Oleh:
Syarifah Fauziyah
41211396100051
Pembimbing
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan bimbingan-Nya saya
dapat menyelesaikan laporan kasus ujian yang berjudul “Diabetes Melitus
Gestasional”. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang menyampaikan risalahnya. Tugas Diskusi Topik ini
disusun sebagai salah satu tugas Kepaniteraan Klinik Obsetri dan Ginekologi RSUP
Fatmawati Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. dr. Eva Roria
Silalahi, Sp. OG (K), Subsp. KFM selaku pembimbinga yang telah memberikan
arahannya dalam pengerjaan diskusi topik ini di RSUP Fatmawati.
Atas keterbatasan penulis, penulis memohon maaf atas kekurangan dan
kesalahan yang ada dan berharap dapat memperbaikinya di masa yang akan datang
agar laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Syarifah Fauziyah
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB I..................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
BAB II................................................................................................................... 6
2.1 Definisi............................................................................................................ 6
2.2 Epidemiologi................................................................................................... 6
2.5 Patofisiologi.................................................................................................... 8
2.7 Diagnosis.......................................................................................................11
2.9 Prognosis...................................................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
hipoglikemia perinatal. Dampak jangka panjang dapat menyebabkan risiko obesitas
dan diabetes melitus tipe 2 baik pada ibu maupun anaknya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
a. Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah gangguan toleransi glukosa
yang pertama kali ditemukan pada wanita yang sedang hamil. DMG
merupakan keadaan pada wanita yang sebelumnya belum pernah
didiagnosis diabetes kemudian menunjukkan kadar glukosa tinggi
selama kehamilan.
b. Diabetes pragestasional atau overt diabetes atau preexiting: ibu hamil
yang sudah diketahui mengidap diabetes sebelum kehamilan :
- Riwayat kadar gula tinggi dengan glukouri atau ketoasidosis
- Kadar gula sewaktu ˃ 200 mg / dl dengan gejala trias (polidipsi,
poliuri dan berat badan turun yang tidak bisa dijelaskan )
- Kadar gula puasa ˃ 125 mg/dl
- Tergantung Insulin 6
2.2 Epidemiologi
Prevalensi DMG terus meningkat selama 20 tahun terakhir yakni menjadi
diatas 10% dari populasi ibu hamil. Secara global, 16,2% (21,3 juta) kelahiran
hidup berhubungan dengan hiperglikemia dalam kehamilan, dimana 86,4%
disebabkan DMG, 6,2% disebabkan oleh diabetes tipe 1 (DM tipe 1) atau
diabetes tipe 2 (DM tipe 2) yang sudah ada sebelumnya, dan 7,4% disebabkan
DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang pertama kali terdeteksi selama kehamilan. Studi
meta-analisis tahun 2018 pada populasi ibu hamil di Asia Timur dan Asia
Tenggara menunjukkan prevalensi gabungan DMG sebnayak 10,1% dan
banyak dijumpai di negara-negara dengan rata-rata penghasilan rendah maupun
menengah.1
Studi prevalensi DMG di Indonesia masih sangat sedikit. Menurut hasil
rikesdas 2013 menyatakan bahwa prevalensi DM di Indonesia 5,7% dan 26,3%
sudah terdiagnosa sedangkan 73,7% tidak terdiagnosa. GDM di Indonesia
sebelum tahun 2000 sebesar 1,9%-3,6% pada kehamilan tanpa penjelasan
6
tentang usia khemilan. Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyulit medik
yang sering terjadi selama kehamilan. Angka kejadian 3-5% dari semua
kehamilan. Peningkatan angka kematian dan angka kesakitan perinatal pada
kehamilan dengan DM berkolerasi langsung dengan kondisi hiperglikema pada
ibu. Tanpa manajemen glukosa yang tepat, DMG dikaitkan dengan peningkatan
komplikasi perinatal dan risiko penyakit metabolik di masa depan pada ibu dan
anak.2,3
7
Gambar 1: Penapisan Risiko DMG menurut karakteristik Klinis dan Etnis Ibu7
2.5 Patofisiologi
Dalam kondisi normal selama kehamilan akan terjadi peningkatan kadar
hormone estrogen dan progesterone maternal dapat meningkatkan hyperplasia
sel β pancreas, sehingga meningkatkan pelepasan insulin. Pada trimester 2 dan
selanjutnya peningkatan hubungan fetomaternal akan mengurangi sensitivitas
insulin maternal. Resistensi insulin akan meningkat tiga kali lipat dibanding
kondisi sebelum kehamilan terjadi. Hal ini akan ditandai dengan adanya defek
post receptor yang menurunkan kemampuan insulin untuk memobilisasi
GLUT4 dari dalam sel ke permukaan sel.
Hal tersebut terjadi karena adanya sekresi hormon-hormon yang terkait
dengan kehamilan seperti estrogen, progesterone, chorionic gonadotropin
laktogen, prolactin, sehingga dalam kondisi hamil terjadi peningkatan massa sel
β pankreas dan peningkatan kadar insulin. Biasanya pada kondisi hamil
pankreas dapat memproduksi insulin sekitar 3 kali jumlah normal untuk
mengatasi efek hormon kehamilan pada peningkatan kadar glukosa darah dan
pembentukan sumber energi tubuh, namun pada beberapa wanita tidak dapat
meningkatkan produksi insulinnya sehingga terjadi kondisi hiperglikemia
kehamilan atau DMG (diabetes mellitus gestasional).
8
Temuan baru menunjukkan adanya defek post receptor jalur pemberian
sinyal pada plasenta wanita hamil yang mengalami diabetes dan obesitas.
Temuan lain menunjukkan bahwa gangguan post receptor pemberian sinyal
insulin dibawah regulasi maternal bersifat selektif dan tidak diregulasi oleh
janin. Temuan baru-baru ini mengindikasikan bahwa kondisi DMG dipicu oleh
loading antigen fetus sendiri. Interaksi antara human lucocyt antigen G (HLA-
G) dan nuclear factor-kB (NFkB) diindikasikan sebagai penyebab timbulnya
DMG.
Pada wanita GDM ada juga yang memiliki bukti autoimmune sel islet.
Prevalensi dilaporkan antibody sel islet pada wanita GDM berkisar 1,6-3,8%.
Prevalensi autoantibody lain, termasuk insulin dan antibody asam glutamate
dekarboksilase menjadi variabel yang berperan pada GDM, dan wanita-wanita
seperti ini yang menghadapi resiko untuk mengembangkan bentuk autoimun
diabetes dikemudian hari. Akhirnya 5% dari kasus GDM ditemukan
ketidakmampuan dari sel β pankreas untuk mengkompensasi resistensi insulin,
efek dari kecacatan sel β pancreas ini adalah mutasi pada glucokinase. 8,9
9
2.6 Gejala Klinis dan Komplikasi
Pada wanita dengan DMG sering ditemukan tanpa gejala, dan bisa juga
ditemukan dengan gejala klasik DM seperti sering BAK, sering haus, mudah
lapar dan gejala lainnya mudah lelah, berat badan turun, mata buram, mual, luka
yang sulit sembuh, dan kesemutan.
10
kelainan jantung kongenital. Kejadian di atas berbanding lurus dengan kenaikan
kadar HBA1C maternal. 8, 9,10,11
2.7 Diagnosis
Banyak badan internasional mengadvokasi skrining universal dan deteksi
DMG sebagai strategi untuk mengurangi keterlambatan diagnosis dan
meningkatkan hasil kehamilan. Namun, ini tidak dipatuhi secara global,
terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Biaya tinggi
dan tantangan teknis dari tes toleransi glukosa oral (TTGO), gold standard
untuk diagnosis DMG, telah mengakibatkan banyak negara menggunakan
skrining selektif berbasis faktor risiko sebagai landasan diagnosis DMG.
11
untuk mengalami DMG menurut karakteristik ibu hamil, kelompok risiko
berdasarkan karakteristik klinis, dan kadar glukosa darah sesaat, baik vena
maupun kapiler, sesuai kesiapan fasilitas kesehatan.
2.8 Tatalaksana
Prinsip penerapan komponen penatalaksanaan DMG terdiri dari :
1. Terapi Nutrisi Medis
Terapi nutrisi yang dieberikan melalui perencanaan makan yang
terstruktur untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Dengan tujuan
tercapainya target kontrol glikemik dan peninkatan berat badan ibu hamil
yang sesuai sekaligus mengendalikan risiko terjadinya peningkatan ketosis.
12
Sampai saat ini belum terdapat panduan nutrisi yang baju terhadap ibu
dengan DMG. Akan tetapi beberapa studi melaporakan bahwa terapi nutrisi
memperbaiki rentang kadar glukosa darah ibu dan menurunkan kejadian
bayi besar (LGA).12
Proporsi makronutrien pada TNM ibu dengan DMG adalah
karbohidrat minimum 175 gram (700 kalori), protein minimum 71 gram
(300 kalori), dan lemak minimum 56 gram (500 kalori), serta serat minimum
28 gram. Jumlah dan jenis karbohidrat akan berpengaruh terhadap kadar
glukosa darah, terutama pascaprandial (setelah makan).13
Proporsi karbohidrat sebesar maksimal 50% dari total kebutuhan
kalori dan menggunakan karbohidrat dengan indeks glikemik yang rendah
lebih disarankan. Konsumsi karbohidrat kompleks (tinggi serat dan rendah
indeks glikemik) dan membatasi asupan lemak jenuh dapat memperbaiki
profil glikemik, mencegah peningkatan resistensi insulin patologis, dan
menurunkan risiko penambahan lemak janin yang berlebih.
Rekomendasi pengaturan gizi pada ibu DMG adalah sbb.:
• 25–30 kkal/kg + 50 kkal pada trimester 1
• 25–30 kkal/kg + 250 kkal pada trimester 2
• 25–30 kkal/kg + 450 kkal pada trimester 3
Contoh menu ibu hamil dengan kalori total/hari sebesar 1700 kkal, 1900
kkal, dan 2100 kkal.13, 14 terdapat pada tabel berikut :
13
Gambar 5: Contoh Diet Wanita Hamil dengan DM14
14
Gambar 6 : Rekomendasi latihan fisik pada Ibu hamil
Latihan fisik merupakan kontraindikasi pada beberapa keadaan yang
menyertai ibu dalam kehamilan seperti gangguan hemodinamik terkait
kardiovaskular, abnormalitas restriktif paru-paru, inkompetensi serviks, dll.
Demikian pula latihan aktivitas fisik yang sedang ibu hamil lakukan harus
segera dihentikan bila timbul keadaan yang membahayakan ibu maupun
janin. 15,16
15
3. Pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri oleh ibu hamil
maupun pendamping
Target optimal kendali glukosa darah yang ingin dicapai melalui
penatalaksanaan ibu DMG adalah sebagai berikut:
• Glukosa darah puasa dan sebelum makan <95 mg/dL
• Glukosa darah setelah 1 jam <140 mg/dL
• Glukosa darah setelah 2 jam <120 mg/dL
Pada ibu DMG yang dikelola dengan cara terapi nutrisi medis, latihan
fisik dan/atau pemberian metformin, maka pemantauan kadar glukosa darah
dilakukan dengan cara pemeriksaan kadar glukosa darah puasa serta glukosa
darah 1 jam atau 2 jam sesudah makan dengan porsi harian yang paling
besar. Masing-masing pemeriksaan dilakukan dengan frekuensi 2 kali
dalam seminggu.11
16
Ibu hamil dan suami harus diberikan informasi bahwa metformin sama
seperti insulin dapat melintasi plasenta. Dosis metformin dititrasi sesuai
pencapaian target glukosa darah, dimulai dengan 1–2 tablet 500 mg/hari.
Perubahan dosis dilakukan setiap 10 hari. Dosis maksimal metformin adalah
2000 mg/hari.18
5. Pemantauan dan pengendalian berat badan ibu dalam kehamilan
Peningkatan berat badan maternal yang berlebih merupakan faktor
risiko obesitas baik pada ibu maupun bayi yang dilahirkan. Primipara
obesitas yang mengalami peningkatan BB >20 kg memiliki risiko tinggi
untuk mengalami retensi berat badan pascamelahirkan. Kedaan-keadaan ini
menunjukkan pentingnya pengendalian peningkatan berat badan ibu dalam
kehamilan yang adekuat.
17
pemantauan/evaluasi janin antennal\tal (anterpartum fetal surveillance)
seperti pada DMpG.
➢ Perawatan insentive untuk mendeteksi dan mengatasi kejadian
hipoglikemia, hipokalsemia dan hiperbilirubinemia pada neonatus.6
18
Daftar Pustaka
1. Pheiffer C, Dias S, Adam S. Intimate Partner Violence: A Risk Factor for
Gestational Diabetes. International Journal of Environmental Research and
Publicc Health. 19 Oktober 2020; 17 (7843).
2. Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2014. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
3. Whalen KL, Taylor JR. Gestational diabetes mellitus. In: Murphy JE, Lee
MW-L, eds. PSAP Book 1: Endocrinology/Nephrology. American College
of Clinical Pharmacy; 2017:7-26. doi:10.12968/hmed.2008.69.10.31315.
4. Kampmann U, Madsen LR, Skajaa GO, Iversen DS, Moeller N, Ovesen P.
Gestational diabetes: A clinical update. World J Diabetes. 2015;6(8):1065-
1072. doi:10.4239/wjd.v6.i8.1065.
5. Cheng YW, Chung JH, Kurbisch-Block I, Inturrisi M, Shafer S, Caughey
AB. Gestational weight gain and gestational diabetes mellitus: perinatal
outcomes. Obstet Gynecol. 2008;112(5):1015-1022.
doi:10.1097/AOG.0b013e31818b5dd9
6. Pogi Panduan Pentalaksanaan Kehamilan dengan Diabetes Melitus. Diakses
dari: https://pogi.or.id/publish/download/pnpk-dan-ppk/, Pada : 26 Januari
2023.
7. Zhu W-W, Yang H-X, Wei Y-M, et al. Evaluation of the value of fasting
plasma glucose in the first prenatal visit to diagnose gestational diabetes
mellitus in china. Diabetes Care. 2013;36(3):586-590. doi:10.2337/dc12-
1157.
8. Murphy VE, Smith R, Giles WB, Clifton VL. Endocrine regulation of
human fetal growth: the role of the mother, placenta and fetus. Endocrine
Reviews. 2006;27(2):141-69.
9. M. H. Gestational Diabetes Mellitus: past, present and future. International
Diabetes Monitor. 2002;14(1):1-7.
10. American Diabetes Assosiation, 2015.Management of Diabetes in
Pregnancyhttp://care.diabetesjournals.org/content/diacare/38/Supplement_
1/S77.full.pdf,diakses 26-01-2023.
19
11. PERKENI. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Hiperglikemia dalam
Kehamilan 2021. Jakarta.PB PERKENI.
12. Martis R, Crowther CA, Shepherd E, Alsweiler J, Downie MR, Brown J.
Treatments for women with gestational diabetes mellitus: an overview of
Cochrane. systematic reviews. Cochrane database Syst Rev
2018;8(8):CD012327. doi:10.1002/14651858.CD012327.pub2.
13. Hernandez TL, Anderson MA, Chartier-Logan C, Friedman JE, Barbour
LA. Strategies in the nutritional management of gestational diabetes. Clin
Obstet Gynecol. 2013;56(4):803-815doi:10.1097/GRF.0b013e3182a8e0e5
14. Takashi Sugiyama. Management of Gestational Diabetes Mellitus. J Japan
Med Assoc JMAJ. 2011;54(5):293-300.
15. The American College of Obstetricians and Gynaecologists. ACOG
Committee Opinion No. 804: Physical Activity and Exercise During
Pregnancy and the Postpartum Period. Obstet Gynecol. 2020;135(4):e178-
e188. doi:10.1097/AOG.0000000000004267
16. Padayachee C, Coombes JS. Exercise guidelines for gestational diabetes
mellitus. World J Diabetes. 2015;6(8):1033-1044. doi:10.4239/wjd.v6.i8.
17. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Diagnosis Dan
18. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Gestasional. PB Perkeni; 1997.
19. Feig DS, Berger H, Donovan L, et al. Clinical Practice Guidelines Diabetes
and Pregnancy Diabetes Canada Clinical Practice Guidelines Expert
Committee Pre-Existing Diabetes Preconception and During Pregnancy.
Can J Diabetes.. 2018;42:S255-282. https://doi.org/ 10.1016/j.jcjd.
20. National Institute for Health and Care Excellence. Diabetes in pregnancy
management from preconception to the postnatal period. Nice. Published
2015. https://www.nice.org.uk/guidance/ng3
20