Tulisan ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Pengantar Manajemen
Dosen pengampu:
Dr. Ana Sofia Aryati, S.E., M.M.
Disusun oleh:
Mufad Luqman Nur Hakim 235020507111020
Muhammad Azhar Al Faruq 235020501111017
Hani Zakiyatul Wafda 235020501111010
II. Pembahasan
A. Definisi Keragaman
Menurut Gomez-Mejia pada penelitian yang diteliti oleh (Djadji and
Andadari 2021), keragaman (diversity) didefinisikan sebagai ciri khas individu
yang membuatnya berbeda dari individu yang lain. Kemudian Robbins dalam
penelitian (Maisyura and Ameliany 2021) mendefinisikan bahwa keragaman
adalah bentuk perbedaan individu yang dipengaruhi oleh karakteristik biografis
maupun karakteristik pribadi. Dalam hal ini karakteristik biografis adalah
perbedaan mudah dinilai secara langsung, bisa seperti umur, jenis kelamin, ras
dan etnis, jabatan, agama, hingga identitas budaya. Sedangkan pada
karakteristik kepribadian yaitu karakteristik perbedaaan nilai-nilai kepribadian
seseorang untuk menentukan kesamaan jika seseorang semakin mengenal
orang lain.
B. Definisi Mengelola Keragaman
Pada dasarnya Mengelola keragaman adalah proses manajerial yang
komprehensif untuk mewujudkan lingkungan kerja bagi semua karyawan dan
mendorong manajer untuk mengaktifkan, memberdayakan, dan mempengaruhi
karyawan untuk mencapai potensi penuh mereka. Hal ini memastikan bahwa
sistem organisasi, kebijakan, dan praktik tidak hanya menguntungkan salah satu
kelompok dari pada kelompok yang lain. Pengelolaan diversity menurut Femi
pada jurnal yang ditulis oleh (Maisyura and Ameliany 2021) didefinisikan sebagai
pemberian fasilitas kepada pekerja dengan latar belakang yang berbeda dengan
tujuan dapat mengikuti proses dan target organisasi untuk mencapai keunggulan
yang kompetitif.
1. Jumlah penduduk
Hampir 7 miliar lebih populasi manusia pada saat ini. Dan jumlah
itu akan terus meningkat hingga pada 2050 diperkirakan jumlah manusia
menjadi 9 miliar jiwa, PBB memprediksi jumlah penduduk akan stabil atau
mencapai puncaknya setelah sebelumnya populasi manusia tumbuh dan
berkembangan terus menerus selama berabad-abad pada tingkat yang
sangat cepat. Alasan utama yang menyebabkan perubahan besar ini
adalah penurunan tingkat kelahiran dengan semakin majunya ekonomi
negara, kecuali negara-negara berkembang yang masih memiliki tingkat
kelahiran yang tinggi dan banyak juga yang mengalami bonus demografi,
meningkatnya proporsi orang-orang muda yang memasuki dunia kerja,
yang tentunya akan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi.
1. Usia
Aspek keragaman ini mengacu pada karakteristik pekerja sesuai
dengan generasinya. Dengan banyaknya generasi baby boomers yang
masih aktif dipekerjakan, manajer harus memastikan karyawan tersebut
tidak terdiskriminasi karena usia. Generasi tersebut sering kali
menghasilkan persepsi bagi orang-orang terkait dengan kesehatannya,
mereka tidak lagi bisa mengerahkan performa terbaiknya untuk suatu
pekerjaan. Namun, hal tersebut tidak menjadi suatu masalah bagi
sebagian orang, generasi baby boomers telah melewati berbagai
peristiwa terkait pekerjaannya, hal tersebut menjadikan sebuah
kepercayaan bagi sebagian orang untuk tetap menjalankan tanggung
jawabnya. Seiring bertambahnya tahun manajer terus dihadapkan
persoalan karakteristik setiap generasi manusia, generasi X, Y, bahkan Z
akan menjadi tantangan baru untuk mengelola iklim perusahaan yang
sehat tanpa harus membeda-bedakan usia.
2. Jenis Kelamin
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang besar dalam hal
kemampuan memecahkan masalah, kemampuan analisis, dorongan
kompetitif, motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan belajar antara pria dan
wanita. Penelitian psikologi telah menemukan perbedaan kecil, yakni
wanita cenderung lebih penurut dan bersedia untuk menyesuaikan diri
dengan otoritas, sedangkan pria lebih agresif dan lebih cenderung
memiliki harapan akan kesuksesan. Bukti penelitian lain juga
mengungkapkan bahwa manajer yang baik adalah manajer yang secara
dominan sebagai sosok yang maskulin. Akan tetapi, kenyataannya adalah
perempuan cenderung menggunakan gaya kepemimpinan yang lebih
luas dan lebih efektif untuk memotivasi dan melibatkan orang. Tidak ada
karyawan yang lebih superior, baik perempuan atau laki-laki. Oleh karena
itu, pentingnya bagi organisasi untuk mengeksplorasi kelebihan yang
dimiliki perempuan dan laki-laki dalam suatu organisasi dan hambatan
yang mereka hadapi dalam memberikan kontribusi penuh terhadap upaya
organisasi.
3. Ras dan Etnis
Ras merupakan warisan biologis berupa karakteristik fisik, seperti
warna kulit seseorang dan sifat-sifat yang terkait, ras umumnya
digunakan orang untuk mengidentifikasi diri. Kebanyakan orang
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok ras. Klasifikasi
ras tersebut merupakan bagian integral dari lingkungan budaya, sosial,
dan hukum suatu negara. Etnis berkaitan dengan ras, tetapi mengacu
pada ciri-ciri sosial seperti latar belakang budaya seseorang atau
kesetiaan yang dimiliki oleh suatu populasi manusia. Masalah ras dan
etnis juga merupakan fokus utama bagi para manajer dalam mengelola
keberagaman di tempat kerja secara efektif.
4. Kecacatan/Kemampuan
Seseorang dikategorikan sebagai cacat jika ia memiliki gangguan
fisik atau mental yang secara substansial membatasi satu atau lebih
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Disabilitas juga merupakan istilah
menggambarkan keterbatasan seseorang untuk melakukan aktivitas
tertentu. Sudah jelas bahwa beberapa pekerjaan tidak dapat dijalankan
untuk orang penyandang disabilitas. Namun, teknologi komputer dan
perangkat adaptif lainnya telah mengakomodasi banyak hambatan kerja
bagi karyawan disabilitas.
Dalam mengelola tenaga kerja dengan karyawan disabilitas,
manajer perlu untuk menciptakan suatu lingkungan di mana karyawan
merasa nyaman mengungkapkan kebutuhan mereka untuk diakomodasi.
Akomodasi tersebut secara hukum harus memungkinkan individu
penyandang disabilitas untuk melakukan pekerjaan mereka, tetapi
mereka juga harus dianggap adil oleh mereka yang tidak memiliki
keterbatasan.
Kemampuan (Abilities) merupakan kondisi seseorang yang
memiliki kemampuan lebih, seseorang yang mempunyai kemampuan
lebih akan mudah mendapat pekerjaan krena potensi kemampuan yang
dimilikinya. Memang kecacatan dan kelebihan adalah suatu hal yang
saling bertolak belakang, tetapi sebagai seorang manajer harus bisa
mentoleransi keduanya dan tidak boleh mendiskriminasi seorang
penyandang disabilitas.
5. Agama
Agama juga termasuk salah satu jenis keragaman tenaga kerja,
keyakinan suatu agama dapat melarang atau mendorong perilaku kerja
tertentu karena setaip agama mempunyai tata perilaku yang berbeda-
beda. Individu yang beragama percaya untuk dapat mengekspresikan
keyakinan mereka di tempat kerja yang mana hal ini membuat rasa tidak
nyaman bagi mereka yang beda agama. Agama juga dapat menghasilkan
persepsi yang negatif. Dalam mengakomodasi keberagaman agama,
manajer perlu untuk mengenali agama dan keyakinan mereka, serta
memberikan perhatian khusus bagi setiap agama yang dianutnya.
1. Bias Pribadi
Bias adalah istilah yang menggambarkan kecenderungan atau
preferensi atau perspektif tertentu, hal ini umumnya dilihat sebagai
sebagai perpektif “satu sisi”. Bias pribadi kita menyebabkan kita memiliki
pendapat yang telah diperkirakan tentang orang atau benda. Pendapat
seperti itu dapat menciptakan segala jenis penilaian dan sikap yang tidak
akurat. Hal tersebut dapat menyebabkan prasangka, diskriminasi, dan
stereotip..
Prasangka adalah keyakinan yang terbentuk sebelumnya, berupa
pendapat atau penilaian terhadap seseorang atau sekelompok orang.
Prasangka kita dapat didasarkan pada semua jenis keragaman yang kita
bahas sebelumnya, yaitu ras, jenis kelamin, etnis, usia, kecacatan,
agama, orientasi seksual, bahkan karakteristik pribadi lainnya. Faktor
utama dari prasangka adalah stereotip, yaitu menilai seseorang atas
dasar persepsi pribadi tentang kelompok orang itu.
Diskriminasi terjadi karena disebabkan prasangka dan stereotip
yang menyebabkan memperlakukan orang lain menjadi anggota
kelompok tertentu. Diskriminasi sendiri memiliki definisi, yakni ketika
seseorang bertindak sesuai dengan sikap dari prasangka mereka kepada
orang-orang yang menjadi sasaran prasangka mereka secara merugikan.
Berikut merupakan tipe-tipe diskriminasi:
2. Mentoring
Mentoring adalah proses di mana anggota organisasi yang
berpengalaman memberikan saran, nasihat, dan bimbingan kepada
anggota yang pengalamnya kurang. Para mentor mempunyai tujuan,
yakni pengembangan karir dan dukungan sosial. Para mentor adalah hal
yang sangat bermanfaat di mana terdapat dukungan pada pegawai
tingkat bawah yang beragam.