Anda di halaman 1dari 2

DEWAN INI SETUJU PEMBUBARAN ORMAS BERSIFAT RADIKAL

PRO

1. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia radikalisme adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh
sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara
drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan.

Dilihat dari sudut pandang keagamaan, radikalisme agama dapat diartikan sebagai paham
keagamaan yang mengacu pada fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme
keagamaan yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang penganut dari paham atau aliran tersebut
menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda paham atau aliran untuk
mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan dipercayainya untuk diterima secara
paksa.
Berdasarkan pengertian radikalisme tersebut, maka tak dapat dihindari adanya kesan negatif dari
gerakan radikalisme, yaitu adanya unsur paksaan dan mungkin juga tindakan kekerasan dalam
upaya mengaktualisasikannya. Dalam kontek ini, barangkali dapat dikatakan bahwa sebenarnya
tidak ada agama apa pun yang mengajarkan radikalisme. Islam sendiri adalah agama yang
mengajarkan kasih sayang, bersikap lembut, berbuat baik dan adil serta membangun sikap
toleransi. Bahkan dalam al-Qur’an, Allah menegaskan Islam sebagai Rahmatan lil
‘alamin (pembawa rahmat bagi seluruh alam). Allah SWT berfirman:

َ ‫َو َما أَرْ َس ْل َن‬


َ ‫اك إِالَّ َرحْ َم ًة ل ِْل َعا َلم‬
‫ِين‬
“Dan tiadalah Kami utus engkau (ya Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam”
(QS. Al-Anbiya, 107).

 Islam sangat membenci aksi kezaliman apa pun bentuknya. Karena Islam senantiasa
mengajarkan dan memerintahkan kepada umatnya untuk menjunjung tinggi kedamaian,
persahabatan, dan kasih sayang (rahmatan lil ‘alamin). Bahkan al-Qur’an menyatakan bahwa
orang yang melakukan aksi kezaliman termasuk golongan orang yang merugi dalam
kehidupannya. Di dunia akan di cap sebagai pelaku kejahatan dan di akhirat kelak akan
dimasukkan ke dalam api neraka Jahannam. 

2. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah/2:256

“Bismillahirrahmanirrahim”

ِ ‫اَل إِ ْك َراهَ فِي الد‬


‫ِّين‬
Artinya : “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam).

Ibnu Katsir berkata dalam kitab tafsirnya terkait dengan ayat ini maka kita tidak boleh
memaksa orang lain untuk masuk ke agama kita. Karena sesungguhnya bukti-bukti itu
sudah demikian jelas dan gamblang, sehingga tidak perlu ada pemaksaan terhadap
seseorang untuk memeluknya. Tetapi barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah serta
diberikan cahaya bagi hati nurainya, maka ia akan memeluknya. Dan barangsiapa yang
dibutakan hatinya oleh Allah Ta’ala, maka tidak akan ada manfaat baginya paksaan dan
tekanan untuk memeluk Islam.

Berdasarkan ayat tersebut, maka radikalisme tentulah dilarang karena dalam islam sendiri kita
diajarkan untuk tidak memaksa dalam beragama.

Anda mungkin juga menyukai