Anda di halaman 1dari 12

HIGEIA 1 (4) (2017)

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH


RESEARCH AND DEVELOPMENT
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN HIPERGLIKEMIA

Imamah Indah Cahyani , Niken Safitri Dyan Kusumaningrum

Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas
Diponegoro

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Kehamilan dengan intoleransi gula darah mengakibatkan terjadinya hiperglikemia. Ibu hamil
Diterima Agustus 2017 dengan hiperglikemia apabila tidak terpantau rutin menyebabkan sejumlah komplikasi yang
Disetujui September 2017 mengakibatkan morbiditas dan mortalitas. Berdasarkan data tahun 2016 tercatat sebanyak 287 ibu
Dipublikasikan Oktober hamil yang memeriksakan di poliklinik kandungan 2 ibu hamil diantaranya menderita diabetes
2017 mellitus sebelum hamil dan berlanjut saat kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi
________________ gambaran karakteristik ibu hamil dengan hiperglikemia di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro
Keywords: Kabupaten Sragen. Metode yang digunakan kuantitatif non-eksperimental deskriptif survei.
pregnancy, hyperglycemia, Sampelnya sebanyak 80 ibu hamil diambil secara consecutive sampling. Pengambilan data
risk factor menggunakan kuesioner Risk factors for Gestational Diabetes Study berupa skrining non-invasif. Hasil
____________________ penelitian ini menunjukkan lebih banyak ibu hamil berusia 26-34 tahun (46,3%), kegemukan
(20%), obesitas (5%), dan 31,25% paritas multigravida. Penelitian ini menunjukkan 38 orang
memiliki risiko hiperglikemia pada ibu hamil. Kesimpulannya ibu hamil yang memiliki kategori
risiko hiperglikemia tidak hanya ditemukan pada karakter dengan risiko tinggi seperti usia ibu ≥ 35
tahun, BMI sebelum hamil ≥ 24 kg/m2, paritas multigravida akan tetapi juga ditemukan disetiap
kategori karakteristik.

Abstract
___________________________________________________________________
Pregnancy with blood sugar intolerance causing hyperglycemia in pregnancy. Pregnant with hyperglycemia, if
not taken seriously causing some complication can be morbidity and martality. Data in 2016 was 287
pregnant to antenatal visit in obgyn 2 pregnant was diagnosis hyperglycemia in pregnancy. The aim was to
serve description the characteristic of pregnant with hyperglycemia in RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen
Distric. Non-experimental quantitative descriptive survey method was used in study. Sampling technique used
was consecutive sampling with 80 pregnant. Data were using Risk factors for Gestational Diabetes study
(retrospective) questionnaire which non-invasive screening. The result showed that pregnant had 46,3% with
age 26-34 years old, 20% overweight, 5% obesity in pregnancy, and 31,25% with parity multigravida. This
research showed 38 pregnant (47,5%) had risk for hyperglycemia in pregnancy. The conclusion of this research
pregnant with risk hyperglycemia in pregnancy not only found in high risk age more 35 years old, BMI before
pregnancy overweight, and had multigravida parity, but can found in each category from characteristic.

© 2017 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Gedung E Lantai 2 FK UNDIP
Kampus UNDIP, Tembalang, Semarang e ISSN 1475-222656
E-mail: imamahicha@gmail.com

131
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

PENDAHULUAN itu, dengan adanya deteksi dapat membantu


untuk meningkatkan kesejahteraan ibu baik
Diabetes Mellitus (DM) tidak hanya selama kehamilan ataupun sesudah masa
terjadi pada orang dewasa ataupun remaja, akan kehamilan
tetapi bisa terjadi pada kondisi tertentu, seperti Berdasarkan hasil studi pendahuluan
pada ibu hamil. DM atau hiperglikemia saat awal yang diperoleh di RSUD dr. Soehadi
kehamilan atau yang biasa disebut Diabetes Prijonegoro Kabupaten Sragen tahun 2016
Mellitus Gestational (DMG) adalah kehamilan hanya didapatkan 2 ibu hamil yang telah
normal disertai dengan peningkatan insulin terdiagnosis oleh dokter menderita DM pada
resistance dimana ibu hamil gagal kehamilan atau kehamilan dengan
mempertahankan euglycemia. Kondisi diabetes hiperglikemia, hasil tersebut tampak relatif
atau intoleransi glukosa pertama kali didapati sangat sedikit, akan tetapi perlu diwaspadai
selama masa kehamilan, biasanya pada dengan adanya kondisi ice berg yang tidak
trimester kedua atau ketiga (Maryunani. 2008). nampak sekarang, namun dapat menjadi “bom
Ibu hamil dengan hiperglikemia yang waktu” di masa mendatang. Berdasarkan data
sudah diketahui sejak sebelum hamil dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen yang
berlanjut pada kehamilan apabila kontrol gula diinput dari 25 puskesmas di Kabupaten Sragen,
darahnya buruk akan mengakibatkan hingga November 2016 terdapat 3710 ibu hamil
komplikasi selama kehamilan hingga yang diperiksa kadar gula darahnya dari 14652
melahirkan. Komplikasinya pada ibu meliputi ibu hamil. Terdapat 16 ibu hamil dengan kadar
infeksi saluran kemih, polihidramnion, gula darah >140 mg/dL. Skrining gula darah
preeklampsia, eklamsia, risiko pemanjangan tidak dilakukan pada semua ibu hamil. Berdasar
kala 2, trauma intranatal, seksio sesarea. fenomena - fenomena tersebut dirasakan perlu
Sedangkan hiperglikemia setelah melahirkan ibu untuk dilakukan penelitian mengenai gambaran
hamil dapat mengalami obesitas, intoleran karakteristik ibu hamil dengan hiperglikemia di
glukosa, dan menyandang DMT II ( Yu Sun. RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Kabupaten
2016). Sragen.
Komplikasi pada janin antara lain Hiperglikemia pada ibu hamil atau
hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis, Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan
komplikasi metabolik neonatal, dan kematian kehamilan normal yang disertai dengan
neonatal. Sedangkan komplikasi pada neonatus peningkatan insulin resisten (ibu hamil gagal
meliputi Intrauterine Growth Restriction (IUGR), mempertahankan euglyocemia). Hiperglikemia
bayi baru lahir (30−60 menit pertama setelah pada ibu hamil biasanya muncul atau
lahir) dalam keadaan hipoglikemia, hipokalemi, terdiagnosis pada trimester 2 atau trimester 3
hiperbilirubin, polisitemia. Malformasi kehamilan tanpa DMT 1 maupun DMT 2
kongenital juga dapat terjadi, dalam hal ini (ADA. 2017).
adalah bibir sumbing. Selain itu, bayi dari Pembagian hiperglikemia pada ibu hamil
hiperglikemia pada ibu hamil akan berisiko terbagi atas 2 jenis, yaitu: 1) DM yang sudah
terjadinya makrosomia, obesitas saat anak-anak. diketahui sebelumnya dan kemudian tetap
Komplikasi-komplikasi tersebut dapat berlanjut setelah melahirkan atau disebut DM
meningkatkan angka morbiditas hingga Pragestasional (DMPG). Sebagian besar
mortalitas (Biade. 2016; Oroh. 2015; Osok. termasuk golongan Insulin Depedent Diabetes
2017; Mathiesen. 2016). Mellitus (IDDM) atau DM yang bergantung
Ibu hamil dengan hiperglikemia hampir pada insulin. Sang ibu merupakan pengidap
tidak pernah memberikan keluhan. Deteksi dini DMT 1 atau 2. 2) DM yang ditemukan pada
atau skrining sangat diperlukan untuk menjaring saat kehamilan atau hiperglikemia pada ibu
ibu hamil agar dapat dikelola sebaik-baiknya hamil, sebelumnya tidak pernah didiagnosis
terutama pada ibu dengan faktor risiko. Selain diabetes atau hiperglikemia pada ibu hamil.

