Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PADA PERUSAHAAN DAERA AIR MINUM(PDAM) KOTA MAKASSAR

Studi Kasus Pada (PDAM) kota makaasar

Oleh:
Calvin Kelein 1813079

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
2021
1.1Latar belakang

Awal mula muncul dan berkembangnya good cotporate governance itu

berawal dari kejadian NEW YORK STOCK Exchange crash itu di perkirakan

terjadi pada 19 Oktober 1987 di mana pada saat itu ada banyak perusaan yang

mengalami penurunan pendapatan atau termasuk dalam kategori mengalami

kerugian yang sangat siknifikan dari sebelum-sebelumnya akibat dari pada itu

banyak pemimpin dan petinggi perusahaan berusaha untuk memanipulasi

pada laporan keungannya agar perusahaan mereka itu terlihat dalam kondisi

baik-baik sajadan tidak dalam menghadapi suatu masal maslah.

Oleh daripada itu untuk memperkecil reka munculnya pemberdayaan

komesaris yang dimana berkonsep pada good cotporate governance dimana

prinsip dasarnya angotya komesaris tidak mempunyai atau tdk ad keterkaitan

dengan direksi anggota dewan komesaris dan kepada pemegang saham

dimana tujuan onsep ini untuk mengurangi Tindakan yang hanya berpusat

pada kepentingan sebua perusahaan tampa mempertimbangkan para

pemegang sahan.(Binus articels 2017)

Prinsip good cotporate governance mualnya hanya banyak di gunakan dan

di kembanagkan pada negara yang termasuk persangin bisnisnya tergolong

besar contohnya,Amerika dan ingris oleh karena itu semakin berkembangnya

persaingan bisnis di negara lain maka prinsip good cotporate governance mulai

di adopsi atau di kembangkan di negara lain seperti di benua eropa dan asia
karena ketertarikan mereka melihat prinsip ini mampu berjalan dengan baik

dalan tata Kelola dan menajemen sebuah perusahaan,Dalam penerapan

corporate governance ada dua bagian yang kita harus perhatikan:

Apakah aturan atau sistem tata-kelola sudah ada secara jelas, lengkap, dan

tertulis?

Apakah aturan dan sistem yang sudah jelas tersebut dilaksanakan dengan

konsisten atau tidak?

Inilah kunci utama dalam menentukan apakah sebua perusahaan suda

menerapkan good cotporate governance pada masa ini penerapan prinsip

bukan lagi sebua pilihan bagi para perusahaan ataupun BUMN tetapi sebuah

keharusan yang harus di terapkan semua pelaku bisnis atau pun perusahhan

agar tata kelolah perusaaan berjalan sesuai yang di inginkan.

Pada tahun 1997 prinsip good corporate governance mulai di

perkenalkan, karena pada saat itu Indonesia mengalami krisis perekonomian

yang Panjang yang di karenakan para perusahan tidak memiliki tata Kelola

yang baik perusahaan hanya berfokus untuk meningkatkan laba yang di miliki

tampa memperhitungkan aspek- apek yang mungkin mengancam bisnis

contohnya, korupsi dan nepotisme yamng sedang terjadi pada masa itu di

Indonesia (Budianti,2012)

Penerapan ini di mulai padasaat( BEI) Bursa Efek Indonesia itu mengharuskan

mengangkat komisaris independentdan juga membentu komire kuhusus audit

yang di lakukan di tahun 1998 dan pada saat itu akhirnya GCG pun mulai di
perkenalkan ke beberapa perusahaan milik negara/public di Indonesia yang

kemudian banyak di ikuti perusahaan swasta

Karena keberhasilan penerapan good corporate governance di Indonesia

pemerintah Indonesia menyepakati (letter of intren)di mana kesepakatan

tersebut indponesia dengan resmi membuat penerapan GCG dan menciptakan

suasana bisnis yang baik dan kondisif di bidang pemerintahan oleh karena itu di

pemerinta Indonesia mendirikan satu lembaga kusus yaitu komite nasional

tentang kebijakan corporate governance (KNKCG) yang telah di sepakati oleh

mentri nrgara dan kordinator di bagian bidang Ekonomi dan industry Nomor

KEP-31/M.EKUIN/06/2000 tugad dari Lembaga ini ialah Menyusun dan

merumuskan kebijakan nasional yang berkaitan langsung dengan GCG,dan

memantau corporate governance yang berlangsung di Indonesia.

Pada tahun 2001 KNKKCG pertama kalinya mengeluarkan pedoman mengenai

GCG yaitu berhubungan di bidang perbankan selanjutnya pada tahun 2004

kembali mengeluarkan pedoman tentang pembetukan komete audit yang

efektif serta komisaris independent

Karena potensi KNKCG di lihat sangat besar maka pemerintah memperluas

jangkauan tugas dari KNKCG dengan di terbitnya surat Mentri koordinaror

dan perekonomian RI No. KEP-49/M.EKON/II/TAHUN 2004 di bentuknya

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang otomatis akan

memperluas cakupan tugas Governance bukan hanya di bidang korporasi tapi

jugamerambah di sector pelayanan publik


Pada tahkendala tahun 2006 KNKCG kembali lagi mengeluarkan pedoman di

mana bertujuan untuk menyempurnakan apa telah di terbitkan pada tahun

2001 dimana bertujuan menyesuaikan perkembagan dimana berisi tentang :

tiga pilar itama GCG adalah (Negara, dunia usaha, dan masyarakat), pelaksaaan

etika bisnis dan tata cara berprilaku, kelengkapan struktur dalam perusaan

,serta. Kewajiban sebua perusahaan terhadap pemangku kepentingan lain

selain pemegang saham seperti karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat serta

pengguna produk dan jasa Pada saat ini di Indonesia kebanyakan perusahaan

-perusaan itu belum mampu menjalankan dan melaksanakan prinsip-prinsip

good corporate governance secara maksimal hal ini disebapkan karena adanya

kendala yang di hadapi perusaan-perusaan namun kendala tersebut berusaha

di atasi oleh perusahaan-perusaan agar dapat menerapkan prinsip-prinsip good

corporate governance secara maksimal di Indonesia.kendala ini kita dapat

kategorikan ke dalam tiga, bagian, yaitu kendala internal, kendala eksternal,

dan kendala yang berasal dari struktur kepemilikan.

 Kendala internal yaitu kendala di berasal dari kurangnya komitmen yang

dibagun pimpinan perusaan dan karyawan dan juga minimnya

pengetuan tentang good corporate governance juga tidak adnya tata

kelolah dan persangan keryawan yang dapat memacu semangat

karyawan bekerja dan belum di kembamngkannya budaya perusaan

yang maksimal yang dapat membuat karyawan mengetahui tujuan dan

target suatu perusahaan


 Kendala exsternal kendala ini sering muncul apabila pelaksanaan good

corporate governance tidak di barengi dengan atura dan penegakan

hukum yang berlaku

Tanggung jawap komite audit terhadap good corporate governance yaitu

perusahaan telah melaksanakan sesuai dengan peraturan dan undang-

yang telah di tetapkan sebelumnya mekanisme ini di jalankan untuk

memantau dan mengawasi karyawan apabila adanya kepentingan pribadi

dan indikasi kecurangan yang di lakukan pihak internal perusaan.

Di kota makaassar sendiri alangka awal dalam menerapka prinsip GCG

terhadap BUMD di mulai sejak 2015 di mana di adakaanya pertemuan

antara para direksi dan perwakilan BPKP Provins iSulawesi selatan di mana

dalam pertemuan ini mengagendakan arahan kepada para direksi agar

dapat memaksimalkan kinerja PDAM merencanakan perencanaan yang

strategis agar meningkatkan kinerja dan tinkat Kesehatan

Optimalisasi peneningkatan dan pelayanan dan meninjau Kerjasama antara

pihak ke tiga dalam memenuhi dumber daya air bersih kususnya di wilaya

bagian Timur kota makaasar dengan tidak melanggar ketentuan yang

berlaku dan tidak mengursngi kuslitas air bersi karena pada tahun 2015 ini

sendiri pelayanan air bersih m enurun karena di sebabkan adnya kendala di

produksi air bersih dan adnya pengelompokan tarif contihnya (niaga1)

yang bukan merupakan pelangan domestic dan juga danya tingkat


kebocoran saluran air di berbagai tempat agar dapat mengatasi semua

masalah di atas harus di butuksnnys dumberdaya dan keungan yang

memadai.

Untuk meningkatkan tingkat keberhasilan PDAM maka di butukannya

penerapan GCG yang baik dimana kelemahan atau gagalnya penerapan

GCG di sebua perusahaan bias any di sebapkan masi blum memadainya

infrastruktur GCG yang memadai seperti : tata Kelola yang baik Aturan

prilaku dan SOP yang dapat di jadikan patokan dalam melaksanakan tata

kelolah perusahaan yang baik

Selama ini permasalahan yang mengahambat penerapan GCG di lingkungan

perusahaan BUMD di karenakan adanya capur tangan dari pemerintah

daerah byang cukup besar dalam pengelolahan dalam perusahaan, serta

masalah investasi yang tdk sesui dan profesionalisme SDM yang masih

belum memadai dan kurangya pemahaman tim internal perusahaan dalam

penerapan GCG sebagai prinsip tatakelolah perusahaan.

Dalam menerapkan prinsip GCG dalam perusahaan haruslah melalui

tahapan-tahapan dimana perusahaan terlebi dahulu harus memiliki budaya

perusahaan dan harus membuat pedoman tatakelolah perusahaan yang

akan di kembangkan begitu pula bagi karyawan mereke perlu di bekali

tentang prinsip GCG yang kan di jalankan perusahaan yaitu Akuntabilitas

(avccountability),pertanggung jawaban
keterbukan(trabsparance),kewajaran(fairnees)serta

kemandirian(independence)

1.2 Rumusan masalah

Pada uaraiaan latar belakang di atas maka di simpulkan masalah yang akan di

kaji dalam penelitian ini adalah : Apakah implentasi good corporate governance

pada perusaahan daerah air minum (PDAM) Kota makassar telah sesuai dengan

implemtasi GCG yang berlaku di Indonesia

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitianya yaitu untuk mengetahui sejau mana perusahaan

daerah air minum (PDAM) dalam implementasinya apakah sudah sesuai dengan

good corporate governance yang berlaku di indonesia

1.4 Manfaat penelitian

1 Manfaat Teoritik

Menjadikan penelitian ini sebagai informasi atau referensi penelitian bagi

penelitian yang akandatang dan memberikan informasi tentang prinsip-prinsip

gcg di BUMD di kota makassar bagi pembaca ataupun penulis sendiri

1 Manfaat Praktis
Sebagai pertimbangan ataupun sarana informasi bagi BUMD Kota Makassar

tentang sejauh mana penerapan gcg di terapkan dan seberapa tingkat

keberhasilan penerapan tersebut

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Agency

Menurut Chinn (2000) dan Shaw (2003)salah satu teori utama yang terkait
dengan good corporate governance adalah agency theory. Agency theory
menjelaskan hubungan agensi muncul ketika suatu orang atau lebih
mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian
mendegelesikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent.

Teori keagenan merupakan suatu landasan bagi corporate governance karena


teori keagenan di haraokan dapat memberikan sinyal yang positif terhadap para
investor yang dimana ini bisa bermakna para investor akan mendapatkan
return / atau keuntukan dari apa yang telah investasikan sebelumnya Dalam
penerapan gcg ini dpat membuat keyakinan para investor terhadap ,menejer

Pada intinya teori agensi ini menguntungkan bagi para investor di mana para
investor mrndapatkan imbalan investasinya secara maksimal di tamba adanya
penerapan gcg investor akan merasa aman ataupun penerapan gcg ini dapat
meberikan sinyal positif bagi calon infestor yang baru karna pada dasarnya jika
sebua perusahaan atau badan usaha memiliki investor yang bayak maka ini
dapat mengambarkan sebua perusahaan dan kondisi peforma yang baik

2.2 Theory stewardship

Adalah berakar dari pisikologi dan susiologi yang di definisikan Davis schoorm
dan Donalson mengambarkan sebuah perusahaan menjadi sebua pelayan yang
melindungi dan memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui sebua
kinerja perusahaan karena dengan itu fungsi utilitas dapat di maksimalkan
pendekatan yang di gambarkan dalam teori stewardship ini dimana meneher
bertindak sebagai seorang pelayan bagi para investor di mana para deriksi di
motivasi agar bertindak demi kepentingan sebua perusahaan bukan bertindak
untuk kepentingan mereka masing-masing begitu pula sebaliknya para investor
harus dapat mempercayai menejer agar menejer menjadi termotivasi dan dapat
memaksimalkan kinerja perusahaan(Davis schoorm dan Donalson 1994)
2.3 Theory Stakeholder

dalam pandangan tradisional pemegang saham itu di gambarkan sebagai pemilik


perusahaan dan perusahaan memiliki sebua kewajiban dalam mendahulukan
kepentingan pemegang saham demimrningkatkan nilai pemegang ahaham
namun teori dasar pemangku kepentinggan berpendapat bahwa ad pihak juga
yang termasuk di dalamnya yaitu pemeritah, kelompok politik,asusiasi
perdagangan serikat pekerja, karyawan dan pelanggan maka dari itu para
menejer di tuntut untuk memberikan peforma yang maksimal dalam
menjalankan perusahaan agar memberikan indikasi positif bagi para investor
atau pun pemeritah dan masyarakant dll (R Edward Freeman1984)

2.4 Pengertian good corporate governance

Mrtupakan suatu system yang di rancang brtujuan dalam memaksimalkan


pengelolahan pada perusahaan yang professional dan menerapakan penerapan
transparansi tanggung jawap dan akuntabilitas dengan maksut agar semua
tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan memanfaatkan semua
suberdaya yang dui miliki perusahaan baik sumber daya yang berasal dari alam
ataupun sumberdaya manusia dimana konsep tata Kelola ini juga bertujun untuk
membangun kepercayaan investor dan memberikan rasa aman akan hak-hak
yang ia miliki dengan melakukan pemberdayaan komesaris yg merupakan tata
Kelola perusahaan yang baik
BAB III

Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian

dalam penelitian ini penulis mengguanakan metode deskriptif kuantitatif yaitu :


di mana penelitian ini mencoba mengambarkan fakta – fakta yang terjadi di
lapangan dan menyimpilkan menjadi sebua informasi di amana penelitian ini
akan menggunakan pendekatan kualitatif yang kemudian ,menghasilkan sebua
data yang berbentuk eskriptif dimana data ini tdk bersifat angaka statistic
melainkan dalam bentuk sebua tulisan yang berisi sebua pemahaman di mana
penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memahami sutau kedaan atau sebua
fenomena dan gejala social yang lebi baik di aman dalam memahami fenomena
ini di lalukan wawancara dan observasi di mana kemudian di simpulkan kedalam
penelitian kuantitaf dimana berusaha mendaoatkan informasi yang lengkap
dalam pelakasaan gcg sdi objek penelitian

3.2 Sumber Data

Pengertian data adalah segala informasi yang bersifat verbal maupun non
verbal yang di sampaikan oleh peneliti utuk meberikan suatu informasi tentang
febomena apa yang sedang terjadi dalam sebua objek penelitian di mana
sumber data ini dapat menjadi indikasi baik buruknya sebua hasil dari penelitian
di mana informasi tentang good corporate governance di mana sumber data
yang akan di terima yaitu:

a. Data primer
Data primer bersifat lamngsung di aman data tersebut langsung di
berikan ke pada pengumpul data di mana data primer di dapatkan
dengan melakukan wawancara terhadap orang yang akan berhubungan
langsung dengan opjek p-enelitan
b. Data sekunder
Sumber data ini di dapatkan melalui membaca dan mehami literatur
serta berkas berkan yang di miliki perusahaan sumber data sekunder ini
di butukan karena data tersebut telah di oleh sebua perusahaan agar
penelitian ini dapat mengukur efektifitasnta

3.3 tehnik dalam pengumpulan data


Dalam pengumpulan data kualitas data dapat di pengaruhi dari tehnik
pengumpulan data di amana tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah :
a. Observasi moyode observasi di gunakan apabila kita sebagai seorang
peneliti iningin mengetahui fenomena yang terjadi pada objek penelitian
di manapeneliti di haruskan untuk turun langsung untuk memperoleh
data serta informasi mengenai penerapan gcg di objek penelitian
b. Wawancara
Wawancara adala percakapan dua pihak atara peneliti dan sumber data
di mana dalam percakapan tersubut pihak peneliti akan memberikan
sebua pertanyaan dan sumber data akan menjawap beberapa stetment
yang berisi informasi yang berhubungan dengan objek penellitian
c . Telaah document
merupakan sebua peristiwa yang suda berlalu ini bisa berupa gambar
ataupun karya karya monument dari seseorang tlaa document ini di
lakukan untuk mengetahui fakta fakta yang berkaitamn dengan penelitian
yanga akan di alakukan
DAFTAR PUSTAKA

Articels Binus University Facult fo economics Alfred Sarbah, Wen Xiao


and communication good corporate Open Journal of Business and
governance 2017,1-3 Management 3 (01), 40, 201

Zanera Saroh Firdausyah,fifi Sriwulandari, widyar Dewi Saptantinah Puji Astuti,2012


Efenndi.2016 JWM Jurnal Wawasan Jurnal Akuntansi dan Sistem
Manajemen1 (3), 407-424 Teknologi Informasi 8 (1),

Lutgart Van Den Berghe ,2012.Spiring spiring Dermawati , corporate governance dan
science and Busineees Media 26-32. kinerja perusahaan jurnal riset
akuntansi Indonesia vol1,8 NO .
James H Davis, F David Schoorman, Lex
6 ,2013 H .65
Donaldson,2018 . Businies Ethics and
Strategy 473-500 2018 Elly Halimatusadiah, Diamonalisa Sofian

R Edward FreemanWiley encyclope of Husnah Nurlaela Ermaya


management 1-6,2015
Jurnal Riset Bisnis dan Inovasi
Shabur Miftah Maulana Heru Susilo Heru Susilo Eropa 3 (4), 19-35, 2015

Jurnal Administrasi Bisnis 29 (1), 1-9 2015

Anda mungkin juga menyukai