Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

BUKTI KEOTENTIKAN AL-QUR’AN


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Al-Qur'an hadis
Tahun Pelajaran 2020-2021

Disusun oleh :

Nama : Khairun Nisa


Kelas : X IPS-2

MAN 3 LANGKAT
2020
BUKTI KEONTETIKAN AL-QUR’AN

Keotentikan Al-Qur’an dilihat dari 2 segi :


1. SEGI BAHASA
A. Keseimbangan Kata

Abdurrazaq Naufal dalam bukunya Al-Ijaz Al- ‘Adad Al-qur’an AlKarim (kemukjizatan
dari segi bilangan dalam Al-Qur’an) dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya. Misalnya :
- (al-hayah /kehidupan) dan (al-maut/kematian) masing-masing sebanyak
145 kali.
- (an-naf /manfaat) dan (al-fasad/kerusakan atau mudarat) masing-masing
sebanyak 50 kali.
- (al-harr /panas) dan (al- bard/dingin) masing-masing 4 kali.
b. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan sinonim atau makna yang
dikandungnya. Missalnya :
- (al-harts/membajak [sawah]) dan (az-zira’ah/bertani) masing-masing 14
kali.
- (al- ‘ujub/membanggakan diri atau angkuh) dan( al-ghurur /angkuh)
masing-masing 27 kali.
- (adh-dhallun/orang sesat) dan (al-mauta/mati jiwanya) ) masing-masing 17
kali.
c. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk
pada akibatnya. Misalnya :
- (al- infaq/menafkahkan) dan (ar-ridha/kerelaan) masing-masing 73 kali.
- (al-bukhl/kekikiran) dan (al-hasrah/penyesalan) masing-masing 12 kali.
- (al-kafirun/orang-orang kafir) dan (an-nar/neraka atau pembakaran) masing-
masing 154 kali.

d. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya.


Misalnya :
- (al-israf/pemborosan) dan (as-sur’at/ketergesa-gesahan) masing-masing 23
kali.
- (al-mau’izhah/nasehat atau petuah) dan (al-lisan/lidah) masing-masing 25
kali.
- (al-asra/tawanan) dan (al-harb/perang) masing-masing 6 kali.
e. Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut ditemukan pula
keseimbangan khusus, misalnya:
- Kata (yaum/hari) dalam bentuk tunggal,sejumlah 365 kali, sebanyak hari-
hari dalam setahun.
- Al-Qur’an menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”,dan penjelasan ini
diulanginya sebanyak tujuh kali pula yaitu pada surah-surah Al-Baqarah :
29, Al-Isra’:44, Al-Mu’minun : 86, Fush-shilat :12, Ath-Thalaq :12, Al-
Mulk :3, dan Nuh : 15.
- Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik (rasul), atau
(nadzir/pemberi peringatan) keseluruhannya berjumlah 518 kali,dan ini
seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi,dan rasul, dan
pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.

B. Misteri Angka 19

Huruf-huruf hija’iyah yang terdapat pada awal beberapa surah dalam Al-Quran adalah
jaminan keutuhan Al-Quran sebagaimana diterima oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Tidak berlebih dan atau berkurang satu huruf pun dari kata-kata yang digunakan
oleh Al-Quran. Kesemuanya habis terbagi 19,
sesuai dengan jumlah huruf-huruf B(i)sm Ali(a)h Al-R(a)hm(a)n Al-R(a)him. (Huruf a dan i
dalam kurung tidak tertulis dalam aksara bahasa Arab).

Huruf (qaf) yang merupakan awal dari surah ke-50, ditemukan terulang sebanyak 57
kali atau 3 X 19.

Huruf-huruf kaf, ha’, ya’, ‘ayn, shad, dalam surah Maryam, ditemukan sebanyak 798
kali atau 42 X 19.

Huruf (nun) yang memulai surah Al-Qalam, ditemukan sebanyak 133 atau 7 X 19.
Kedua, huruf (ya’) dan (sin) pada surah Yasin masing-masing ditemukan sebanyak 285 atau
15 X 19. Kedua huruf (tha’) dan (ha’) pada surah Thaha masing-masing berulang sebanyak
342 kali, sama dengan 19 X 18.

Huruf-huruf (ha’) dan (mim) yang terdapat pada keseluruhan surah yang dimulai
dengan kedua huruf ini, ha’ mim, kesemuanya merupakan perkalian dari 114 X 19, yakni
masing-masing berjumlah 2.166.

Bilangan-bilangan ini, yang dapat ditemukan langsung dari celah ayat Al-Quran, oleh
Rasyad Khalifah, dijadikan sebagai bukti keotentikan Al-Quran. Karena, seandainya ada ayat
yang berkurang atau berlebih atau ditukar kata dan kalimatnya dengan kata atau kalimat yang
lain, maka tentu perkalian-perkalian tersebut akan menjadi kacau.

Angka 19 di atas, yang merupakan perkalian dari jumlah-jumlah yang disebut itu,
diambil dari pernyataan Al-Quran sendiri, yakni yang termuat dalam surah Al-Muddatstsir
ayat 30 yang turun dalam konteks ancaman terhadap seorang yang meragukan kebenaran Al-
Quran.

C. Ketelitian Dalam Penggunaan Kata

Di antara banyak kemukjizatan al-Qur’an yang dapat menjadi bukti kebenarannya


adalah aspek keindahan dan ketelitian redaksi-redaksinya. Di samping itu juga, keserasian
jumlah kata-katanya yang dapat dijadikan sebagai keotentikan al-Qur’an. Jadi, segala usaha
yang dilakukan oleh siapa saja yang hendak memalsukan al-Qur’an sangat mudah diketahui,
ketika kata-katanya tidak menunjukkan keserasian sama sekali. Oleh karena itu, keserasian
kata yang digunakan oleh al-Qur’an, memberikan suatu pelajaran yang sangat berharga bagi
manusia bahwa hidup ini memerlukan keseimbangan.

Keserasian kata al-Qur’an dapat dilihat pada keseimbangan antara jumlah bilangan
kata, jumlah kata yang menunjukkan akibat, menunjukkan sinonim dan antonimnya. Masing-
masing kata mempunyai pasangannya tersendiri. Penentuan dan peletakan kata ditempatkan
pada tempatnya yang tepat. Tidak bertentangan antara satu dengan yang lainnya.
2. SEGI KANDUNGANNYA

A. Al-Qur’an Menceritakan Sesuatu Yang Ghaib

Surat-surat dalam al-Qur-an mencakup banyak berita tentang hal ghaib. Kapabilitas al-
Qur-an dalam memberikan informasi-informasi tentang hal-hal yang ghaib seakan menjadi
prasyarat utama penopang eksistensinya sebagai kitab mukjizat. Diantara contohnya adalah:
a. Sejarah / Keghaiban masa lampau.
Al-Qur-an sangat jelas dan fasih seklai dalam menjelaskan cerita masa lalu seakan-
akan menjadi saksi mata yang langsung mengikuti jalannya cerita. Dan tidak ada
satupun dari kisah-kisah tersebut yang tidak terbukti kebenarannya. Diantaranya
adalah: Kisah nabi Musa dan Firaun, Ibrahim, Nabi Yusuf, bahkan percakapan antara
anak-anak Adam as.
b. Kegaiban Masa Kini
Diantaranya terbukanya niat busuk orang munafik di masa rasulullah. Allah SWT
berfirman :

Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu,
dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah
penantang yang paling keras.(QS. Al-Baqoroh: 204)

c. Ramalan kejadian masa mendatang


Diantaranya ramalan kemenangan Romawi atas Persia di awal surat ar-Ruum.

Kisah hal ghaib yang terjadi di masa lalu. Contohnya:

a. Kisah tentang dialog malaikat dengan tuhannya mengenai penciptaan khalifah bumi
sebagaimana di jelaskan dalam (QS. Al-Baqarah: 30-34).

b. Kisah tentang penciptaan alam semesta sebagaimana yang diungkapkan dalam (QS.
Al-Furqan: 59, Qaf: 38).

c. Kisah tentang penciptaan nabi adam dan kehidupanya ketika di surga sebagaimana
terdapat dalam (QS. Al-a'raf: 11-25).
Kisah hal gaib yang terjadi pada masa kini. Contohnya:

a. Kisah tentang turunya malaikat-malaikat pada malam Lailatul Qadar seperti


diungkapkan dalam (QS. Al-Qadar: 1-5).

b. Kisah tentang kehidupan makhluk-makhluk gaib seperti setan, jin, atau iblis seperti
diungkapkan dalam (QS. Al-A'raf: 13-14).

 Kisah ghaib yang terjadi pada masa yang akan datang. Contohnya:

a. Kisah tentang akan datangnya hari kiamat seperti yang diungkapkan dalam al-Qur'an
surah al-Qari'ah, surah al-Zalzalah, dan lainnya.

b. Kisah tentang kehidupan orang-orang di surga dan di neraka seperti di ungkapkan


dalam al-Qur'an surah al-Ghasyiah dan lainnya.

B. Al-Qur’an Mengatur Tentang Hukum / Undang-Undang

Diantara hal-hal yang mencengangkan akal dan tak mungkin dicari penyebabnya selain
bahwa al-Qur-an adalah wahyu Allah, adalah terkandungnya syari’at paling ideal bagi umat
manusia, undangundang yang paling lurus bagi kehidupan, yang dibawa al-Qur-an untuk
mengatur kehidupan manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Meskipun
memang banyak aturan hukum dari Al- Qur-an yang secara ‘kasat mata’ terlihat tidak adil,
kejam dan sebagainya, tetapi sesungguhnya di balik itu ada kesempurnaan hukum yang tidak
terhingga.

Diantara produk hukum Al-Qur-an yang menakjubkan dan penuh hikmah tersebut antara
lain :
a. Hukuman Hudud bagi pelaku Zina, Pencurian, dan sebagainya (QS An-Nuur 2-3)
b. Hukuman Qishos bagi Pembunuhan ( QS Al-Baqoroh 178-180)
c. Hukum Waris yang detil (QS An- Nisa 11-12)
d. Hukum Transaksi Keuangan dan Perdagangan.(QS Al-Baqoroh 282)
e. Hukum Perang dan Perdamaian. (QS Al-Anfal 61)

Anda mungkin juga menyukai