MANUSKRIP
NOFA SAFITRI
NIM.1614301003
MANUSKRIP
NOFA SAFITRI
NIM.1614301003
Nofa Safitri
NIM . 1614301003
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH KOMBINASI AKUPRESUR DI TITIK HT 7 DAN
AROMATERAPI CENDANA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT
KECEMASAN PREOPERASI DI RUANG BEDAH
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2020
Penulis
NOFA SAFITRI / 1614301003
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang Tahun Akademik 2019/2020 sebagai persyaratan
menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan
Tim Penguji
Penguju Utama
METODE
1. Gambaran Responden Penelitian
Jenis penelitian Eksperimen A. Jenis Kelamin
dengan rancangan penelitian non Tabel 4.1
randomized control grup pretest Jenis Jumlah Persentase
postests design. Populasi seluruh Kelamin (n)
pasien pre operasi sebanyak 32 Perempuan 16 50%
responden yang terdapat di RSUD Dr. Laki-Laki 16 50%
H. Abdul Moeloek provinsi lampung. Total 32 100%
Sampel dalam penelitian ini sebanyak
32 responden dibagi dalam 2 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui
kelompok perlakuan yaitu 16 bahwa terdapat kesamaan jumlah
kelompok intervensi, dan 16 kelompok Responden perempuan (50%) dan
kontrol. Dengan surat keterangan layak laki-laki (50%).
etik Nomor:032/KEPK-TJK/II/2020,
didapatkan di poltekkes B. Usia
Tanjungkarang. Pemberian kombinasi Tabel 4.2
Akupresur di titik HT 7 dan Usia Jumlah Persentase
Aromaterapi Cendana dilakukan (n)
selama 2 hari berturut-turut pada 18-25 tahun 3 9,375%
kelompok perlakuan dan dilakukan (dewasa
selama 15 menit. muda)
26-35 tahun 3 9,375%
HASIL (dewasa
Berdasarkan hasil analisa awal)
tentang “Pengaruh Kombinasi 36-45 tahun 7 21,875%
Akupresur Di Titik Shenmen (HT7) (dewasa
Dan Aromaterapi Cendana Terhadap akhir)
Penurunan Kecemasan Pasien Pre 46-55 tahun 11 34,375%
Operasi Di RSUD Dr. H. Abdul (lansia awal)
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 56-65 tahun 8 25%
2020”. Peneliti Sajikan data (lansia
Gambaran Responden Penelitian, akhir)
Analisa univariat dan analisa bivariat Total 32 100%
sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui
bahwa usia responden terbanyak
adalah 46-55 tahun (lansian awal)
yaitu 34,375% .
C. Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Pendidikan Jumlah Persentase
(n) Berdasarkan tabel 4.5
SD 9 28% diketahui bahwa pengalaman
SMP 6 19% operasi responden terbanyak
SMA 17 53% adalah tidak pernah (87,5%).
Total 32 100%
2. Analisis Univariat
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui
Tabel 4.6 : Distribusi skor
bahwa pendidikan terakhir responden
kecemasan pasien preoperasi pada
terbanyak yaitu SMA sebanyak 17
pengukuran pertama dan
responden (53%).
pengukuran kedua pada kelompok
D. Pekerjaan kontrol
Tabel 4.4 Sebelum Mean Median SD Min-Ma
Pekerjaan Jumlah Persentase
(n) 14,12 13,00 3,897 9-20
Tidak 6 18,75% Setelah 13,94 13,50 3,838 8-20
bekerja
Dari data yang telah diperoleh, dapat
Petani 7 21,87%
diketahui bahwa rata-rata skor
Buruh 3 9,37% kecemasan kelompok kontrol
Wiraswasta 10 37,5% responden sebelum yang tidak
Sekolah / 1 3,12% mendapatkan terapi kombinasi
pelajar Akupresur di titik HT 7 dan
Swasta 5 15,62% Aromaterapi cendana adalah 14,12.
Total 32 100% Kemudian setelah dilakukan post
intervensi pada kelompok kontrol
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa rata-rata skor
diketahui jumlah responden kecemasan responden adalah 13,94.
yang paling banyak yaitu yang
mempunyai pekerjaan Maka dapat disimpulkan
Wiraswasta sebanyak 10 bahwa tidak terdapat perubahan yang
responden (37,5%). signifikan pada kelompok kontrol
yang tidak diberikan terapi kombinasi
E. Pengalaman operasi Akupresur di titik HT 7 dan
Aromaterapi cendana dengan rata
Sebelum Mean Median SD Min- rata skor pre intervensi 14,12 dan
Max rata-rata skor post intervensi 13,94
.
15,71 16,00 3,604 10-20
Tabel 4.7 : Skor Kecemasan
Setelah 5,21 5,25 1.369 4-8 sebelum dan sesudah diberikan
Tabel 4.5 kombinasi Akupresur di titik HT
Pengalaman Jumlah Persentase 7 dan Aromaterapi cendana
Operasi (n)
Pernah 4 12,5% Dari data yag diperoleh,
Tidak Pernah 28 87,5% diketahui bahwa rata-rata skor
Total 32 100% kecemasan kelompok intervensi
responden sebelum mendapatkan
terapi kombinasi Akupresur di titik titik HT 7 dan Aromaterapi cendana
HT 7 dan Aromaterapi cendana adalah pada kelompok eksperimen
16,00. Kemudian setelah dilakukan Tabel 4.9 :Distribusi perbedaan
post intervensi yang diberikan terapi skor kecemasan pada pengukuran
kombinasi Akupresur di titik HT 7 pertama dan pengukuran kedua
dan Aromaterapi cendana diketahui pada kelompok control
bahwa rata-rata skor kecemasan
responden adalah 5,25. ρ
Maka dapat disimpulkan Variabel N Mean SD valu
bahwa terdapat perubahan yang e
signifikan pada kelompok Skor
intervensi yang diberikan terapi Kecemasan 3,8
16 14,12
kombinasi Akupresur di titik HT pengukuran 9
7 dan Aromaterapi cendana pertama
0.509
dengan rata-rata skor pre Skor
intervensi 16.00 dan rata-rata skor Kecemasan 3,8
16 13,94
post intervensi 5,25 . pengukuran 3
kedua
3. Analisis Bivariat Dari data yang telah
diperoleh, diketahui bahwa
Tabel 4.8 : Distribusi perbedaan perbedaan skor rata-rata Kecemasan
skor kecemasan sebelum dan pada pengukuran pertama dan
sesudah diberikan kombinasi pengukuran kedua pada kelompok
Akupresur di titik HT 7 dan kontrol adalah 0,18 Hasil analisis uji
Aromaterapi cendana pada non parametik menggunakan T-test
kelompok eksperimen. dependen didapatkan ρ value 0.509 >
Variabel N Mean SD ρ α (0.05), maka dapat disimpulkan
valu bahwa tidak terdapat perbedaan rata-
e rata nilai kecemasan pada
Skor pengukuran pertama dan pengukuran
16 16,00 3,52
Sebelum
0.000 kedua pada kelompok kontrol.
Skor Sesudah
16 5,25 1,39