Anda di halaman 1dari 3

Nama : Qolby Fajri Ashiddiqi

NIM : 1211060074

Kelas : ILHA 1/B

Matkul : Pengantar Ulumul Qur’an

Dosen pengampu : Siti Chodijah, S, Ag. M, Ag.

UAS

1. Kemukjizatan dari segi bahasa:


A. Jumlah kata dengan antonimnya
 Al-hayy (hidup) dan al-mawl (mati) masing-masing sebanyak 145 kali
 An-naf (manfaat) dan al-madharah (madharat), masing-masing sebanyak 50 kali
 Al-har (panas) dan al-bard (dingin), masing-masing sebanyak 4 kali
 Ash-shalihat (kebajikan) dan al-sayyi’at (keburukan) masing-masing sebanyak 167
kali
 Al-rabh (cemas/takut) dan raghbah (harap/ingin) masing-masing sebanyak 8 kali

B. Jumlah kata dengan sinonimnya


 Al-harst dan al-zira’ah (membajak/bertani), masing-masing sebanyak 14 kali
 Al-ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh), masing-masing sebanyak 27
kali
 Al-dhalim dan mawta (orang sesat/mati jiwanya) masing-masing sebanyak 17 kali
 Al-Qur’an, al-wahy dan al-islam (al-Qur’an, wahyu dan Islam) masingmasing
sebanyak 70 kali
 Al-aql dan al-nur (akal dan cahaya), masing-masing sebanyak 49 kali
 Al-jahr dan al-‘alaniyah (nyata), masing-masing sebanyak 16 kali

C. Keseimbangan jumlah kata dengan kata lain dan menunjuk pada akibatnya
 Al-infaq (infak) dengan al-ridho (kerrelaan), masing-masing sebanyak 73 kali
 Al-bukhl (kekikiran) dan al-khasarah (penyesalan), masing-masing sebanyak 12 kali
 Al-kafirun (orang-orang kafir) dengan al-nar/al-ahraq (nerraka/pembakaran),
masing-masing sebanyak 154 kali
 Al-zakah (zakat/penyucian) dengan barakah (kebajikan), masing-masing sebanyak 32
kali
 Al-fasyah (kekejian) dengan al-ghadab (murka), masing-masing sebanyak 26 kali

D. Keseimbangan antara jumlah kata dengan kata penyebabnya


 Al-isyraf (pemborosan) dengan al-sur’ah (ketergesa-gesaan), masingmasing
sebanyak 23 kali
 Al-maw ‘izhah (nasihat/petuah) dengan al-lisan (lidah), masing-masing sebanyak 25
kali
 Al-isra (tawanan) dengan al-harb (perang), masing-masing sebanyak 6 kali
 As-salam (kedamaian) dengan al-thayyibah (kebajikan), masing-masing sebanyak 60
kali
E. Keunikan-keunikan angka yang muncul pada Al-Qur’an
 Terdapat 30 bilangan kardinal berbeda, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19,
20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50000, dan
100000; 8 bilangan pecahan berbeda, yaitu 3 2 , 2 1 , 3 1 , 4 1 , 5 1 , 6 1 , 8 1 , dan 10
1 ; dan 7 bilangan ordinal berbeda, yaitu ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-8; yang
disebutkan dalam Al-Qur’an.
 Banyaknya penyebutan bilangan-bilangan kardinal dan pecahan dalam Al Qur’an
adalah 1 (61 kali), 2 (15 kali), 3 (18 kali), 4 (12 kali), 5 (2 kali), 6 (7 kali), 7 (23 kali), 8
(5 kali), 9 (4 kali), 10 (8 kali), 11 (1 kali), 12 (5 kali), 19 (1 kali), 20 (1 kali), 30 (2 kali),
40 (4 kali), 50 (1 kali), 60 (1 kali), 70 (3 kali), 80 (1 kali), 99 (1k kali), 100 (5 kali), 200
(2 kali), 300 (1 kali) , 1000 (8 kali), 2000 (1 kali), 3000 (1 kali), 5000 (1 kali), 50000 (1
kali), 100000 (1 kali), 2/3 (3 kali), 1/2 (5 kali), 1/3 (4 kali), 1/4 (2 kali), 1/5 (1 kali), 1/6
(3 kali), 1/8 (1 kali), dan 1/10 (1 kali).
 Rahasia yang terdapat dalam penyebutan bilangan dalam Al-Qur’an adalah sebagai
berikut.
a. 30 bilangan asli jika dijumlahkan diperoleh jumlah 162146 = 19 x 8534. 1+ 9 = 10
dan 8 + 5 + 3 + 4 = 20. 10 + 20 = 30. 30 adalah banyaknya bilangan asli tersebut.
b. Terdapat 30 bilangan asli dan 8 bilangan pecahan. 30 + 8 = 38 = 19 x 2.
c. Penyebut pada bilangan pecahan yang ada dalam Al-Qur’an adalah 2, 3, 4, 5, 6,
8, 10. Jika penyebut ini dijumlahkan diperoleh 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 8 + 10 = 38 =
19x 2.

2. Terdiri dari berapa ayat dan surat pada ayat makiyah dan madaniyah
 Makiyah:  Total surat Makkiyah ada 86 surat yang terdiri dari 4.780 ayat.
 Madaniyah: Total surat Madaniyah ada 28 surat yang terdiri dari 1.510 ayat.

3. Sebutkan Ada berapa Mushaf-mushaf dan jelaskan secara detail?!’


1) Mushaf Usman Bin Affan, Yaitu  mushaf dari ayat-ayat Allah SWT yang dikumpulkan
kaum Muslimin pada zaman khilafah atau pemerintahan sahabat Utsman bin Affan,
yang beredar pada masyarakat muslim sekarang.
2) Mushaf Umar bin Khatthab, ayat terakhir dari suarah al-Fatihah berbunyi: shirotha
man an’amta  ‘alayhim ghairil maghdhubi ‘alayhim wa ghairidh dhâllīn. Dalam
sebuah kesempatan, Umar menjadi imam salat dan membaca ayat terakhir ini
seperti itu. Dalam bentuk utsmani: shirothal ladzina an’amta  ‘alayhim ghairil
maghdhubi ‘alayhim wa ladh dhâllīn. Dalam kesempatan yang lain, ketika menjadi
imam salat Isya’ dan Subuh, Umar membaca surah Ali Imran: alīf lâm mīm, allahu lâ
ilâha illaâ huwal hayyal qayyâm. Dalam bentuk utsmani: alīf lâm mīm, allahu lâ
ilâha illaâ huwal hayyal qayyûm. Dalam bentuk Umar menggunakan kata qayyâm,
sedangkan dalam mushaf Utsman menggunakan kata qayyûm.
3) Mushaf Ali bin Abi Thalib. Di dalamnya: âmanar rosûlu bimâ unzila ilaihi wa âmanal
mu’minûn. Dalam bentuk utsmani, al-Baqarah ayat 285: âmanar rosûlu bimâ unzila
ilaihi min robbihi wal mu’minûn.
Dalam versi Ali menggunakan kalimat wa âmanal mu’minûn, sedangkan dalam versi
Utsman menggunakan kalimat min robbihi wal mu’minûn.
4) Mushaf Ubay bin Ka’ab: falâ junâha ‘alaihi allâ yaththawwafa bihimâ, yang
artinya: maka tidak ada dosa baginya tidak mengerjakan sa’i di antara keduanya.
Dalam versi utsmani al-Baqarah ayat 158: falâ junâha ‘alaihi an yaththawwafa
bihimâ, yang artinya: maka tidak ada dosa baginya   mengerjakan sa’i di antara
keduanya. Mushaf Abdullah bin Abbas senada dengan mushaf Ubay bin Ka’ab ini
dalam ayat di atas. Dalam mushaf Ubay bin Ka’ab dan Abdullah bin Abbas
menggunakan kalimat negatif, sedangkan dalam versi Utsman menggunakan kalimat
positif.
5) Mushaf  Abdullah bin Mas’ud: innallâha lâ yadllimu mitsqâla namlah, yang
artinya: sesunggunya Allah tidak berbuat dhalim walau pun semut. Dalam mushaf
utsmani, surah an-Nisa’ ayat 40: innallâha lâ yadllimu mitsqâla dzarroh, yang
artinya: sesunggunya Allah tidak berbuat dhalim walau pun seberat atom (atau
molekul). Dalam mushaf Abdullah bin Mas’ud menggunakan kata namlah,
sedangkan dalam versi Utsman menggunakan kata dzarroh.
Dalam versi Abdullah bin Mas’ud ini, banyak bacaan yang berbeda dengan versi
mushaf utsmani. Bacaan yang berbeda versi dengan mushaf utsmani itu ialah berada
dalam surah al-Baqarah, awal surah Ali Imran, an-Nisa’, al-Maidah, al-An’am, al-
A’raf, al-Anfal, at-Taubah, Yunus, Hud, Yusuf, ar-Ra’du, Ibrahim, al-Hijr, an-Nahl, al-
Isra’, al-Kahfi, Maryam, Thaha, al-Anbiya’, al-Hajj, an-Nur, al-Furqan, as-Syu’ara’, an-
Naml, dan masih banyak yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai