NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
WIDARYATI
NIM ST172086
Pengaruh Pemberian Aromaterapi Daun Mint Terhadap Mual Muntah Pada Pasien Post Operasi
Odontektomi Dengan General Anastesia Di Rumah Sakit Indriati Solo Baru
ABSTRAK
Odontektomi merupakan pembadahan yang digunakan untuk mengambil gigi yang tidak erupsi sebagian
atau sisa akar yang tidak dapat diekstraksi. Operasi odontektomi dengan menggunakan general anastesia
akan menyebabkan permasalahan mual muntah. Salah satu cara menurunkan mual muntah adalah dengan
menggunakan aromaterapi daun mint. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian
aromaterapi daun mint terhadap mual & muntah pada pasien post operasi odontektomi dengan general
anestesia. Desain penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan pre test and post test
nonequivalent control group. Pengukuran dengan lembar observasi untuk mengukur intensitas mual
muntah sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi daun mint dengan Numeric Rating Scale (NRS).
Pengambilan sampel dengan cara accidental sampling, sejumlah 40 responden dibagi menjadi kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil analisis bivariat didapatkan ada perbedaan bermakna antara
kelompok perlakuan dan kontrol intensitas mual muntah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
dengan p value 0,000 dan 0,001 (p< 0,05). Hasil penelitian ini menyarankan pemberian terapi
komplementer seperti terapi non farmakologi khususnya aromaterapi daun mint untuk menurunkan mual
muntah pada pasien post operasi odontektomi dengan general anestesia.
Kata Kunci : Mual Muntah, Aromaterapi Daun Mint, Post Operasi Odontektomi
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019
Pengaruh Pemberian Aromaterapi Daun Mint Terhadap Mual Muntah Pada Pasien Post Operasi
Odontektomi Dengan General Anastesia Di Rumah Sakit Indriati Solo Baru
ABSTRACT
Odontectomy is the surgical extraction of a tooth that is partially erupting or the remaining roots cannot
be extracted. Odontectomy with general anesthesia will cause nausea and vomiting problems. One
treatment to reduce nausea and vomiting is by aromatherapy mint leaves. The purpose of this study was
to identify the effect of mint leaf aromatherapy on nausea and vomiting in odontectomy postoperative
patients with general anesthesia. The study utilized a quasi-experimental method with the pretest and
posttest nonequivalent control group. The Numeric Rating Scale (NRS) was used to measure the intensity
of nausea and vomiting before and after being given by mint leaves aromatherapy. Sampling was chosen
by accidental sampling, 40 respondents were divided into treatment groups and control groups. The
result of the bivariate analysis showed that there were significant differences between the treatment
group and control group on the intensity of nausea and vomiting before and after treatment with p-value
0,000 and 0,001 (p<0,05). The result of this study suggests the use of complementary therapies such as
non-pharmacological therapy, especially mint leaf aromatherapy to reduce nausea and vomiting in
Odontectomy postoperative patients with general anesthesia.
yang melewati reseptor olfaktori di hidung Hasil penelitian ini didapatkan analisa
mengenali karakteristik molekuler tersebut uji mann whitney tingkat mual pada
dan mengirimkan sinyal ke otak melalui kelompok perlakuan dan kontrol dengan
saraf olfaktori. Selain itu, beberapa unsur nilai p value 0,040 dan tingkat muntah pada
pokok dari molekul tersebut masuk ke dalam kelompok perlakuan dan kontrol dengan
aliran darah melalui paru-paru dan nilai p value 0,000 sehingga p value < 0,05,
berpengaruh secara langsung terhadap saraf- maka Ho di tolak berarti ada perbedaan
saraf di otak setelah melewati barier darah di antara kelompok intervensi dan kontrol.
