BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................................2
BAB II. PEDOMAN TATA NASKAH......................................................................................3
A. KETENTUAN UMUM................................................................................................3
B. PENYELENGGARAAN TATA NASKAH................................................................4
C. PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI........................................7
BAB III. PENGENDALIAN DOKUMEN...............................................................................17
A. CARA PENYUSUNAN DOKUMEN.......................................................................17
B. CARA PENGESAHAN DOKUMEN........................................................................17
C. SOSIALISASI DOKUMEN......................................................................................17
D. PENCATATAN DOKUMEN, DISTRIBUSI DAN PENARIKAN DOKUMEN.....17
E. CARA PENYIMPANAN DOKUMEN.....................................................................18
F. PENATAAN DOKUMEN.............................................................................................18
G. REVISI ATAU PERUBAHAN DOKUMEN............................................................18
H. CARA PEMUSNAHAN DOKUMEN.......................................................................19
LAMPIRAN..............................................................................................................................20
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan yang dilakukan dengan
membangun sistem manajemen mutu. Untuk membangun dan membakukan sistem
manajemen mutu, sistem pelayanan, perlu disusun pengaturan-pengaturan (regulasi) internal
yang menjadi dasar dalam pelayanan di klinik. Penulisan regulasi ini diatur dalam bentuk
Pedoman Tata Naskah yang berisi dua jenis naskah, yaitu naskah yang berupa produk hukum
(regulasi) dan naskah yang bukan berupa produk hukum (naskah dinas).
Untuk mempersiapkan dokumen-dokumen tersebut perlu disusun Pedoman
Pengendalian Dokumen yang akan berisi tentang pedoman penulisan tata naskah dan
pengelolaan dokumen yang ada di Klinik. Tujuan disusunnya pedoman ini adalah tersedianya
pedoman bagi Penanggung Jawab klinik, penanggung jawab unit, Tim Mutu dan pelaksana
kegiatan dalam menyusun dokumen
BAB II. PEDOMAN TATA NASKAH
A. KETENTUAN UMUM
Pedoman tata naskah ini diperuntukkan bagi penyusunan dokumen yang berupa
produk hukum (regulasi) dan dokumen yang bukan produk hukum (naskah dinas). Berikut
adalah definisi operasional dari istilah-istilah dalam pengendalian dokumen ini:
1. Klinik adalah Klinik Pratama Sido Waras.
2. Tata naskah adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format,
penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi, dan penyimpanan naskah dinas serta
media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
3. Regulasi internal adalah seluruh dokumen yang yang menjadi dasar dalam pelayanan di
Klinik, yaitu:
a. Regulasi Penyelenggaraan Manajemen Klinik:
1) Kebijakan Penanggung Jawab Klinik
2) Pedoman Mutu/ Manual Mutu,
3) Pedoman-pedoman Manajemen Pelayanan
4) Standar Operasional Prosedur (SOP)
5) Rencana Strategi Bisnis
6) Rencana Anggaran Biaya
7) Kerangka Acuan Kegiatan
4. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional serta
penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
5. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukkan jabatan atas nama klinik yang
ditempatkan di bagian atas kertas.
6. Kebijakan Penanggung Jawab Klinik adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang bersifat penetapan, individual, konkrit dan final.
7. Surat adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban
atau saran.
8. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat sebagai
tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran suatu hal.
9. Pedoman mutu atau manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu.
10. Pedoman/panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah
yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan.
11. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan proses pekerjaan rutin tertentu.
12. Rencana Strategi Bisinis (RSB) adalah rencana kerja lima tahun yang disusun sesuai
target kinerja sesuai visi misi, dan fungsi Klinik.
13. Rencana Anggaran Biaya (RAB), adalah proses penyusunan rencana kegiatan Klinik
pada tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau
sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
14. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) adalah kerangka yang disusun sebagai acuan dalam
melaksanakan program atau kegiatan di Klinik.
15. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses rapat.
16. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi keterangan atas
kehadiran seseorang.
17. Daftar tilik adalah adalah instrument yang dipergunakan untuk membantu menilai
kepatuhan terhadap SOP.
3. Penggunaan kertas
a. Kertas yang digunakan adalah HVS 70 gram.
b. Ukuran kertas untuk kebijakan, surat menyurat, dan dokumen-dokumen adalah A4.
4. Pengetikan dokumen
a. Menggunakan huruf Times New Roman, judul ukuran 13, isi naskah ukuran 12.
b. Spasi judul 1, spasi naskah 1,15.
5. Penomoran
a. Penomoran harus seragam sesuai dengan hirarki yang ditentukan.
b. Romawi besar: I, II,III…..
c. Kapital besar: A, B, C…….
d. Angka: 1. 2. 3.,……..
e. Huruf kecil: a. b. c………..
f. Angka kurung: 1) 2) 3)……….
g. Huruf kecil kurung: a) b) c)……….
h. Simbol bulat.
6. Pengkodean
Setiap dokumen diberikan kode sesuai kelompok pelayanan:
a. Administrasi Manajemen, dengan kode A;
b. Pelayanan Klinis / program, dengan kode B;
c. Standar Operasional Prosedur, disingkat SOP;
d. Daftar tilik disingkat Dt;
e. Kerangka Acuan Kegiatan disingkat KAK;
f. Surat Keputusan disingkat SK;
g. Kebijakan disingkat Kb;
h. Dokumen Eksternal disingkat Dek;
i. Manual Mutu disingkat MM;
j. Pedoman Mutu disingkat PM;
k. Audit Internal disingkat AI.
l. Urutan penomoran dokumen akreditasi meliputi: nomor urut penerbitan dokumen
berdasarkan jenis/singkatan untuk jenis dokumen/kode dokumen berdasarkan
kelompok pokja/bulan penerbitan dokumen /tahun penerbitan dokumen.
7. Tampilan
a. Tampilan diseragamkan dalam semua dokumen akreditasi.
b. SOP : Batas atas: 2 cm; batas kiri:2 cm; batas bawah: 2 cm, dan batas kanan: 2 cm.
c. KAK, SK/Kebijakan : Batas atas : 3 cm; batas bawah : 3 cm; batas kanan : 2 cm;
batas kiri : 3 cm.
9. Stempel
a. Stempel untuk naskah dinas dibubuhkan pada bagian kiri tanda tangan pejabat yang
menandatangani.
b. Stempel pengendalian dokumen disesuaikan dengan jenis dokumen, yaitu :
1) Untuk MASTER DOKUMEN, di cap di halaman 1.
2) Untuk DOKUMEN TERKENDALI, di cap di halaman 1
3) Untuk DOKUMEN KADALUWARSA, di cap di halaman 1
1. Penyusunan Kebijakan
a. Judul: huruf kapital
b. Nomor: sesuai sistem penomoran yang berlaku
c. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta
ditulis huruf kapital,
d. Konsideran:
1) Menimbang: memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menajadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf awal kata
menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri tanda baca titik dua (:), dan
diletakkan di bagian kiri. Konsideran menimbang diawali dengan
penomoran huruf kecil dan dimulai dengan kata bahwa, “b” huruf kecil, dan
diakhiri dengan tanda baca (;).
2) Mengingat: memuat dasar kewenangan dan peraturan perundang-undangan
yang memerintahkan pembuatan keputusan. Kata mengingat diletakkan di
bagian kiri sejajar dengan kata menimbang. Tata urutan perundangan sesuai
hirarki diberi nomor angka 1, 2 dan seterusnya dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
e. Diktum:
1) diktum “Memutuskan” ditulis simetris di tengah, dengan huruf kapital;
2) diktum“Menetapkan” dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata “Menimbang” dan “mengingat”, huruf awal kata menetapkan ditulis
dengan hurf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:);
3) nama keputusan sesuai dengan judul keputusan, ditulis dengan huruf kapital
diakhiri tanda baca titik (.).
f. Batang tubuh
1) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
dictum-diktum, misalnya:
kesatu :
kedua :
dst
2) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan keputusan, dan peraturan lainnya.
3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran dan pada halaman terakhir
ditandatangani pejabat yang menetapkan.
g. Kaki: memuat penandat anganan keputusan, terdiri atas:
1) tempat dan tanggal penetapan
2) nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
3) tanda tangan pejabat
4) nama lengkap pejabat yang menandatangani.
h. Penandatanganan: oleh Penanggung Jawab Klinik ditulis nama dengan huruf
kapital tanpa gelar
i. Lampiran:
1) halaman pertama dicantumkan nomor dan judul surat keputusan
2) halaman terakhir ditandatangani oleh Penanggung Jawab Klinik.
j. Kebijakan yang telah ditetapkan Penanggung Jawab Klinik tetap berlaku
meskipun terjadi penggatian pimpian klinik hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan.
k. Untuk kebijakan berupa peraturan, pada batang tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk bab-bab dan pasal-pasal.
Kata Pengantar
I. Pendahuluan,
A. Latar belakang
1. Profil organisasi
2. Kebijakan mutu
3. Proses pelayanan
B. Ruang lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hokum dan acuan
E. Istilah dan Definisi
VII. Penutup
Lampiran
Kata Pengantar
BAB I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Klinik
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
BAB II. Kendala dan Masalah
A. Identifikasi keadaan dan masalah
B. Penyusunan Rencana
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
D. Penyusnan Pelengkap Dokumen
BAB III. Indikator dan standar kinerja untuk tiap upaya dan jenis pelayanan klinik
BAB IV. Analisis Kinerja
BAB V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan Kegiatan
B. Rencana Anggaran
BAB VI. Pemantauan dan Penilaian
BAB VII. Penutup
Lampiran: matriks rencana kinerja lima tahunan klinik
5. Pedoman/Panduan
Pedoman/panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan,
sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur satu kegiatan.
4. Referensi Pedoman ….
5. Prosedur/ 1) …
Langkah – 2) …
langkah 3) …
6. Diagram Alir -
(jika dibutuhkan)
7. Unit terkait …
Histori Perubahan
No. Dokumen yang diubah Perubahan Dokumen Mulai Berlaku
1.
2.
3.
4.
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam table/kotak adalah: nama Klinik
dan logo, judu SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan
Penanggung Jawab Klinik, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan,
prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait boleh tidak diberi table/kotak.
d. Isi SOP :
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut:
1) Pengertian : diisi definisi judul SOP, berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.
3) Kebijakan : berisi kebijakan Penanggung Jawab Klinik yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan:
Keputusan Penanggung Jawab Klinik No. 188/SK/A/2/2019 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
4) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka.
5) Langkah-langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
6) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
7) Diagram alir/bagan alir : Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi
kerja sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram
alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya.
Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
diagram akir makor dan diagram alir mikro.
a) Diagram alir makro, meunjukkan kegiatan-kegiata secara garis besar
dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu symbol,
yaitu symbol balok :
b) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiata-kegiatan dari tiap
tahapan diagram makro, benuk symbol sebagai berikut:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Simbol keputusan : ya
?
tidak
o Penghubung:
o Dokumen :
o Arsip :
f. Evaluasi SOP
1) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun sekali
yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja.
2) Hasil evaluasi: SOP asih tetap bias dipergunakan atau SOP tersebut perlu
direvisi. Revisi SOP bias dilakukan sebagian atau seluruhnya.
3) Revisi perlu dilakukan bila:
• Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
• Adanya perkembangan ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan
• Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
• Adanya perubahan fasilitas
4) Revisi dicatat dalam rekaman historis perubahan pada tiap dokumen
8. Notulen
a. Semua kegiatan rapat dan pertemuan harus dibuat catatan notulen rapat.
b. Notulen dicatat dalam buku khusus yang memuat: hari/tanggal, acara, tempat,
waktu, jalan dan isi acara, dan tanda tangan notulis
9. Daftar Hadir
a. Digunakan untuk rapat, kunjungan tamu yang berbentuk pertemuan.
b. Format daftar hadir memuat: No, Nama, Jabatan, tanda tangan.
Σ ya
Compliance Rate (CR)¿ x 100 %
Σ ya+tidak
BAB III. PENGENDALIAN DOKUMEN
C. SOSIALISASI DOKUMEN
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut
perlu dilakukan pelatihan.
F. PENATAAN DOKUMEN
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen klinik dikelompokkan masing-
masing kelompok pelayanan dan diberikan daftar secara berurutan.
JUDUL SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
KLINIK
PRATAMA
SIDO WARAS Dwi Wulandono, S.H.
8. Pengertian ….
9. Tujuan Sebagai ….
Histori Perubahan
No. Dokumen yang diubah Perubahan Dokumen Mulai Berlaku
1.
2.
3.
4.
Lampiran 3. Contoh Surat Keputusan
TENTANG
PENETAPAN PENANGGUNGJAWAB PROGRAM DI KLINIK PRATAMA SIDO
WARAS,
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA SIDO
WARAS TENTANG … .
Kesatu : …
Kedua : …
Ketiga : …
Ditetapkan di : Sleman
pada tanggal :
Penanggung Jawab Klinik Pratama
Sido Waras,
Dwi Wulandono
Lampiran 4. Contoh Format Pendoman
PEDOMAN PELAYANAN …
KLINIK PRATAMA SIDO WARAS
Nomor: … /PD/A/VII/20…
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB IX PENUTUP
Lampiran 5. Format Naskah KAK
A. Pendahuluan
… ….
B. Latar Belakang
… ….
F. Sasaran
NOTULEN
Rapat :
Hari, tanggal:
Pukul :
Tempat :
Acara : 1. Pembukaan
2.dan seterusnya
3. Penutup
Pimpinan Rapat :
Ketua :…………………………………………………..
Notulis :………………………………………………….
PIMPINAN RAPAT/NOTULIS
NAMA JABATAN,
NAMA
Lampiran 8. Format Daftar Hadir
JUDUL KEGIATAN
HARI, TANGGAL
Mengetahhui,
Penanggung Jawab Klinik Pratama
Sido Waras,
JUDUL SOP
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
KLINIK
PRATAMA
SIDO WARAS
Unit :…
Nama Petugas :…
Tanggal Pelaksanaan : …
Tida Tidak
No Kegiatan Ya
k Berlaku
JUMLAH