Bolehkah Merayakan Tahun Baru Masehi
Bolehkah Merayakan Tahun Baru Masehi
Sebagai hamaba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan
syukur atas kehaddirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan
kesehatan iman lahir dan batin kepada kita semua, sehingga kita dapat
berkumpul di ttempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah
SWT.
Salaawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi
Allah Muhammad SAW yang telah menngantarkan umat manusia dari
peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang
moderen,,,, yg penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk
hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir
kelak..
Perkenankanlah saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan
ceramah yang insyaAllah aka nada manfaatnya untuk kita semua.
Tahun baru tidak termasuk salah satu hari raya Islam sebagaimana ‘Iedul
Fitri, ‘Iedul Adha ataupun hari Jum’at. Bahkan hari tersebut tergolong
rangkaian kegiatan hari raya orang-orang kafir yang tidak boleh diperingati
oleh seorang muslim.
Perlu diketahui bahwa perayaan ('ied) kaum muslimin hanya ada dua yaitu
'Idul Fithri dan 'Idul Adha. Anas bin Malik mengatakan, “Orang-orang
Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun
yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, “Dulu kalian memiliki dua hari
untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi
kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha”.”[2]
Merayakan tahun baru termasuk meniru-niru orang kafir. Dan sejak dulu
Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam sudah mewanti-wanti bahwa umat ini
memang akan mengikuti jejak orang Persia, Romawi, Yahudi dan Nashrani.
Kaum muslimin mengikuti mereka baik dalam berpakaian atau pun berhari
raya.
Lihatlah apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Apa yang
beliau katakan benar-benar nyata saat ini. Berbagai model pakaian orang
barat diikuti oleh kaum muslimin, sampai pun yang setengah telanjang.
Begitu pula berbagai perayaan pun diikuti, termasuk pula perayaan tahun
baru ini.
Ingatlah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara tegas telah melarang kita
meniru-niru orang kafir (tasyabbuh). Beliau bersabda, ”Barangsiapa yang
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”
Begadang tanpa ada kepentingan yang syar'i dibenci oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian
tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Diriwayatkan dari Abi Barzah,
beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur
sebelum shalat 'Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.”
Bila ada yang sekiranya kurang atau ingin ditanggapi saya persilahkan
langsung berikan , demi pemahaman kita mengenai tahun baru masehi.
Sekarang kembali kepada diri kita masing masing dalam menyikapi tahun
baru masehi ini, saya berharap saya,keluarga saya, sahabat saya,semua nya
dari kita sahabat seiman dapat memahami dengan baik mengenai tahun
baru masehi dan bagaimana kita harus menyikapi tahun baru tersebut,
sekian dari saya, tentunya saya berharap banyak komentar dan masukkan
dari teman teman untuk membangun pemahaman kita semua mengenai
tahun baru masehi serta meluruskan semua kesalahan yang kita lakukan .