Anda di halaman 1dari 4

Baca Re:Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu (WN) Arc 3 - Interlude I Bahasa Indonesia

zhi-end.blogspot.com

Baca Re:Zero Kara Hajimeru Isekai


Seikatsu (WN) Arc 3 - Interlude I
Bahasa Indonesia
Divergent G
11-14 minutes

Yah, Arc 3 Interlude I, ini sebelum Interlude II yang udah saya


posting dulu.. Settingnya saat perjalanan Subaru dan rombongan menuju Ibukota setelah mengalahkan Paus Putih dan Betelgeuse..
'Siapa itu Rem??'

Kereta naga menghasilkan suara derakan pelan saat berjalan


menyusuri jalan. Karena Divine Protection, sebagain besar derakan
dan getaran itu sama sekali tidak terasa.
Subaru mempercayakan tubuhnya pada ketenangan tersebut.
Memikirkan kembali pengalamannya, ini mungkin pertama kalinya dia
berkendara di kereta yang tenang seperti ini.

Jika dia dipaksa untuk memilih, maka saat mereka menuju Ibukota
dari mansion Roswaal adalah yang terbaik, tapi pada saat itu, karena
kesalahannya sendiri, dia mengubahnya menjadi perjalanan yang
keras, dan tidak ada waktu baginya untuk menikmati perjalanan
tersebut. Tapi pada akhirnya, semua berjalan baik-baik saja sejak
saat itu, jadi dia tidak bisa menyebutnya sebagai pengalaman yang
buruk.
Dan usai kedua kalinya dia berkendara menuju daerah Roswaal dari
Ibukota karena masalah Pemuja Penyihir, dia sepenuhnya tidak bisa
tenang pada waktu itu. Alhasil, ini adalah pertama kalinya Subaru bisa
mengendarai kereta naga tanpa pikiran menyimpang ataupun
ketidaksabaran.

Well, meski begitu,


"Petra, apa kau tidak terlalu dekat?"

"Kupikir tidak? Apa ada yang salah, Subaru?"

Petra, gadis kecil yang kini sedang menatap Subaru dengan mata
bulat dan rambut merah kecoklatannya. Dia duduk di sebelah kiri
Subaru, dan sejak keberangkatan mereka, dia selalu memegang
tangan Subaru dan melekat padanya.

Awalnya, Subaru pikir itu karena ketakutan, tapi sampai sekarang,


Petra terus memegang tangan Subaru dengan sebuah senyum lebar.
"Aku merasa seperti seorang ayah. Intuisi seorang ayah yang kukira
tidak kumiliki saat ini sedang meluap-luap~!"

"Sampai sekarang Onee-chan itu sangat licik... jadi ini tak masalah,
kan? Kita masih punya banyak waktu sebelum sampai ke Ibukota."

"Petra, sampai sekarang itu, uh... sedikit berbeda. Lihat, um, aku
punya banyak hal penting yang harus kubicarakan dengan Subaru.
Aku tidak sedang mencoba menyimpan dia untukku sendiri atau
semacamnya..."

Pernyataan Petra membuat Emilia semakin bingung. Dia tidak


sepenuhnya paham dengan situasi ini, namun Petra tidak terlihat
seperti benar-benar membencinya.

Ini sebenarnya lebih seperti perluasan hubungan mereka, tapi bagi


Emilia yang tidak terbiasa berurusan dengan anak kecil, ini bukanlah
masalah yang bisa ditertawakan.
"Emilia-tan, jangan menganggapnya terlalu serius. Yang berbicara di
sini itu anak-anak. Kau hanya perlu menanggapinya dengan senyum
atau apa gitu..."

"Tidak mungkin aku bisa menipu seperti itu hanya kerena mereka
adalah anak-anak."

"Muu, kau tetap saja mengolokku."

Emilia menekan bibirnya tidak puas, sementara Subaru, tertawa


sambil mengatakan "Maaf, maaf". Melihat hal ini, Petra menarik

1 of 4
Baca Re:Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu (WN) Arc 3 - Interlude I Bahasa Indonesia

lengan baju Subaru tanda komplain, jadi Subaru harus berbicara


dengannya juga.

Dikelilingi oleh gadis manis di kedua sisinya, Subaru diberkati dengan


perkembangan yang sangat langka buatnya. Well, salah satu dari
mereka menggantung pernyataan cinta Subaru, sementara di sisi
lain, Subaru bisa mengharapkan sesuatu dalam tiga tahun kemudian.
Saat ini, Subaru dan rombongannya sedang menaiki kereta naga
yang menyusuri jalan raya Reefaus, menuju ke Ibukota.

Kereta ini adalah kereta yang berbeda dengan kereta yang telah
dipasang sihir biji ledakan, dan kusirnya adalah seorang pria yang
bekerja untuk asosiasi pemuda. Di dalamnya terdapat Subaru, Emilia,
dan para anak-anak.
Awalnya, mereka khawatir dengan keadaan sekitar dan mencoba
meninggalkan Subaru dan Emilia sendiri, tapi pada akhirnya, Petra
menyelipkan dirinya ke dalam rombongan Subaru dengan antusias.

Karena Petra menyela di waktu berduaan mereka, Subaru jelas-jelas


ingin komplain... Well, memang semuanya jadi seperti itu, tapi pada
kenyataannya, gangguan Petra juga sedikit membantu.
Bagaimanapun, ini semua terjadi setelah Subaru berulang kali
mengucapkan kata-kata memalukan tersebut. Mencoba bertingkah
keren, dia memberitahu Emilia kalau dia akan menunggu jawaban
pengakuan itu, tapi api cinta Subaru sudah begitu membara, dan
dengan rasa mendapat prestasi yang muncul setelah membimbing
semuanya sampai akhir, dia tidak mampu menginjak remnya.

Di skenario terburuk, dia mungkin akan meminta kompensasi lebih


dari sekedar bantal pangkuan.
"Wow, aku benar-benar dalam masalah. Setelah pergi sejauh itu
untuk pamer, ternyata ada batas untuk tidak memilih."

"Apa....?"

"Aku berbicara soal Petra yang sudah membantuku. Oh, ngomong-


ngomong, kau menepati janjimu untuk tidak meninggalkan Emilia
sendiri kan? Hebat, kerja bagus."

"Ehehehe..."

Dengan lembut menepuk kepala gadis kecil yang sedang


menatapnya, Subaru mengungkapkan double terima kasihnya.

Jika dia atau anak lain melepaskan tangan Emilia, Emilia


kemungkinan besar akan memaksakan dirinya dan berakhir terluka.
Semuanya tidak berakhir seperti itu, dan Subaru bisa melihat hasil
kerja kerasnya, itu semua berkat anak-anak dan orang-orang yang
telah membantunya.
Dia benar-benar diberkati oleh sekelilingnya. Terlalu diberkati.

"Sekarang semuanya sudah tenang, sepertinya aku harus berterima


kasih pada banyak orang."

Dari faksi Crusch, ada Crusch sendiri, lalu Ferris, dan tentu saja
Wilhelm. Dari faksi Anastasia, meski menjengkelkan, ada Julius, dan
semua orang dari kelompok pedagang. Dan di belakang semuanya,
meski mudah dilupakan, tapi dia harus berbicara dengan Russell, dan
Subaru juga sudah berjanji untuk memberinya HP.

Sangat disayangkan karena dia berakhir menipu Russell, tapi


memikirkan keberuntungan yang dibawanya, Subaru mungkin akan
memberikannya sambil berpura-pura tidak tahu. Maaf.
"Ada banyak hal yang harus kupikirkan."

Pertama, ada pertanyaan tak terelakkan untuk Roswaal dalam


kegemparan yang terjadi kali ini. Di atas semuanya, dia perlu
berbicara dengan Anastasia dan Crusch, tentang bagaimana laporan
penaklukan Paus Putih dan Uskup Agung Kemalasan.

Terutama soal Paus Putih, jika kata-kata Crusch bisa dipercayai,


Subaru mungkin bisa mendapatkan beberapa prestasi dari sini.
Dia sama sekali tidak bernafsu mendapat kehormatan ataupun
martabat, tapi jika reputasi Subaru meningkat sedikit saja, itu pasti
akan membantu Emilia dan faksinya. Meski dia dicap sebagai orang
tidak tahu malu, Subaru dengan tegas mengincar hal tersebut.

2 of 4
Baca Re:Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu (WN) Arc 3 - Interlude I Bahasa Indonesia

Saat dia menyadari banyak hal, masih ada masalah perlindungan dan
pemberesan desa. Masa depan itu nampaknya penuh kesulitan....
Juga, sebelum itu, ada gunung lain yang harus Subaru daki.

"Ahh, umm, Emilia-tan... ada sesuatu yang sangat penting yang ingin
kubicarakan denganmu, tapi...."

"Ya, ada apa?"

Emilia meletakkan satu jarinya di rambut peraknya, dan dia perlahan


menolehkan kepalanya ke arah Subaru. Mata ungunya penuh dengan
kepercayaan, dan melihatnya, Subaru bisa merasa kalau tindakannya
sudah sangat pantas. Namun, dia tetap takut, melihat bagaimana
mata itu bereaksi terhadap apa yang akan Subaru katakan berikutnya.

Subaru punya masalah yang tidak bisa dia hindari, yang mana harus
dia beritahu pada Emilia... Itu adalah soal Rem.
Jika kau berbicara soal orang yang perlu diberi ucapan terima kasih,
dalam pengulangan ini, tidak ada satupun orang yang sepenuh hati
membantunya selain Rem.

Berkat cinta dan dedikasi Rem, Subaru bisa memulihkan hatinya


yang pernah hancur sekali, dia juga telah memanggil kembali tekad
Subaru untuk berdiri dan melawan takdir.

Jika tidak ada saat-saat itu, Subaru tidak mungkin ada di sini
sekarang. Jika bukan karena keberadan Rem, Subaru tidak akan
pernah bisa lari dari neraka keputusasaan tersebut.
Rem, terus berada di sisinya dan terus mendukungnya di saat-saat
paling pahit dan paling menyakitkan yang pernah Subaru lalui.

Kepada gadis yang telah melakukan semua ini untuknya, Subaru


menyimpan rasa sayang dan kekaguman yang begitu mendalam.
Sampai saat ini, Subaru yakin kalau perasaannya hanya terfokus
pada satu orang. Bahkan, bagi Subaru, orang yang ada di pikirannya
hanyalah Emilia dan tidak ada orang lain lagi.
Namun, keberadaan Rem, saat rasa sayangnya terhadap Emilia
tetap tidak berubah, menjadi sama besarnya bagi Subaru, dan terus
berada di dalam hatinya.

Dan begitulah, Subaru membuat sebuah keputusan. Mungkin terlihat


tidak pantas tiba-tiba menjadi serius begini, tapi karena dia tidak
mampu menyerah terhadap perasaan mereka. --- Dia memutuskan
memilih Emilia dan Rem.
Juga, dia sudah mendapat izin Rem soal ide yang kurang ajar ini.
Yang tersisa hanyalah masalah membujuk Emilia, dan dia diberitahu
oleh Rem untuk membicarakannya bersama, tapi,

"Jika aku bergantung pada Rem hingga ke titik itu, aku pasti akan jadi
yang terburuk dari yang terburuk."

Bahkan jika Subaru bisa menciptakan kesempatan di mana Rem bisa


bergabung dalam percakapan mereka, tetap tanggung jawab Subaru
untuk mulai membicarakannya. Dia berencana mendapatkan kedua
cinta gadis ini, jadi ini adalah rintangan yang harus dia kalahkan.

Menarik napas, Subaru memilih kata-kata sambil merasakan


jantungnya yang berdetak cepat. Dia memaksa pandangannya
beralih, dan menatap Emilia. Emilia balik menatap Subaru. Manis
sekali.

"Ini adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dibicarakan, tapi aku ingin
kau mendengarkanku. Tentu saja, menurutku aku juga perlu
memberitahu kakaknya, tapi.... pertama-tama, aku ingin
memberitahumu."

"Ya?"

Ragu-ragu, Subaru membuat awalan yang tak perlu, membuat Emilia


bingung.

Menderita karena kelemahannya terlihat begitu saja, Subaru mati-


matian memeras otaknya mencari kata-kata. Kepalanya berada di
perseneling penuh, ini adalah yang paling cepat dalam beberapa hari
belakangan. Dia membuat sinaps-nya bekerja begitu keras, sampai-
sampai percikan api bisa saja muncul dan berusaha menemukan
respon terbaik....

3 of 4
Baca Re:Zero Kara Hajimeru Isekai Seikatsu (WN) Arc 3 - Interlude I Bahasa Indonesia

"Sebenarnya, ini soal Rem. Rem itu, uh, dia... bagiku... uh, kau tahu?
Dan begitulah, soal pengakuan itu, aku memang melakukannya untuk
diriku sendiri, tapi......"

Keringat perlahan menyebar di dahi Subaru saat dia mulai berbicara.


Sepertinya dia mencoba mencari beberapa alasan, tapi dia pikir,
Emilia yang ahli menebak, akan mengerti dirinya yang sudah
berbicara sejauh ini.

Di depan Subaru yang dipenuhi keringat, Emilia mengangkat


tangannya dan mengatakan "Tunggu,"
"Subaru, tenang. Aku tidak paham apa yang coba kau katakan. Aku
mengerti kau sedang berusaha untuk menjelaskannya. Kau itu anak
yang baik, jadi santai saja."

"Bilang kalau aku ini anak baik, rasanya nilaiku sudah turun... Tidak,
aku tidak sedang mencoba jadi jantan. Ahh, aku akan mengatakannya
dengan jelas. Um, jadi.... sebenarnya Rem bilang kalau dia juga
mencintaiku, karena Emilia-tan juga menyukaiku.... uh, kalian berdua
akan jadi milikku, uh bagaimana aku mengatakannya ya?"

Mengandalkan momentum tersebut, Subaru membuat dua


pernyataan sekaligus.

Memikirkan kembali pernyataannya barusan, Subaru pun mundur


lumayan jauh. Tentunya respon Emilia juga akan mirip seperti itu, atau
dia mungkin akan menatap Subaru dengan tatapan kecewa dan jijik.
Setelah membayangkan situasi pesimistis seperti itu, Subaru
menatap Emilia dengan gugup, dan,
"........."

Respon Emilia sepenuhnya berbeda dengan bayangan Subaru.

Dia mengernyit mendengar kata-kata Subaru, dan terus diam sambil


meletakkan jari di bibirnya, berpikir.

Mengamati pernyataan Subaru, Emilia sedang memikirkan hukuman


yang layak bagi Subaru.... tidak, ini bukanlah suasana santai seperti
itu.
"Subaru."

"Ya?"

Setelah namanya dipanggil, Subaru menolehkan wajahnya


menghadap Emilia secara langsung.

Emilia juga menatap tatapan Subaru yang penuh tekad. Namun, mata
Emilia dipenuhi dengan kebingungan, dan Subaru tidak bisa mengerti
reaksinya.
Dan kemudian, kata-kata yang mengikutinya benar-benar melampaui
pemahaman Subaru.

"....... Siapa itu Rem?"

Translator : Zhi End Translation...

4 of 4

Anda mungkin juga menyukai