Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PARFUM DITINJAU DARI SUDUT


PANDANG AKSIOLOGI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Sains


Dosen pengampu: Bapak Dr. Irvan Permana, M. Pd.

Disusun oleh:
Apriliana Rossa
035119002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2020
PARFUM DITINJAU DARI SUDUT PANDANG AKSIOLOGI
Apriliana Rossa
Program Studi Pendidikan IPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengtahuan Universitas Pakuan
aprillianarossa@gmail.com

Abstrak

Parfum atau wewangian merupakan aroma yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari.
Aplikasinya pun beragam, hal ini terkait dengan fungsi parfum yang memang tak hanya
diciptakan untuk membuat aroma lebih sedap, tapi untuk tujuan spesifik. Pergeseran fungsi
parfum pun yang tadinya hanya dapat dipakai oleh kaum kerajaan dan untuk upacara penting,
saat ini dapat dipakai oleh siapa saja dan tidak terkait dengan situasi apapun. Indonesia terkenal
akan potensi komoditas wewangian dari tumbuhannya, sayangnya belum ada perhatian khusus
dan dimaksimalkan. Akibat kurang memahami maksud dari potensi tersebut, bentuk apresiasi
terhadap wewangian oleh masyarakat dirasa kurang, sehingga sedikit sekali fasilitas yang
menyediakan dan memberi informasi serta pengetahuan tentang parfum. Akan dikaji secara
aksiologi tentang parfum dari aspek estetika dan etika.
Kata Kunci: parfum, aroma, aksiologi, estetika, etika

1. Pendahuluan
Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas
dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari dan mencari kebenaran yang sesungguhnya
dengan bertanya-tanya untuk mendapatkan jawaban. Namun setiap jawaban-jawaban tersebut
juga selalu memuaskan manusia. Ia harus mengujinya dengan metode tertentu untuk
mengukur apakah yang dimaksud disini bukanlah kebenaran yang bersifat semu, tetapi
kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang bisa diukur dengan cara-cara ilmiah.
Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat sekarang ini, tidaklah menjadikan manusia
berhenti untuk mencari kebenaran. Justru sebaliknya, semakin menggiatkan manusia untuk
terus mencari dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada
sebelumnya untuk menguji sesuatu teori baru atau menggugurkan teori sebelumnya.
Sehingga manusia sekarang lebih giat lagi melakukan penelitian-penelitian yang bersifat
ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Karena itu bersifat
statis, tidak kaku, artinya ia tidak akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung
seiring dengan waktu manusia dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap dunia.
Untuk itulah setiap manusia harus dapat berfikir filosofis dalam menghadapi segala
realitas kehidupan ini yang menjadkan filsafat harus dipelajari. Filsafat merupakan sebuah
disiplin ilmu yang terkait dengan perihal kebijaksanaan. Kebijaksanaan merupakan titik ideal
dalam kehidupan manusia, karena ia dapat menjadikan manusia untuk bersikap dan bertindak
atas dasar pertimbangan kemanusiaan yang tinggi (actus humanus), bukan asal bertindak
sabagaimana yang biasa dilakukan manusia (actus homoni). Kebijaksanaan tidaklah dapat
dicapai dengan jalan biasa, ia memerlukan langkah-langkah tertenu, khusus, istimewa.
Beberapa langkah menuju kea rah kebijaksanaan itu antara lain: 1) membiasakan diri untuk
bersikap kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang selama ini sangat kita junjung tinggi, 2)
Berusaha untuk memadukan (sintesis) hasil bermacam-macam sains dan pengalaman
kemanusian, sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam semesta beserta
isinya, 3) mempelajari dan mencermati jalan pemikiran para filsuf dan meletakkannya
sebagai pisau analisis untuk memecahkan masalah kehidupan yang berkembang dalam
kehidupan konkrit, sejauh pemikiran itu memang relevan dengan situasi yang kita hadapi, 4)
menelusuri hikmah yang terkandung dalam ajaran agama, sebab agama merupakan sumber
kebijaksanaan hidup manusia.
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara cepat dan mudah. Dan merupakan
kenyataan yang tak dapat dimungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu.
Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan,
kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga
manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman, pendidikan,
komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu
manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Aksiologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimanana
manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari bahasa
Yunani axios yang artinya nilai dan logosartinya teori atau ilmu. Jadi aksiologi adalah teori
tentang nilai dalam berbagai bentuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aksiologi adalah
kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia tentang nilai-nilai khususnya etika.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai.
Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya,
moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh
masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama bukan sebaliknya
menimbulkan bencana. 

2. Terminologi Aksiologi dalam Filsafat


Menurut bahasa Yunani aksiologi berasal dari kata axios artinya nilai dan logos artinya
Teori atau Ilmu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:19) Aksiologi adalah
kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia kajian tentang nilai-nilai khususnya
etika. Dalam Encyclopedia of philosophy (Dalam Amsal : 164) dijelaskan aksiologi
disamakan dengan value dan valuation :
1) Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak. Dalam pengertian yang lebih sempit seperti
baik, menarik dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakup sebagai
tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
2) Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-
nilai. Ia sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai.
3) Nilai juga dipakai sebagai kata kerja ekspresi menilai, memberi nilai atau dinilai.
Dari definisi aksiologi diatas terlihat dengan jelas bahwa permasalahan utama adalah
mengenai nilai. Jadi, nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk
melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai, bagaimana ilmu pengetahuan
menyelidiki hakikat nilai dalam sudut pandang filsafat.. Teori tentang nilai yang dalam
filsafat mengacu pada hal yang sangat dominan, yaitu permasalahan etika dan estetika.
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti sifat, watak, kebiasaan. Ethikos
berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan tingkah laku yang baik. Makna "etika" sendiri
dipakai dalam dua bentuk arti. Pertama etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan
mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia. Kedua, merupakan suatu predikat
yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan, atau manusia-manusia yang
lain.
Etika menilai seluruh perbuatan manusia dan dapat dikatakan pula bahwa etika
mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik di dalam suatu
kondisi yang normatif, yaitu kondisi yang melibatkan norma-norma. Etika dan Moral
memiliki arti yang hampir bersamaan/berkaitan, karena keduanya mengandung nilai dan
norma untuk mengatur tingkah laku manusia, yang mengacu pada kebiasaan yang berlaku
dalam masyarakat.
Terdapat 3 macam etika dalam cabang filsafat, yaitu pertama, etika deskriptif dimana
menguraikan dan menjelaskan kesadaran dan pengalaman moral. Kedua, etika normatif
dimana dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran/norma yang dapat dipakai
untuk menanggapi/menilai perbuatan. Dan ketiga, meta-etika dimana suatu studi analitis
terhadap disiplin etika. Manfaat pribadi dari kita menerapkan etika dalam norma-norma di
masyarakat adalah dapat menjunjung nilai kemanusiaan, dapat lebih toleran, santun, dan adil
dalam bersikap dan bertindak, dapat menghargai kemampuan dan karya orang lain.
Estetika berasal dari bahasa Yunani aesthesis yang berarti pencerapan indrawi,
pemahaman intelektual. Jadi suatu cabang filsafat yang mempermasalahkan seni (art) dan
keindahan (beauty). Estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang
dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya. Pakar estetika
mendefinisikan bahwa segala sesuatu yang enak dipandang, yang memberi kesenangan
adalah estetika. Estetika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: estetika deskriptif dimana estetika
ini menguraikan dan melukiskan fenomena-fenomena pengalaman keindahan. Dan yang
kedua, estetika normatif, mempersoalkan dan menyelidiki hakikat, dasar, dan ukuran
pengalaman keindahan. Estetika adalah suatu hal yang relatif bagi semua orang, karena
penilaian dan pemikiran dari suatu keindahan tiap masing-masing individu pastilah berbeda.
Karena letak keindahan tidak hanya pada contoh seseorang yang beralis tebal, berkulit putih
dan berhidung mancung. Karena pemikiran dan pendapat dari estetika tiap individu
merupakan hal yang berbeda.
Filsafat sebagai Fhilosophy of live sama dengan agama, dalam hal sama mempengaruhi
sikap dan tindakan penganutnya, bila agama dari tuhan atau dari langit maka filsafat
(Sebagai Pandangan Hidup) yang berasal dari pandangan manusia. Berikut uraian yang
membahas tentang kegunaan filsafat dalam menentukan Philosophy of life. Banyak orang
memiliki pandangan hidup, banyak orang yang menganggap Philosophy of life itu sangat
penting dalam menjalani kehidupan.

