1
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.1 April 2020 | Page 341
2
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.1 April 2020 | Page 342
3
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.1 April 2020 | Page 343
3.2. Perancangan
3.2.1. Cara Kerja Sistem
Cara kerja alat pengusir hama terbagi menjadi dua
bagian, yaitu cara kerja rangkaian astable multivibrator
dan cara kerja power supply.
Cara kerja astable multivibrator yaitu sebagai berikut.
1. Sensor LDR mendeteksi intensitas cahaya.
2. Jika kondisi cahaya terang maka rangkaian sensor
LDR memutus daya untuk astable multivibrator dan
alat tidak beroperasi.
3. Jika kondisi cahaya gelap maka rangkaian sensor
LDR memberi daya pada rangkaian astable
multivibrator.
4
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.1 April 2020 | Page 344
Frekuensi output minimal (nilai R1 = 52K Gambar 4.4 Prototipe Sensor LDR
Ohm)
1,44
Freq = (52K Ohm+2∗2K Ohm)∗10nF = 2,7 KHz 4.2 Pengujian
4.2.1 Pengujian Sensor LDR
Tujuan dilakukannya pengujian pada Sensor LDR
Berdasarkan perhitungan dari rumus astable
adalah untuk mengetahui alat sudah bisa otomatis
multivibrator frekuensi output yang dihasilkan oleh
mengisi baterai dan menyalakan speaker dan light
rangkaian adalah 2 KHz hingga 70 KHz. Tapi karena
trap.
speaker yang digunakan maksimal frekuensi yang dapat
dikeluarkan 50KHz, maka output yang dihasilkan oleh
alat pengusir hama adalah 2 KHz hingga 50 KHz.
5
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.1 April 2020 | Page 345
Gambar 4.5 Pengujian Sensor LDR Saat Mendeteksi Gambar 4.7 Pengujian Light Trap
Cahaya
Dari pengujian light trap dapat disimpulkan bahwa
Pada Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa sensor mendeteksi semakin penuh daya baterai berpengaruh semakin
cahaya dan mendapat hambatan sebesar 248 Ohm, maka terang cahaya yang dihasilkan, semakin efektif untuk
alat dalam kondisi OFF kecuali pada indikator baterai. memancing kaper dan wereng untuk berkumpul.
6
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.1 April 2020 | Page 346
7
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.1 April 2020 | Page 347
8
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.6, No.1 April 2020 | Page 348
Daftar Pustaka
[1] S. dan N. Herawati, “Mengenal Tikus Sawah,” no.
3419, 2011.
[2] A. Sandi, “PENGARUH GELOMBANG
ULTRASONIK TERHADAP PERILAKU
MAKAN DAN TINGKAT AGRESI HAMA
TIKUS,” 2002, pp. 16–35.
[3] Frans Rizal Agustiyanto, “RANCANG
BANGUN RANGKAIAN ELEKTRONIK
Gambar 4.18 Pengujian Panel Surya PENGHASIL GELOMBANG ULTRASOUND
UNTUK MENGENDALIKAN HAMA TIKUS,”
Pada kondisi matahari normal panel surya dengan
2014.
bantuan step up step down yang diatur pada output 13v
[4] A. Bachri, “Simulasi Karakteristik Inverter IC
dapat mengisi aki dari daya 7,5 Volt hingga 12,6 Volt
555,” Simulasi Karakteristik Invert. IC 555, vol.
memakan waktu mulai pukul 10:00 hingga pukul 15:00
5, no. 1, pp. 430–434, 2013.
(5 jam).
[5] D. Suryana and M. M. Ali, “Pengaruh Temperatur
Dapat disimpulkan bahwa panel surya dapat mengisi
/ Suhu Terhadap Tegangan Yang Dihasilkan
baterai dari minimal daya untuk alat dapat beroperasi
Panel Surya Jenis Monokristalin,” vol. 2, no. 1,
yaitu 7,5 volt hingga 12,6 Volt dalam waktu 5 jam,
pp. 5–8, 2016.
dalam cuaca cerah panel surya dapat mengisi dayai
selama 8 jam dikarenakan cuaca hujan maka pengujian
hanya dilakukan selama 5 jam. Artinya alat pengusir
hama dapat beroperasi lebih dari 13 jam dan hanya
memerlukan waktu 5 jam untuk mengisi daya.
5.2 Saran
Alat pengusir hama dapat dikembangkan lebih lanjut.
Disarankan untuk menggunakan kualitas speaker yang
lebih bagus untuk dapat memancarkan frekuensi lebih
maksimal, juga menambahkan komponen agar dapat
terhubung langsung dengan listrik PLN dan bisa
berfungsi maksimal di dalam ruangan. serta untuk
kedepannya, Alat Pengusir Hama dapat mengusir hama
lain seperti burung dengan bantuan sensor pir untuk