Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian dalam penelitian ini yaitu Deskriptif kuantitatif.

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri , baik

satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat pebandingan atau

menguhubungkan dengan variabel lain. Sugiono (5 : 2012)

Penelitian Kuantitatif adalah Merupakan metode penelitian yang

brdasarkan pada filsafat positivme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sample tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiono (14 : 2015 )

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian in dilakukan di Kantor UPT Museum negeri provinsi Nusa

Tenggara Barat yang berlokasi di Jl. Panji  Tilar  Negara  No.6,  Mataram.

3.3. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

21
22

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:115).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Museum Nusa

Tenggara Barat yang berjumlah 30 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

itu. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative

(Sugiyono, 2014:116). Sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat

koleksi museum Nusa Tenggara Barat yang berjumlah 11 orang

3.4. Sumber Data

1. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data. Data primer yang digunakan yaitu data

yang dapat langsung dari para responden melalui wawancara/kuesioner

dan observasi yang di lakukan pada UPT Musuem Nusa Tenggara

Barat.

2. Data sekunder menurut Sugiono (2014:137) adalah “Sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya


23

lewat orang lain atau lewat dokumen; Data sekunder yang digunakan

yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber yang

ada contohnya dari penelitian terdahulu dan literatur yang menunjang

teori dari penelitian ini yang termaksud dalam teori.

3.5. Identifikasi dan Definsi Operasional Variabel

3.5.1. Identifikasi Variabel

1. Beban kerja
2. Tingkat absensi
3. Perputaran tenaga kerja

3.5.2. Definisi Operasional Variabel

3.6. Teknik Analisis Data

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja (Work Force Analysis) adalah analisis

yang biasanya dipergunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja

operasional senyata-nyatanya yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Menurut Winaya (1983:34) bahwa Work Force Analysis adalah analisa

akan kebutuhan tenaga kerja yang seharusnya dengan analisa ini dapat diteliti
24

sumber daya manusia berikut perhitungan absensi dan tingkat perputaran (turn

Over) karyawan pada perusahaan dalam jangka waktu tertentu pula.

Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa analisis kebutuhan tenaga

kerja yang sesungguhnya ini dimasukkan unsur absensi dan perputaran. Kejadian

ini dalam suatu lingkungan organisasi tidak bisa dihindari dan selalu ada peluang

yang besar untuk terjadi.

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja (Work Force Analysis) dalam bentuk rumus :

Work Force Analysis = Hasil Analysis Work Load + %Absensi + %labor turn

over.

1.6.1. Work Load Analysis

Work Load Analysis adalah penentuan jumlah karyawan yang diperlukan

untuk menyelesaikan beban kerja tertentu, pada waktu yang tertentu pula. Rumus

yang digunakan (Ranupandojo dan Husnan, 1985 : 31).

Total Man Hour


Work Load Analiysis =
Man Hour Per Unit
25

Di mana :

1. Total Man Hour adalah hasil kali jumlah pekerjaan yang

direncanakan dengan jumlah waktu untuk menyelsasikan satu unit

pekerjaan

2. Man Hour per Unit adalah lamanya waktu yang disediakan untuk

seorang karyawan pada suatu periode waktu tertentu.

1.6.2. Tingkat absensi

Tingkat absensi merupakan perbandingan antara hari-hari yang hilang

dengan keseluruhan hari yang tersedia untuk bekerja. Maka semakin tinggi

tingkat absensi, maka besar kerugian yang diderita oleh organisasi. Untuk

mengetahui sebab-sebab absensi dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut

(Samsudin 2006:78) :

1. Mencatat nama karyawan yang absent

2. Mencatat sebab-sebab ketidakhadiran

3. Memperhatikan kelompok umur yang sering absent

4. Kelompok jenis kelamin

5. Hari-hari yang sering tidak masuk

6. Kondisi Pekerjaan

Tingkat absensi dinyatakan dalam bentuk rumus :

Hari Karyawan yang Hilang


Tingkat Absensi= x 100 %
Hari Karyawan Bekerja+ Hari Karyawan Tidak Bekerja
26

1.6.3. Perputaran Tenaga Kerja

Tingkat perputaran karyawan atau pegawai dapat dirumuskan dengan

berbagai rumusan tergantung asfek yang menyangkt perputaran tersebut.

