Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REVIEW JURNAL PENELITIAN 3D ANIMASI

Riview 3 jurnal penelitian 3d animasi

Disusun oleh :

Nama : Resi Refado Zola Galan


Nim : 17.82.0138
Nama : Muhammad Akrom mauludin
Nim : 17.82.0126

Dosen Pengampu : Ahmad Zaid Rahman, S.Kom

S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
2019
JUDUL JURNAL

1. PERANCANGAN ANIMASI 3D DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION DAN PARTICLE


SYSTEM.

2. Visualisasi Animasi 3D Sebagai Promosi Produk Desain Interior Pada Perusahaan 8° South Kitchen &
Home Cabinetry Manufacturer

3. Teknologi Motion Capture Untuk Pembuatan Film Animasi 3D.

PENULIS

1. Agung Wijayanto,Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Teknologi Elektro Universitas


Tanjungpura

2. Ketut Gus Oktahadi, STMIK STIKOM BALI.

3. Sukoco.

LINK

https://knsi.stikom-bali.ac.id/index.php/eproceedings/article/download/92/87/

https://ijns.org/journal/index.php/speed/article/download/849/837

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/download/7533/7677

Abstrak

Semakin berkembangnya jaman, teknologi 3D digunakan untuk berbagai hal. Tidak hanya untuk hiburan
seperti film dan lain lain namun bisa juga untuk marketing. Namun masalah yang ada kini ialah Teknik
atau bagaimana menggunakan teknologi 3D secara efisien.

Jurnal 1.

PERANCANGAN ANIMASI 3D DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION DAN PARTICLE SYSTEM

1.Stop Motion

Stop motion adalah salah satu metode pembuatan animasi tradisional. Dimana suatu objek diam
dimanipulasi sehingga nampak seolah-olah hidup. Metode ini menggunakan teknik fotografi dimana
gambar objek diambil
2. Particle System

Istilah particle system digunakan dalam salah satu metode grafika komputer. Dimana metode ini
menggunakan sprites berukuran kecil atau objek grafis lainnya untuk mensimulasikan sejenis gerakan
kabur.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian Penulis terhadap animasi Orca, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Animasi yang diproduksi memakai efek yang dibuat dengan menggunakan teknik particle system.
Teknik tersebut berperan dalam pembuatan enam jenis efek yakni retakan tanah, debu, awan, bintang,
bayangan, dan fractal. 2.483 foto diambil untuk membuat satu animasi berdurasi 4 menit 37 detik.

2. Pengujian animasi juga dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap jumlah partikel yang
dikeluarkan. Dengan cara melihat hasil dari perhitungan 4 efek yang menggunakan plug in Trapcode
Particular yang ada di After Effects menunjukkan besarnya jumlah emitter atau partikel yang dikeluarkan
Untuk membuktikan bahwa animasi dengan menggunakan teknik particle system telah ditambahkan ke
dalam animasi dalam proses pasca produksi.

3. Pengujian dengan perhitungan jumlah pixel dan tingkat velositas dilakukan demi mengetahui
peningkatan kualitas animasi dan tingkat kehalusan gerakan partikel. Dimana jumlah pixel meningkat
dari adegan sebelum dan sesudah pemberian efek particle system. Menunjukkan peningkatan kualitas
animasi. Dilakukan juga pengujian dengan pengukuran tingkat velositas animasi yang memperlihatkan
peningkatan tingkat kehalusan gerakan animasi partikel dengan jumlah kenaikan rata-rata sebanyak
5497,67 dari 0, jumlah sebelum pemberian efek particle system. Yang menunjukkan bahwa teknik

particle system mampu menutupi kelemahan dalam teknik stop motion dalam menganimasikan gerakan
objek yang halus dan tak beraturan.

4. Dilampirkan juga review dari dua orang ahli di bidang film dan animasi sebagai bahan rujukan

Referensi [1] McCormick, John A. 1995. Multimedia System. McGrawHill. [2] Nusim, Roberta. 2011.
Animation: Greeting Movement Frame by Frame. AMPAS. [3] Priebe, Ken. A. 2011. The Advanced Art of
Stop Motion Animation. Boston. Nelson Education, Ltd. [4] Reeves, William. T. 1983. Particle Systems A
Technique for Modeling a Class of Fuzzy Objects. California. Lucasfilm Ltd.
JURNAL 2.

Visualisasi Animasi 3D Sebagai Promosi Produk Desain Interior Pada Perusahaan 8° South Kitchen &
Home Cabinetry Manufacturer .

Perumusan Masalah

rumusan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah, bagaimana membuat sebuah media informasi
yaitu visualisasi animasi 3D agar bisa mempromosikan poduksi desain interior yang tedapat pada
perusahaan 8°South Kitchen & Home Cabinetry Manufacturer.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk membantu mempromosikannya poduk desain interior yang
tedapat pada perusahaan 8°South Kitchen & Home Cabinetry Manufacturer dengan menggunakan
visualisasi animasi 3D.

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan metode penelitian R&D (Research And
Development). Sugiyono mendefinisikan metode penelitian dan pengembangan (Research And
Development) atau disingkat dengan R&D merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Tahapan Penelitian

Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti bertujuan menghasilkan sebuah produk berupa video
sebagai media infomasi untuk promosi produk menggunakan animasi 3D. Peneliti membagi metode
penelitian menjadi empat tahapan utama sebagai berikut :

1.Tahap Studi Pendahuluan.

2.Tahap Pengembangan.

3.Tahap Evaluasi.

4.Tahap Dokumentasi. Tabel

Analisis Data Tahap analisis

data dilakukan ketika penulis dalam tahap perancangan atau belum sampai melewati tahap produksi.
Sebelum penulis melajnutkan ke tahap produksi, maka perancangan desain yangsudah dibuat akan
dilakukan proses validasi desain. validasi desain terhadap poject dilakukan untuk menghasilkan sebuah
perancangan yang baik. karena dengan perancangan yang baik, hasil project yang dihasilkan nanti akan
lebih berkualitas dan terhindari dari bnayaknya eror. validasi yang dilakukan berupa:

1. Pembuatan grafis 2D. 2. Pembuatan grafis 3D 3. Informasi 4. Penggunaan storyboard

Hasil dan Pembahasan.


Validasi desain

Validasi desian yang dilakukan penulis berupa penilaian dari hasil perancangan desain yang sudah
dirancang, dengan cara menunjukan hasil desain kepada kepala pegawai art director yang berada pada
perusahaan 8° South Kitchen & Home Cabinetry Manufacturer dan salah satu pakar ahli desain dan
multimedia yang terdapat pada stikom bali. Berikut adalah sceenshot dari penilaian atau masukan dari
validasi desain yang sudah dilakukan penulis.

Impelentasi

Berikut ini penulis akan menampilkan beberapa hasil dari setiap tahapan dari perancangan 2D,
pembuatan modeling 3 dimensi dan rendering.

Perancangan Grafis 2 Dimensi

Sebelum interior yang nyata dibuat maka penulis harus membuat rancangan dua dimensinya terlebih
dahulu, dalam proses pembuatan grafis 2dimensi penulis menggunakan software sketchup. Berikut
adalah salah satu hasil dari perancangan desin 2 dimensi.

Modeling 3 dimensi dan Animasi

Setelah proses desain 2 dimensi selesai berikutnya akan dilakukan proses pemodelan 3D dan animasi.
Pemodelan akan langsung diberikan warna dan texture. Setelah pewarnaan selesai tahap animasi sudah
dapat dilakukan. Animasi pada penelitian ini menggunakan animation camera.

Setup Lighting

Sebelum proses animasi dilakukan maka langkah berikutnya adalah memberikan sentuhan efek lighting
agar hasil anmasi ketika dirender menjadi lebih realistis. Penggunaan efek lighting pada peneliian ini
yaitu pemakaian efek yang bernama fine trace & physical sun and sky. Berikut adalah hasil penggunaan
efek light.

Rendering

Tahap terakhir adalah proses rendering,dimana tahapan ini adalah tahapan pemotongan dari setiap
durasi animasi yang sudah dibuat oleh penulis menjadi beberapa bagian image. Berikut adalah hasil
tampilan dari rendering project interior 3D.

Simpulan

Beikut ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan penulis terhadap penelitian yang sudah dirancang
adalah:

1. Penulis sudah berhasil membuat sebuah media informasi berbasis animasi 3 dimensi yang dapat
mempromosikan produk dari perusahaan 8°South Kitchen & Home Cabinetry Manufacturer dengan
menampilkan hasil lebih realistis dan menarik

2. Dengan media informasi yang sudah penulis rancang sudah dapat membantu didalam meingkatkan
penjualan pada perusahaan °South Kitchen & Home Cabinetry Manufacturer
Daftar Pustaka

[1] Aditya. Panduan Mudah Membuat Visualisasi 3D Arsitektural, Jakarta: Griya Kreasi. 2012 [2]Ahmed,
Imran , Janghel, Satish. 3D Animation: Don’t Drink and Drive, International Journal of u- and e- Service,
Science and Technology, 2015. Vol.8, No.1, pp.415-426 [3]Andi Dwi Riyanto, Dwi Nurhidayat. Animasi
3D pada Ya MGM MUFFLER Sebagai Media Promosi, Jurnal Pro Bisnis, 2016. Vol 9 No. 2 Agustus 2016
ISSN : 1979 – 9268 e-ISSN : 2442 – 4536 [4]Damar Pradiptojati, Febriliyan Samop, Nisfu Asrul San.
Rancang Bangun Peta Virtual 3D Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember
dengan Unity3D Engine, Jurnal Teknik Pomits, 2014. Vol. 3, No. 2, ISSN: 2337-353 [5]Hyewon Song,
Suwoong Heo, Jiwoo Kang, Sanghoon Lee. 3D Character Animation: A Brief Review, 2015. pISSN 2383-
5389 / eISSN 2383-8116 [6]Huda, Asrul , Yuningsih, Febri, Hadi, Ahmaddul. Rancang Bangun Animasi 3
Dimensi Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Menginstal PC, Jurnal Vokasional Teknik
Elektronika & Informatika, 2014, Juli. Vol. 2, No. 2, ISSN. 2302-3295. [7]M Teguh Prihandoyo, Aginta
Faqih F. (2016). Simulasi Desain Bangunan Perumahan Sapphire Residence Tipe 45 Berbasis 3 Dimensi,
ejournal poltektegal, vol.5, No 2 smart Comp. [8]Popkonstantinovic, Branislav, Krasic, Sonja, Dimitrijevic,
Miroslav & Popovic, Branislav. 3D Characters Modeling And Animation, machine design, 2012. Vol.4
No.2, ISSN 1821-1259 pp. 117-122 [9]Sucipto, Bambang & Purnama, Eka. Pembuatan Animasi 3d
Penyuluhan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru-Paru Pada Kecamatan Karang Tengah, Speed Journal, Sentra
Penelitian Engineering dan Edukasi, 2014. Volume 11 No 2 - ijns.org. [10] Sugiyono. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013 [11]Ully Asfari, Bambang Setiawan, dan Nisfu
Asrul Sani. Pembuatan Aplikasi Tata Ruang Tiga Dimensi Gedung Serba Guna Menggunakan Teknologi
Virtual Reality [Studi Kasus: Graha ITS Surabaya], JURNAL TEKNIK ITS. Sept, 2012. Vol. 1, No. 1 ISSN:
2301-9271

Jurnal 3.

Teknologi Motion Capture Untuk Pembuatan Film Animasi 3D.

Motion capture adalah metode atraktif untuk membuat gerakan dalam animasi komputer. Ia dapat
menyajikan gerakan yang realistis dan memberikan nuansa dan detil khususnya pada pemeran tertentu.

Sekarang, teknik motion capture yang paling banyak digunakan menggunakan metode optik untuk
merekam gerak dari subyek tertentu. Sekumpulan penanda ditempelkan pada subyek dan kemudian
diamati oleh beberapa kamera. Sistem capture menduga posisi penanda (bervariasi pada waktu) dalam
ruang dengan berbasis segitiga (triangulation) atas proyeksi setiap penanda pada bidang gambar rekam
kamera

Output sistem motion capture merupakan kumpulan titik lokasi dalam kurun waktu tertentu. Format ini
tidak secara eksplisit menangkap semua stuktur dari subyek. Menyesuaikan dengan model dan
skleleton, data menggunakan struktur skleleton untuk menyederhanakan gambaran gerakan subyek.
Jenis ini menyediakan proses pengenalan

atas gerakan alami yang dilakukan oleh subyek. Pemberian parameter pada data juga membuat
pengeditan dan penayangannya menjadi lebih mudah
Prosedur penentuan skleleton melalui tiga tahap:

1. mengelompokkan bersama penandapenanda yang bergerak bersama-sama sebagai satu tubuh.

2. menentukan topologi dan posisi sambungan skleleton dengan cara menentukan posisi titik putar
antara semua grup penanda.

3. melakukan paling tidak penyesuaian persegi untuk menemukan satu panjang optimal dari setiap
segmen dan ofset dari penanda

KESIMPULAN DAN SARAN

Motion capture dapat mempercepat proses pembuatan film animasi 3D. Penyediaan peralatan motion
capture dapat dilakukan secara bertahap untuk implementasi motion capture.

Daftar Pustaka

[1] [1] Michael Gleicher and Nicola Ferrier, Evaluating Video-Based Motion Capture, Proceedings of
Computer Animation, 2002. [2]

[2] Adam G. Kirk, James F. O’Brien, David A. Forsyth, Skeletal Parameter Estimation from Optical Motion
Capture Data, Proceedings of IEEE Conf. on Computer Vision and Pattern Recognition (CVPR), 2005
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING MASING JURNAL

1. JURNAL PERANCANGAN ANIMASI 3D DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION DAN


PARTICLE SYSTEM.

Kelebihan :

- meneliti dan menjelaskan Teknik 3d dengan stop motion dan particle dengan jelas. Step by step.
- Bahasa mudah dipahami

Kekurangan :

- Contoh yang dibuat masih kurang banyak.

- Bagian Particle System nya masih kurang jelas.

2. Jurnal Visualisasi Animasi 3D Sebagai Promosi Produk Desain Interior Pada Perusahaan 8° South
Kitchen & Home Cabinetry Manufacturer.

Kelebihan :

- Menjelaskan fungsi 3D untuk marketing desain interior.


- Jelas.
- Sumber banyak.
- Jurnal lengkap

Kekurangan :

- Tidak ada

3. Jurnal Teknologi Motion Capture Untuk Pembuatan Film Animasi 3D.

Kelebihan :

- Menjelaskan Teknik baru yaitu motion capture

Kekurangan :

- Sumber sedikit
- Contoh Teknik sedikit.

KESAMAAN TIAP MASING MASING JURNAL

Sama sama menggunakan 3D sebagai objek penelitian.


KESIMPULAN

3D saat ini tidak hanya dibuat untuk animasi namun banyak hal yang saat ini terbantu dengan 3D.
sebagai bentuk marketing atau simulasi dan masih banyak lagi, Teknik nya pun sangat beragam.

Anda mungkin juga menyukai