Anda di halaman 1dari 6

Seni budaya - xii

Penulisan
NASKAH TEATER
Babak, Adegan, Prolog, Dialog, Epilog

by ZIYAD FAUZI AHMAD, S.PD.


Penulisan
NASKAH TEATER

BABAK
Babak dalam teater/drama adalah suatu
ADEGAN
Unsur yang lebih kecil dari babak adalah adegan.
kisah kecil yang menggambarkan suatu Dalam suatu babak, terdapat sejumlah adegan
kejadian tertentu. Cerita dalam teater/drama yang harus diperankan tokoh (aktor atau aktris).
biasanya mengandung beberapa babak yang Adegan dalam teater/drama ditentukan dari bagian
saling berkaitan satu sama lain. Dalam karya babak dalam cerita. Apabila kisah kejadiannya
prosa, ada istilah episode atau bab tertentu berubah, maka adegannya akan bergeser ke
sebagai pembagian cerita. Babak adalah adegan selanjutnya. Contohnya, dalam suatu
istilah potongan-potongan cerita dalam karya adegan, suatu tokoh berdialog dengan tokoh lain.
teater/drama. Adegan ini tuntas. Cerita akan memasuki babak
selanjutnya ketika ada tokoh lain yang datang
bergabung.
Penulisan
NASKAH TEATER

PROLOG DIALOG EPILOG


Bagian pembuka teater/drama Dialog adalah percakapan Epilog adalah bagian penutup
dikenal dengan istilah prolog. antar tokoh dalam teater/drama. Biasanya, ia
teater/drama. adalah kesimpulan atau pesan
yang diperoleh dari cerita
teater/drama.
Reno dan Bara sedang berduduk santai di teras depan rumah saat
matahari sore menjelang terbenam. Mereka sebenarnya sedang
menunggu seorang sosok yang sudah lama tidak pernah pulang ke
rumah. Situasi diam yang ada di antara mereka membuat Reno
merasa kurang nyaman dan akhirnya berusaha untuk memberanikan
diri berbicara.
Begitulah akhirnya. Reno dan Bara harus menerima konsekuensi atas
perbuatannya. Setidaknya mereka sudah sadar bagaimana harus
bertindak sebagai seorang manusia yang baik.
Rani: Nas, sepertinya setelah ini lebih baik untuk kita tidak lagi membicarakan mengenai Ayah.
Nasa: Loh, kenapa? Memangnya ada yang salah dengan hal itu?
Rani: Kita sudah menunggu dia selama bertahun-tahun setelah dia terakhir menginjakkan
kakinya di rumah ini. Mau menunggu beliau datang lagi sampai kapan?
Nasa: Ran, tapi beliau sudah berjanji kepada kita untuk segera kembali. Aku yakin Ayah akan
tetap pulang nanti.
Rani: Sudah berapa lama sejak kita menunggu kepulangannya? Dia tidak pernah datang sama
sekali. Bahkan, kita tidak tahu bagaimana kabarnya.
Nasa: Ayah nggak pernah mengingkari janji yang dia buat, Ran. Aku yakin itu tentang dia.
Rani: Buat apa sih, Nas kamu melakukan ini? Sudah jelas dia nggak akan pernah pulang. Kalau
memang peduli dengan kita, pasti setidaknya sudah mengirimkan surat.
Nasa: Ran!
Rani: Sudah, aku lelah. Terserah kalau kamu tetap mau menunggu di sini. Aku masuk duluan.

Anda mungkin juga menyukai