132
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

Kondisi ini akibat proses metabolisme dan tingkat risiko ibu hamil dengan hiperglikemia di
perubahan hormonal selama masa kehamilan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Kabupaten
yang memiliki efek diabetogenik. Umumnya Sragen.
termasuk golongan NIDDM atau DM yang
tidak bergantung pada insulin(Purnamasari. METODE
2013; ,Hermanto. 2014).
Prevalensi hiperglikemia pada saat Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non-
kehamilan sulit ditentukan karena eksperimental dengan metode penelitian
menggunakan standar yang berbeda-beda. deskriptif survei. Penelitian ini menggambarkan
Indonesia menggunakan penetapan oleh karakteristik ibu hamil dengan hiperglikemia
Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi yang memeriksakan kandungannya di poliklinik
Indonesia) untuk mengetahui risiko terjadinya kandungan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
hiperglikemia pada kehamilan sejak pertama Kabupaten Sragen. Populasi rata-rata tiap bulan
kali kunjungan. Apabila ibu mempuyai salah ibu hamil yang periksa di poliklinik kandungan
satu faktor risiko maka saat usia kehamilan 24- RSUD dr. Soehadi Prijonegoro adalah 80 ibu
26 minggu ibu akan dilakukan pemeriksaan gula hamil. Sehingga sampel yang digunakan pada
darah puasa dilanjutkan tes toleransi glukosa penelitian ini berjumlah 80 ibu hamil. Teknik
oral (TTGO). Hasil dari pemeriksaan tersebut sampling yang digunakan adalah consecutive
apabila ibu hamil dengan toleransi glukosa sampling, jumlah responden yang diambil
terganggu (TGT) nilai glukosa darahnya periksa kandungannya pada bulan Juni-Juli
140−200 mg/dl dan glukosa darah puasa 2017.
terganggu (GDPT) nila glukosa darahnya >90 Kriteria inklusi penelitian ini semua ibu
mg/dl dapat dikatakan mengalami hamil yang memeriksakan kandungannya, bisa
hiperglikemia saat kehamilan atau disebut membaca dan menulis. Sedangkan untuk
DMG ( Sugianto. 2016; Kennelly. 2016) kriteria ekslusi pada penelitian ini tidak
Faktor-faktor risiko tinggi yang berkaitan ditetapkan. Dalam penelitian ini, ada 2 variabel
dengan hiperglikemia pada ibu hamil menurut yang digunakan yaitu variabel aktif dan variabel
Fourth International Workshop Conference on atribut. Variabel aktif sendiri menjelaskan
Gestasional Diabetes antara lain obesitas (BMI variabel yang dimanipulasi atau variabel yang
>24 kg/m2), mengalami hiperglikemia pada diberikan perlakuan. Variabel aktif adalah
kehamilan sekarang atau riwayat hiperglikemia karakteristik khusus ibu hamil dengan
pada kehamilan sebelumnya, adanya gula hiperglikemia yang meliputi riwayat keluarga
dalam urin, memiliki riwayat DM dalam yang menderita DM, riwayat melahirkan bayi
keluarga, memiliki riwayat obstetri buruk dengan berat badan lahir (BBL) ≥ 4000 gram,
(riwayat melahirkan bayi cacat bawaan, riwayat riwayat keguguran atau abortus, riwayat ibu
melahirkan bayi meninggal yang tidak diketahui dengan hiperglikemia sebelumnya. Sedangkan
penyebabnya dan riwayat bayi meninggal usia variabel atribut adalah karakteristik demografi
dini (0-7hari), riwayat melahirkan bayi lahir yang melekat pada ibu hamil tersebut dalam hal
besar ≥ 4000 gram), adanya dugaan ini termasuk umur, BMI sebelum hamil dan
makrosomia dan polihidramnion pada paritas ibu hamil.
kehamilan sekarang (Pei-Chao Lin. 2016). Teknik pengambilan data pada penelitian
Tujuan penelitian ini memaparkan ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner
gambaran karakteristik ibu hamil dengan yag dipakai mengambil dari jurnal yang
hiperglikemia antara lain mengidentifikasi berjudul “Risk faktors for Gestational Diabetes study
karakteristik (umur, BMI ibu sebelum hamil, (retrospective)” berupa skrining non-invasive.
paritas), menghitung frekuensi ibu hamil dengan Kuesioner tersebut sudah meminta ijin dan
hiperglikemia dengan menggunakan kuesioner diijinkan oleh pembuat jurnal yaitu Dr.
non-invasive screening, dan mengidentifikasi Adeniran O Fawole dari Nigeria. Sumber data

133
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

yang dipakai adalah data primer langsung dari hiperglikemia. Setiap pertanyaan pada
pengisian jawaban kuesioner ibu hamil. Setiap kuesioner akan dijabarkan secara satu per satu.
ibu hamil membutuhkan waktu 10-15 menit
untuk mengisi kuesioner. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kuesioner yang dipakai ini telah
dilakukan uji validitas 2 tahap yaitu, uji content Lokasi penelitian ini adalah RSUD dr.
validity (validitas isi) dan uji construct validity Soehadi Prijonegoro Sragen yang berada di
(validitas konstruksi). Uji validitas isi telah diuji Jalan Sukowati No. 534, Nglorog, Kecamatan
oleh 3 dosen Departemen Ilmu Keperawatan Sragen, Kabupaten Sragen. RSUD dr. Soehadi
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Prijonegoro Sragen, rumah sakit type B dengan
yaitu Dr. Anggorowati, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat.; akreditasi paripurna. RSUD dr. Soehadi
Sari Sudarmiati, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat.; dan Prijonegoro Sragen menjadi rumah sakit
Fitria Handayani, S.Kp.,M.Kep.,Sp.KMB. andalan di Kabupaten Sragen dan menjadi
Dalam kuesioner ini terdapat 11 pertanyaan pusat rujukan 25 Puskesmas Kabupaten Sragen,
terkait skrining risiko hiperglikemia pada ibu tidak hanya itu pasiennya tidak hanya warga
hamil, dari 11 pertanyaan tersebut tidak ada Sragen akan tetapi juga dari sekitar Sragen,
yang dibuang ataupun ditambah. Hanya setiap seperti Ngawi, Karanganyar, Grobogan dan
poin pertanyaan yang ada istilah medisnya Boyolali. Sejak tahun 2012 Pemerintah
diubah ke bahasa yang lebih mudah dipahami Kabupaten Sragen sudah meluncurkan 3 kartu
dan dijadikan dalam kalimat pertanyaan. Setiap sakti, salah satunya kartu Saraswati Kenanga,
jawaban ada opsi “tidak” atau “ya”. Untuk uji Menur dan Melati. Kartu Saraswati tersebut
validitas konstruksi hasilnya memenuhi syarat untuk mengcover kesehatan masyarakat kurang
valid rhitung > 0,361 yaitu dengan rentang r hitung mampu di Kabupaten Sragen tanpa dipungut
0,552-0,941. biaya sepeserpun.
Sebelum dilakukan peneltian kuesioner Penelitian dilakukan pada Juni-Juli 2017
ini dilakukan uji reliabilitas terlebih dahulu. Uji kepada 80 responden. Responden penelitian
reliablitias dilakukan pada karakter responden adalah seluruh ibu hamil yang periksa di
yang sama. Uji reliabilitas dilakukan pada 30 poliklinik kandungan RSUD dr. Soehadi
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Prijonegoro Kabupaten Sragen. Hasil yang
Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen didapatkan diuraikan pada tabel 1.
diperoleh dari door to door ibu hamil yang Tabel 1 menunjukkan bahwa hampir
beralamat di desa Pilangsari dan Ngarum setengah dari 80 ibu hamil memiliki umur ibu
Kecamatan Ngrampal, Kabupeten Sragen. Hasil saat kehamilan ini antara 26-34 tahun sebanyak
uji reliabilitas dari 30 ibu hamil didapatkan 46,3 % (37 ibu hamil), BMI (Body Mass Index)
Alpha Cronbach test 0,780. Berdasarkan kriteria ibu sebelum hamil menunjukkan bahwa
Guilford item pertanyaan dari kuesioner mayoritas BMI ibu sebelum hamil normal yaitu
tersebut memiliki reliabilitas yang cukup, sebanyak 46 ibu hamil, dan ibu hamil yang
sehingga kuesioner dapat dijadikan alat ukur mengalami kegemukan ≥ 24 kg/m2 sebanyak 20
untuk penelitian. Instrumen yang digunakan ibu hamil. Untuk paritas ibu hamil
pada penelitian ini selain kuesioner juga menunjukkan bahwa terdapat hasil yang
memakai timbangan manual dan alat pengukur seimbang untuk paritas ibu hamil saat ini,
tinggi badan nulipara 35% (28 ibu hamil) lebih banyak
Analisis data yang digunakan pada dibandingkan dengan paritas yang lainnya.
penelitian ini adalah analisis univariat. Hasil Tabel 2 menunjukkan untuk 11 risiko tinggi ibu
analisis data disajikan dalam bentuk tabel hamil dengan hiperglikemia paling banyak
distribusi frekuensi dan prosentase dari data. terjadi memiliki riwayat keluarga dengan DM
Distribusi frekuensi pada penelitian ini yaitu 17 ibu hamil, riwayat keguguran berulang
menggambarkan karakteristik ibu hamil dengan ≥ 2 kali sebanyak 13 ibu hamil, riwayat

134
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

Tabel 1 Distribusi frekuensi karakteristik ibu kali, polihidramnion (ADA. 2017; Fawole.
hamil di poliklinik kandungan RSUD dr. 2014).
Soehadi Prijonegoro Sragen Hasil dari penelitian ini menunjukkan
Karakteristik Kategori n % bahwa sebanyak 47,5% (38 ibu hamil)
Umur ≤ 25 tahun 26 32,5 mempunyai risiko terhadap terjadinya
26-34 tahun 37 46,3 hiperglikemia pada ibu hamil. Ada beberapa
≥ 35 tahun 17 21,3
risiko hiperglikemi pada ibu hamil di Indonesia
BMI ibu Kurus (≤18,5) 14 17,5
sebelum Normal (18,6-23,9) 46 57,5 berdasarkan konsensus Perkeni yang meliputi
hamil Kegemukan (≥24) 16 20,0 obesitas, adanya riwayat hiperglikemi
Obesitas (≥30) 4 5,0 sebelumnya, riwayat keluarga dengan DM,
Paritas Nulipara (kehamilan 28 35
pertama)
glukosuria, abortus berulang, riwayat
Primipara (kehamilan 27 33,75 melahirkan bayi dengan cacat bawaan, riwayat
kedua) melahirkan bayi dengan berat ≥ 4000 gram.
Multigravida 25 31,25
Sedangkan National Institute Health and Care
(kehamilan >2 kali)
Excellence (NICE) juga menyatakan bahwa ibu
Tabel 4 Distribusi frekuensi risiko hiperglikemia hami yang mempunyai BMI > 30 kg/m2 dan
pada ibu hamil RSUD dr. Soehadi Prijonegoro mempunyai saudara kandung menderita DM
Kategori Frekuensi Presentase (%) dapat meningkatkan risiko terjadinya
Tidak berisiko 42 52,5 hiperglikemia dalam kehamilan (Bilous. 2015).
Berisiko 38 47,5 Akan tetapi tidak semua item pertanyaan
Jumlah 80 100 tersebut memiliki jumlah 80 ibu hamil, ada
beberapa ibu hamil yang menjawab belum
melahirkan bayi meninggal yang tidak diketahui diperiksa karena ibu hamil memang benar-benar
penyebabnya dan riwayat bayi meninggal diusia belum mengetahui keadaannya saat ini.
dini (0-7 hari) terdapat 3 ibu hamil, riwayat Tabel 3 menunjukkan bahwa dari
cacat bawaan 1 ibu hamil, riwayat melahirkan karakteristik umur, BMI sebelum hamil dan
bayi besar ≥ 4000 gram ada 6 ibu hamil, riwayat paritas setiap kategori ada ibu hamil yang
hiperglikemia pada kehamilan sebelumnya 4 ibu memiliki risiko hiperglikemia berdasarkan
hamil, glukosuria dalam kehamilan ini ada 1 ibu kuesioner. 38 dari 80 ibu hamil memiliki
hamil, dugaan macrosomia 5 ibu hamil, berat karaktersitik sebagai berikut, umur yang
badan ≥ 90 kg 2 ibu hamil dan polihidramnion 2 memiliki risiko paling banyak pada 26-34 tahun
ibu hamil. ada 16 ibu hamil. Untuk BMI ibu sebelum
Ibu hamil dengan hiperglikemia atau hamil menunjukkan paling banyak yang
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah mempunyai risiko pada BMI normal yaitu
suatu intoleransi karbohidrat selama kehamilan sebanyak 23 ibu hamil, sedangkan pada BMI
hingga kadar gula darah selama kehamilannya sebelum hamil ≥ 24-30 kg/m2 sebanyak 13 ibu
> 200 mg/dL. Prevalensi hiperglikemia saat hamil. Untuk paritas ibu hamil yang paling
kehamilan akan meningkat apabila ibu banyak memiliki risiko hiperglikemia pada
mempunyai salah satu faktor risiko tinggi. paritas multigravida 19 ibu hamil.
Risiko tinggi tersebut antara lain mempunyai Tabel 4 menunjukkan bahwa hampir
IMT sebelum ≥ 24 kg/m2, riwayat keluarga sama jumlah ibu hamil tidak memiliki risiko
dengan DM, riwayat hiperglikemia pada dan berisiko terhadap terjadinya hiperglikemia
kehamilan sebelumnya, riwayat melahirkan pada kehamilan, sebanyak 47,5% (38 ibu hamil)
bayi lahir besar atau ≥ 4000 gram, riwayat memiliki risiko terjadinya hiperglikemia saat
obstetri jelek( riwayat melahirkan bayi kehamilan. Hasil ini didapatkan dari jawaban
meninggal tanpa sebab hingga bayi meninggal kuesioner, apabila ada salah satu jawaban “ya”
diusia dini (0-7 hari), riwayat melahirkan bayi maka dikategorikan memiliki risiko tinggi
cacat bawaan), riwayat keguguran berulang ≥ 2 terjadinya hiperglikemia pada kehamilan.