otak (Lua & Zakaria, 2012). Dapat disimpulkan bahwa terdapat
Hasil penelitian ini juga didukung pengaruh pemberian aromaterapi daun mint
pendapat Alankar (2009) yang mengatakan terhadap mual muntah pada pasien post
peppermint memiliki berbagai manfaat operasi odontektomi dengan general
terapeutik yaitu analgesik, anestesi, anastesia di Rumah Sakit Indriati Solo
antiseptik, karminatif, dekongestan, Baru.
ekspektoran, yang menenangkan masalah Penanganan mual muntah post operasi
seperti mual dan muntah. Menurut Tiran dapat dilakukan secara farmakologi dengan
(2009) peppermint telah lama dikenal obat antiemetikdan non farmakologi
memberi karminatif dan atispasmodik,
secara khusus bekerja di otot halus saluran antiemetik kelas baru untuk pencegahan
gastrointestinal. dan penanganan mual muntah post operasi
Selain terapi non farmakologi dengan adalah antagonis reseptor serotonin (5-HT),
terapi komplementer aromaterapi untuk diantaranya ondansetron. Penggunaan
menurunakan mual dapat juga dilakukan antagonis reseptor serotonin masih
dengan pemberian terapi farmakologi salah menimbulkan efek samping berupa
satunya ondansentron. Ondansentron konstipasi, sakit kepala, mengantuk,
gangguan saluran cerna, nyeri dada, dan
susah bernafas (Indrawati, 2010). Selain dan mengirimkan sinyal ke otak melalui
saraf olfaktori. Selain itu, beberapa unsur
(2009) belum ditemukan obat antiemetik pokok dari molekul tersebut masuk ke
yang efektif yang dapat mencegah mual dalam aliran darah melalui paru-paru dan
dan muntah secara total dan tanpa adanya berpengaruh secara langsung terhadap
efek samping. saraf-saraf di otak setelah melewati barier
Meminimalkan efek samping obat darah di otak (Lua & Zakaria, 2012).
maka perlu diberikan terapi pilihan lain Minyak peppermint mengandung
dengan menggunakan terapi komplementer. menthol (35-45%) (Stea, Beraudi &
Aromaterapi merupakan salah satu terapi Pasquale, 2014). Kandungan menthol pada
komplementer yang aman untuk digunakan. minyak peppermint berpotensi
Terapi komplementer adalah suatu terapi memperlancar sistem pencernaan,
pengganti atau pelengkap dari terapi medis meringankan kejang perut atau kram dan
yang digunakan (Potter & Perry, 2009). merelaksasi otot perut karena memiliki efek
Pemberian terapi komplementer dapat anestesi ringan serta mengandung efek
berdiri sendiri tanpa harus bersamaan karminatif dan antispasmodik yang bekerja
dengan obat-obatan. Seorang pasien yang di usus halus pada saluran gastrointestinal
menderita sakit tertentu dapat sehingga dapat menghambat kontraksi otot
menggunakan terapi komplementer tertentu yang disebabkan oleh hormon serotonin
tanpa harus meminum obat untuk dan substansi P sehingga mampu mengatasi
memperoleh kesehatannya (Suryani & atau menghilangkan mual (Fundukian,
Sainturi, 2013). 2009; Stea, Beraudi & Pasquale, 2014).
Hasil penelitian Rinda, Mugi & Mentol bertindak sebagai antagonis
Wulandari (2015) mengatakan terdapat reseptor 5HT3 yang menghambat reseptor
pengaruh yang bermakna pemberian yang ada pada sistem saraf serebral maupun
aromaterapi peppermint terhadap pencernaan (Ashoor et al., 2013). Penyebab
penurunan mual muntah pada pasien yang mual muntah mengiritasi sel
menjalani kemoterapi. Sejalan dengan hasil enterokromafin disaluran pencernaan yang
penelitian Susanti (2016) mengatakan menstimulasi pengeluaran serotonin.
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Serotonin mengaktifkan reseptor 5HT3
penurunan skala mual antara sebelum dan yang berhubungan dengan pusat mual,
setelah pemberian aromaterapi peppermint kerja mentol menghambat hal ini, sehingga
pada pasien kemoterapi di RSUD reseptor tersebut tidak akan tersampaikan
Panembahan Senopati Bantul. ke pusat mual sehingga tidak terjadi mual
Inhalasi aromaterapi peppermint (Farida, 2011).
berpengaruh secara langsung terhadap
saraf-saraf di otak sehingga efeknya dapat SIMPULAN
dirasakan secara langsung oleh pasien Berdasarkan hasil penelitian dan
setelah menghirupnya. Secara farmakologi, pembahasan tentang pengaruh pemberian
wewangian dari essensial oil dapat aromaterapi daun mint terhadap mual
mengirimkan efek secara langsung pada muntah pada pasien post operasi
sistem saraf pusat dan sistem endokrin odontektomi dengan general anastesia di
tanpa sadar (Herz, 2009). Melalui inhalasi, Rumah Sakit Indriati Solo Baru dapat
molekul-molekul volatile minyak esensial disimpulkan sebagai berikut :
yang melewati reseptor olfaktori di hidung 1. Karakteristik responden berdasarkan
mengenali karakteristik molekuler tersebut usia mayoritas pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol adalah SARAN
usia 26-35 tahun sebanyak 8 responden 1. Bagi Perawat
(40%), jenis kelamin pada kelompok Hasil penelitian ini dapat dijadikan
perlakuan mayoritas adalah perempuan sebagai acuan terapi non farmakologi
sebanyak 15 responden (75%) dan khususnya aromaterapi daun mint untuk
kelompok kontrol sebanyak 11 menurunkan mual muntah pada pasien
responden (55%). post operasi odontektomi dengan general
2. Tingkat mual responden sebelum anastesia sehingga tidak tergantung pada
diberikan perlakuan pada kelompok obat yang dapat memberikan efek
perlakuan dan kelompok kontrol samping pada tubuh pasien
didapatkan mayoritas mual sedang yaitu 2. Bagi Pasien
15 responden (75%). Tingkat muntah Pasien post operasi odontektomi
responden sebelum diberikan perlakuan dengan general anastesia dapat
pada kelompok perlakuan mayoritas menggunakan bahan alami aromaterapi
muntah sedang yaitu 14 responden daun mint untuk pencegahan mual &
(70%) dan tingkat muntah responden muntah.
pada kelompok kontrol mayoritas 3. Bagi Rumah Sakit
muntah sedang yaitu 11 responden Diharapkan Rumah Sakit dapat
(55%) menerapkan terapi non farmakologi
3. Tingkat mual responden sesudah seperti aromaterapi daun mint untuk
diberikan perlakuan pada kelompok meningkatkan kualitas asuhan
perlakuan didapatkan mayoritas mual keperawatan dengan pengadaan
ringan yaitu 14 responden (70%) dan pembuatan SOP pemberian aromaterapi
kelompok kontrol didapatkan mayoritas 4. Bagi Institusi Pendidikan
mual ringan yaitu 19 responden (95%). Terapi non farmakologi khususnya
Tingkat muntah responden sesudah aromaterapi daun mint dapat
diberikan perlakuan pada kelompok dipertimbangkan menjadi materi yang
perlakuan mayoritas muntah ringan diajarkan kepada para mahasiswa dalam
yaitu 11 responden (70%) dan tingkat intervensi menurunkan mual muntah
muntah kelompok kontrol mayoritas pasien post operasi odontektomi dengan
muntah ringan yaitu 20 responden general anastesia. Hasil penelitian ini
(100%). diharapkan dapat dijadikan sumber ilmu
4. Ada perbedaan antara sebelum dan atau referensi baru bagi para pendidik
sesudah pemberian perlakuan terhadap dan mahasiswa sehingga dapat
mual muntah pada pasien post operasi menambah wawasan yang lebih luas
odontektomi dengan general anastesia dalam hal intervensi keperawatan mandiri
di Rumah Sakit Indriati Solo Baru pada 5. Peneliti Selanjutnya
kelompok perlakuan dan kelompok Diharapkan hasil penelitian ini
kontrol dengan nilai p value < 0,05. menjadi bahan kajian dan rujukan dalam
5. Ada pengaruh pemberian aromaterapi melakukan penelitian dengan
daun mint terhadap mual muntah pada menggunakan variabel berbeda seperti
pasien post operasi odontektomi dengan aromaterapi jahe dengan jumlah sampel
general anastesia di Rumah Sakit yang berbeda.
Indriati Solo Baru dengan nilai p value
< 0,05.
pada-pemberian-
DAFTAR PUSTAKA kemoterapi/diakses tanggal 7
Agnes & Yuni . (2017). Pengaruh Desember 2018
aromaterapi peppermint terhadap Gupta P, Khanna J, Mitramustafi A, Bhartia
kejadian mual dan muntah pada V. (2013). Role of pre-operative
ibu hamil trimester I di Puskesmas dexamethason as prophylaxis for
Mlati II Sleman Yogyakarta. postoperative nausea and vomiting
Program Studi Ilmu Keperawatan in laparoscopic surgery. J Minim
Fakultas Ilmu Kesehatan Access Surg.2(1):12-5.
Herz RS. (2009).Aromatherapy facts and
Alankar, S. (2009). A Review On fictions:A scientific analysis of
Peppermint Oil. Asian Journal of olfactory effects on mood,
Pharmaceutical and Clinical physiology and behavior.Int J
Research. Volume 2,Issue 2, April Neurosci 119:263 290
June Indrawati, dkk., 2010. Pengaruh Suhu dan
Amaliyana, E., Cholil, Sukmana, B.I. Cahaya terhadap Stabilitas Angkak
(2014). Deskripsi Gigi Impaksi Hasil Fermentasi Monascus
Molar Ke Tiga Rahang Bawah di puepureus 3090 pada Beras. Jurnal
RSUD Ulin Banjarmasin. Dentino, Program Studi Farmasi; FMIPA-
II(2): 134 137. ISTN
Apfel CC, Heidrich FM, Whelan RP , et al. Juodzbalys, G., Daugela, P., 2013,
(2012). Evidence Based Analysis Of Mandibular Third Molar
Factors for Postoperative Nausea Impaction. Review of Literature
and Vomiting. Br J Anaesth and a Proposal of a Classification,
Ashoor et al. (2013). Menthol inhibits 5- 4(2),
HT3 resceptor-mediated http://www.ejomr.org/JOMR/archiv
current.http://m. es/2013/2/e1/v4n2e1ht.htm,
jpet.aspetjournals.org/content/347/2 20/01/2016.
/398.long?view=long&pmid=23965 Koensoermadiyah (2009). A-Z aromaterapi
38diakses tanggal 7 Desember 2018 untuk kesehatan, kebugaran, dan
Collins AS. (2011). Postoperative nausea kecantikan. Yogyakarta: Lily
and vomiting in adults:implications Publiser
for critical care (Jurnal). American Lua, P.L & Zakaria, N. S. (2012). A brief
Association of Critical-Care Nurses review of current scientific
Journal evidence involving aromatherapy
Cruz N, Portilla P, Vela R. (2012). Timing use for nausea and vomiting.The
of ondansetron administration to Journal of Alternative and
prevent postoperative nausea and Complementary
vomiting PRHSJ. 2008;27:43-7. Medicine,18(6),534-540
Departemen Kesehatan RI. (2016). Kategori Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009).
Usia. Dalam http://kategori-umur- Fundamental of Nursing (7th
menurut-Depkes.html. Diakses Edition). St. Louise, Missouri:
Pada Tanggal 02 Juni 2019 Mosby Elsevier.
Farida, Y. (2011). Penggunaan antiemetik Qirreish E J. (2012) Radiographic Profile of
pada pemberian kemoterapi. Symptomatic Impacted Mandibular
http://yeni.staff.mipa.uns.ac.id/201 Third Molars in the Western Cape,
1/10/17/penggunaan-antiemetik-
South Africa. Masters degree Treatment of Surgical Patients:
dissertation. Western Cape: State of the Art.
University of Western Cape. http://www.hindawi.com/jour
Qudbi, Alfiani Sofia. (2019). Prevalensi nals/ecam/2014/726341/ diakses
kejadian PONV pada pemberian tanggal 1 April 2019
morfin sebagai analgetik pasca Supatmi & Agustiningsih. (2015). Efek
operasi penderita tumor payudara Aromatherapy Pepermint Inhalasi
dengan anestesi umum di RSUP Dr. terhadap Mual dan Muntal pada
Kariadi Semarang (KTI). Pasien dengan Pemberian Kemo-
Semarang: Fakultas Kedokteran terapi.http://jurnal.akeskaryahusada
Universitas Diponegoro .ac.id/index.php/jkkh/article/view/1
Qudsi, A. S., & Dwi Jatmiko, H. (2015). 9. Diperoleh 11 Desember 2018
Prevalensi Kejadian PONV pada Suryani, M., Sianturi, M. (2013).
Pemberian Morfin sebagai Pengalaman Kerokan sebagai
Analgetik Pasca Operasi Penderita Terapi Komplementer. diunduh dari
Tumor\ Payudara dengan Anestesi http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id
Umum di RSUP Dr. Kariadi /index.php/ilmukeperawatan/article
Semarang. /view/154
http://id.portalgaruda.org/?ref=bro Susanti, Dwi Novi. (2016). Pengaruh
ws Aromaterapi Peppermint terhadap
e&mod+viewarticle&article=46294 Penurunan Skala Mual pada Pasien
. Diperoleh tanggal 20 Januari Kemoterapi di Rsud Panembahan
2019. SenopatiBantul.http://repository.um
Rinda Intan Sari, Mugi Hartoyo, Wulandari. y.ac.id/bitstream/handle/123456789
(2015). Pengaruh Aromaterapi /2940/NASKAH%20PUBLIKASI.
Peppermint Terhadap Penurunan pdf?sequence=12&isAllowed=y.
Mual Muntah Akut Pada Pasien Diperoleh tanggal 11 Desember
Yang Menjalani Kemoterapi Di 2018
Smc Rs Telogorejo. Program Studi Tiran, Denise. (2009). Mual dan Muntah
S1 Ilmu Keperawatan Stikes Kehamilan. Jakarta: Penerbit Buku
Telogorejo Semarang Kedokteran EGC.
Runiari, Nengah. (2010). Asuhan http://books.google.co.id/books?id=
keperawatan pada klien dengan FBqoL6o6I-
hiperemesis gravidarum : 4C&pg=PA274&dq=mual+dan+m
penerapan konsep dan teori untah+kehamilan&hl=en&redir_es
keperawatan. Jakarta ; Salemba c=y#v=onepage&q=mual%20dan%
Medika 20muntah%20kehamilan&f=false.
. Diakses tanggal 11 Desember 2018
Sholihah, Amalia. dkk. (2014). Gambaran
Angka Kejadian Post Operative (2009). Perbandingan Efektivitas
Nausea and Vomiting (PONV) di antara Akupunktur PC-6 dan
RSUD Ulin (KTI) .Banjarmasin: Ondansetron dalam
Fakultas Kedokteran Universitas MencegahnInsidensi Mual dan
Lambung Mangkurat Muntah Pasca Airway (Lma) di
Stea, S., Alina B., & Dalila D. P. (2014). Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau.
Essential Oils for Complementary http://
repository.unri.ac.id/jspui/handle/1
23 456789/2531. Diperoleh tanggal
14 Januari 2019.
Warouw BRE, Rattu AJM, Marianti NW.
(2014) Gambaran Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Masyarakat
Tentang Pencabutan Gigi di Desa
Molompor Utara Kabupaten
Minahasa Tenggara. Jurnal E-Gigi.
3(1)