Isi Budaya Fix
Isi Budaya Fix
PENDAHULUAN
Latar Belakang
pohon kehidupan (tree of life) karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar,
batang, daun dan buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan manusia sehari-
hari. Asal usul kelapa terdapat beberapa pendapat yakni bahwa kelapa berasal
dari Amerika selatan karena di wilayah ini banyak ditemui tanaman yang mirip
dengan kelapa dan kedua dari daerah Pasifik karena ditemui fosil kelapa dari
tanaman kelapa masih terbatas dan tanpa penambahan materi pendukung bagi
lebih 60 tahun, (3) manajemen tanaman kurang diperhatikan, (4) hama dan
petani terbatas, pasaran kelapa kurang berkembang, fluktuasi harga kopra tidak
stabil dan keragaman hasil tanaman kelapa (Mahmud dan Rusthamrin, 1989).
Pada awalnya bibit-bibit kelapa hibrida yang pertama kali ditanam dan
diusahakan oleh PT Riau Sakti United Plantations pada tahun 1986 didatangkan
langsung dari PTPN X Lampung4. Bibit-bibit kelapa hibrida tersebut dibeli oleh
pada awalnya hanya memproduksi buah kelapa hibrida saja yang kemudian
santan kelapa, minyak goreng, nanas kaleng, dan beberapa produk lainnya yang
dikelola sendiri oleh pabrik yang juga berada di bawah naungan perusahaan
yang sama.
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persiapan Lahan
1. Situasi
permukaan air tanah yang tinggi, penanaman kelapa hanya mungkin dibuat
2. Kondisi
berikut :
alang.
dan mengering dikumpulkan pada tempat tertentu lalu dibakar sehingga lahan
- Peremajaan kebun
Pada saat ini banyak kelapa yang berumur lebih dari 50 tahun dan
beserta sisa-sisa tanaman lainnya agar tidak menjadi sarang hama dan
bermanfaat karena dapat mencegah erosi dan menambah kesuburan tanah. Suatu
Tanaman penutup tanah dapat ditanam dengan dua cara. Cara pertama,
disebar merata di atas permukaan tanah. Cara kedua, benih ditanam dalam
barisan dengan jarak 0,5 – 0,75 meter. Pada saat penanaman dan beberapa
minggu sesudahnya, keadaan lahan harus cukup lembab agar tanaman penutup
6 bulan. Pada daerah demikian, tanaman penutup tanah harus sudah disiapkan
a. Bahan Tanaman
Tanaman kelapa memiliki variasi genetis yang besar dan secara umum
Kualitas bibit tergantung pada kualitas pohon induk dari mana buah yang akan
tempat dan keadaan yang sama, banyaknya buah yang dihasilkan oleh pohon-
disebabkan oleh sifat genotipisnya. Oleh karena itu, memilih pohon induk yang
baik merupakan suatu keharusan agar nantinya dapat diperoleh tanaman yang
baik.
dan penggunaan benih bermutu perlu mendapat perhatian. Berhubung dengan itu
pollination), sehingga buah yang dihasilkan bila digunakan untuk benih tidak
diharapkan akan dapat diturunkan kepada benih yang dipetik. Hal ini berbeda
a. Seleksi blok
Benih diambil dari tanaman kelapa yang terdapat dalam blok/petak yang
Dispersi karakter buah dihitung dengan cara mengambil buah secara acak
dari blokterpilih. Karakter masing-masing buah seperti berat buah tanpa sabut,
8
koefisien keragamannya.
S = ∑ (X − X́ ¿) ¿ 2/n-1 dimana:
s
CV = x 100%
x
Bila nilai koefisien keragaman lebih kecil dari 15% maka blok tersebut
dapat dijadikan sebagai blok pohon induk dan selanjutnya dilakukan pemilihan
Tidak semua pohon kelapa dalam blok terpilih dapat digunakan sebagai
pohon induk. Terdapat kriteria tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan
apakah pohon kelapa layak untuk dijadikan pohon induk atau tidak. Pohon induk
tinggi(25kg/pohon/tahun)
- batang tumbuh kuat dan lurus dengan susunan bekas pelepah daun
yangrapat
- daun pendek dan kencang (tidak terkulai) dengan tangkai daun pendek
dankuat pula. Pada tiap ketiak daun terdapat tandan buah/malai bunga
Untuk kelapa hibrida, benih harus berasal dari kebun induk yang diberi
Buah yang dipetik dari pohon induk terpilih tidak semuanya dapat
tertentu.
a. Bentuk bundar atau setengah bundar dan utuh. Jangan menggunakan buah
b. Berukuran sedang, jangan terlalu kecil ataupun besar. Ukuran terbaik adalah
c. Bobot buah lebih dari 1100 gram. Buah yang baik bobotnya mengandung
putih lembaga (endosperm) yang baik pula, sehingga dapat menghasilkan bibit
d. Umur buah telah tua atau masak dengan kandungan air yang cukup. Buah
yang telah tua biasanya ditandai warna kulit menjadi coklat, kandungan air
e. Kulit buah mulus, licin dan tidak ada tanda-tanda cacat akibat serangan hama
dan penyakit.
f. Buah pada waktu dipetik, sebaiknya tidak dijatuhkan. Hal ini dilakukan untuk
3. Penyimpanan Buah
Buah yang akan dijadikan benih harus disimpan terlebih dahulu sebelum
kemasakan lebih lanjut. Bila buah yang akan disemai didatangkan dari tempat
masa dormansi. Bila telah disimpan, harus segera disemaikan. Persiapan tempat
a. Buah disimpan di ruangan yang sirkulasi udaranya baik, kering dan jangan
c. Bila jumlahnya banyak, buah boleh ditumpuk tetapi harus teratur agar
karung goni. Buah yang demikian dapat ditumpuk lebih tinggi dan disimpan
adalah:
a. Teduh, tidak terkena sinar matahari serta hujan secara langsung, tetapi juga
b. Keadaan sirkulasi udara baik, untuk ini biasanya dinding bangunan terbuat
c. Penumpukan benih tidak boleh lebih dari satu meter dan cara penumpukan
b. Pembibitan
1. Persemaian Perkecambahan
bulan Januari sampai Februari pada tahun yang sama. Pelaksanaan persemaian
menggantungkan benih kelapa pada ranting pohon atau pada atap pinggir rumah
kurang baik, karena banyak bibit yang mati sebelum sempat ditanam di lapang.
Penyebab kematian ini mungkin akibat dari kekurangan air dan zat hara.
- pertumbuhan bibit lambat bahkan banyak yang mati sebagai akibat habis
dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan tetapi sebaiknya tidak lebih dari 25
meter. Jarak antara bedengan 60 – 80 cm dan agar tanah bedengan tidak longsor
di sekelilingnya diberi penyangga dari bambu atau papan dari kayu. Diantara
air.
berat. Pada tanah berat, jika tanah terlalu becek atau tergenang air, sebaiknya
- Sabut di atas mata disayat dengan menggunakan pisau tajam selebar 7-10
sayatan dengan jari tangan dan bila keluar airberarti penyiraman cukup.
15
Benih ditanam pada bedengan sedalam 2/3 tebal buah. Buah berposisi
mendatar dengan bidang buah yang terlebar berada di sebelah bawah. Arah mata
sebaiknya menghadap ke satu jurusan. Dapat juga posisi buah sedemikian rupa
sehingga sayatan menghadap ke atas dan terletak horisontal sama tinggi dengan
depan.
b. Benih kelapa yang tersedia mempunyai daya kecambah 70% dan diasumsikan
10% benih yang berkecambah menjadi bibit abnormal, maka 60% merupakan
100
Kebutuhan benih = x 2500 = 4.200 benih
60
4200
Luas bedengan yang dibutuhkan = x 1 m2= 140 m2
30
atau kedalam polybag, secara berangsur-angsur tiap bulan. Buah yang tidak
sebaiknya diadakan seleksi. Maksud seleksi ini untuk menyingkirkan benih yang
dapat berkecambah, tetapi diperkirakan tidak dapat tumbuh baik. Di amping itu
oleh karena itu diperlukan seleksi atas sifat tersebut untuk memperoleh bibit
plumulanya berwarna hijau atau coklat (kelapa hibrida) atau kuning (Genjah nias
kuning), maka warna plumula kecambah harus sama dengan warna plumula
jenis-jenis tersebut. Demikian pula benih yang plumulanya lebih dari satu,
plumula yang kurus dan memanjang dan plumula yang bengkok, harus pula
diafkir.
lapangan.
