Anda di halaman 1dari 10

KEUNGGULAN MANAJEMEN GAYA JEPANG, KOREA SELATAN, CINA,

AMERIKA SERIKAT DAN INDONESIA SEBAGAI TOLAK UKUR PERSAINGAN


BISNIS DI ERA GLOBALISASI
Sunandar
Email: ndrs2ak@yahoo.co.id
Dosen pada Politeknik Harapan Bersama
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM)
Universitas Jenderal Soedirman

Abstract
Management is the science and art. As a science, management has the general principles that
are universal, but the art aspect of the application stage so that the color stands out overall
managerial process. Hence the emergence of management style is a reflection of the
adjustment application of the general principles of management of the environment in which
the managerial process takes place. Management style in Japan, South Korea, China, United
States and Indonesia have different advantages depending on factors such as the
characteristics of employees, work activities involved in the organizational culture. In a
further development excellence enrich the management style of management science it self.

Keywords: Excellence, Management, Management Style, Culture organization.

PENDAHULUAN latar belakang kondisi sosial politik dan


Manajemen di era globalisasi ekonomi masa lalu negara yang
seperti ini adalah salah satu isu yang bersangkutan. Di samping itu, tentu saja,
paling sentral sepanjang suatu organisasi karakteristik warganya dan budaya yang
atau perusahaan ingin tetap eksis. spesifik juga mempengaruhi
Banyak organisasi atau perusahaan yang keanekaragaman kebijakan manajerial
menganggap manajemen adalah mesin yang diterapkan oleh masing-masing
penggerak tegaknya organisasi atau negara.
bisnis yang mereka jalankan. Berbagai Manajemen bukan sekedar suatu
perusahaan atau organisasi menerapkan alat atau metode, tapi manajemen adalah
gaya manajemen yang berbeda. nilai hidup dan kepercayaan. Inti teori
Kebijakan manajerial di berbagai negara manajemen adalah produktivitas.
pun cukup beragam. Sebagian besar Metode untuk mencapai produktivitas
faktor yang mempengaruhinya tak lain dapat di tempuh dengan berbagai titik

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 65


penekanan. Kerja sama, spesialisasi ini merupakan tantangan bagi suatu
kerja, dan kekeluargaan merupakan negara atau bangsa yang ingin maju.
penekanan atau fokus dalam usaha untuk Manajemen adalah seni dan ilmu
mengarahkan, mengatur orang pada mengatur manusia agar mencapai tujuan
suatu tujuan. Individualime dan melalui produktivitas. Produktivitas
sosialisme dan ilmiah ditambah moral memicu output suatu bangsa, dimana
merupakan klasifikasi dari sudut output dapat berupa barang, jasa,
pandang yang berbeda secara universal. informasi dan teknologi. Peradaban
Mahluk ekonomis dan mahluk sosial berbanding lurus dengan teknologi.
ditambah religius merupakan klasifikasi Teknologi akan berbanding lurus dengan
berdasar orientasi “Hidup manusia”. peningkatan kualitas dan kuantitas
Master of destiny dan harmonisasi produk. Disinilah pentingnya
dengan alam merupakan klasifikasi manajemen. Manajemen merupakan
berdasar kemampuan manusia kebanggaan dan pegangan bagi suatu
menaklukkan alam. Pengklasifikasian ini bangsa dalam berkembang. Mengetahui
didasari dari perbedaan sudut pandang manajemen suatu bangsa secara otomatis
baik dari segi diri manusia, manusia akan mengetahui pola budaya, sosial dan
dengan alam dan manusia dengan reliugis yang membentuk kepribadian,
Tuhan. Dan merupakan hasil perwujudan keyakinan dan kepercayaan suatu
dari nilai sosial., budaya dan bangsa. Apabila kita mengetahui gaya
kepercayaan. manajemen yang berlaku di negara-
Manajemen merupakan salah satu negara besar maka kita dapat
indikator kesuksesan suatu bangsa. membandingkan dan dijadikan landasan
Posisi manajemen berada dalam kajian gaya manajemen mana yang paling
ekonomi mikro. Seperti kata John cocok diterapkan di perusahaan atau
Neisbit dalam bukunya “mega trend organisasi di negara kita.
2000” yang menyatakan bahwa semakin PEMBAHASAN
kuat perekonomian suatu bangsa maka Pada semua lembaga manajemen
semakin hebat pemain terkecilnya. Itu merupakan alat yang aktif dan efektif,
berarti bahwa pengusaha dan sistem tanpa lembaga tidak akan ada
manajemen dapat berpengaruh besar manajemen, ekonomi maupun
terhadap perekonomian dan standart kerjasama. Tetapi alat itu tidak pernah
hidup suatu peradaban suatu bangsa. Hal ditentukan oleh apa yang mereka

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 66


kerjakan, juga bahkan oleh bagaimana Dalam hal ini Drucker (1984)
mereka mengerjakannya, alat ditentukan berpendapat, bahwa dalam cara
oleh sumbanganya. Dan manajemenlah pelaksanaan manajemen global pada
yang memungkinkan lembaga untuk organisasi sangat dipengaruhi oleh ciri-
menyumbang. Manajemen adalah tugas, ciri nasional, tradisional, sejarah
juga merupakan suatu disiplin.” Setiap nasional dan kadang-kadang juga
karya manajemen adalah karya seorang ditentukan oleh hal-hal itu. Dengan
manajer. Yang mengelola adalah orang, demikian dalam prakteknya, patriotisme
bukan kekuatan atau fakta. Pandangan, dan budaya bangsa serta lingkungan
pengabdian dan integritas para manajer turut mempengaruhinya tak dapat
menentukan apakah ada manajemen diabaikan agar manajemen global dapat
ataukah yang ada hanyalah diterapkan dan berjalan secara efektif.
mismanagement. Persepsi kebenaran Indonesia termasuk salah satu
inilah yang diakui dan berlaku secara Negara ASEAN, tidak hanya cukup
universal pada semua organisasi di dunia bangga bergabung dengan mereka, tetapi
internasional. harus memacu diri bagi kemajuan dalam
Manajemen global adalah olah manajemen secara professional
segenap aktivitas manusia dalam dengan tanpa mengabaikan cirri budaya
organisasi dengan menggunakan bantuan kekhasan Indonesia yang positif. Oleh
sumber-sumber daya dan fasilitas yang Putti dinyatakan dengan tegas bahwa
diperlukan untuk mencapai tujuan secara mengapa terjadi sukses di Negara-negara
keseluruhan. Manajer itu adalah orang industri baru seperti : Amerika, Jepang,
yang aktif dan bertanggung jawab dalam Korea Selatan dan Cina sehingga
melakukan tugas-tugas manajemen menarik perhatian dunia, karena : “A
untuk mencapai tujuan organisasi. single most important factor which can
Manajer berfungsi dan berperan be identified as the main reason for their
mengatur dan mengalokasikan sumber- success is the style of management”. Di
sumber daya tersebut seoptimal mungkin Negara-negara maju manajemen dihargai
secara efektif dan efisien sehingga tinggi secara khusus dan professional.
mencapai produktivitas dan kepuasan Dari budaya itu mempengaruhi gaya
bagi semua orang yang bekerjasama (style) manajemen yang membawa
dengannya. keberhasilan dalam pelaksanaan praktek
manajemen.

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 67


Terlepas dari definisi manajemen perbudakan manajemen. Memperhatikan
di atas, para ahli mengakui pada gaya ini apa menunjukkan bahwa selalu ada
dasarnya manajemen merupakan ilmu satu cara komunikasi di mana komandan
dan seni (art and science). Sebagai memberikan perintah dan mengharapkan
sebuah ilmu , manajemen mempunyai untuk dilakukan tanpa pertanyaan. Bahkan
prinsip-prinsip umum yang bersifat hingga saat ini gaya ini masih ada dan
universal, namun dalam tahap efektif dalam mengelola lingkungan seperti
aplikasinya aspek seni nampak menonjol angkatan bersenjata situasi darurat krisis dan
sehingga mewarnai keseluruhan proses lain-lain. Manajemen di mana tidak ada
manajerial. Oleh karena itu timbulnya waktu untuk menunggu umpan balik atau
gaya manajemen merupakan refleksi dari saran dan gaya otokratis manajemen yang
penyesuaian penerapan prinsip-prinsip paling efektif.
manajemen dengan lingkungan dimana Demokrat
proses manajerial itu berlangsung. Berlawanan dengan gaya manajemen
Gaya manajemen adalah cara di otokratis tugas melaksanakan hanya setelah
mana organisasi mengelola karyawan mendapatkan pendapat masyarakat dan
dan aktivitas kerja mereka dan akan pemerintahan oleh suara mayoritas. Sebuah
bervariasi tergantung pada faktor-faktor contoh yang sangat jelas adalah pemilihan
seperti karakteristik karyawan, aktivitas umum suatu negara pemilihan pejabat
kerja yang terlibat dalam budaya tertentu dalam sebuah organisasi masyarakat.
organisasi. Sebuah gaya manajemen Namun gaya manajemen yang demokratis
yang sukses secara efektif harus dapat dan sering diterapkan dalam bisnis
membangun tim dan mampu memotivasi ketika manajer membuat keputusan
karyawan yang ada diorganisasi. berdasarkan kesepakatan mayoritas. Namun
Beberapa jenis gaya manajemen : gaya manajemen biasanya dipandu oleh
Otokratis manajer yang telah membuat evaluasi
Otokratis adalah gaya manajemen tertentu dari solusi yang mungkin dan
tertua dalam mengelola sekelompok orang membiarkan karyawan memilih satu di antara
untuk menyelesaikan sesuatu. Gaya pilihan terbaik.
manajemen sangat jelas di masa lalu Partisipatif
perbudakan di mana hanya master Gaya manajemen sangat mirip dengan
memberikan perintah dan budak hanya jenis demokratis manajemen dalam
mengikuti. Namun tidak berarti adalah jenis mendapatkan pendapat dari karyawan

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 68


massal. Namun keputusan tidak perlu utama dan terpenting dalam perusahaan.
mengikuti suara mayoritas. Apa yang Dalam konteks ini manajer-manajer Jepang
dilakukan adalah untuk mencari masukan dan menggunakan sistem seumur hidup bagi para
pendapat dari karyawan dan kemudian pekerja. Pada umumnya, perusahaan-
membuat keputusan sendiri. perusaan Jepang berharap bisa
Laissez Faire memperkejakan para pekerja selama 34
Gaya manajemen ini adalah sampai 40 tahun, sampai mereka berhenti.
manajemen gaya tangan bebas di mana Sistem pekerjaan seumur hidup mempunyai
manajer tidak membuat keputusan atau dua pengaruh positif. Pertama, sistem
mengganggu tetapi hanya membiarkan tersebut menjamin kontinuitas dan kekuatan
masalah tersebut berkembang dengan pekerja serta mendorong para pekerja untuk
sendirinya apakah akan lebih baik atau berpartisipasi dalam area manajemen
buruk. perusahaan. Kedua, ketika para pekerja
Gaya dan Keunggulan Manajemen Jepang mempunyai rasa aman dalam perusahaan,
Dalam mempelajari manajemen sikap mereka terhadap inovasi dan teknologi
Jepang tidak boleh tidak membutuhkan adalah positif. Tidak seperti di Negara Barat,
pengertian yang cermat terhadap dimensi dan di Jepang penggunaan robot dalam pabrik
konsep kerja masyarakat Jepang. Orang dapat diterima dengan baik oleh para pekerja.
Jepang terkenal dengan kerja kerasnya. Hal Karakateristik industri Jepang yang
ini disebabkan oleh lahannya yang relatif menyolok dan merupakan pelajaran yang
jarang, penduduknya yang banyak dan padat, berharga adalah harmonisnya hubungan
memiliki cuaca yang buruk, dan tidak antara para pekerja dan manajemen. Di
mempunyai sumberdaya alam. Jepang juga Jepang tidak ada konflik yang berarti antara
menghubungkan etika kerja mereka dengan buruh dan manajer atau antara perusahaan
kepercayaan agamanya. Budha Zen dengan pemerintah. Dimensi budaya juga
mengajarkan bahwa melalui kerja dan kreasi memainkan peran utama dalam bisnis orang
mereka akan mencapai kesempurnaan Jepang dan industri dunia. Keselarasan dan
pembangunan watak. Oleh karena itu, bagi kesatuan adalah karakteristik masyarakat
orang Jepang pekerjaan mempunyai nilai dan Jepang secara keseluruhan. Keselarasan ini
memberikan arti yang mendalam bagi juga terasa kuat dalam perusahaan
kehidupan mereka. dikarenakan filosopi dan nilai-nilai
Manajemen Jepang memberikan persaudaraan dan perasaaan kesetiakawanan
tekanan kepada para pekerja sebagai modal yang diterima oleh seluruh anggota

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 69


perusahaan. Oleh karena itu, hubungan antara memiliki tujuan yang sama. Dalam kondisi
manajer dan pekerja berdasarkan filosopi, lingkungan seperti ini para pekerja akan
pada dasarnya perusahaan adalah sebuah terdorong bekerja lebih keras dan kreatif,
keluarga besar di mana para anggotanya sehingga produktivitas dan tujuan perusahaan
hidup bersama secara harmonis. dapat tercapai.
Dalam masyarakat Jepang “diri” tidak Karakteritik atau sifat dan sikap ini
penting yang paling penting adalah semangat muncul dari kesadaran kelompok yang
kerja tim, sebuah ide, di mana semangat berakar kuat berdasarkan naluri kekeluargaan
tersebut telah mengakar begitu dalam dalam yang kental. Masyarakat Korea Selatan
keluarga orang Jepang dan merupakan hal terikat pada konsep keluarga yang besar dari
terbesar dalam kelompok. Ide ini juga pada sekedar hubungan kontrak bisnis yang
berlaku di perusahaan. Buktinya adalah didasari pada orientasi mencari keuntungan
setiap pengakuan prestasi atau distribusi semata-mata.
tugas langsung ditujukan kepada kelompok Keakraban bagi mereka adalah
daripada individu. Begitu juga, setiap persaudaran antar manusia dan
kesalahan dari seorang pekerja menjadi tanggungjawab tim moral yang harus
tanggungjawab kelompok. dijunjung tinggi antar sesama mereka.
Gaya dan Keunggulan Manajemen Korea Mereka lebih mempercayai pimpinan atau
Selatan. atasan yang menunjukkan sikap kepedulian
Myon-Woo Lee dalam bukunya “ yang tulus dan rela untuk berbagi rasa dalam
Let’s Create the “W” Theory”: menyarankan kesenangan dibanding dengan taat atas
pengembangan aspek budaya teknologi dan pimpinan yang semata-mata hanya
industri khas ala Korea Selatan untuk memanfaatkan kekuasaan.
menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu Pemecahan masalah secara bersama-
adidaya ekonomi di dunia. Budaya Korea sama adalah wujud kegairahan kerja baru.
selatan yang menonjolkan aspek Jadi pada singkatnya , manajemen harus
kekeluargaan dan aspek solidaritas antar membangun suatu iklim dan suasana kerja
warga. Solidaritas ini berbetuk solidaritaas (morale) yang bisa membangkitan rasa
antar keluarga dan antar teman atau mitra kekeluargaan untuk mencapai tujuan
bisnis. Konsep orang Korea Selatan dalam bersama. Manajemen haruslah juga mampu
berbisnis mirip dengan Jepang : “ sukses mendorong inisiatif dan kreativitas. Kondisi
hanya dapat dicapai jika setiap orang yang ini yang selanjutnya menciptakan antusiasme
terlibat dalam organiasi masing-masing semangat kerja yang tinggi untuk bersatu

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 70


dalam organisasi perusahaan untuk mencapai maupun yang dimiliki pendatang pertama di
tujuan dengan sukses besar. asia Timur dan Asia tenggara, mulanya
Gaya dan Keunggulan Manajemen Cina. membawa sikap hidup tersebut. Jadi jenjang
Widyahartono (1999: 3-13) kendalinya sangat terbatas dan hanya
menyatakan bahwa kebanyakan prinsip- dipercayakan pada sekelompok kecil orang
prinsip manajemen gaya Cina memberikan dalam yang biasanya adalah anggota
tekanan pada perilaku manajernya. Dalam keluarga terdekat. Bahkan masih ada
memanajemen orang atau berinteraksi perusahaan yang telah bertumbuh menjadi
dengan mereka, para manajer menganggap rakasasa cenderung memilih pola organisasi
apakah mereka sendiri suka atau tidak yang belum matang masyarakat yang
memyukai perlakukan yang meraka terapkan mempunyai kandungan saling percaya yang
pada bawahan mereka. Dalam budaya Cina, tinggi akan lebih berhasil ketimbang yang
konsep ini dikenal sebagai “ kemanusiaan”, kandungan saling percayanya rendah.
ide sentralnya adalah konfusianisme. Menurut Paramita dan munandar Marbun
Ajaran Konfusianis memegang (190: 182-183) Nilai-nilai pada manajemen
asumsi mengenai sifat manusia. Manajer Cina yaitu : 1). Memegang janji, 2). Ulet,
Konfusian memberi tekanaan mempengaruhi 3).Tekun, 4). Hemat, dan 5). Solidaritas antar
orang melalui kepatuhan moral dalam arti kelompok.
seorang manajer yang memanajemen dirinya
dengan baik maka dia dapat menajemen Gaya dan Keunggulan Manajemen
orang lain. Disini manajer harus Amerika Serikat.
membimbing dan mendidik bawahannya, Dikenal sebagai negara paling
menghormati dan mempercayai bawahan demokratis di dunia, sebagian besar
serta memperlakukan mereka secara perusahaan memberikan jalan bagi
manusiawi. manajemen dan pekerja untuk bernegosiasi
Konsep manajemen gaya Cina sangat sebelum dilakukan perjanjian. Kebijakan
dipengaruhi oleh aspek historis bangsa Cina, untuk langsung berhubungan dengan top
sejak abad ke-5 SM, banyak terjadi management tersedia dan terbuka, namun
pergerseran politik dan sosial yang telah terbatas. Kendati demikian, dapat dikatakan
membuat orang Cina memiliki sikap praktis bahwa Amerika sudah menerapkan
yang keras, yang dapat disarikan dalam manajemen partisipatif. Keunggulan
sistem nilai bertahan hidup dalam segala manajemen negara ini yaitu sosialitas,
cuaca. Perusahaan Cina baik di Daratan efesien dan efektivitas dan profitabilitas

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 71


dalam menjalankan organisasinya. penerimaan terhadap orang lain sangat
Disamping itu juga negara ini menggunakan penting. Tanpa saling percaya maka tidak ada
Sistem ekonomi Kapitalis Kolektif yaitu kerjasama. Kerjasama bukan semata-mata
kepentingan buruh diutamakan. “bekerja bersama” tetapi lebih merupakan “
Gaya dan Keunggulan Manajemen spirit of life ”. Kerjasama dengan dilandasai
Indonesia. saling percaya akan menimbulkan rasa
Manajemen gaya Indonesia atau memiliki dan tanggungjawab kerja yang
manajemen di Indonesia”. Kesamaan arti ini tinggi. Tangungjawab kerja yang tinggi akan
didasari pada landasan pemikiran bahwa di membuat seseorang untuk bekerja dengan
Indonesia tidak memiliki pola manajemen keras, rela berkorban, berdasarkan mutu
yang unik. Manajemen KKR (KKR = sehingga hasil kerjanya merupakan hasil
Kerjasama, Kekeluargaan Religius) kerja tim yang semakin hari semakin baik
merupakan “kegiatan sistematis dalam (konsep inti produktivitas dan produktivitas
merencanakan, mengorganisir, memimpin merupakan tujuan akhir manajemen).
dan mengarahkan, serta mengendalikan Kekeluargaan merupakan landasan ekonomi
manusia atau pekerja dengan melibatkan dan fasafat hidup orang Indonesia. Keluarga
nilai-nilai kerjasama, kekeluargaan dan sangat dihormati oleh anggota keluarga,
religius agar mau bekerja atau mencapai maka jangan heran kalau sistem paternalistik
tujuan yang telah ditetapkan, dengan menjadi landasan utama dalam berbisnis dan
produktif. berpengaruh pada pola manajemen. Rasa
Kerjasama merupakan ciri budaya kekeluargaan akan menimbulkan rasa
asli bangsa Indonesia, kerjasama sepadan memiliki dan rela berkorban untuk
dengan kata “gotong royong (Jawa)”, gugur kemakmuran masa depan. Dan ini
gunung, Mapalus (Manado)” dan banyak merupakan syarat utama bagi terciptanya
istilah lainnya di Indonesia. Kerjasama produktivitas. Sifat kekeluargaan akan
merupakan wujud bahwa manusia Indonesia berpengaruh pada pola manajemen. Seorang
adalah mahluk sosial yang tidak mungkin manajer akan memandang karyawan sebagai
hidup tampa bantuan orang lain. Falsafah ini “elemen penting” bagi perusahaan. Oleh
juga memberikan makna bahwa kerjasama karenanya manajemen akan memberikan
dapat menghasilkan output yang maksimal jaminan kemakmuran lewat kompensasi pada
karena ada sinergi. Orang dapat berkerja karyawan dan karyawan akan memberikan
sama apabila ada saling percaya, untuk itu seluruh kemampuannya bagi perusahaan.
bangsa Indonesia harus sadar bahwa Kerjasama, kekeluargaan dan religius

