{ ﻟﹶﻜﹸﻢﻪﺿﺮﻭﺍ ﻳﻜﹸﺮﺸﺇﹺﻥ ﺗ ﻭ ﺍﻟﹾﻜﹸﻔﹾﺮﻩﺎﺩﺒﻌﻰ ﻟﺿﺮﻟﹶﺎ ﻳ ﻭﻨﻜﹸﻢ ﻋ ﻏﹶﻨﹺﻲﻭﺍ ﻓﹶﺈﹺﻥﱠ ﺍﻟﻠﱠﻪﻜﹾﻔﹸﺮ}ﺇﹺﻥ ﺗ
"Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak
meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai
bagimu kesyukuranmu.” [QS. Az-Zumar: 7]
{ﺎﻳﻨ ﺩﻼﹶﻡ ﺍﻹِﺳ ﻟﹶﻜﹸﻢﻴﺖﺿﺭﻲ ﻭﺘﻤ ﻧﹺﻌﻜﹸﻢﻠﹶﻴ ﻋﺖﻤﻤﺃﹶﺗ ﻭﻜﹸﻢﻳﻨ ﺩ ﻟﹶﻜﹸﻢﻠﹾﺖ ﺃﹶﻛﹾﻤﻡﻮ}ﺍﻟﹾﻴ
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” [QS. Al-Maidah:
3]
Memberikan ucapan selamat hari raya kepada mereka adalah haram, baik
mengucapkannya bersama-sama dalam satu wadah ataupun tidak.
Jika mereka mengajak mengucapkan selamat hari raya mereka, maka kita tidak boleh
menjawabnya, karena itu bukan hari raya kita dan bukan pula hari raya yang Allah
ridhai, dan juga karena hal itu adalah hari raya yang dibuat-buat dalam agama mereka
ataupun hari raya tersebut yang memang disyariatkan, akan tetapi telah terhapus syariat
tersebut dengan datangnya agama Islam yang mana Allah mengutus Nabi Muhamad
Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada seluruh makhluk. Allah berfirman:
(ﺮﹺﻳﻦﺎﺳ ﺍﻟﹾﺨﻦ ﻣﺓﺮﻲ ﺍﻵﺧ ﻓﻮﻫ ﻭﻪﻨﻞﹶ ﻣﻘﹾﺒﺎ ﻓﹶﻠﹶﻦ ﻳﻳﻨﻼﹶﻡﹺ ﺩ ﺍﻹِﺳﺮﻎﹺ ﻏﹶﻴﺘﺒﻦ ﻳﻣ)ﻭ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
[QS. Ali Imran: 85]
Haram bagi seorang muslim memenuhi undangan mereka dalam perayaan tersebut,
karena hal tersebut lebih besar dosanya daripada dosa orang yang sekedar
mengucapkan selamat hari raya, karena dia bergabung dalam perayaan tersebut.
Demikian pula diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang-orang kafir dengan
memperingati perayaan yang semisal mereka, atau saling tukar hadiah, berbagi kue,
makanan, meliburkan diri dari pekerjaan atau yang semisal dengan hal tersebut. Hal ini
berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:
amalannya. Akan tetapi memberi ucapan selamat ini pada awal tahun Hijriyah. Adapun
pada tahun baru Masehi maka tidak boleh kita memberikan ucapan selamat, karena dia
(tahun masehi) bukan tahun yang syar’i, bahkan jika dia memberi ucapan selamat
kepada orang-orang kafir pada perayaan hari raya mereka, maka orang tersebut berada
dalam bahaya yang besar, karena memberikan ucapan selamat hari raya kepada orang-
orang kafir merupakan bentuk keridhoan dan penghargaan terhadap hari raya mereka.
Ridha dengan hari raya kekufuran terkadang bisa mengeluarkan seseorang dari agama
Islam, sebagaimana yang disebutkan Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya
“Ahkam Ahlidz Dzimmah”.
Kesimpulan dari pembicaraan ini :
Sesungguhnya memberi ucapan selamat diawal tahun Hijriyah lebih baik ditinggalkan,
tanpa ada keraguan lagi, karena hal tersebut tidak pernah ada di zaman para Salaf,
namun jika dilakukan maka tidak berdosa. Adapun memberi ucapan selamat tahun baru
Masehi maka tidak boleh.
Sumber: Liqa Babil Maftuh (112).
-------------------------------------
Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan
mengunduh PDF-nya serta 2 aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.wordpress.com atau
www.pelajarankis.blogspot.com
------------------------------------- WA. FORUM KIS