135
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

Tabel 2 Distribusi frekuensi faktor risiko hiperglikemia pada kehamilan berdasarkan kuesioner
Kategori
Faktor risiko Ya Tidak Total
F % F % F %
Riwayat DM dalam keluarga 17 21,3 54 67,5 71 88,75
Riwayat bayi lahir mati tanpa diketahui penyebabnya 3 3,8 77 96,7 80 100
Riwayat keguguran atau aborsi berulang ≥ 2 kali 13 16,3 67 83,8 80 100
Riwayat cacat bawaan pada bayi lahir sebelumnya 1 1,3 7 98,8 80 100
Riwayat bayi lahir besar ≥ 4000 gram (makrosomia) 6 7,5 74 92,5 80 100
Riwayat hiperglikemia pada kehamilan sebelumnya 4 5 70 87,5 74 92,5
Riwayat kematian bayi saat berusia 0-7 hari dimasa lalu 3 3,8 77 96,7 80 100
Terdapat gula darah dalam urin 1 1,3 40 50 41 51,25
Berat badan selama kunjungan antenatal ≥ 90 kg 2 2,5 77 96,3 79 98,75
Adanya dugaan makrosomia dalam kehamilan ini 5 6,3 48 60 5 66,25
Polihidramnion pada kehamilan ini 2 2,5 49 61,3 51 63,75

Tabel 3 Distribusi frekuensi karakteristik ibu hamil dengan risiko hiperglikemia (n=80 ibu hamil)
Risiko Tidak berisiko Total
Karakteristik Kategori
F % F % F %
Umur ≤ 25 tahun 10 12,5 16 20
26-34 tahun 16 20 21 26,25 80 100
≥ 35 tahun 12 15 5 6,25
BMI ibu sebelum Kurus (≤18,5 kg/m2) 2 2,5 12 15
hamil Normal (18,6-23,9 kg/m2) 23 28,75 23 28,75
80 100
Kegemukan (≥24 kg/m2) 10 12,5 6 7,5
Obesitas (≥30 kg/m2) 3 3,75 1 1,25
Paritas Nulipara (hamil pertama) 8 10 20 25
Primipara (kehamilan kedua) 11 13,75 16 20 80 100
Multigravida (kehamilan >2 kali) 19 23,75 6 7,5

Sebelas (11) pertanyaan dalam kuesioner hamil diberikan pembebanan glukosa 75 gram.
ini sudah memuat faktor risiko yang 2 jam kemudian diambil darah vena untuk
direkomendasikan oleh Perkeni. Oleh karena pemeriksaan gula darah puasa 2 jam PP.
itu, kuesioner ini bisa dijadikan sebagai alat Kriteria diagnosis yang digunakan sesuai
ukur standar untuk skrining ibu hamil dengan standar Perkeni yaitu, ibu hamil dikatakan
hiperglikemia. Namun demikian, berdasarkan hiperglikemia apabila GDP ≥ 126 mg/dl atau
artikel-artikel pada penelitian sebelumnya, GD 2 jam PP ≥ 200mg/dl. Diagnosis TGT
untuk penegakkan diagnosis hiperglikemia pada apabila GDP ≥ 110 mg/dl atau GD 2jam PP ≥
ibu hamil diperlukan pemeriksaan kadar gula 140 mg/dl (Benhalima. 2014; ADA. 2017).
darah sewaktu, gula darah puasa dan TTGO. Penelitian-penelitian sebelumnya
Ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan gula menyatakan bahwa prevalensi hiperglikemia
darah sewaktu apabila hasilnya ≥ 200mg/dL pada ibu hamil dengan faktor risiko lebih tinggi
langsung dilakukan dengan TTGO. dibanding dengan prevalensi hiperglikemia pada
Penapisan hiperglikemia pada ibu hamil tanpa risiko. Pada penelitian ini didapatkan
dilakukan diawal kehamilan dengan ibu yang hasil ibu hamil yang mempunyai riwayat faktor
memiliki faktor risiko tinggi hiperglikemia pada risiko hiperglikemia lebih sedikit dibandingkan
kehamilan seperti hiperglikemia pada kehamilan dengan yang tanpa risiko. Hal tersebut karena
sebelumnya, pernah keguguran berulang, penelitian ini hanya menggunakan kuesioner
melahirkan bayi lahir besar atau makrosomia, skrining pada ibu hamil untuk mengkategorikan
apabila hasilnya negatif maka perlu dilakukan risiko atau tidak memiliki risiko terjadinya
pemeriksaan TTGO pada usia kehamilan 24-28 hiperglikemia pada saat kehamilan dan
minggu. Pemeriksaan TTGO dilakukan dengan penelitian tidak disertai dengan pemeriksaan
cara pengambilan kadar glukosa darah ibu gula darah sewaktu, gula darah puasa, maupun
hamil dalam keadaan puasa, setelah dicek ibu tes TTGO. Oleh karena itu, confirmatory

136
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

diagnosis hiperglikemia pada ibu hamil tidak pemeriksaan lebih lanjut. Mengingat obesitas
dapat ditegakkan secara pasti. Sedangkan pada merupakan faktor risiko mayor hiperglikemia
penelitian terdahulu didapatkan ibu hamil pada ibu hamil Metzger dan O’Sullivan telah
dengan faktor risiko kelompok hiperglikemia membuktikan adanya hubungan antara berat
pada ibu hamil lebih besar dibanding kelompok badan sebelum hamil yang obesitas dengan
bukan hiperglikemia pada ibu hamil dan hiperglikemia pada ibu hamil (Dewi. 2010).
perbedaan tersebut secara statistik bermakna Karakteristik paritas ibu hamil yang
(p=0,00001). Hasil penelitian ini pada 38 ibu memiliki risiko tinggi hiperglikemia saat
hamil yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kehamilan palng banyak pada ibu multigravida
hiperglikemia pada kehamilan secara fisik tidak (kehamilan > 2 kali) sebanyak 19 ibu hamil.
ada tanda-tanda yang signifikan hal tersebut Walaupun pada paritas nulipara dan primipara
berkaitan dengan teori bahwa ibu hamil tidak juga terdapat ibu hamil yang memiliki risiko
mempunyai keluhan signifikan terhadap tinggi hiperglikemia. Peningkatan jumlah
terjadinya kehamilan dengan paritas mempengaruhi faktor risiko terjadinya
hiperglikemia(Pamolango, 2013; Akmal, 2017) hiperglikemia pada ibu hamil masih dijadikan
Pada penelitian ini didapatkan perdebatan (Abu-heija. 2017).
karakteristik ibu hamil yang mempuyai faktor Pada penelitian ini ibu hamil yang
risiko tinggi terhadap tejadinya hiperglikemia memiliki risiko tinggi terjadinya hiperglikemia
pada kehamilan ada disetiap kategori didapatkan sebanyak 38 dari 80 ibu hamil.
karakteristik. Karakteristik umur yang memiliki Didapatkan melalui jawaban “ya” dari
risiko tinggi terjadinya hiperglikemia paling pertanyaan kuesioner. Beberapa faktor risiko
banyak terjadi pada rentang 26-34 tahun, tinggi terjadinya ibu hamil dengan
sedangkan umur ≥ 35 tahun (risiko tinggi) hiperglikemia pada penelitian ini antara lain
terdapat 12 ibu hamil yang memiliki risiko riwayat Diabetes Mellitus pada keluarga
tinggi terjadinya hiperglikemia. Beberapa ahli didominasi dari orang tua ibu hamil (ayah atau
berpendapat bahwa dengan meningkatnya umur ibu), riwayat melahirkan bayi meninggal yang
ibu hamil maka intoleransi terhadap glukosa tidak diketahui penyebabnya dan riwayat bayi
juga meningkat, akan tetapi mekanisme umur meninggal di usia dini (0-7 hari), riwayat
ibu hamil dengan faktor risiko ibu hamil dengan hiperglikemia pada kehamilan sebelumnya,
hiperglikemi belum pasti. riwayat aborsi atau keguguran berulang
Penelitan Prihantina (2010) menyebutkan sebanyak ≥ 2 kali, riwayat bayi cacat bawaan
jumlah ibu hamil berumur > 30 tahun didapati pada kelahiran sebelumnya, riwayat melahirkan
ibu hamil dengan hiperglikemia lebih besar, bayi besar atau ≥ 4000 gram, adanya glukosuria
pada penelitian ini ditemukan 1 ibu hamil pada kehamilan ini, dugaan macrosomia dan
dengan hiperglikemia dengan usia 39 tahun. polihidramnion pada kehamilan ini serta berat
Untuk karakteritik BMI ibu sebelum hamil ≥ 24 badan ibu selama kunjungan antenatal ≥ 90 kg.
kg/m2 yang memiliki risiko tinggi terjadinya Sebanyak 38 ibu hamil yang memiliki
hiperglikemia saat kehamilan terdapat 13 ibu risiko tinggi terjadinya hiperglikemia saat
hamil. 1 ibu hamil obesitas (BMI sebelum hamil kehamilan dilanjutkan diperiksa dengan kadar
≥ 30 kg/m2) tidak mempunyai faktor risiko gula darah sewaktu dilanjutkan dengan kadar
hiperglikemia saat kehamilan. Ibu tersebut gula darah puasa, apabila hasilnya 140-199
selalu menjaga kehamilannya agar tetap sehat, mg/dL kemudian dilakukan pemeriksaan tes
rutin mengikuti senam hamil tiap minggu, toleransi glukosa oral (TTGO) sesuai standar
menjaga aktivitas, dan menjaga pola makannya. Perkeni (Tamayo. 2016; Karagiannis. 2010).
Ada satu ibu hamil yang memiliki BMI Pada penelitian ini hanya ditemukan 1 ibu
ibu sebelum hamil ≥ 24 kg/m2 disertai adanya hamil sudah ditegakkan diagnosis hiperglikemia
riwayat hiperglikemia pada ibu hamil atau DMG oleh dokter, ibu hamil tersebut
sebelumnya. Sehingga perlu diadakan berusia 39 tahun, BMI sebelum hamil normal,

137
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

memiliki paritas multigravida, memiliki riwayat Ibu hamil dengan hiperglikemia dengan kontrol
hiperglikemia pada kehamilan sebelumnya, ada yang buruk mempunyai risiko terjadinya
keluarga yang menderita DM, adanya abortus berulang 30-60%. Pada penelitian ini
glukosuria dalam kehamilan ini. Sehingga didapatkan 16,3% (13 ibu hamil) pernah
sesuai dengan teori bahwa ibu hamil dengan mengalami keguguran sebanyak 2 kali saat
hiperglikemia tidak selalu terlihat dari kondisi hamil, ada beberapa ibu hamil yang mengalami
fisiknya dan tidak mempunyai keluhan yang abortus sebanyak sekali selama masa
khas seperti keluhan pada penyandang DMT 2 kehamilannya. Abortus tersebut sering dialami
(ADA. 2017; Bilous. 2015). ibu hamil saat trimester pertama. Akan tetapi
Dari pertanyaan kuesioner tersebut ibu belum mengetahui abortus tersebut
didapatkan 11 faktor risiko tinggi terjadinya ibu dikarenakan terhadinya hiperglikemia atau
hamil dengan hiperglikemia yaitu Riwayat faktor yang lainnya. Ibu hamil dengan
Diabetes Mellitus pada keluarga, persentase hiperglikemia memiliki hubungan yang sangat
adanya riwayat DM dalam keluarga dalam signifikan unuk terjadinya abostus spontan
penelitian ini yaitu 21,3% (17 ibu hamil) riwayat (p<0,001). Sehingga 13 ibu hamil memiliki
DM dalam keluarga didominasi dari orang tua faktor risiko untuk terjadinya ibu hamil dengan
ibu hamil (ayah atau ibu). Hiperglikemia pada hiperglikemia. (Purwaningrum. 2017)
ibu hamil merupakan faktor independen Cacat bawaan biasanya terjadi pada
terhadap kejadian DM dari riwayat keluarga kehamilan dengan hiperglikemi yang tidak
yang memiliki DM. Ibu hamil dengan riwayat terpantau sebelum hamil dan kontrol gula darah
keluarga DM mempunyai risiko yang lebih yang buruk pada trimester pertama. Menurut
besar mengalami hiperglikemi pada ibu hamil Unger & Foster dalam penelitian Choroni, 2008
dibanding ibu hamil tanpa riwayat keluarga DM malformasi organ meningkat 2-3 kali pada ibu
(Olagbuji. 2015). Dilihat dari fisik ibu hamil hamil dengan hiperglikemi dibanding ibu hamil
dengan riwayat keluarga DM hanya beberapa normal dan dapat meningkatkan mortalitas
yang terlihat gemuk, hal tersebut ibu hamil neonatal sebesar 30-50%.Penelitian lain di
menjaga pola hidup saat kehamilannya agar RSUD Dr. Sardjito tidak ditemukan hubungan
tidak obesitas. terjadinya malformasi pada janin dengan
Riwayat bayi lahir mati yang tidak kejadian ibu hamil dengan hiperglikemia. Pada
diketahui penyebabnya dan riwayat kematian penelitian ini hanya didapatkan 1,3% atau 1 ibu
bayi usia dini (0-7 hari) atau riwayat obstetri hamil yang memiliki riwayat melahirkan bayi
jelek dicurigai merupakan faktor risiko cacat bawaan, akan tetapi jawaban ibu pada
terjadinya hiperglikemi pada ibu hamil. Pada kuesioner tidak memiliki riwayat hiperglikemi
penelitian ini terdapat masing-masing sejumlah saat kehamilan sebelumnya, pada kehamilan ini
3,8% atau 3 ibu hamil yang mempunyai riwayat ibu juga belum diperiksa adanya kandungan
mehalirkan bayi mati tanpa diketahui glukosuria atau tidak, kemungkinan pada
penyebabnya dan riwayat kematian bayi usia kehamilan sebelumnya gula darah ibu juga
dini (0-7 hari). Hiperglikemia pada ibu hamil belum diperiksa (Istiyana. 2016).
menjadi faktor prognosis negatif yang penting Makrosomia dalam penelitian ini
dan berhubungan dengan luaran neurologis didapatkan hasil riwayat ibu melahirkan bayi
pada anak jangka panjang. Riwayat infertilitas besar (≥ 4000 gram) atau makrosomia ada 7,5%
yang disebabkan sindrom polikistik ovarium (6 ibu hamil). Sedangkan dugaan makrosomia
mempunyai faktor risiko relatif dengan pada kehamilan ini ada 6,3% (5 ibu hamil).
hiperglikemia pada ibu hamil 1,65% Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
(Khooshideh, 2008). makrosomia pada janin antara lain ibu dengan
DM meningkatkan risiko terjadinya obesitas, DM type 2, kehamilan lebih bulan atau
keguguran berhubungan ketidakadekuat kontrol serotinus, multiparitas, orang tua bertubuh besar
glikemik fase embrionik (7 minggu pertama). atau berat badan yang berlebihan selama

138
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

kehamilan (≥ 90 kg), usia ibu, riwayat bayi melakukan uji validitas dan reliabilitas kasus
makrosomia sebelumnya, multiparitas, janin polihidramnion masih kurang diperhatikan
laki-laki dan ras (Darlin. 2014). biasanya kasus ini ditemukan saat bayi sudah
Dari ibu hamil yang memiliki riwayat lahir yang memiliki berat bayi lahir rendah akan
melahirkan bayi besar ≥ 4000 gram, pada tetapi saat ibu hamil perutnya terlihat sangat
kehamilan ini tidak ditemukan dugaan besar.
makrosomia, ada ibu hamil yang belum Glukosuria atau adanya kandungan gula
memeriksakan kandungannya dengan USG darah dalam urin sebenarnya tidak digunakan
untuk mengetahui taksiran berat janin dengan untuk skrining, apabila tersedia peralatan untuk
alasan belum cukup umur atau akan memeriksa KGD. Jika peralatan untuk
memeriksakannya pada kunjungan antenatal memeriksa KGD tidak tersedia maka
ini. Tidak adanya perbedaan berat bayi lahir pemeriksaan tes reduksi urin untuk mengecek
antara ibu hiperglikemi dan ibu non- adanya glukosuria digunakan sebagai perkiraan
hiperglikemi pada hasil penelitian Cholidah saja. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa
(2015) membuktikan bahwa hiperglikemia perbandingan sama antara jawaban belum
bukan faktor independen terhadap bayi lahir. diperiksa dan tidak, ada 48,8% (39 ibu hamil)
(Maple-brown. 2013) menjawab belum diperiksa gula darah dalam
Riwayat Hiperglikemia pada kehamilan urinnya, 50% (40 ibu hamil) menjawab tidak
sebelumnnya mempunyai risiko berulangnya ada kandungan gula darah dalam urine dan
hiperglikemia pada kehamilan selanjutnya. hanya 1,3% (1 ibu hamil) terdapat gula darah
Prevalensi hiperglikemia pada ibu hamil dalam urinnya. Ibu hamil tersebut mengaku jika
berulang sebesar 35% dari ibu yang mengidap sudah mengetahui sejak usia kehamilan 24
hiperglikemia pada kehamilan sebelumnya. minggu mengingat pada kehamilan sebelumnya
Pada penelitian ini ada 5% (4 ibu hamil) juga terdapat riwayat hiperglikemia saat
memiliki riwayat hiperglikemia pada kehamilan kehamilan dan sekarang juga sudah didiagnosis
sebelumnya, akan tetapi pada kehamilan oleh dokter penyandang DM pada kehamilan.
sekarang belum dilakukan pemeriksaan Hasil dari wawancara dari sebagaian
berulang dengan kadar gula darah puasa besar dengan ibu hamil saat ibu mengisi
maupun tes TTGO. Diantara keempat ibu hamil kuesioner jawaban “tidak” biasanya ibu sudah
hanya satu ibu hamil yang sudah didiagnosis pernah di cek urinnya saat memeriksakan di
dokter mempunyai hiperglikemia pada Puskesmas setempat akan tetapi ibu tidak
kehamilan sekarang. mengetahui apa saja yang di cek kandungannya
Polihidramnion kelebihan cairan dalam urin tersebut, ibu hamil hanya diberitahu
amnion/ketuban sebesar 2000 ml. Kurang lebih bahwa hasilnya semua bagus. Sehingga belum
sekitar 18% dari seluruh ibu hamil diabetik diketahui semuanya apakah yang dicek dalam
mengalami polihidramnion saat kehamilan urin termasuk kadar gula darah dalam urin.
(Maryunani, 2008). Pada penelitian ini 36,3% Mengingat saat pengambilan data awal di Dinas
(29 ibu hamil) mengaku belum memeriksakan Kesehatan Kabupaten Sragen hanya beberapa
cairan air ketuban karena belum cukup umur puskesmas di Kabupaten Sragen yang diperiksa
atau akan memeriksakan pada kunjungan ini, gula darah sewaktu dan gula darah dalam urin
sedangkan ada 2,5% (2 ibu hamil) menjawab itupun tidak semua ibu hamil dilakukan
ada dugaan polihidramnion pada kehamilan pemeriksaan, hanya dilakukan beberapa ibu
saat ini. Kedua ibu hamil ini mengetahui hamil saja.
adanya polihiramnion dari pemeriksaan bidan Faktor risiko utama diabetes maternal
desa disekitar rumahnya dan akan adalah berat badan yang berlebih dan
memeriksakan dengan USG ketika kunjungan. peningkatan berat badan yang melebihi batas
Hasil wawancara dengan bidan desa di normal selama hamil >0,5 kg tiap minggu.
Puskesmas Kecamatan Ngrampal saat Obesitas termask faktor risiko untuk terjadinya

