Kumpulan Sop Klinik
Kumpulan Sop Klinik
Pengertian
Tujuan
Menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi
Meningkatkan vaskularisasi
Kebijakan
Prosedur Peralatan
Tahap Orientasi
Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
Tahap Kerja
Menjaga privacy pasien
Menghangatkan sendi yang akan dilatih selama
Melatih sendi-sendi secara bergantian
Bahu:
Menggerakkan lengan Abduksi-Adduksi
Menggerakkan lengan Fleksi-Ekstensi
Menggerakkan lengan Hiperekstensi-posisi anatomi
Siku: menggerakkan lengan bawah Fleksi-Ekstensi
Lengan bawah: menggerakkan Pronasi-Supinasi
Pergelangan tangan:
Menggerakkan Fleksi radialis
Menggerakkan Fleksi ulnaris
Menggerakkan Hiperekstensi-Fleksi
Jari-jari
Menggerakkan Abduksi- Adduksi
Menggerakkan Fleksi-Ekstensi
Merapikan pasien
. Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
Berpamitan dengan klien
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Unit terkait ICU, HCU, SCU, dan Rawat Inap
Pengerian Hipoglikemi
Hipoglikemi adalah suatu keadaan di dalam tubuh manusia dimana kadar gula didalam darahnya cukup
rendah hingga dibawah normal.
Tujuan
Tujuan dari penanganan hipoglikemi adalah agar masalah hipoglikemi dapat segera teratasi dan tidak
timbul masalah yang lebih lanjut pada pasien tersebut.
Hal - hal yang harus dilakukan dan dipantau selama pasien terjadi hipoglikemi adalah
- Pantau keadaan klinis: lemas hebat, muncul keringat banyak, dan gemetaran
- Pantau GDS (gula darah sewaktu) pasien
- Kaji adanya riwayat penyakit gula (diabetes melitus)
Lakukan pemeriksaan GDS tiap jam sampai GDS > 100 mg/dl selama 3 kali berturut - turut.
Selanjutnya Lakukan pemeriksaan GDS tiap 2 jam sampai GDS >100 mg/dl selama 3 kali berturut -
turut.
Selanjutnya lakukan pemeriksaan GDS tiap 4 jam sampai GDS > 100 mg/dl selama 3 kali berturut -
turut.
Selanjutnya lakukan pemeriksaan GDS tiap 6 jam KGDH + koreksi dosis kelipatan 5 unit mulai dari
GDS 150 - 200 mg/dl dan kelipatannya.
Artinya:
- GDS 150 - 200 mg/dl berikan insulin sebanyak 5 unit
- GDS 200 - 250 mg/dl berikan insulin sebanyak 10 unit
- GDS 250 - 300 mg/dl berikan insulin sebanyak 15 unit
- GDS 300 - 350 mg/dl berikan insulin sebanyak 20 unit
- GDS 350 - 400 mg/dl berikan insulin sebanyak 25 unit
Semoga bermanfaat..
Diposkan oleh slamet fadli di 20.25 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: kumpulan sop, kumpulan sop icu, Kumpulan sop keperawatan, kumpulan sop ruang rawat inap,
kumpulan sop terlengkap, SOP, standar operasional prosedur
Penatalaksanaan
Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptik
bisa pilih salah satu antiseptik dan dilanjutkan dengan mencuci
tangan kembali dengan air mengalir selam 2-5 menit
Semua petugas memakai alat pelindung semua alat haru dipakai
pada saat menangani jenazah penyakit dalam kewaspadaan dini
untuk mengurangi pejanan darah dan cairan tubuh jenazah
Setelah proses penatalaksanaan jenazah (sesuai protap
penalaksanaan jenazah) petugas melepasakan semua peralatan.
Pengelolaan alkes bekas pakai (dekoytaminasi, streilisasi , diinfeksi
sesuia protap penatalaksanaan pengelolaan alkes bekas pakai
Pengelolaan benda tajam : untuk benda habi paki yang berupa benda
tajam pengelolaan sampah dengan dibakar di incenerator
Selanjutnya pengelaolaan limbah ruangan di RS sesuai prosedur di
Rumah Sakit masing-masing
Unit terkait RS Bersangkutan
Pada postingan kami sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian SOP Keperawatan, Tujuan dari
SOP Keperawatan, bentuk dan format SOP Keperawatan, Langkah dan cara membuat SOP
Keperawatan. Nah, dikarenakan banyaknya permintaan dari para pembaca tentang DAFTAR SOP
KEPERAWATAN TERLENGKAP maka penulis berusaha untuk membuat DAFTAR SOP RUMAH
SAKIT DAN PUSKESMAS YANG LENGKAP.
Itulah kumpulan SOP Keperawatan berdasarkan pembagian ruangannya. Apabila masih ada yang perlu
ditambahkan atau diperbaiki silahkan berikan sarannya yang membangun demi kemajuan dunia
keperawatan di Indonesia. Prinsipnya apabila peawat pandai, profesional dan terampil maka pujian tidak
hanya berasal dari dokter, pasien pun tidak akan merasa segan memberikan pujian kepada kita walaupun
hanya sebatas ucapan terimakasih akan tetapi sangat membanggakan bagi perawat. Nah, apabila perawat
sudah bekerja sesuai dengan jobdesk dan SOP nya masing-masing maka gaji yang pantas dan sesuai
pasti akan mengikuti apa yang telah kita lakukan. Ingat pesan admin, bekerjalah sesuai dengan jobdesk
dan SOP yang berlaku, jangan sekali kali melakukan pekerjaan yang bukan merupakan jobdesknya
sebab jika anda melakukan kesalahan maka anda akan disalahkan, dan kalaupun anda berhasil
melakukan tindakan yang bukan jobdesknya anda tidak akan mendapat penghargaan ataupun pujian.
Tetap semangat dan semoga bermanfaat..
PENGERTIAN LINEN :
Adalah bahan / kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur, bantal, baju
pasien, guling dan alat instrument steril lainnya.
CARA KERJA :
Ruang laundry ( linen room )
a. Linen kotor.
•Jumlah linen dihitung sesuai dengan jenisnya dan dicatat .
•Proses pencucian linen dipisahkan antara umum dengan terinfeksi.
b. Linen bersih .
•Disetrika sambil perhatikan ada bercak atau robek pada linen.
•Dilipat rapih sesuai kebutuhan.
•Linen disusun sesuai kebutuhan.
UNIT TERKAIT :
- Ruang Rawat Inap
- Kamar Operasi
- Ruang Loundry
- Instalasi Gawat Darurat
Diposkan oleh slamet fadli di 10.47 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: kumpulan sop, kumpulan sop terlengkap
2) Fisik
a. Obat-obatan depresan susunan saraf pusat (alkohol atau tranqualizer) atau stimulan tidak
diberikan selama 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan karena akan memberikan pengaruh
terhadap aktivitas listrik otak. Dokter akan memberikan instruksi untuk pemberian anti konvulsi
bila perlu 24 – 48 jam sebelum tindakan.
b. Cairan yang mengandung caffein seperti kopi, cokelat dan the tidak diberikan selama 24 jam
sebelum tindakan dilakukan
c. Rambut harus bersih, bebas dari spray, minyak lotion dan hair fastener.
d. Pasien harus makan pagi sebelum melakukan pemeruiksaan, karen ahipoglikemia
menyebabkan ketidak normalan potensial listrik.
3) Pelaksanaan / Prosedure Tindakan EEG
a) Posisi pasien berbaring, ciptakan suasana sedemikian rupa sehingga nyaman bagi pasien
b) Petugas EEG menempelkan 14-16 elektroda pada lokasi yang spesifik pada kulit kepala serta
menghubungkannya. Melalui kawat penghubung ke mesin/alat EEG.
c) Pencetakan garis dasar (gambar dasar) dihasilkan mengikuti 3 urutan pemeriksaan yaitu
hiperventilasi, stimulasi “photic” dan tidur.
Hiperventilasi :
Pasien dianjurkan untuk melakukan hiperventilasi dengan cara mengambil nafas 30-40 nafas
melalui mulut setiap menitnya selama 3-5 menit. Perlu diingat kenaikan PH serum kira-kira 7,8
akan menaikkan rangsangan neuron dan akan menyebabkan serangan aktivitas pada pasien
epilepsi
Photic stimulasi :
Cahaya yang silau difokuskan kepasien dimana pasien dianjurkan untuk menutup matanya .
stimulasi ini akan menyebabkan aktivitas serangan bagi pasien yang mempunyai
kecenderungan mendapat serangan
Tidur :
Pasien dianjurkan untuk tidur, jika pasien tidak bisa tidur dapat diberikan hipnotik yang
bekerjanya cepat. Hasil perekaman dari aktifitas listrik tersebut diinterpretasikan oleh
neurologi
4) Setelah tindakan
- bersihkan dan cuci rambut pasien
- ciptakan lingkungan yang tenang sehingga pasien dapat beristirahat dengan tenang
- berikan posisi tidur yang baik dan perhatikan pernafasan pasien terutama yang menggunakan
obat hipnotik
- observasi aktivitas kejang bagi pasien yang cenderung untuk mendapat serangan kejang.