Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

YANG MEMPENGARUHI DEPRESI POSTPARTUM

Sri Wahyuni, Murwati, Supiati


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Abstract: Mother, Depression, Post-partum. The purpose of this study was to


determine the effect of internal and external factors on the level of postpartum depression.
This research method is an analytical study with cross sectional design in a normal post
partum mothers with purposive sampling technique sampling consequtive Puskesmas in
Klaten region South. Test statistics were used Fisher Exact, multiple logistic regression
with the method of Backward LR at 95% significance level. Results showed Employment
(Adjusted PR = 10.767; 95% CI: 0643-180223), which means that mothers who do not
work at risk of postpartum depression of 10.7 times compared to mothers who work and
support to poor families, mothers with poor family support risk of postpartum depression
by 15.9 times compared to women with good family support, and the factors that proved
influential on postpartum depression is a job and support the family.

Keywords: Mother, depression, post partum

Abstrak: Ibu, Depresi, Post partum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh factor internal dan eksternal terhadap tingkat depresi postpartum. Metode
penelitian ini adalah penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan cross sectional pada
ibu post partum normal dengan teknik pengambilan sampel purposive consequtive
sampling diwilayah kerja Puskesmas Klaten Selatan. Uji statistika yang digunakan Fisher
Exact, uji regresi logistik ganda dengan metode Backward LR pada tingkat kemaknaan
95%. Hasil penelitian menunjukkan Pekerjaan (PR Adjusted = 10,767 ; 95 % CI: 0.643 –
180.223) yang artinya bahwa ibu yang tidak bekerja berisiko terjadinya depresi
postpartum sebesar 10.7 kali dibanding ibu yang bekerja dan dukungan keluarga yang
kurang baik, ibu dengan dukungan keluarga yang kurang baik berisiko terjadi depresi
postpartum sebesar 15.9 kali dibanding ibu dengan dukungan keluarga yang baik, dan
faktor yang terbukti berpengaruh terhadap depresi postpartum adalah pekerjaan dan
dukungan keluarga.

Kata kunci: Ibu, depresi, post partum

Ibu Postpartum yang tidak berhasil mempengaruhi terjadinya postpartum blues


menyesuaikan diri dengan peran yang apabila tidak ditangani akan
barunya akan mengalami gangguan menjadikan Depresi Post Partum, secara
emosional seperti depresi pasca internal adalah umur ibu ketika menikah
persalinan (DPP). Depresi pasca dan hamil < 20 tahun atau > 35 tahun,
persalinan (DPP) adalah suatu depresi pertama kali melahirkan/ primipara
yang ditemukan pada perempuan (Buuroughs, 1997) , kesiapan menerima
setelah melahirkan, yang terjadi dalam anggota keluarga baru termasuk
pengetahuan atau ketrampilan merawat
kurun waktu 4 (empat) minggu.
bayi dan pendidikan. Aspek eksternal
Kondisi ini dapat berlangsung hingga adalah dukungan keluarga, dukungan
beberapa bulan. Faktor yang suami, budaya/ kebiasaan masyarakat

131
132 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No 2, November 2014, hlm 106-214

terkait persalinan, status ekonomi, c. Pendidikan ibu


informasi asuhan nifas dan riwayat asuhan
Hasil penelitian ditemukan kasus
nifas. (Rubin 1967 cit Bobak 2000)
Depresi post partum bisa depresi terjadi pada 72.7% pada
berdampak negative pada kesehatan ibu, responden dengan pendidikan
anak dan keluarga. Pada ibu yang menengah dan hanya 27.3% pada
mengalami depresi pasca persalinan, minat responden dengan pendidikan dasar.
dan ketertarikan terhadap bayinya kurang. d. Umur ibu saat menikah
Ibu sering tidak berrespon positif terhadap Hasil penelitian ditemukan bahwa
bayinya seperti pada saat menangis, tatapan frekuensi dan distribusi umur antara
mata ataupun gerak tubuh. Akibat lanjut yang berisiko dan tidak berisiko
ibu yang mengalami DPP tidak mampu hampir sama. Pada kasus depresi
merawat bayinya secara optimal termasuk ditemukan sebesar 45.5% pada usia
malas menyusui.
risiko dan 54.5% usia sehat.
e. Riwayat kehamilan
METODE PENELITIAN
Hasil penelitian ditemukan bahwa
Penelitian ini bersifat analitik
kemungkinan terjadinya depresi dan
dengan rancangan cross sectional pada
tidak adalah sama yaitu primigravida
ibu post partum normal dengan teknik
sebesar 36.4% dan multigravida
purposive consequtive sampling di
sebesar 63.6%
wilayah kerja Puskesmas Klaten
f. Riwayat persalinan
Selatan. Uji statistika yang digunakan
Hasil penelitian ditemukan hanya
Fisher Exact, uji regresi logistik ganda
18.2% ibu yang bersalin dengan
dengan metode Backward LR pada
tindakan mengalami depresi.
tingkat kemaknaan 95%.
g. Riwayat menyusui
Hasil penelitian ditemukan sebesar
HASIL PENELITIAN
72.7% ibu terjadi depresi pada ibu
Analisis Diskriptif
yang tidak menyusui
Hasil penelitian factor internal dan
h. Riwayat pijat postpartum
eksternal yang mempengaruhi depresi
Hasil penelitian ditemukan pada ibu
postpartum secara diskriptif adalah
yang tidak dipijat terjadi depresi
sebagai berikut:
sebesar 40% dan 60% tidak depresi.
a. Umur ibu saat melahirkan
i. Dukungan keluarga
Hasil penelitian ditemukan hanya
Hasil penelitian ditemukan ibu yang
18.2% kelompok umur ibu saat
dukungannya kurang baik terjadi
melahirkan berisiko terjadi depresi
depresi sebesar 54.5% dan ibu yang
dan sebanyak 89.5% kelompok umur
mendapatkan dukungan baik dan
ibu saat melahirkan sehat dan
tidak depresi sebesar 89.5%
normal.
j. Tingkat depresi postpartum
b. Pekerjaan ibu
Kasus depresi postpartum pada
Hasil penelitian ditemukan pada ibu
penelitian ini ditemukan sebesar
yang tidak bekerja terjadi depresi
36.7% (n=11) dan tidak depresi
sebesar 45.5% dan yang tidak
sebesar 63.3% (n=19)
depresi sebesar 54.5%. Berdasarkan
Analisis Bivariat
terjadinya depresi ditemukan sebesar
Hasil analisis statistik masing-
90.9% ibu tidak bekerja dan hanya masing variabel independen yaitu umur ibu
9.1% ibu yang bekerja. saat melahirkan, pekerjaan ibu, pendidikan
ibu, umur saat menikah, riwayat keterbatasan yang tidak dapat dihindari,
kwhamilan, riwayat persalinan, riwayat
seperti bias seleksi dan informasi.
menyusui, riwayat pijat dan dukungan
kelaurga dengan variabel dependen yaitu Pengaruh bias ini dapat memperbesar
depresi postpartum. Faktor internal ibu atau memperkecil pengaruh paparan
yang mempengaruhi depresi postpartum sesungguhnya. Jaminan kausalitas
secara statistic tidak ada yang berpengaruh dalam penelitian ini berdasarkan
