Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MINIPRO

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Disusun oleh :

dr. Rizca Paramitha Sutrisna

Pembimbing :

dr. H. Farid Rianto Bani Adam


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah merupakan sisa pakai dari kemanfaatan yang digunakan oleh kebutuhan manusia.
Sampah seringkali dipandang sebagai sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Sampah
dipersepsikan sebagai sesuatu yang tidak mempunyai nilai. Secara umum, manusia
menganggap sampah adalah barang sisa dari aktifitas manusia dan keberadaannya
mengganggu estetika lingkungan. Meningkatnya nilai konsumsi masyarakat perkotaan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, menjadi penyumbang dari semakin banyaknya
sampah yang harus dibuang. Sampah rumah tangga tidak dapat dianggap kecil dalam
kapasitas penyumbang sampah bagi lingkungan.
Kegiatan pembuangan sampah adalah kegiatan yang tidak mempunyai titik akhir,
sehingga diperlukan penanganan dan pengelolaan secara konkrit dan sistematis. Hal itu
karena dampak yang ditimbulkan oleh sampah menjadi permasalahan yang sangat
berpengaruh terhadap lingkungan, kesehatan dan kehidupan sosial masyarakat. Maka dari
itu diperlukan sebuah penanganan strategis terhadap pengelolaan sampah. Pemerintah
sudah melalukan berbagai tindakan terhadap penanganan dan pengelolaan sampah, hanya
saja masih belum menyentuh level penanganan paling bawah, yaitu sampah rumah
tangga.

1.2 Permasalahan
Salah satu kelurahan yang menghadapi masalah sampah terdapat di kampung kebon
kelapa dua kelurahan kasunyatan kota serang. Permasalahan dihadapi yaitu adalah
pemilahan, pemisahan, penanganan dan pengelolaan sampah rumah tangga. Penanganan
sampah rumah tangga di RT 01 Kp.Kebon Kelapa Dua hanya dilakukan dengan
mengangkut sampah dari rumah ke rumah dengan menggunakan mobil sampah.
Kemudian di buang pada TPA. Di TPA sampah hanya dibiarkan begitu saja selama
beberapa hari, selanjutnya sampah di bakar begitu saja. Sehingga aspek lingkungan
disekitar area TPA menjadi terganggu kesehatannya, yaitu pencemaran lingkungan dan
mengotori kondisi sekitar. Masyarakat belum melakukan pemilihan dan pemilahan
sampah rumah tangga. Sehingga sampah rumah tangga yang ada di mitra hanya
dibungkus plastik dan menunggu pengambil sampah setiap hari. Masyarakat juga belum
mengetahui pentingnya menjaga lingkungan dengan pengelolaan dan penanganan sampah
rumah tangga. Sehingga paradigma sampah masih menjadi bagian yang tidak penting,
dan hanya dibuang begitu saja. Merujuk pada beberapa permasalahan yang berhubungan
dengan bagaimana cara pengelolaan sampah rumah tangga, maka Peneliti mencoba
menginovasikan beberapa model pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dan benar.

1.3 Tujuan dan target kegiatan


Tujuan kegiatan :
Penyuluhan tentang pengelolaan sampah ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat akan sampah rumah tangga dan untuk mengurangi sampah rumah tangga.
Serta mempraktekkan Bersama cara membuat pupuk kompos yang berasal dari sampah
rumah tangga.

Target Kegiatan :
Melalui kegiatan ini menyebabkan masyarakat khususnya para ibu rumah tangga lebih
peduli terhadap lingkungannya .
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Kesehatan lingkungan


a. Definisi Kesehatan lingkungan
Definisi Kesehatan lingkungan terbagi menjadi dua yaitu :
1. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat dan bahagia.
b. Ruang lingkup
Di Indonesia sendiri, ruang lingkup Kesehatan lingkungan diterangkan dalam
pasal 22 ayat (3) UU no 23 tahun 1992. Ruang lingkup Kesehatan lingkungan
terbagi menjadi 8 yaitu :
1. Penyehatan air dan udara
2. Pengamanan limbah padat/sampah
3. Pengamanan limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vector penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana
c. Sasaran Kesehatan lingkungan
Menurut pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, sasaran dari pelaksanaan Kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Tempat umum : hotel , terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha sejenis
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3. Lingkungan kerja : perkantoran, Kawasan industry/yang sejenis
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yagn digunakan untuk
umum
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan
yang berada dalam keadaan darurat. Bencana perpindahan penduduk
secara besar-besaran, reactor/tempat yang bersifat khusus.
d. Masalah-masalah Kesehatan lingkungan di Indonesia
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalahan dalam Kesehatan lingkungan antara lain :
1. Air bersih
2. Pembuangan kotoran/tinja
3. Kesehatan pemukiman
4. Pembuangan sampah
5. Serangga dan binatang pengganggu
6. Makanan dan minuman

