Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

konsumen merupakan berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu
konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan pencarian, penelitian, dan
pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian. Konsumen akan kembali membeli jika pelayanannya
baik dan produk yang mereka cari juga tersedia. Pelayanan yang baik adalah perlu seperti:
keramah-tamahan, harga murah, tata ruang yang tidak terlalu sempit dan tidak terlalu
luas,dan sebagainya. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses
dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai
kualitas produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk
tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk
memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang
atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan
memberikan effort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama
melakukan perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan
mempertimbangkan.

Komunikasi pemasaran juga berperan dalam mempengaruhi konsumen untuk


melakukan pembelian suatu produk. Komunikasi pemasaran dapat memberitahukan atau
memperlihatkan kepada konsumen tentang pentingnya penggunaan produk, siapa saja yang
membutuhkan produk, cara penggunaan produk, serta kondisi-kondisi yang mengharuskan
pemakaian produk tersebut. Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan
menghubungkan merek mereka dengan seseorang, tempat, acara, pengalaman, perasaan,
dan hal lainnya. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan ekuitas merek dan mendorong
penjualan (Kotler & Keller, 2009).

1
Produk farmasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu obat
bebas atau over the counter (OTC) dan obat ethical. Obat bebas dapat dibeli secara bebas
oleh konsumen, sedangkan obat ethical hanya dapat dibeli melalui resep dokter. Hal
tersebut mengakibatkan dokter memiliki peran sebagai penentu utama bahkan penentu
tunggal dalam pemilihan dan penggunaan obat ethical untuk pasien. Permintaan obat
ethical adalah permintaan produk kesehatan yang ditentukan oleh dokter, tidak secara
langsung oleh pasien sebagai pembeli. Dengan demikian maka pemasaran obat ethical
sangat berbeda dengan produk-produk komersial biasa (Sampurno, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apalah yang dimaksud pengertian pemasaran?


2. Apa saja strategi pemasaran?
3. Apa definisi dari pengambilan keputusan?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menggambil
keputusan pembelian obat?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemasaran


2. Untuk mengetahui strategi pemasaran
3. Untuk mengetahui definisi dari pengambilan keputusan
4. Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
menggambil keputusan pembelian obat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Fungsi
pemasaran memungkinkan perusahaan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
konsumen, serta bagaimana menyampaikan produk-produknya untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen tersebut (Cannon dkk, 2008). Hal ini juga berlaku untuk
perusahaan farmasi. Dengan demikian perusahaan farmasi tidak bisa lepas dari pemasaran.
Aktivitas pemasaran merupakan tombak dari segala usaha, sebaliknya adapun
produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tidak akan pernah mendatangkan
bisnis tanpa adanya keinginan pemasaran. Kegiatan pemasaran lebih mendekati suatu seni
untuk mencari masyarakat yang keliru menilai sub- fungsi pemasaran. Pemasaran adalah
seni mengidentifikasikan dan memahami kebutuhan konsumen merasa puas sekaligus
memberikan laba bagi perusahaan. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan. Menurut Kotler (2000:73) “ Pemasaran adalah sebagai sebuah proses
social dan manajerial yang dengan nya individu-individu dan kelompok-kelompok
memproleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan
saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain”. Selanjutnya , Kotler
(1999:182) Mendefinisikan “Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial yang
dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memproleh apa yang mereka inginkan
melalui penciptaan,penawaran,dan pertukaran produk-produk yang bernilai dengan yang
lainnya”. Berdasarkan defenisi di atas telah diuraikan, maka dapat diketahui bahwa
pemasaran mengandung pengertian yaitu bagaimana memahami,merencanakan dan
mengelola pertukaran dari barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen sebagai
pembeli sehingga komsumen akan memproleh kepuasan.

3
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah suatu rencana yang menyeluruh serta terpadu
dan menyatu dibidang pemasaran barang dan jasa. Dengan perkataan lainnya strategi
pemasaran itu adalah serangkaian tujuan dan sasaran kebijakan, serta aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran barang dan jasa. Strategi Pemasaran adalah wujud
rencana yang terarah dibidang pemasaran, untuk memproleh suatu hasil yang optimal.
Strategi pemasaran menurut Kotler (2000:93) mengatakan bahwa. “Strategi
pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan untuk
mencapai sasaran-sasaran pemasaran, strategi pemasaran terdiri dari pengambilan
keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan”. Menurut Winardi (2001:93)
menyatakan bahwa. “Strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan merupakan
hasil dipadukannya berbagai elemen pemasaran”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
merupakan rangkaian suatu kegiatan yang terarah untuk mencapai sasaran dan dengan
pola berpikir yang inovatif dan kreatif, untuk menghadapi kecenderungan yang terjadi di
dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, yang akan berpengaruh terhadap
kepentingan maupun masa depan perusahaan sendiri.
Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai
kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas
masalah penentuan dua pertimbangan pokok, yaitu (Fandy, 2000:6) :
a. Bisnis ada yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat
dimasuki di masa mendatang.
b. Bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam
lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga promosi dan distribusi
(bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.

2.3 Pengambilan Keputusan


Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam suatu masalah yang harus dihadapi
dengan tegas.Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan pengambilan keputusan (Decision
Making) didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas

4
kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua alternatif atau lebih karena seandainya hanya
terdapat satu alternatif tidak akan ada satu keputusan yang akan diambil. Menurut J.Reason,
pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu
pilihan final. Siagian (dalam Syamsi, 1995) bahwa pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data,penentuan
yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Jadi, dari beberapa pendapat tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan adalah proses mengidentifikasikan alternatif yang ada yang paling sesuai dengan
nilai dan tujuan individu untuk mendapatkan solusi dari masalah tertentu

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Menggambil Keputusan


Pembelian Obat (OTC)
OTC ( Over The Counter ) adalah golongan obat bebas yang dalam penggunaannya
tidak membahayakan dan dapat menggunakannya tanpa pengawasan dokter. Obat – obat
dalam golongan ini dapat diperoleh bebas tanpa resep dokter dan dapat dibeli di Apotek dan
toko obat berijin.

Dari hasil wawancara dan pembagian kuesioner adapun faktor-faktor yang


mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian obat (OTC) adalah :

1. Tersedianya obat
Dalam setiap keputusan pembelian seorang konsumen sangat dipengaruhi oleh
kelengkapan produk, terkadang banyaknya macam produk yang ditawarkan kepada
konsumen akan merubah persepsi terhadap produk-produk tersebut, yang semula
menganggap bahwa produk tersebut tidak begitu penting dan tidak dibutuhkan,
maka dengan adanya berbagai macam produk yang lengkap akan mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian.

5
2. Harga terjangkau
Melihat kondisi perekonomian sekarang yang sedang tidak sedikit masyarakat yang
ingin membeli kebutuhan dengan harga yang terjangkau demi memenuhi kebutuan
yang lebih penting lainnya
3. Iklan
Dengan banyaknya iklan di TV, Koran maupun Radio menyebabkan masyarakat
tertarik dengan suatu produk atau bahkan sampai sangat percaya dengan iklan
tersebut terutama bagi orang tua.
4. Rekomendasi apotek
Tidak sedikit pasien yang datang ke apotik dengan keluhan tanpa mengetahui obat
yang harus digunakan sehingga mereka bertanya dengan TTK maupun Apoteker
tentang obat yang sesui dengan keluhan mereka.
5. Sudah pernah digunakan sebelumnya
Hal ini juga menjadi faktor penting karena dari pengalaman pasien yang sudah
menggunakan obat tersebut membuat mereka mengetahui fungsi obat tersebut
sehingga membuatnya percaya dan kembali membeli produk tersebut jika sakit lagi.
6. Brand terkenal
Seperti yang kita ketahui bahwa banyak brand obat ynag terkenal di kalangan
masyarakat dari dulu hingga sekarang sehingga menyebabkan orang disekitar
mereka ikut percaya dengan khasiat obat tersebut.
7. Psikologis ( Motivasi)
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.
Kebutuhan juga mempengaruhi seseorang untuk mengambil keputusan. Dari hasil
wawancara yang dilakukan sebagian orang banyak mengambil keputusan membeli
obat adalah karena kebutuhan seperti: dia sedang sakit atau keluarganya yang
sedang sakit.

6
8. Persepsi atau rekomendasi dari seseorang
Dari hasil wawancara banyak orang yang membeli obat dari presepsi atau
pengetahuannya sendiri dan juga rekomendasi dari keluarga atau sahabatnya.
Seseorang cenderung membeli obat dari rekomendasi orang yang sudah pernah
mengonsumsi obat tersebut. Konsumen akan cenderung lebih percaya kepada orang
yang sudah pernah mengonsumsi obat tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengambilan keputusan adalah proses mengidentifikasikan alternatif yang ada yang


paling sesuai dengan nilai dan tujuan individu untuk mendapatkan solusi dari masalah
tertentu. Alasan pembelian obat selalu didasari dari dorongan dalam diri konsumen,
keluarga,atau dorongan dari orang lain. Factor – factor yang mempengaruhi konsumen
dalam pembelian obat adalah tersedianya obat, harga obat yang terjangkau, rekomendasi
apotek, persepsi atau rekomendasi dari seseorang, iklan dan sudah pernah digunakan
sebelumnya.

3.2 Saran

Dari faktor – faktor konsumen dalam mengambil keputusan dalam pembelian obat.
Pradusen atau sarana tempat pembelian obat / apotik lebih memperhatikan minat konsemen.
Dengan pelayanan yang baik, produk yang mereka cari tersedia dan harga yang terjangkau
konsumen akan lebih tertarik membeli obat di tempat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai