Anda di halaman 1dari 11

Produktivitas Jagung (Zea mays L.

) pada Berbagai Tingkat


Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)

JOHANNES E.X. ROGI1) , J.I. KALANGI1) , JOHAN A. ROMBANG1) ,


A. LUMINGKEWAS1) , S. TUMBELAKA1) , DAN YULIA PASKALINA2)

1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado


2) Mahasiswa Jurusan BDP Faperta Unsrat

Diterima 23 Maret 2010 / Direvisi 20 April 2010 / Disetujui 27 Mei 2010

ABSTRAK

Pengusahaan tanaman kelapa secara monokultur dihadapkan pada masalah dalam bidang
produksi, pengolahan dan pemasaran yang dapat mengakibatkan pendapatan petani kelapa
rendah. Oleh karena itu diperlukan usahatani kelapa dengan meningkatkan potensi lahan di
antara tanaman kelapa. Luas lahan yang dimanfaatkan tanaman kelapa hanya sekitar 20%
sehingga masih tersisa luas lahan yang bisa dimanfaatkan untuk komuditas lain 80%. Salah satu
tanaman yang dapat dibudidayakan diantara kelapa adalah jagung. Pemanfaatan lahan di
antara tanaman kelapa diharapkan terjadi peningkatan produksi jagung karena jagung
merupakan salah satu komoditas pangan unggulan dan potensial di Indonesia. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui produktivitas tanaman jagung pada berbagai tingkat naungan
tanaman kelapa. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Kima Atas, Balai Penelitian
Tanaman Kelapa dan Palma lain (BALITKA), Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan mulai
bulan November 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi
bobot kering tanaman pada perlakuan D (jagung yang ditanam pada daerah terbuka) lebih
tinggi daripada perlakuan A (tanaman jagung yang ditanam pada tanaman kelapa 5 tahun),
B (tanaman jagung yang ditanam pada tanaman kelapa 20 tahun) dan C (tanaman jagung yang
ditanam pada tanaman kelapa 50 tahun).

Kata kunci : Produktivitas jagung, naungan, Cocos nucifera.

ABSTRACT

Productivity of Corn (Zea mays L.) at Various Levels of Shading in


Coconut Field (Cocos nucifera L.)

Coconut cultivation in monoculture had problems in field production, processing and marketing
that can cause low coconut farmers income. Therefore we need coconut farm diversification by
increasing the potential of land among the coconut trees. Area of land that used coconut palm is
only about 20% so that the remaining land that can be used for other commodities is 80%. One of
the plants can be cultivated among the coconut is corn. Land use among the coconut palm is
expected to increase corn production because corn is one of the leading food commodities and
the potential in Indonesia. The objective of this study to determine the productivity of corn
plants at different levels of shade by coconut palm. The research was conducted at the
experimental Garden Kima Atas, Indonesia Coconut and Other Palm Research Institute
(ICOPRI), North Sulawesi. This research was conducted from June to November 2007. The

Buletin Palma No. 38, Juni 2010 49


Johannes E.X. Rogi et al.

results showed that an increase in production of plant dry weight in treatment D (corn planted
in open areas) is higher than treatment A (corn grown in between coconut palm old), B (corn
grown inbetween coconut palm 20 years old) and C (corn grown in between coconut palm 50
years old).

Keywords : Productivity of corn, shading, Cocos nucifera.

