Anda di halaman 1dari 5

Makalah pertemuan ke-2

Disusun oleh:

Nama : I Putu Jovano


NIM : 531420004

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


TAHUN 2020
MATERI 1

SRUTHI DAN SMERTI

1. Kitab suci weda Sruti


Secara etimologi Sruti (Veda Sruti) berasal dari Bahasa Sanskerta dari asal kata
“Sru” yang artinya “dengar”. Jadi Veda Sruti adalah Weda yang didengar (Ngurah Nala
dan Sudharta, 2009: 7).  Donder (2010: 595) menjelaskan bahwa Veda itu terdiri dari
Sruti (wahyu/yang didengar) dan Smrti (tafsir/yang diingat). Yang termasuk dalam Sruti
(wahyu) itu adalah Catur Veda (Rg Veda, Samaveda, Yajur Veda dan  Atrharvaveda).
Sruti (wahyu) itu tidak muda dipahami tanpa bantuan dari para guru yang mapan  dan
literature-literatur pendukung.

Weda Sruti dipandang sebagai otoritas tertinggi Agama Hindu yang bersifat
Ketuhanan (divinily revealed text of the Weda). Sejak zaman purba Weda Sruti tersebut
diteruskan secara lisan, dari generasi kegenerasi berikutnya, hanya kemudian ditulis
dalam bahasa Sanskerta. Secara tradisional, Weda Sruti tersebut tidak dibaca, tetapi
dinyanyikan dengan aturan-aturan tertentu mengikuti gramatika, intonasi, kapan suara
meninggi dengan irama yang tepat. Hal ini akan menghasilkan kekuatan yang besar.
Weda sruti adalah keramat, kata-kata dan artinya sangat erat hubungannya satu sama lain.
Mereka yang mendengarkan nyanyian Weda Sruti tersebut akan membangunkan tenaga-
tenaga yang gaib yang mempengaruhi jiwanya (Ngurah Nala dan Sudharta, 2009:7)
Kelompok Weda Sruti menurut sifat isinya, dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
 Bagian mantra. 
 Bagian brahmana (karma kanda). 
 Bagian upanisad/aranyaka (jnana kanda).

2. Kitab suci weda smerti


Smerti adalah merupakan kelompok kitab kedua setelah kelompok Sruti atau kitab
wahyu dan dianggap sebagai kitab hukum Hindu karena di dalamnya banyak dimuat
tentang aturan Hindu yang disebut Dharma. Karena itu tidak mengherankan kalau kitab
Smrti ini dinyatakn di dalam beberapa kitab sebagai kitab Dharmasastra. Dharma berarti
“hukum” dan sastra berarti “ilmu”.
Secara garis besarnya Smerti dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar,
yakni kelompok Wedangga (Sadangga), dan kelompok Upaweda.
Wedangga terdiri dari enam bidang Weda, yaitu:
 Siksa (Photenika)
 Wyanakarna ( Tata bahasa)
 Chanda (Lagu)
 Nirukta
 Jyosita (Astronomi)
 Kalpa
Upadewa terdiri dari tujuh jenis, yaitu:
 Itihasa
 Purana
 Arthasastra
 Ayur weda
 Ghandaraweda
 Gama Sastra
 Agama
MATERI 2
CATUR WEDA

Catur Veda yang merupakan Sruti yang masuk golongan Mantra merupakan kitab yang
secara khusus ditulis/dihimpun oleh para Rsi/orang suci yang berasal dari Wahyu Tuhan untuk
melakukan bakti dalam bentuk pemujaan, mengucapkan nama-nama suci Tuhan, lagu rohani
serta untuk mantra yang diyakini dapat memberikan kita keselamatan. Catur Veda terdiri dari
Reg Veda, Sama Veda, Yayur Veda dan Atharwa Veda.

1. Reg Veda
Reg Veda adalah kitab catur Veda yang dihimpun paling pertama, Rsi yang
menghimpun Reg veda adalah Rsi Pulaha. Reg Veda merupakan kumpulan mantra atau
doa suci, terdiri dari 1017 hymna atau 1028 mantra termasuk bagian mantra
Walakhitanya. Disebut pula terdiri atas 10580’/2 stanza atau 153826 kata-kata atau
432000 suku kata. Reg vVeda terdiri dari 10 mandala yang panjangnya tidak sama.
Disamping itu, Reg Veda juga disebut dibagi menjadi 2 Astaka Mandala, mandala 2-8
ayat-ayat dihimpun oleh suadara-saudara Maha Rsi Tunggal, sedangkan 1,9 dan 10
dihimpun oleh banyak Maha Rsi. Kitab Reg Veda dikumpulkan dari beberapa jenis
resensi, seperti resensi Sakala, Baskala, Aswalayana, Sankhyayana dan Madukeya. Dari
resensi tersebut yang masih tepelihara adalah resensi Sakala, yang lainnya banyak yang
belum disempurnakan lagi karena mantra-mantranya hilang.

2. Sama Veda
Sama Veda merupakan veda yang bersisi nyanyian-nyanyian suci untuk Tuhan.
Dihimpun oleh Rsi Jaimini. Menurut penelitian Sma Veda terdiri dari 1875 mantra yang
terdiri dari dua bagian yaitu: bagian Arcika yaitu himpunan mantra-mantra pujaan yang
bersumber dari Reg Veda, sedangkan bagian Uttaracika merupakan himpunan mantra-
mantra yang bersifat tambahan. Semua itu berdasarkan dari kitab-kitab Sama Veda yang
masih dapat kita jumpai antara lain, Ranayaniya, Kautama dan Jaiminiya (Talawakara).
Walaupu seperti itu di dalamnya, usaha penulisan kembali kitab Sama Veda telah
diusahakan sedemikian rupa supaya tidak banyak yang hilang.

3. Yayur Veda
Yayur Veda merupakan Veda yang berisi mantra-mantra untuk melakukan korban
suci atau yadnya. Kitab ini dihimpun oleh Rsi Waisampayana.Yayur Veda terdiri dari
101 resensi yang sebagian besar sudah lenyap. Kitab terdiri dari 2 aliran yaitu Yayur
Veda Hitam (Krsna Yayur Veda) dan Yayur Veda Putih (Sukla Yayur Veda yang juga
dikenal Wajasaneyi samitha) kitab ini terdiri dari du resensi yatu resensi Kanwa dan
Resensi Madhayandina. Yayur Veda Putih terdiri dari 1975 mantra yang isinya umumnya
menguraikan bagaimana jenis-jenis yadnya seperti Wajapeya, Rajasuya, Asmasedha dan
Aarmawedha. Bagian terakhir dari Veda ini memuat ayat-ayat yang kemudian dijadikan
Isopanisad.

4. Atharwa Veda
Kitab Atharwa Veda merupakan kumpulan-kumpulan mantra yang merupakan
mantra untuk keselamatan diri dan pengobatan. Kitab ini disusun oleh Rsi Sumantu.
Terdiri dari 5987 mantra. Kitab ini terpelihara dalam dua resensi yaitu resensi Saunaka
terbagi atas 21 buku dan resensi Paipplada.

Anda mungkin juga menyukai