Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BUKU KUMPULAN CERITA

Oleh :
Nur Zahra (Kelas X-2)

SMA MUHAMMADIYAH 1 PALANGKA RAYA


TAHUN 2022
LAPORAN MEMBACA BUKU

Identitas Buku

Judul Buku : Samuel


Penyusun : Ita Kurniawati
Penerbit : Akad
Tahun Terbit : 2022
Kota Terbit : Depok
Tebal Halaman : 260 halaman

1.1 Sinopsis “Sejarah Permen Milkita dan Botol Spiderman”

BABY EL PERMENNYA ZURA HABIS!" Azura berteriak kencang seraya berjalan


cepat ke arah Samuel yang sedang rebahan di sofa ruang tamu sambil meminum
susu cokelat.

Samuel memandang Azura malas. Cobaan apa lagi ini? Seharusnya sekarang dia
sudah asyik rebahan di rumah. Namun, Bunda memintanya untuk terus menjaga
Azura. Apa boleh buat, Azura menolak untuk diajak tinggal benama David dan Kiara
karena tidak mau meninggalkan rumahnya. Sementara Kiara takut kalau ada
ancaman susulan, mengingat kasus kematian Jonathan dan Fiessa masih hangat.
Meskipun di rumah Azura juga sudah ada beberapa penjaga, saat ini dia hanya
memercayai Samuel.

"Kenapa ngadu sama gue?" tanya Samuel kesal. Dia meletakkan botol susu
Spidermannya ke meja. Matanya menatap Azura dengan penuh intimidasi. Namun,
dia malah jadi memperhatikan cewek itu dari atas sampai bawah. Sejenak. Samuel
bergidik pelan. "Hah? Pink?" tanya Samuel ketika melihat penampilan Anuta yang
serba pink, mulai dari kaos, rok, dan pita kecil di rambut cewek itu juga berwarna
pink. "Gue curiga daleman lo warna pink

Anura mengangguk cepat. "Baby El tau! Pasti ngintip, ya?!" "See hardik Samuel.
Harusnya, cewek itu tidak perlu memberi tahu yang sebenarnya.

Azura mencebik. Dia berjalan lebih dekat ke arah Samuel. Tanpa aba-aba. Azura
segera menarik tangan kanan cowok itu. "Ayo, kita beli permen!" Samuel
melepaskan cekalan tangan Azura dari pergelangan tangannya.

"Kenapa lo suka banget sih makan permen Milkita?" tanya Samuel heran

Mereka memang baru bertemu. Namun, itu sudah cukup membuat Samuel
tahu kalau Azura sangat menyukai permen itu. "Dulu waktu kecil, almarhum Bang Al
sering kasih aku permen kalau aku lag sedih Lama-kelamaan aku jadi kecanduan
Kedua bahu Azura merosot.
1.2 Tokoh dan Karakter

Samuel : Protagonis (watak dan sifat yang baik dan bersifat positif)
Pengertian namun sedikit emosian.
Azura : Protagonis (watak dan sifat yang baik dan bersifat positif),
lugu dan polos

1.3 Latar Cerita

Tempat : Rumah samuel dan markas Diamond Gang


Waktu : Siang hari
Suasana : Mengharukan

1.4 Tanggapan

Seorang Samuel yang harus menghadapi anak polos dan cukup menyebalkan
baginya bernama Azura yang baru saja ditinggal kedua orang tuanya. Sebuah barang
yang masing-masing memiliki sejarah tersendiri bagi mereka berdua. Azura dan
permen milkitanya, serta Marvel dan botol spidermannya.

Permen milkita Azura yang dimakannya untuk membuat dia selalu ingat pada
kaka laki-lakinya yang telah meninggal dunia. Botol Spiderman milik Samuel yang
diberikan kakeknya sewaktu TK sebelum meninggal. Keduanya sangat menyayangi
kedua benda tersebut.
2.1 Sinopsis “Raskal”

Karena suntuk, Azura nekat memutuskan untuk sedikit 'bertualang' keluar


rumah sendirian. Setelah berhasil mengelabui Bi Santi, Pak Mamat, dan seorang
penjaga di rumahnya, akhirnya dia berhasil keluar rumah tanpa diketahui siapa pun.
Ini adalah pertama kalinya dia keluar rumah sendirian. Namun, berada di pinggir
jalan luar kompleks rumahnya, Azura merasa bingung dan takut. Kenapa
sekelilingnya begitu ramai?

"Pengin ke minimarket itu. Tapi, aku nggak bisa nyeberang," ujar Azura dengan
lesu seraya menunjuk minimarket yang ada di seberang jalan. "Jalannya terlalu
rame."

Azura terlihat menimbang-nimbang antara memberanikan diri untuk


menyeberang jalanan ramai itu atau kembali ke rumah saja. Namun, akhirnya
tekadnya bulat. "Demi es krim, Zura rela berjuang!" Azura menyemangati dirinya
sendiri. Cewek itu pun memejamkan mata sejenak, kemudian bersiap untuk
menyeberang jalan.

Baru saja dia akan tiba-tiba ada seorang cowok yang mendekat ke arahnya.
Azura pun memicingkan mata karena merasa kenal dengan cowok itu. Setelah sadar,
cewek itu pun ternganga.

"Raskal?"

Raskal memamerkan seringai tipisnya saat melihat kekagetan Azura. Semua


sesuai harapannya. "Lo mau ngapain?" tanya Raskal, bersikap pura- pura tidak tahu.
Padahal sebetulnya dia sudah menguntit cewek itu. Tadi sore, Raskal baru
mengetahui informasi tentang alamat rumah Azura, cewek yang dia yakini dekat
dengn Marvel.

2.2 Tokoh dan Karakter

Azura : Polos dan tidak mudah menyerah


Raskal : Baik namun memliki niat buruk

2.3 Latar Cerita

Tempat : Pinggir jalan


Waktu : Malam hari
Suasana : Ceria dan penuh semangat
2.4 Tanggapan

Azura yang diam-diam keluar rumah sendirian dan ingin membeli permen yang
berda di supermarket seberang jalan, namun tiba-tiba bertemu dengan Raskal yang
ternyata sudah menguntitnya sejak sore hari.

3.1 Sinopsis “Satu persen”

David dan Kiara yang tengah duduk santai di sofa ruang tamu itu kompak
tertawa melihat kelakuan anak dan calon mantu mereka. Tidak bisa dibayangkan
bagaimana pecahnya keluarga mereka nanti kalau sikap mereka masih saja kekanak-
kanakan seperti ini.

"Kamu yakin mereka udah SMA?" tanya David kepada istrinya.

"Entahlah, aku rasa mereka cuma anak TK yang berkedok seragam SMA balas
Kiara, lalu keduanya kembali tertawa

Sementara itu, Samuel hampir saja berhasil menggapai Azura, tapi cewek itu
dengan gesit mengelabuinya. Azura berlari ke arah taman bung yang berada di
samping rumah besar milik Samuel. Karena terlalu berlari. Aaura sampai tidak
memperhatikan depan. Tepat saat cewek itu tidak mampu mengendalikan
kecepatan larinya dan hampir menabrak pohon d depannya, Samuel dengan sigap
menarik tangan Azura. Awalnya, cewek in sudah memejamkan matanya pasrah.
Namun, saat dia merasa kalau Samuel menolongnya, Azura pun kembali membuka
mata. Dia terbeliak saat melihat betapa dekatnya dirinya dan Samuel saat ini.
semangat

Tangan Samuel masih menggenggam erat tangan Azura. Keduanya saling


bertatapan lama, menikmati getaran aneh yang belum bisa mereka pahami Lama
terdiam, Azura berdeham pelan.

"Baby El, aku deg-deg an." Kedua mata Azura berkedip lucu. Melihat wajah
Samuel yang begitu dekat dengannya membuat jantungnya berdebar tidak normal.
Bahkan, rasanya aroma napas beraroma susu milik Samuel bisa tercium olehnya.

"Zel."

"Iya?"

"Kayaknya udah satu persen."

"Apanya?" tanya Azura tidak mengerti. Samuel memang hobi berbicara


setengah-setengah.

"Rasa suka gue ke lo."


3.2 Tokoh dan Karakter

Samuel : Baik, namun sedikit emosian


Azura : Polos dan jahil

3.3 Latar Cerita

Tempat : Halaman belakang rumah Samuel


Waktu : Sore hari
Suasana : Menegangkan dan romantis

3.4 Tanggapan

Samuel dan Azura yang bermain kejar kejaran hingga Azura hampir saja menakrak
pohon namun ditahan oleh Samuel.Lalu ia mengatakan bahwa rasa sukanya yang
ternyata sudah bertambah menjadin satu persen kepada Azura.
4.1 Sinopsis “Teringat Kembali”

Samuel yang baru datang bersama anggota inti Diamond lainnya terkejut
Smelihar keributan di markas. Apalagi saat melihat kehadiran Raskal dan teman-
temannya. Samuel meradang dan mengepalkan kedua tangan dengan bibir
bergemeluruk. Dia lalu melompat turun dari motor dan berlari cepat menghampiri
Raskal dengan emosi yang menggumpal di dadanya.