PENDAHULUAN yang berbeda pada berbagai tingkat


umur tanaman kelapa.
Luas lahan yang dimanfaatkan
BAHAN DAN METODE
tanaman kelapa hanya sebesar 25%
sehingga masih tersisa luas lahan yang
Penelitian ini dilaksanakan di
bisa dimanfaatkan untuk komuditas
Kebun Percobaan Kima Atas Balai Pe-
lainnya sebesar 75% Sehingga untuk
nelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain
melakukan budidaya tanaman sela
(BALITKA), Kecamatan Mapanget
semusim di antara tanaman kelapa
Sulawesi Utara, berlangsung dari bulan
memungkinkan antara lain karena jarak
Juni sampai September 2007.
tanam kelapa yang cukup lebar dikaitkan
Penelitian ini menggunakan
dengan ukuran tajuk yang besar bukan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
pada sistem perakarannya, dengan
empat perlakuan dan tiga ulangan.
demikian lahan efektif untuk tanaman
Perlakuan yang diuji adalah :
lain dalam tatanan dan cara yang baik
(a) Jagung di antara tanaman kelapa
dan benar tidak merusak tanaman
umur 5 tahun
kelapa. Selain itu untuk mencapai hasil
(b) Jagung di antara tanaman kelapa
yang optimal dari diversifikasi usaha
umur 20 tahun
tani ini perlu diperhatikan umur kelapa
(c) Jagung di antara tanaman kelapa
dan jarak tanam karena naungan kelapa
umur 50 tahun
mempengaruhi pertumbuhan tanaman
(d) Jagung pada lahan terbuka (tanpa
sela. Selain itu agar diperoleh keseim-
naungan).
bangan dalam penyerapan unsur hara,
cahaya matahari dan iklim mikro diper-
Benih jagung yang digunakan
tanaman kelapa,
adalah jagung lokal Manado Kuning.
Jagung merupakan tanaman
Penyiapan lahan tanam dan pengolahan
semusim yang dapat dibudidayakan di
lahan tanam. Lahan yang digunakan
sela tanaman kelapa, karena jagung
seluas 7 x 5 m sebanyak 12 bedeng dalam
merupakan tanaman yang dapat tumbuh
empat lokasi penanaman, yaitu tiga
pada berbagai kondisi lahan dan iklim,
bedeng pada lokasi kelapa berumur 50
sehingga diharapkan petani kelapa dapat
tahun, tiga bedeng pada lokasi kelapa
mendapatkan keuntungan dari menanam
berumur 20 tahun, tiga bedeng pada
jagung.
lokasi kelapa berumur 5 tahun serta tiga
bedeng daerah terbuka (tanpa naungan).
Tujuan Penulisan
Untuk pengolahan lahan tanam dilaku-
Terdapat pola pertumbuhan kan pembajakan satu kali lalu kemudian
tanaman jagung varietas Manado Kuning disisir dua kali selanjutnya lahan
dibersihkan dari sisa-sisa tumbuhan.

50 Produktivitas Jagung (Zea mays L.) pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)
Produktivitas Jagung (Zea mays L.) bangkan pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)

Penanaman benih jagung dilaku- daun jagung dibuka dan ditempelkan di


kan dengan jarak tanam 70 x 40 cm, tiap atas plastik transparan yang tipis lalu
lubang ditanam dua biji jagung pada dimasukkan dalam Leaf Area Meter lalu
kedalaman tanam 3 cm dengan jumlah dicatat luas daunnya. Kemudian sampel
tanaman 127 tanaman tiap bedeng. tanaman yang sudah diukur ini di
Pemupukan dasar dilakukan pada masukkan ke dalam amplop dan di
saat tanam, yaitu Pupuk SP-36 150 kg/ masukkan dalam oven untuk peng-
ha dan KCl 100 kg/ha. Pemu-pukan ukuran bobot kering (biomassa) tanaman,
susulan dilakukan pada saat tanaman pengovenan dilakukan selama dua hari
berumur satu bulan, yaitu diberi pupuk dengan suhu 700C.
Urea dengan dosis 200 kg/ha. Pengamatan tinggi tanaman dengan
Penjarangan dilakukan pada ta- menggunakan meteran pada setiap
naman umur satu minggu untuk tanam- minggu terhitung sejak 10 HST. Peng-
an yang bertumbuh lebih dari satu ukuran tinggi tanaman diukur dari
tanaman. pangkal tanaman di atas tanah sampai
Pengairan, dilakukan sampai ka- pada ujung daun tanaman Jagung.
pasitas lapang terpenuhi. Pemanenan dilakukan pada umur
Penyiangan dilakukan dua ming- 100 HST (20 September 2007) .
gu sekali guna pembersihan lahan.
Pengukuran radiasi matahari di Peubah-peubah yang diamati adalah :
bawah tanaman Jagung dilakukan 5 hari
1). Luas daun tanaman jagung (mm2),
sekali yaitu pada pukul 08.00 pagi, 13.00
2). Tinggi tanaman, diukur dua minggu
siang dan 16.00 sore dengan mengguna-
sekali, dimulai pada saat 10 HST (Hari
kan tube solarimeter dan digital volt-
Setelah Tanam), 3). Bobot kering
meter. Posisi pengukurannya yaitu satu
tanaman jagung, setiap 14 hari terhitung
tube solarimeter diletakkan di bawah
sejak umur 10 HST (Hari Setalah Tanam),
tanaman yang sudah ditetapkan sebagai
4). Radiasi matahari harian (fraksi
sampel pegukuran dan satu tube
radiasi), diukur setiap minggu meng-
solarimeter lagi diletakan tepat di atas
gunakan tube solarimeter dan integrator.
tajuk tanaman pada lokasi yang tidak
ternaungi.
Analisis Data
Radiasi total diukur dari jam 06.00
sampai jam 18.00 sore disesuaikan Data dianalisis dengan Analisa
dengan waktu pengukuran fraksi radiasi Sidik Ragam (ANOVA) dan dilanjutkan
matahari dan pengukuran dilakukan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
pada daerah terbuka (open area).
Pengambilan sampel biomassa ta- HASIL DAN PEMBAHASAN
naman jagung dilakukan setiap dua
minggu sekali dalam satu bedeng di-
ambil empat sampel tanaman pada tiap- Luas Daun (mm2)
tiap lokasi penanaman. Hasil pengamatan pada 24 HST
Sampel yang diambil ini sebelum memperlihatkan bahwa terdapat
diovenkan dilakukan pengukuran luas perbedaan yang nyata antara perlakuan
daun dengan menggunakan alat Leaf A (tanaman Jagung pada lokasi Kelapa 5
Area Meter. Cara peng-ukurannya yaitu tahun) dengan perlakuan C (tanaman

Buletin Palma No. 38, Juni 2010 51


Johannes E.X. Rogi et al.

Jagung pada lokasi Kelapa 50 tahun) dan berumur 5 tahun, 20 tahun dan 50 tahun.
D (tanaman Jagung pada daerah Menurut Sitompul dan Guritno (1995),
terbuka). laju fotosintesis per satuan tanaman
Hal ini dipengaruhi oleh perbeda- ditentukan sebagian besar oleh luas daun
an radiasi yang diserap oleh tanaman dan ketebalan daun.
jagung yang tidak maksimum pada Pengamatan 66 HST terlihat bahwa
perlakuan A (tanaman Jagung pada antara perlakuan A (tanaman jagung
lokasi Kelapa 5 tahun) dibandingkan pada lokasi kelapa 5 tahun), C (tanaman
dengan perlakuan C (tanaman Jagung jagung pada lokasi kelapa 50 tahun) dan
pada lokasi Kelapa 50 tahun) dan D D (tanaman jagung pada daerah terbuka)
(tanaman Jagung pada daerah terbuka). tidak terdapat perbedaan yang nyata.
Menurut Jumin (2002) dalam Litouw Hal ini diduga karena jumlah penerima-
(2005) daun sangat mempengaruhi besar- an radiasi hampir sama pada tanaman
nya intersepsi radiasi matahari sehingga jagung. Sedangkan pada perlakuan B
laju fotosintesis dapat ditingkatkan (tanaman jagung pada lokasi kelapa 20
karena penangkapan radiasi bertambah, tahun) terdapat perbedaan yang nyata
Gardner (1985) menyatakan bahwa luas karena jumlah radiasi yang diserap
daun pada mulanya meningkat dengan tanaman jagung kecil karena pengaruh
laju pertumbuhan eksponensial, tetapi kanopi dari tanaman Kelapa yang meng-
karena luas daun awalnya kecil, hambat cahaya. Menurut Nelliat dalam
sehingga penyerapan cahaya belum Ruskandi (2003), tingkat naungan dan
terjadi selama minggu pertama. Selain intensitas matahari di bawah tajuk
itu juga pengaruh suhu yang rendah di kelapa berbeda sesuai dengan umur dan
bawah tanaman Kelapa yang jenis tanaman Kelapa. Sejak kelapa
menyebabkan kelembaban tinggi pada ditanam sampai umur 8 tahun, jumlah
lokasi kelapa berumur 5 tahun dan 20 radiasi matahari yang sampai di bawah
tahun bila di bandingkan dengan lokasi tajuk masih cukup besar. Namun, me-
pada kelapa 50 tahun dan daerah masuki usia 8-10 tahun, jumlah radiasi
terbuka. menurun dan radiasi terendah terjadi
Pengamatan 38 HST dan 52 HST pada saat tanaman kelapa berumur 10-25
pada Tabel 1 menunjukkan perbedaan tahun (20%), kemudian berangsur-
yang nyata pada perlakuan D (tanaman angsur meningkat sampai tanaman
Jagung pada daerah terbuka) dibanding- berumur 40 tahun (50%). Setelah periode
kan dengan perlakuan A (tanaman ini, cahaya matahari lebih leluasa me-
jagung pada lokasi kelapa 5 tahun), B nembus tajuk kelapa sampai ke per-
(tanaman jagung pada lokasi kelapa 20 mukaan tanah.
tahun) dan C (tanaman Jagung pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
lokasi Kelapa 50 tahun). Hal ini perlakuan D (tanaman jagung pada
dipengaruhi oleh jumlah radiasi yang daerah terbuka) menunjukkan pertum-
diserap tanaman jagung pada daerah buhan yang lebih baik dibandingkan
terbuka lebih besar, sehingga meningkat- perlakuan lainnya. Hal ini diduga karena
kan luas permukaan daun dan laju terpenuhinya kebutuhan cahaya bagi
fotosintesis juga mengalami peningkatan tanaman jagung mengingat tanaman ini
dibandingkan dengan tanaman jagung pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya
yang ditanam di antara tanaman kelapa langsung sehingga laju fotosintesis

52 Produktivitas Jagung (Zea mays L.) pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)
Produktivitas Jagung (Zea mays L.) bangkan pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)

Tabel 1. Rata-rata luas daun jagung varietas Manado Kuning (mm2)


Table 1. Average leaf area of corn variety Manado Kuning
Hari Setelah Tanam (HST)
Perlakuan Day after planting
Treatment
24 38 52 66
A. Jagung Di antara Kelapa umur 5 thn
Intercropping corn with coconut palm 5 years old 81.77 a 188.06 ab 1360.2 b 4467.6 b
B. Jagung Di antara Kelapa umur 20 thn
Intercropping corn with coconut palm 20 years old 101.83 ab 121.12 a 839.65 a 2713.82 a
C. Jagung di antara Kelapa umur 50 thn
Intercropping corn with coconut palm 50 years old 144.06 b 269.20 b 1883.53 c 5283.58 b
D. Jagung pada daerah terbuka
Corn monoculture 144.43 b 606.92 c 3644.77 d 5629.17 b
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada setiap kolom, berbeda nyata pada
Taraf uji BNT 5 %.
Note : Numbers followed by different letters in the same colomn are significantly different at LSD 5%.

meningkat. Jagung membutuhkan matahari lebih leluasa menembus tajuk


radiasi matahari yang cukup untuk kelapa sampai ke permukaan tanah.
memperoleh produksi yang maksimal Hal inilah yang menyebabkan
(Purnomo dan Hartono, 2005). tanaman Jagung pada lokasi kelapa 20
Dibandingkan dengan perlakuan tahun pertumbuhannya lambat karena
C (jagung pada lokasi kelapa 50 tahun) kekurangan cahaya, sehingga terjadi
dan perlakuan A (jagung pada lokasi penurunan laju fotosintesis, sebagai
kelapa 5 tahun) pertumbuhan tanaman akibatnya fotosintat yang akan dialoka-
masih lebih baik daripada tanaman pada sikan sedikit/rendah maka luas daun
perlakuan B (jagung pada lokasi kelapa jadi kecil. Menurut Sitompul dan Guritno
20 tahun). Hal ini diduga karena (1995) menyatakan bahwa peningkatan
pengaruh naungan dari tanaman kelapa luas daun ditentukan oleh jumlah
umur 20 tahun lebih rapat dibandingkan karbohidrat yang dialokasikan ke bagian
kelapa umur 50 tahun dan 5 tahun. daun.
Menurut Nelliat dalam Ruskandi 2003,
Tinggi Tanaman (cm)
tingkat naungan atau intensitas matahari
di bawah tajuk kelapa berbeda sesuai Hasil analisis statistik pada peng-
dengan umur dan jenis tanaman kelapa. amatan 24 HST menunjukkan bahwa
Sejak kelapa ditanam sampai umur 8 perlakuan A (tanaman Jagung yang
tahun, jumlah radiasi matahari yang ditanam pada tanaman kelapa 5 tahun),
sampai di bawah tajuk masih cukup B (tanaman jagung yang ditanam pada
besar. Namun, memasuki usia 8-10 tanaman kelapa 20 tahun) dan C (ta-
tahun, jumlah radiasi menurun dan naman jagung yang ditanam pada
radiasi terendah terjadi pada saat tanaman kelapa 50 tahun) tidak terdapat
tanaman kelapa berumur 10-25 tahun perbedaan yang nyata, tetapi pada
(20%), kemudian berangsur-angsur perlakuan D (tanaman jagung yang
meningkat sampai tanaman berumur 40 ditanam pada daerah terbuka) terdapat
tahun (50%). Setelah periode ini, cahaya perbadaan yang nyata bila dibandingkan
dengan perlakuan A (tanaman jagung

Buletin Palma No. 38, Juni 2010 53


Johannes E.X. Rogi et al.

