Anda di halaman 1dari 29

STRATEGIC MARKETING MANAGEMENT

The Marketing Strategy Implementation and Controll

Oleh :
Kelompok 4

Insan Kamil (1920522002)


Rachmi Indrianti (1920522005)
Jingga Novebreza Islah (1920522066)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
KAJIAN TEORI

Bagaimana strategi pemasaran yang baik diimplementasikan dan dikelola saat


melanjutkan basis adalah tes terakhir dari keputusan penentuan posisi dan penargetan pasar.
Menerapkan strategi ke dalam tindakan dan membuat penyesuaian untuk menghilangkan
kesenjangan kinerja adalah tahapan penting dalam pemasaran strategis. Strategi dan
implementasi adalah kegiatan yang saling bergantung yang berkaitan dengan kecocokan
kemampuan dengan peluang.

Pentingnya proses yang efektif untuk strategi dan implementasi diilustrasikan oleh
perubahan haluan strategis di pembuat mobil Fiat di Italia. Turin menyaksikan peluncuran
Fiat 500 di Eropa pada pertengahan 2007 mobil mini modern yang dirancang menyerupai
Minquecento kecil tahun 1957 yang membuat banyak orang Italia berkendara di jalan untuk
pertama kalinya. 1 Namun ketika Sergio Marchionne ditunjuk sebagai CEO Fiat pada tahun
2004, Fiat terlilit hutang dan membuat kerugian finansial yang besar. Reputasi kendaraan Fiat
adalah untuk kualitas dan keandalan yang buruk, pangsa pasar yang cukup besar telah hilang,
dan Fiat Group telah melakukan diversifikasi ke segala hal mulai dari perbankan dan asuransi
hingga energi. Di awal tahun 2000-an, Fiat secara aktif mempertimbangkan untuk
meninggalkan industri otomotif sama sekali.

Kami mulai dengan meninjau beberapa masalah yang berkaitan dengan pengembangan
rencana pemasaran strategis dan manajemen proses perencanaan. Selanjutnya, kami
membahas implementasi strategi dan membangun efektivitas implementasi, termasuk
pertimbangan pendekatan pemasaran internal. Kemudian kami memberikan gambaran umum
tentang evaluasi dan kontrol strategis dalam pemasaran. Kemudian dilanjutkan dengan
evaluasi pengukuran kinerja pemasaran, termasuk pengembangan metrik pemasaran dan
dashboard manajemen pemasaran. Akhirnya, kami mempertimbangkan beberapa aspek
pemasaran global dari perencanaan, implementasi dan pengendalian. Metrik pemasaran
dibahas dalam Lampiran.

1. Proses Perencanaan Pemasaran Strategis

Rencana pemasaran strategis menunjukkan tujuan pemasaran dan strategi dan taktik
untuk mencapai tujuan, dan memandu implementasi dan kontrol. Lampiran Bab 1
menyajikan proses perencanaan langkah demi langkah. Perspektif kami pada tahap ini lebih
pada implementasi dan kontrol daripada analisis.
1.1 Penerapan Panduan Rencana Pemasaran

Hubungan antara strategi pemasaran dan rencana pemasaran tahunan ditunjukkan pada
Tampilan 15.1. Siklus perencanaan terus menerus. Rencana dikembangkan, diterapkan,
dievaluasi, dan direvisi untuk menjaga strategi pemasaran tetap pada sasaran. Karena strategi
biasanya melampaui satu tahun, rencana tahunan digunakan untuk memandu aktivitas
pemasaran jangka pendek. Diperlukan periode perencanaan tahunan, karena beberapa
kegiatan yang ditunjukkan memerlukan tindakan dalam waktu dua belas bulan atau kurang
dan anggaran juga memerlukan perencanaan tahunan.

ditinjau. Pada pertemuan ini, rencana difinalisasi dan disetujui untuk diterapkan. Setiap
manajer produk bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan rencana
tersebut. Kemajuan ditinjau sepanjang tahun rencana dan bila perlu rencana tersebut direvisi.

1.2 Isi Rencana Pemasaran

Garis besar untuk mengembangkan rencana pemasaran disajikan. Banyak rencana


mengikuti format umum ini. Aktivitas perencanaan termasuk membuat penilaian situasi,
mengidentifikasi target pasar, menetapkan tujuan, mengembangkan strategi penargetan dan
posisi, memutuskan program tindakan untuk komponen bauran pemasaran, dan menyiapkan
laporan keuangan pendukung (anggaran dan proyeksi laba rugi).

Proses perencanaan yang khas melibatkan koordinasi dan interaksi yang cukup besar di
antara area fungsional. Pendekatan perencanaan tim seperti lokakarya perencanaan
perusahaan farmasi adalah ilustrasi. Implementasi rencana pemasaran yang berhasil
membutuhkan konsensus yang luas di antara berbagai bidang fungsional. 2 Misalnya,
konsensus penting antara manajer produk dan manajemen penjualan. Kolaborasi antara
manajer produk dan manajer penjualan diperlukan untuk memberikan cakupan penjualan
untuk portofolio produk. Berbagai produk membutuhkan negosiasi untuk mencapai
kesepakatan tentang jumlah waktu tenaga penjualan yang dikhususkan untuk berbagai
produk. Ingat kembali pembahasan Bab 14 tentang pentingnya upaya untuk mengamankan
integrasi pemasaran dengan fungsi dan unit lain dalam organisasi dan pendekatan untuk
mencapai hal ini.

1.3 Mengelola Proses Perencanaan

Perspektif yang berguna adalah mempertimbangkan perencanaan sebagai proses


organisasi di mana interaksi dan diskusi antara eksekutif membentuk hasil. Memeriksa
perencanaan sebagai proses organisasi dapat memberikan beberapa wawasan untuk
meningkatkan efektivitas perencanaan. Perencanaan melibatkan lebih dari sekedar teknik
analitik dan perhitungan. Penelitian menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi dalam
membuat perencanaan pemasaran yang efektif dapat diatasi dengan mempertimbangkan
perilaku eksekutif dalam melakukan perencanaan dan konteks organisasi di mana
perencanaan dilakukan, serta dengan pelatihan formal dalam teknik dan prosedur
perencanaan. 3 Proses perencanaan yang efektif terkait erat dengan implementasi rencana
yang berhasil. Tampilan 15.2 menunjukkan tiga dimensi dari proses perencanaan: dimensi
analitis, perilaku dan organisasi, yang harus dikelola secara konsisten.

Dimensi analitis dari proses perencanaan terdiri dari alat-alat untuk perencanaan
sistematis teknik analitis, prosedur dan sistem formal yang diperlukan untuk mengembangkan
rencana dan strategi yang kuat dan teruji. Dimensi perilaku perencanaan berkaitan dengan
bagaimana manajer memandang kegiatan perencanaan dan asumsi strategis yang mereka
buat, serta tingkat dan tingkat partisipasi dalam perencanaan. Sejalan dengan itu, dimensi
organisasi perencanaan berkaitan dengan struktur organisasi di mana perencanaan dilakukan,
bersama dengan sumber informasi terkait dan budaya perusahaan. Salah satu tantangan bagi
manajemen adalah untuk mengelola semua aspek proses perencanaan ini secara konsisten
pelaksanaan perencanaan harus sesuai dengan karakteristik organisasi lainnya, dan eksekutif
harus dilatih dan didukung dalam mengembangkan rencana.
2. Menerapkan Rencana Pemasaran Strategis

Efektivitas implementasi strategi menentukan hasil dari perencanaan pemasaran.


Manajemen proses perencanaan dapat meningkatkan efektivitas implementasi, dengan
membangun komitmen dan “rasa memiliki” atas rencana dan pelaksanaannya. Misalnya,
secara aktif mengelola partisipasi berbagai fungsi dan eksekutif dari spesialisasi yang berbeda
dapat meningkatkan kesesuaian antara rencana dan kemampuan serta sumber daya
perusahaan yang sebenarnya, dan menghindari hambatan implementasi. Perencanaan dan
pelaksanaan adalah bagian yang saling bergantung dari perubahan strategis.

Manajer pemasaran semakin berfungsi sebagai kunci pembatas baik secara internal
antara area fungsional dan secara eksternal dengan pemasok, mitra organisasi, dan pelanggan.
Upaya tambahan untuk membuat proses implementasi strategi lebih efektif merupakan
prioritas tinggi di banyak perusahaan. Perkiraan menunjukkan sebanyak 70 persen inisiatif
strategis baru di perusahaan gagal pada tahap implementasi. Banyak perusahaan sekarang
menyadari bahwa kapabilitas implementasi adalah kapabilitas korporat penting yang
membutuhkan perhatian manajemen yang detail.

2.1 Proses Implementasi

Penelitian menggaris bawahi pengaruh dua set faktor pada implementasi strategi
pemasaran: struktural masalah, termasuk fungsi pemasaran perusahaan, sistem kontrol, dan
pedoman kebijakan, dan perilaku masalah, mengenai keterampilan manajer pemasaran dalam
tawar-menawar dan negosiasi, alokasi sumber daya, dan mengembangkan pengaturan
organisasi informal. Kami mempertimbangkan beberapa aspek organisasi dan interpersonal
dari proses implementasi yang efektif.
Proses implementasi yang baik menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa
yang bertanggung jawab atas implementasi, waktu dan lokasi implementasi, dan bagaimana
implementasi akan dicapai (Tampilan 15.3). Misalnya, pertimbangkan pernyataan berikut
dari rencana pemasaran manajer produk:

Perwakilan penjualan harus menargetkan semua akun yang saat ini menggunakan
produk kompetitif. Sebuah rencana harus dikembangkan untuk mengubah 5 persen dari akun
ini menjadi merek perusahaan sepanjang tahun. Daftar akun akan disiapkan dan
didistribusikan oleh manajemen produk.

Dalam hal ini, tenaga penjualan dibebani dengan implementasi. Tujuan (konversi 5
persen) ditentukan tetapi sangat sedikit informasi yang disediakan bagaimana akun akan
dikonversi. Diperlukan strategi untuk menembus basis pelanggan pesaing. Rencana tenaga
penjualan harus menerjemahkan tindakan dan tujuan yang diusulkan (konversi 5 persen) ke
dalam tanggung jawab tenaga penjual (kuota) yang ditetapkan, jadwal, dan pedoman strategi
penjualan. Pelatihan mungkin diperlukan untuk menunjukkan keunggulan produk dan batasan
produk pesaing yang akan berguna dalam meyakinkan pembeli untuk membeli merek
perusahaan.

Rencana pemasaran dapat digunakan untuk mengidentifikasi unit organisasi dan


manajer yang bertanggung jawab untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam rencana
tersebut. Tenggat waktu menunjukkan waktu yang tersedia untuk implementasi. Dalam kasus
rencana di atas, manajer penjualan bertanggung jawab untuk implementasi melalui tenaga
penjualan.
2.2 Membangun Efektivitas Implementasi

Manajer adalah fasilitator penting dalam proses implementasi, dan beberapa adalah
pelaksana yang lebih baik daripada yang lain. Perencana dan pelaksana seringkali memiliki
kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Seorang perencana yang efektif mungkin tidak pandai
mengimplementasikan rencana. Keterampilan implementasi yang diinginkan meliputi:

 Kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, dan keterampilan tawar-


menawar yang baik.

 Kekuatan untuk menjadi tangguh dan adil dalam menempatkan orang dan sumber
daya di tempat yang paling efektif.

 Efektivitas dalam memfokuskan pada aspek kritis kinerja dalam mengelola


aktivitas pemasaran.

 Kemampuan untuk membuat organisasi atau jaringan informal yang diperlukan


untuk menyesuaikan setiap masalah yang mereka hadapi.

Penelitian menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan rasa pentingnya peran di antara


mereka yang bertanggung jawab atas implementasi. Selain pelaksana yang terampil, beberapa
faktor memfasilitasi proses implementasi. Ini termasuk desain organisasi, insentif, dan
komunikasi yang efektif. Fitur dari setiap faktor disorot.

a. Desain organisasi

Jenis-jenis implementasi bantuan desain organisasi. Misalnya, manajer produk atau


tim koordinasi multifungsi adalah metode implementasi yang berguna. Manajemen
dapat membuat tim implementasi yang terdiri dari perwakilan dari fungsi bisnis dan /
atau aktivitas pemasaran yang terlibat. Rancangan organisasi yang discussed at dan
eksibel yang dibahas dalam Bab 14 menawarkan beberapa keuntungan dalam
implementasi, karena mendorong kerjasama dan komunikasi antar fungsi. Desain ini
responsif terhadap perubahan kondisi.

Ketika organisasi bergeser dari struktur fungsional ke proses, perubahan yang


dihasilkan menjanjikan untuk memperkuat serta memperumit strategi implementasi.
Penggunaan tim lintas fungsi akan membantu kegiatan implementasi. Tantangan
definisi proses, desain, dan manajemen membutuhkan keterampilan baru dan
perspektif multifungsi, yang akan mempersulit kegiatan implementasi dan
membutuhkan perhatian yang cermat oleh manajemen.

b. Insentif

Berbagai penghargaan dapat membantu mencapai implementasi yang sukses.


Misalnya, insentif khusus seperti kontes, pengakuan, dan kompensasi tambahan
digunakan untuk mendorong staf penjualan mendorong produk baru.
Sejakimplementasi sering melibatkan tim orang, penciptaan insentif tim mungkin
diperlukan. Standar kinerja harus adil, dan insentif harus mendorong sesuatu yang
lebih dari kinerja normal. Berfokus pada insentif pada pencapaian tujuan rencana
secara keseluruhan daripada upaya individu sangatlah relevan.

c. Komunikasi

Perpindahan informasi yang cepat dan akurat melalui organisasi sangat penting dalam
implementasi. Baik komunikasi vertikal maupun horizontal diperlukan untuk
menghubungkan orang-orang dan aktivitas yang terlibat dalam implementasi. Rapat,
laporan status, dan diskusi informal membantu menyebarkan informasi ke seluruh
organisasi. Informasi terkomputerisasi dan sistem pendukung keputusan seperti
intranet perusahaan membantu meningkatkan kecepatan dan efektivitas komunikasi.

Masalah sering terjadi selama implementasi dan dapat memengaruhi seberapa cepat
dan seberapa baik rencana dilaksanakan. Contohnya termasuk tindakan pesaing,
perlawanan internal antar departemen, kehilangan personel kunci, penundaan rantai
pasokan yang mempengaruhi ketersediaan produk (misalnya, masalah pasokan,
produksi, dan distribusi), dan perubahan dalam lingkungan bisnis. Tindakan korektif
mungkin memerlukan penunjukan seseorang atau tim untuk memecahkan masalah,
menambah atau mengalihkan sumber daya, atau mengubah rencana awal.

2.3 Pemasaran Internal

Salah satu pendekatan yang menarik untuk meningkatkan efektivitas


implementasi strategi adalah adopsi metode pemasaran internal. Pemasaran internal
melibatkan: mengembangkan program untuk memenangkan dukungan manajemen
lini untuk strategi baru; mengubah sikap dan perilaku karyawan yang bekerja pada
titik-titik utama kontak dengan pelanggan; dan mendapatkan komitmen dari mereka
yang keterampilan pemecahan masalahnya penting untuk pelaksanaan strategi yang
unggul. Penelitian menunjukkan bahwa banyak organisasi gagal memberikan
pengalaman merek yang direncanakan karena pemasaran internal yang tidak
memadai. Tampilan 15.4 menunjukkan pemasaran internal dan program pemasaran
eksternal sebagai keluaran paralel dari proses perencanaan. Sementara pemasaran
eksternal memposisikan strategi di pasar pelanggan, pemasaran internal ditujukan
pada pelanggan internal dalam perusahaan. Tujuan pemasaran internal dapat
mencakup: mempromosikan strategi pemasaran eksternal dan bagaimana karyawan
berkontribusi, mengembangkan pemahaman yang lebih baik antara pelanggan dan
karyawan (terlepas dari apakah mereka memiliki kontak langsung), dan menyediakan
layanan pelanggan internal yang unggul untuk mendukung strategi eksternal.

Pendekatan pemasaran internal melibatkan pemeriksaan setiap elemen dari program


pemasaran eksternal untuk mengidentifikasi perubahan apa yang akan dibutuhkan di pasar
internal perusahaan dan bagaimana perubahan ini dapat dicapai. Jika digunakan sebagai
bagian dari proses perencanaan, analisis pasar internal dapat mengisolasi persyaratan
perubahan organisasi (misalnya, keterampilan baru, proses, struktur organisasi), hambatan
implementasi (misalnya, kurangnya dukungan dan komitmen di bidang utama perusahaan),
dan peluang baru (dengan mengungkap kapabilitas organisasi jika diabaikan). Pemasaran
internal adalah cara yang menjanjikan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan beberapa
masalah implementasi yang terkait dengan perpindahan dari desain organisasi berbasis proses
ke fungsional. Pentingnya mendapatkan dukungan dari semua karyawan dan manajer
terhadap strategi diilustrasikan dalam Fitur Relationship, yang menggambarkan budaya
kinerja di pembuat baja Nucor.
Salah satu aspek yang berkembang dari pemasaran internal adalah peluang untuk secara
aktif memasarkan rencana dan strategi tidak hanya di dalam perusahaan, tetapi juga dengan
organisasi mitra dan karyawan mereka. Penerapan yang efektif dapat juga bergantung pada
upaya di seluruh perusahaan dan jaringan untuk menerapkan rencana dan strategi pemasaran.

2.4 Pendekatan Komprehensif untuk Meningkatkan Implementasi

Salah satu cara yang komprehensif untuk mengatasi kesulitan dalam implementasi
rencana pemasaran adalah dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Proses ini
adalah sistem pengendalian manajemen formal yang mengimplementasikan strategi unit
bisnis tertentu melalui aktivitas di empat area: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan (atau inovasi).

Balanced scorecard dibuat oleh Kaplan dan Norton sebagai reaksi atas kesulitan yang
dialami banyak manajer ketika mencoba menerapkan strategi tertentu. Sebuah strategi sering
kali tidak didefinisikan dengan cara yang menggambarkan bagaimana strategi itu dapat
dicapai. Hanya mengkomunikasikan strategi kepada karyawan tidak memberikan instruksi
apa pun tentang tindakan apa yang harus mereka ambil untuk membantu mencapai strategi.
Lebih penting lagi, manajer bahkan mungkin mengambil tindakan yang merugikan area lain
dalam organisasi ketika mencoba menerapkan strategi. Balanced scorecard menyediakan
kerangka kerja untuk meminimalkan kejadian seperti itu dengan mendorong penerapan
strategi bersama, yang dikomunikasikan dan dikoordinasikan di semua bidang utama
organisasi.

Manfaat utama dari balanced scorecard adalah bahwa strategi yang didefinisikan secara
luas dan agregat diterjemahkan menjadi tindakan yang sangat spesifik. Melalui pelaksanaan
dan pemantauan tindakan ini, manajemen dapat menilai keberhasilan strategi dan juga
memodifikasi dan menyesuaikan strategi jika diperlukan. Manfaat utama lain dari metodologi
Balanced Scorecard adalah bahwa hal itu layak untuk setiap strategi tingkat unit bisnis dan
menyediakan sarana untuk menghubungkan evaluasi kinerja dengan implementasi strategi.

Garis besar rencana pemasaran kami (Gambar 1A-1) dapat disesuaikan dengan format
kartu skor berimbang. Sebuah rencana pemasaran dirancang untuk mencapai tujuan tertentu
melalui serangkaian strategi. Seringkali area yang sulit menentukan aktivitas mana yang akan
mengarah pada pencapaian tujuan segmen pasar dan memastikan bahwa aktivitas di satu area
tidak mengganggu aktivitas di area lain. Pendekatan balanced scorecard memungkinkan
pertimbangan aktivitas spesifik yang akan mencapai tujuan, tetapi juga secara formal
mencakup penilaian komponen strategi di semua aspek unit bisnis pada saat yang bersamaan.
Penilaian ini membantu memasukkan ukuran dan target kinerja yang lebih berorientasi
jangka panjang dan tidak semata-mata berbasis finansial. Lewat sini, Pertimbangan aktivitas
untuk melaksanakan strategi pemasaran juga akan melibatkan bagaimana aktivitas ini
mempengaruhi empat bidang utama perusahaan: (1) perspektif keuangan; (2) pelanggan; (3)
proses bisnis internal; dan (4) pembelajaran dan pertumbuhan. Penilaian terintegrasi ini
mempertimbangkan bagaimana strategi akan mempengaruhi semua area utama perusahaan
dan indikator kinerja apa yang harus dipantau di masing-masing dari empat area utama.
Dengan cara ini, jauh lebih mudah untuk mengintegrasikan rencana pemasaran dengan
strategi bisnis secara keseluruhan. Penilaian terintegrasi ini mempertimbangkan bagaimana
strategi akan mempengaruhi semua area utama perusahaan dan indikator kinerja apa yang
harus dipantau di masing-masing dari empat area utama. Dengan cara ini, jauh lebih mudah
untuk mengintegrasikan rencana pemasaran dengan strategi bisnis secara keseluruhan.
Penilaian terintegrasi ini mempertimbangkan bagaimana strategi akan mempengaruhi semua
area utama perusahaan dan indikator kinerja apa yang harus dipantau di masing-masing dari
empat area utama.