139
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

hiperglikemia pada ibu hamil yang akan PENUTUP


menyebabkan komplikasi pada bayinya seperti
makrosomia. Prevalensi DM sejalan dengan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tingkat obesitas, semakin berat tingkat obesitas, 38 ibu hamil dari 80 ibu hamil yang diperiksa
prevalensi DM semakin tinggi (Osok. 2017). memiliki risiko tinggi untuk terjadinya
Pada penelitian ini didapatkan ibu hamil yang hiperglikemia pada kehamilan dengan
berat badan selama kunjungan antenatal ≥ 90 kg karakteristik sebagai berikut, umur yang
sebanyak 2,5%(2 ibu hamil) berat badan kedua memiliki risiko paling banyak pada 26-34 tahun
ibu hamil tersebut adalah 90 kg dan 92 kg. dan umur ≥ 35 tahun. Untuk BMI ibu sebelum
Kedua ibu hamil tersebut obesitas akan tetapi hamil menunjukkan paling banyak yang
ibu tersebut belum dilakukan pemeriksaan gula mempunyai risiko pada BMI normal sedangkan
darah oleh dokter. BMI sebelum hamil ≥ 24-30 kg/m2 hanya 13
Pada penelitian ini terdapat 5% (4 ibu ibu hamil. Untuk paritas ibu hamil yang paling
hamil) yang mengalami obesitas satu banyak memiliki risiko hiperglikemia pada
diantaranya adanya riwayat hiperglikemia pada paritas multigravida. Sehingga setiap kategori
ibu hamil sebelumnya. 18 ibu hamil yang umur, BMI sebelum hamil dan paritas
memiliki risiko tinggi terjadinya hiperglikemia ditemukan ibu hamil yang memiliki risiko tinggi
pada kehamilan pada penelitian ini terdapat 4 terhadap terjadinya hiperglikemia saat
ibu hamil yang memiliki IMT ≥ 24 kg/m2. kehamilan.
Sehingga perlu diadakan pemeriksaan lebih Pada penelitian ini hanya menggunakan
lanjut. Mengingat obesitas merupakan faktor kuesioner sebagai skrining, diharapkan untuk
risiko mayor hiperglikemia pada ibu hamil penelitian selanjutnya disamping menggunakan
Metzger dan O’Sullivan telah membuktikan kuesioner perlu dilakukan pemeriksaan minimal
adanya hubungan antara berat badan sebelum dengan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu
hamil yang obes dengan hiperglikemia pada ibu pada semua ibu hamil yang memeriksakan
hamil (Dewi. 2010). kandungannya di pelayanan kesehatan.
Ada beberapa ibu yang belum
mengetahui kondisinya sendiri karena memang DAFTAR PUSTAKA
belum diperiksa atau belum diketahui sehingga
beberapa item pertanyaan seperti riwayat DM Abu-heija, A.T. dan Al-Kalbani, M.A. 2017. Effects
dalam keluarga, riwayat hiperglikemia pada of maternal age, parity and pre-pregnancy
kehamilan sebelumnya, gula darah dalam urin, body mass index on the glucose challenge test
dugaan makrosomia dan polihidramnion dalam and gestational diabetes mellitus. Journal of
Taibah University Medical Sciences, 12(4): 338-
kehamilan ini respon ratenya tidak 100 %.
42
Dari wawancara dengan ibu hamil yang
ADA, 2017. Management of Diabetes in Pregnancy.
belum mengetahui keadaanya, seperti pada item Diabetes Care, 40(Suppl 1) : 114–19
riwayat hiperglikemia pada kehamilan Akmal, D.M., Razek, A. R. A. A., Musa, N., El-
sebelumnya, adanya glukosuria saat kehamilan Aziz, A. G. A. 2017. Incidence, risk factors
ini belum diperiksa selama pemeriksaan and complications of hyperglycemia in very
kehamilannya dipelayanan kesehatan. Lain low birth weight infants. Egyptian Pediatric
halnya pada item dugaan makrosomia dan Association Gazette.1–8
polihidramnion pada kehamilan ini ibu hamil Benhalima, K., Devlieger, R., dan Van Assche A.
2015. Screening and Management of
menjawab belum diperiksia karena mengaku
Gestasional Diabetes. Best Practice & Research
belum cukup umur untuk memeriksakan dengan
Clinical Obstetrics & Gynaecology. 29(3):339-49
USG atau akan memeriksakan pada kunjungan Biade, D.R., Wibowo, T., Wandita, S., dan Julia M.
antenatal kali ini. 2016. Faktor Risiko Hiperbilirubinemia pada
Bayi Lahir dari Ibu Diabetes Melitus. Sari
Pediatri, 18(1): 6–11

140
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

Bilous, R. dan Donelly, R. 2015. Buku Pegangan Boyle, J., Sayers, S., Shaw, J., Zimmet, P.,
Diabetes Edisi ke 4. Jakarta: Bumi Medika Dea, Kerin O. 2013. Pregnancy and Neonatal
Cholidah, E.N. dan Wirjatmadi, B. 2015. Tidak ada Diabetes Outcomes in Remote Australia (
perbedaan berat bayi lahir antara ibu diabetisi PANDORA ) study. BMC Pregnancy and
dan ibu non-diabetisi. Media Gizi Indonesia. Childbirth. 13(221):2–8
10(2):123–7 Maryunani, A. 2008. Buku Saku pada Kehamilan,
Darling, A.M., Liu, Enju, Aboud, S., Urassa, W., Jakarta: Trans Info Media
Spiegelman, D., Fawzi, W. 2014. Maternal Mathiesen, E.R., 2016. Pregnancy Outcomes in
hyperglycemia and adverse pregnancy Women With Diabetes d Lessons Learned
outcomes in Dar es Salaam, Tanzania. From Clinical Research : The 2015 Norbert
International Journal of Gynecology and Obstetrics. Freinkel Award Lecture. Diabetes Care.
125(1):22–27 39(12): 2111-7
Dewi, R. 2010. Prevalensi dan Faktor yang Olagbuji, B.N., Atiba, Adeniran S., Olofinbiyi,
Berhubungan dengan Gestasional Diabetes Babatunde A., Akintayo, Akinyemi A.,
Mellitus di Kabupaten Sukoharjo. Tesis. Awoleke, Jacob O., Ade-ojo, Idowu P.,
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Fasubaa, Olusola B. 2015. Prevalence of and
Fawole, A., Ezeasor C., Bello F.A., Roberts A., risk factors for gestational diabetes using 1999
Awoyinka B.S., Tongo O., Adeleye J.O., , 2013 WHO and IADPSG criteria upon
Ipadeola A. 2014. Effectiveness of a implementation of a universal one-step
Structured Cheklist of Risk Factors in screening and diagnostic strategy in a sub-
Identifiying Pregnant Women at Risk of Saharan African population. European Journal
Gestational Diabetes Mellitus : a cross- of Obstetrics and Gynecology. 189:27–32
sectional study. Nigerian Journal of Clinical Oroh, Arlia, Loho, M., dan Mongan, S., 2015.
Practice.17(4): 495–501 Kaitan Makrosomia dengan Diabetes Mellitus
Hermanto T.J. dan Pranoto, A. 2014. Konsensus Gestasional di Bagian Obsgin BLU RSUP
Pedoman Diagnosis dan Terapi Diabetes Prof. Dr. R. D. Kandau Manado. Jurnal e-
Mellitus Gestasional (DMG). PIT POGI XXI Clinic(eCl). 3(2): 721-5
Denpasar. Agustus 2014 Osok, S., Wantania, J.J.E., dan Mewengkang, M.E.
Istiyana, D.T., Hartoyo, E. dan Sukmana, B.I. 2016. 2017. Gambaran Kehamilan dengan Luaran
Hubugan antara Ibu Penderita pre- Makrosomia periode Januari-Desember 2014
Gestasional Diabetes Mellitus dengan Risiko di RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
Kelahiran Bayi Cleft Lip and Palate. Dentino, Jurnal e-Clinic, 5(1) : 1-6
Jurnal Kedokteran Gigi. I(1) :32–6. Pamolango, M.A., Wantouw, Benny, Sambeka,
Karagiannis, T., Bekari, E., Manopoulos, K., Paletas, Jolie. 2013. Hubungan Riwayat Diabetes
K., dan Tsapas, A. 2010. Gestational Diabetes Mellitus pada Keluarga dengan Kejadian
Mellitus: Why screen and How to diagnose. Diabetes Mellitus Gestasional pada Ibu Hamil
Hippokratia. 14(3).151–4 di PKM Bahu Kec. Malalayang Kota
Kennelly, M.. & McAuliffe, F.., 2016. Prediction and Manado. ejournal keperawatan. 1(1): 1-6
prevention of Gestational Diabetes : an update Pei-Chao, L., Chich-Hsiu, H., Te-Fu, C., Kuan-Chia,
of recent literature. European Journal of L., Yu-Yun, H., Tzeng, Ya-Ling. 2016. The
Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. Risk Factors for Gestational Diabetes
Jul (202) : 92-8 Mellitus: A Retrospective Study. Midwifery.
Khooshideh, M. dan Shahriani, A. 2008. Comparison 42: 16–20
of universal and risk based screening strategies Purnamasari, D., Waspadji, S., Adam, J.M.F.,
for gestational diabetes mellitus. Shiraz E- Rudijanto, A., Tahapary, Dicky. 2013.
Medical Jurnal. 30(2):115–24 Indonesian Clinical Practice Guidelines for
Maple-brown, L.J., Brown, A., Lee, I-lynn, Connors, Diabetes in Pregnancy. JAFES. 28(1):9–13.
C., Oats, J., Mcintyre, Harold D., Whitbread, Purwaningrum, E.D. dan Fibriana, A.I., 2017. Faktor
C., Moore, E., Longmore, D., Dent, G., Risiko Kejadian Abortus Spontan. Higea
Corpus, S., Kirkwood, M., Svenson, S., Public Health Unnes. 1(3):84–94.
Dokkum, P. V., Chitturi, S., Thomas, S., Sugianto, 2016. Diabetes Melitus dalam
Eades, S., Stone, M., Harris, M., Inglis, C., Kehamilan.Jakarta: Erlangga.
Dempsey, K., Dowden, M., Lynch, M.,

141
Imamah I. C., Niken S. D. K./Gambaran Karakteristik Ibu / HIGEIA 1 (4) (2017)

Sun, Y., dan Zhao, H., 2016. The effectiveness of Tamayo, T., Tamayo, M., Rathmann W., dan
lifestyle intervention in early pregnancy to Potthoff P. 2016. Prevalence of Gestational
prevent gestational diabetes mellitus in Diabetes and Risk of Complication before and
Chinese overweight and obese women : A after Initiation of a General Systematic two-
quasi-experimental study. Application Nursing step Screening Strategy in Germany. Diabetes
Research. 30:125–30. Research and Clinical Practice, 115: 1-8

142

Anda mungkin juga menyukai