Anda di halaman 1dari 2

HKUM4208

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Program Studi : Ilmu Hukum S1
Kode/Nama MK : HKUM4208/Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tugas :2

No. Soal
1. Ulin Yusron dan Penyebaran Data Pribadi di Medsos
Kumparan.com- Hati-hati dengan setiap ucapan Anda di media sosial. Jika tidak, warganet bisa
mengecam Anda. Bahkan, Anda bisa terjerat dengan hukum.
Seorang pegiat media sosial yang juga simpatisan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Ulin Yusron,
beberapa waktu lalu dikecam oleh warganet di Twitter. Mengapa? Ia rupanya menyebar
informasi data pribadi orang di media sosial.
Kasus ini bermula saat viral video seorang laki-laki yang berkata akan "memenggal kepala
Jokowi", yang kemudian diketahui dilakukan oleh seorang berinisial HS, yang beredar di media
sosial.
Video tersebut memicu berbagai respons dari warganet, salah satunya Ulin lewat akunnya
@ulinyusron. Ia kemudian ikut bereaksi dengan mencuit dan mengunggah data pribadi dua
orang laki-laki bernama Cep Yanto dan Dheva Suprayoga dalam dua twit berbeda. Namun, kini
dua twit itu telah dihapus Ulin.
Postingan @ulinyusron yang sebar identitas pribadi orang lain. Foto: Twitter/@ulinyusron
Dalam salah satu twitnya, ia sempat mengunggah caption "Ini orangnya. Silahkan diproses
sesuai hukum yang berlaku!".
Ia menuduh mereka sebagai pelaku pengancam penggal Jokowi seperti yang terlihat di dalam
video. Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal
Umum Polda Metro Jaya, pria dalam video tersebut adalah HS.
Mengetahui bersalah, ia kemudian meminta maaf karena telah menuduh dan menyebutkan
nama-nama orang lain, yang ternyata bukan pelakunya.
"Mohon maaf kepada nama2 yang disebut dan keliru. Ini murni kesalahan menerima informasi
dan mengolahnya. Terima kasih yang sudah meramaikan percakapan soal penggal sehingga
telah menutupi demo," begitulah kurang lebih ucapan permintaan maafnya.
Rupanya, permasalahan ini tak berhenti sampai di situ. Warganet lalu mengecam Ulin karena
telah menyebarkan data pribadi orang di media sosial.
Tindakan Ulin yang menyebarkan data pribadi di media sosial bisa dikenakan pidana.
Berdasarkan Pasal 95A UU Administrasi Kependudukan (Adminduk) menjelaskan, 'Setiap
orang yang tanpa hak menyebarluaskan Data Kependudukan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 79 ayat (3) dan Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (1a) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 25.000.000
(dua puluh lima juta rupiah)'.

Sumber:https://kumparan.com/kumparannews/ulin-yusron-dan-penyebaran-data-pribadi-di-
medsos-1r5dc4wGEo4/full
A. Berdasarkan kasus tersebut, analisalah:
a. Apakah data yang disebar oleh Ulin Yusron merupakan ketegori data pribadi?
b. Apakah yang dimaksud penyebaran data pribadi / doxing?
c. Uraikanlah pendapat anda apakah penyebaran data pribadi (doxing) sebagaimana kasus
1 dari 2
HKUM4208

di atas merupakan pelanggaran hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat dan hak milik!
B. Jelaskan instrumen hukum internasional dan instrumen hukum nasional tentang HAM yang
menjamin perlindungan data pribadi!
C. Penyebaran data pribadi (doxing) sangat berbahaya karena berpotensi mengarah pada
perundungan (bullying) baik pada kehidupan nyata maupun melalui di dunia maya.
a. Uraikanlah menurut pendapat anda apakah hukum positif di Indonesia sudah cukup
memberikan jaminan perlindungan hak atas data pribadi atau belum!
b. Jika jawaban anda belum, apakah Indonesia perlu mengatur jaminan perlindungan data
pribadi dalam satu undang-undang khusus! Berikan Analisa saudara!

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai