Anda di halaman 1dari 5

Efisiensi Thermal

Sebelum membahas efisiensi thermal maka perlu diketahui mengenai perubahan


keadaan yang terjadi dalam suatu sistem atau siklus, sebagai berikut:
1. Isokhoris (volume konstan)
Pada proses ini q = C, di mana jumlah panas tidak berubah, sedangkan
tekanan (p), volume (V), dan temperatur (T) gas berubah.
2. Isothermis (temperatur konstan)
Pada proses ini T = C, di mana temperatur berubah, sedangkan tekanan dan
volume gas berubah.
3. Isobaris (tekanan konstan)
Adalah proses di mana tekanan tidak berubah, sedangkan volume dan
temperatur berubah.
4. Adiabatik reversibel (panas konstan)
Pada proses ini volume gas tidak berubah, sedangkan tekanan (p) dan
temperatur (T) gas berubah.
Hubungan antara tekanan (p), volume (V), dan temperatur (T) dijelaskan pada
gambar berikut ini:

Gambar 1. Hubungan P, V, dan T dalam perubahan keadaan


Kajian rumus efisiensi thermal pada siklus otto dan diesel
1. Siklus Otto (siklus volume konstan)
Siklus Otto merupakan siklus yang mendasari pola kerja motor eksplosif
(motor letup). Pemasukan panas terjadi pada proses volume konstan sehingga
disebut motor eksplosif.
Siklus Otto dapat dilihat pada motor empat langkah, di mana piston bergerak
dalam empat langkah (disebut juga mesin dua siklus) dalam silinder,
sedangkan poros engkol berputar dua kali untuk setiap siklus termodinamika.
Siklus ini terdiri dari dua proses ishokoris dan dua proses adiabatis.
Siklus ideal pada siklus otto adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Diagram p-V dan T-s pada siklus Otto
Keterangan:
1-2 = kompresi adiabatis (isentropik)
Proses adiabatik merupakan proses yang tidak terjadi aliran kalor antara
sistem
dengan lingkungan, sehingga perubahan energi internal sistem hanya saling
berkaitan dengan usaha.
2-3 = pemasukkan panas secara isokhoris (volume konstan)
3-4 = ekspansi adiabatis (isentropik)
4-1 = pengeluaran panas secara isokhoris (volume konstan)

Untuk menghitung panas yang masuk dan keluar sistem digunakan rumus
berikut:
Panas masuk : Qin = m . Cv (T3-T2)
Panas keluar : Qout = m . Cv (T4-T1)

Efisiensi merupakan rasio antara kerja yang dilakukan sistem dengan kalor
yang mengalir dari lingkungan ke sistem dalam satu siklus.

Secara matematis rumus efisiensi termalnya sebagai berikut:

Atau secara sederhana ditulis:


Qin−Qout Qout
ɳ= = 1−
Qin Qin

Efisiensi termal siklus Otto ideal ini tergantung dari besarnya rasio kompresi
mesin dan rasio kalor spesifik dari fluida kerjanya. Efisiensi siklus akan naik
bila rasio kompresi dan rasio kalor spesifik semakin besar seperti pada
diagram di bawah ini.
Gambar 3. Perbandingan siklus otto dengan rasio kompresi
2. Siklus Diesel
Siklus diesel merupakan siklus yang mendasari pola kerja motor Diesel
pengabutan udara. Siklus ini terdiri dari dua proses adiabatis, satu proses
isokhoris, dan satu proses isobaris. Panas dimasukkan pada tekanan tetap.
Pengaruh temperatur mesin terhadap efisiensi thermal siklus otto dan diesel

Anda mungkin juga menyukai