Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

TEKNIK LOBI DAN NEGOSIASI

DISUSUN OLEH:

NAMA : I GEDE PUTRA

NIM : 17122118

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH TINGGI AGAM HINDU GDE PUDJA MATARAM

2020
ANALISIS PROSES LOBI

Screenshoot link yang diambil

http://dewi--anggraini.blogspot.com/2017/04/normal-0-false-false-false-en-us-x
none_32.html
CONTOH KASUS

Pegawai Bank :“Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa saya bantu?”
Nasabah :“Selamat pagi bu. Baik, terimakasih.”

Nasabah : “Begini bu, saya ingin mengajukan sebuah proposal peminjaman uang

untuk usaha ikan lele saya.”

Pegawai Bank: “Maaf pak, bisa saya lihat proposalnya?”

Nasabah : “Ini bu, silahkan.”

Pegawai bank : “Sebenarnya, proposal Ibu ini sangat bagus sekali, tidak ada masalah.

Hanya saja kami dari pihak bank belum bisa memenuhi permintaan
peminjaman uang sebesar 500 juta.”

Nasabah : “Jadi, kira-kira pihak bank mampunya memberikan pinjaman berapa

bu?”

Pegawai Bank: “Setelah saya hitung, kami hanya sanggup memberikan pinjaman sampai

300 juta Ibu, dengan bunganya 4 %.”

Nasabah : “Tidak bisa ditambah lagi ya bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses,

pesanan ikan lele dari konsumen ke kami dari seluruh Indonesia.”

Nasabah : “Dana ini rencananya akan saya gunakan untuk menambah kapasitas

produksi untuk dapat memenuhi permintaan ikan lele tersebut”

Pegawai Bank: “Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu yah”

Pegawai Bank: “Yah, sepertinya kami hanya sanggup untuk memberikan  pinjaman

sebesar 350 juta”.

Nasabah : “Wah, apakah tidak bisa dinaikin sedikit lagi ya bu? Gimana kalau 400
juta?”

Pegawai Bank: “Maaf yah ibu, hanya segitu yang dapat kami sanggupi.”

Nasabah: “Oke deh bu, tidak apa-apa, saya setuju kalau gitu.”
HASIL ANALISIS

Topik : Peminjaman Uang di Bank

Tujuan : Untuk Mendirikan Usaha

Pihak yang terlibat : Dalam negosiasi tersebut pihak yang terlibat adalah ibu peminjam
dan pegawai Bank

Strategi : Berdasarkan kasus diatas penulis menemukan strategi yang


dilakukan oleh ibu peminjam agar uang yang dipinjam cepat
dicairkan adalah dengan mengajukan proposal usaha yang
dimilikinya

Hambatan : Berdasarkan kasus diatas penulis menemukan hambatan


yang di alami oleh si peminjam uang adalah dana yang ingin mau
dicairkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pihak Bank hanya
mampu meminjamkan 300 Juta dari 500 Juta yang di pinjamkan
dengan bunga sebesar 4%.

Berhasil/Gagal : Dalam negosiasi tersebut berhasil hanya saja permintaan yang di


inginkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Faktor yang Mempengaruhi: Adalah kecakapan berbicara yang dimiliki oleh si


peminjamn uang terhadap pegawai bank agar uang yang
dipinjamkan segera tercair dan dengan mengajukan
proposal usaha yang dimilikinya.
Hal-Hal yang menarik: Berdasarkan kasus tersebut hal yang paling menarik yang
penulis temukan adalah lancarnya proses negosiasi.
KASUS NEGOSIASI

Screenshoot link yang diambil

http://ikayektipalupil.blogspot.com/2016/06/contoh-negosiasi-yang-sukses-
dalam.html
PENINGKATAN GAJI KARYAWAN

Pasca reformasi, buruh masih terus dihadapkan pada persoalan krusial, baik dalam
konteks eksternal relasi buruh dengan pemerintah dan pengusaha. Maupun problem
internal seputar mutu SDM hingga konflik kepentingan antar pengurus serikat
buruh/pekerja. Rekson Silaban dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia
(KSBI) menyampaikan, pencapaian gerakan buruh sekarang ini tidak sebesar
kebebasannya. Kaum buruh di Indonesia memang kini memiliki kebebasan berserikat
dengan kondisi yang jauh lebih baik, tetapi konflik relasi industrial - perburuhan juga
didapati meningkat. Masalah upah dan kesejahteraan buruh tidak lain menjadi pemicu
utama konflik.
Seperti masalah yang saat ini sedang dihadapi oleh PT. Indofood (Mie Instan),
terdapat beberapa konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para
buruh menjalankan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk menuntut para manajer
perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan. Dan kabar tentang aksi mogok kerja dan
demonstrasi karyawan akhirnya sampai kepada General Manager PT. Indofood. General
Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk membahas tentang
konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing tersebut
menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan
negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi
diperusahaan mie instan tersebut.
Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari pihak buruh yang mulai
menjelaskan tentang permasalahan sebenarnya. Aksi mogok kerja dan demonstrasi
karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya.
Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji
sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak perusahaan belum menyetujui untuk
kenaikan gaji tersebut karena masih mempertimbangkan beberapa aspek yang harus
dilihat terutama dalam laporan keuangan yang ada di dalam perusahaan. Produksi di
perusahaan menurun karena pendapatan yang tidak stabil. Dari pihak HRD menyatakan
bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang
dihasilkan, itulah yang menjadi ahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan
dikabulkan atau tidak.
            Dari para manajer perusahaan tetap berusaha untuk menaikkan gaji para buruh
tersebut. Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak
perusahaanpun memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan
sebesar 2,8 juta. Meskipun kenaikan gaji tersebut tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh para buruh, mereka tetap menerima kenaikan gaji tersebut untuk
kelangsungan hidup mereka. Kenaikan gaji tersebut telah disahkan kepada kedua pihak
tersebut yaitu dari perwakilan buruh dan manajer perusahan. Dengan kenaikan gaji
manajer HRD menghimbau kepada karyawan agar karyawan tetap bekerja dengan baik
serta  bisa membangun kembali perusahaan yang sekarang tidak stabil pendapatannya.
HASIL ANALISIS

Topik : Peningkatan Gaji Karyawan


Tujuan : Kesejahteraan Hidup
Pihak yang terlibat : 1). Buruh
2). General Manager PT. Indofood
Strategi : General Manager segera melakukan breafing dengan para
manajer untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi
didalam perusahaannya.
Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan untuk
memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi
dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang
terjadi diperusahaan mie instan tersebut.
Hambatan : Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk
menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji
karyawan.
Berhasil/Gagal : Berdsarkan kasus tersebut berhasil dilakukan seperti yang terjadi
pada paragraph dibawah ini.
Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan untuk
memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi
dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang
terjadi diperusahaan mie instan tersebut.
Ketika negosiasi dilaksanakan, ada 2 perwakilan dari pihak buruh
yang mulai menjelaskan tentang permasalahan sebenarnya. Aksi
mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh
tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan
menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta
kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi: Adapun Faktor yang mempengaruhi masalah
tersebut adalah pihak General Manager PT. Indofood mau bertemu dengan kedua buruh
tersebut untuk membicarakan kenaikan gaji agar kesejahteraan hidup mereka tercapai.
Hal-Hal yang menarik : Setelah penulis membaca dan mengamati bahwa pihak
General Manager PT. Indofood sangat mengerti akan perasaan mereka, sebab mereka
ingin mendapatkan hidup yang layak atas kenaikan gaji yang di minta terhadap
perusahaan PT. Indofood.

Anda mungkin juga menyukai