Anda di halaman 1dari 5

NAMA : LINDA SARI

NIM :042640667

PENDAHULUAN

Perkembangan peradaban manusia dipicu oleh perkembangan rasa ingin tahu dan keinginan
untuk memiliki tingkat kehidupan yang lebih tinggi baik.kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi telah mendorong manusia mempertanyakan kembali nilai nilai yang selama ini di
pegang.perubahan cara pandang terhadap nilai lama akan mendorong manusia untuk
menemukan nilai nilai baru dan akhirnya berpupa menciptakan nilai untuk beradaptasi dengan
tuntutan baru.proses mengubah cara pandang dan menemukan cara baru dalam bekerja
Knowledge management dalam hal ini bisa dijelaskan pada suatu aktivitas-aktivitas yang
tersistematik dan terencana, yang kemudian di arahkan pada suatu aktivitas yang menciptakan,
memperoleh knowledge, menyebarkan, menggunakan, memindahkan, menyimpan serta
mengembangkannya untuk meningkatkan kemampuan baik itu individu atau kelompok bahka
dalam suatu organisasi yang ada

TUJUAN

Untuk mengubah cara pandang manusia untuk menghadapi perubahan menjadi pengetahuan
akan organisasi modern.

TEORI

Keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu aset yang memiliki peran
penting. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa sangat berhati-hati dalam mengelola
knowledge apalagi banyaknya faktor pemicu dari globalisasi yang ada seperti perdagangan
bebas dunia, persaingan bisnis tingkat dunia, adanya keinginan para pelanggan akan jasa atau
barang yang memiliki kualitas tinggi yang di iringin dengan nilai, perkembangan teknologi
informasi, transportasi serta berbagai hal yang bisa memunculkan peluang bisnis baru.
Knowledge management dalam hal ini bisa dijelaskan pada suatu aktivitas-aktivitas yang
tersistematik dan terencana, yang kemudian di arahkan pada suatu aktivitas yang menciptakan,
memperoleh knowledge, menyebarkan, menggunakan, memindahkan, menyimpan serta
mengembangkannya untuk meningkatkan kemampuan baik itu individu atau kelompok bahka
dalam suatu organisasi yang ada. Sudah jelas knowledge management dalam suatu
perusahaan untuk mendapatkan output yang berupa produk yang baik, layanan yang prima yang
bisa memenuhi kebutuhan akan para stakeholders yang pada berujung pada ketahanan
perusahaan dalam menghadapi globalisasi.

PEMBAHASAN

Knowledge management: Sumber Daya Manusia Perlu Memiliki Global Mindset

Keberadaan dari knowledge management tidak bisa dilepaskan dari adanya peran para
leadership. Leadership sendiri di harapkan harus memiliki global mindset yang dapat membaca
situasi dan kondisi bisnis yang akan datang, jadi perlu adanya kesiapan atau strategi yang baik
untuk menghadapinya. Leadership dalam penelitian bisa di bedakan menjadi dua yang pertama
transformasional leadership dimana seorang leader yang mampu menciptakan perubahan
secara signifikan kepada pengikutnya yang dalam hal ini level di bawahnya, baik dalam hal misi,
strategi, culture dan inovasi. Kedua transaksional leadership secara garis besar bahwa leader
hanya dapat bereaksi jika level di bawahnya gagal dalam memenuhi perannya dan bisa
dikatakan bahwa karyawan akan di beri imbalan sesuai dengan apa yang dilakukan.

Knowledge management untuk dapat survive dan sustainabiliy selain adanya peran leadership
juga adanya organizatioanal culture. Organizational culture memiliki definisi yang tidak mudah
di jelaskan, tetapi hal ini dipahami sebagai value, kepercayaan dan anggapan yang memadukan
dan mengkoordinasikan perilaku. Organizational culture memiliki tiga tingkatan yaitu artefak,
nilai dan asumsi dasar. Disamping itu memiliki berbagai peran

a) sebagai pembatas organisasi antara organisasi satu dengan yang lainnya.

b) Sebagai pemberi identitas pada para anggota,

c) Perekat komitmen untuk menyatukan para anggotanya agar anggota bisa berkomitmen
mencapai tujuan organisasi,
d) Peningkat stabilitas sosial untuk meningkatkan keterikatan antar anggota yang ada.

Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini, metode kuantitatif sendiri merupakan
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, yang digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran dan
menguji hipotesis yang telah di tetapkan. Instrument dalam penelitian adalah kuesioner yang
berisi pernyataan yang di kirimkan kepada 180 responden (karyawan), dari 180 responden
tersebut terdapat 30 kuesioner yang dinyatakan tidak layak, 60 kuesioner terlambat dalam
mengembalikan, jadi total ada 90 kuesioner yang kembali dalam keadaan sempurna. Data yang
telah terkumpul di analisa menggunakan teknik analisis MRA (Multiple Regression Analysis).

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketiga variabel memiliki pengaruh terhadap knowledge
manajement, kedua variabel independent yaitu transformational dan transaksional leadership
memiliki perbedaan nilai pengaruh terhadap knowledge management, hasil menunjukkan bahwa
transformational leadership memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap knowledge
management.

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu keterbatasan jumlah responden, scope tidak terlalu
besar tetapi dengan hal itu di harapakan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada
perusahaan yang bergerak di bidang yang sama, bahwa keberadaan leadership memiliki peran
yang penting dan tidak bisa terlepas dari kesuksesan knowledge management. Tidak berhenti
pada peran leadership saja, disini peneliti juga mengupa bahwa organizational culture juga
memiliki kontribusi yang besar, nilai-nilai yang ada dalam organisasi mampu menjadi
moderating antara leadership terhadap knowledge management.
PENUTUP

konteks secara umum, pelaksanaan KM menghadapi masalah utama yaitu masalah perilaku.
Pertama, berkaitan dengan ketidakmauan orang untuk berbagi. Kedua berkaitan dengan
ketidakdisiplinan untuk selalu menuliskan apa yang didapatkan. Ini merupakan suatu kendala
karena budaya Indonesia lebih cenderung pada budaya lisan. Orang Indonesia belum bisa
mendisiplinkan diri untuk selalu menuliskan pengetahuan dan pengalaman yang dialami dalam
suatu sistem sebagai suatu aset organisasi

Faktor yang penting dalam pelaksanaan KM adalah :

Baik berupa tacit knowledge ataupun explicit knowledge. yang mampu di-sharing/transfer
dalam institusi atau organisasi. Pengelolaan untuk tacit knowledge lebih sulit karena masih
tersimpan dalam pikiran beberapa orang, sedangkan pengelolaan dari explicit knowledge ini
lebih mudah karena sudah tercetak dalam bentuk buku, blog ataupun dokumentasi yang
tersimpan didalam perusahaan)Keberhasilan KM didukung peran pemimpin dalam membangun
visi yang kuat dengan menggalang dan mengarahkan partisipasi semua anggota organisasi
dalam mewujudkan visinya.
PUSTAKA

https://www.ijicc.net/images/vol10iss12/101229_Mustika_2020_E_R.pdf

Hindah Mustika, Anis Eliyana, Tri Siwi Agustina. 2020. The Effect of Leadership Behaviour on
Knowledge Management Practices at the PT Power Plant of East Java. International Journal of
Innovation, Creativity and Change. www.ijicc.net Volume 10, Issue 12

Anda mungkin juga menyukai