INDEX ABSTRAK
Kata kunci: Gig i impaksi merupakan gig i yang menghalangi jalan normalnya erupsi pada lengkung
Musik Klasik Mozart, gigi karena kurangnya ruang pada lengkung atau obstruksi pada jalannya erupsi g igi.
Ondontectomy, Tindakan operasi menyebabkan kecemasan di tandai dengan peningkatan tekanan
Tekanan Darah darah. Musik klasik mo zart d iharapkan dapat mengurangi kecemasan dari t indakan
operasi ondontectomy. Tujuan dari penelit ian in i untuk mengetahui pengaruh terapi
musik klasik mo zart terhadap tekanan darah pasien operasi ondontectomy. Desain
penelitian menggunakan metode desain quasi experiment dengan one-group pretest-
posttest design. Pengukuran dengan tensimeter d igital, pengamb ilan sampel dengan
cara purposive sampling, sejumlah 63 responden. Terapi musik klasik mo zart berjudul
Romenze Eine Klein Nachmusik diberikan selama 15 men it. Tekanan darah sistolik
sebelum intervensi rata-rata 123,21mmHg, tekanan darah diastolik 76,86mmHg.
Tekanan darah sistolik setelah intervensi rata-rata 112,32 mmHg dan tekanan darah
diastolik 75,24 mmHg. Terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah diberikan
terapi musik klasik mo zart dengan p value 0,000 dan 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan
dalam penelitian ini terdapat pengaruh terapi musik klasik mo zart terhadap tekanan
darah pasien operasi ondontectomy.
Keywords: An impacted tooth is a tooth that blocks the normal course of eruption in the dental
Blood Pressure, arch due to lack of space in the arch or obstruction to the course of eruption of the
Mozart Classical tooth. Surgery causes anxiety marked by an increase in blood pressure. Mozart's
Music, Ondontectomy
classical music is expected to reduce anxiety from Ondontectomy surgery. The purpose
of this study was to determine the effect of Mozart classical music therapy on the blood
pressure of patients with Ondontectomy surgery. The research design used a quasi-
experimental design method with a one-group pretest-posttest design. Measurement
with digital sphygmomanometer, sampling by purposive samp ling, a total of 63
respondents. Mozart's classical music therapy entitled Romenze Eine Klein Nachmusik
was given for 15 minutes. The average systolic blood pressure before the intervention
was 123.21mmHg, diastolic blood pressure was 76.86mmHg. The average systolic
blood pressure after the intervention was 112.32 mmHg and diastolic blood pressure
was 75.24 mmHg. There was a significant difference before and after being given
Mozart classical music therapy with p values of 0.000 and 0.001 (p <0.05). The
conclusion in this study is that there is an effect of Mozart classical music therapy on
the blood pressure of patients with Ondontectomy surgery.
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 1
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 2
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
efek samping operasi dan takut terhadap darah sebelum operasi akan menyebabkan
prosedur operasi itu sendiri (Muttaqin & penundaan jadwal operasi (Ani dkk, 2018).
Kumala, 2009). Kecemasan dapat Hasil penelitian mengatakan tingkat
diekspresikan melalui respons fisiologis, yaitu kecemasan sebelum operasi berhubungan
tubuh memberi respons dengan mengaktifkan dengan peningkatan tekanan darah sistolik
sistem saraf otonom (simpatis maupun (Liao et al, 2013). Hasil penelitian Koutsaki et
parasimpatis). Sistem saraf simpatis akan al (2017) mengatakan peningkatan tekanan
mengaktifasi respons tubuh, sedangkan sistem darah yang disebabkan oleh kecemasan diikuti
saraf parasimpatis akan meminimalkan dengan peningkatan hormon kortisol pada
respons tubuh (Kurniawan, 2018). pasien.
Reaksi tubuh terhadap kecemasan adalah Pengkajian oleh seorang perawat
“fight or flight” (reaksi fisik tubuh terhadap terhadap fungsi pasien secara integral yang
ancaman dari luar), bila korteks otak meliputi fungsi fisiologis dan psikologis
menerima rangsang akan dikirim melalui saraf sangat diperlukan untuk keberhasilan daan
simpatis ke kelenjar adrenal yang akan kesuksesan suatu operasi (Paryanto, 2009).
melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) yang Upaya untuk mengatasi kecemasan agar
merangsang jantung dan pembuluh darah tekanan darah pasien dalam batas normal dapat
sehingga salah satu efeknya meningkatkan dilakukan dengan cara farmakologi dan non
tekanan darah (Uswandari, 2017). Kecemasan farmakologi dengan terapi farmakologi antara
yang tidak ditangani dengan baik dapat lain dengan pemberian obat benzodiazepine
menimbulkan adanya perubahan secara fisik yang memiiki efek sedatif (Windy dkk, 2013).
maupun psikologis yang akhirnya dapat terjadi Perawat sebagai bagian integral pelaksana
peningkatan denyut jantung, frekuensi napas, pelayanan keperawatan atau pelayanan di
tekanan darah, keringat dingin, merasa mulas, bidang kesehatan harus mengetahui strategi
gangguan perkemihan, dan secara umum dan penatalaksanaan non farmakalogi yang
mengurangi tingkat energi pada pasien tepat untuk mengatasi rasa cemas, ketegangan
sehingga merugikan pasien itu sendiri dan ketakutan dalam menghadapi tindakan
(Muttaqin & Sari, 2009). pembedahan (Muttaqin & Sari, 2013. Terapi
Peningkatan tekanan darah terjadi karena non farmakologi antara lain dengan tehnik
stimulasi sistem saraf simpatis yang relaksasi, terapi musik, terapi murotal dan
meningkatkan frekuensi darah, curah jantung aromaterapi (Hamel, 2011; Mottaghi dkk,.
dan tahanan vaskular perifer (Moh & 2011).
Septinulalin, 2015). Peningkatan tekanan
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 3
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
Terapi musik dapat menjadi suatu proses Tujuan penelitian ini ialah untuk
yang terencana bersifat preventif dalam usaha mengetahui pengaruh terapi musik klasik
penyembuhan terhadap penderita yang mozart terhadap tekanan darah pasien operasi
mengalami hambatan dalam pertumbuhannya ondontectomy.
baik fisik, motorik, sosial, emosional, maupun
mental intelegency (Suryana, 2011). Musik METODE
klasik memiliki tempo yang berkisar antara Penelitian ini menggunakan pendekatan
60-80 beats per menit selaras dengan detak kuantitatif dengan desain quasi experiment
jantung manusia (Suherman, 2010). Musik dengan one-group pretest-posttest design.
klasik bermanfaat untuk membuat seseorang Peneliti menggunakan 63 responden. Teknik
menjadi rileks, menimbulkan rasa aman dan pengumpulan data menggunakan puposive
sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih, sampling. Alat penelitian berupa tensimeter
menurunkan tingkat kecemasan pasien pra digital yang berada di bedsite monitor yang
operasi dan melepaskan rasa sakit dan telah terkalibrasi. Analisis data yang
menurunkan tingkat stress. Hal tersebut terjadi digunakan dengan analisa uji wilcoxon.
karena adanya penurunan adrenal
corticotropin hormon (ACTH) yang HASIL DAN PEMBAHASAN
merupakan hormon stress (Bernatzky et al, a. Tekanan Darah Sebelum Pemberian
2011). Musik klasik seperti karya Mozart Terapi Musik Klasik Mozart
dapat meningkatkan kemampuan mengingat, Tabel 1. Tekanan Darah Sebelum Pemberian
Terapi Musik Klasik Mozart
mengurangi stress, meredakan ketagangan, (N=63)
meningkatkan energi dan meningkatkan daya Var Penilaian
Min Max Mean SD Med
ingat (Mahatidanar, 2016). Hasil penelitian Sist. 90 180 123,21 15,695 120
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 4
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
Adriatmoko & Novita (2017) mengatakan tekanan darah, syok, dan kejang-kejang
tekanan darah pasien sebelum dilakukan sehingga meningkatkan risiko tindakan operasi
tindakan pembedahan gigi didapatkan tekanan pencabutan gigi atau bahkan menyebabkan
sistolik 116 mmHg dan diastolik 78 mmHg. tindakan pencabutan tidak dapat dilakukan.