yang ditanam pada tanaman kelapa 5 naman jagung yang ditanam pada
tahun), B (tanaman jagung yang ditanam tanaman kelapa 50 tahun). Pengamatan
pada tanaman kelapa 20 tahun)dan C keempat (66 HST) menunjukkan bahwa
(tanaman jagung yang ditanam pada terdapat perbedaan yang nyata pada
tanaman kelapa 50 tahun). Pada peng- setiap perlakuan. Untuk rata-rata tinggi
amatan 38 HST menunjukkan bahwa tanaman Jagung Manado Kuning dapat
perbedaan yang nyata pada perlakuan D dilihat pada Tabel 2.
(areal terbuka) bila dibandingkan dengan Hasil pengamatan 24, 38 dan 52
perlakuan A (tanaman jagung yang di- HST terdapat perbedaan yang nyata
tanam pada tanaman kelapa 5 tahun), B antara perlakuan D (jagung yang di-
(tanaman jagung yang ditanam pada tanam pada daerah terbuka) dengan
tanaman kelapa 20 tahun) dan C perlakuan A (tanaman jagung yang
(tanaman jagung yang ditanam pada ditanam pada tanaman kelapa 5 tahun),
tanaman kelapa 50 tahun). Sama halnya B (tanaman Jagung yang ditanam pada
dengan perlakuan A (tanaman jagung tanaman Kelapa 20 tahun) dan C
yang ditanam pada tanaman kelapa 5 (tanaman jagung yang ditanam pada
tahun)dan C (tanaman jagung yang tanaman kelapa 50 tahun), tetapi pada
ditanam pada tanaman kelapa 50 tahun) pengamatan 66 HST menunjukkan per-
terdapat perbedaan yang nyata, tetapi bedaan yang nyata antara setiap per-
pada perlakuan A (tanaman jagung yang lakuan. Hal ini diduga karena pengaruh
ditanam pada tanaman kelapa 5 tahun) cahaya yang diserap tanaman jagung
dan B (tanaman jagung yang ditanam pada perlakuan A (tanaman jagung yang
pada tanaman kelapa 20 tahun) tidak ditanam pada tanaman kelapa 5 tahun),
terdapat perbedaan yang nyata bergitu B (tanaman jagung yang ditanam pada
juga perlakuan B (tanaman jagung yang tanaman kelapa 20 tahun) dan C (ta-
ditanam pada tanaman kelapa 20 tahun) naman jagung yang ditanam pada
dan C (tanaman jagung yang ditanam tanaman kelapa 50 tahun)yang meng-
pada tanaman kelapa 50 tahun) tidak hambat pertambahan tinggi tanaman bila
terdapat perbedaan yang nyata. dibandingkan dengan perlakuan D
Pada pengamatan 52 HST menun- (jagung yang ditanam pada daerah
jukkan bahwa terdapat perbedaan yang terbuka). Menurut Gardner (1985), caha-
nyata pada perlakuan D (tanaman ya mempunyai pengaruh yang nyata
jagung yang ditanam pada daerah ter- terhadap pertumbuhan ruas, terutama
buka) bila dibandingkan dengan perla- cahaya merah (660 nm) dan merah jauh
kuan A(tanaman jagung yang ditanam (730 nm).
pada tanaman kelapa 5 tahun), B Selain itu akibat kekurangan
(tanaman jagung yang ditanam pada cahaya menyebabkan suhu disekitar
tanaman kelapa 20 tahun)dan C (ta- lokasi Kelapa 20 tahun rendah mengaki-
naman jagung yang ditanam pada batkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman kelapa 50 tahun), tetapi tidak tanaman Jagung dalam hal ini ditun-
terdapat perbedaan nyata pada per- jukkan dengan batang tanaman Jagung
lakuan A (tanaman jagung yang ditanam kurus. Menurut Rukmana (1997),
pada tanaman kelapa 5 tahun), B tanaman Jagung yang ternaungi akan
(tanaman jagung yang ditanam pada terhambat pertumbuhannya yakni
tanaman kelapa 20 tahun)dan C (ta- batang Jagung menjadi kurus dan tong-

54 Produktivitas Jagung (Zea mays L.) pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)
Produktivitas Jagung (Zea mays L.) bangkan pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)

kolnya ringan bahkan tidak terbentuk dengan pelakuan C (tanaman jagung


buah sehingga produksinya cenderung yang ditanam pada tanaman kelapa 50
menurun. tahun) dan D (jagung yang ditanam pada
Tabel 2 memperlihatkan bahwa daerah terbuka), tetapi antara perlakuan
perlakuan D (Jagung yang ditanam pada A dan B tidak terdapat perbedaan yang
daerah terbuka) memiliki tinggi tanaman nyata demikian juga dengan perlakuan C
yang lebih besar dari ketiga perlakuan (tanaman jagung yang ditanam pada
yang lain. Hal ini karena jumlah cahaya tanaman kelapa 50 tahun) dan D (jagung
yang diserap tanaman Jagung lebih besar yang ditanam pada daerah terbuka).
daripada tanaman Jagung pada perla- Hasil pengamatan 38 HST dan 52
kuan A (tanaman Jagung yang ditanam HST menunjukkan bahwa antara per-
pada tanaman Kelapa 5 tahun), B lakuan A (tanaman jagung yang ditanam
(tanaman Jagung yang ditanam pada pada tanaman kelapa 5 tahun), B
tanaman Kelapa 20 tahun) dan C (ta- (tanaman jagung yang ditanam pada
naman Jagung yang ditanam pada tanaman kelapa 20 tahun) dan pelakuan
tanaman Kelapa 50 tahun). Menurut C (tanaman jagung yang ditanam pada
Sondakh (1994), tingkat naungan yang tanaman kelapa 50 tahun) terdapat
tinggi dapat menurunkan diameter perbedaan yang nyata dengan perlakuan
batang, panjang dan jumlah akar serta D (jagung yang ditanam pada daerah
tinggi tanaman. terbuka). Sedangkan pada pengamatan

Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman jagung varietas Manado Kuning (cm)


Table 2. Average height of corn variety Manado Kuning (cm)
Waktu Pengamatan
Perlakuan Time of observation
Treatment
24 38 52 66
A. Jagung pada Kelapa 5 thn
Intercroping corn with coconut palm 5 years old 37,4 a 84,18 a 109,55 a 218,54 c
B. Jagung pada Kelapa 20 thn
Intercroping corn with coconut palm 5 years old 35,71a 86,89 ab 99,58 a 148,92 a
C. Jagung pada Kelapa 50 thn
Intercroping corn with coconut palm 5 years old 40,44a 100,13 b 127,13 a 204,54 b
D. Jagung pada daerah terbuka
Corn monoculture 68,5 b 171,33 c 235,89 b 296,29 d
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada setiap kolom, berbeda nyata pada
Taraf uji BNT 5 %.
Note : Numbers followed by different letters in the same colomn are significantly different at LSD 5%.

Bobot Kering Tanaman (g)


keempat terdapat perbedaan yang nyata
Hasil analisis statistik pada antara perlakuan D (jagung yang di-
pengamatan 24 HST menunjukkan tanam pada daerah terbuka) dengan per-
bahwa antara perlakuan A (tanaman lakuan A (tanaman jagung yang ditanam
jagung yang ditanam pada tanaman pada tanaman kelapa 5 tahun), B
kelapa 5 tahun) dan B (tanaman jagung (tanaman jagung yang ditanam pada
yang ditanam pada tanaman kelapa 20 tanaman kelapa 20 tahun) dan C
tahun) terdapat pebedaan yang nyata (tanaman jagung yang ditanam pada

Buletin Palma No. 38, Juni 2010 55


Johannes E.X. Rogi et al.

tanaman kelapa 50 tahun). Begitu juga yang ditanam pada tanaman kelapa 5
dengan perlakuan B (tanaman jagung tahun), B (tanaman jagung yang ditanam
yang ditanam pada tanaman kelapa 20 pada tanaman Kelapa 20 tahun) dan C
tahun) terdapat perbedaan yang nyata (tanaman Jagung yang ditanam pada
dengan perlakuan A (tanaman jagung tanaman kelapa 50 tahun). Hal ini di-
yang ditanam pada tanaman kelapa 5 duga karena pengaruh intensitas cahaya
tahun)dan C (tanaman jagung yang yang rendah pada perlakuan A (tanaman
ditanam pada tanaman kelapa 50 tahun). jagung yang ditanam pada tanaman
Untuk rata-rata bobot kering dapat kelapa 5 tahun), B (tanaman jagung yang
dilihat pada Tabel 3. ditanam pada tanaman kelapa 20 tahun)
dan C (tanaman jagung yang ditanam

Tabel 3. Bobot kering tanaman jagung varietas Manado Kuning (g)


Table 3. Dry weight of corn variety Manado Kuning (g)
Waktu Pengamatan
Perlakuan Time of observation
Treatment
24 38 52 66
A. Jagung pada Kelapa 5 thn
Intercroping corn with coconut palm 5 years old 0.24 a 5.95 a 43.71 a 413.78 b
B. Jagung pada Kelapa 20 thn
Intercroping corn with coconut palm 20 years old 0.27 a 5.1 a 26.63 a 271.11 a
C. Jagung pada Kelapa 50 thn
Intercroping corn with coconut palm 50 years old 0.47 b 6.06 a 58.8 a 455.22 b
D. Jagung pada daerah terbuka
Corn monoculture 0.51 b 28.55 b 176.83 b 597.86 c
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada setiap kolom, berbeda nyata pada Taraf uji BNT 5 %.
Note : Numbers followed by different letters in the same colom are significantly different at LSD 5%.

Pengamatan pada 24 HST menun- pada tanaman kelapa 50 tahun) selain itu
jukkan bahwa tidak terdapat pebedaan juga karena laju pertambahan luas daun
yang nyata antara perlakuan A (tanaman perlakuan D (jagung yang ditanam pada
jagung yang ditanam pada tanaman daerah terbuka) lebih baik daripada
kelapa 5 tahun) dan B (tanaman Jagung perlakuan A (tanaman jagung yang
yang ditanam pada tanaman Kelapa 20 ditanam pada tanaman kelapa 5 tahun),
tahun). Hal ini diduga dipengaruhui oleh B (tanaman jagung yang ditanam pada
jumlah radiasi yang diterima tanaman tanaman kelapa 20 tahun) dan C
pada kedua perlakuan rendah sehingga (tanaman jagung yang ditanam pada
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, tanaman kelapa 50 tahun). Sedangkan
begitu juga pada perlakuan C (tanaman pada pengamatan keempat terdapat
Jagung yang ditanam pada tanaman perbedaan yang nyata antara perlakuan
Kelapa 50 tahun) dan D (Jagung yang D (jagung yang ditanam pada daerah
ditanam pada daerah terbuka). terbuka) dengan perlakuan A (tanaman
Pengamatan 38 HST dan 52 HST jagung yang ditanam pada tanaman
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelapa 5 tahun), B (tanaman jagung yang
yang nyata antara perlakuan D (Jagung ditanam pada tanaman kelapa 20 tahun)
yang ditanam pada daerah terbuka) dan C (tanaman jagung yang ditanam
dengan perlakuan A (tanaman jagung pada tanaman kelapa 50 tahun), hal ini

56 Produktivitas Jagung (Zea mays L.) pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)
Produktivitas Jagung (Zea mays L.) bangkan pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)

diduga juga karena pengaruh intensitas tahun). Menurut Fitter dan Hay (1981),
cahaya, sedangkan pada perlakuan A pengaruh suhu tanaman di bawah
(tanaman jagung yang ditanam pada kisaran temperatur optimumnya adalah
tanaman kelapa 5 tahun)dan C (tanaman berkurangnya kecepatan pertumbuhan
jagung yang ditanam pada tanaman dan proses metabolisme.
kelapa 50 tahun). berbeda nyata dengan Dalam pemanfaatan lahan dan
perlakuan B (tanaman jagung yang ruang di bawah tajuk/kanopi tanaman
ditanam pada tanaman kelapa 20 tahun) Kelapa, perlu diperhatikan radiasi
diduga selain karena pada lokasi Kelapa matahari yang menembus pohon Kelapa,
20 tahun cahayanya rendah, juga sehingga memungkinkan membudi-
dipengaruhi oleh suhu yang rendah yang dayakan jagung di bawah pohon kelapa.
mengakibatkan kelembaban tinggi Pola penyinaran di bawah kanopi kelapa
sehingga menghambat proses kimia dipengaruhi oleh umur kelapa tersebut.
metabolisme. Gambar di bawah ini menunjukkan pola
Tabel 3 memperlihatkan bahwa perubahan penyinaran di bawah tajuk
peningkatan bobot kering tanaman pada tanaman Kelapa berhubungan dengan
perlakuan D (jagung yang ditanam pada pertambahan umur.
daerah terbuka) lebih tinggi daripada
perlakuan A (tanaman jagung yang
ditanam pada tanaman kelapa 5 tahun),
B (tanaman jagung yang ditanam pada
tanaman kelapa 20 tahun) dan C
(tanaman jagung yang ditanam pada
tanaman kelapa 50 tahun). Hal ini
dikarenakan laju pertambahan luas daun
yang lebih tinggi pada perlakuan D bila
dibandingkan dengan perlakuan A
(tanaman Jagung yang ditanam pada
tanaman Kelapa 5 tahun), B (tanaman
jagung yang ditanam pada tanaman
kelapa 20 tahun) dan C (tanaman jagung
yang ditanam pada tanaman kelapa 50
tahun) sehingga laju fotosintesis mening-
kat pada perlakuan D (jagung yang
ditanam pada daerah terbuka) sehingga
terjadi peningkatan bobot kering
tanaman. Selain itu juga pengaruh suhu
rendah pada daerah sekitar tanaman
Kelapa yang membuat kecepatan
pertumbuhan menurun pada perlakuan
A (tanaman jagung yang ditanam pada
tanaman kelapa 5 tahun), B (tanaman
jagung yang ditanam pada tanaman
kelapa 20 tahun) dan C (tanaman jagung
yang ditanam pada tanaman kelapa 50

Buletin Palma No. 38, Juni 2010 57


Johannes E.X. Rogi et al.

