0 (2019) (429-435)
Abstrak
Perkembangan teknologi telah merambat ke segala aspek kehidupan baik dikalangan pelajar,
pemerintah, pebisnis maupun bidang pertanian.Produknya berupa alat-alat canggih yang mampu
meningkatkan produktivitas dari setiap pengguna teknologi itu sendiri. Namun dalamupaya
meningkatkan produktivitas tanaman padi,terdapat banyak kendala yang berasal dari ulah manusia,
hewan pengganggu dan lingkungan. Serangan hama merupakan hambatan yang paling konsisten
dalam menekan tingkat produktivitas tanaman padi tiap musimnya. Guna memperoleh alat proteksi
tanaman padi dengan keluaran gelombang ultrasonik yang mampu bekerja secara optimum, maka
diperlukan terlebih dahulu penelitian untuk menentukan frekuensi dari sistem proteksi yang
berpengaruh terhadap perubahan pola reaksi burung pipit. Pengujian terhadap burung pipit telah
dilakukan sebanyak tiga kali dan memperoleh tingkah laku yang konsisten pada frekuensi 42 KHz,
ketika objek bereaksi dengan tidak makan, menjauhi transmitter ultrasonik, dan suara yang agak
cepat.Dan sebagai bentuk implementasi dari penelitian ini, penulis telah merancang suatu sistem
cerdas dalam mengusik keberadaan burung pipit.
merusak jaringan tubuh, sistem navigasi untuk membuat hipotesis dari penemuan
juga berpengaruh pada terganggunya sebelumnya dan beberapa lainnya
komunikasi hama padi. Untuk menguji memerlukan metode alamiah dengan
rentang frekuensi yang dapat mengganggu melakukan eksperimen terhadap suatu
keberadaan hama, penulis menggunakan sampel untuk membuat hipotesis.Penulis
metode eksperimen sederhana dengan melakukan eksperimen sederhana untuk
mengamati tingkah laku sampel burung pipit memperoleh rentang frekuensi pengganggu
setelah dipancarkan gelombang ultrasonik. pipit, sumber gelombang ultrasonik
Rentang frekuensi pengusik ini dapat diperoleh dari audio generator yang
dimanfaatkan untuk proses perancangan kemudian ditransmisikan kearah objek
alat pengusik burung pipit dengan output melalui transmitterultrasonik. Untuk menguji
gelombang ultrasonik. Sehingga dari adanya gelombang ultrasonik yang
adanya alat tersebut diharapkan dapat terpancar diperlukan sebuah receiver
menurunkan keberadaan hama padi. ultrasonik yang dihubungkan ke osiloskop,
dengan begitu osiloskop akan menampilkan
2. Metode besar frekuensi yang diterima oleh
(Sumariadi, dkk, 2013) mengatakan receiver.Blok diagram pengujian respon
bahwa terdapat beberapa analisis yang burung dapat dilihat pada gambar 1.
memerlukan metode pendekatan alamiah
Jarak
Study Literature
Pembuatan alat
Tidak
Iya
Analisis
data
Simpulan
Laporan
Sistem alat pengusik burung pipit ini alat ini.Diagram rancangan sistem cerdas
terdiri atas rangkaian pendeteksi pengusir pipit dapat dilihat pada gambar 3.
keberadaan burung pipit menggunakan
sensor PIR (Passive Infrared) yang 3. Hasil dan Pembahasan
dignakan untuk mendeteksi keberadaan Pengujian efek pancaran gelombang
burung pipit.Kemudian terdapatsensor ultrasonik terhadap burung pipit
ultrasonik HC-SR04sebagai pemancar Telah dilakukan uji frekuensi
gelombang ultrasonik, led sebagai indikator gelombang ultrasonik pada burung pipit,
tanda sensor ultrasonik berfungsi. Serta dengan jarak antara objek percobaan dan
Arduino Uno sebagai pengendali dari sistem transmitter ultrasonik sejauh satu meter
yang diberikan frekuensi sebesar 30 KHz,
432 Prosiding Seminar Nasional Fisika 5.0 (2019) (429-435)
32 KHz, 34 KHz, 36 KHz, 38 KHz, 40 KHz, hingga 48 KHz ketiga objek percobaan
42 KHz, 44 KHz, 46 KHz, dan 48 KHz. mulai menjauhi transmitter dan dua atau
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah agar tiga burung sudah tidak makan lagi. Namun
hama burung tidak mengkonsumsi biji padi dalam rentang 40 KHz – 48 KHz, pada
sehingga produktivitas padi meningkat, frekuensi 42 KHz, tingkah laku burung
untuk itu perlu diamati reaksi burung pipit terlihat konstan. Sehingga penulis dapat
ketika makan, pergerakannya, serta suara berasumsi bahwa pada frekuensi tersebut
nya. Berdasarkan ketiga tabel pengamatan adalah frekuensi optimum untuk
diperoleh perilaku konstan yakni pada mengganggu burung pipit.Hasil percobaan
rentang 30 KHz hingga 48 KHz objek pengaruh frekuensi terhadap respon burung
percobaan masih makan beras tapi kadang ditampilkan pada tabel 1. Dan untuk proses
tidak memakannya serta gerakan yang pasif pengujian respon burung pipit dapat dilihat
dan hanya satu atau dua burung yang pada gambar 4.
menjauh, sedangkan untuk rentang 40 KHz
dilengkapi led untuk mengetahui tidak jauh berbeda dari frekuensi optimum
berfungsinya sistem yang telah dibuat. yang diperoleh melalui eksperimen dan
Alasan menggunakan transmitter dari pada 40 KHz, tingkah laku burung pipit
sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai juga dapat terusik dengan rata-rata respon
pemancar sistem ini adalah karena dua burung tidak makan, suara yang agak
berdasarkan situs Ekec Freack memuat cepat dan ketiga burung menjauhi
spesifikasi sensor HC-SR04 mampu transmitter.Gambar 5 menunjukan
memancarkan gelombang ultrasonik rangkaianperangkat keras dari sistem
sebesar 40KHz, pada frekuensi tersebut pengusik burung pipit.
(a) (b)