secara signifikan. Sedangkan factor kriteria konsistensi yang dikembangkan
eksternal variable yang berpengaruh berdasarkan kajian literature baik
terhadap depresi postpartum adalah texbook maupun penelitian sebelumnya
dukungan keluarga dengan nilai p 0.015 tentang faktor yang mempengaruhi
dan PR = 10.2. depresi postpartum.
Analisis Multivariat Faktor yang terbukti berpengaruh
Hasil analisis multivariat pada
Pekerjaan
penelitian ini menunjukkan bahwa dari
variabel kandidat tersebut di atas terdapat
Hasil penelitian membuktikan
satu variabel internal dan satu variabel bahwa ibu yang tidak bekerja
eksternal yang terbukti berpengaruh mempengaruhi terjadinya depresi
terhadap depresi postpartum yaitu postpartum dengan PR Adjusted
pekerjaan (PR Adjusted = 10,767 ; 95 % sebesar 10,767 yang artinya bahwa ibu
Confidence Interval : 0.643 – 180.223) yang tidak bekerja berisiko terjadinya
yang artinya bahwa ibu yang tidak bekerja depresi postpartum 10 kali lebih besar
berisiko terjadinya depresi postpartum dibanding ibu yang bekerja. Hal ini
sebesar 10.7 kali dibanding ibu yang didukung pada analisis diskriptif
bekerja dan dukungan keluarga yang ditemukan pada ibu yang tidak bekerja
kurang baik (PR Adjusted = 15.9 ; 95 %
terjadi depresi sebesar 45.5% dan tidak
Confidence Interval : 1,556 – 163.050)
yang artinya respoden dengan dukungan
depresi sebesar 54.5%. Berdasarkan
keluarga yang kurang baik berisiko terjadi terjadinya depresi ditemukan sebesar
depresi postpartum sebesar 15.9 kali 90.9% ibu tidak bekerja dan hanya
dibanding responden dengan dukungan 9.1% ibu yang bekerja. Akan tetapi
kelaurga yang baik. menurut jurnal Depression and anxiety
in early pregnancy and risk for
PEMBAHASAN preeclampsia mengatakan kerja berat
Nilai probabilitas dari hasil dapat meringankan risiko preeklamsia
persamaan regresi adalah sebesar 0.65. 5,6 kali, tetapi tidak berisiko
hal ini menunjukkan bahwa 65% mengalami depresi. Keadaan ibu yang
depresi postpartum dipengaruhi oleh harus kembali bekerja setelah
ibu yang tidak bekerja dan dukungan melahirkan (Kasdu, 2005) atau
keluarga yang kurang baik sedangkan kesibukan dan tanggung jawab dalam
sebesar 35% depresi postpartum pekerjaan (Bobak, dkk. 1994) ini dapat
dipengaruhi oleh umur saat melahirkan, memicu depresi postpartum. Wanita
pendidikan, umur saat menikah, yang tidak berhasil menyesuaikan diri
riwayat kehamilan, riwayat persalinan, dengan peran dan aktivitas barunya
riwayat menyusui dan riwayat pijat. tersebut dapat mengalami gangguan
Hal ini menunjukkan bahwa penyebab psikologis atau depresi postpartum
depresi postpartum adalah multikausa (Savage, 2008). Menurut Duffet-Smith
bukan singlekausa. Hasil penelitian ini (2000), faktor kunci dalam depresi
kemungkinan dipengaruhi berbagai pasca persalinan adalah kecapaian yang
menjadi kelelahan total. Kepercayaan pada responden yang kurang mendapat
diri ibu dapat luntur jika ibu merasa dukungan sosial dari suami yaitu
tidak mampu menanganinya dan sebanyak 8 responden (80,0%) dan
menjadi frustasi karena kelemahan hanya 7 responden (10,6%) yang
fisiknya. mendapatkan dukungan sosial yang
Dukungan keluarga cukup sementara yang mendapat
Dukungan memberi pengaruh dukungan dari keluarga sendiri, yaitu
dalam mengurangi depresi yang sebanyak 8 responden (53,3%) yang
dihadapi wanita pada masa postpartum. kurang mendapatkan dukungan sosial,
Wanita yang merasa dihargai, dan 7 responden (11,5%) pada
diperhatikan dan dicintai oleh suami dukungan sosial cukup. Sejalan dengan
dan keluarganya tentunya tidak akan penelitian Rizky pada tahun 2009
merasa diri kurang berharga. Sehingga tentang “Peran Dukungan Suami
salah satu ciri dari seseorang menderita Terhadap Kondisi Depresi Postpartum”
depresi dapat dihambat. Wanita yang yang menunjukkan bahwa dukungan
kurang mendapatkan dukungan sosial suami dan keluarga memiliki peran
tentunya akan lebih mudah merasa positif dalam membantu mengurangi
dirinya tidak berharga dan kurang kondisi depresi postpartum.
diperhatikan oleh suami maupun Faktor yang tidak berpengaruh
keluarga, sehingga wanita yang kurang Riwayat menyusui
mendapat dukungan sosial pada masa Hasil penelitian ditemukan sebesar
postpartum lebih mudah untuk 72.7% ibu terjadi depresi pada ibu
mengalami depresi (Urbayatun, 2012). yang tidak menyusui.
Dimana kuncinya adalah memberikan
perhatian dan dukungan yang baik Faktor yang tidak berhubungan
baginya serta yakinkan bahwa ibu Umur ibu saat melahirkan
merupakan orang berarti dalam Hasil uji statistik membuktikan
keluarga dan yang terpenting berikan bahwa umur ibu saat melahirkan tidak
kesempatan untuk beristirahat yang berhubungan dengan depresi
cukup. Selain itu, beri dukungan positif postpartum dengan nilai p=0.470.
pada ibu atas keberhasilannya menjadi sehingga dapat disimpulkan bahwa
orang tua dari bayi yang baru lahir, hal berapapun usia ibu pada saat
ini dapat membantu memulihkan melahirkan tidak berisiko terjadi
kepercayaan diri depresi baik usia repsoduksi sehat
terhadap maupun usia risiko. Kondisi ini
kemampuannya (Sulistyawati, 2009). didukung hanya 18.2% kelompok ibu
Menurut Johnson dan Johnson (dalam dengan umur berisiko terjadi depresi
Oktarina, 2002) salah satu manfaat dan sebanyak 89.5% kelompok ibu
dukungan sosial adalah pengelolaan dengan umur tidak berisiko dan tidak
terhadap stress dengan menyediakan depresi. Hasil penelitian ini tidak sesuai
pelayanan, perawatan, sumber-sumber dengan teori dan penelitian
informasi dan umpan balik yang sebelumnya. Menurut Widayatun
dibutuhkan untuk menghadapi stress (1999) yang dikutip oleh Yuwono
dan tekanan. Hal ini sejalan dengan (2008) usia 24-30 tahun adalah usia
penelitian Fatma Ibrahim, dkk (2012) dewasa muda. Usia dewasa muda
tentang menunjukkan bahwa depresi merupakan masa pengenalan masalah
postpartum sebagian besar terdapat
dimana pada usia ini dibutuhkan penelitian yang dilakukan Soep (2009)
dukungan emosional. Masa dewasa tentang Pengaruh Intervensi
merupakan periode penyesuaian diri Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi
terhadap pola-pola kehidupan baru dan Postpartum di RS Pirngadi Medan
harapan-harapan sosial baru. Individu dimana hasil proporsi ibu postpartum
pada masa dewasa muda ini mengalami yang mengalami depresi 51,7% terjadi
perubahan tanggung jawab dari seorang pada ibu berpendidikan sedang
pelajar menjadi orang dewasa mandiri (pendidikan menengah).
dengan menentukan pola hidup baru, Umur saat menikah
memikul tanggung jawab baru dan Hasil uji statistik membuktikan
membuat komitmen-komitmen baru bahwa umur saat menikah tidak ada
(Hurlock, 1980, h.250). hubungan dengan depresi postpartum
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan nilai p = 0.579. kondisi ini
dengan hasil penelitian Yanti Rosdiana didukung bahwa frekuensi dan
