Nim :2002013959
Absen : 07
Kelas : VI B Manajemen Sore
Dosen Pengampu : Dr. I Made Suasti Puja,. SE.M.Fil.H
Mata Kuliah : Budaya Organisasi
ARTIKEL
TANTANGAN MULTY BUDAYA Di ORGANISASI
. Kurangnya akses
Sering kali komunikasi antardepartemen di dalam perusahaan kurang jelas, termasuk
departemen SDM. Hal ini menyebabkan komunikasi internal dan kolaborasi
antardepartemen menjadi terhambat. Oleh karena itu, perusahaan perlu membangun
budaya kolaborasi dan juga mengembangkan cara-caranya agar seluruh anggota
perusahaan dapat bersama-sama mencapaitujuan perusahaan
. Kesenjangan generasi
Ada hambatan multi-generational yang muncul dengan masuknyatenagakerja generasi
milenial. Oleh karena itu, menjembatani kesenjangan generasi merupakan tantangan
besar bagi banyak perusahaan saat ini karenapeningkatan jumlah tenagakerja generasi
milenial menyebabkan demografi yang lebih luas dan beragam secara digital.
Pemimpin perusahaan perlu menerima perubahan ini dengan cara mengadakan
pembelajaran dan komunikasi digital, sedangkan departemen SDM perlu
mengembangkan suatu sistem/ strategi yang dapat menghubungkan generasi milenial
dengan lingkungan perusahaan yang ada
. Perubahan pola kerja tradisional
Pada era globalisasi saat ini, departemen SDM berhadapan dengan kenyataan bahwa
pekerjaan “berjalan terus”. Adanya tenaga kerja generasi milenial saat ini, membuat
batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi menjadi kabur karena mereka
bekerja dengan waktu kerja yang bervariasi demi ingin mencapai kepuasan pada
kehidupan kerja dan pribadinya. Departemen SDM perlu merancang sistem/ strategi
yang dapat mendukung manajemen dengantenagakerja yang beragamini. Di samping
itu, Perusahaan juga perlumengenalikebutuhan pekerjanya, misalnya fleksibilitas jam
kerja atau akses ke pemimpin yang lebih banyak, untuk mencapai lingkungan yang
kolaboratif.
. Pendiri Perusahaan (Founder)
Penelitian menunjukkan 80% budaya perusahaan ditentukan oleh para pemimpinnya.
Perusahaan cenderung mencerminkan segala sesuatu tentang mereka, baik secara
kepribadian, kekuatan, dan kelemahannya. Jadi, saat hendak mendefinisikan budaya,
pertama-tama yang perlu ditinjau adalah pendiri perusahaannya. Menjadi tantangan
tersendiri jika perusahaan menjalankan value budaya mereka, sedangkan pendiri
Perusahaantidak menjalankan atau memberikan contoh serupakepadabawahannya