2.5 Penyesuaian Strategi-Organisasi Internal

a. Peregangan Organisasi

Tidak adanya kesesuaian antara strategi pemasaran dan karakteristik organisasi


mungkin menjadi penghalang yang signifikan untuk implementasi strategi yang
efektif. “Bentangan organisasi” untuk melaksanakan strategi harus dipertimbangkan,
yaitu sejauh mana struktur, kapabilitas, sistem, proses, dan alokasi sumber daya
mungkin memerlukan penyesuaian untuk menyampaikan strategi. Strategi pemasaran
juga harus dipertimbangkan dalam konteks yang disediakan oleh strategi perusahaan
dan strategi bisnis yang dikejar oleh unit bisnis lain, karena kurangnya kompatibilitas
dapat menjadi masalah.

b. Peran Organisasi Eksternal

Penerapan strategi pemasaran dipengaruhi oleh organisasi eksternal seperti mitra


aliansi strategis, konsultan pemasaran, periklanan dan publik perusahaan hubungan,
anggota saluran, dan organisasi lain yang berpartisipasi dalam upaya pemasaran.
Organisasi luar ini mungkin menghadirkan tantangan koordinasi utama ketika mereka
secara aktif berpartisipasi dalam aktivitas pemasaran. Upaya mereka harus
diidentifikasi dalam rencana pemasaran dan peran serta tanggung jawab mereka
ditetapkan dan dikomunikasikan dengan jelas. Ada bahaya potensial jika tidak
memberi tahu kelompok luar tentang tindakan yang direncanakan, tenggat waktu, dan
persyaratan implementasi lainnya. Misalnya, eksekutif akun agensi periklanan
organisasi dan anggota staf agensi lainnya harus memahami semua aspek strategi
promosi serta aspek utama dari strategi pemasaran (misalnya, target pasar, strategi
positioning, dan strategi komponen bauran pemasaran).

Pengembangan hubungan kolaboratif antara pemasok dan produsen meningkatkan


implementasi. Strategi manajemen rantai nilai mendorong pengurangan jumlah
pemasok dan membangun hubungan yang kuat. Kami mencatat sebelumnya bahwa
pemasaran internal memainkan peran yang berkembang dalam mempertahankan
aliansi dan organisasi berbasis jaringan berdasarkan kemitraan. Perusahaan yang
efektif dalam bekerja dengan organisasi lain cenderung juga melakukan pekerjaan
yang baik dengan implementasi di dalam organisasi, karena mereka memiliki
keterampilan dalam mengembangkan hubungan kerja yang efektif. Program kualitas
total juga mendorong kerja tim internal antar fungsi.
Pembahasan Kasus

3.1 Profil PT Sido Muncul

PT. Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940,
dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan.
Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau
memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke
Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul
yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk
pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat
tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.

Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata


tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang
terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl.
Kaligawe, Semarang.Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik
mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah
sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ).

Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit
pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama
pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan
disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.

Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha
tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr.
Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, SidoMuncul
sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat
inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar
farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan
Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.

 Secara pasti PT. SidoMuncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu
yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan
inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar,
baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik.       

Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu
didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat
maupun sampling pasar. Untuk memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai
dari barang datang , hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu
yang ketat.Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat,
sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.

3.2 Visi Dan Misi


 VISI
Menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman kesehatan, kosmetik dan
pengolahan bahan herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

 MISI
 Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal dalam bentuk sediaan farmasi,
obat tradisional, makanan minuman kesehatan, dan kosmetik berdasarkan penelitian
yang rasional, aman, dan jujur.
 Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
 Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar
lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui
pola hidup sehat, pemakaian bahan- bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
 Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif.
 Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
 Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

3.3 Perencanaan Pemasaran Sido Muncul

1. Analisis Situasi

Potensi perkembangan pasar disektor industri jamu memang terbuka luas dan akan
terus berkembang dimasa mendatang, apalagi bila dilihat dari kondisi eksternal seperti :
peningkatan market growth rata-rata per tahun sebesar 30.86%, akibat krismon 1998 yang
berdampak pada mahalnya harga obat-obatan kimia modern membuat masyarakat beralih
ke obattradisional yang harganya jauh lebih murah, adanya kecendrungan terhadap
meningkatnya minat masyarakat akan konsumsi obat-obatan yang berasal dari alam (back
to nature), apalagi didukung oleh tradisi ritual minum jamu yang masih kuat pada
masyarakat serta potensikekayaan alam Indonesia sebagai bahan baku herbal medicine.

Selain peluang, bisnis disektor jamu ini juga harus menghadapi ancaman terutama
keberadaan produk fito farmaka dari perusahaan farmasi karena produk yang dihasilkan
cenderung lebih dipercaya dan mudah diterima pasar, selain itu kehadiran produk obat
tradisional dari kompetitor luar negeri khususnya cina akan semakin menyulitkan
perusahaan jamu di Indonesia, serta tantangan mendasar dalam industri jamu yaitu
image / citra produk jamu selama ini masih dikonotasikan sebagai suatu produk yang
kuno, jorok dan tidak higienis.

2. Rangkuman Pasar

PT. Sidomuncul Tbk memiliki informasi yang baik tentang pasar dan mengetahui
banyak hal tentang atribut umum dari pelanggan yang paling berharga. Informasi ini akan
ditingkatkan untuk lebih memahami siapa yang dilayani, apa kebutuhan khusus mereka,
dan bagaimana PT. Sidomuncul Tbk dapat berkomunikasi lebih baik dengan mereka.

Pasar Sasaran

 Model,
 Artis,
 Kalangan Akademisi,
 Mahasiswa,
 Anak Muda Etnis Tionghoa,
 Orang ang memiliki prestasi dibidangnya,
 Pengusaha ataupun karyawan kantor

3. Demografi Pasar
1) Geografis
Wilayah yang pasar utama produk sidomuncul adalah negara yang mana
produk tersebut diproduksi yaitu indonesia dan perlahan-lahan kini produ sidomuncul
mulai di ekspor keluar negeri seperti japan, belanda, amerika dan lain-lain.
2) Demografi
Gender, sidomuncul dalam memasarkan produknya, dalam beberapa
produknya lebih mengarah kepada pria dan wanita dewasa, yang aktif dan energik,
Usia yang dijadikan konsumen adalah pria dan wanita dewasa dapat dilihat dalam
kriteria Donny kusuma, Denada, Chris Jhon, Ernest Prakasa rata-rata usia mereka
berkisar antara 24-30 tahun sebagai masa pembentukan karier dan pembentukan
keluarga. Pekerjaan mereka adalah mereka yang bekerja keras dan membutuhkan
supplement tambahan untuk menambah tenaga dan membutuhkan obat-obatan herbal
untuk menjaga kesehatan tubuh.

3) Psikografi
Gaya hidup, dengan melihat para endorser, akan terlihat jelas produk
sidomuncul merupakan minuman dan komsumsi para atlet,artis dan para pekerja
kantoran yang bekerja keras. Sehingga dengan mengkonsumsi produk sidomuncul
akan mengasumsikan kehidupan kalangan tersebut. Kepribadian engan
mengkonsumsi produk sidomuncul perusahaan juga memberikan kepribadian merk
yang berhubungan dengan kepribadian konsumennya, dengan mengacu kpada tagli
produk-produk sidomuncul seputuhkan stamina yang leberti Orang pintar Minum
Tolak Angin, maka kepribadian yang sesuai adalah solusinya yang tepat menghadapi
gejala masuk angin.

4) Faktor Perilaku
Kejadian, dapat dibedakan ketika konsumen mengembangkan kebutuhan.
Produk sidomuncul seperti Kuku Bima dibutuhkan bagi mereka yang membutuhkan
stamina yang ROSA.  Manfaat karena mengandung Vitamin B3,vitamin B6 ,
Taurin,royal jelly gingseng dan lain-lain. Maka dengan adanya komposisi ini dapat
diartikan bahwa minuman ini dapat meningkatkan energi,yang berguna bagi mereka
yang pekerja keras.

4. Kebutuhan Pasar
PT Sidomuncul menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh
masyarakat sekitar. Perusahaan memenuhi manfaat berikut yang penting bagi
pelangggannya :
1) Kualitas Produk
Pada PT Sidomuncul meneyediakan berbagai produk yang dapat memberikan
manfaat bagi pelanggannya. Sehingga dengan adanya komposisi yang dapat diberikan
dalam produk, seperti kukubima ini dapat diartikan bahwa minuman ini dapat
meningkatkan energi, yang berguna bagi mereka yang pekerja keras.

5) Layanan Pelanggan
Layanan yang diberikan oleh PT Sidomuncul sangat baik karena itu sangat
diperlukan untuk membangun bisnis yang tahan lama dan mempunyai basis
pelanggan setia.

3) Tren Pasar
PT sidomuncul mendiferensiasikan dirinya dengan memasarkan produk
tradisional / herbal. Jumlah bahan yang melimpah di Indonesia bahkan ada disekitar
kita. PT Sidomuncul mempunyai produk untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan
manula, tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Perusahaan ini membidik konsumen yang
tidak bisa mengonsumsi obat kimia. Produk yang dijual di Indonesia dan sudah
merambah ke dunia luar internasional, potensi pasarnya sangat besar, mengikuti pola
kebutuhan konsumen. Tren pasar memperlihatkan pertumbuhan berkelanjutan di
semua arah, dan terus berinovasi dalam setiap waktu.

4) Pertumbuhan Pasar
Dengan harga yang relative murah dan mudah ditemukan dimana-mana
menambah nilai lebih daripada pesaingnya. PT Sisomuncul tumbuh dengan stabil di
dunia internasional, meskipun punya banyak pesaing. Kini semakin banyak produk
yang diproduksi mulai dari sirup, permen, obat oles, salep dan serbuk, dengan
kemasan yang botol, dan saset.

5. Analisis SWOT
a. Kekuatan
 Keahlian dalam inovasi produk
 Produksi rendah biaya
 Jangkauan distribusi luas
 Kecepatan dalam menjangkau konsumen
 Brand yang sudah terkenal
 SDM yang handal
 Fasilitas pabrik yang lengkap
 Merupakan perusahaan jamu terbesar di Indonesia
 Distribusi tersebar di seluruh wilayah Indonesia
 Produk terjangkau
b. Kelemahan
 Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
 Beberapa tahun yang lalu menggunakan bintang iklan Shophia Latjuba
kemudian ada masalah pribadi yang iklannya jarang tayang.
 Permintaan pasar yang belum terpenuhi
 PT Sido Muncul belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan baku
sehingga hanya mengandalkan cara tradisional (matahari) sehingga pada
musim hujan pengeringan tidak sempurna

c. Peluang
 Melakukan ekspansi ke luar negeri

 Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis.

 Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.

 Teknologi canggih dengan standar farmasi.

 Selera masyarakat yang menyukai produk instan tanpa efek samping.

 Menjadi sponsor dalam berbagai promosi kesehatan


d. Ancaman
 Pesaing

 Tidak focus pada satu produk

 Krisis ekonomi

6. Persaingan
Persaingan industri semakin ketat seiring dengan terus meningkatnya laju
pertumbuhan industri. Persaingan ini mengakibatkan setiap industri lebih jeli dalam
merumuskan strategi pemasaran perusahaannya. PT Sido Muncul merupakan industri
jamu tradisional yang berada pada skala industri besar.

Masalah persaingan di dalam negeri antar produsen jamu, saat ini tidak terlalu
banyak. Pesaing yang dirasakan cukup berat adalah pesaing dari luar negeri. Bagi
pabrik jamu saat ini, bagaimana meningkatkan kepercayaan konsumen akan jamu
sebagai sebuah obat dibandingkan dengan obat- obatan kimia yang diimpor, apalagi
dengan globalisasi, dengan ACFTA (perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China).
Tetapi, kompetisi ini yang harus ditanggapi dengan kerja keras, membangun
kepercayaan, jujur, dan tekun. Industri jamu itu harus rasional, jujur, agar bisa
bersaing secara baik.

7. Penawaran Produk

Sekarang PT Sido Muncul menawarkan beberapa produk :

a. Kuku Bima
Minuman energi adalah jenis minuman yang ditujukan untuk menambah
energi seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi
diminum dengan tujuan untuk mencegah kantuk.
KukuBima Ener-Gi merupakan pelopor minuman energi serbuk dengan
berbagai varian rasa, serta bermanfaat sebagai suplemen penambah stamina bagi pria
dan wanita. Kuku Bima Ener-Gi. menghadirkan berbagai rasa diantaranya anggur,
mangga, jeruk, nanas, original, jambu, kopi, dan susu soda.
b. Tolak Angin
Masuk angin merupakan tanda adanya penurunan daya tahan tubuh pada
seseorang , biasanya disertai dengan gejala antara lain berupa mual, perut kembung,
sakit kepala, tenggorokan kering, badan meriang, dan demam. Penyebab masuk angin
itu sendiri bisa terjadi, akibat kurang tidur, kelelahan , maupun yang diakibatkan
karena stress.
c. Kopi Jahe SidoMuncul
Dibuat dari biji kopi pilihan hasil perpaduan kopi Robusta dan Arabica
berkualitas tinggi, gula, susu yang kental dan gurih, dan jahe bakar asli. menghasilkan
kopi yang enak, wangi, dan mampu menghangatkan segala suasana
d. Sari kulit manggis
Manggis memang layak dijuluki “ratu buah-buahan tropis” karena manfaatnya
yang luar biasa banyaknya. Bagian kulitnya yang berwarna keunguan mengandung
senyawa xanthone dalam konsentrasi tinggi. Xanthone memiliki sifat-sifat
antioksidan, sehingga sangat baik dikonsumsi secara rutin untuk menjaga kesehatan
kulit dan tubuh.
e. Jamu Komplit
Indonesia sangat kaya akan tanaman obat. Ribuan tanaman obat tumbuh subur
di tanah khatulistiwa. Kekayaan tanaman obat ini menjadikan tradisi minum jamu
mengakar kuat bagi orang Indonesia, Salah satu ritual yang masih disukai oleh
masyarakat Indoensia adalah minum jamu seduhan.

8. Kunci Keberhasilan

Kunci keberhasilan PT Sido Muncul adalah selalu berinovasi namun juga tetap
mempertahankan produk yang lama baik dalam pengembangan usaha, pengembangan
produk, dalam beriklan maupun dalam melayani karyawannya.

9. Tujuan Pemasaran

Menjadi salah satu produsen jamu terbesar di Indonesia nampaknya belum


cukup memuaskan bagi PT Sido Muncul. Tahun ini, PT Sido Muncul akan merambah
pasar ekspor dengan menyasar negara-negara maju di Asia, Australia dan Eropa.
Irwan Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul menjelaskan, ekspansi ke luar
negeri ini berdasarkan pengalaman pribadinya ketika berkunjung ke luar negeri.
Menurutnya, seringkali ada permintaan untuk memasarkan produknya ketika sedang
berada di luar negeri.
“Saya hanya ingin mengekspor ke negara yang lebih maju dari Indonesia dan
tidak ingin ke negara yang sama atau bahkan lebih mundur levelnya dari negara kita,”
ujarnya.
Sido Muncul akan mengandalkan produk Tolak Angin, minuman energi dan
beberapa produk kopi jamu lainnya. Dari situ, Irwan mengatakan, pasar dunia
diperkenalkan secara bertahap berbagai jenis jamu lainnnya buatan Sido Muncul.
Meski tidak mau menyebutkan target peroduksinya 2012 ini, Irwan yakin
produksi tahun ini akan naik sekitar 30% dari 2011 lalu, yang mampu memproduksi
350 juta sachet jamu. Dari jumlah tersebut pun, pihaknya akan tetap mengutamakan
penjualan di dalam negeri.
Ditanya kemungkinan membangun pabrik di luar jawa, Irwan menegaskan,
pihaknya masih mengandalkan pabrik di Semarang, Jawa Tengah. “Untuk
membangun pabrik itu butuh laboratorium dan Sumber daya Manusia (SDM) yang
kompeten dan itu masih jarang,” jelasnya.
Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, Gabungan Pengusaha (GP) Jamu
Indonesia memprediksi penjualan jamu mencapai Rp 11 triliun-Rp 12 triliun. Target
ini meningkat 10%-20% dari penjualan 2010 yang sebesar Rp 10 triliun.
Untuk mencapai target ini, GP Jamu akan memacu ekspor. Menurut Charles
Saerang, Ketua Umum GP Jamu, nilai ekspor jamu tahun lalu mencapai Rp 1 triliun,
atau 10% dari total penjualan. Tahun 2011, GP Jamu menaksir nilai ekspor bisa
tumbuh 20% sehingga menyentuh Rp 1,2 triliun. Charles yakin GP Jamu akan
mencapai target tersebut.
Pasar jamu di luar negeri memang terbuka lebar. Setelah pasar Eropa dilanda
resesi, produsen jamu kini melirik China, Asia Tenggara, Rusia, dan Afrika Selatan.
“Thailand dan Kamboja prospeknya bagus. Kalau Afrika kami menawarkan produk
slimming tea soalnya warga Afrika gemar karbohidrat dan berpotensi terserang
kolesterol,” lanjut Charles.
Sementara itu, pasar China potensial karena Negeri Panda itu tidak memiliki
tanaman asli temulawak dan jahe. Beberapa produk jamu olahan yang menjadi
unggulan ekspor antara lain teh herbal, kopi jamu, dan aromatheraphy. Sementara
bahan baku unggulan jahe yang kerap diekspor terdiri dari temulawak, sambiloto,
pegagan, jahe, hingga kencur.
Tolak Angin ada di mana-mana.” Begitu bunyi iklan yang kerap muncul di
layar kaca berbagai stasiun TV swasta. Ada di Hong Kong, Australia, Belanda,
bahkan Amerika Serikat. Penjualan ekspor Tolak Angin memberi kontribusi 5 persen
terhadap total penjualan. Bagaimana kisah Tolak Angin menjadi merek yang mampu
menembus pasar global? Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sido Muncul,
memaparkannya kepada Niman Novi Dwi Arini dari SWA Online.
Strategi yang kami pakai di Sido Muncul itu adalah dari kualitas produknya.
Menurut saya produk yang dicipatakan harus benar-benar bagus dan berkualitas. Lalu
ketika produk itu sudah dikenal dengan kualitasnya yang bagus maka di dalam negeri
sendiri produk itu akan digemari dan laku. Setelah itu baru bisa produk ini dibawa
keluar negeri tapi ini tentu tidak semua produk bisa seperti ini.

10. Pasar Sasaran

Perusahaan melakukan segementasi untuk masyarakat yang tinggal di wilayah


perkotaan, modern, berpendidikan tinggi, kelas sosial menengah keatas dan gaya
hidup tinggi.
Target pasar model, artis, kalangan akademisi, mahasiswa, anak muda etnis
Tionghoa, orang yang memiliki prestasi dibidangnya, pengusaha ataupun karyawan
kantor. Memposisikan produk yang simpel dan praktis dimana konsumennya adalah
orang yang menyukai jamu bukan karena rasa dan ritualnya tetapi manfaatnya.

11. Perumusan Strategi Penjualan PT Sido Muncul

a. Perumusan strategi penjualan PT. Sido Muncul lebih kepada penciptaan produk


yang baru, inovatif dan produk yang lebih sempurna yang membuatnya
mempunyai keunikan dari pada melawan langsung produk pesaingnya
b. Strategi yang diambil adalah dengan melakukan strategi promosi
dengan mengontraksebagian besar artis untuk menjadi bintang iklan. 
c. Menciptakan inovasi baru mengenai produk.dan menawarkan berbagai produk
dengan bervariasi
d. Harga dari produk PT Sido Muncul sangat terjangkau pada seluruh lapisan
masyarakat
e. Kemasan dari produk-produk PT sidomuncul sangatlah praktis untuk di gunakan
oleh konsumenya. Dengan adanya variasi warna pada kemasan bungkus produk
mereka, masyarakat lebih antusias untuk mengkonsumsi produk mereka.
f. Produk-Produk dari PT sidomuncul dapat di temukan di mana saja.
12. Positioning

Positioning merupakan tindakan merancang penawaran dan citra perusahaaan


sehingga menempati suatu posisi kompetititf yang berarti dan berbeda dalam benak
konsumen sasarannya. Hal ini tidak terlepas dari citra produk Sidomuncul seperti
Tolak Angin dan Kuku Bima Energi. Tolak angin adalah minuman herbal medicine
yang telah mempunyai nama besar di industrinya, merupakan minuman herbal yang
dapat mengatasi masuk angin, sakit perut dan perut kembung.

Endorser (model produk Tolak Angin) yaitu seperti Ernest prakasa, Dahlan iskan,
dan yang terbaru wanita pekerja kantoran yang bekerja dinamis sebagai wanita karier
dan ibu rumah tangga.  Melihat model  tersebut mempunyai gambaran produk orang-
orang yang bekerja keras yang terkadang menghiraukan kesehatan. Kemudian juga
dengan strategi menggunakan tagline Orang pintar Minum Tolak Angin. Kata orang
pintar menjadi positiong Tolak angin, yang berarti bahwa ketika masuk angin orang
pintar minum tolak angin yang paling tepat.

Endorser Kuku Bima Ener-G yaitu seperti  Chris Jhon, Manny Pacman, Denada,
Ade Ray dan seterusnya. Dapat dilihat bahwa model tersebut mempunyai gambaran
produk orang-orang yang mempunyai stamina lebih atau pekerja keras. Kemudian
juga dengan menggunakan stategi tagline Rosa mejadikan positioning kuku bima,
bahwa buat orang yang mempunyai semangat lebih.

12.1 Positioning Produk


Kini Sidomuncul adalah market leader dalam kategori produk jamu yang terus
berusaha digoyang para pesaingnya seperti Antangin dan Bejo . Target market dari
Sidomuncul ini adalah orang-orang yang lebih percaya terhadap jamu ataupun obat
herbal dibandingkan dengan obat-obat farmasi. Presiden direktur dari PT. Sido
Muncul, Irwan berinovasi dengan Tolak Angin berbentuk cair dan mengemas Tolak
Angin dalam kemasan sachet yang praktis, tolak angin dalam permen, dengan begitu
Tolak Angin telah memasuki pasar blue ocean karena belum ada produk yang sejenis
sebelum dikeluarkannya produk Tolak Angin cair ini.
Tak hanya disitu saja sekarang Tolak Angin berinovasi dengan menghadirkan
tolak angin anak untuk segmentasi pasar anak-anak, Tolak Angin Flu untuk
pengobatan spesifik seperti flu, serta permen tolak angin yang semakin
mempraktiskan kemasan produk.
12.2 Brand Image
Tolak Angin melakukan positioning dengan cara merubah image sebagai produk
jamu yang kuno menjadi produk jamu yang modern (obat herbal). Diantara sejumlah
tokoh dan selebritis yang menjadi endorser, Ernest Prakasa mengkomunikasikan
Tolak Angin, karena ingin menyasar market generasi muda. Dari strategi pricing yang
digunakan, Sidomuncul menemukan bahwa persepsi konsumen yaitu memandang
produk murah = produk jelek. Oleh karena itu Sidomuncul menaikkan harga jual
Tolak Angin dari Rp.800,00 per sachet menjadi Rp.1.000,00, Rp.1.500,00 per sachet
dan sekarang Rp 2.500,00. Sehingga dapat memposisikan produknya di benak
konsumen, bahwa tolak angin bukan produk yang murahan.

13. Strategi

Tujuan PT Sidomuncul TBK adalah memposisikan setiap produknya menjadi


idaman di masyarakat. Hal ini agar dapat mencapai dan melampaui target yang sudah
ditentukan. PT Sidomuncul TBK mempunyai strategi pemasaran dengan cara promosi
melalui iklan, pemasaran interaktif, pemasaran langsung, dan pengikut publik.

Komposisi Strategi Promosi antara lain: Pengiklanan, Personal Selling, Sales


Promotion, Direct Marketing (Pemasaran Langsung), Interactive/ Internet Marketing
(Pemasaran Interaktif/melalui Internet), dan Public Relations (Hubungan Masyarakat)

Strategi pemasaran PT Sidomuncul TBK :

1. Pengiklanan : pertama akan mengenalkan kepada masyarakat tentang


produk-produk yang dijual, kemudian mulai menaikkan target dan
meluaskan pasar. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi masyarakat agar
membeli dan berlangganan.
2. Komposisi Strategi Promosi antara lain: Pengiklanan, Personal Selling, Sales
Promotion, Direct Marketing (Pemasaran Langsung), Interactive/ Internet
Marketing (Pemasaran Interaktif/melalui Internet), dan Public Relations
(Hubungan Masyarakat). Perusahaan biasanya akan mengikuti pameran,
menjadi sponsor di acara-acara. Program promosi penjualan mencakup tiga
kategori utama: insentif, penetapan harga promosi, dan aktivitas yang
memberikan informasi.
3. Strategi digital : dalam melakukan strategi digitan perusahaan harus
menyesuaikan dengan budaya Indonesia, karena strategi ini biasanya
diterapkan di Timur Tengah. Kontent digital ini selanjutnya juga dapat
ditempatkan dibeberapa fasilitas strategis seperti bandara dan area komersil
lainnya.
4. Penentuan harga : dalam menentukan harga harus melihat pasar, pendapatan
penduduk sekitar, dan harga dari pesaing. Ada 3 strategi penentuan harga
secara spesifik, yaitu :
i. Berorientasi biaya : Harga break-even merupakan pendekatan
berorientasi biaya yang mungkin digunakan untuk menentukan harga.
Harga terbentuk atas dasar biaya yang dikeluarkan.
ii. Berorientasi kompetisi : Metode harga ini menggunakan harga pesaing
dalam menghitung harga aktual termasuk pengaturan harga yang sama
atau beberapa kenaikan yang ditentukan diatas atau dibawah harga
pesaing.
iii. Berorientasi permintaan : Konsumen menjadi referensi utama dalam
kebijakan ini. Pendekatan ini digunakan baik untuk produk konsumen
dan produk untuk bisnis. Informasi hubungan harga dan permintaan
diperlukan dalam menuntun keputusan harga berorientasi permintaan.

14. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Sidomuncul yaitu meliputi pendekatan


terhadap suatu penetapan harga, distribusi, iklan dan promosi, serta layanan kepada
pelanggan berikut ini :

a. Penetapan harga. Penetapan harga yang dilakukan akan didasarkan pada harga
eceran per produk
b. Distribusi. Pada awalnya, PT Sidomuncul akan menggunakan distribsi langsung
kepada pelanggan, namun setelah itu PT Sidomuncul juga menggunakan distribusi
kepada pengecer
c. Iklan dan Promosi. Yang digunakan dalam iklan dan promosi itu menggunakan
beberapa metode yang berbeda yang akan digunakan untuk usaha iklan tersebut.
Salah satu nya memasang iklan dimedia sosial
d. Layanan Pelanggan. PT Sidomuncul akan terus berusha mencapai tingkat
pelayanan yang sudah ditentukan tolok ukurnya dan tentu masih meningkatkan
tingkat pelayanannya terhadap pelanggan agar produk yang mereka jual banyak
diminati oleh masyarakat.

15. Riset Pemasaran

Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset


pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah,
perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga
interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai
upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset pemasaran, pihak
manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan strategi pemasaran
apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang. 

Riset Pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan PT. Sido Muncul melakukan
market research yang menunjukkan bahwa jamu kurang bisa bersaing dengan obat-obatan
farmasi karena tidak memiliki pengobat yang dapat menjadi patner bagi industry jamu
untuk “memasarkan” produknya. Jika farmasi punya dokter sebagai patner dan obat-
obatan dari China punya sinshe sebagai pengobat, namun tidak demikian dengan jamu.
Untuk mengatasi hal tersebut, PT. Sido Muncul membangun kepercayaan publik bahwa
jamu juga mempunyai kredibilitas dari segi kebersihan dan uji toksisitas. PT Sido Muncul
mencanangkan pembangunan pabrik dengan sertifikasi industri farmasi dan laboratorium
yang terstandarisasi hingga akhirnya Sido Muncul mampu mencapai CPOTB (Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
dan sertifikat inilah yang menjadikan Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu
berstandar farmasi.

15.1 Riset Bisnis/Ekonomi dan Perusahaan


PT. Sido Muncul melakukan market research yang menunjukkan bahwa jamu
kurang bisa bersaing dengan obat-obatan farmasi karena tidak memiliki pengobat
yang dapat menjadi patner bagi industry jamu untuk “memasarkan” produknya.
Jika farmasi punya dokter sebagai patner dan obat-obatan dari China punya sinshe
sebagai pengobat, namun tidak demikian dengan jamu. Untuk mengatasi hal
tersebut, PT. Sido Muncul membangun kepercayaan publik bahwa jamu juga
mempunyai kredibilitas dari segi kebersihan dan uji toksisitas. Sido Muncul
mencanangkan pembangunan pabrik dengan sertifikasi industri farmasi dan
laboratorium yang terstandarisasi hingga akhirnya Sido Muncul mampu mencapai
CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dan CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik) dan sertifikat inilah yang menjadikan Sido Muncul
sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi.

15.2 Riset Penetapan Harga


Dalam penetapan harga jual produk PT Sido Muncul langsung menetapkannya
sendiri yaitu berasal dari pihak perusahaan yang berada di Semarang, sehingga
pihak distributor maupun cabang-cabang serta agen-agen yang di daerah tidak
mengambil keuntungan sendiri ini berbeda untuk pedagang eceran, toko pengecer
dan di supermarket yang dapat mengambil keuntungannya sendiri. Dalam
penetapan harga produk sudah diperhitungkan biaya produksi dan non produksi
termasuk pajak, biaya operasional, biaya promosi, biaya pemberian produk
tambahan dan keuntungan marginal yang diinginkan oleh pihak perusahaan.
Strategi penetapan harga yang dilakukan oleh PT Sido Muncul adalah dengan
melihat produk pesaing lalu meluncurkan produk dengan harga yang bersaing.
Strategi yang ditetapkan adalah untuk produk yang menjadi saingan bagi produk
yang berasal dari perusahaan lain, PT Sido Muncul menetapkan harga rendah
tetapi dengan perbedaan harga yang tidak terlalu jauh dengan harga dari produk
pesaing. Sedangkan untuk mengisi pasar kosong atau luang (biasanya
diperuntukkan bagi segmen tingkat menengah keatas) yaitu bagi konsumen yang
tidak memperhitungkan kualitas dan manfaat ditetapkan harga yang lebih tinggi
dari produk pesaing karena memang produk yang ditawarkan mempunyai
kelebihan dari bahan yang digunakan sehingga mempunyai khasiat yang lebih
baik. Dengan strategi ini penjualan total dapat ditingkatkan, hanya mungkin ada
konsumen yang berpindah dari produk lama (harga rendah) ke produk baru yang
berharga lebih tinggi mempunyai khasiat yang lebih baik.
15.3 Riset Produk

Pada PT Sido Muncul terdapat 273 produk dengan produk unggulannya yaitu Tolak
Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, dan lain-lain. Produk unggulan yang terdapat di
PT Sido Muncul ditawarkan karena dianggap memiliki kelebihan pada khasiat dan
manfaatnya serta bahan yang terkadang didalamnya, mengenai khasiat dan bahan yang
terkandung didalamnya.

15.4 Riset Distribusi


Target pendistribusian produk PT Sido Muncul melputi Pulau Jawa, Pulau Sumatera,
beberapa bagian daerah di Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Wilayah pendistribusian ini
dibagi menjadi tiga, yaitu wilayah barat berpusat di Jakarta, wilayah tengah berpusat di
Semarang, dan wilayah timur berpusat di Surabaya. Wilayah yang potensial adalah wilayah
barat, kemudian wilayah timur dan terakhir adalah wilayah tengah. Wilayah tengah kurang
begitu potensial karena di Jawa Tengah ini merupakan konsentrasi pabrik- pabrik jamu yang
ada di Indonesia sehingga persaingan antar produsen jamu begitu ketat sekali.

15.5 Riset Promosi


Kebijakan promosi pada perusahaan PT Sido Muncul bertujuan untuk memberitahukan
dan mengingat kembali manfaat produk pada konsumen serta mendorong terciptanya jual
beli dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualan. Promosi yang dilakukan adalah
dengan 4 macam cara, yaitu iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas.
Promosi yang lebih efektif sejauh ini adalah iklan. Maka dianjurkan PT Sido Muncul
meningkatkan promosi iklannya seperti iklan cetak, radio, televisi, booklet dan brosur
mengenai produk, pameran pembelian, simbol dan logo, papan iklan serta papan nama.
DAFTAR PUSTAKA

Craven, David W & Nigel F Priecy, 2006, Stategic Marketing, International Edition,
McGraw – Hill
Richard M.S Wilson & Collin Gilligan. 2003. “Strategic marketing Management”, 2nd
edition, Elsevier Butterworth-Heinemann.
Begini strategi Sido Muncul (SIDO) menjaga kinerja di semester II 2020
(https://industri.kontan.co.id/news/begini-strategi-sido-muncul-sido-menjaga-kinerja-
di-semester-ii-2020) diakses pada Sabtu 3 November 2020 pada pukul 18.00 WIB.
Sido Muncul: Konsumer produk herbal itu loyal ( https://industri.kontan.co.id/news/sido-
muncul-konsumer-produk-herbal-itu-loyal?page=2) diakses pada Sabtu 3 November
2020 pukul 17.00 WIB.
Visi dan Misi Sido Muncul (https://www.sidomuncul.co.id/visi_misi.html) diakses pada
Sabtu 3 November 2020 pada pukul 20.00 WIB.
https://www.sidomuncul.co.id/sido_at_glance.html

Anda mungkin juga menyukai