J u m l a h R a d i a si P a d a A r e a T e r b u k a

12 0
Radiasi (MJ m-2) 10 0

80

60
40

20
0
1 5 9 13 17 2 1 25 29 33 37 41 45 49 5 3 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93
Ha r i P e n g am a tan

J u m l a h R a d i a s i y a n g d i s e r a p k e la p a u m u r 5 T h n

50

40
radiasi (MJ m-2)

30

20

10

0
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93
H a ri P e n g a m a ta n

J u m l a h R a d i a si Y a n g D i s e r a p K e l a p a U m u r 5 0 T h n

60
50
Radiasi (MJ m-2)

40
30
20
10
0
1 5 9 13 17 2 1 25 2 9 33 3 7 41 45 49 5 3 5 7 61 6 5 69 73 77 8 1 85 8 9 93
H a r i P e n g a m a ta n

Ju m l a h R a d ia si Y a n g D ise r a p K e la p a U m u r 2 0 T h n

25

20
Radiasi (MJ m-2)

15

10

0
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93
H a r i P e n g a m a ta n

Gambar 1. Radiasi yang diserap pertanaman kelapa umur 5, 20, 50 tahun dan
area terbuka.
Figure 1. Radiation absorbed by coconut plantation at 5, 20, 50 year old and open
area.

58 Produktivitas Jagung (Zea mays L.) pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)
Produktivitas Jagung (Zea mays L.) bangkan pada Berbagai Tingkat Naungan Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.)

KESIMPULAN Chinensis). Skripsi. Program Strata


Satu. Universitas Sam Ratulangi.
Manado.
Terjadi perbedaan pertumbuhan
Purnomo dan Hartono R. 2005. Bertanam
jagung yang ditanam di sela tanaman
Jagung Unggul. Penebar Swadaya.
kelapa dengan umur yang berbeda.
Jakarta.
Jumlah radiasi matahari yang
Rumokoi MMM, Joseph GH dan Sumiok
diserap oleh kelapa umur 5 tahun dan 50
D. 2002. Prosiding Seminar
tahun lebih banyak dibandingkan
Aplikasi Paket Teknologi
dengan kelapa umur 20 tahun, sehingga
Pertanian Sulut dengan judul
budidaya jagung tidak dilakukan di sela
penelitiannya ’Pemanfaatan Lahan
kelapa umur 20 – 30 tahun karena akan
Di Bawah Tanaman Kelapa
mengakibatkan sangat berkurangnya
dengan Padi Gogo atau Jagung’.
produksi.
IPPTP. Kalasey.
Ruskandi. 2003. Prospek Usaha Tani
DAFTAR PUSTAKA Jagung Sebagai Tanaman Sela
Diantara Tegakan Kelapa. Buletin
Teknik Pertanian, Vol. 8 Nomor 2.
BAGPRO CSIADC. 2001. Pedoman
Bandung.
Bercocok Tanam Jagung. Dinas
Salisbury FB Dan Ross CW. 1992.
Pertanian, Perkebunan Dan
Fisiologi Tumbuhan Jilid Tiga.
Peternakan Provinsi Sulawesi
Penerjemah Diah R. Lukman dan
Tengah.
Sumaryono. ITB. Bandung.
Darwis SN. 1986. Tanaman Kelapa Dan
Sitompul SM Dan Guritno B. 1995.
Lingkungan Pertumbuhannya.
Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Departemen Peertanian, Badan
Gadjah Mada University Press.
Penelitian Dan Pengembangan
Yogyakarta.
Pertanian , Balai Penelitian Kelapa
Sondakh FE. 1994. Berbagai Pengaruh
Manado.
Taraf Naungan Pohon Kelapa Dan
Fitter AH dan Hay RKM. 1981. Fisiologi
Nitrogen Terhadap Pertumbuhan
Lingkungan Tanaman. Penerjemah
Dan Produksi Rumput Panicum
Ir. Sri Andani, MS dan Ir. E.D
maximum cv. Rivedale. Tesis.
Purbayanti, MS. 1991. Gadjah
Program Pascasarjana. Universitas
Mada University Press.
Sam Ratulangi. Manado.
Yogyakarta.
Gardner FP, Brent R, Pearce dan Roger L.
Mitchell. 1985. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Penerjemah Herawati
Susilo. Universitas Indonesia.
Jakarta.
Lakitan B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan
Dan Perkembangan Tanaman.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Litouw LI. 2005. Efesiensi Penggunaan
Radiasi Surya Pada Tanaman
Pakchoi (Brassica chinensis L. Var.

Buletin Palma No. 38, Juni 2010 59

Anda mungkin juga menyukai