yang melakukan penelitian di RS Panti distribusi umur antara yang berisiko
Waluya Malang pada tahun 2012 dan tidak berisiko hampir sama. Pada
dengan judul penelitian Hubungan kasus depresi ditemukan sebesar 45.5%
Antara Dukungan Keluarga Dengan pada usia risiko dan 54.5% usia sehat.
Kejadian Depresi Pada Ibu Postpartum Riwayat Kehamilan
Primipara yang hasilnya berdasarkan Hasil penelitian membuktikan
kelompok umur seluruh responden bahwa riwayat kehamilan tidak ada
yang mengalami sindrom depresi hubungan dengan depresi postpartum
postpartum adalah kelompok umur yang ditunjukkan dengan nilai p =
dewasa muda. Sementara hasil 0.646. hal ini didukung bahwa
penelitian yang dilakukan Soep (2009) kemungkinan terjadinya depresi dan
tentang Pengaruh Intervensi tidak adalah sama yaitu primigravida
Psikoedukasi Dalam Mengatasi Depresi sebesar 36.4% dan multigravida sebesar
Postpartum di RS Pirngadi Medan 63.6%.
bahwa proporsi ibu postpartum yang Riwayat Persalinan
mengalami depresi postpartum 35,2% Hasil uji statistic membuktikan
terjadi pada ibu dengan usia dewasa bahwa riwayat persalinan tidak ada
(>20 tahun) dibandingkan ibu dengan hubungan dengan depresi postpartum
usia <20 tahun (33,3%). dengan nilai p = 0.470. Kondisi ini
Pendidikan didukung hasil analisis diskriptif
Hasil uji statistik membuktikan ditemukan hanya 18.2% ibu yang
bahwa pendidikan tidak ada hubungan bersalin dengan tindakan yang
secara signifikan dengan depresi mengalami depresi. Hal ini tidak sesuai
postpartum dengan nilai p = 0.452. dengan Swain J (2009) depresi
Kondisi ini didukung bahwa jumlah postpartum lebih sering terjadi pada ibu
kasus depresi dan tidak depresi hamper yang melahirkan secara caesar. Hasil
sama terjadi pada jenjang pendidikan tersebut didasarkan pada Scan
menengah yaitu 72.7% terjadi depresi Magnetic Resonance Imaging (MRI)
pada responden dengan pendidikan yang menunjukkan peningkatan
menengah dan 63.2% tidak terjadi aktivitas pada bagian otak yang
depresi pada responden dengan berhubungan dengan pengaturan emosi,
pendidikan menengah. Berdasarkan motivasi dan kebiasaan.
Riwayat pijat Dahlan.S. (2011). Statistik Untuk
Hasil penelitian membuktikan Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta
bahwa riwayat pijat tidak ada hubungan : Salemba Medika
dengan depresi postpartum dengan nilai Elvira S. D. (2006). Depresi Pasca
p = 0.452. Namun sebenarnya hasil Persalinan. Jakarta: FK UI
survey ditemukan bahwa pada ibu yang Fatimah. S. (2009). Hubungan
tidak dipijat terjadi depresi sebesar 40% Dukungan Suami dengan Kejadian
dan 60% tidak depresi. Postpartum Blues pada ibu
Primipara di Ruang Bugenvil
KESIMPULAN DAN SARAN RSUD Tugurejo Semarang. Artikel
Berdasarkan hasil penelitian Riset Keperawatan: Program Studi
menunjukkan bahwa faktor yang Ilmu Keperawatan Fakultas
terbukti berpengaruh terhadap depresi Kedokteran Universitas
postpartum adalah pekerjaan dan Diponegoro Semarang
dukungan keluarga dan faktor yang Fatmah. I. (2012). Faktor – faktor yang
tidak terbukti berpengaruh terhadap berhubungan dengan Depresi
depresi postpartum adalah riwayat Postpartum di RSIA Pertiwi
menyusui, pendidikan, riwayat pijat, Makasar. Karya Tulis Ilmiah:
umur ibu saat melahirkan, riwayat Fakultas Keilmua Masyarakat
bersalin, umur saat menikah, riwayat Universitas Hasanudin Makasar.