Pasien yang akan dilakukan tindakan Kecemasan juga dapat mengakibatkan rasa
operasi akan merasakan kecemasan. takut berlebihan pada pasien sehingga pasien
Kecemasan yang dirasakan merespon suatu menolak untuk dilakukan perawatan (Bachri,
ancaman yang dihadapi kemudian dipersepsi 2016).
oleh indra kemudian ke sistem limbic dan RAS Kecemasan menyebabkan pemompaan
(Reticular Activating Sistem), dilanjutkan ke darah ke jantung lebih cepat sehingga jantung
hipotalamus dan hipofisis. Kelenjar adrenal bekerja lebih cepat dan mengakibatkan
mensekresikan katekolamin dan saraf otonom tekanan darah meningkat. Pasien yang
terstimulasi. Pada saat cemas, medula kelenjar mengalami kecemasan secara otomatis tubuh
adrenal akan mensekresikan norepinefrin dan akan merespon dengan menstimulus saraf dan
epinefrin yang mengakibatkan vasokonstriksi hormon sehingga dapat berpengaruh pada
sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut sistem hemodinamik salah satunya tekanan
nadi, dan pernapasan (Afan, 2013). Pasien darah.
mengalami kecemasan menjelang operasi akan
ada tiga kerugian yang dialami, secara psikis b. Tekanan Darah Setelah Pemberian Terapi
klien dirugikan dengan perasaan tidak nyaman Musik Klasik Mozart
akibat kecemasan yang tidak terkontrol, secara Tabel 2. Frekuensi Nadi Sesudah Pemberian
Terapi Musik Klasik Mozart
fisik terjadi peningkatan frekuensi nadi dan (N=63)
respirasi, peningkatan tekanan darah, Var Penilaian
Min Max Mean SD Med
penurunan kerja otot polos pada kandung Sist. 90 140 112,32 11,138 110
kemih danusus, dan dalam segi waktu dan Dias 60 90 75,24 6,034 76
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 5
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 6
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
dengan anestesi umum antara kelompok terapi mendengarkan musik klasik mozart akan
musik klasik dengan kelompok tanpa terapi mempengaruhi hormon-hormon stres yang
musik klasik. terdapat dalam darah akan selaras kadarnya
Musik klasik seringkali menjadi acuan saat mendengarkan musik. Makin lambat
terapi musik, karena memiliki rentan nada tempo dan beat musik maka tekanan darah
yang luas dan tempo yang dinamis akan menurun selain itu musik klasik mozart
(Nurrahmani, 2012). Saat mendengar musik akan merangsang keluarnya hormon endorfin.
dengan tempo (bit per menit) yang rendah Hormon endorfin berfungsi untuk memberikan
antara 55-70 bpm, detak jantung akan ketenangan dan menurunkan saraf simpatis
melambat dan tubuh akan relaks (Fatmawati, yang bekerja meningkatkan tekanan darah
2013). Perubahan gelombang otak dengan sehingga saat kerja saraf simpatis menurun
sendirinya juga akan mengubah fungsi tubuh maka tekanan darah juga akan turun.
lainnya yang diatur oleh sistem saraf otonom,
detak jantung dapat berubah akibat jenis musik KESIMPULAN
yang berbeda lambat, jenis musik klasik Berdasarkan penelitian tekanan darah
mozart dengan tempo yang lambat akan sebelum intervensi rata-rata tekanan darah
mempengaruhi detak jantung juga semakin sistolik 123,31 mmHg sedangkan tekanan
lambat, serta adanya respon relaksasi (Rusdi & darah diastolik didapatkan rata-rata 76,86
Isnawati, 2009). mmHg. Tekanan darah setelah intervensi rata-
Musik klasik (mozart) mempunyai rata tekanan darah sistolik 112,32 mmHg,
ketukan yang pelan dan sesuai dengan irama sedangkan tekanan darah diastolik didapatkan
jantung orang dewasa dan dapat merangsang rata-rata 75,24 mmHg. Terdapat pengaruh
gelombang alfa di otak. Gelombang alfa akan terapi musik klasik mozart terhadap tekanan
merangsang pengeluaran peptida yang disebut darah pasien operasi ondontectomy p value
beta endorfin. Beta endorfin tersebut akan 0,000.
berefek terhadap penurunan tonus simpatis dan Perlu adanya penerapan musik klasik
menyebabkan rasa tenang (Kusuma, 2009). mozart sebagai terapi tambahan untuk
Selain itu pula alunan musik dapat menstabilkan tekanan darah pada pasien yang
menstimulasi tubuh untuk memproduksi menjalani operasi ondontectomy. Melalui
molekul nitric oxide (NO) dimana molekul ini penelitian ini diharapkan perawat dapat
bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat memberikan asuhan keperawatan yang
menurunkan tekanan darah (Afandi, 2015). komprehensif dari aspek terapi non
Menurut asumsi peneliti pasien yang farmakologi pada pasien yang menjalani
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 7
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
operasi ondontectomy dengan musik klasik Bernatzky, G., Presch, M., (2011). The
mozart. contribution of music therapy to quality
of life in older people – music as a
pharmacy. 11th congress of the EAPC/
DAFTAR PUSTAKA meet the expert Vienna, University of
Afan MN. (2013). Hubungan Keasaman Darah salzburg, dept. Of organism biology.
dan Denyut Nadi dengan Kecemasan Diakses 12 Desember 2018
Atlet di Turnamen Sepak Bola Putri. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1275335
Universitas Lampung. Bandar Lampung. Carducci, B. J. (2009). The Psychology of
Afandi, A. (2015). Terapi musik instrumental personality: Viewpoints, research, and
classic: penurunan tekanan darah pada application. New Jersey: John Wiley &
pasien stroke. The Sun. 2(2): 28-34 Sons
Amaliyana, E., Cholil, Sukmana, B.I. (2014). Dwipayanti A, Adriatnoko W, Rochim A.
Deskripsi Gigi Impaksi Molar Ke Tiga (2009) Komplikasi post odontektomi
Rahang Bawah di RSUD Ulin gigi molar ketiga rahang bawah impaksi.
Banjarmasin. Dentino, II(2): 134–137. Journal of the Indonesian Dental, 58(2):
Ani W, Yeni K S, Bisepta P.(2018). Pengaruh hal 20
konseling dengan pendekatan thinking, Edwyn S, Prihartiningsi, & Rahardjo (2015).
feeling dan acting (TFA) terhadap Odontektomi gigi molar ketiga
tekanan darah pasien pre operasi katarak. mandibula impaksi ektopik dengan kista
Jurnal Ners dan Kebidanan, 5 (2).p090– dentigerous secara ekstraoral. Journal
096 MKGK.1(2):85-91
Anwar N, Khan AR, Narayan KA, Ab Manan Fatmawati E. (2013).Perbedaan Pengaruh
A Hj. (2008) A Six- year review of the Pemberian Stimulasi Antara Musik
third molar cases treated in the dental Klasik dan Murotal Terhadap Denyut
department of Penang hospital in Jantung Janin dan Gerakan Janin Pada
Malaysia. Dental Research Journal. Ibu Hamil Trimester II Serta III.Tesis.
5(2): 53-60 https://digilib.uns.ac.id/...=/Perbedaan-
Arini, et al, (2017). Perubahan tanda vital pengaruh-pemberian-stimulasi-antara-
sebagai gejala rasa cemas sebelum musik-klasi...
melakukan tindakan pencabutan gigi Fitri A, Kasim A, Yuza A.(2016). Impaksi gigi
pada mahasiswa profesi klinik bedah molar tiga rahang bawah dan sefalgia. J
mulut RSGM. e-Jurnal Pustaka Ked Gi Unpad28(3);148-154.
Kesehatan.5 (2),323-329 Hamel, WJ. (2011). The effects of music
Bachri, S., Cholid, Z., Rochim, A.,(2017). intervention on anxiety in the patient
Perbedaan Tingkat kecemasan Pasien waiting for cardiac
Berdasarkan Usia, Jenis kelamin, catheterizatiob.Intensive and Critical
Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Care Nursing. 17(5), pp. 279-2858
Pencabutan Gigi di RSGM FKG Hassan AH. (2010). Pattern of Molar
Universitas Jember, e-Jurnal Pustaka Impaction in a Saudi Population.
Kesehatan, 5(1) : 139. Clinical, Cosmetic and Investigational
Dentistry 2(5); 109-113
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 8
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 9
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah
P-ISSN: 2338-4514 Jurnal Keperawatan Notokusumo (JKN)
Volume 9, Nomor 1, Juni 2021
Pengaruh Musik Klasik Mozart Terhadap Tekanan Darah Pasien Operasi Ondontectomy 10
Sahuri Teguh Kurniawan, Irfan Armanto, Saelan , Nurul Aktifah