2.2 Pengelolaan sampah


1. Definisi dan pembagian
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 memberikan penjelasan bahwa sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat. Sedangkan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah. Di Indonesia, penggolongan sampah yang sering
digunakan adalah sampah organik, atau sampah basah, yang terdiri atas daun-
daunan, kayu, kertas, karton, tulang, sisa-sisa makanan ternak,sayur, buah, dan
lain-lain, dan sampah anorganik, atau sampah kering yang terdiri atas kaleng,
plastik, besi dan logam-logam lainnya, gelas dan mika. Kadang kertas
dimasukkan dalam kelompok ini. Sedangkan bila dilihat dari sumbernya,
sampah perkotaan yang dikelola oleh Pemerintah Kota di Indonesia sering
dikategorikan dalam beberapa kelompok, yaitu:
A. Sampah dari rumah tinggal:
merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan atau lingkungan
rumahtangga atau sering disebut dengan istilah sampah domestik. Dari
kelompok sumber ini umumnyadihasilkan sampah berupa sisa makanan,
plastik, kertas, karton / dos, kain, kayu, kaca, daun, logam, dankadang-
kadang sampah berukuran besar seperti dahan pohon. Praktis
tidak terdapat sampah yang biasadijumpai di negara industri, seperti
mebel, TV bekas, kasur dll. Kelompok ini dapat meliputi rumah
tinggalyang ditempati oleh sebuah keluarga, atau sekelompok rumah yang
berada dalam suatu kawasanpermukiman, maupun unit rumah tinggal yang
berupa rumah susun. Dari rumah tinggal juga dapatdihasilkan sampah
golongan B3 (bahan berbahaya dan beracun), seperti misalnya baterei,
lampu TL,sisa obat-obatan, oli bekas, dll.

B. Sampah dari daerah komersial:


sumber sampah dari kelompok ini berasal dari pertokoan,
pusatperdagangan, pasar, hotel, perkantoran, dll. Dari sumber ini
umumnya dihasilkan sampah berupa kertas,plastik, kayu, kaca, logam, dan
juga sisa makanan. Khusus dari pasar tradisional, banyak dihasilkan
sisasayur, buah, makanan yang mudah membusuk. Secara umum sampah
dari sumber ini adalah miripdengan sampah domestik tetapi dengan
komposisi yang berbeda.

C. Sampah dari perkantoran / institusi:


sumber sampah dari kelompok ini meliputi perkantoran, sekolah,rumah
sakit, lembaga pemasyarakatan, dll. Dari sumber ini potensial dihasilkan
sampah seperti halnyadari daerah komersial non pasar.

D. Sampah dari jalan / taman dan tempat umum:


sumber sampah dari kelompok ini dapat berupa jalankota, taman, tempat
parkir, tempat rekreasi, saluran darinase kota, dll. Dari daerah ini
umumnyadihasilkan sampah berupa daun / dahan pohon, pasir / lumpur,
sampah umum seperti plastik, kertas, dll.

E. Sampah dari industri dan rumah sakit yang sejenis sampah kota
kegiatan umum dalam lingkungan industri dan rumah sakit tetap
menghasilkan sampah sejenis sampah domestik, seperti sisa makanan,
kertas, plastik, dll. Yang perlu mendapat perhatian adalah, bagaimana agar
sampah yang tidak sejenis sampah kota tersebut tidak masuk dalam sistem
pengelolaan sampah kota.
Berdasarkan data tahun 2008, jenis penanganan sampah yang berlangsung
di Indonesia adalah sebagaiberikut :
a. Pengurugan: 68,86%
b. Pengomposan: 7,19%
c. Open burning: 4,79%
d. Dibuang ke sungai: 2,99%
e. Insinerator skala kecil: 6,59%
f. Non-pengurugan: 9,58%

.
BAB III
PERMASALAHAN

Salah satu kelurahan yang menghadapi masalah sampah terdapat di kampung Kebon Kelapa
Dua, Kelurahan Kasunyatan – Kecamatan Kasemen kota serang. Permasalahan yang dihadapi
yaitu :
1. Pemilahan, pemisahan, penanganan dan pengelolaan sampah rumah tangga.
Penanganan sampah rumah tangga.
2. Masyarakat juga belum mengetahui pentingnya menjaga lingkungan dengan
pengelolaan dan penanganan sampah rumah tangga.
3. Berdasarkan data 1 RT di kp. Kebon kelapa dua dari 180 KK hanya ada 8-10 KK
yang memiliki tempat pembuangan sampah. Dimana selebihnya masyarakat
cenderung tidak memiliki tempat sampah dan membiarkan sampah ditimbun di jalan,
dibuang ke sungai ataupun dibakar.

No Kelurahan Jumlah KK Keluarga Diperiksa Keluarga Memiliki Sehat

Jumlah % Jumlah % Jumlah %


1 Kasemen 3508 1025 29,21 638 18,19 342 53,60

2 Banten 4211 475 11,27 505 11,99 135 28,42

3 Margaluyu 1746 547 31,32 477 27,31 102 18,64


4 Kasunyatan 1424 484 33,98 369 25,91 140 28,92
  Jumlah 10889 2531 23,24 1589 20,85 719 28,40

Merujuk pada beberapa permasalahan yang berhubungan dengan bagaimana cara pengelolaan
sampah rumah tangga, maka diperlukan untuk menginovasikan beberapa model pengelolaan
sampah rumah tangga yang baik dan benar salah satunya mengolah sampah rumah tangga
menjadi pupuk kompos.
BAB IV
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Intervensi dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan mempraktekan cara pengolahan


sampah menjadi pupuk kompos. Dalam hal ini pihak puskesmas melakukan kerjasama
dengan kampung sukadiri untuk pelaksanaan penyuluhan kepada ibu-ibu sukadiri adapun
deskripsi dari kegiatan tersebut :
1. Narasumber
Narasumber adalah dr. Rizca Paramitha Sutrisna, dokter Internsip Kasemen, periode
03 agustus – 10 November 2020

2. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Hari dan tanggal : jumat, 23 oktober 2020
Pukul : 10.00-11.00
Tempat : salah satu rumah ibu kader Kp.Kebon Kelapa Dua

3. Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan adalah ibu rumah tangga yang berada di Kp.Kebon Kelapa Dua

4. Metode Yang Digunakan


Metode yang diguanakan adalnya penyuluhan dan praktek cara mengelola sampah
rumah tangga menajdi kompos.
BAB V
PELAKSANAAN INTERVENSI

Penyuluhan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga telah selesai diadakan di Kp.Kebon
Kelapa Dua pada tanggal 24 Oktober 2020. Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan
mempraktekan cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga.
Penyuluhan dilakukan di salah satu rumah kader desa tersebut. Penyuluhan dihadiri oleh ibu
rumah tangga Kp.Kebon Kelapa Dua . Penyuluhan disampaikan dengan metode langsung
(direct communication/face to face communication) dan penyampaiannya dengan
mempraktekkan langsung materi penyuluhan kepada para peserta.
Penyuluhan diawali dengan perkenalan dengan pembicara kemudian dilanjutkan dengan
penyampaian materi tentang pengelolaan sampah rumah tangga serta diakhiri dengan
mempraktekkan cara membuat pupuk kompos menggunakan sampah rumah tangga. Selain
itu peserta diberi pesan agar materi yang diperoleh selama penyuluhan dapat dismapaikan
kepada teman , tetangga dan keluarga serta diterapkan di lingkungan sekitar.
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI

6.1 Monitoring
Monitoring dapat dilakukan dengan cara diskusi terarah mengenai penginkatan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap edukasi yang telah disampaikan.
Monitoring juga dapat dilakukan dengan memperhatikan perubahan perilaku
masyarakat

6.2 Evaluasi

Evaluasi adalah secara sistematis menginvestigasi efektifitas program dengan cara


menilai kontribusi program terhadap perubahan. Dalam hal ini dapat digali lebih
lanjutyang belum teratasi melalui pertanyaan acak maupun diskusi kelompok serta
dilakukan analisis penyelesaian masalah sehingga tujuan kegiatan tercapai dengan
sempurna. Secara umum kegiatan berlangsung lancar, sasaran
dapat menerima dengan baik edukasi yang disampaikan. Adapun tanya
jawab sangat membantu dalam memberikan pemahaman yang lebih baik bagi
sasaran. Dalam hal ini antusiasme sasaran sangat baik, sasaran
aktif mendengarkan edukasi yang diberikan. Adapun evaluasi dalam hal ini
adalah waktu yang sempit sehingga mengurangi kesempatan untuk bertanya.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Pengelolaan sampah rumah tangga memegang peran penting dalam kehidupan
bermasyarakat. Pemerintah kota serang melalui puskesmas kasemen telah menempuh
berbagai upaya dalam hal upaya untuk mengurangi dan mengelola sampah rumah
tangga.Pada kp.kebon kelapa dua masih banyak masyarakat yang belum memiliki tempat
sampah dan kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar. Dibutuhkan peran
aktif tenaga medis, pemerintah setempat dan juga warga sekitar guna mencapi target.

7.2 Saran
- Bagi masyarakat Kp.Kebon Kelapa Dua yang sudah pernah mendapatkan penyuluhan
untuk bisa menerapkan pengelolaan sampah rumah tangga.
- Bagi kader yang sudah mendapatkan penyuluhan untuk dapat menularkan ilmunya
kepada masyarakat yang belum mengetahui.
- Bagi puskesmas untuk memberikan penyuluhan mengenai pengelolaan sampah rumah
tangga yang dilakukan secara rutin yang bisa dilakukan di dalam puskesmas atau saat
kunjungan.
- Bagi puskesmas untuk selalu koordinasi dengan pejabat setempat guna mendata
jumlah warga yang belum memiliki tempat sampah.
- Berkoordinasi dengan pemegang kebijakan dalam hal pengelolaan sampah rumah
tangga.
LAMPIRAN/DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai