Anda di halaman 1dari 13

MATERI DEBAT PAI

(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

1. Menolak Ucapan Selamat pada Perayaan hari besar agama lain

Pembicara pertama

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh


Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada tim kami
Baiklah Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Mosi yang akan diperdebatkan pada siang hari ini adalah menolak ucapan selamat pada
perayaan hari besar agama lain.

Kami setuju dengan adanya mosi ini. Kita yang Inshaa Allah Muslim, yang taat akan agama
dan syariah Islam, mengajarkan adanya toleransi, juga baik dalam berhubungan sosial
dengan umat pemeluk agama lain. Namun dalam urusan ibadah, Islam memberikan batasan.
Salah satunya adalah mengucapkan hari raya agama lain itu tidak dibenarkan dalam Islam.
Dalam hal ini, hari raya agama lain berhubungan dengan keyakinan. Hari raya merupakan
perayaan dan peringatan tiap agama terhadap kisah atau momentum keagamaan, maka jika
mengucapkan selamat atau ikut bergembira di dalam majelis bersama mereka, artinya sama
dengan memercayai momentum keagamaan agama tersebut.
Perlu diketahui makna mendalam dari ucapan selamat. Para ahli bahasa bersepakat bahwa
ucapan selamat (tahni’ah) adalah kebalikan dari ucapan duka cita (ta’ziyah). Imam Al
Bajirami mengatakan, “Tahni’ah adalah lawan kata dari ta’ziyah, yang berarti doa kepada
seseorang yang sedang bahagia. Sedangkan ta’ziyah adalah dorongan kepada seseorang
untuk bersabar dengan mengingatkan pahala serta mendoakannya.”
Oleh sebab itu, dari tim kami sangat setuju dengan mosi ini untuk menolak dan tidak
mengucapkan selamat kepada agama lain atas perayaan agama yang mereka rayakan.
Wassalamualaikum WR WB

KESIMPULAN:
Dari perdebatan yang telah kita lalui bersama, argumen dari tim kami tidaklah berubah yaitu :
1. Tetap Menolak ucapan selamat pada perayaan hari besar agama lain karena hal tersebut
tidak dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad SAW
2. Memberikan selamat kepada agama lain termasuk salah satu bentuk syiar akan keyakinan
yang mereka anut, sehingga itu bertolak pada prinsip-prinsip akidah dalam agama ISLAM
3. Padahal di sisi lain, ucapan yang diberikan kepada penganut Kristen itu justru
menjadikan mereka berbangga diri. Selain itu dapat menumbuhkan keyakinan dalam diri
mereka bahwa agama mereka itu benar, tidak salah. Padahal firman Allah ta’ala jelas,
bahwa agama yang hak adalah Islam.
4. Oleh sebab itu, mari kita sebagai umat Muslim kita tegakkan prinsip2 Islam sesuai
dalam ayat Quran Surah AL Kafiirun, ‘"Lakum diinukum waliyadiin" yang berarti Bagimu
Agamamu, Bagiku Agamaku.
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

1. Menolak Ucapan Selamat pada Perayaan hari besar agama lain


Pembicara kedua
Assalamualaikum WR WB, Kepada dewan juri, tim lawan dan para hadirin yang dirahmati
Allah SWT
Sesuai dengan mosi yang diperdebatkan pada siang ini kami sampaikan kembali bahwa
menolak dengan tegas untuk mengucapkan selamat pada perayaan hari besar agama lain.

Tradisi mengucapkan selamat kepada perayaan hari besar agama lain Tidak ada
contoh dari Nabi Muhammad saw dan generasi salafush shalih. Tidak dijumpai sebuah
riwayat pun yang menerangkan bahwa Nabi saw dan kaum salaf pernah memberi ucapan
selamat hari raya kepada umat di luar Islam. Umat Islam telah memposisikan Nabi saw
sebagai uswah khasanah. Oleh karena itu, segala hal yang tidak diperbuat atau dicontohkan
Nabi saw, tidak layak untuk dikerjakan.

Misalkan saja mengenai perayaan Natal. Natal adalah sebuah perayaan besar umat Kristen,
yang menunjukkan sebuah keyakinan akan ketuhanan Isa alaihis salam. Keyakinan ini jelas
berbeda dengan prinsip dasar Islam. Padahal, Islam sendiri meyakini bahwa Isa adalah Nabi,
bukan Tuhan. Sungguh, pemahaman yang jauh berbeda. Oleh karena itu, mengucapkan
Selamat Natal, secara tidak langsung meridhai perayaan yang menjadi prinsip mereka dan
mencacati kemurnian tauhid.

Untuk itu, mengikuti budaya ini bukan hanya dilarang secara fikih karena bertentangan
dengan prinsip Islam. Namun, sebuah bentuk keharaman karena sudah menyangkut ranah
akidah Islam. Mengikuti budaya itu, dapat menjerumuskan seorang muslim kepada sebuah
kekafiran.

Allah ta’ala telah ridha Islam menjadi agama bagi umat Muhammad, sebagaimana dalam
firmannya surat Al Maidah ayat 3. Maka dari itu, bagaimana bisa kita ridha terhadap agama
selain Islam, sedangkan Allah sendiri hanya ridha terhadap Islam sebagai agama kita.

Dengan mengucapkan selamat kepada orang kafir, menunjukkan sifat baik yang salah.
Bentuk-bentuk peribadahan orang kafir harus dijauhi, begitu pula sesembahan-sesembahan
mereka. Contoh tegas dalam masalah ini sebagaimana yang dilakukan Nabi Ibrahim alaihis
salam. Allah ta’ala berfirman dalam QS. Al Mumtahanah ayat 4:

“Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang
yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya
kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari
(kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat
selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja….”

Sehingga dari penjelasan kami tadi, dapat dikatakan bahwa kami setuju dengan mosi dewan
siang ini. Bahwasanya agama Islam sudah mengajarkan prinsip-prinsip yang harus ditaati.
Prinsip yang dimiliki Islam, menandakan kewibawaan agama dan pemeluknya. Ketika
satu prinsip itu dilanggar, wibawa dan harga dirinya tentu saja berguguran. Oleh sebab
itu, tidak seharusnya seorang muslim melanggar batasan-batasan itu.

Wassalamualaikum
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

1. Menolak Ucapan Selamat pada Perayaan hari besar agama lain

Pembicara Ketiga

Assalamualaikum WR WB
Kepada dewan juri, tim lawan dan para hadirin yang dirahmati Allah SWT
Sesuai dengan mosi yang diperdebatkan pada siang ini kami tegaskan bahwa menolak
dengan tegas untuk mengucapkan selamat pada perayaan hari besar agama lain.
Walaupun tadi ada yang mengatakan bahwa apabila kita tetap memberikan selamat agar
tidak terjadi perselisihan atau konflik. Maka sungguh itu pemahaman yang keliru.

Islam adalah ada yang mulia, tidak ada selain daripadanya. Islam itu tinggi, tidak ada yang
lebih tinggi daripadanya. Rasulullah saw bersabda,

‫اإلسالم يعلو وال يعلى عليه‬

“Islam itu tinggi, selainnya tidak ada yang lebih tinggi.” (HR. Baihaqi dan dihasankan oleh Al
Albani)

Allah ta’ala juga berfirman,

َ‫َو َال ت َ ِهنُوا َو َال تَحْ زَ نُوا َوأ َ ْنت ُ ُم ْاْل َ ْعلَ ْونَ إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين‬

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS: Ali
Imran: 139)

Ada yang beranggapan bahwa ucapan Selamat Natal hanya sebuah ucapan biasa, tidak
mempengaruhi keyakinan. Padahal di sisi lain, ucapan yang diberikan kepada penganut
Kristen itu justru menjadikan mereka berbangga diri. Selain itu dapat menumbuhkan
keyakinan dalam diri mereka bahwa agama mereka itu benar, tidak salah. Padahal firman
Allah ta’ala jelas, bahwa agama yang hak adalah Islam.

Seperti pada ayat di Surah Al Kaafirun ‘"Lakum diinukum waliyadiin" yang berarti Bagimu
Agamamu, Bagiku Agamaku.
Dengan adanya ayat tersebut jelaslah bahwa, kita sebagai umat Muslim tidak turut
mensyiarkan agama mereka melalui ucapan selamat atas perayaan hari besar yang sedang
mereka rayakan
Sekian dari saya
Wassalamualaikum
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

2. Setuju Penerapan religious culture di sekolah

Pembicara pertama

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh


Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada tim kami
Baiklah Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Mosi yang akan diperdebatkan pada siang hari ini adalah Penerapan religious culture di
sekolah. Kami sangat setuju dengan mosi ini. Menurut kami bila budaya beragama ini
diterapkan di semua sekolah, maka tindakan-tindakan amoral yang selama ini kita lihat
ataupun dengar di media media baik eletronik maupun internet yang sebagian besar
dilakukan oleh remaja usia sekolah tidak akan merebak luas. Kita sebagai pelajar lebih
banyak berada di sekolah dibandingkan dengan di rumah. Sehingga perlu sekali Sekolah
menerapkan budaya beragama. Kita di Aceh yang mayoritas adalah beragama Islam bisa
mulai melakukan pembiasaan-pembiasaan seperti
a) dilaksanakan sholat berjamaah dengan tertib dan disiplin di masjid madrasah
b) tidak terlibat dalam perkelahian antar-peserta didik
c) sopan santun berbicara antara peserta didik, peserta didik dengan guru dan tenaga
kependidikan, antara guru dengan guru, antara guru dan tenaga kependidikan dan lainnya
d) cara berpakaian peserta didik dan guru yang islami
e) cara pergaulan peserta didik dan guru sesuai dengan norma islam, terciptanya budaya
senyum, salam dan sapa dan lain sebagainya.
Pembentukan Religious Culture (BudayaAgama) di lingkungan sekolah yang
mendukung kualitas iman dan taqwa guru dan peserta didik.
Dengan demikian, dengan melaksanakan budaya religius di sekolah sudah
mewujudkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tradisi dalam berperilaku dan budaya
organisasi yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Dengan menjadikan agama sebagai
tradisi dalam sekolah maka secara sadar maupun tidak ketika warga sekolah mengikuti
tradisi yang telah tertanam tersebut sebenarnya warga sekolah sudah melakukan ajaran
agama.
Oleh sebab itu, dari tim kami sangat setuju dengan adanya penerapan religious culture di
sekolah..
Wassalamualaikum WR WB
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

2. Setuju Penerapan religious culture di sekolah

Pembicara Kedua
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Menanggapi dari argumen tim lawan dapat dketahui di dalam Bab II Peraturan
Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan,
dinyatakan bahwa pengelolaan pendidikan agama dilaksanakan oleh Menteri Agama, dan
bertujuan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati,
dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 5 tentang Standar
Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa pendidikan agama mendorong peserta didik untuk
taat menjalankan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga menjadikan
agama sebagai landasan etika dan moral dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
Undang-Undang ini dinyatakan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional ini berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan jaman.
Dari beberapa aturan hukum di Indonesia sudah jelas bahwa pendidikan di Indonesia
harus berlandaskan pula dengan nilai-nilai agama. Sehingga sangat diperukan budaya
beragama dalam melaksanakan pendidikan di sekolah.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa, banyak kegiatan atau bentuk
keterampilan yang bisa diterapkan di sekolah untuk mewujudkan budaya beragama di
sekolah. Hal ini sudah menjadi dasar pemikiran dari pemerintah agar nantinya generasi
penerus bangsa bisa berilu dan berakhlakul karimah.
Budaya beragama ini juga mendorong kepada siswa dan guru agar bisa berperilaku
sesuai dengan ajaran agama. Sehingga nantinya akan meminimalisir perilaku-perilaku
amoral.
Sekian dari kami. Wassalamualaikum WR WB
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

2. Setuju Penerapan religious culture di sekolah

Pembicara Ketiga
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Kegiatan budaya beragama tidak hanya melulu pada satu agama. Rakyat Indonesia
mempunyai beragam keyakinan yang dianut. Begitupun dengan sekolah umum yang berada
di Indonesia. Misalkan saja pada sekolah di daerah Jawa. Dalam satu sekolah ada yang
mempunyai 3 keyakinan yang berbeda untuk peserta didiknya. Hal tersebut apakah menjadi
sebuah kendala dalam penerapan budaya beragama ? tentu tidak. Karena kegiatan atau
perwujudan budaya beragama bisa dcontohkan seperti berikut ini :
 5 S penerapan senyum, sapa, salam, sopan, santun
 Saling menghormati dan toleran
 Mengikuti pendidikan agama yang sudah terjadwal
 Menyelenggarakan berbagai kegiatan di sekolah yang berlandaskan nilai-nilai
religius
 Melaksanakan kegiatan ibadah bersama di sekolah dengan siswa lain dan
guru
Kami rasa itu merupakan perwujudan budaya religius yang dimana sekolah yang mempunyai
banyak keyakinan di dalamnya. Coba kita bayangkan bagaimana dalam satu sekolah tidak
ada penerapan budaya beragama. Yang diajarkan setiap hari hanya ilmu pengetahuan yang
bersifat duniawi saja. Kami rasa manusia-manusia tersebut tidak akan bisa berinteraksi dan
tidak akan ada rasa saling tolong menolong. Meraka akan bersifat individualis, karena tidak
semua mata pelajaran yang mengajarkan ilmu pengetahuan tidak berlandaskan agama.
Banyak kejahatan yang akan dilakukan para pelajar atau tindakan tindakan amoral dan
asusila yang semakin merebak di jaman globalisasi sekarang ini.
Sehingga dapat tim kami sampaikan sekali lagi bahwa penerapan budaya beragama di
sekolah merupakan sesuatu yang penting dan harus ada diwujudkan.
Sekian dari kami
Wassalamualaikum WR WB
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

3. Setuju Menolak praktik Kekerasan dalam melaksanakan dakwah

Pembicara Pertama
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada tim kami
Baiklah Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Mosi yang akan diperdebatkan pada siang hari ini adalah Menolak praktik Kekerasan dalam
melaksanakan dakwah. Tim kami sangat setuju dengan mosi dewan ini.
Islam adalah agama risalah yang dikembangkan oleh Nabi Muhamad SAW dari sudut
kota Mekkah Almukaromah yang kemudian diteruskan oleh para Sahabat, Aulia, Waliyullah
dan Para Ulama dan sampailah kepada kita semua. Perkembangan Islam di Indonesia yang
dibawa oleh para Waliyullah menyebar dengan pesatnya, penyebaran agama Islam di
Indonesia pada khususnya dan di Bumi Nusantara pada umumnya dilakukan dengan cinta
kasih tanpa sedikitpun prilaku kekerasan dalam menyampaikan ajaran ajarannya. slam
diIndonesia adalah mayoritas dari agama-agama yang berkembang di Indonesia, Namun
dari banyaknya pemeluk agama Islam di Indonesia, Pemeluk agama Islam tidak semena-
mena terhadap pemeluk agama lain. Islam memiliki nilai nilai luhur dalam ajarannya dimana
Islam sebagai rahmat semesta bukan sebagai “rahmatan Lill Golongan”ataupun “Rahmatan
lil umati”. Dalam hadist nabi beliau bersabda “Balighu ani walau ayattan” yang artinya
Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat. Yang artinya bahwa berdakwah merupakan
suatu kewajiban bagi setiap muslim. Adapun dalam menyampaikan dakwah Islmaiyah kita
tidak diperkenankan dengan menggunakan pedang atau kekerasaan apa lagi dengan
melakukan pemboman ataupun Bom Bunuh diri yang akhir-akhir ini seolah-olah
menjadi trend bahwa apa yang dilakukan oleh mereka adalah suatu kebenaran. Bahwa
seolah-olah mereka punya mandat pengadilan atas manusia sehingga mereka
menggunakan pemahamannya yang keliru tersebut bukan perbaikan malah menjadi
kerusakan di bumi.
Tak satupun dari dakwah nabi yang diwarnai kekerasan. Semuanya tergambar dalam
Alquran surat Ali Imran [3] ayat 159. "Dakwah itu artinya mengajak, bukan mengejek.
Dakwah Rasul itu betul-betul mengusung umat was atan. Di samping lemah lembut dalam
urusan dakwah, ajaran Islam juga tegas dalam penegakan amar makruf nahi munkar.
"Kalau nahi munkar itu perintah dan sifatnya instruktif. Rasul tegas menegakkan perintah
Allah SWT, tapi bukan keras.

Oleh sebab itu, dari tim kami sangat setuju dengan mosi ini yaitu menolak kekerasan dalam
melaksanakan Dakwah.
Wassalamualaikum WR WB
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

3. Setuju Menolak praktik Kekerasan dalam melaksanakan dakwah

Pembicara Kedua
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Dalam Surat lain Allah SWT berirman pula didalam Q.S Asy Syuura ayat 42 yang
berbunyi seperti dibawah ini. Dalam penyampaian dakwah tidak boleh diperturutkan dengan
hawa nafsu sehingga tidak ada pertengkaran atau perpecahan diantara umat. Begitulah
Allah SWT menyampaikan firmannya dan begitupulalah cara dakwah yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW. Islam bukan agama kekerasan atau dengan kata lain cara radikal
atau bahasa yang lebih kerennya adalah Revolusi. Dimana revolusi lebih identik
dengan radikalisme dan kekerasan. Dalam perkembangannya Islam sebagai jalan
dakwah (Mengajak bukan mengejek, menghimbau bukan mengharap, merangkul bukan
memukul, menyentuh bukan menyinggung) begitulah jalan dakwah Islam. Islam memiliki
karakteristik dalam berdakwah
Adapun Ciri-Ciri dakwah Islam adalah sebagai berikut :
1.Universialisme dan Humanisme Adalah dakwah kemanusiaan dakwah yang menggunakan
ukuran-ukuran nilai kemanusiaan dalam tingkah laku pribadi yang hubungannya dengan
sesama manusia.
2.Memberikan keleluasaan untuk memilih (Demokratis). Dakwah Islam tidak dilaksanakan
secara frontal, Radikal apalagi dengan Revolusi yang mengakibatkan pertumpahan darah.
Dakwah Islam di laksanakan secara demokratid bagi setiap individu untuk menentukan
pilihannya. Dalam dakwah Islam tidak ada satu paksaan apapun manusia diberikan suatu
kebebasan keleluasaan untuk memilih serta menentukan.
Dalam QS.Al Baqarah 256 Juga menjelaskan bahwasanya Islam tidak memaksakan
suatu agama, namun karena ada tendensi politik dll seringkali disalah artikan dimana akhir
akhir ini seolah olah memaksakan kehendaknya yang dilakukan oleh oknum oknum yang
tidak bertanggungjawab dengan mengatasnamakan Islam. Jadi dalam kajian dakwah kali ini
sangat disayangkan jika ada Oknum-oknum dengan menggunakan metode-metode yang
sesungguhnya sangat bertentangan dengan sunatullah saya tegaskan disini bahwa itu
semua bukan metode yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam melakukan
dakwahnya. Dan sangat sangat bertentangan dengan Hukum Islam sendiri dimana
berdampak pada salah tafsir terhadap umat seolah olah Islam adalah agama radikal selalu
menggunakan kekerasan.
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

3. Setuju Menolak praktik Kekerasan dalam melaksanakan dakwah

Pembicara Ketiga
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Dakwah Islam adalah untuk mengajak orang untuk beriman kepada Allah SWT
menerima kebenaran dan melaksanakan ajaran kebenaran tersebut dalam prilaku dan
tindakannya kepada sesame manusia. Dan perlu kita sadari bahwa masalah keimanan
adalah suatu kesadaran pribadi dan tidak ada paksaan sedikitpun demikian Allah SWT
berfirman didalam Al Qur’an seperti yang dijelaskan diatas. Maka dari itu dakwah Islam
dilakukan secara bertahap.
Subhanallah Allah SWT saja memberikan suatu kebebasan atas pilihan pilihannya kenapa
kita harus memaksakan, bahkan mengkafirkan atau dengan memaksakan kehendak mereka
dengan kekerasan Naudzubillahimindzalik. Lihatlah sebagaimana Nabi Nuh AS mengeluh
kepada Allah SWT Tentang Dakwahnya yang dijelaskan dalam Al Qur’an Q.S Nuh ayat 71-
79
Sebetulnya Nabi Nuh telah mengerjakan cara yang dilakukan oleh penyeru yang ma’ruf dan
mencegah yang munkar tahapannya yaitu
·Dalam permukaan dengan cara yang lebih mudah
·Meningkat sedikit
·Meningkat secara maximal
·Melangkah member nasehat secara diam diam
·Kalau tidak diterama dengan diam diam yaitu dengan cara terang terangan
·Apabila tidak membekas juga makan dilakukan dengan dua method yaitu dengan cara
terang terangan dan secara diam diam.
Dari penjelasan penjelasan tersebut masihkah kita memaksakan suatu kehendaknya yaitu
dengan berdakwah dengan cara cara yang keliru dengan cara cara yang munkar ? dengan
cara cara yang bertentangan dengan isi Al Qur’an 4. Islam adalah agama dakwah yang tidak
membebani atau memayahkan manusia dan juga tidak memerangi kecenderungan-
kecenderungan fitrah manusia.
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

4. Setuju Pemisahan Tempat Belajar Bagi Siswa dan Siswi d Kelas

Pembicara Pertama
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada tim kami
Baiklah Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Mosi yang akan diperdebatkan pada siang hari ini adalah mengenai pemisahan tempat
belajar bagi siswa dan siswi di kelas.
Tim kami sangat setuju dengan mosi tersebut. Sebelum kami memperdebatkan lebih
jauh, maka akan kami berikan batasan mengenai mosi pada siang ini. Terdapat 2 kata kunci
yaitu tempat belajar di kelas serta siswa dan siswi. Belajar itu adalah suatu proses dimana
yang tidak tahu akan menjadi tahu, yang tidak paham menjadi paham dan yang tidak bisa
menjadi bisa. Belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dalam debat kali ini belajar
yang dimaksud adalah proses belajar di sekolah yang dilaksanakan di dalam kelas. dalam
proses tersebut tentunya terdapat siswa dan siswi sebagai subjek dalam pembelajaran. Yang
dimaksud siswa disini adalah peserta didik laki-laki sedangkan siswi adalah peserta didik
perempuan. Di Indonesia, dalam satu kelas terdapat siswa dan siswi yang bercampur. Tentu
hal itu sudah merupakan pemandangan yang lazim. Dalam satu kelas terdapat murid laki-laki
dan perempuan. Justru yang dirasakan aneh adalah apabila antara kedua jenis kelamin itu
terpisah dalam ruang belajar masing-masing. Sistem pemisahan ini jarang ada, kecuali di
lembaga-lembaga pendidikan yang menerapkan sistem pendidikan Islami.
Padahal, syariat kita melarang terjadinya pencampurbauran tersebut. Karena
ditakutkan akan adanya kegiatan-kegiatan yang tidak dikehendaki baik secara agama
maupun secara sosial. Saling bercanda antara laki-laki dan perempuan dengan mencolek
atau sampai duduk bersebelahan. Ini merupakan periode yang sangat krusial ketika para
siswa/siswi mulai mengalami pubertas. Mulai menyukai lawan jenis, sehingga menyatukan
mereka dalam satu sekolah, meskipun ruang kelasnya berbeda, bisa berdampak sangat
serius. Sehinga perlu diadakan pemisahan tempat belajar bagi siswa dan siswi di kelas.
Selain itu, pemisahan sekolah bermanfaat menjaga orientasi belajar anak sehingga mereka
dapat meraih prestasi yang lebih optimal.
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

4. Setuju Pemisahan Tempat Belajar Bagi Siswa dan Siswi d Kelas

Pembicara Kedua
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Memisahkan anak laki-laki dan perempuan di kelas bukan saja bermanfaat secara akademik.
Lebih dari itu, pemisahan berdasarkan jenis kelamin ini sangat sesuai dengan semangat
syariat Islam. Mereka bisa tetap berada dalam satu sekolah yang sama, tetapi ruang
kelasnya berbeda. Pada waktu-waktu tertentu, dapat saja ada kegiatan bersama yang
melibatkan anak laki-laki maupun perempuan, tetapi secara prinsip mereka dipisahkan ruang
kelasnya.
Jika tidak memungkinkan untuk memisahkan ruang kelasnya, misalnya karena keterbatasan
ruang maupun tenaga pendidik, dapat juga dipisahkan tempat duduknya dengan memberi
pembatas yang sesuai sehingga tidak menghambat proses belajar mengajar. Anak-anak
dapat dipisahkan, misalnya bagian kiri ruangan kelas untuk anak laki-laki, sedangkan bagian
kanan untuk anak perempuan.
Jika ini dilakukan dengan ketat, disertai penanaman sikap yang jelas, orientasi yang syar’i
terhadap lawan jenis, serta pengajaran ilmu yang matang berkait adab maupun aturan
hubungan laki-laki dan perempuan, mereka kelak dapat kembali belajar dalam satu ruang
kelas tatkala di perguruan tinggi. Di usia itu, mereka sudah cukup matang dan bertanggung-
jawab.
Pemisahan itu juga bermanfaat menjadikan anak laki-laki tidak mengembangkan perilaku
yang tidak patut karena mereka tidak ada kebutuhan untuk menarik perhatian lawan jenis,
dan anak perempuan cenderung lebih tenang di kelas. manfaat lainnya adalah
meminimalisisr tindakan maksiat yang bisa dilakukan kapanpun baik oleh siswa maupun
siswa. Tidak jarang terjadi kasus hamil di luar nikah yang berwal dari pegangan tangan
sehingga menyebabkan putus sekolah dan mengalami kegagalan dalam meraih masa depan
yang sesuai dengan harapan orang tua mereka. Tentu saja hal ini akan sangat berdampak
pada kualitas pendidikan di Indonesia serta kualitas dari tingkah laku atau akhlak dari para
pelajar.
Oleh sebab itu, kami sangat setuju apabila terdapat pemisahan tempat belajar bagi siswa
dan siswi di kelas.
Sekian dari saya
Wassalamualaikum WR WB
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

4. Setuju Pemisahan Tempat Belajar Bagi Siswa dan Siswi d Kelas

Pembicara Ketiga
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Di sekolah, sudah biasa anak laki-laki dan perempuan berada dalam satu kelas, bahkan ada
yang dengan sengaja diatur satu bangku. Keadaan ini diperparah oleh cara berdandan siswa
yang menampilkan sebagian auratnya, apalagi didukung oleh paras yang cantik dan cakep
alias ganteng. Inilah fakta yang banyak terjadi di banyak sekolah, baik sekolah yang berlabel
Islam terlebih lagi sekolah umum, mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Marilah kita perhatikan sabda Rosulullah shollallohu ‘alaihi wasallam: “Suruhlah anak-anak
kalian sholat pada usia 7 tahun, dan pukullah mereka jika tidak mau melaksanakannya pada
usia 10 tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Ahmad dan yang lainnya, dalam
Shohiihul Jaami’ no. 5868)
Sungguh ini adalah adab dan akhlak yang sangat mulia yang disampaikan oleh Nabi
shollallohu ‘alaihi wasallam. Dengan saudara kandung saja harus dipisah tempat tidurnya
pada usia 10 tahun, apalagi yang bukan mahromnya. Bagaimana kalau hal ini diterapkan di
sekolah? Tentu ini adalah keputusan yang tepat dan berani dalam menjaga kehormatan
anak-anak dan keluarga kita.
Kalau anak-anak sudah mengenal batasan-batasan pergaulan antara lawan jenis yang
sudah mulai tertanam sejak dini di sekolah dengan kelas terpisah antara laki-laki dan
perempuan, maka insya Alloh nilai yang mulia ini akan tertanam kuat dan menjadi karakter
dan kepribadian yang baik. Sebaliknya, kalau anak-anak sudah sejak dini sudah dibiasakan
dalam kelas campur baur antara laki-laki dan perempuan, apalagi hingga perguruan tinggi,
maka hal ini akan menjadi kebiasaan, yang kemudian menjadi karakter yang kuat bagi anak
bahwa bergaul tanpa batas adalah sesuatu yang biasa.
Oleh sebab itu, mari kita dukung untuk pemerintahan ini agar bisa diterapkannya pemisahan
tempat belajar bagi siswa dan siswi di kelas. agar nantinya tercipta para generasi penerus
bangsa yang baerakhkul karimah dan sesuai dengan syariah Islam dimana kita sebgai
seorang Muslim wajib untuk menegakkannya.
Tim Kami sangat setuju apabila aturan ini mulai diberlakukan mulai dari SD hingga
Perguruan Tinggi nantinya.
Sekian dari kami
Wassalamualaikum WR WB
MATERI DEBAT PAI
(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

5. Setuju Pembubaran ORMAS yang bersifat Radikal

Pembicara Pertama
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada tim kami
Baiklah Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah
Mosi yang akan diperdebatkan pada siang hari ini adalah Pembubaran Ormas yang bersifat
radikal. Tim kami sangat setuju dengan mosi dewan ini.
Organisasi Kemasyarakatan atau disingkat Ormas adalah organisasi yang didirikan
dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak,
kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi
tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Sedangkan radikal adalah suatu ideologi (ide atau gagasan) dan paham yang ingin
melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara
kekerasan/ ekstrim. Inti dari tindakan radikalisme adalah sikap dan tindakan seseorang atau
kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan dalam mengusung perubahan
yang diinginkan. Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan tersebut dalam
tempo singkat dan secara drastis serta bertentangan dengan sistem sosial yang berlaku.

MATERI DEBAT PAI


(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

5. Setuju Pembubaran ORMAS yang bersifat Radikal

Pembicara Kedua
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah

MATERI DEBAT PAI


(PEMERINTAH / PRO / SETUJU DENGAN PERNYATAAN MOSI)

5. Setuju Pembubaran ORMAS yang bersifat Radikal

Pembicara Ketiga
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh
Kepada dewan juri, tim lawan, dan para hadirin yang dirahmati Allah

Anda mungkin juga menyukai