Kegunaan filsafat bagi akidah, akidah adalah bagian dari ajaran islam yang mengatur cara
berkeyakinan. Pusatnya ialah keyakinan kepada tuhan. Posisinya dalam keseluruhan ajaran
islam sangat penting, merupakan fondasi ajaran islam secara keseluruhan, diatas kaidah
itulah keseluruhan ajaran Islam berdiri dan didirikan. Keterangan seperti ini berlaku juga
bagi Agama selain Islam.

Kegunaan filsafat bagi hukum, istilah hukum islami sering rancu. Kadang-kadang hukum
islami itu diartikan syari’ah, kadang-kadang pikih (fiqh). Yang dimaksud disini ialah fikih.
Fikih secara bahasa berrti mengetahui. Al-Qur’an menggunkan kata Al-fiqh dalam
pengertian memahami atau paham. Pada zaman Nabi Muhammad SAW kata Al-fiqh tu tidak
hanya berarti paham tentang hukum tetapi paham dalam arti uum. Fiqiha artinya paham,
mengerti, tahu. Dalam perkembangan terakhir fikir dipahami oleh kalangan pakar usul ul-
fiqih sebagai hukum praktis hasil ijtihat. Sementara dikalangan pakar fikih, al-fiqh dipahami
sebagai kumpulan hukum islami yang mencakup semua aspek syar’iy baik yang tertuang
secara tekstual maupun hasil penalaran terhadap sesuatu teks. Itulah sebabnya dikalangan
ahli ushul al-fiqh konsep syariah dipahami sebagai teks syar’iy yakni Al-Qur’an dan al-sunah
yang tetap dan tidak pernah mengalami perubahan.

Kegunaan filsafat bagi bahasa, disepakati oleh para ahli bahwa bahasa berfungsi sebagai
alat untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran. Telihat adanya hubungan yang erat antara
bahasa dan pikiran. Akhmad Abdurrahman hamad (Al-‘Alaqah bayn al-Lughah wa al-Fikr,
dan al-Ma’rifah al-jami’iyyah) menggambarkan hubungan itu bagaikan satu mata uang yang
mempunyai dua sisi. Tatkala bahasa berfungsi sebagai alat berfikir ilmiah muncul problem
yang serius, ini diselesaikan anatara lain dengan bantuan filsafat. Begitu juga tatkala
pemikiran (filsafat) sampai pada perumusan konsep yang rumit, bahasa juga memahami
persoalan, yaitu bahasa sering kurang mampu menggambarkan isi konsep itu. Bahasa dalam
hal ini harus mencari kata dan menyusun baru untuk menggambarkan isi konsep itu.

Filosof adalah “prototype” orang bijaksana. Orang bijaksana tentu harus menggunkana
bahasa yang benar. Bahasa yang benar itu akan mampu mewakili konsep logis yang
dibawakannya. Karena itu pada pada logika lah kita menemukan kaitan erat antara bahasa
dan filsafat dan pada logika pula kita temukan manfaaty kontret bahasa, peran logika dalam
bahasa ialah memperbaiki bahasa, logika dapat mengetahui kesalan bahasa.

