Kelas: XI IPS 5
1. SISTEMATIKA
No Sistematika Teks Resensi Cerpen (Penulis Teks Resensi Cerpen (Aku
. Tua) Mencintaimu Dengan
Bismillah)
1. Judul Penulis Tua Aku Mencintaimu Dengan
Bismillah
2. Identitas Judul Cerpen : Penulis Tua Judul Cerpen : Aku
Nama Pengarang : Haryo Mencintaimu Dengan Bismillah
Pamungkas Nama Pengarang : Benny Can
Penerbit : Banjarmasin Post, Penerbit : –
Cerpen Koran Minggu Penerjemah : –
Jumlah Halaman : 5 Halaman Tebal buku : 192 Halaman
Tanggal Terbit : 18 November Cetakan : Tahun 2013
2018
3. Pendahuluan “Penulis Tua” merupakan Sumenep, Jawa Timur. Beliau
sebuah cerpen karya Haryo adalah Penyelenggara PKBM
Pamungkas, Mahasiswa AL-ITQAN di Dungkek, dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga aktif mengajar sebagai
UNEJ. Cerpennya telah dimuat guru di SDN Dungkek 1 Jawa
di berbagai media cetak dan Timur. Aktif menulis cerpen
online. Domisili di Jember. sejak bulan Mei 2013 dan 11
“Penulis Tua” bercerita tentang judul cerpen dipublikasikan di
lelaki lanjut usia yang Radar Madura dan Jawa Pos.
merenung dan mengenang Beliau juga aktif menulis puisi
kehidupannya dimasa lalu. sejak SMA dengan 3 judul yang
di publikasikan di media yang
sama. Apabila ingin
menghubungi beliau bisa
menghubungi di
081703354654.
4. Isi Cerita ini berisi tentang Rendi adalah seorang pria yang
seorang kakek yang berumur digambarkan sangat romantis, ia
80 tahun, baginya tidak ada memiliki seorang kekasih
yang lebih menarik dari orang bernama Shekar. Suatu hari
yang sudah lanjut usia selain mereka berdua pergi ke sebuah
merenung dan mengenang. pantai, di keindahan pantai saat
Sudah tak ada gairah untuk matahari terbenam, Rendi
masa depan, tak ada ambisi, menyatakan cintanya kepada
semua yang didapat sampai Shekar dengan mengatakan
saat ini terasa sudah cukup. “Shekar, aku mencintaimu
Sisa bekal kesiapan untuk dengan Bismillah”. Tak lama
dunia selanjutnya, menunggu setelah itu Yuli, kawan Rendi,
seperti antre dalam loket datang untuk berbicara sejenak.
pembayaran. Inilah fase paling Rendi dan Yulis pun berbicara
menarik dalam hidup: jauh dari Shekar. Yulis pun
mengenang masa lalu. Setelah memberitahu bahwa Shekar
semua hal buruk dan baik tidak akan bisa punya anak
datang silih berganti sebagai karena Rahim nya diangkat
bumbu perjalanan usia. untuk penyembuhan tumor.
Di usia yang semakin beranjak Rendi pun terkejut dan bertanya
tua, kakek lebih memilih kepada Shekar. Shekar pun
menjadi pengamat, sedih dan berlari, namun Rendi
mengunjungi tempat-tempat mengatakan “Aku memulai
yang cocok untuk merenung cinta ini dengan bismillah dan
dan mengenang untuk tak mungin berhenti sebelum
menciptakan kenangan dengan amin mengamini. Jadi tak ada
baik bersama cucunya Alenia, alasan untukku
agar nantinya kenangan dalam meninggalkanmu sebelum
kepalanya tak hanya dipenuhi Tuhan mengamini semua
oleh gemerlap kesibukan kota mimpi-mipiku untuk
dan cahaya yang keluar dari bersamamu mengikat janji suci
telepon genggam. Seperti cita- dengan ikatan halal. Jantung ini
cita kakek di masa muda dulu, berdetak serasa separuh jantung
menjadi seorang penulis yang adalah jantungmu. Mata ini, jika
tumbuh sekaligus membentuk kau tatap ada ketulusan.
kenangan. Peluklah aku rasakan
Kakek ingin Alenia tumbuh kesungguhan. Shekar, masalah
dan membentuk kenangan anak itu belakangan, yang
dengan baik, tidak seperti terpenting adalah bagaimana
sekarang ini, zaman di mana kita sebisa mungkin minikmati
kenangan tak akan terbentuk pelaminan bersama”. Shekar
dengan baik nantinya. Ketika pun tersenyum sambil
semua hal hanya diketahui dari menjawab “Jangan tinggalkan
segenggam kotak kecil aku”.
bersama semua kenangan yang
terbentuk. Tidak nyata
seluruhnya.
5. Kelebihan Cerita ini mengangkat tema Cerpen ini sarat akan makna,
kehidupan sehingga cocok apabila direnungkan dengan
untuk dibaca oleh berbagai baik akan membuatpembaca
kalangan apalagi generasi menangis, terutama ketika
muda seperti sekarang ini, Rendi yang tetap menerima
bahasa yang digunakan penulis Shekar meskipun tidakakan
sederhana sehingga mudah mungkin akan mempunyai
dipahami oleh pembaca. anak. Akan lebih menarik
apabila cerita ini diangkat
kedalam Film.
6. Kekurangan Dalam cerpen ini tidak Ending/penyelesaian ceritanya
diceritakan secara detail kurang jelas, dimana tidak
tentang kehidupan keluarga diceritakan ketika
tersebut. Bagaimana cucunya, merekaakhirnya resmi menikah
Alenia bisa tinggal dengan dan sebagainya, cerita hanya
kakeknya, pada akhir ceritanya mentok sampai ke perasaan
juga kurang bisa dipahami. Yuliketika Rendi tetap
menerimanya. Pembaca jadi
merasa digantungkan.
7. Penutup Cerpen ini merupakan bacaan Cerpen ini merupakan cerpen
yang menarik bagi semua usia yang bisa menjadi bahan untuk
baik tua maupun muda. kita renungkan,
Melalui cerpen ini pengarang dimanaketabahan seorang
menitikberatkan inti cerita Shekar yang diberi cobaan tidak
pada arti sebuah kehidupan di bisa memiliki anak karena
usia senja, tokoh utama tumordan ketulusan Rendi
“Kakek” lebih sering dalam menerimanya, selain itu
dimunculkan untuk cerpen ini juga
menceritakan lika-liku menggambarkanbahwa kata
kehidupannya dimasa lampau Basmallah merupakan awal bagi
yang terkesan menyenangkan. segala hal. Meskipun
Tokoh dalam cerpen tersebut penyelesaian cerpenini kurang
hanya ada 3 yaitu Kakek, jelas namun runtutan dan
Alenia, dan Nenek yang sudah kejelasan ceritanya cukup
almarhumah. membuat pembaca tercengang.
8. Tanggapan Cerita Pendek ini sangat Yang selama ini tinggal di
direkomendasikan untuk Medan. Dari cerpen tersebut
berbagai kalangan khususnya kamupun bakal
para orang tua dan orang-orang banyakmendapatkan pelajaran
yang selalu mengandalkan berharga dari kisah indah
ponselnya untuk membuat didalam cerpen ini (termasuk
sebuah kenangan,karena yangsudah dewasa) untuk
banyak mengandung pesan senantiasa berusaha memaknai
moral. masa remaja dalam koridor
yangpenuh dengan ketulusan,
kejujuran dan kehangatan.
Apalagi, bila gelora itu
sudahmelibatkan dimensi
terdalam pada diri
manusia,yaitu CINTA. Cerpen
ini layak untukdipublikasikan di
masyarakat dan mendapatkan
apresiasi.
2. UNSUR KEBAHASAAN
No Unsur Kebahasaan Cerpen (Penulis Tua) Cerpen (Aku Mencintaimu
. Dengan Bismillah)
1. Kata berimbuhan Cerita ini berisi tentang Rendi adalah seorang
seorang kakek yang pria yang digambarkan
berumur 80 tahun, baginya sangat romantis, ia
tidak ada yang lebih memiliki seorang kekasih
menarik dari orang yang bernama Shekar.
sudah lanjut usia selain Suatu hari mereka berdua
merenung dan mengenang. pergi ke sebuah pantai, di
Sisa bekal kesiapan untuk keindahan pantai saat
dunia selanjutnya, matahari terbenam, Rendi
menunggu seperti antre menyatakan cintanya
dalam loket pembayaran. kepada Shekar dengan
Setelah semua hal buruk mengatakan “Shekar, aku
dan baik datang silih mencintaimu dengan
berganti sebagai bumbu Bismillah”.
perjalanan usia. Yulis pun memberitahu
, mengunjungi tempat- bahwa Shekar tidak akan
tempat yang cocok untuk bisa punya anak karena
merenung dan mengenang Rahim nya diangkat
untuk menciptakan untuk penyembuhan
kenangan dengan baik tumor.
bersama cucunya Alenia, Rendi pun terkejut dan
agar nantinya kenangan bertanya kepada Shekar.
dalam kepalanya tak hanya Shekar pun sedih dan
dipenuhi oleh gemerlap berlari, namun Rendi
kesibukan kota dan cahaya mengatakan “Aku
yang keluar dari telepon memulai cinta ini dengan
genggam. bismillah dan tak
mungkin berhenti
sebelum amin
mengamini.
Jadi tak ada alasan
untukku
meninggalkanmu
sebelum Tuhan
mengamini semua
mimpi-mipiku untuk
bersamamu mengikat
janji suci dengan ikatan
halal.
Mata ini, jika kau tatap
ada ketulusan.
Peluklah aku rasakan
kesungguhan.
Shekar, masalah anak itu
belakangan, yang
terpenting adalah
bagaimana kita sebisa
mungkin menikmati
pelaminan bersama”.
Shekar pun tersenyum
sambil menjawab
“Jangan tinggalkan aku”.
2. Majemuk , baginya tidak ada yang , ia memiliki seorang
lebih menarik dari orang kekasih bernama Shekar.
yang sudah lanjut usia Jadi tak ada alasan
selain merenung dan untukku
mengenang. meninggalkanmu
Sudah tak ada gairah untuk sebelum Tuhan
masa depan, tak ada mengamini semua
ambisi, semua yang didapat mimpi-mipiku untuk
sampai saat ini terasa sudah bersamamu mengikat
cukup. janji suci dengan ikatan
halal.
, yang terpenting adalah
bagaimana kita sebisa
mungkin minikmati
pelaminan bersama”.
3. Kata sifat sikap , baginya tidak ada yang Rendi adalah seorang
lebih menarik dari orang pria yang digambarkan
yang sudah lanjut usia sangat romantis,
selain merenung dan Rendi pun terkejut dan
mengenang. bertanya kepada Shekar.
Di usia yang semakin Mata ini, jika kau tatap
beranjak tua, kakek lebih ada ketulusan.
memilih menjadi
pengamat,
4. Kata kerja , baginya tidak ada yang Suatu hari mereka berdua
lebih menarik dari orang pergi ke sebuah pantai, di
yang sudah lanjut usia keindahan pantai saat
selain merenung dan matahari terbenam, Rendi
mengenang. menyatakan cintanya
Di usia yang semakin kepada Shekar dengan
beranjak tua, kakek lebih mengatakan “Shekar, aku
memilih menjadi mencintaimu dengan
pengamat, mengunjungi Bismillah”.
tempat-tempat yang cocok Tak lama setelah itu Yuli,
untuk merenung dan kawan Rendi, datang
mengenang untuk untuk berbicara sejenak.
menciptakan kenangan Rendi dan Yulis pun
dengan baik bersama berbicara jauh dari
cucunya Alenia, Shekar.
Yulis pun memberitahu
bahwa Shekar tidak akan
bisa punya anak karena
Rahim nya diangkat
untuk penyembuhan
tumor.
Rendi pun terkejut dan
bertanya kepada Shekar.
Shekar pun sedih dan
berlari, namun Rendi
mengatakan “Aku
memulai cinta ini dengan
bismillah dan tak mungin
berhenti sebelum amin
mengamini.
Jadi tak ada alasan
untukku
meninggalkanmu
sebelum Tuhan
mengamini semua
mimpi-mipiku untuk
bersamamu mengikat
janji suci dengan ikatan
halal.
Peluklah aku rasakan
kesungguhan.
Shekar, masalah anak itu
belakangan, yang
terpenting adalah
bagaimana kita sebisa
mungkin minikmati
pelaminan bersama”.
Shekar pun tersenyum
sambil menjawab
“Jangan tinggalkan aku”.
5. Gaya bahasa Metafora: Simile:
Sudah tak ada gairah untuk Jantung ini berdetak
masa depan, tak ada serasa separuh jantung
ambisi, adalah jantungmu.
Setelah semua hal buruk Alegori:
dan baik datang silih Mata ini, jika kau tatap
berganti sebagai bumbu ada ketulusan.
perjalanan usia. Peluklah aku rasakan
, agar nantinya kenangan kesungguhan.
dalam kepalanya tak hanya
dipenuhi oleh gemerlap
kesibukan kota dan cahaya
yang keluar dari telepon
genggam.
Alegori:
Sisa bekal kesiapan untuk
dunia selanjutnya,
menunggu seperti antre
dalam loket pembayaran.
6. Konjungsi Sisa bekal kesiapan untuk Tak lama setelah itu Yuli,
temporal dunia selanjutnya, kawan Rendi, datang
menunggu seperti antre untuk berbicara sejenak.
dalam loket pembayaran. Shekar pun sedih dan
Inilah fase paling menarik berlari, namun Rendi
dalam hidup: mengenang mengatakan “Aku
masa lalu. memulai cinta ini dengan
Setelah semua hal buruk bismillah dan tak mungin
dan baik datang silih berhenti sebelum amin
berganti sebagai bumbu mengamini.
perjalanan usia. Jadi tak ada alasan
Kakek ingin Alenia tumbuh untukku
dan membentuk kenangan meninggalkanmu
dengan baik, tidak seperti sebelum Tuhan
sekarang ini, zaman di mengamini semua
mana kenangan tak akan mimpi-mipiku untuk
terbentuk dengan baik bersamamu mengikat
nantinya. janji suci dengan ikatan
Ketika semua hal hanya halal.
diketahui dari segenggam
kotak kecil bersama semua
kenangan yang terbentuk.
7. Keterangan Tempat: Tempat:
Di usia yang semakin Suatu hari mereka berdua
beranjak tua, kakek lebih pergi ke sebuah pantai, di
memilih menjadi keindahan pantai saat
pengamat, mengunjungi matahari terbenam, Rendi
tempat-tempat yang cocok menyatakan cintanya
untuk merenung dan kepada Shekar dengan
mengenang untuk mengatakan “Shekar, aku
menciptakan kenangan mencintaimu dengan
dengan baik bersama Bismillah”.
cucunya Alenia, agar Waktu:
nantinya kenangan dalam Sore hari saat matahari
kepalanya tak hanya terbenam.
dipenuhi oleh gemerlap Suasana:
kesibukan kota dan cahaya Sedih
yang keluar dari telepon Senang
genggam.
Waktu:
-
Suasana:
Tenang
Pasrah
Senang
8. Kalimat langsung Langsung: Langsung:
& tidak langsung - Suatu hari mereka berdua
Tidak langsung: pergi ke sebuah pantai, di
Seperti cita-cita kakek di keindahan pantai saat
masa muda dulu, menjadi matahari terbenam, Rendi
seorang penulis yang menyatakan cintanya
tumbuh sekaligus kepada Shekar dengan
membentuk kenangan. mengatakan “Shekar, aku
Kakek ingin Alenia tumbuh mencintaimu dengan
dan membentuk kenangan Bismillah”.
dengan baik, tidak seperti Shekar pun sedih dan
sekarang ini, zaman di berlari, namun Rendi
mana kenangan tak akan mengatakan “Aku
terbentuk dengan baik memulai cinta ini dengan
nantinya. bismillah dan tak mungin
berhenti sebelum amin
mengamini. Jadi tak ada
alasan untukku
meninggalkanmu
sebelum Tuhan
mengamini semua
mimpi-mipiku untuk
bersamamu mengikat
janji suci dengan ikatan
halal. Jantung ini
berdetak serasa separuh
jantung adalah
jantungmu. Mata ini, jika
kau tatap ada ketulusan.
Peluklah aku rasakan
kesungguhan. Shekar,
masalah anak itu
belakangan, yang
terpenting adalah
bagaimana kita sebisa
mungkin minikmati
pelaminan bersama”.
Shekar pun tersenyum
sambil menjawab
“Jangan tinggalkan aku”.
Tidak langsung:
Yulis pun memberitahu
bahwa Shekar tidak akan
bisa punya anak karena
Rahim nya diangkat
untuk penyembuhan
tumor.
Rendi pun terkejut dan
bertanya kepada Shekar.
3. POLA PENYAJIAN
No. Pola Penyajian Cerpen(Penulis Tua) Cerpen(Aku Mencintaimu
Dengan Bismilah)
1.
2.
3.