺗ‬ ‫ﻼ‬‫ِﺼ‬‫ﺑ‬ ِ
‫ﺪ‬ْ ‫َﻗ‬  ‫ل‬َ ‫َﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﺢ‬َ ‫َﺒ‬‫ْ ْﺻ‬ ‫َأ‬ ‫ﺎ‬‫َﱠﻤ‬‫َﻓﱠـﻠ‬ ‫ﻢ‬َ ‫ﻠ‬‫َﺳ‬ َ‫َو‬‫ْﱠ‬ ‫ﻪ‬ِ‫َﻴ‬ْ‫ﻠ‬‫ َﻋ‬ ُ‫ﻪ‬‫ُﱠ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫َﺻ‬  َِ‫ﻪ‬َ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬ُ ‫ُﻮ‬‫َﺳ‬ ‫ر‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ِﻬ‬ ْ‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬‫ِإ‬ ‫ج‬ْ ‫ُﺮ‬ ‫َ ْﺨ‬‫ٌﻳ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫َﻠ‬‫َﻓـ‬ ‫ﺔ‬ِَ‫ﻌ‬‫ِﺑ‬‫َا‬‫ﱠﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬
‫ض‬َ ‫َﺮ‬ ْ‫ُﻔ‬‫ﺗـ‬ ‫ن‬ْ َ‫أ‬ ‫ﺖ‬ُ ‫ﻴ‬‫ِﺸ‬ ‫ َﺧ‬ ‫ﻲ‬‫َﱢ‬‫ﻧ‬‫أ‬ ‫ﻻ‬‫ِإ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ ‫َِﻟْﻴ‬‫إ‬ ‫ج‬ِ ‫ُو‬‫ُﺮ‬‫ْﺨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻲ‬‫ِﻨ‬‫ ْﻌ‬‫َﻨـ‬‫ ْﻤ‬‫َﻳ‬ ‫ﻢ‬ْ َ‫ﻟ‬‫َو‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ْﺘ‬‫ﻌ‬‫ﻨَـ‬‫َﺻ‬  ‫ي‬‫ِﺬ‬‫ﻟ‬‫ﱠا‬ ‫ﺖ‬ُ ‫ﻳ‬‫ْأ‬‫َر‬َ
.‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ َﻀ‬‫ََﻣ‬‫ر‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ََذ‬‫و‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ ‫ْﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬
  Artinya : “Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam sholat di Mesjid pada satu malam maka sholat bersama 

beliau manusia (para sahabat), kemudian beliau sholat pada 


malam berikutnya maka manusia semakin banyak, kemudian 
mereka berkumpul pada malam ketiga atau keempat. Maka 
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam tidak keluar kepada 
mereka dan ketika shubuh beliau berkata : “Sungguh aku telah 

49 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 49/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

melihat apa yang kalian kerjakan maka tidak ada yang 


menghalangiku untuk keluar kepada kalian kecuali aku khawatir 
akan diwajibkan kepada kalian “ Dan saat itu adalah bulan 

Ramadhan”  (HR . Bukhori No. 1129 dan Mu slim No. 761) 

Dan kini Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  telah wafat


dan wahyu telah terputus, yakni maknanya hukum syariat telah
telah tetap dan tidak akan berubah sehingga tidak perlu lagi
ditakutkan bahwa sholat tarawih akan menjadi wajib bagi kaum
muslimin. Sehingga sholat tarawih secara berjama’ah menjadi

sunnah yang harus dihidupkan sebagaimana Rasulullah


Shalallahu ‘alahi wassallam memulai sunnah ini untuk pertama kali.

Dan kemudian sunnah sholat tarawih berjama’ah ini


dihidupkan kembali oleh Umar Bin Khatab Radhiyallahu’ anhu  .
5 Dan dalam hadits yang shohih, Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam bersabda : 

 ‫ﺔ‬‫ﻠ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫م‬‫ﺎ‬‫ﻴ‬‫ﻗ‬ ‫ﻪ‬‫ﻟ‬ ‫ﺐ‬‫ﺴ‬‫ﺣ‬ ‫ف‬‫ﺼﺮ‬ ‫ﻨ‬‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫ﺣ‬ ‫م‬‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﻹ‬‫ا‬ ‫ﻊ‬‫ﻣ‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ا‬‫ذ‬‫إ‬ ‫ﻞ‬‫ﺮﺟ‬ ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬ ‫إ‬
 Artinya : “ Sesungguhnya Seorang laki-laki apabila dia sholat 
bersama Imam sampai (imam) pergi (selesai) , maka dihitung 
baginya sholat satu malam penuh”   (HR. Abu Dawud 1375 Dari
Abu Dzar Rhadiyallahu’ anhu , Dishohihkan oleh Al-Allamah Al-
Albani Rahimahullah dalam Al-Irwaul Gh alil No. 447) 

Berikut beberapa cara pelaksanaan Sholat malam


Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  atau yang di bulan
Ramadhan dikenal dengan sholat tarawih :

5
 Riwayat Bukhari No. 1906 

50 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 50/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Pertama : Dilaksanakan dua raka’at , dua raka’at dan


terakhir ditutup dengan sholat witir satu raka’at. Tata cara inilah
yang menurut ulama yang lebih diutamakan untuk sering

dikerjakan sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  


sering mengerjakannya dengan tata cara seperti ini. Sebagaimana
dalam hadits Ibnu Umar  Radhiyallahu’ anhu ma , Rasulullah
Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda tentang sholat malam.

 ‫ﺖ‬َ ‫ْﻴ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ َﺻ‬ ‫ﺪ‬ْ ‫َﻗ‬  ‫ﺎ‬‫َﻣ‬  ‫ﻚ‬َ َ‫ﻟ‬ ‫ﺮ‬ُِ‫ﺗ‬‫ُﻮ‬‫ﺗ‬ ٍ‫ة‬‫َﺪ‬ ‫ِﺣ‬ ‫ﻮا‬ َِ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ِْ‫ﺗ‬‫َْو‬‫َﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ﺢ‬َ ْ‫ﺒ‬‫ ﱡﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ﺖ‬‫ﻴ‬‫ِﺸ‬ َ‫ﺧ‬ ‫ا‬ ‫َذ‬ َ‫ِﺈ‬‫ﻓ‬ ‫ﻰ‬َ‫ْﻨ‬‫َﺜـ‬‫ﻣ‬ ‫ﻰ‬َْ‫َﻨ‬‫ﺜـ‬‫ﻣ‬
 Artinya : “ Dua raka’at - dua rakaat , maka apabila ditakutkan 
subuh akan segera tiba maka berwitirlah dengan satu raka’at .
Maka itu telah menjadi witir untukmu atas segala yang telah 
engkau kerjakan (sholat) “   (HR. Bukhori No. 473 dan Muslim No.
749)

Kedua : Sholat empat raka’at dengan sekali salam,


kemudian empat raka’at dengan sekali salam kemudian sholat witir 
dengan 3 raka’at. Sebagaimana dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ 
anha : 

‫ﻦ‬ْ ‫َﻋ‬  ‫ﻞ‬ْ ‫َﺴ‬ َ‫ﺗ‬  ‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻌ‬‫ﺑَـ‬‫َ ْر‬‫أ‬ ‫ﻲ‬‫َﱢﻠ‬‫ُﺼ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ُ ﱠ‬‫ﺛ‬ ‫ﻦﱠ‬‫ِﻬ‬‫ِﻟ‬‫ُﻮ‬‫ﻃ‬‫َو‬  ‫ﻦﱠ‬ِ‫ِﻬ‬‫ْﻨ‬‫ُﺴ‬ ‫ﺣ‬ ْ‫ﻦ‬‫َﻋ‬  ‫ﻞ‬ْ ‫َﺴ‬ ‫َﺗ‬  ‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻌ‬ ‫َﺑـ‬‫َ ْر‬‫أ‬ ‫ﻲ‬‫َﻠﱢ‬‫ُﺼ‬ ‫ﻳ‬ 
‫ﺎ‬ً‫ﺛ‬ ‫ﻼ‬َ‫ﺛ‬ ‫ﻲ‬‫ﱢﻠ‬‫ َﺼ‬ ‫ُﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ﺛ ﱠ‬ ‫ﻦ‬‫ِﻬ‬‫ِﻟ‬‫ ُﻮ‬‫ ُﻃ‬‫َو‬  ‫ﻦ‬ِ‫ِﻨﱠﻬ‬ْ‫ُﺴ‬‫ﺣ‬ ‫ﱠ‬
  Artinya  : “ Beliau sholat empat raka’at, maka janganlah 
engkau bertanya tentang bagus dan panjang sholat (tersebut).
Kemudian beliau sholat empat raka’at, maka janganlah engkau 
bertanya tentang bagus dan panjang sholat (tersebut) kemudian 

51 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 51/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

beliau sholat tiga raka’at “   (HR. Bukhori No. 1147 dan Muslim No.
738) 

 Apabila hendak melakukan sholat witir 3 raka’at maka yang


lebih utama adalah melakukannya dengan cara sholat dua raka’at
kemudian salam kemudian menyelesaikannya dengan satu raka’at.
Ini adalah pendapat mayoritas ulama, adapun apabila langsung
mengerjakannya tiga raka’at dengan sekali salam maka tidak
mengapa.

Dan termasuk dari sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alahi 


wassallam  setelah membaca Al-Fatihah pada tiga raka’at witir 
maka membaca Surat Al-A’la’ kemudian pada raka’at kedua Surat
 Al-Kafirun  dan pada raka’at ketiga Surat  Al-Ikhlas . Sebagaimana
dalam hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu’ anhu ma : 

‫ﺎ‬‫ﻳ‬ ‫ﻞ‬‫ﻗ‬‫و‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﻚ‬‫ﺑ‬‫ر‬ ‫ﻢ‬‫ﺳ‬‫ا‬ ‫ﺢ‬‫ﺒ‬‫ﺴ‬‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬‫ﺗ‬‫ﻮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫أ‬‫ﺮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ﺒ‬‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ 
 
‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻮ‬‫ﻫ‬ ‫ﻞ‬‫ﻗ‬‫و‬ ‫ن‬‫و‬‫ﺮ‬‫ﻓ‬‫ﺎ‬‫ﻜ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬‫أ‬
  Artinya : “Rasulullah membaca pada sholat witir  ‫ﻚ‬‫ﺑ‬‫ر‬ ‫ﻢ‬‫ﺳ‬‫ا‬ ‫ﺢ‬‫ﺒ‬‫ﺴ‬‫ﺑ‬  
kemudian ‫ن‬‫و‬‫ﺮ‬‫ﻓ‬‫ﺎ‬‫ﻜ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬‫أ‬ ‫ﺎ‬‫ﻳ‬ ‫ﻞ‬‫ﻗ‬ dan ‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻮ‬‫ﻫ‬ ‫ﻞ‬‫ﻗ‬
Hadits Ini dishohihkan oleh Al-Allamah Al-Albani
Rahimahullah  dalam Shohih Sunan Ibnu Majah No. 1172 

 Ada beberapa tata cara sholat malam Rasulullah Shalallahu 


‘alahi wassallam  yang belum disebutkan disini, dan disebutkan
disini dua tata cara saja secara ringkas.

52 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 52/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan disunnahkan untuk memperpanjang sholat


sebagaimana dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anha : 

‫ﻦ‬ْ ‫َﻋ‬  ‫ﻞ‬ْ ‫َﺴ‬ َ‫ﺗ‬  ‫ﻼ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻌ‬‫ﺑَـ‬‫َ ْر‬‫أ‬ ‫ﻲ‬‫َﱢﻠ‬‫ُﺼ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ُﱠ‬‫ﺛ‬ ‫ﻦﱠ‬‫ِﻬ‬‫ِﻟ‬‫ُﻮ‬‫ﻃ‬‫ َو‬ ‫ﻦﱠ‬ِ‫ِﻬ‬‫ْﻨ‬‫ُﺴ‬‫ﺎ‬ً‫ﺛﺣ‬ ‫ﻼ‬ َ‫ْﺛ‬‫ﻦ‬‫ﻲ‬‫َﻋ‬‫ﱢﻠ‬ ‫ﻞَﺼ‬ْ ‫ﺴُﻳ‬ َ‫ﻢ‬‫ﱠ‬‫َﺗ‬ ‫ﺛ‬ ‫ﻦ‬‫ﻼ‬‫َﻬ‬‫ِﻓ‬‫ﻟ‬ِ‫ﺎ ُﻮ‬‫ًﻌُﻃ‬ ‫َﺑَوـ‬‫ْر‬ َ‫ﻦأ‬ ِ‫ﻲﻬ‬‫ِﻨﱠ‬ْ‫َﻠﱢﺴ‬‫ُﺼ‬‫ُﺣ‬ ‫ﻳ‬  ‫ﱠ‬
  Artinya  : “ Beliau sholat empat raka’at, maka janganlah 
engkau bertanya tentang bagus dan panjang sholat (tersebut).
Kemudian beliau sholat empat raka’at, maka janganlah engkau 
bertanya tentang bagus dan panjang sholat (tersebut) kemudian 

beliau sholat tiga raka’at “   (HR. Bukhori No. 1147 dan Muslim No.
738) 

  Akan tetapi bagi yang menjadi Imam bagi kaum muslimin


hendaknya memperhatikan yang sholat di belakangnya, jangan
mengukur berdasarkan kemampuan diri sendiri. Berdasarkan
hadits Abu Hurairah , Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  

bersabda : 
‫ا‬‫َذ‬ ‫ِإ‬‫َو‬ ‫ﺮ‬َ‫ِﺒﻴ‬‫َﻜ‬ْ‫ﻟ‬‫َا‬‫و‬ َ‫ﻢ‬‫ﻴ‬‫ِﻘ‬‫ ﱠﺴ‬‫َﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﻒ‬َ ‫ﻌﻴ‬ ِ‫ ﱠﻀ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬ْ‫ُﻬ‬‫ﻨـ‬‫ِ ْﻣ‬ ‫ن‬‫ﺈﱢ‬‫ﻓ‬َ ‫ﻒ‬ْ ‫ﻔ‬‫َ ﱠﺨ‬‫ﻴ‬‫ُﻠ‬‫َْﻓـ‬ ‫س‬ِ‫ﺎ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻠ‬‫ِ ﻟ‬ ‫ﻢ‬ْ‫ُﻛ‬‫ُﺪ‬‫َِﺣ‬‫أ‬َ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫َﺻ‬  ‫ا‬‫َذ‬‫إ‬ 
 َ‫ء‬‫ﺎ‬‫ َﺷ‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬ ‫ل‬ْ ‫َﱢﻮ‬‫ُﻄ‬‫ﻴ‬‫ ْﻠ‬‫ﻓَـ‬ ‫ﻪ‬ِِ‫ﺴ‬‫ْﻔ‬‫ِﻟَﻨـ‬ ‫ﻢ‬ْ ‫ُﻛ‬ُ‫َﺪ‬‫َﺣ‬‫أ‬ ‫ﻰ‬‫ﻠﱠ‬‫ َﺻ‬
 Artinya : “ Apabila salah seorang kalian sholat untuk manusia 
(menjadi Imam) maka ringankanlah karena sesungguhnya diantara 
mereka ada orang-orang yang lemah,orang sakit dan orang lanjut 
usia. Dan apabila salah seorang dari kalian sholat untuk dirinya 
sendiri maka panjangkanlah sesuai keinginannya“   (HR. Bukhori
No. 703) 

53 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 53/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan disunnahkan memulai dengan dua raka’at yang ringan


(pendek) sebagaimana dalam hadits Aisyah :  

‫ﻪ‬‫ﺗ‬‫ﻼ‬‫ﺻ‬ ‫ﺢ‬‫ﺘ‬‫ﺘ‬‫ﻓ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻠ‬‫ﺼ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬ ‫ﻞ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫م‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ا‬‫ذ‬‫إ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬  ‫ﻦ‬‫ﷲا‬‫ﻴ‬‫ﺘ‬‫ﻔ‬‫لﻴ‬‫ﻔ‬‫ﻮﺧ‬‫ﻦﺳ‬‫ﻴر‬‫ﺘ‬‫نﻌ‬‫ﺮﺎﻛ‬‫ﺑﻛ‬ 
  Artinya : “ Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam   apabila 
sholat pada malam hari beliau memulai sholatnya dengan dua 
raka’at yang ringan” (HR. Muslim No. 767) 

54 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 54/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

I’TIKAF

I’tikaf secara syariat maknanya adalah berdiam diri di mesjid


yang dilakukan oleh Individu tertentu dengan cara-cara yang
khusus dengan diiringi niat.

Hukum I’tikaf adalah Mustahabah berdasarkan Al-Qur’an,


Sunnah dan Ijma’. Sebagaimana firman Allah ta’ala :  

‫ﺪ‬ِ ‫ِﺟ‬ ‫ﺎ‬‫َﺴ‬ ‫َﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬ ‫ﻓ‬ ‫ن‬َ‫ﻮ‬‫ُﻔ‬‫ﻛ‬‫ﺎ‬‫َﻋ‬ ‫ﻢ‬ِْ‫ُﺘ‬‫ﻧْـ‬‫أ‬‫ََو‬  ‫ﻦ‬‫ُﻫ ﱠ‬‫ﺮو‬ ُ‫ﺷ‬‫ﺎ‬‫َﺒ‬‫ﺗـ‬ ُِ ‫ﻵ‬‫و‬َ 

  Artinya : “Dan janganlah kamu menyentuh mereka, sedang 


kamu beri'tikaf dalam mesjid.”  (QS . Al-Baqarah : 187) 

Serta dari sunnah sebagaimana dalam hadits Aisyah, Ibnu


Umar dan Abu Sa’id Radhiyallahu’ anhu m : 

‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫ﻣ‬‫ر‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬‫ﺧ‬‫ا‬‫و‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﻒ‬‫ﻜ‬‫ﺘ‬‫ﻌ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ﺒ‬‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬‫أ‬
  Artinya : "Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam biasa 
melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan 
Ramadhan."  (Mu taffaqun Alaihi) 

Dan dinukilkan Ijma’ tentang mustahabnya I’tikaf kecuali bagi


yang bernadzar untuk melakukan I’tikaf maka hukumnya menjadi
wajib baginya untuk menunaikannya. Diantara yang menukilkan

ijma’ dalam permasalahan ini diantaranya : Ibnul Mundzir, Ibnu


Qudamah dan An-Nawawi dan Ibnu Abdil Baar. Adapun I’tikaf 
nadzar maka wajib untuk ditunaikan sebagaimana dalam hadits
Ibnu Umar Radhiyallahu’ anhu ma : 

55 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 55/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ﻩ‬ُ َ‫ر‬‫َ َﺬ‬‫ﻧ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ َﻛ‬ ‫ر‬ٍ ‫ْﺬ‬َ‫ﻧ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬َ ‫ﱠﻠ‬‫ََﺳ‬‫و‬ ‫ﻪ‬ِ‫َْﻴﱠ‬‫َﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫ َﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ِﺒ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﺮ‬َ َ‫ﻤ‬‫ﻋ‬ ‫ل‬َ َ‫ﺄ‬‫ﺳ‬ ‫ﻦ‬ٍْ‫ُﻴ‬‫ﻨـ‬‫ﺣ‬ ْ‫ﻦ‬‫ِﻣ‬ ‫ﺎ‬ُ‫ْﻨ‬‫َﻠ‬‫ﻔ‬‫َﻗـ‬ ‫ﺎ‬‫َﻤﱠ‬‫ﻟ‬ ‫ﱠ‬
‫ﻪ‬ِِ‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ َﻓ‬‫َﻮ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬َ ‫ﻠﱠ‬‫َﺳ‬ ‫َو‬  ‫ﻪ‬‫ْﱠ‬‫َﻴ‬‫ﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ ‫ﻠ‬ ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫ َﺻ‬ ‫ﻲﱡ‬ِ‫ﺒ‬‫ﱠﻨ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ﻩ‬َ‫َﺮ‬ ‫َﻣ‬‫ﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ف‬ٍ ‫ﺎ‬‫َِﻜ‬‫ﺘ‬‫ ْﻋ‬‫ا‬ ‫ﺔ‬‫ِﻴﱠ‬‫ﻠ‬‫ﻫ‬‫ﺎ‬‫ْ َﺠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬
  Artinya : “Ketika kami tiba dari perang Hunain, Umar 
bertanya kepada nabi Shalallahu ‘alahi wassallam tentang nadzar,
Dia (umar) telah bernadzar ketika masa Jahiliyah untuk melakukan 
I’tikaf , Maka nabi Shalallahu ‘alahi wassallam merintahkan kepada 
Umar untuk menunaikannya”   (HR. Bukhori No. 4320 dan Muslim
No. 1646)

Diperbolehkan untuk tidak menyempurnakan Itikaf,


maknanya apabila seseorang berniat untuk beri’tikaf selama
sepuluh hari kemudian pada hari ketiga dia membatalkannya maka
tidak ada dosa baginya. Ini adalah pendapat Imam Ahmad dan
Imam As-Syafi ’ i. Sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam  telah membatalkan I’tikafnya pada bulan Ramadhan
dan kemudian ber’tikaf pada bulan Syawal. Sebagaimana dalam
hadits Aisyah : 

‫ﺖ‬ُ ‫ْﻨ‬‫ ُﻜ‬‫َﻓ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ َﻀ‬‫َﻣ‬‫َر‬  ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺮ‬ِ ِ‫ﺧ‬‫َا‬‫َو‬‫ ْﻷ‬‫ا‬ ِ‫ﺮ‬‫ْﺸ‬ ‫َْﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ِﻓ‬  ‫ﻒ‬ُ ِ‫ﻜ‬‫َْﺘ‬‫ﻌ‬‫َﻳـ‬ ‫ﻢ‬َ ‫َﱠﻠ‬‫ﺳ‬‫َو‬ِ ‫ﻪ‬‫ْﻴﱠ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ُ‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫َﺻ‬  ‫ﻲ‬‫ِﺒ ﱡ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫ َﻛ‬ 
‫ب‬َ ِ‫ْﺮ‬‫َﻀ‬‫ﺗ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ﺔ‬َ‫ِﺸ‬‫ﺋ‬‫َﺎ‬‫ﻋ‬ُ‫ﺔ‬‫َﺼ‬ ‫ ْﻔ‬‫ َﺣ‬ْ ‫ﺖ‬َ‫َﻧ‬‫ْذ‬‫َﺄ‬‫ﺘ‬‫ ْﺳ‬‫َﺎ‬‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ ُﺧ‬‫َْﺪ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ُﱠ‬‫ﺛ‬ ‫ﺢ‬َ ‫ﱡْﺒ‬‫ﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫َﱢﻠ‬‫َﺼ‬‫ﻴ‬‫ﻓـ‬ ‫ء‬ً‫ﺎ‬‫ﺒ‬‫ِﺧ‬ُ ‫ﻪ‬‫َﻟ‬ ‫ب‬ِ‫ْﺮ‬ ‫َﺿ‬‫أ‬ ُ
‫ﺮ‬َ ‫َﺧ‬ ‫آ‬ ً‫ء‬‫ﺒَﺎ‬ ‫ِﺧ‬  ‫ﺖ‬ْ َ‫ﺑ‬‫َﺮ‬ َ‫ﺿ‬ ‫ﺶ‬ٍ ‫ْﺤ‬ َ‫ﺟ‬ ُ‫ﺔ‬‫َﻨ‬‫ﺑْـ‬‫ا‬ ‫ﺐ‬ُ َ‫ْﻨ‬‫ﻳـ‬‫ َز‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫َﺗ‬‫َأ‬‫ر‬ ‫ﺎ‬‫َ ﱠﻤ‬‫ﻠ‬‫ﻓَـ‬ ً‫ء‬‫َﺎ‬‫ِﺒ‬‫ﺧ‬ ‫ﺖ‬ْ َ ‫َﺑ‬‫َﺮ‬‫َﻀ‬‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬َ‫َﻬ‬‫ﻟ‬ ْ‫ﺖ‬َ‫ِذﻧ‬َ‫َﺄ‬‫ًﻓ‬ ‫ء‬َ‫ِﺒﺎ‬‫ﺧ‬
‫ل‬َ ‫ﺎ‬‫َﻘ‬‫َﻓـ‬ ‫ﺮ‬َ‫ِﺒ‬‫ْﺧ‬ ‫ُﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ا‬‫ﺬ‬‫َﻫ‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬ ‫ل‬َ ‫ﺎ‬‫ َﻘ‬‫ﻓـ‬ ‫ﺔ‬‫ﻴ‬ِَ‫ﺒ‬‫ ْﺧ‬‫َﻷ‬ ‫ا‬ ‫ى‬‫أ‬‫ََر‬ َ‫ﻢ‬‫ﱠﻠ‬‫ َﺳ‬‫َو‬  ‫ﻪ‬ِ‫ْﱠ‬‫ﻴ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ِﱡ‬‫ﺒ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬ ‫َا‬ ‫ﺢ‬َ‫ْﺒ‬‫َﺻ‬‫أ‬ ‫ﺎﱠ‬‫ََﻤ‬‫ﻠ‬‫ﻓـ‬
‫ﻢ‬‫ُ ﱠ‬‫ﺛ‬ ‫ﺮ‬َ‫ْﻬ‬‫ ﱠﺸ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻚ‬َ ‫ِﻟ‬‫َذ‬ ‫ف‬َ ‫ﺎ‬ ‫َﻜ‬‫ﺘ‬‫ِﻋ‬ْ‫ﻻ‬‫ِا‬ َ‫ك‬َ‫ﺮ‬‫ﺘـ‬‫ْﻓَـ‬ ‫ﻦ‬‫ﻬ ﱠ‬‫ِﺑ‬ ِ‫ن‬َ‫و‬‫ ْﺮ‬‫ُﺗـ‬َ‫ﺮ‬‫ِﺒﱠ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬‫أ‬ َ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫َ ﱠﺳ‬‫و‬َ ‫ﻪ‬ِ‫ﱠﻴ‬‫َﻠ‬َْ‫َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫َ ﱠﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ِﺒﱡ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ 
 ‫ل‬ٍ ‫ا‬‫ ﱠﻮ‬‫ َﺷ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ا‬‫ًﺮ‬ ‫ ْﺸ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻒ‬
َ  ‫ﻜ‬َ َ‫ْﺘ‬‫ﻋ‬‫ا‬
 Artinya : "Nabi beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan 
Ramadhan. Maka, aku membuatkan untuk beliau sebuah tenda.

56 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 56/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Setelah shalat subuh, beliau masuk ke dalam tenda itu.Kemudian 


Hafshah meminta izin kepada Aisyah untuk membuat sebuah 
tenda pula, maka Aisyah mengizinkannya. Kemudian Hafshah 

membuat tenda. Ketika Zainab binti Jahsy melihat tenda itu, maka 
ia membuat tenda yang lain. Ketika hari telah subuh, Nabi melihat 
tenda-tenda itu Lalu, Nabi bertanya, ' apa ini?' Maka, beliau 
diberitahu Lalu, Nabi bersabda, Bagaimanakah sebaiknya menurut 
pikiran kamu mengenai mereka? ' Lalu, beliau menghentikan 
i'tikafnya dalam bulan itu. Kemudian beliau beri'tikaf pada sepuluh 
hari (terakhir) bulan Syawal."   (HR. Bukhori No. 2033 Muslim No.
1173) 

Dan boleh melakukan I’tikaf di luar bulan Ramadhan


sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam dalam hadits
ini melakukan I’tikaf di bulan Syawal. Dan tidak disyaratkan harus
berpuasa ketika melakukannya kecuali apabila dia bernadzar 
untuk melakukan I’tikaf dalam keadaan berpuasa . Ini adalah

pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Musaayib, Umar Bin Abdul Aziz, As-
Syafi’i,Ibnul Mundzir,Ishaq dan satu riwayat yang terkenal dari
 Ahmad Rahimahumumullah .

Disyaratkan beri’tikaf pada mesjid-mesjid yang ditegakkan


padanya sholat Jama’ah sehingga tidak perlu keluar dari
mesjidnya tempat beri’tikaf untuk menghadiri Sholat Jama’ah. Ini

  Adalah pendapat Abu Hanifah, Ahmad dan Ishaq dan Abu Tsaur 
Rahimahumullah .

Dan bagi para wanita tidak sah melakukan I’tikaf kecuali di


mesjid sehingga tidak boleh melakukannya di dalam rumah atau

57 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 57/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

kamar, ini adalah pendapat Ahmad dan As-Syafi’i. Sebagaimana


dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anhu yang baru saja lewat .

Dan tidak ada batasan waktu paling sedikit untuk melakukan


I’tikaf, I’tikaf sah walaupun dilaksanakan beberapa saat dengan
diiringi niat tentunya. Ini adalah pendapat As-Syafi’i, Dawud dan
satu riwayat dari Ahmad dan pendapat ini yang dipilih oleh Ibnul
Mundzir Rahimahumullah .

Dan berdasarkan Ijma’ boleh bagi orang yang beri’tikaf untuk


keluar dari mesjid untuk kencing dan buang hajat. Dinukilkan Ij’ma
dalam permasalahan ini oleh lebih dari satu ulama diantaranya
adalah Ibnul Mundzir dan Ibnu Qudamah Rahimahumallah .
  Adapun keluar dari mesjid untuk perrkara-perkara yang dia butuh
kepadanya seperti makan dan minum, maka diperbolehkan
apabila tidak ada yang mengantarkan kepadanya. Sebagaimana
dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anha :

 ‫ﺎ‬‫ًﻔ‬ ‫ ِﻜ‬‫َْﺘ‬‫ﻌ‬‫ُﻣ‬ ‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ا‬َ‫ِذ‬‫إ‬ ٍ‫ﺔ‬َ‫ﺟ‬‫ﺎ‬‫َﺤ‬ ِ‫ﻟ‬ ‫ﻵ‬ِ‫إ‬ ‫ﺖ‬َ ‫ْﻴ‬‫َﺒـ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻞ‬ُ ‫ُﺧ‬ ‫ْﺪ‬‫َﻳ‬  ‫ﻻ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫َﻛ‬‫َو‬
  Artinya : "Dan apabila beliau beri'tikaf, maka beliau tidak 
masuk ke dalam rumah kecuali apabila memiliki keperluan."   (HR.
Bukh ori No. 2029 dan M uslim N o. 297) 

Begitu juga boleh untuk keluar dari mesjid dalam rangka

menunaikan sesuatu yang wajib, misalkan seseorang melakukan


I’tikaf di mesjid yang tidak ditegakkan sholat Jum’at maka boleh
baginya untuk keluar menuju mesjid yang ditegakkan di dalamnya
sholat Jum’at.

58 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 58/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Apabila keluar dari Mesjid tanpa adanya kebutuhan maka


i’tikafnya menjadi batal walaupun hanya sebentar, Ini adalah
pendapat Imam Madzhab yang empat.

  Adapun apabila yang keluar dari mesjid hanya sebagian


anggota tubuhnya saja, maka tidak mengapa . Sebagaimana
dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anha : 

‫ﻩ‬ ‫ﻞ‬‫رﺟ‬ ‫ﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ﻪ‬‫ﺳ‬‫رأ‬  ‫ﻲ‬‫ﻟ‬‫إ‬ ‫ﻲ‬‫ﻧ‬‫ﺪ‬‫ﻳ‬ ‫ﻒ‬ ‫ﻜ‬‫ﺘ‬‫ﻋ‬‫ا‬ ‫ا‬‫ذ‬‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ﺒ‬‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬  

  Artinya : “ Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam apabila 


beliau beri’tikaf, beliau memasukkan kepalanya kepadaku 6  maka 
kemudian aku menyisir rambut beliau”   (HR. Bukhari No. 2031 dan
Muslim No. 297) 

Bagi yang ingin melakukan I’tikaf pada 10 hari bulan


Ramadhan, maka I’tikafnya dimulai ketika terbenamnya matahari
pada tanggal 20 Ramadhan, Ini adalah pendapat ulama-ulama

madzhab yang empat dan pendapat beberapa ulama dan


pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Muqbil bin Hady
Rahimahullah  . Karena hari dimulai dengan terbenamnya
matahari sebagaimana sholat tarawih yang tidak dilaksanakan
kecuali pada bulan Ramadhan dilaksanakan pada malam setelah
terbenamnya matahari di hari terakhir bulan sya’ban, ini dalil yang
menunjukkan bahwa hari dimulai pada terbenamnya matahari.

Dan selesai I’tikaf pada terbenamnya matahari pada hari


terakhir bulan Ramadhan (malam Ied) . Ini adalah pendapat As-
Syafi’i dan Al-Auza’i Rahimahumullah .

6
 Rumah Rasulullah Shalallahu 'alahi wassallam bersebelahan dengan Mesjid beliau.  

59 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 59/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan tidak disyariatkan untuk menempuh perjalanan jauh


untuk berziarah ke mesjid tertentu tanpa memiliki tujuan lainnya,
Hal ini berdasarkan kesepakatan Imam madzhab yang empat. Dan

dikecualikan pada 3 mesjid, sebagaimana dalam hadits Abu


Hurairah Radhiyallahu’ anhu  , Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam bersabda : 

‫ﻰ‬‫ﱠﻠ‬‫ َﺻ‬ ‫ل‬ِ‫ﻮ‬‫ ُﺳ‬‫ ﱠﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬ِ ‫ِﺠ‬ ‫َ ْﺴ‬‫ﻣ‬‫و‬ ‫م‬ ِ‫ا‬‫َﺮ‬‫ْ َﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ﺪ‬‫ِﺠ‬ ‫ﺴ‬‫ْﻤ‬ ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬َِ‫ﺟ‬‫ْﺎ‬‫َﺴ‬ ‫ِﻣ‬ ‫ﺔ‬َ‫ﺛ‬ ‫ﻼ‬َ َ ‫ﺛ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ل‬ُ ‫ﺎ‬‫ َﺣ‬‫ ﱢﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬‫َﺸ ﱡ‬ ُ‫ﺗ‬  ‫ﻻ‬
‫ﻰ‬‫َﺼ‬ ‫َ ْﻗ‬‫ْﻷ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬ِ ‫ِﺠ‬ ‫ْﺴ‬ ‫َﻣ‬‫و‬ ‫ﻢ‬َ ‫َﱠﻠ‬‫َﺳ‬ ‫ِ و‬‫ﻪ‬ْ‫َﻴ‬‫ﻠ‬‫ َﻋ‬ ُ‫ﻪ‬‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬
 Artinya : ”Dan tidaklah bersusah payah melakukan perjalanan 
  jauh kecuali ke tiga Mesjid : Masjidil Al-Haram, Mesjid Rasul 
(Mesjid Nabawi) dan Mesjid Al-Aqsha”   (HR. Bukhori 1189 dan
Muslim No. 3384) 

60 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 60/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

MALAM LAILATUL QADAR

  Atas pendapat yang shohih, Malam Lailatul Qadar terjadi


diantara malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir di bulan
Ramadhan (21,23,25,27,29). Ini adalah pendapat Al-Hafidz, Abu
Tsaur, Al- Mizzi, Ibnu Huzaimah, Ibnu Daqiqiel Ied dan sejumlah
kalangan ulama. Berdasarkan hadits Aisyah dan Abu sa’id
Radhiyallahu’ anhu ma , Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
bersabda : 

  ِ ِ ِ ِ ِ
‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫َﻀ‬ ‫َﻣ‬‫ َر‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬ِ‫ﺧ‬‫َا‬‫و‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﺮ‬‫ْﺸ‬ ‫َﻌ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬ْ‫ِﻣ‬ ‫ﺮ‬‫ْﺗ‬‫ْﻮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ِ‫ر‬‫ِﺪ‬ ‫ْﻘ‬ْ‫َﻟ‬‫ا‬ ‫ﺔ‬‫َﻠ‬‫ﻴـ‬‫َﻟ‬ ْ‫ا‬َ‫و‬‫ْﺮ‬‫ﱠ‬‫َﺤ‬ ‫ﺗ‬  َ
  Artinya : ”Berjaga-jagalah (carilah) Lailatul Qodar pada 
malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan” 
( HR. Bukhari No. 2016-2017) 

Dan bagi yang menghidupkan malam-malam lailatul qodar 


dengan ibadah yang disyariatkan maka dia termasuk yang

dijanjikan mendapatkan keutamaan malam tersebut, walaupun dia


tidak mengetahui bahwa malam tersebut adalah malam lailatul
qadar. Ini adalah pendapat Ath-Thabari, Ibnu Arobi dan Sebagian
ulama dan pendapat ini yang dikuatkan oleh Ibnu Utsaimin
Rahimahullah  .

Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  apabila Ramadhan

telah memasuki sepuluh hari terakhir, beliau semakin menggiatkan


ibadahnya. Sebagaimana dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anha : 

‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﻫ‬‫أ‬ ‫ﻆ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬‫وأ‬  ‫ﻞ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬‫ﻴ‬‫ﺣ‬‫أ‬ ‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻞ‬‫ﺧ‬‫د‬ ‫ا‬‫ذ‬‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫رﺳ‬  ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ 
‫ر‬‫ﺰ‬‫ﺌ‬‫ﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬‫ﺷ‬‫و‬ ‫ﺪ‬‫ﺟ‬‫و‬
61 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 61/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Artinya : “Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam apabila 


telah memasuki sepuluh hari (terakhir dari Ramadhan), belliau 
membangunkan keluarganya (untuk beribadah), menggiatkan dan 

bersungguh-sungguh dalam ibadahnya”  (HR. Muslim No. 1174) 

Malam lailatul Qadar memilki beberapa tanda, diantaranya :

Hawa pada malam tersebut sedang, tidak panas tidak pula


dingin. Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda : 

 ‫ة‬‫د‬‫ر‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ﻻ‬ ‫و‬ ‫ة‬‫ر‬‫ﺎ‬‫ﺣ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺔ‬‫ﺠ‬‫ﻠ‬‫ﺑ‬ ‫ﺔ‬‫ﻘ‬‫ﻠ‬‫ﻃ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻴ‬‫ﻟ‬ ‫ﻲ‬‫ﻫ‬ ‫و‬

  Artinya : “Dan Malam lailatul qadar adalah malam yang 


cerah dan terang , tidak panas dan tidak pula dingin “   (HR. Ibnu
Huzaim ah dari Jabir dan Ibnu Abbas, dan Diriwayatkan Ahm ad
dari Ubadah, datang juga dari sahabat yang lain dan dihasankan
oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam Shohihul Jami’ No.
5472 atau 5475 ) 

Turun hujan pada malam tersebut, sebagaimana dalam


hadits Abu Sa’id Radhiyallahu’ anhu , ketika beliau mengabarkan
tentang jatuhnya malam lailatul qadar:  

  ‫ﻦ‬‫ﺮﻳ‬ ‫ﺸ‬‫وﻋ‬  ‫ث‬ ‫ﻼ‬‫ﺛ‬ ‫ﺔ‬‫ﻠ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﺮﻧ‬ ‫ﻄ‬‫ﻤ‬‫ﻓ‬

 Artinya : “Dan turun hujan pada kami pada malam dua puluh 
tiga (Ramadhan)”   (HR. Bukhori No. 2118 dan Muslim No. 1168)

Pada pagi harinya matahari terbit tidak menyilaukan mata,


berdasarkan hadits Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu’ anhu :

62 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 62/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ﺮ‬‫ﻣ‬‫أ‬ ‫ﻲ‬‫ﺘ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺔ‬‫ﻠ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻫ‬ ‫ﻲ‬‫ﻫ‬ ‫ﺔ‬‫ﻠ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬ ‫ي‬‫أ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬‫ﻷ‬ ‫ﻲ‬‫ﻧ‬‫إ‬ ‫ﷲا‬‫و‬
‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﺲ‬‫ﻤ‬‫ﺸ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻊ‬‫ﻠ‬‫ﻄ‬‫ﺗ‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺗ‬‫ر‬‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫أ‬‫و‬ ‫ﻦ‬‫ﻳ‬‫ﺮ‬‫ﺸ‬‫ﻋ‬‫و‬ ‫ﻊ‬‫ﺒ‬‫ﺳ‬ ‫ﺔ‬‫ﺤ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﺻ‬ ‫ﺔ‬‫ﻠ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬ ‫ﻲ‬‫ﻫ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻴ‬‫ﻘ‬‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬
 
‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻟ‬ ‫ع‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﺷ‬ ‫ﻻ‬ ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﻀ‬‫ﻴ‬‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻣ‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫ﺔ‬‫ﺤ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﺻ‬
 Artinya : “ Demi Allah, sungguh aku telah mengetahui pada 
malam keberapa malam itu (lailatul qadar) , malam itu adalah 
malam yang Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam 
memerintahkan kami padanya untuk menghidupkannya yaitu 
malam dua puluh tujuh dan tandanya adalah terbitnya matahari 
pada subuh hari itu berwarna putih dan tidak menyilaukan mata 
“  (HR. Muslim No. 762)

63 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 63/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

ZAKAT FITRAH

Zakat fitrah diwajibkan kepada kaum muslimin bersamaan


dengan diwajibkannya puasa Ramadhan yaitu pada pada tahun ke
Dua Hijriyah. Zakat disebutkan dalam Al-Qur’an bergandengan
dengan penyebutan Sholat terdapat di 26 tempat, Hal ini
menunjukkan pentingnya zakat dalam syariat.

Zakat Fitrah wajib atas setiap muslim, laki-laki atau


perempuan , besar ataupun kecil, merdeka atau budak.
Sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar  Radhiyallahu’ anhuma  ,
beliau berkata :

‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ َﺻ‬ ‫و‬‫َأ‬ ‫ﺮ‬ٍ‫ْﻤ‬‫َﺗ‬ ‫ﻦ‬‫ِﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ًﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ َْﺻ‬ ‫ﺮ‬ِ‫ْﻄ‬‫ِﻟْﻔ‬‫ا‬ ْ‫ة‬‫َﺎ‬‫َﻛ‬‫َﱠز‬ ‫ﻢ‬َ‫ﻠ‬‫َﺳ‬‫َو‬‫ﻪ ﱠ‬ِ‫ﻴ‬‫ْﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬‫ُﻠ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ َﺻ‬ ‫ﻪ‬ِ‫ﻠ‬‫ﱠﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ُﺳ‬‫َر‬ ‫ض‬َ ‫َﺮ‬‫َﻓـ‬
‫ﺮ‬َ‫َﻣ‬‫َأ‬‫ َو‬ ‫ﻦ‬‫ِﻤﻴ‬‫ِﻠ‬‫ َﺴ‬‫ْﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺮ‬ِْ‫ﻴ‬‫ِﻜﺒ‬ َْ‫ﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﺮ‬ُِ‫ﻴ‬‫ِﺼﻐ‬ ‫ ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻰ‬‫ﺜ‬‫َﻧـ‬ ْ ‫ﻻ‬‫ا‬‫َو‬  ‫ﺮ‬ِَ‫َﻛ‬ ‫ ﱠﺬ‬‫ﻟ‬‫َا‬‫و‬  ‫ﺮ‬‫ُﺤﱢ‬ ْ‫َﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﺪ‬ِَ ‫ْﺒ‬‫َْﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬‫َ َﻋ‬ ‫ﺮ‬ٍ‫ﻴ‬‫ِﺷﻌ‬ َ
‫ة‬ِ‫ﻼ‬‫ ﱠﺼ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻟ‬‫ِإ‬ ‫س‬ِ ‫ﺎ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ج‬ِ‫و‬‫ُﺮ‬ ‫ ُﺧ‬ ‫ﻞ‬َ ‫ْﺒ‬‫ﻗَـ‬ ‫ى‬‫َدﱠ‬‫ُﺆ‬‫ﺗـ‬ ‫ن‬ْ َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ِﻬ‬‫ﺑ‬
 Artinya : "Rasulullah mewajibkan zakat fitrah satu sha' kurma 
atau satu sha' gandum atas setiap hamba sahaya dan orang 
merdeka, laki-laki dan wanita, kecil dan besar, laki-laki dan wanita 
dari kalangan kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar zakat 
fitrah itu ditunaikan sebelum orang-orang keluar untuk shalat (Idul 
Fitri)."  (HR .Bukhori No. 1503 Muslim 984)

Dinukil Ijma’ tentang wajibnya zakat fitrah oleh Ibnul Mundzir 


dan Al-baihaqi sebagaimana dinukil oleh oleh An-nawawi
Rahimahumullah  . Walaupun sebenarnya terdapat perbedaan
pendapat dalam masalah ini, dan yang berpendapat wajib adalah
mayoritas ulama.dan cukuplah bagi kita hadits Ibnu Umar 

64 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 64/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Radhiyallahu’ anhu ma yang baru lewat tentang wajibnya zakat


fitrah.

Dan bagi seorang istri maka dikeluarkan zakat fitrah dari


hartanya, sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar  Radhiyallahu’ 
anhuma bahwa zakat fitrah wajib atas laki-laki dan perempuan, Ini
adalah pendapat Ats-Tsauri, Abu hanifah dan pendapat ini yang
dipilih oleh Ibnul Mundzir. Adapun apabila sang istri tidak memilki
harta untuk menunaikan zakat fitrah maka dikeluarkan dari harta
suaminya.

  Anak-anak yang memilki harta , maka dikeluarkan dari


hartanya sendiri, adapun apabila tidak memilki harta maka yang
menunaikan adalah yang berhak menafkahinya. Ini adalah
pendapat Mayoritas ulama. Sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar 
Radhiyallahu’ anhu ma bahwa zakat fitrah wajib atas dewasa dan
anak kecil. Begitu juga anak yatim, wajib bagi mereka menunaikan

zakat fitrah apabila mampu, Ini adalah pendapat mayoritas ulama


diantaranya Ibnu Qudamah. Dan apabila tidak mampu maka
walinya yang menunaikannya.

Begitu juga orang gila, wajib bagi walinya mengeluarkannya


dari harta orang gila tersebut. Apabila tidak memilki harta maka
dikeluarkan dari yang wajib menafkahinya. Karena zakat fitrah
adalah zakat yang terkait dengan jiwa, bukan terkait apakah dia
dibebani syariat atau tidak. Sebagaimana zakat fitrah juga
diwajibkan atas bayi yang baru lahir dalam keadaan seorang bayi
tidak dibebani kewajiban syariat seperti sholat dan puasa.

65 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 65/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Janin yang masih di dalam perut atas pendapat yang shohih


tidak wajib atasnya zakat fitrah. Ini adalah pendapat Mayoritas
ulama, bahkan Ibnul Mundzir menukil Ijm’a dalam permasalahan

ini. Karena janin yang belum keluar dari rahim tidak diberikan
untuknya hukum-hukum syariat sebagaimana manusia yang sudah
hidup ke dunia kecuali pada dua perkara : warisan dan wasiat ,
itupun dengan syarat apabila keluar dalam keadaan hidup.

Zakat fitrah diwajibkan bagi yang memilki kelebihan dari


makanan bagi dirinya dan yang menjadi tangungannya pada

malam iedul fitri hingga hari iedul fitri. Ini adalah pendapat
Mayoritas ulama diantaranya Malik, Az-Zuhri, Atha’, As-Syafi’i,
 Ahmad, Ibnul Mubarrok, Abu Tsaur dll. Sehingga tidak wajib zakat
fitrah bagi yang tidak memilki makanan yang mencukupi bagi
dirinya maupun yang menjadi tanggungannya pada malam ied
hingga hari ied. Adapun yang benar-benar tidak memiliki sesuatu
untuk maka tidak wajib baginya zakat firah, sebagaimana dinukil

Ijma’ oleh Ibnul Mundzir dalam permasalahan ini.

Ditunaikan zakat fitrah dengan jenis makanan pokok negeri


tersebut, ini adalah pendapat mayoritas ulama diantaranya Malik,
  As-Syafi' Ibnul Qoyyim dan Syaikhul Islam.Karena tujuan utama
sedekah adalah untuk memberikan manfaat kepada fakir miskin
dan tentunya lebih bermanfaat kepada mereka apabila yang

diberikan adalah makanan pokok mereka sehari-hari, sehingga


akan menjadi kurang sempurna apabila yang disedekahkan
kepada mereka adalah makanan yang bukan merupakan makanan
pokok mereka . Sebagaimana firman Allah tentang kafaarat
melanggar sumpah : 

66 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 66/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

‫ﻢ‬ْ ‫ُﻜ‬ ‫ِﻠﻴ‬‫ ْﻫ‬‫َأ‬ ‫ن‬َ ‫ﻮ‬‫ُﻤ‬ ‫ِﻌ‬‫ُ ْﻄ‬‫ﺗ‬ ‫ﺎ‬‫َﻣ‬ ‫ﻂ‬ِ َ‫ﺳ‬‫ْو‬َ‫أ‬ ْ‫ﻦ‬‫ِﻣ‬ َ‫ﻦ‬‫ِﻛﻴ‬ ‫ﺎ‬‫َﺴ‬ ‫ِﻣ‬ ‫ة‬‫ﺮ‬ َ‫ﺸ‬‫ َﻋ‬ ‫م‬ُ ‫َﺎ‬‫ْﻌ‬‫ِإﻃ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﺗ‬‫ر‬‫ﺎ‬‫َﱠﻔ‬‫ﻜ‬‫َﻓ‬
  Artinya : “Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, adalah 
memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang 
biasa kamu berikan kepada keluargamu” (QS. Al-Maidah : 89)

Dan tidak cukup menunaikan zakat menggunakan uang. Ini


adalah pendapat mayoritas ulama diantaranya Malik, Ahmad, As-
Syafi’ i , Ibnul Mundzir dan pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu
Utsaimin. Karena pada zaman Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam telah terdapat mata uang dinar dan dirham akan tetapi
tidak pernah dinukilkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
dan para sahabatnya mereka menunaikan zakat fitrah
menggunakan dinar atau dirham dalam keadaan secara akal
tentunya dinar dan dirham lebih mudah untuk digunakan. Dan
agama tidak dibangun diatas akal akan tetapi dibangun diatas
Sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam .

Berat zakat fitrah yang wajib ditunaikan adalah 1 sha’  nabi


Shalallahu ‘alahi wassallam sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar.
1 sha’  adalah 4 mud’  dan 1 mud  adalah penuhnya 2 telapak
tangan orang dewasa yang sedang , tidak besar maupun kecil.

Lajnah Da’imah lil Buhuts wal Ifta’  (Dewan tetap untuk


pembahasan (masalah syariat)dan fatwa) Saudi Arabia menaksir 1
Sha’ dengan berat kurang lebih 3 kg (Fatwa Lajnah Da’imah 9/371) 
begitu juga Syaikh Al-Bassam Rahimahullah  beliau menaksirnya
apabila dengan gandum berkualitas baik adalah seberat 3
Kilogram ( Taudihul Ahkam 3/347). Adapun Ibnu Utsaimin
Rahimahullah  menaksirnya apabila dengan gandum yang

67 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 67/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

berkualitas baik maka beratnya kurang lebih dengan 2 Kilogram 40


Gram ( As-Syarhul Mumti’ 6/176)

Zakat fitrah wajib sejak terbenamnya matahari pada hari


terakhir Ramadhan (malam iedul fitri) . Ini adalah pendapat At-
Tsauri, Ahmad , Ishaq , An-Nawawi dan satu riwayat dari Imam
Malik, Dan wajib dikeluarkan sebelum keluarnya manusia menuju
sholat Ied sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar  Radhiyallahu’ 
anhu ma yang telah lewat.

Zakat fitrah memiliki hukum khusus berbeda dari dari zakat-


zakat lainnya (zakat harta, zakat barang temuan dll). Zakat fitrah
tidak boleh dibagikan kecuali kepada fakir miskin, Inii adalah
pendapat Syaikhul islam Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim, dan As-
Syaukani dan Al-Allamah Al-Albani Rahimahumullah  .
Sebagaimana Kafaarat  memberi makan bagi orang yang
bersumpah palsu atau orang yang membunuh secara tidak

sengaja tidak boleh diberikan kecuali kepada orang miskin begitu


 juga juga zakat fitrah. Dan yang menguatkan pendapat ini adalah
Hadits Ibnu Abbas Rhadiyallahu’ anhu ma : 

‫ﻮ‬‫ﻐ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬‫ﺋ‬‫ﺎ‬‫ﺼ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬ ‫ة‬‫ﺮ‬‫ﻬ‬‫ﻃ‬ ‫ﺮ‬‫ﻄ‬‫ﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ة‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬‫ز‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬  ‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ض‬‫ﺮ‬‫ﻓ‬
‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻛ‬‫ﺎ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬ ‫ﺔ‬‫ﻤ‬‫ﻌ‬‫ﻃ‬‫و‬ ‫ﺚ‬‫ﻓ‬‫ﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫و‬
  Artinya : “Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam telah 
mewajibkan zakat Fitrah, Pembersih untuk orang yang berpuasa 
dari perkataan yang tidak ada gunanya dan perkataan kotor dan 
makanan untuk orang-orang miskin” (Dihasankan Oleh Al-Allamah
Al-Albani Rahimahullah Abu Dawud N o. 1420) 

68 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 68/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan menurut pendapat yang shohih adalah tidak boleh


membagikannya kepada fakir miskin sebelum waktunya yakni
sebelum terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadhan

(malam iedul fitri). Adapun yang dilakukan sahabat Rasulullah


Shalallahu ‘alahi wassallam  dengan menyerahkan zakat sehari
atau dua hari sebelum ied 7 adalah menyerahkan kepada yang
berhak mengumpulkannya (Amil zakat) bukan untuk dibagikan
saat itu juga. Sehingga diperbolehkan mengumpulkan zakat sehari
atau dua hari sebelum ied dan bukan untuk dibagikan sebelum
waktunya.

7
 HR. Bukhari No. 1511 

69 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 69/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT

DENG AN IEDUL FITRI

70 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 70/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Diharamkan berpuasa di hari iedul fitri dan iedul Adha,


dinukil Ijma’ oleh Ibnul Mundzir, Imam An-Nawawi dan Ibnu Hajar 
dalam permasalahan ini. Berdasarkan hadits Abu Sa’id Al-Khudri,

Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda : 

 ‫ﺮ‬ِ ‫ْﺤ‬ ‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫َا‬‫ِو‬ ‫ﺮ‬ْ‫ِﻄ‬‫ْﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫م‬ِ‫ ْﻮ‬‫ﻳـ‬ ِ‫م‬‫ﻮ‬ َ‫ﺻ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫َﻋ‬  ْ‫ﻢ‬َ ‫ﱠﻠ‬‫ﺳ‬َ‫ِ و‬‫ﻪ‬‫ْﱠ‬‫ﻴ‬‫َﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫َﱠﺻ‬  ‫ﻲ‬‫ﺒ ﱡ‬‫ِﻨ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻬ‬ ‫ﻧـ‬ َ
  Artinya : “ Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam melarang 
dari berpuasa di hari Iedul Fitri dan Hari raya kurban  “ (HR.
Bukh ori No. 1991)

Disunnahkan untuk memperbanyak takbir pada iedul fitri di


  jalan-jalan, rumah, mesjid dan tempat-tempat lainnya, Ini adalah
pendapat Mayoritas ulama.

Berdasarkan firman Allah ta’ala : 

◌َ ‫ن‬‫ُو‬‫ُﺮ‬‫ْﻜ‬‫َﺸ‬‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ْ ُ‫ﱠﻜ‬‫ﻠ‬‫َﻌ‬‫ﻟ‬‫َو‬  ْ‫ﻢ‬‫ُﻛ‬ ‫ا‬‫ َﺪ‬‫ﻫ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬َ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫و‬‫ُﺮ‬ ‫ﱢَﺒـ‬‫ُﻜ‬‫ﺘ‬‫ﻟ‬‫ِو‬َ  ‫ة‬َ ‫ﱠﺪ‬‫ِْﻌ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ُﻠ‬‫ِﻤ‬‫ُْﻜ‬‫ﺘ‬‫ِﻟ‬َ‫و‬  
َ
 Artinya :  “ Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya 
َ َ َ
dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya 
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”  (QS. Al-
Baqarah : 185) 

Dan takbir pada iedul fitri dimulai ketika terbenamnya


matahari pada hari terakhir Ramadhan karena hari pada saat itu
telah genaplah bilangan Ramadhan dan kita diperintahkan untuk
bertakbir sebagaimana dalam ayat. Ini adalah pendapat Ibnu
Musayyib, Urwah, Abu Salamah, Zaid bin Aslam dan As-Syafi’i.
Dan berhenti bertakbir iedul fitri ketika imam bangkit untuk

71 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 71/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

menegakkan sholat ied. Ini adalah pendapat sebagian ulama


diantaranya Ibnu Utsaimin Rahimahullah .

Dan disunnhakan juga bagi wanita untuk bertakbir akan


tetapi dengan suara yang pelan sebagaimana disebutkan
permasalahan ini oleh Ibnu Rajab.

Shohih dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu’ anhu  bahwa lafadz


takbir beliau adalah :

 ‫ﺪ‬‫ﻤ‬‫ﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﷲ و‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬ ‫و‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ﻪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻻ‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬
Dan dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah sebelum lafadz ‫ﷲا‬ ‫ﻻ‬‫ا‬ ‫ﻪ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻻ‬ 
beliau bertakbir tiga kali bukan dua kali.

Dan shohih dari Ibnu Abbas Radhiyallahu’ anhu ma, bahwa


lafadz takbir beliau ketika ied adalah :

 ‫ﺪ‬‫ﻤ‬‫ﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﷲ و‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻞ‬‫ﺟ‬‫أ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬ ‫ا‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬ ‫ا‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻛ‬‫أ‬ ‫ﷲا‬
Dan shohih dari Salman Radhiyallahu’ anhu  , lafadz takbir 
beliau : 

ٌ‫ﺔ‬َ‫ﺒ‬‫ِﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ َﺻ‬ ‫ﻚ‬َ ‫ﻟ‬ ‫ن‬َ ‫ُﻮ‬‫َﻜ‬‫ﺗ‬ ‫ن‬ْ َ‫أ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻞ‬‫ ﱡ‬ ‫َﺟ‬ ‫أ‬‫َو‬  ، ‫ﻰ‬َ‫ْﻠ‬‫ﻋ‬‫أ‬ ‫ﺖ‬َ ْ ‫ﻧ‬‫أ‬ ‫ﻢ‬‫ُﻬ ﱠ‬ ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ ‫ا‬‫ر‬‫ﺮا‬‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬ُ ‫َـ‬‫ﺒ‬‫َ ْﻛ‬‫أ‬ ‫ﻪ‬ُ ‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ُ‫ﺮ‬َ‫ـ‬‫ْﺒ‬‫َﻛ‬‫أ‬ ُ‫ﻪ‬‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬
,

‫ل‬‫ ﱡﺬ ﱢ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻲ‬‫ِﱞ‬‫ﻟ‬‫َو‬ ‫ﻚ‬‫َﻟ‬ ‫ن‬َ ‫ﻮ‬‫ ُﻜ‬‫َﻳ‬ ‫و‬‫َأ‬ ‫ﻚ‬ِ ‫ْﻠ‬‫ُﻤ‬ ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ِﻓ‬ ‫ﻚ‬ٌ ‫ﻳ‬‫ِﺮ‬‫َﺷ‬  ‫ﻚ‬ْ‫ﻟ‬ ‫ن‬َ ‫ﻮ‬‫ ُﻜ‬‫َﻳ‬ ‫و‬‫َأ‬ ‫ﺪ‬‫ٌﻟ‬‫َو‬  ‫ﻚ‬َ ‫ﻟ‬ ‫ن‬َ ‫ﻮ‬ ُ‫َﻜ‬‫ﻳ‬ ‫و‬َ‫أ‬ 
‫ﺎ‬‫َﻨ‬‫ ْﻤ‬‫َﺣ‬ْ‫ر‬‫ا‬ ‫ﻢ‬‫ُﻬ ﱠ‬ ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻨ‬‫َﻟ‬ ‫ﺮ‬ْ‫ِﻔ‬‫ْﻏ‬‫ا‬ ‫ﻢ‬‫ُﻬﱠ‬‫ﻠ‬‫ﱠﻟ‬‫ا‬ ‫ا‬‫ﺮ‬‫ًﻴ‬‫ﺒ‬‫ِﻜ‬ ْ‫ﺗ‬ َُ‫ﻩ‬‫ْﺮ‬‫ـ‬‫ﺒ‬‫َ ﱢﻛ‬‫َو‬
  Akan tetapi karena tidak ada dalil yang shohih dan jelas
yang datang dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  tentang
lafadz takbir ketika hari ied maka boleh bertakbir dengan berbagai

72 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 72/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

macam lafadz takbir yang mengagungkan Allah dan yang lebih


utama untuk mengambil dari tiga lafadz yang shohih dari sahabat
yang telah disebutkan.

Dan tidak ada juga batasan jumlah lafadz takbir yang shohih
dari Rasulullah, sehingga boleh bertarkbir dengan jumlah genap
atau ganjil, banyak atau sedikit. Ini adalah pendapat Hammad,
 Ahmad, dan juga Malik sebagaimana dinukil Ibnul Mundzir.

Disunnahkan untuk makan sebelum berangkat menuju


sholat iedul fitri. Ini adalah pendapat Mayoritas ulama diantaranya
adalah Malik, Ahmad, As-Syafi ’ i, Abu Hanifah, Ats-tsauri .
Berdasarkan hadits Anas Radhiyallahu’ anhu : 

‫ت‬ٍ ‫ا‬‫َﺮ‬ ‫َﻤ‬ َ‫ﺗ‬ ‫ﻞ‬َ ‫ُﻛ‬ ْ‫َﺄ‬‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﱠﺘ‬‫ﺣ‬  ‫ﺮ‬ِ‫ْﻄ‬َ ‫ِﻔ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫م‬َ‫ﻮ‬‫ﻳـ‬ ‫و‬‫ُﺪ‬‫ْﻐ‬‫ﻳـ‬  ْ ‫ﻵ‬ ‫ﻢ‬َ ‫َﻠﱠ‬‫َﺳ‬ ‫َو‬  ‫ﻪ‬ِ ‫ْﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُَ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬ ‫ﱠﻠ‬‫ َﺻ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬ُ‫ﻮ‬‫ُﺳ‬ ‫َر‬  ‫ن‬َ ‫ا‬
  Artinya : “Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam tidak berangkat (menuju sholat) pada hari iedul fitri 

sampai beliau memakan beberapa butir kurma”   (HR. Buhori No.


953) 

Disunnahkan pula menggunakan pakaian terbaik yang


dimiliki dengan syarat pakaian tersebut tidak melanggar syariat
 Allah . sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar Radhiyallahu’ anhu : 

‫ﻰ‬‫ﻪ‬ُ َ‫ﻟ‬‫ﱠﻠ‬‫لﺻ‬ََ ‫ﺎ‬ ‫ﻪَﻘ‬ِ‫ﱠﻠَﻓـ‬ ‫دﻟ‬‫ِا‬ ‫لﻮ‬ُ‫َﻓ‬‫ﻮ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ُﻟ‬‫ا‬‫و‬‫َر‬ ‫ﺪ‬‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬َ‫ِﻌﻴ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﻰْﻠ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬‫َﺗ‬‫ﻬ‬‫ََﺄ‬‫ِﺑَﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﻞ‬َ‫ﻤﱠِﻫ‬‫ﺬ‬‫ﺠ‬‫َﺧ‬َ‫ﺗ‬‫َﺄ‬ ‫ﻩِﻓ‬ ‫قﺬ‬‫َِﻫ‬‫ﻮ‬ ‫ﻊ‬‫َ ﱡﺴ‬‫ﺘ‬‫ﻟ‬‫ﺑـ‬‫ا‬‫ا‬  ‫ﻲ‬‫ﻪ‬‫َِﻓﻠ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ع‬ُ‫ل‬َ‫َﻮﺎ‬ُ‫ﺒ‬‫ـ‬‫ﺗﺳ‬ ‫ق‬ٍ‫ر‬ ْ‫ﺎَﺮ‬‫ﻳ‬‫ﺒِـ‬ َ‫لﺘ‬َْ‫ِﺎﺳ‬‫إ‬‫َﻘ‬ ْ‫ـ‬‫ﻓ‬‫ﻦ‬ ‫ﻢﻣ‬ِ َ ً‫ﺔ‬‫ﻠﱠ‬‫ﺳﺒﱠ‬‫ُﺟ‬ ‫و‬ ُ‫ﺮ‬ ِ‫ﻪ‬‫َﻤ‬ْ‫ُﻴ‬َ‫َﻠﻋ‬‫ﻋ‬ ‫ﺬ‬ُِ‫ﻪ‬َ‫ﻠﱠﺧ‬‫ﻟ‬‫َأ‬‫ا‬  
ُْ َ ْ َ ْ ْ ُَ َ َ َ َ
‫ﻪ‬ُ َ‫ﻟ‬ ‫ق‬َ ‫ﻼ‬‫َﺧ‬  ‫ﻵ‬ ‫ﻦ‬ْ ‫َﻣ‬  ‫س‬ُ ‫َﺎ‬‫ِﻟﺒ‬ ِ‫ﻩ‬‫ِﺬ‬ ‫َﻫ‬ ‫ﺎ‬‫َﻤ‬‫ﱠﻧ‬‫ِإ‬ َ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫َﺳ‬ َ‫ ﱠو‬ ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬‫َﻠ‬‫ َﻋ‬‫ﻪﱠ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠﱠ‬‫َﺻ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬ُ‫ُﱠﻮ‬‫َﺳ‬ ‫ر‬

73 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 73/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Artinya :  “ Umar mengambil jubah terbuat dari sutera yang 


dijual di pasar, kemudian beliau Umar mengambilnya dan 
membawanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam .

Kemudian ia berkata, "Wahai Rasulullah, alangkah baiknya 


seandainya engkau membeli jubah ini untuk engkau berhias pada 
hari raya dan apabila ada utusan datang kepada engkau.” Beliau 
bersabda, "Sesungguhnya pakaian ini adalah untuk yang tidak 
mendapatkannya (di akhirat)”  (HR. Bukhori No. 948 dan Muslim
No. 2068)

Para sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam apabila


saling bertemu pada hari ied mereka saling mengucapkan :

‫ﻚ‬‫ﻨ‬‫وﻣ‬  ‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻞ‬‫ﺒ‬‫ﻘ‬‫ﺗ‬  


  Artinya :  “Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan 
dari engkau”  (Datang dari Jubair bin Nufair Radhiyallahu’ anhu  
dihasankan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bar’i )

Termasuk dari sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alahi 


wassallam  adalah ketika pulang dari tempat sholat ied melalui
  jalan yang berbeda ketika berangkat. Ini adalah pendapat Malik,
  Ats-Tsauri, As-Syafi ’ i dan Ahmad. Berdasarkan hadits Jabir 
Radhiyallahu’ anhu : 

 ‫ﻖ‬َ ‫ِﺮﻳ‬ ‫ﱠ‬‫ﻄ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻒ‬


َ َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫َﺧ‬  ‫ﺪ‬ٍ ‫ﻴ‬‫ِﻋ‬  ‫م‬ُ‫ْﻮ‬َ‫ﻳـ‬ ‫ن‬َ ‫ﺎ‬‫َﻛ‬  ‫ا‬‫َذ‬ ‫ِإ‬ ‫ﻢ‬َ َ‫ﻠ‬‫َوﺳ‬‫ﱠ‬ ِ‫ﻪ‬‫ْﻴ‬‫َﻠ‬ ‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ ﱠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲﱡ‬‫ِﺒ‬‫ﱠﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ َ‫ن‬‫ا ﱠ‬
 Artinya : “ Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alahi 
wassallam apabila hari ied beliau menyelisihi jalan” (HR. Bukhari
No. 986 )

74 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 74/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Disunnahkan untuk bersenang-senang dengan makan dan


minum serta berbagai kegiatan yang menyenangkan selama tidak
sampai terjatuh dalam kemaksiatan. Sebagaimana dalam hadits

 Aisyah Radhiyallahu’ anha : 

‫ﻪ‬‫ﺑ‬ ‫ﺖ‬‫ﻟ‬‫و‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﺗ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﺑ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻴ‬‫ﻨ‬‫ﻐ‬‫ﺗ‬ ‫ر‬‫ﺎ‬‫ﺼ‬‫ﻧ‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ي‬‫ر‬‫ا‬‫ﻮ‬‫ﺟ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﺘ‬‫ﻳ‬‫ر‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ي‬‫ﺪ‬‫ﻨ‬‫ﻋ‬‫و‬ ‫ﺮ‬‫ﻜ‬‫ﺑ‬ ‫ﻮ‬‫ﺑ‬‫أ‬ ‫ﻲ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﻞ‬‫ﺧ‬‫د‬
‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻄ‬‫ﻴ‬‫ﺸ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ر‬‫ﻮ‬‫ﺰﻣ‬ ‫ﻤ‬‫ﺑ‬‫أ‬ ‫ﺮ‬‫ﻜ‬‫ﺑ‬ ‫ﻮ‬‫ﺑ‬‫أ‬ ‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻓ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﺘ‬‫ﻴ‬‫ﻨ‬‫ﻐ‬‫ﻤ‬‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬‫و‬ ‫ﺖ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ث‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﺑ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫ر‬‫ﺎ‬‫ﺼ‬‫ﻧ‬‫ﻷ‬‫ا‬
‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻘ‬‫ﻓ‬ ‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻋ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﻚ‬‫ﻟ‬‫ذ‬‫و‬ ‫؟‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ﺖ‬‫ﻴ‬‫ﺑ‬
‫ا‬‫ن‬‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻋ‬ ‫ا‬‫ﺬ‬‫ﻫ‬‫و‬ ‫ا‬‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻋ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﻗ‬ ‫ﻞ‬‫ﻜ‬‫ﻟ‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ﺮ‬‫ﻜ‬‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﺑ‬‫أ‬ ‫ﺎ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬

 Artinya :  "Abu Bakar masuk padaku, dan di sisiku ada dua 


anak wanita dari gadis-gadis Anshar Mereka menyanyi dengan 
nyanyian dengan apa yang diucapkan oleh wanita-wanita Anshar 
pada hari Perang Bu'ats  8  sedang keduanya bukan penyanyi.
Maka Abu Bakar berkata : “ Apakah Seruling setan di rumah 
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam ?” dan saat itu adalah hari 

ied. Maka nabi Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda, : “ Wahai 


 Abu Bakar! Sesungguhnya setiap kaum meiliki hari ied (hari raya),
dan hari ini adalah hari raya kita.'  (HR. Bukhari No. 909 dan
Muslim No. 892) 

Dan diperbolehkannya memukul rebana dan bernyanyi pada


hadits ini tidak secara mutlak diperbolehkan di setiap waktu dan
dengan berbagai cara, bahkan ada syarat-syarat yang telah
disebutkan ulama. Diantaranya :

8
 Perang antara suku Aus dan Khazraj, terjadi sebelum masa Islam.

75 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 75/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Pertama : Diperbolehkan untuk memukul rebana bagi wanita


dan bernyanyi hanya bagi anak-anak wanita yang mereka pada
asalnya bukan penyanyi, sebagaimana dalam hadits Aisyah

Radhiyallahu’ anhu  dalam riwayat yang lain tentang kedua anak


wanita yang menyanyi di sisi beliau : 

‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﺘ‬‫ﻴ‬‫ﻨ‬‫ﻐ‬‫ﻤ‬‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ﻴ‬‫وﻟ‬  
  Artinya : “Dan bukanlah mereka berdua para penyanyi  “ (HR.
Muslim No.892) 

 Adapun laki-laki maka diharamkan memukul rebana, karena


menyerupai para wanita. Ini adalah pendapat mayoritas ulama,
sebagaimana dinukil oleh Ibnu Rajab.

Kedua : Diperbolehkan memukul rebana hanya pada hari ied,


pernikahan dan sejenisnya dan tidak diperbolehkan setiap waktu.
Ini adalah pendapat Al-Auza’i , kebanyakkan Al-Hanabilah dan

diriwayatkan pendapat ini dari Umar bin Abdul Aziz.

Ketiga : Nyanyian yang diperbolehkan adalah yang berasal


dari kalangan Arab, bukan nyanyian yang berasal dari negeri-
negeri selain arab. Karena nyanyian kaum arab berbeda dengan
yang dikenal sebagai nyanyian di kalangan kaum selain arab.

Keempat : Dalam nyanyian tidak ada ucapan-ucapan yang


melanggar syariat, seperti ucapan-ucapan fasiq dan gambaran
tentang bentuk tubuh wanita dan selainnya.

Kelima : Dikhususkan dengan rebana yang dikenal di


kalangan arab dan tidak boleh menggunakan alat musik yang

76 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 76/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

dikenal di kalangan selain arab seperti gitar,piano dll. Dan telah


dinukil Ijm’a dalam haramnya alat musik, silahkan lihat kitab Al-
 Allamah Al-Albani Rahimahullah  “ Haramnya alat-alat musik”

Dan hendaknya seorang muslim berhati-hati dalam


permasalahan ini serta tidak bermudah-mudah di dalamnya,
sungguh Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  telah
memperingatkan bahwa kelak akan ada dari umatnya yang
menghalalkan musik dalam keadaan perkara tersebut adalah
haram. Sebagaimana dalam hadits Abu Amir Radhiyallahu’ anhu ,

Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam bersabda : 

‫ف‬‫ز‬‫ﺎ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﻟ‬ ‫وا‬  ‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﺨ‬‫ﻟ‬‫وا‬  ‫ﺮ‬‫ﺮﻳ‬ ‫ﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬‫ﻮ‬‫ﻠ‬‫ﺤ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬ ‫ﻳ‬ ‫م‬‫ﻮا‬ ‫ﻗ‬‫أ‬ ‫ﻲ‬‫ﺘ‬‫ﻣ‬‫أ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬‫ﻧ‬‫ﻮ‬‫ﻜ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬  
  Artinya : “Sungguh kelak akan ada dari umatku yang 
menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan alat-alat musik”  
(HR. Bukhari No. 5268) 

Juga dalam hadits yang lain menunjukkan tentang bolehnya


bermain-main pada hari ied, adalah hadits Aisyah tentang hari
raya : 

‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬‫ﺒ‬‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺖ‬‫ﻟ‬‫ﺄ‬‫ﺳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﺈ‬‫ﻓ‬ ‫ب‬‫ا‬‫ﺮ‬‫ﺤ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ق‬‫ر‬‫ﺪ‬‫ﻟ‬‫ﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ن‬‫ا‬‫د‬‫ﻮ‬‫ﺴ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺐ‬‫ﻌ‬‫ﻠ‬‫ﻳ‬ ‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻋ‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬‫و‬
‫ي‬‫ﺪ‬‫ﺧ‬ ‫ﻩ‬‫ء‬‫ا‬‫ر‬‫و‬ ‫ﻲ‬‫ﻨ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬‫ﺄ‬‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬‫ﻌ‬‫ﻧ‬ ‫ﺖ‬‫ﻠ‬‫ﻘ‬‫ﻓ‬ . ( ‫ﻦ‬‫ﻳ‬‫ﺮ‬‫ﻈ‬‫ﻨ‬‫ﺗ‬ ‫ﻦ‬‫ﻴ‬‫ﻬ‬‫ﺘ‬‫ﺸ‬‫ﺗ‬  ) ‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫إ‬‫و‬ ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬
‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﺖ‬‫ﻠ‬‫ﻠ‬‫ﻣ‬ ‫ا‬‫ذ‬‫إ‬ ‫ﻰ‬‫ﺘ‬‫ﺣ‬ . ( ‫ة‬‫ﺪ‬‫ﻓ‬‫ر‬‫أ‬ ‫ﻲ‬‫ﻨ‬‫(ﺑ‬ ‫ﻲ‬‫ﺎ‬‫ﻳ‬‫ﺒ‬‫ﻢﻫ‬‫ﻜذ‬‫ﺎ‬‫ﻓ‬‫ﻧ‬ ‫)و‬‫لد‬ ‫)ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬‫ل‬‫ﻮﻌ‬‫ﻧ‬ ‫ﺖﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ﻮﻠ‬‫ﻫﻗ‬ ‫و‬.  (‫ﻩ‬‫ﻚ‬‫ﺪ‬‫ﺒﺧ‬‫ﻰﺴ‬‫ﻠﺣ‬ ‫)ﻋ‬
  Artinya :  "Hari itu adalah hari raya, di mana orang Sudan 
bermain perisai dan tombak di dalam masjid. Barangkali saya yang 

77 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 77/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

meminta kepada Nabi atau barangkali beliau sendiri yang 


mengatakan kepadaku, 'Apakah engkau ingin melihat?' Saya 
menjawab, 'Ya.' Saya disuruhnya berdiri di belakang 'Biarkanlah 

mereka. wahai bani Arfidah” Sehingga, ketika aku sudah merasa 


bosan, beliau bertanya, 'Sudah cukup?' Aku menjawab, 'Ya.' 
Beliau bersabda, 'Kalau begitu, pergilah.'"  (HR. Muslim No. 907)

Tidak ada dalil yang shohih dari Nabi bahwa beliau mandi
ketika hendak melaksanakan sholat Ied dan yang shohih adalah
atsar dari Ali Bin Abi thalib Radhiyallahu’ anhu  bahwa beliau

berfatwa tentang mandi pada hari ied (riwayat Al-Baihaqi 3/278)


dan juga shohih dari perbuatan Ibnu Umar  Radhiyallahu’ anhuma  
(Dalam riwayat Al-Muwathaa , Imam Malik)

Walaupun tidak shohih dari Rasulullah Shalallahu ‘alahi 


wassallam , akan tetapi sebagian ulama berpendapat lebih dicintai
untuk mandi ketika menuju sholat Ied, diantara mereka adalah

Malik, As-Syafi’i, Urwah, As-Sya’bi, Qatadah, Abu Zinad, dan Ibnul


Mudzir. Mereka berdalil dengan hadits-hadits tentang mandi ied 9 
serta atsar dari para sahabat. Berkata Ibnu Qudamah : “ Karena 
pada hari itu manusia berkumpul untuk sholat, maka lebih dicintai 
mandi sebagaimana pada hari jum’at”  (Al-Mughni 3/256/257) 

9
 Semuanya Lemah 

78 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 78/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

SHOLAT IED

Sholat Ied wajib atas setiap Muslim laki-laki merdeka (bukan


budak). Ini adalah pendapat Abu Hanifah, satu riwayat dari Ahmad
dan yang tampak dari ucapan imam As-Syafi’i. Dan pendapat ini
yang dipilih oleh Ibnul Qoyyim , Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, As-
Sayukani, Shidiq Hasan Khan, As-Sa’di dan Ibnu Utsaimin
Rahimahumullah  . Berdasarkan hadits Ummu Athiyah
Radhiyallahu’ anha  : 

‫ﺔ‬‫ﷲا‬‫ﻋ‬‫ﺎ‬‫لﻤ‬‫ﻮﺟ‬ ‫نﺳ‬‫ار‬ ‫ﺎﺪ‬‫ﻳﻬ‬ ‫ةﺸ‬‫أ‬‫ﺮﻴ‬‫ﻣﻓ‬ ‫ا‬ ‫ر‬‫ﺖ‬‫و‬‫ﻟﺪ‬‫ﺎﺨ‬‫ﻗ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫ﻦ‬‫تﻫ‬‫ﺼاﻼ‬‫و‬‫ذ‬‫ﻣ‬‫و‬ ‫ﻦ‬‫ﻦ‬‫ﻋ‬‫ﻳ‬‫ﺾﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻌ‬‫ﻴﻟ‬‫ﺤا‬ ‫مﻟ‬‫ا‬‫لﻮ‬‫ﻳ‬ ‫ﺾﺰ‬


‫ﺘ‬‫ﻌ‬‫ﻳ‬‫ﻴو‬‫ﻢﺤ‬‫ﻟ‬‫ﻬا‬ ‫ﺗ‬‫جﻮ‬‫ﺮﻋ‬‫د‬‫ وﺨ‬‫ﻧ‬ ‫ﻦ‬‫ن‬‫ﻤأﻴ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎﺴ‬‫ﻧ‬‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﻟﻣ‬‫اأ‬
( ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫ﺒ‬‫ﻠ‬‫ﺟ‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺘ‬‫ﺒ‬‫ﺣ‬‫ﺎ‬‫ﺻ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﺴ‬‫ﺒ‬‫ﻠ‬‫ﺘ‬‫ﻟ‬ ) ‫ل‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬ ‫؟‬ ‫ب‬‫ﺎ‬‫ﺒ‬‫ﻠ‬‫ﺟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬ‬‫ﻟ‬ ‫ﺲ‬‫ﻴ‬‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫ا‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫إ‬
 Artinya : “Kami diperintah untuk mengeluarkan wanita-wanita 
haid dan pada dua hari raya agar mereka menyaksikan Jama’ah 
dan dakwah kaum muslimin dan wanita yang haid diperintah untuk 

menjauhi tempat sholat wanita. Maka berkata seorang wanita : 


Wahai Rasulullah , salah seorang dari kami tidak memiliki Jilbab” 
maka beliau berkata :”:Hendaklah sahabatnya memakaikan 
padanya dari jilbab yang dia miliki”   (HR. Bukhori No. 334 dan
Muslim No. 890) 

Berkata Imam As-Syafi’i : “Barangsiapa yang wajib atasnya 

menghadiri sholat Jum’at maka wajib atasnya menghadiri sholat 


dua hari raya” 

Dan salah dalil yang menguatkan pendapat ini adalah ketika


hari ied jatuh pada hari Jum’at, maka bagi yang sudah melakukan

79 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 79/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

sholat ied tidak wajib baginya melakukan sholat Jum’at. Dalam


keadaan bahwa Sholat Jum’at hukumnya Wajib, dan tidaklah
menghilangkan sesuatu yang wajib kecuali dengan yang wajib

pula.

  Adapun hukum keluarnya wanita ke tanah lapang adalah


Sunnah Mustahabah, tidak ada bedanya apakah wanita muda atau
lanjut usia. Ini adalah pendapat Alqamah, Ishaq, Ahmad dalam
satu riwayat, Ibnu Hajar dan Ibnu Rajab.Dan boleh bagi wanita
untuk sholat ied di rumahnya. Ini adalah pendapat Ibnu Rajab dan

Malik. 

Disunnahkan melaksanakan sholat ied di tanah lapang


sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
melakukannya di tanah lapang, Ini adalah pendapat mayoritas
ulama. Kecuali apabila ada udzur seperti hujan . Hal ini berlaku
pula bagi penduduk Madinah dan Masjidil Aqsha, karena

Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  selama di madinah tidak


pernah melakukannya di mesjid beliau bahkan beliau
melakukannya di tanah lapang. Sebagaimana dalam hadits Ummu
  Atiyah yang telah lewat . Dan dikecualikan oleh Ulama adalah
penduduk Makkah, maka mereka tetap melaksanakannya di
Masjidil Haram.

Dan bagi para wanita yang sedang haid atau nifas maka
ditempatkan terpisah dari jama’ah kaum muslimin sebagaimana
dalam hadits Ummu Athiyah Radhiyallahu’ anha .

80 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 80/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

CARA PELAKSANAAN SHO LAT IED:

Waktu sholat ied adalah sejak naiknya matahari dan telah


hilang waktu yang dibenci untuk sholat . Ini adalah pendapat
 Ahmad. Dan berakhir waktunya ketika matahari tergelincir.

Tidak ada adzan dan tidak pula iqomah dalam sholat ied,
sebagaimana dalam hadits Jabir bin Abdulllah Radhiyallahu’ 
anhu m, berkata atha’ Rahimahullah  : 

‫ج‬‫ﺮ‬‫ﺨ‬‫ﻳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻴ‬‫ﺣ‬ ‫ﺮ‬‫ﻄ‬‫ﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫م‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫ة‬‫ﻼ‬‫ﺼ‬‫ﻠ‬‫ﻟ‬ ‫ن‬‫ا‬‫ذ‬‫أ‬ ‫ﻻ‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ي‬‫ر‬‫ﺎ‬‫ﺼ‬‫ﻧ‬‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﷲا‬‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫ﺟ‬ ‫ﻲ‬‫ﻧ‬‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﺧ‬‫أ‬
‫ﺔ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬‫إ‬ ‫ﻻ‬‫و‬ ‫ﺬ‬‫ﺌ‬‫ﻣ‬‫ﻮ‬‫ﻳ‬ ‫ء‬‫ا‬‫ﺪ‬‫ﻧ‬ ‫ﻻ‬ ‫ء‬‫ﻲ‬‫ﺷ‬ ‫ﻻ‬‫و‬ ‫ء‬‫ا‬‫ﺪ‬‫ﻧ‬ ‫ﻻ‬‫و‬ ‫ﺔ‬‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﻗ‬‫إ‬ ‫ﻻ‬‫و‬ ‫ج‬‫ﺮ‬‫ﺨ‬‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﺪ‬‫ﻌ‬‫ﺑ‬ ‫ﻻ‬‫و‬ ‫م‬‫ﺎ‬‫ﻣ‬‫ﻹ‬‫ا‬
Artinya : “Telah mengabarkan kepadaku Jabir Bin Abdillah 
bahwa tidak ada adzan pada hari ied ketika Imam keluar (untuk 
sholat). Dan tidak pula setelah imam keluar, tidak ada Iqomah ,
tidak pula adzan dan tidak ada sesuatu apa pun. Tidak adzan sa’at 
itu dan tidak pula iqomah” (HR. Mus lim No. 886) 

Bahkan Ibnu Rajab menukil Ijma’ ulama bahwa adzan dan


Iqomah pada sholat ied adalah Bid’ah.

