Corporate Governance
Dibuat Oleh:
Kelompok 1
Insan Kamil
(1920522002)
Dosen Pengajar:
Prof. Dr. Syukri Lukman, SE, M.S
Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan
manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat
dengan mempertimbangan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya
memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah
meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut triple bottom line.
Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor dunia usaha sebagai akibat liberalisasi
ekonomi, berbagai kalangan swasta, organisasi masyarakat, dan dunia pendidikan berupaya
merumuskan dan mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya
dengan masyarakat dan lingkungan.
Dalam beberapa dekade terakhir berbagai isu terkait dengan corporate governance atau
disingkat CG yang memperoleh perhatian yang semakin meningkat baik secara konseptual
maupun pratikal dari berbagai kalangan. Disamping itu tekanan terhadap pentngnya CG
dipicu oleh semakin ketatnya persaingan bisnis, serta menguatnya menguatnya bahwa bukti
investor prospektif bersedia membayar premium terhadap saham perusahaan dengan
Corporate Governance secara baik dan sehat. Namun saat ini saat perubahan sedang melanda
dunia – kalangan usaha juga tengah dihimpit oleh berbagai tekanan, mulai dari kepentingan
untuk meningkatkan daya saing, tuntutan untuk menerapkan corporate governance,
kebutuhan good corporate governance timbul berkaitan dengan principal-agency theory,
yaitu untuk menghindari konflik antara principal dan agentnya. Konflik muncul karena
perbedaan kepentingan tersebut haruslah dikelola sehingga tidak menimbulkan kerugian pada
para pihak.
Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance (selanjutnya disebut sebagai CG)
merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara
profesional berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,
independen, kewajaran dan kesetaraan. Selain itu kajian permasalahan Corporate
Governance oleh para akdemisi dan praktisi juga berdasarkan Stewardship Theory,
Management Theory dan lainnya.Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai
Corporate Social Responsibility (CSR)atau corporatecitizenship dan dimaksudkan untuk
mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh
atau berdampak buruk pada masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya
dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi
yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. Dewan Komisaris harus membangun Komite-
Komite yang dapat membantu menjalankan fungsi pengawasan dengan baik, memiliki
hubungan kerja dengan pihak Manajemen yang memiliki data dan informasi penting bagi
kelancaran fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Bagaimana Direksi dapat membangun dan
menjalankan sistem pengendalian internal melalui pembentukan dan pelaksanaan
infrastruktur pengawasan
Didalam materi ini membahas peran dan tanggung jawab direktur dan auditor. Ini juga
akan mempertimbangkan kewajiban direktur, terutama yang berkaitan dengan Kode Tata
Kelola Perusahaan Inggris dan banyak Undang-undang yang sekarang ada untuk mengatur
perilaku direktur perusahaan terbatas. Bab ini ditutup dengan melihat beberapa langkah yang
mungkin diambil direktur untuk melindungi diri dari kemungkinan ketidakpatuhan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Davies, T., Crawford, I., (2014). Corporate Finance And Financial Strategy: Optimising
Corporate And Shareholder Value. Pearson. United Kingdom.