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 72


merupakan hal unik bagi bangsa Indonesia manajemen Indonesia dibandingkan dengan
dan ini merupakan gaya dan keunggulan negara-negara yang lain.
Tabel 1. Keunggulan gaya manajemen Jepang, Korea Selatan, Cina, Amerika dan
Indonesia

No Jepang Korea Cina Amerika Indonesia


Selatan
1 Solidaritas tinggi Solidiritas Memegang Efesien dan Paternalistik
tinggi teguh janji Efektif
2 Dedikasi; Kreatif Ulet Disiplin Kerjasama
3 Kesetiaan; Disiplin Tekun Sadar akan waktu Kekeluargaan
4 Disiplin diri Taat Hormat Penghormatan Religius
pimpinan terhadap inisiatif
individu
5 Nasionalisme yang Bekerja Solidaritas Menghormati Saling
tinggi lebih Keras kelompok Buruh percaya
6 Penghormatan Team Work Praktis Profitabilitas Saling
terhadap yang lebih Menolong
senior

PENUTUP masyarakat. Apalagi belum ditemukannya


secara pas bentuk manajemen Indonesia,
Keunggulan gaya manajemen di
menjadikan manajemen yang dijalankan
Jepang yaitu solidiritas yang tinggi, dedikasi,
selama ini mencampurkan berbagai macam
kesetiaan, disiplin diri, penghormatan yang
bentuk atau gaya yang ada, serta ditambah
lebih senior. Korea Selatan yaitu solidiritas
dengan faktor budaya di mana organisasi
yang tinggi, kreatif, disiplin, taat pimpinan,
tersebut berada. Namun gaya manajemen
bekerja lebih keras dan team work .
Indonesia secara umum bercirikan
Keunggulan gaya manajemen Cina yaitu
diantaranya kerja sama, paternalistik, kerja
memegang tegung janji, ulet, tekun, hormat,
sama , kekeluargaan, religius dan saling
solidiritas dan praktis. Amerika Serikat yaitu
percaya.
efesien, disiplin, sadar waktu, penghormatan
inisiatif atas individu, menghormati buruh
dan profitabilitas. Sedangkan manajemen
Indonesia yang banyak mengadopsi
manajemen barat yaitu Amerika dan timur
yaitu Jepang, Korea Selatan dan Cina. Hal ini
tampaknya tidak luput dari pengaruh faktor
budaya tradisional yang ada di tengah-tengah

Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 73


DAFTAR PUSTAKA

Manulang, 2008. Dasar-Dasar Manajemen. Edisi 20. Gajahmada University Press


Hal 19 – 35.

Marbun, B.N., Penyunting. 1992. Pusparagam Manajemen Indonesia & Bisnis


Cina di Asia Tenggara . PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Joubert B Maramis, 2002. Manajemen KKR (Kerjasama, Kekeluargaan,


Religius) : Suatu Pemikiran Untuk mencari Manajemen Gaya Indonesia.
Universitas Sam Ratulangi Manado.

Joedono, S.B., 1987. Perkembangan Manajemen Indonesia Survey Sebagian


Literatur, Makalah yang dibawakan pada Kongres ISEI di Bali September
1987.

Terry, George R.. 1972. Principles of Management, Richard D. Irwin, Inc.


Homewood, Illionis.

http://www.portalhr.com. mengulik gaya manajemen di berbagai negara.

*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED

Anda mungkin juga menyukai