Sholat Ied terdiri dari dua raka’at dan tidak ada sholat
sunnah sebelum dan sesudahnya. Dinukil Ijma’ dalam
permasalahan ini oleh An-nawawi. Berdasarkan hadits Ibnu

 Abbas Radhiyallahu’ anhu ma : 

‫ﻵ‬‫و‬َ ‫ﺎ‬‫َﻬ‬‫َﻠ‬‫ﺒـ‬‫َﻗـ‬ ‫ﻞ‬‫ َﺼ ﱢ‬‫ُﻳ‬ ‫ﻢ‬ْ‫ﻟ‬َ ‫ﻦ‬ِ‫ﻴ‬‫ْﺘـ‬‫َﻌ‬‫ْﻛ‬‫َر‬ ‫ﺮ‬ِ‫ْﻄ‬ ‫ِْﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫م‬‫ َﻮ‬‫ﱠﻳـ‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻢ‬‫َ ﱠ‬‫ ْﻠ‬‫ﺳ‬ ‫َو‬ ‫ﻪ‬ِْ‫ﻴ‬‫َﻠ‬‫َﻋ‬ ‫ﻪﱠ‬َُ‫َﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ ﱠﺻ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺒﱠ‬‫ﱠﻨ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫أﱠ‬ َ َ
‫ﺎ‬‫َﻫ‬ ‫ َﺪ‬‫َ ْﻌ‬‫ﺑـ‬

81 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 81/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Artinya : “ Sesungguhnya Nabi Shalallahu ‘alahi wassallam 


sholat ied dua rakaat, tidak sholat (sunnah) sebelum dan 
sesudahnya “ (HR. Bukho ri No. 964 dan Muslim No. 884)

Raka’at pertama terdiri dari 7 takbir sebelum membaca Al-


Fatihah dan Raka’at kedua terdiri dari 5 kali takbir sebelum
membaca Al-Fatihah . Ini adalah pendapat Mayoritas Sahabat dan
tabi’in.

Sebagaimana dalam hadits Aisyah Radhiyallahu’ anha : 

‫ﻰ‬‫وﻟ‬ ‫ﻷ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﺤ‬‫ﺿ‬‫ﻷ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﺮ‬‫ﻄ‬‫ﻔ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬‫ﺒ‬‫ﻜ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬‫ﻴ‬‫ﻠ‬‫ﻋ‬ ‫ﷲا‬ ‫ﻰ‬‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﷲا‬ ‫ل‬‫ﻮ‬‫رﺳ‬  ‫ن‬‫أ‬
. ‫ﺎ‬‫ﺴ‬‫ﻤ‬‫ﺧ‬ ‫ﺔ‬‫ﻴ‬‫ﻧ‬‫ﺎ‬‫ﺜ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬‫و‬ ‫ت‬‫ا‬‫ﺮ‬‫ﻴ‬‫ﺒ‬‫ﻜ‬‫ﺗ‬ ‫ﻊ‬‫ﺒ‬‫ﺳ‬

  Artinya   : “ Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alahi 


wassallam bertakbir pada hari iedul fitri dan iedul adha pada 
raka’at pertama tujuh kali takbir dan pada raka’at kedua lima kali 
takbir”  takbir (HR. Abu Dawud No. 1149 Dishohihkan oleh Al-
Albani dalam Al-Irwaul Ghalil 3/106-112) 

Dan 7 takbir pada raka’at pertama termasuk takhbiratul 


ihram  . Ini adalah pendapat Malik, Ahmad dan Shohih dari Ibnu
 Abbas (Dalam Mushanaf , Ibnu Abi Syaibah 2/173)

Dan hukum takbir-takbir ini selain takhbirathul ikhram adalah

sunnah. Dinukil Ijma’ dalam permasalahan ini oleh Ibnu Qudamah.


Sehingga apabila takbir-takbir ini ditinggalkan sholat ied tidak
menjadi batal , baik ditinggalkan secara sengaja ataupun tidak.

82 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 82/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Setelah membaca Al-Fatihah disunnahkan membaca surat


Qaaf  dan  Al-Qamar  Sebagaimana dalam hadits Umar 
Radhiyallahu’ anhu : 

‫ﺮ‬‫ﻤ‬‫ﻘ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻖ‬‫ﺸ‬‫ﻧ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﺔ‬‫ﻋ‬‫ﺎ‬‫ﺴ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﺖ‬‫ﺑ‬‫ﺮ‬‫ﺘ‬‫ﻗ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﺠ‬‫ﻤ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ن‬‫آ‬‫ﺮ‬‫ﻘ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫و‬ ‫ﻖ‬‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬‫ﻬ‬‫ﻴ‬‫ﻓ‬ ‫أ‬‫ﺮ‬‫ﻘ‬‫ﻳ‬ ‫ن‬‫ﺎ‬‫ﻛ‬ 
Artinya : “ Rasulullah membaca pada dua raka’at (ied) 
dengan Surat Qaaf dan surat   surat Al-Qamar (HR. M uslim N o. 891) 

Tidak disunnahkan mengangkat tangan ketika bertakbir pada


7 takbir pada raka’at pertama kecuali pada takbir yang pertama
yaitu takhbiratul ikhram dan tidak pula mengangkat tangan pada 5
takbir pada raka’at kedua . Ini adalah pendapat Malik, At-Tsauri
dan pendapat ini yang dipilih oleh Syaikh Muqbil bin Hady. Karena
tidak ada dalil yang shohih Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
melakukannya.

Takbir-tabir dalam sholat dilaksanakan secara bersambung

dengan tenggang waktu yang sebentar dan tidak membaca dzikir 


apapun diantara takbir-takbir tersebut , karena tidak adanya dalil
yang shohih atas perbuatan tersebut. Ini adalah pendapat Malik,
 Al-Auzai, Abu Hanifah, Ibnul Qoyyim dan Syaikh Muqbil bin Hady
 Al-Wadi'i Rahimahumullah .

Doa Istiftah dibaca setelah takhbiratul Ikhram  sebelum

bertakbir takbir-takbir Sunnah. Ini adalah pendapat As-Syafi ’ i,


 Ahmad dalam satu riwayat dan Ibnu Qudamah.

83 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 83/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Dan khutbah ied dilaksanakan setelah sholat, Dinukil Ijma’


dalam permasalahan ini oleh Ibnu Abdil Baar. Dan dalilnya adalah
hadits ibnu Abbas Radhiyallahu’ anhu ma : 

‫ﺮ‬َ‫ َﻤ‬‫ ُﻋ‬‫و‬ ‫ﺮ‬ٍ ‫ْﻜ‬ َ‫ﺑ‬ ‫ﻲ‬ ‫ِﺑ‬‫َأ‬‫ َﱠو‬ َ‫ﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ﱠو‬ ‫ﻪ‬ِ‫ْﻴ‬‫َﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ُَ‫ﻠﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻰ‬‫َﻠ‬‫َﺻ‬  ِ‫ﻪ‬‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ل‬ِ ‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ر‬ ‫ﻊ‬‫ َﻣ‬ ‫ﺪ‬َ‫ﻴ‬‫ِﻌ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ت‬ُ ‫ﺪ‬ ْ‫ِﻬ‬‫َُﺷ‬ ‫ل‬َ‫ﺎ‬‫َﻗ‬  َ
َ ْ‫ﻄ‬‫ْ ُﺨ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻞ‬َ ‫ْﺒ‬‫َﻗـ‬ ‫ن‬َ‫ﻮ‬‫ﱡﻠ‬‫َﺼ‬ ‫ُﻳ‬ ‫ا‬‫ﻮ‬‫ُﻧ‬‫ﺎ‬‫َﻛ‬ ‫ﻢ‬ْ‫ُﻬ‬ ‫ﱡﻠ‬‫ ُﻜ‬‫َﻓ‬ ‫ﻢ‬ْ ُ‫ﻬ‬  ‫ـ‬‫ْﻨ‬‫ َﻋ‬ ‫ﻪ‬ُ ‫ﱠﻠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻲ‬َ ‫ِﺿ‬ ‫َر‬  ‫ن‬َ ‫َﺎ‬‫ﻤ‬‫ُْﺜ‬‫َﻋ‬ ‫و‬
 ِ‫ة‬‫ﺐ‬

  Artinya : “ Aku telah menyakskan (sholat ) ied bersama 


Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam, Abu Bakar, Umar dan 
Utsman. Maka seluruhnya melakukan sholat sebelum Khutbah”  
(HR. Bukhori No. 962 dan Muslim No. 884) 

Dan khutbah Ied dilaksanakan satu kali saja bukan dua kali
sebagaimana khutbah sholat Jum’at. Ini adalah pendapat Syaikh
Muqbil bin Hady dan Ibnu Utsaimin. Berdasarkan Hadits yang baru
lewat, di dalamnya terdapat lafadz “Sebelum Khutbah”  dan tidak
disebutkan “Dua khutbah”. Dan tidak pernah dinukil bahwa
Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  melakukan khutbah ied
kemudian duduk kemudian bangkit lagi untuk khutbah kedua
sebagaimana dalam sholat Jum’at.

  Apabila hari ied jatuh pada hari Jum’at , maka bagi yang
sudah melaksanakan sholat ied tidak wajib baginya melaksanakan
sholat Jum’at, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah
Radhiyallahu’ anhu  , Rasulullah Shalallahu ‘alahi wassallam  
bersabda : 

‫ن‬‫ﻮ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﺠ‬‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻧ‬‫إ‬‫و‬ ‫ﺔ‬‫ﻌ‬‫ﻤ‬‫ﺠ‬‫ﻟ‬‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﻩ‬‫ﺰأ‬ ‫ﺟ‬‫أ‬ ‫ء‬‫ﺎ‬‫ﺷ‬ ‫ﻦ‬‫ﻤ‬‫ﻓ‬ ‫ن‬‫ا‬‫ﺪ‬‫ﻴ‬‫ﻋ‬ ‫ا‬‫ﺬ‬‫ﻫ‬ ‫ﻢ‬‫ﻜ‬‫ﻣ‬‫ﻳﻮ‬ ‫ﻲ‬‫ﻓ‬ ‫ﻊ‬‫ﻤ‬‫ﺘ‬‫ﺟ‬‫ا‬ ‫ﺪ‬‫ﻗ‬

84 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 84/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

  Artinya : “Sungguh telah bertemu pada hari kalian ini dua 


hari raya, maka barangsiapa yang berkeinginan maka telah cukup 
baginya dari sholat Jum’at dan sesungguhnya kami akan 

melaksanakannya (sholat Jum’at)”   (HR. Abu Dawud No. 1073


Dishohihkan oleh Al-Allamah Al-Albani Rahimahullah dalam
Shohih Sunan Abi Dawud)

  Apabila seseorang luput atau tertinggal sholat ied maka


baginya untuk melakukan sholat 2 rakaat sebagaimana yang
dilakukan imam dengan tujuh kali takbir pada raka’at pertama dan

lima kali takbir pada raka’at kedua dengan mengeraskan bacaan.


Ini adalah pendapat Mayoritas ulama, diantaranya :Anas bin Malik,
Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin, Ikrimah, Malik, Al-Laits, As-Syafi’,
Ibnul Mundzir, Ahmad dalam satu riwayat, Al-Auzai, Atha’ dan
Bukhori.

Bagi yang mempunyai udzur dan tidak berangkat ke tanah

lapang maka hendaknya sholat di rumah sebagaimana sholatnya


Imam, yakni 2 rakaat dengan tujuh kali takbir pada raka’at pertama
dan lima kali takbir pada raka’at kedua dengan mengeraskan
bacaan. Ini adalah pendapat Mayoritas ulama.

85 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 85/86
5/9/2018 Marhaban YaRamadhan Final-slidepdf.com

Marhaban Ya Ramadhan. 

Da ftar Bacaan :

Ithaful Anam Fi Ahkamis Shiyam , Syaikh Muhmmad Bin


Hizam

Fathul Alam Syarah Bulughul Marom , Syaikh Muhmmad Bin


Hizam

Ta’liqot ala Umdahtul Ahkam , Syaikh Zayyid Al-Wushobi

 Al-Ilmam bi Ahkamis Shiyam , Ummu Bilal Al-Adaniyah

Tsalasuuna darsan fi Ramadhan , Syaikh Faishol Al-Hasyidi

86 (www.assamarindy.com)
http://slidepdf.com/reader/full/marhaban-ya-ramadhan-final 86/86

Anda mungkin juga menyukai