NGAPAIN LO DI SINI?!" teriak Samuel dengan urat leher yang menonjol. Secepat
kilat dia mengedarkan pandangannya untuk menilai situasi saat ini. Matanya
langsung melotot saat melihat Azura tergeletak di lantai. "LO APAIN LAGI CEWEK
GUE, BANGSAT!" Samuel mencengkeram kerah seragam milik Raskal.

"Bukan gue yang mukul, tapi Boy." Raskal menunjuk Boy yang berdiri di
depan tiang beton yang menjulang di belakangnya. Samuel mengempaskan
Raskal begitu saja. Dia lantas melangkah cepat menghampiri Boy yang terlihat puas
setelah melakukan aksinya tadi.

"Mau mati?" Samuel menarik rambut milik Boy ke belakang. Dengan sekali
gerakan, cowok itu memukul kuat rahang kokoh milik Boy hingga terdengar bunyi
yang membuat ngilu. Tindakannya itu membuat Boy terhuyung mundur. Momen itu
Samuel manfaatkan untuk menyuruh Ilona, Bella, dan Luna yang justru bengong
untuk membantu mengangkat rubuh Azura. Ketiga cewek itu buru-buru mengangkat
tubuh Azura dan membawanya masuk.

"Cowok macam apaan lo sampai berani mukul cewek?" Napas Samuel


memburu. Jiwa ketua gengnya meluap-luap. "BENCONG KAYAK LO HARUSNYA
MATI!"

4.2 Tokoh dan Karakter

Samuel : Baik, emosian dan penyayang


Raskal : Sombong dan pengacau
Boy : Pemarah dan kasar

4.3 Latar Cerita

Tempat : Markas Diamond Gang


Waktu : Malam hari
Suasana : Menegangkan dan kacau
4.4 Tanggapan

Boy yang emosian memukul Azura hingga tak sadarkan diri, dan hal itu
membuat Marvel marah besar hingga ingin membunuh Boy yang berani meganggu
cewe kesayangannya itu.
5.1 Sinopsis “Hari kelulusan”

Setelah lama menunggu, akhirnya hari kelulusan yang dinanti-nan oleh seluruh
murid kelas 12 SMA Taruna Bakti pun tiba. Semua murid senang berbondong-
bondong melihat nama mereka di papan pengumuman kelulusan yang tertempel
pada dinding. Mereka rela berdesakan dengan yang lain, hingga tidak sedikit yang
terjepit bahkan terinjak. Namun, itu tidak membuat semangat mereka pudar.
Beberapa di antaranya berteriak t saat melihat label lulus di sebelah nama mereka.
Perjuangan yang tidak sia-sia selama menempuh pendidikan di jenjang SMA. Seluruh
anggota Diamond berhasil meraih kelulusan tanpa satu pun dari mereka yang
tertinggal. Tepat di depan papan pengumuman kelulusan itu, Marvin bersorak heboh
meneriaki nama Canva.

"VA! VA! LO DAPET URUTAN KEENAM PALING TINGGI NILAINYA


SEANGKATAN!!" teriak Marvin heboh. Canva yang awalnya berdiri di sebelah pilar itu
pun langsung berlari mendekat. Wajah cowok itu terlihat terkaget-kaget kala melihat
namanya masuk ke dalam deretan sepuluh murid dengan perolehan nilai ujian
tertinggi

"BENERAN NOMOR ENAM?!" pekik Canva tak tertahan. "Anjir, nggak sia-sia lo
belajar. Va!" Marvin menepuk pundak Cany bangga.

Canva melompat senang. Kedua tangannya bergerak meninju angin.


Padahal, awalnya dia sudah putus asa. Namun, Tuhan akhirnya mengabulkan
keinginannya.

"Areksa sama Ilona di sana," ujar Marvin seraya menunjuk ke arah Areka dan
Ilona yang berdiri tidak jauh dari mereka. "Mereka dapet urutan kesatu dan kedua.
Ilona bener-bener udah pinter sekarang,"

5.2 Tokoh dan Karakter

Canva : Baik, rendah hati dan penyabar


Marvin : Baik, penyayang dan heboh

5.3 Latar Cerita

Tempat : SMA Taruna Bakti


Waktu : Malam hari
Suasana : Ceria dan menyenangkan
5.4 Tanggapan

Tidak merasa pandangan atau penghormatan lebih tinggi dibanding dengan


lainnya dan tidak membuat sebuah perbedaan yang membuat seseorang menjadi
berkecil hati. Menciptakan situasi damai sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari terhadap siapapun itu.

Anda mungkin juga menyukai