Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan
rahmatnya kita bisa membuat makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah
ini bermanfaat dan bisa dipelajari dengan baik, makalah ini mengarahkan pada
pembelajaran bahasa indonesia yang baik. Kegiatan kreatif semacam ini akan
meningkatkan kemampuan berbahasa dan apresiasi sastra kalian.
Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh kerabat yang terlibat.
Selamat belajar semoga sukses.
Wassalamu’alaikum wr. wb

Minas, 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.         Latar Belakang Masalah
1.2.         Tujuan

BAB II ISI
2.1.         Pengertian Drama
2.2.         Unsur Intrinsik Drama
2.3.         Menulis Drama
2.4.         Langkah-langkah menulis Drama
2.5.         Contoh Naskah Drama

BAB III Penutup


3.1.         Kesimpulan
3.2.         Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah


Dibuatnya makalah yang berisi tentang drama ini, karena untuk memenuhi tugas
bahasa indonesia. Selain itu mudah-mudahan isi dari makalah ini bermanfaat bagi
kita yang membaca dan mempelajarinya. Serta mudah-mudahan bisa menambah
wawasan dan pengetahuan tentang drama.

1.2.   Tujuan
Untuk meningkatkan pembelajaran tentang drama, meningkatkan kemampuan
kalian dalam berbahasa indonesia, secara baik dan benar. Baik secara lisan
maupun tertulis. Dan supaya menambah keterampilan kalian dalam
mengapresiasikan sastra.
BAB II
ISI

2.1.        Pengertian Drama
Drama adalah karya yang ditulis dalam bentuk percakapan (dialog) yang
dipertunjukan oleh tokoh-tokoh dia atas pentas. Drama digolongkan ke dalam dua
bagian, yaitu drama dalam bentuk tertulis dan drama yang dipentaskan.
Drama berasal dari bahasa Yunani dari kata “Draomai” yang berarti berbuat,
bertindak, atau beraksi. Drama berpijak pada 2 (dua) cabang kesenian yaitu seni
sastra dan seni pentas.

2.2.        Unsur-unsur intrinsik cerpen


Drama merupakan jenis kerja sastra yang berbentuk percakapan. Unsur-unsur
drama antara lain :
1.            Tema (inti cerita)
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama.
2.            Amanat
Amanat pesan moral yang ingin di sampaikan penulis kepada pembaca naskah /
penonton drama dalam pentas
3.            Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam drama
4.            Tokoh
Adalah orang yang bermain dalam drama
5.            Perwatakan
Adalah watak setiap tokoh / keseluruhan ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam
lakon drama. Watak dibagi menjadi 3 bagian yaitu pratogin (baik), antagonis
(jahat), dan trigagonis (tokoh pembantu prata dan anta)
6.            Konflik
Merupakan masalah dalam drama
7.            Percakapan
Merupakan dialog para pemain
8.            Tata artisitik
Merupakan seting panggung
9.            Casting
Yaitu pemilihan peran yang tepat
10.       Akting
Yaitu perilaku para pemain di panggung
11.       Latar
Adalah tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu adegan.

2.3.        Menulis Drama
Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita, dialog yang diucapkan para
tokoh dan keadaan panggung yang diperlukan juga sikap pelaku saat pentas.
Naskah drama ditulis dengan selengkap-lengkapnya, bukan saja berisi keterangan
atau petunjuk. Selain itu, naskah drama merupakan jalinan cerita (plot) drama,
plot merupakan kerangka cerita dari awal hingga akhir. Yang merupakan jalinan
konflik antara dua tokoh yang berlawanan. Selain itu, naskah drama juga
memasukan unsur intrinsik drama, naskah drama disampaikan dengan kalimat
langsung dan diberi informasi mengenai latar, ekspresi, dan keterangan bagi
pelaku.
Terkait dengan bahasa drama, berikut ini ada beberapa hal yang perlu kalian
perhatikan :
1.            Kalimat yang digunakan harus komunikatid dan efektif
2.            Dialog harus ditulis dengan ragam bahasa yang tepat sesuai dengan siapa
yang berbiacara, tepat pembicaraan itu berlangsung dan masalah yang
dibicarakan.
3.            Harus dibedakan dengan hjelas antara prolog, epilog, dialog, dan
monolog.
a.            Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama
b.            Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan
c.            Dialog adalah percakapan para pemain
d.            Monolog adalah percakapan seseorang pemain dengan dirinya sendiri
Apa yang diucapkan itu tidak ditunjukkan kepada orang lain. Selain ketiga hal di
atas, kalian juga perlu memperhatikan petunjuk teknis pementasan drama.
Petunjuk teknis ini berisi keterangan geerak pelaku, ekspresi pelaku, nada
pengucapan dialog, ataupun keterangan keadaan panggung.

2.4.        Langkah-langkah menulis naskah drama


1.            Melihat gambar / perisitiwa yang menyentuh perasaan, atau menggali
sesuatu dalam diri dan lingkungan sekitar.
2.            Membayangkan peristiwa yang dapat terjadi melalui gambaran itu
3.            Membuat rangkaian cerita
4.            Memilih peristiwa yang dapat digambarkan dalam naskah
5.            Menulis dialog sehingga membentuk naskah drama
6.            Memberi nama tokoh / pelaku dalam setiap dialog
7.            Menambahkan narasi, berupa latar suasana, dan lakuan tokoh.

2.5.        Contoh Naskah drama


Suatu hari amalia mendengarkan keluh kesah Bapak dan ibunya yang sedang
berdiskusi tentang tanaman yang cocok ditanam dimusim kemarau. Lia yang
mendengar diskusi tersebut memberikan saran untuk mengembangkan budidaya
melon. Kebutuhan salah satu seorang guru Lia ada yang menjadi petani melon
yang sukses
(diberanda rumah duduk bapak dan ibu di sebuah kursi bambu)
Bapak        : (termenung) “Bu bagaimana menurutmu jika sawah kita itu ditanami
tanaman lain.
Ibu             : “Maksud bapak?” (bingung)
Bapak        : “Ya kita ubah dari tanaman padi menjadi tanaman yang lebih
menghasilkan Bu ! Jika dimusim kemarau berkepanjangan seperti ini, Bapak tidak
mampu melanjutkan menanam padi lagi ?”
Ibu             : (Bingung) “Lha kita mau menanam apa pak ? selain itu benihnya kita
peroleh dari mana ?”
Bapak        : (Menghela nafas) “itulah bu yang Bapak bingungkan” (Amalia
muncul dan duduk disamping bapak)
Amalia        : “Ada masalah apa, pak ?”
Ibu             : “Ini lho lia bapakmu ingin mengganti tanaman padi dengan tanaman
lainnya. Tapi bapak mu ini belum tahun mau menanam apa”
Amalia        : “Bagaimana kalau bapak menanam melon saja ?”
Bapak        : “Bagus sekali usulanmu Lia ! Tapi ... benihnya dari mana?”
Amalia        : (tersenyum) “Bapak tidak usah bingung. Disekolah lia ada seorang
guru yang juga petani melon sukses. Bapak kenal dengan Pak Ali,
Bapak        : “Tentu kenal dong lia, beliau yang punya sawah di desa sebelah,
bukan ?”
Amalia        : “Ya, bapak benar. Beliau juga sering mengakan penyuluhan tentang
budidaya melon lho. Pak ! bagaimana kalau beliau kita undang ke desa kita ?”
Ibu             : (Antusias) “O... boleh.... boleh sekali lia ! kapan dan dimana ?
Amalia        : “Ibu atur saja waktu dan tempatnya. Jangan lupa mengajar warga
desa kita agar pengetahuan mereka tentang budidaya melon ini menajdi lebih
jelas.”
Ibu             : “Beres....”
BAB III
PENUTUP

3.1.        Kesimpulan
Drama adalah karya yang ditulis dalam bentuk percakapan (dialog) yang
dipertunjukan oleh tokoh-tokoh di atas pentas.
Naskah drama ditulis dengan selengkap-lengkapnya dalam naskah drama termuat
nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan pada tokoh, keadaan
anggung yang diperlukan dan kadang-kadang dilengkapi, penjelasan, tentang tata
busana, tata lampu dan tata suara.

3.2.        Saran
Semoga makalah ini bermanfaat. Dan sering diadakan latihan pembuatan makalah
supaya dapat menambah kreatifitas siswa dan seringkali diadakan berdiskusi
supaya siswa lebih bisa memahami pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chaer. 2000. Pengantar Semantik. Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
_________. 2002. Terampil Bermain drama. Jakarta : Grasindo
_________. 2005. Kesusastraan Sekolah. Jakarta : Grasindo
Herman J. Waluyo. 1987. Drama I. Surakarta : Universitas sebelas maret
_________. 1987. Drama II. Surakarta : Universitas Sebelas maret
Pamusuk Eneste. 1995. Buku Pintar Penyiunting Naskah. Jakarta : Obor
_________. 2001. Buku pintar sastra indonesia. Jakarta : penerbit buku kompas
Anindyarini, A. 2008. Bahasa Indoensia. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional. Tahun 2008

Anda mungkin juga menyukai