19
benih barisan kedua berada diantara dua benih pada barisan berikutnya,
Pengisian tanah ini bertujuan agar benih tidak mudah berubah/goyang. Dalam
pengisian tanah di atas diusahakan agar bidang sayatan tidak tertutup tanah.
penyiangan gulma.
1) Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari
dengandosis 6 liter air per meter persegi per hari atau setara dengan 5 mm curah
hujan.Penyiraman dianggap cukup bila sayatan lunak dan mengeluarkan air jika
ditekandengan jari tangan. Hal ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput atau gulma lain yang tumbuh
persaingan hara dengan benih kelapa, karena akar kecambah belum keluar dari
sabut. Kerugian yang ditimbulkan oleh adanya gulma di areal pesemaian adalah
terjadinya persaingan sinar dan juga dapat menjadi sarang hama dan penyakit.
3) Mulching
2. Persemaian Bibit
g. Mudah diawasi
cm, kemudian digemburkan dan diratakan. Lebar bedengan ± 1,52 meter dengan
diberi jarak 60 – 80 cm yang berfungsi untuk jalan dan saluran drainase (untuk
kandang yang telah matang sebanyak ± 15 ton per hektar. Pemberian pupuk
berikut :
tanam di persemaian bibit tergantung pada umur bibit seperti tercantum pada
sehingga leher tunas rata dengan permukaan tanah. Bibit yang berkecambahnya
dalam waktu yang bersamaan sebaiknya ditanam pada bedengan yang sama di
Makin tua umur bibit akan mempunyai mahkota daun atau kanopi daun
yang lebih lebar dibanding bibit yang lebih muda, sehingga diperlukan jarak
tanam yang lebih lebar agar tidak terjadi persaingan sinar matahari dan unsur
hara.
Persemaian bibit kelapa dengan polybag saat ini banyak digunakan oleh
perkebunan kelapa dan perusahaan penjual bibit kelapa. Cara ini dianggap
berikut :
polybag. Ukuran polybag yang cocok adalah panjang 50 cm dan lebar 40 cm.
Medium dalam polybag adalah tanah lapisan atas (top soil) yang telah
digemburkan dan diayak dengan baik. Sebelum tanah lapisan atas tersebut
Gambar 12. JarakTanam Bibit Polybag dan Kitri yang Pertumbuhannya baik
Yang dimaksud jarak tanam bibit adalah jarak tunas dalam polybag
dengan tunas dalam polybag lainnya. Jarak tanam tersebut dibedakan sesuai
c. Pemeliharaan Bibit
1) Penyiraman
27
yang optimal. Apalagi jika pembibitan dilaksanakan pada musim kemarau, maka
pemberian air melalui penyiraman mutlak diperlukan agar bibit tidak mengalami
tuasemakin banyak air yang dibutuhkan, yaitu umur 1 – 2 bulan keperluan air 1
liter/hari, umur 3 – 4 bulan sebanyak 2 liter/hari dan umur lebih dari 5 bulan
agar akar bibit tidak terganggu. Untuk bibit dalam polybag, lebih mudah
penjagaannya.
Penyiangan dilakukan secara manual setiap saat jika terdapat gulma yang
dihindari.
lapangan. Untuk memperoleh bibit yang sehat, secara preventif bibit dapat
4) Pemupukan
28
ZA sebagai sumber N dan S bersama KCI atau NaCI sebagai sumber K dan CI
diberikan 1 – 2 bulan setelah bibit berada pada bedengan pesemaian, dan yang
kedua adalah 4 bulan kemudian. Dosis pupuk yang diberikan adalah : 30 gram
per bibit dan yang kedua adalah 60 gram/bibit, terdiri dari campuran pupuk
sendok
makan KCI. Untuk bibit kelapa hibrida yang pertumbuhannya lebih cepat,
Boron (B) yang akan menjamin pertumbuhan bibit yang normal. Bibit polybag
kelapa hibrida dipupuk setiap satu bulan sekali. Pupuk diberikan dengan
Pemberian dosis pupuk sangat tergantung pada umur bibit seperti disajikan pada
Catatan:
- Penambahan 0,1 — 1,0 gram borax pada bulan kedua dan kelima
sangatdianjurkan
memerlukan pupuk MOP (Muriat On Potash) atau KCI yang paling banyak
dibanding pupuk lainnya. Hal ini disebabkan unsur hara Kalium mempunyai
daun-daun baru.
bulan. Tinggi bibit sekitar 1 meter, berdaun ± 4 lembar, dimana daun sudah ada
30
daundewasa)
Pada bibit kelapa hibrida, seleksi bibit dilakukan dengan memilih bibit
Bibit yang terpilih adalah yang tumbuh subur, sehat, kuat dengan pelepah
daunnya berwarna hijau atau coklat atau warna diantaranya. Bibit yang
berpelepah warna kuning, merah atau orange jangan digunakan karena bibit
demikian berasal dari benih ilegitim. Umur bibit yang optimal untuk
Kebutuhan bibit tiap hektar tergantung pada jarak tanam yang digunakan.
Secara umum, kebutuhan benih tiap hektar diperhitungkan sebanyak 250 benih.
Dari jumlah ini yang perkecambahannya baik kira-kira 75% (186 bibit). Setelah
dilaksanakan seleksi bibit, yang baik kira-kira 65% (160 bibit). Jumlah bibit
sebanyak 160 per hektar akan mencukupi kebutuhan, karena kebutuhan per
31
hektar adalah 143 bibit (Jarak tanam 9 m x 9 m, segitiga samasisi) dan untuk
menyulam 17 bibit.
D. Jarak Tanam
yang mengusahakan tanaman kelapa sudah diterapkan sistem "tandur jajar" yaitu
menanam tanaman dengan jarak dan barisan yang teratur. Hal ini dimaksudkan
luas, penggunaan cahaya dan kompetisi hara dan air. Hal ini harus diperhatikan
bila akan menanam kelapa, terlebih jika akan dilakukan penanaman tanaman
sinar matahari lebih merata. Sebagai contoh untuk jarak tanam 9 m x 9 m dengan
menggunakan sistem segi empat samasisi populasi tanaman hanya 123 – 124
dapat mencapai 143 pohon/hektar. Pada daerah berbukit dipakai sistem kontur
(garis tinggi).
Selain ketiga sistem tanam tersebut masih dikenal satu sistem lagi
Padasistem terakhir ini, tanaman-tanaman tua yang akan diganti baru dibongkar
antara tanaman kelapa yang satu dengan yang lainnya tetap sama. Arah barisan
dibuat utara selatan agar penggunaan sinar matahari lebih efisien. Setiap
tanaman mempunyai jarak tanam optimal yang berlainan dan cara mengukur
jarak tanam optimal yang paling praktis adalah dengan memperhatikan batas
tajuk daun antara pohon yang satu dengan lainnya cukup berdekatan tetapi tidak
sampai bersentuhan.
E. Lubang Tanam
akar tanaman yang baru dipindahkan.Ukuran lubang tanam berbeda untuk jenis
tanah yang berlainan,tergantung pada tekstur tanahnya. Pada tanah berat seperti
tanah liat ukuranlubang tanam harus lebih besar dibandingkan untuk tanah-tanah
sebelumtanam dengan tujuan agar tanah galian lubang tanam terkena sinar
matahari dan
untuk memperbaiki aerasi tanah. Pada lahan pasang surut tidak dilakukan
Hal ini dimaksudkan agar tanaman kelapa tidak tergenang pada waktu air
laut pasang. Tanah hasil galian bagian atas (top soil) dengan bagian bawah (sub
34
soil) dipisahkan. Satu bulan sebelum penanaman tanah hasil galian dikembalikan
lagi dengan susunan tanah tetap seperti semula, yaitu tanah bagian atas tetap di
atas dan bagian bawah tetap dibawah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
F. Penanaman
sebagaiberikut :
2. Tiap bulan keluar daun, artinya bila bibit berumur 6 bulan maka bibit tersebut
kemarau atau pada saat curah hujan masih sedikit, bibit akan mengalami
kekeringan dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sementara itu bila harus
dilakukan penyiraman akan dibutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu
direncanakan saat awal musim hujan segala persiapan penanaman telah selesai.
1. Cara Menanam
Teknis menanam antara bibit kitri dan bibit polybag agak sedikit berbeda.
Tanahlapisan atas dimasukkan sambil dicampur dengan pupuk P (TSP atau Rock
dari permukaan tanah. Pangkal batang jangan terlalu tertimbun karena titik
mengalami hambatan. Tanah sekitar bibit ditekan kuat agar bibit berdiri tegak.
lebih dahulu secukupnya. Akar yang melewati atau menembus polybag harus
dipotong. Tanah lapisan atas terlebih dahulu dicampur dengan pupuk P (TSP
36
melingkar dan dibuat irisan vertikal sampai ke ujung polybag. Bekas polybag
dikeluarkan dari lubang tanaman. Letak bibit di tengah tengah lubang (bila ajir
terletak di tengah lubang)atau pada arah yang sama terhadap ajir (bila ajir
terletak 10 cm dari tepi lubang). Bibit yang telah dimasukkan ke dalam lubang
Keterangan :
luar
37
b. lubang atau di tengah-tengah lubang (aj-1 atau aj-2). Lubang digali, tanah atas
(A, 0-30 cm) dipisahkan dari tanah bawah (B, 30-80 cm).
c. Persiapan tanam
- timbun dengan tanah atas sambil dimasukkan pupuk TSP/RP (300 gram)
dengan baik.
Waktu tanam yang tepat adalah pada awal musim hujan, setelah hujan
turun secara teratur dan cukup untuk membasahi tanah (curah hujan selama 30
G. Pemeliharaan
genetik tanaman itu sendiri, jika tidak dilakukan pemeliharaan akan berpengaruh
menghasilkan.
Waktu yang sangat kritis untuk tanaman muda ialah sejak mulai
tergenang air dan lumpur. Pemeliharaan yang umum dilakukan adalah sebagai
berikut :
a) Pemagaran
Pemagaran dipertahankan sampai tanaman cukup besar dan tidak lagi diganggu
ternak besar.
b) Penyiraman
c) Naungan
agarterlindung dari terik matahari. Jenis naungan yang dapat diberikan misalnya:
- menanam pupuk hijau perdu seperti Crotalaria sp., atau Theprosia sp.
- memberantas gulma
tanah
penutu tanah (LCC) dapat juga ditanami tanaman bahan makanan. Dalam rangka
boleh ditanampada tahun kedua dan ketiga, sedangkan ubi kayu tidak
diperbolehkan
- Penanaman tanaman sela berada di luar radius 1,5 sampai 2 meter dari
tanaman kelapa
diperhatikan adalah :
- air hujan tidak menggenangi lubang tanaman dalam jangka waktu yang
cukup lama
dibersihkan
g) Menyulam
Tanaman yang mati, tumbuh kurang sehat dan kurang baik (bibit tumbuh
kerdil, terserang hama penyakit), harus segera dibongkar dan kemudian disulam
dengan bibit baru yang baik. Sebagai bibit sulaman harus diusahakan yang
berumur sama dengan tanaman yang digantikannya. Untuk hal ini perlu
disediakan bibit cadangan di pesemaian, dan lebih baik bila digunakan bibit
polybag yang sama umurnya. Penyulaman dilakukan pada waktu musim hujan
h) Pemupukan
i) Pengendalian gulma
42
yang dapat menurunkan hasil tanaman kelapa. Pengaruh yang merugikan dengan
tanaman pokok
Pada waktu tanaman kelapa masih muda keadaan daun belum menutupi seluruh
permukaan tanah, sehingga gulma tumbuh lebih cepat. Berbeda dengan tanaman
kelapa yang telah tua dimana daun sudah saling menutupi permukaan tanah dan
43
kelapa (clean weeding), tetapi cara ini banyak membutuhkan tenaga kerja dan
biaya. Berdasarkan imbangan antara faktor biaya dan manfaat, saat ini telah
pohon dengan arah cangkulan dari luar ke dalam atau dari pinggir ke tengah. Hal
ini dimaksudkan agar permukaan tanah di sekitar pohon tidak menjadi cekung da
Rotasi dan radius circle weeding tergantung pads umur tanaman dan
100 cm sepuluh kali per tahun, umur 4 tahun dibersihkan dengan radius
herbisida, misalnya daun atau bagian lainnya. Herbisida sistemik bekerja melalui
siste penyerapan zat makanan, yaitu melalui akar atau daun. Herbisida kontak
penutup tanah (cover crop). Jenis tanaman penutup tanah yang sering digunakan
Sifat kelima jenis tanaman penutup tanah tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
lapanganbersih dari gulma dan pada saat tanam yang tepat adalah setelah
45
beberapa kaliturun hujan serta keadaan tanah telah cukup basah atau
2,5 – 5 cm dan jarak antar jalur ± 1 meter.Tanaman penutup tanah tidak boleh
merambat atau melilit tanamankelapa dan jika hal ini terjadi harus segera
berproduksi pada umur 3 – 4 tahun untuk kelapa hibrida dan 7 – 8 tahun untuk
kelapa dalam. Untuk memperoleh tanaman yang tumbuh sehat dan subur,
a. Pemupukan
yang sering kali merupakan faktor pembatas dalam mencapai tingkat produksi
yang baik. Untuk mengetahui takaran atau dosis unsur hara yang harus diberikan
analisis tanah dan daun. Dalam praktek data hasil analisis daun cukup menjadi
tersebut. George dan Teik (1932 dalam Von Uexkull, 1980) telah menganalisis
unsur hara
yang terdapat dalam daun, mayang dan buah kelapa dengan hasil seperti terlihat
dalam Tabel 4.
Dari hasil analisis pada Tabel 4terlihat bahwa Kalium (K) merupakan
unsur yang paling banyak diambil, terutama pada bagian buah kelapa. Karena
tanah tidak dapat menyediakan unsur hara secara terus menerus maka unsur hara
yang terambil oleh tanaman kelapa tersebut harus dikernbalikan kedalam tanah
adalah:
b. Analisa tanah
pupuk digunakan analisa tanah dan analisa daun. Analisa tanah dilakukan
sedangkan analisa daun untuk mengetahui jenis serta jumlah unsur hara yang
apabila tidak tersedia hasil analisis tanah, maka penentuan jenis dan jumlah
unsur hara yang harus diberikan dapat dilakukan berdasarkan pada hasil analisa
48
daun setelah disesuaikan dengan batas kritis kandungan unsur hara pada daun
tersebut.
persen terhadap bobot kering. Apabila yang dianalisis daun, maka batas kritis
unsur yang terkandung di dalam daun adalah prosentase unsur yang dianalisis
terhadap bobot kering daun yang dianalisis. Batas kritis unsur hara pada daun
kelapa dari hasil penelitian beberapa ahli dapat dilihat pada Tabel 5. berikut.
Tabel 5. Batas Kritis Unsur Hara pada Daun Kelapa dari Hasil Penelitian
Beberapa Ahli
Contoh daun yang akan diambil untuk dianalisis didasarkan pada letak
kedudukan pelepah yang dihitung mulai dari daun yang belum membuka,
ditandai dengan nomor urut 0 dan untuk daun yang lebih tua diberi nomor 1,2,3
dan seterusnya. Nomor daun yang akan diambil sebagai Contoh tergantung pads
Daun yang telah didapat dibersihkan, kemudian diambil anak daun (helai
lembar pada bagian kiri dan kanan pelepah. Dari anak daun tersebut diambil lagi
yang diberi label nama kebun, blok, jenis kelapa, tahun tanam, tanggal
laboratorium untuk dianalisis. Apabila analisis tanah dan analisis daun tidak
dosis dan jenis pupuk seperti disajikan pada Tabel 7. berikut ini
diberikan pada kelapa hibrida yang ditanam pada tanah "Volcanic Latosol"
- Borax : 50 gram
Keterangan :
- Umur 1 tahun, 25% dosis, diberikan tiap 3 bulan (1/4 x 25% dosis)
- Umur2 tahun, 50% dosis, diberikan tiap 6 bulan ( 1/2 x 50% dosis).
- Umur 3 tahun, 75% dosis, diberikan tiap 6 bulan (1/2 x 75% dosis).
- Umur 4 tahun, 100% dosis, diberikan tiap 6 bulan (1/2 x 100% dosis).
- Umur diatas 4 tahun, 100% dosis, diberikan tiap 6 bulan (1/2 x 100%
dosis).
Pupuk Buatan
Pupuk buatan terdiri dari pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk
tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara utama,
yaitu Urea mengandung 45% N, Sulfat Kalium (ZK) mengandung 50% K20,
P2O5, Triple Super Phosfat (TSP) mengandung 46% P205 dan Muriate of
Potash (KCI atau MOP) mengandung 60% K2O. Pupuk majemuk adalah bahan
pokok yang mengandung lebih dari satu unsur hara, misalnya Amofoska yang
Kesimpulan
1. Dalam rangka pengadaan bibit kelapa yang baik dan benar perlu
kelapa
4. Dalam pesemaian bibit kelapa dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
gulma, mulching
Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
55