Perkenalkan Saya Safira sebagai pembicara pertama, disamping saya ada Ali sebagai pembicara kedua,
dan yang paling kiri ada Amel sebagai pembicara ketiga.
Terkait mosi kali ini kami setuju atau tidak setuju “DEWAN INI MENOLAK UCAPAN SELAMAT
PADA PERAYAAN HARI BESAR AGAMA LAIN”.
1. Allah SAW berfirman dalam Q.S Ali-Imran/3 : 19
“Bismillahirrahmanirrahim”
Hal ini disebabkan ucapan selamat di ucapkan antar sesama mereka yang merayakan. Jika
seorang muslim mengucapkan hal yang sama maka dia telah menyerupai mereka. Sehingga,
hukumnya haram. Dan menyerupai suatu kaum tidak memandang niat melainkan perbuatan yang
dilakukan sekalipun tidak ada niat sama sekali.
“Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-
orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para
ulama. Seperti memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti
mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan
selamat pada hari besar mereka dan semacamnya.”.
Contohnya ketika mengucapkan “Selamat Natal” telah diakui 3 perkara terkait Nabi Isa
a.s yang mereka sebut sebagai Yesus Kristus. Pertama, Nabi Isa a.s lahir pada tanggal 25
desember . kedua, Nabi Isa a.s adalah Tuhan dan anak Tuhan. Ketiga, Nabi Isa a.s mati
disalibkan.
“Bismillahirrahmanirrahim”
Dalam Islam, pengambilan sumber hukum di dasarkan pada tiga hal, yaitu Al-Qur’an,
As-Sunah dan I’jtihah dimana di dalamnya terdapat Ijma (kesepakatan ulama). Dan apa
yang telah disepakati oleh para ulama adalah wajib bagi umat Islam untuk mengikutinya.
Sehingga, haram hukumnya mengucapkan selamat pada perayaan hari besar agama lain.
Mengatakan bahwa merayakan hari raya agama adalah hak masing-masing agama.
Selamat tidak merugikan agama lain. Dan termasuk hak setiap agama untuk memberikan
tahnia’ah saat perayaan agama lainnya.
Agama Islam sendiri tidak melarang untuk memberikan tahni’ah kepada non muslim
dalam hari besar agama meraka. Bahkan termasuk dalam kategori Al-Birr (perbuatan
yang baik).
“Bismillahirrahmanirrahim”
Allah SAW saja tidak melarang kita untuk berbuat baik dan menyukai orang—orang
yang berlaku adil, lantas kenapa kita tidak boleh mengucapkan selamat kepada perayaan
hari besar agama lain, bukankah mereka termasuk saudara kita dalam konsep Ukhuwah
Basyariah (persaudaraan kemanusiaan). Allah SAW berfirman dalam Q.S Al-Isra/17:70
Artinya, siapa pun merasa anak cucu Adam tanpa membedakan jenis kelamin, agama,
etnik, warna kulit, dan kewarganegaraan, wajib hukumnya dihormati. Dimana ucapan
selamat merupakan penghormatan, perbuatan baik, dan bentuk keadilan itu sendiri.