3. Parfum
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma,
fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia,
objek, atau ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi
menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, parfume sering banyak
digunakan orang untuk sebagai pewangi tubuh pada saat musim panas ataupun berkeringat
yang dapat menyebabkan bau yang tidak sedap pada tubuh. Bau yang tidak sedap pada tubuh
menyebabkan aroma-aroma yang tidak enak jika berpergian ke tempat umum. Oleh karena
itu harus memakai parfume tubuh, agar tubuh menjadi wangi. Perfum juga dikenal dengan
'exctract' atau 'extrait perfume', yang mengandung 15 sampai 40% konsentrat. Tidak perlu
terlalu banyak menggunakan parfum jenis 'perfume' karena jenis wewangian tersebut
wanginya sudah bisa tercium dari jarak yang cukup jauh dan awet sekitar 6 - 8 jam.
Minyak essensial adalah minyak yang diperoleh dari hasil penyulingan tumbuhan.
Minyak tersebut mengandung bahan kimia asli dari tumbuhan tersebut berupa zat antiseptik
seperti fenol, alkohol dan molekul-molekul lain. Khasiatnya menyembuhkan berbagai
penyakit serta menyebarkan bau harum. Kandungan zat-zat kimia alami dari tumbuhan ini
bersifat antioksidan, sehingga mampu membantu proses pembusukan. Selain itu minyak
esensial juga mempunyai efek antiinflamsi yaitu mempercepat penyembuhan dan sebagai
antiseptik.
Minyak atsirii dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial
(essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil) adalah
kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah
menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Di dalam perdagangan minyak atsiri
dikenal sebagai bibit minyak wangi. Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik
uapnya rendah. Selain itu susunan senyawa komponenya kuat mempengaruhi saraf mnusia,
sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap penyusunya memiliki efek
tersendiri, dan campuranya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh
psikologis ini minyak atsiri termasuk komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-
kegiatan liturgi dan olah pikiran atau jiwa seperti yoga atau ayurveda.
Parfum merupakan preparat/persediaan cair yang digunakan sebagai pewangi yang terdiri
dari bahan alami atau sintetik dan fiksatif. Parfum dibuat dengan cara mencampurkan
berbagai macam zat atau bahan kimia, baik yang alami maupun buatan (sintetik) dengan
formula tertentu. Bahan yang digunakan parfum tidak sedikit dan banyak zat yang telah
dibuktikan dapat berdampak bagi lingkungan dan kesehatan pengguna baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Benzaldehid merupakan salah satu bahan kimia yang
ditambahkan ke dalam parfum dengan aroma almond tetapi dapat menimbulkan iritasi pada
mata,kulit,saluran pernafasan, kerusakan sistemsaraf pusat dan reaksi alergi. Selain
benzaldehid parfum juga mengandung etil alcohol,akuades/air suling, fragrance, benzil
asetat, dan etil asetat. Kegunaan dari bahan-bahan pembuat parfum :
1. Benzil asetat digunakan karena bersifat aromatic.
2. Benzil alcohol digunakan karena cairannya tidak berwarna dengan bau aromatic
ringan yang menyenangkan. Senyawa ini digunakan sebagai pelarut karena memiliki
polaritas, toksinitas rendah, dan tekanan uap rendah.
3. Asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman.
4. Benzaldehid digunakan karena menyerupai minyak, tidak berwarna dan berbau
istimewa.
Parfum menjadi barang wajib bagi setiap orang terutama untuk traveler. Terlebih, saat
traveling, itinerary padat membuat kamu tentu begitu rentan dengan masalah produksi
keringat berlebih. Bagi sebagian orang, produksi keringat berlebih sangat mengganggu,
belum lagi ada rasa lengket dan tak jarang menjadi bau badan. Itulah mengapa parfum harus
ada di dalam tas kapan pun dan di mana pun. Tapi, tahukah kamu ada banyak jenis parfum di
pasaran? Kamu juga perlu tahu jika di luar sana banyak jenis parfum. Tak jarang pula
banyaknya jenis parfum ini membuat kamu bingung. Belum lagi, tidak semua jenis parfum
cocok peruntukkannya. Karena faktor ketahanan setiap parfum berbeda-beda. Tentu familiar
kan dengan beberapa nama jenis parfum seperti eau de toilette, eau de perfume, cologne, dan
masih banyak lagi. Apa sih bedanya? Mengapa berbeda? Bob kasih tahu ya, apa sih yang
membuat setiap jenis parfum ini berbeda.
Berkenalan dengan Identitas Parfum. Sebelumnya, perlu tahu juga jika setiap jenis
parfum memiliki karakteristik wewangiannya. Tergantung dari komposisinya, komposisinya
pun tidak sembarangan. Setiap parfum memiliki notes yang diperlukan untuk memadukan
setiap bahannya. Setiap parfum memiliki tiga tingkatan notes yang nantinya menjadi identitas
parfum tersebut. Tiga notes tersebut adalah top, middle, dan base notes.
a) Top Notes
Top notes pada parfum seperti “first impression” pada parfum tersebut. Jadi, saat
memakai parfum dan dirasa wewangiannya kurang suka, jangan buru-buru
memutuskan “hubungan” dengan parfum tersebut. Karena pada saat mengenakan
parfum, akan mencium top notes dari parfum tersebut dan belum memunculkan
karakter aslinya. Molekul top notes sendiri bersifat ringan sehingga cepat memudar.
Namun, wewangiannya masih berpengaruh terhadap karakter asli parfum.
b) Middle Notes
Middle notes memiliki peran yang signifikan. Disebut juga sebagai Heart Notes
karena karakternya yang akan mengenalkan sifat asli parfum. Middle notes bertahan
lebih lama daripada top notes. Namun, jika sudah mencium aroma middle notes,
nantinya sudah tidak kaget dengan karakter asli parfum tersebut. Heart notes biasanya
dijumpai dari kombinasi buah-buahan dan bunga. Kadang diberikan campuran aroma
kayu manis, pala, dan kapulaga.
c) Base Notes
Base notes merupakajn karakter utama dari parfum yang kenakan. Saat sudah
menemukan heart notes nya, maka akan segera berjumpa dengan base notesnya.
Kemudian akan menemukan karakter asli dari parfum. Base note biasanya lebih
dominan, namun karakternya sudah bercampur dengan heart notes. Base notes sendiri
memiliki peran penting, yaitu sebagai tameng utama untuk mempertahankan aroma
parfum pada kulit saat top notes menguap.

Jenis-Jenis Parfum Dan Kadar Konsentratnya

Umumnya, jenis parfum terbagi menjadi lima, yaitu perfume atau extrait de
perfume, eau de perfume atau EDP, eau de toilette atau EDT, eau de cologne atau
cologne, dan yang terakhir eau fraiche. Setiap parfum memiliki kandungan konsentrat
yang berbeda. Semakin besar kandungan konsentratnya, semakin tahan lama pula
wewangiannya.
1) Perfume atau Extraite de Perfume
Perfume atau disebut juga sebagai extraite de perfume adalah jenis wewangian
dengan konsentrat tertinggi, yakni sebanyak 20-30%. Ketahanannya pun tidak
tanggung-tanggung, extraite de perfume dapat bertahan mulai dari 6 hingga 8 jam.
Tergantung dari kualitas parfumnya itu sendiri. Semakin bagus kualitas
wewangiannya di jenis extraite de perfume, semakin tahan lama pula wanginya. Jika
tipikal orang dengan produksi keringatnya berlebih dan senang jalan-jalan dengan
itinerary padat, seharunya cocok dengan jenis parfum satu ini. Selain itu, bagi yang
memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk menggunakan jenis parfum satu ini.
Karena extraite de perfume mengandung alkohol sedikit daripada jenis parfum
lainnya. Karena alkohol dapat membikin kulit menjadi kering bahkan iritasi. Jadi, jika
memiliki kulit sensitif, sisihkan kocek lebih untuk beli extraite de perfume ya. Karena
hampir wewangian lain mengandung alkohol yang tinggi.
2) Eau de Perfume (EDP)
Bagi yang suka belanja parfum, pasti tidak asing dengan jenis parfum satu ini.
Bahkan mungkin ada yang selalu membeli jenis parfum ini karena ketahanannya
begitu lama. Wajar adanya mengapa eau de perfume atau akrab diketahui sebagai
EDP ini ketahanannya maksimal. Pasalnya EDP memiliki konsentrat sebanyak 15-
20% dan dapat bertahan mulai dari 4-5 jam pemakaian. Bahkan untuk beberapa
parfum dengan kualitas terbaik, EDP bisa bertahan layaknya extraite de perfume
yakni hingga 8 jam.
3) Eau De Toilette (EDT)
Ada yang ketahanan parfumnya hampir seharian, ada pula yang ketahanannya di
tahap medium. Eau de toilette, tentu tidak asing lagi bagi pecinta parfum. Jika EDP
dan perfume berpotensi mengharumkan tubuh seharian, lain halnya dengan EDT.
Kalau tidak punya aktivitas padat dan kamu tidak perlu wewangian seharian penuh,
cukup menggunakan EDT. EDT sendiri mengandung konsentrat sebanyak 5-15%,
dengan ketahanan selama 2-3 jam. Untuk sebagian parfum EDT pun ada juga yang
bisa bertahan hingga 4 jam, tergantung dari kualitas EDT itu sendiri. Sayang kan
kalau hanya bepergian beberapa jam namun memakai wewangian yang bertahan
seharian. Mungkin EDT bisa jadi solusi untuk yang memiliki ketahan medium. EDT
juga bisa jadi alternatif untuk yang ingin parfum yang tahan lama namun memiliki
budget terbatas.
4) Eau de Cologne (Cologne)
Eau de cologne atau cologne yang paling sering ditemui di pasaran. Biasanya
ketahanan cologne berada jauh di antara jenis parfum lainnya seperti EDP dan EDT.
Cologne biasanya hanya dapat bertahan 2 jam saja. Bahkan jika kualitas cologne
tidak begitu bagus, hanya dapat bertahan sebelum 2 jam. Pasalnya, konsentrat yang
terkandung di cologne hanya sekitar 2-4%, tergantung dari produksi cologne itu
sendiri. Jika butuh wewangian untuk menyegarkan tubuh, terlebih jika butuh
wewangian yang diperuntukkan daily perfume, cologne tepat untuk digunakan.
Ketahanan yang singkat dan wewangian segar memang cocok untuk yang memiliki
mobilitas rendah.
5) Eau Fraiche
Jenis yang paling terakhir ini, tipikal jenis parfum yang memiliki konsentrat terendah.
Bisa dibilang Eau Fraiche ini adalah ‘penyegar’ tubuh saja. Total konsentrat pada eau
fraiche sebesar 1-3% saja dan bahan sisanya adalah alkohol. Jangan heran jika
menggunakan eau fraiche, hanya mendapat sensasi segar dan wewangian sesaat.
Pasalnya, ketahanan eau fraiche hanya selama 1 hingga 2 jam saja. Ketahanan 2 jam
pun berlaku untuk eau fraiche dengan kualitas terbaik.
6) Parfume Balm
Jenis parfume selanjutnya yaitu parfume balm. Parfume balm merupakan jenis
parfume yang jarang diminati, padahal jenis parfume ini sangat simple dan mudah
dibawa berpergian.Parfume balm memiliki senyawa aromatik sekitar 1-5 persen pada
parfume ini. Jenis parfume ini tersedia dalam kotak balm yang berukuran kecil dan
anda dapat menggunakan parfume ini setiap 2-3 jam sekali.
4. Parfum dalam Pandangan Aksiologi
Parfum menjadi salah satu produk yang wajib dimiliki. Pada umumnya, kebanyakan
orang hanya tahu jika tujuan parfum untuk membuat aroma tubuh lebih harum. Padahal
sebenarnya tidak hanya itu saja. Meningkatkan suasana hati, salah satu tujuan memakai
parfum adalah meningkatkan suasana hati. Parfum membantu mengangkat semangat. Parfum
juga bisa mencerminkan suasana hati untuk dapat memperlihatkan suasana hati tersebut
dengan lebih baik. Parfum dapat meningkatkan kepercayaan diri, membuat diri menjadi lebih
menarik. Selain itu parfum dapat menangani insomnia yaitu membantu untuk tidur lebih
nyenyak di malam hari. Parfum yang mengandung minyak esensial, dapat membantu agar
dapat bisa lebih bersantai dan menikmati tidur yang tenang di malam hari. Tujuan parfum
juga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Hal ini karena ketika mengetahui jika
memancarkan aroma yang menyenangkan, secara otomatis bisa memberikan kekuatan batin
yang diperlukan untuk menghadapi dunia luar.
Dengan mengetahui tujuan parfum, ternyata produk wewangian yang biasa dipakai ini
bukan hanya untuk pelengkap penampilan saja, tapi memiliki peran lebih penting dari
sekadar wewangian badan.
Parfum memiliki dampak yaitu memperburuk kualitas udara yang membuat kualitas
udara menjadi lebih buruk. Hal ini terjadi terutama ketika seseorang berada di ruangan yang
kecil tanpa putaran udara, sehingga efek kesehatan yang merugikan dapat terjadi. Seseorang
yang terpapar bahan kimia dapat mengalami sakit kepala dan iritasi pada mata, hidung, serta
tenggorokan. Menyebabkan alergi karena disebabkan banyak hal, salah satunya menghirup
bahan kimia tersebut. Kandungan phthalate dalam wewangian dapat mengganggu hormon
dan kelainan pada bagian intim. Selain itu, serangan asma dan sinus kambuh dapat terjadi
karena kandungan kimia dari parfum. Mengalami dermatitis saat menggunakan parfum di
tangan, ketiak, dan wajah, seseorang mungkin mengalami dermatitis karena kontak dengan
bahan kimia dari pengharum tersebut.
Beberapa artis tanah air ternama pun berbisnis dan membuat produk parfum dengan jenis
yang berbeda-beda yang dibandrol sangat mahal karena perpaduan aroma yang khas dan
tahan lama, selain parfum mereka juga mengeluarkan produk kecantikan dan kesehatan.
Parfum juga dapat digunakan saat beribadah. Hukum parfum dalam beribadah kepada
Allah SWT:
a. Sunnah
Disunnahkan untuk memakai wangi-wangian. Termasuk saat salat ke masjid bagi
pria. Rasulullah SAW mengatakan:
‫ال ُج ُم َع ِة يَوْ َم ا ْغتَ َس َل َم ْن‬، ْ ‫ك‬ َ ‫ َوا ْستَا‬، َّ‫ ِم ْن َو َمس‬ ‫ب‬ ٍ ‫س ِع ْن َدهُ َكانَ إِ ْن ِطي‬ َ ِ‫ثِيَابِ ِه أَحْ َس ِن ِم ْن لَب‬
‫اس يَتَ َخطَّ فَلَ ْم ْال َمس ِْج َد يَأْتِ َي َحتَّى خَ َر َج ثُ َّم‬ ِ َّ‫صتَ ثُ َّم يَرْ َك َع أَ ْن َشا َء َما َر َك َع ثُ َّم ِرقَابَالن‬ َ ‫أَ ْن‬
‫صاَل تِ ِه ِم ْن يَ ْف ُر َغ َحتَّى يَتَ َكلَّ ْم فَلَ ْم اإْل ِ َما ُم خ ََر َج إِ َذا‬
َ ‫َت‬ ْ ‫لِ َما َكفَّا َرةً َكان‬ ‫بَ ْينَهَا‬  َ‫ْال ُج ُم َع ِة َوبَ ْين‬
‫قَ ْبلَهَا الَّتِي‬
“Siapa yang mandi hari Jum’at, sikat gigi, memakai parfum, dan memakai pakaian
paling bagus yang dimilikinya, pergi shalat Jum’at dan tidak melangkahi bahu orang,
kemudian shalat sunnah dan mendengarkan khutbah sampai selesai, serta tidak
berbicara, maka diampuni dosa antara Jum’at itu dan Jum’at sebelumnya” (HR: Ahmad).
Bahwa perintah memakai wangi-wangian bertujuan bukan untuk tebar pesona. Tetapi
untuk membuat orang-orang di sekitar nyaman.

b. Haram
Ada pun aturan dalam memakai wangi-wangian itu sendiri adalah tidak
menggunakan parfum yang aromanya menyengat, tidak mengandung alkohol berlebih.
Apabila wanginya menyengat dan menganggu hingga merusak konsentrasi, maka
jatuhnya jadi haram. Sesungguhnya masalah boleh tidaknya menggunakan parfum yang
beralkohol merupakan permasalahan yang diperselisihkan oleh para ulama. Hal ini
bersumber dari perselisihan ulama mengenai najis tidaknya alkohol. Insya Allah pendapat
yang lebih kuat (sebagaimana pendapat Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
rahimahullah) adalah alkohol adalah tidak najis. Dalil-dalil yang menunjukkan hal
tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, firman Allah subhanahu wa ta’ala:

‫صابُ َو ْال َم ْي ِس ُر ْالخَ ْم ُر إِنَّ َما آ َمنُوا الَّ ِذينَ أَيُّهَا يَا‬
َ ‫األزال ُم َواأل ْن‬
ْ ‫ِرجْ سٌ َو‬
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah rijs (perbuatan keji).” (QS. Al
Maidah: 90)
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa khamr, judi, berhala, mengundi nasib
dengan panah adalah rijs. Kata rijs bisa berarti najis. Namun najis pada ayat ini adalah
najis secara maknawi, bukan bendanya bersifat najis. Hal ini ditunjukkan dengan
penyatuan keempat perkara di atas, di mana keempat perkara ini memiliki satu sifat yang
sama yaitu rijs. Kita telah ketahui bersama bahwasanya judi, berhala dan panah itu
bukanlah benda najis, namun ketiganya najis secara maknawi, maka begitu pula dengan
khamr (alkohol), maka ia pun najis namun secara maknawi (perbuatannya yang keji)
bukan benda atau zatnya.
Adapun hukum memakai parfum yang beralkohol, maka Syaikh Ibnu Utsaimin
menjelaskan bahwa yang lebih baik adalah kita bersikap berhati-hati yaitu dengan tidak
memakainya. Allah memerintahkan untuk menjauhi hal tersebut. Di mana perintah ini
mutlak, bukan hanya sekedar meminum atau memakainya (bukan untuk diminum). Oleh
karena itulah yang lebih hati-hati adalah seseorang menghindari penggunaan minyak
wangi yang mengandung alkohol. Akan tetapi, Beliau juga menegaskan bahwa beliau
tidak menggunakan minyak wangi yang mengandung alkohol namun beliau juga tidak
melarang orang lain untuk menggunakannya.

Larangan penggunaan parfum bagi perempuan, pendapat mengenai wanita Menggunakan


parfum di dalam fiqih wanita muslimah, ada beberapa pendapat yang berkenaan dengan
penggunaan parfum bagi wanita. Ada yang memperbolehkan dan ada yang tidak. Wanita bisa
mengikuti asalkan ada dalil dan pendapat yang kuat. Dilarang mengenakan parfum untuk
memikat laki-laki “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan
laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah
seorang pelacur.” (HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad). Di dalam hadist ini
dijelaskan bahwa perempuan yang menggunakan parfum seperti seorang pelacur. Hal ini
dikarenakan wewangian yang dimaksud adalah wewangian yang sengaja dibuat untuk
memancing laki-laki dalam maksud melakukan hubungan bebas. Hal ini tentu saja dilarang.
Parfum memang bisa memancing jika wanita memang sengaja. Selain itu ada juga bau-bauan
atau harum-haruman yang memang disengaja untuk menarik perhatian.
Dilarang menggunakan parfum yang menyebabkan munculnya syahwat “Wanita jika
memakai parfum kemudian melewati majelis (sekumpulan) laki-laki maka ia bisa
membangkitkan syahwat laki-laki dan mendorong mereka untuk melihat kepadanya. Setiap yang
melihat kepadanya maka matanya telah berzina. Wanita tersebut mendapat dosa karena
memancing pandangan kepadanya dan membuat hati laki-laki tidak tenang. Jadi, ia adalah
penyebab zina mata dan ia termasuk pezina.” (dari Faidhul Qadir)

Perempuan menggunakan parfum tidak diterima shalatnya “Perempuan manapun yang


memakai parfum kemudian keluar ke masjid, maka shalatnya tidak diterima sehingga ia mandi.”
(HR Ahmad). Permasalahan penggunan parfum tidak semata-mata hanya karena penggunaan
parfumnya melainkan adanya sikap dan niat untuk merangsang lawan jenis yang bukan
mahromnya. Untuk itu, jangan sampai berdosa hanya gara-gara persoalan parfum atau apa yang
di kenakan. Orang-orang wanita jahiliah di masa lalu biasa menggunakan parfum hanya untuk
menggoda lawan jenis.

Parfum Perempuan Tidak Boleh Baunya Nampak “Wewangian seorang laki-laki adalah
yang tidak jelas warnanya tapi tampak bau harumnya. Sedangkan wewangian perempuan adalah
yang warnanya jelas namun baunya tidak begitu nampak.” (HR. Baihaqi dari Syu’abul Iman) Di
dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa perempuan jangan sampai menampakkan baunya.
Artinya jangan sampai baunya sampai terasa dan menyengat kepada lingkungan sekitarnya. Bau
parfum ini tentu saja menjadi kehati-hatian agar tidak menimbulkan fitnah apalagi stimulus
terhadap lawan jenis.

5. Simpulan
Berdasarkan kajian tentang parfum ditinjau dari aksiologi, maka dapat disimpulkan
bahwa:
a. Parfum untuk membuat aroma tubuh lebih harum
b. Keinginan untuk memperindah diri (estetika) dan percaya diri merupakan hak setiap
orang
c. Tidak ada Undang-Undang yang melarang parfum
d. Parfum dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
e. Berbagai bahan kimia dapat dijadikan parfum
f. Dalam Islam parfum diperbolehkan memakai wangi wangian jika tidak mengandung
alcohol dan jika mengandung alcohol sebaiknya tidak digunakan karena shalatnya tidak
sah.
g. Larangan parfum bagi perempuan jika untuk menarik lawan jenis

DAFTAR PUSTAKA

Suseno Franz, Magnis, 1987, Etika Dasar. Yogyakarta: Kanisius


Tafsir, Ahmad. Filsafat Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Jurnal HMJ Aqidah dan Filsafat UIN SGD Bandung
https://bincangsyariah.com/ubudiyah/pahala-melakukan-amalan-sunnah-jumat/
https://rumaysho.com/2074-keutamaan-mandi-jumat.html

Anda mungkin juga menyukai