Perputaran tenaga kerja dapat dirumuskan (Winaya, 1984:32) :

Pergantian
Tingkat Perputaran Tenaga Kerja= x 100 %
Rata−Rata Tenaga Kerja

Menjumlahkan Kategori waktu

1. Cyclical time, yaitu waktu yang sungguh-sungguh dipergunakan untuk

menyelesaikan pekerjaan.

2. Non Cyclical Time, yaiut waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses

produksi.

3. Fatique time, yaitu waktu yang dipergunakan untuk menghilangkan kelelahan.

4. Personal time, yaitu waktu yang diperlukan untuk keperluan pribadi.

Hasil dari pada penjumlahan keempat waktu tersebut di atas dibagi dengan

waktu yang diberikan pada karyawan atau jam kerja pada periode tertentu, disini

juga diperhatikan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja.

1.6.4. Prosedur Keabsahan Data

Menurut Sugyono (2017:366) uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif

meliputi credibility (validitas internal), transfer abulity (validitas eksternal),

dependend ability (reliablitas), dan confirm abiity (obyektivitas).


27

Menurut Sugiyono (2017:267), Validitas merupakan “derajat ketetapan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti”. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui

validitas data, yaitu:

1. Teknik trianggulasi antar sumber data, teknik pengumpulan data, dan peng-

umpulan data yang dalam hal terakhir ini peneliti akan berupaya mendapatkan

rekan atau pembantu dalam penggalian data dari warga di lokasi-lokasi yang

mampu membantu setelah diberi penjelasan.

2. Pengecekan kebenaran informasi kepada para informan yang telah ditulis oleh

peneliti dalam laporan penelitian (member check).

3. Akan mendiskusikan dan menyeminarkan dengan teman sejawat di jurusan

tempat penelitian belajar (peer debricfing), termasuk koreksi di bawah para

pembimbing.

4. Perpanjangan waktu penelitian. Cara ini akan ditempuh selain untuk memper-

oleh bukti yang lebih lengkap juga untuk memeriksa konsistensi tindakan para

informan.

Penelitian ini menggunakan tiga macam triangulasi, yang pertama,

trianggulasi sumber data yang berupa informasi dari tempat, peristiwa dan

dokumen serta arsip yang memuat catatan berkaitan dengan data yang dimaksud.
28

Kedua, trianggulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari

wawancara, observasi, dan dokumen.

Ketiga, triangulasi waktu pengumpulan data merupakan kapan

dilaksanakannya trianggulasi atau metode pengumpulan data. Keabsahan data

dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi, Sugiyono (2017:273-274),

menjelaskan ada tiga macam trianggulasi. Ketiga trianggulasi tersebut yaitu

triangulasi sumber, peng-umpulan data, dan waktu. Ketiga trianggulasi tersebut

dapat digambarkan dalam dalam bentuk skema di bawah ini.

Gambar 3.1Triangulasi Sumber Data


Atasan Teman

Bawahan

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan data


Wawancara Observasi

Kuesioner/Dokumen

Gambar 3.3 Triangulasi Waktu Pengumpulan Data


29

Siang Sore

Pagi

Penjelasan dari ketiga trianggulasi di atas sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber adalah trianggulasi yang digunakan untuk menguji

kredibilitas data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik adalah suatu alat untuk menguji kredibilitas data dengan

cara mengecek data yang sama namun dengan alat yang berbeda.

3. Triangulasi waktu adalah triangulasi yang sering mempengaruhi data. Data

yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi, siang, maupun malam

hari akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan

data triangulasi dengan sumber dan triangulasi dengan metode. Menurut Patton

dalam Lexy J. Moleong, (2012:330) triangulasi dengan sumber “berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif”.

Sedangkan triangulasi dengan metode menurut Patton (dalam Lexy J. Moleong,

2012:330) terdapat dua strategi, yaitu (1) pengecekan derajat kepercayaan


30

penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan

derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Dengan teknik triangulasi peneliti membandingkan hasil wawancara yang

diperoleh dari masing-masing sumber atau informan penelitian sebagai pembanding

untuk mengecek kebenaran informasi yang didapatkan. Selain itu peneliti juga

melakukan pengecekan derajat kepercayaan melalui teknik triangulasi dengan

membandingkan hasil penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda

yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi sehingga derajat kepercayaan data

dapat valid.

Anda mungkin juga menyukai