Anda di halaman 1dari 2

ASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKAATUH

‫ أما بعد‬،‫ محدا و شكرا هلل صالة و سالما على رسول اهلل‬:

Dewan hakim yang arif nan bijaksana,

‫أ‬adirin sebangsa dan setanah air, yang saya hormati.

Kerukunan berbangsa dan bernegara terusik oleh hadirnya intoleransi dalam kehidupan
beragama. Perusakan tempat ibadah ummat agama lain yang terjadi di banyak tempat
menegaskan betapa toleransi lintas agama masih menjadi barang mahal nun langka di negeri kita
tercinta, Indonesia. Padahal sejak tahun 1979 pada konferensi internasional yang di dihadiri oleh
seluruh tokoh pembesar agama mengatakan bahwa Indonesia merupakan suatu Negara yang
mampu mencontohkan hidup toleransi dengan berkesinambungan antar umat beragama

Mengingat hal itu hadirin, keindahan dan keragaman agama seolah olah saat ini menjadi
perbincangan yang mengemparkan, hal itu telah dibuktikan dengan banyaknya oknum yang
menimbulkan kontrofersi, memicu intoleransi, mengusik tempat ibadah yang berdiri bahkan
penistaan agama semakin menjadi jadi, betul hadirin?

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini izinkanlah saya menyampaikan sebuah tausiah dengan
judul:

MERAWAT TOLERANSI ANTAR UMMAT BERAGAMA

DALAM BINGKAI KEBHINNEKAAN

Allah Swt. Berfirman dalam Al Qur’an surah Al An’am ayat 108.

‫َواَل تَ ُسبُّوا الَّ ِذيْ َن يَ ْدعُ ْو َن ِم ْن ُد ْو ِن ال ٰلّ ِه َفيَ ُسبُّوا ال ٰلّهَ َع ْد ًو ۢا بِغَرْيِ ِع ْل ۗ ٍم‬

“Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka
nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan.”

Hadirin rahimakumullah…

Menurut Prof, Dr M Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya Al Misbah halaman 243-246
menjelaskan bahwa kita sebagai umat muslim telah di berikan pesan khusus oleh allah ketika
hendak berdakwah dan mengerjakan kebaikan, dalam hal itu hendaklah kita tidak menyinggung
dan mencela terhadap apa yang umat lain sembah, sebab mereka akan memberikan balasan yang
jauh lebih menyakitkan dengan mencaci Allah atas kebodohan mereka.

Namun hadirin, apakah dalam penerapannya kita sudah menghindar dari mencela agama lain?
Seperti yang kita ketahui, pada tanggal 14 mei 2018 lalu, ledakan besar terjadi di tiga gereja
sekaligus; pada malam hari, puluhan batu menghujani kelenteng di kediri; sekitar 130 massa di
kalimantan barat dengan sengaja membakar sebuah masjid; seorang guru di jakarta utara
melarang muridnya memilih ketua osis nonmuslim. Inilah aksi nyata intoleransi hadirin, akan
banyak ummat yang tersakiti, betul? kematian sana-sini, betul? tempat ibadah jadi tempat bunuh
diri, betul? Takbir…

Oleh karena itu hadirin, dalam konteks berbangsa dan bernegara kita haruslah menanamkan
sikap tasamuh atau toleransi karna pada dasarnya Rasulullah pernah di tanyakan oleh seorang
sahabat “Agama manakah yang di cintai Allah? Beliau bersabda Cُ‫ ة‬C‫ َح‬C‫ ْم‬C‫ َّس‬C‫ل‬C‫ ا‬Cُ‫ة‬Cَّ‫ي‬Cِ‫ف‬C‫ي‬Cِ‫ ن‬C‫ َح‬C‫ ْل‬C‫( ا‬agama yang
lurus lagi toleran).
Hadirin Rahimakumullah…
Islam sebenarnya membuka keran yang lebar bagi ummatnya untuk berbuat baik kepada ummat
agama lain, Dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 256, Allah Swt Berfirman

. ‫اَل إ ْكَراه يِف الدِّين‬

“Tidak ada paksaan dalam memeluk agama.”

Dijelaskan bahwa islam tidak menginginkan orang memeluk agama karena faktor keterpaksaan.
Setuju? Untuk itu, Kita sebagai ummat beragama harus bisa bersatu walaupun kita berbeda
agama, karena itulah kita disebut sebagai BHINNEKA TUNGGAL IKA, BERBEDA-BEDA,
TETAPI TETAP SATU JUA!

Hadirin rahimakumullah…

Simpulan yang dapat kita petik ialah, di tengah bangsa yang plural, toleransi menjadi pijakan
utama dalam merajut persatuan dan kesatuan. Ketika toleransi itu hilang maka yang terjadi ialah
sikap saling mencurigai yang berimbas pada ketidak nyamanan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. jika toleransi lintas agama dapat terjalin, impian untuk hidup di tengah bangsa yang
harmonis dan bersahajah akn segera terwujudkan insyaaAllah…

Hasil tertinggi dari pendidikan ialah toleransi, karena semakin seorang paham perbedaan ia akan
paham kebersamaan, pentingkan intropeksi bukan interpretasi, mawas diri bukan harga,
hilangkan arogansi bangkitkan toleransi.
 

WASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAH WABARAKAATUH

Anda mungkin juga menyukai