kehamilan. Saran yang diusulkan Fritz, S. (2000). Mosby’s fundamentals
adalah meningkatkan kualitas dukungan of therapeutic massage. St.Louis,
keluarga dengan memberikan penyuluhan
MO: Mosby
kepada keluarga tentang pentingnya
pendampingan pada dua minggu pertama
Gusniarti. U. (2007). Perbedaan
menyusui, dan membantu masyarakat Depresi Postpartum ditinjua dari
dalam peningkatan dukungan keluarga Segi Sosial Ekonomi. Naskah
dengan tehnik kunjungan rumah. Publikasi : Program Studi
Psikologi Fakultas Psikologi dan
DAFTAR RUJUKAN Ilmu Sosial Budaya Universitas
Cox JL., Holden JM., Sagovsky R. Islam Indonesia Yogyakarta.
(1987). Detecton of Postnatal Henderseon. C.& Jones. K. (2001).
Deppressiin: . Development of the Dasar – dasar Obstetri dan
tha 10-items Edinburgh Postnatal Ginekologi. Jakarta: Hipokrates
Deppresion Scale. Br J. Henderseon. C.& Jones. K. (2006).
Psychiatry. Buku Ajar Konsep Kebidanan
Dahlan.S. (2012). Langkah – langkah (Essential Midwifery). Jakarta:
Membuat Proposal Penelitian EGC
Bidang Kedokteran dan Kenneth (2009). Obstetri Williams:
Kesehatan. Jakarta : Sangung Seto Panduan Ringkas. Jakarta: EGC
Dahlan.S. (2010). Besar Sampel dan Kothari 2004. Research Methodology (
cara Pengambilan Sampel (dalam Methods and Tehniques ) econd
penelitian Kedokteran dan ed. New Delhi: New Age
Kesehatan). Jakarta : Salemba International.
Medika Lucky. D. (2007). Perbedaan Depresi
Postpartum Ditinjua dari Status
Sosial Ekonomi. Tugas Akhir:
Fakultas Psikologi dan Ilmu Fakultas Kedokteran Universitas
Sosial Budaya Universitas Islam Brawijaya Malang.
Indonesia Yogyakarta. Soep. (2009). Pengaruh Intervensi
McCoy, SJB, (2011). Review Article: Psikoedukasi dalam Mengatasi
Postpartum Depression: An Depresi Posstpartum di RSU
Essential Overview for the Pringadi Medan. Tesis. Universitas
Practitioner. Southern Medical Sumatra Utara.
Journal: Volume 104, Number 2, Suryawati (2007). Faktor Sosial
February 2011 Budaya dalam Praktik Perawatan
Moyer, et.al (2004). A Meta-Analysis kehamilan, Persalinan dan Pasca
of Massage Therapy Research . Persalinan ( Studi di Kecamatan
Psychological Bulletin.Vol.130, Bangsri Kabupaten Jepara ). Jurnal
No.1, 3 – 18. Promosi Kesehatan Indonesia
Murti.B. (2003). Prinsip dan Metode Vol.2/No.1
Riset Epidemiologi .Yogyakarta : Weier, K., Beal, M. (2004).
Gadjah Mada University Press. Complementary therapies as
Nasution. SK. (2011). Gambaran adjuncts in the treatment of
Karakteristik Demografi Penderita postpartum depression. American
Sindrom Depresi Postpartum di College of Nurse-Midwives. 49(2),
RSU dr. Pringandi Kota Medan. 96-104
Karya Tulis Ilmiah, Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatra
Utara Medan.
Pamela. M. (2000). Langkah Dasar
Dalam Perencanaan Riset
Keperawatan. Jakarta: EGC
Prowirohardjo.S. (2002). Buku
Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Noenatal.
Jakarta: Yayasan Bina pustaka
Sarwono Prowirohardjo.
Rahmadani. A. (2007). Strategi
Penanggulangan (Coping) pada Ibu
yang Mengalami Postpartum Blues
di RSUD Kota Semarang. Skripsi.
Fakultas Psikologi Universitas
Diponegoro Semarang
Rosdiana. Y. (2012). Hubungan antara
Dukungan Keluarga dnegan
Kejadian Depresi (Postpartum
Blues) pada Ibu Postpartum
Primipara yang Telah Melahirkan
di Ruang Agnes Paviliun RS Panti
Waluyo Malang. Tugas Akhir:
Jurusan Ilmu Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai