Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA RIMPANG (RHIZOMA)

I. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia rimpang (Rhizoma)


secara makroskopik, mikroskopik, dan kimiawi.

Tanaman jahe Tanaman lengkuas Tanaman temulawak

II. Dasar Teori

Rhizoma merupakan bagian batang yang tumbuh arah vertikal, miring, horizontal dengan
permukaan tanah, dimana masih ada bagian yang masih terbenam di dalam tanah. Pada
permukaan ada berkas daun atau akar-akar kecil. Dalam mengidentifikasi rhizoma,hal- hal yang
harus diperhatikan :

1. Bagian luar : bentuk aslinya, warna bagian luar dapat berwarna hijau kotor, kuning
sampai kuning merah.
2. Tanda- tanda permukaan : ada garis melingkar, warna bagian dalam kuning (temulawak,
kunyit) tau coklat muda (jahe)
3. Bau dan rasa
4. Struktur rhizoma : seperti batang monokotil, memiliki epidermis, endodermis, cortex, dll.
Pada zingiberaceae, di dalam cortex dan parenkim berisi amilum atau mengandung
kantong secret.

Dalam botani, rimpang (rhizoma) adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya


menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-
ruasnya. Suku temu-temuan (Zingiberaceae) dan paku-pakuan (Pteridophyta) merupakan contoh
yang biasa dipakai untuk kelompok tumbuhan yang memiliki organ ini. Rhizoma biasanya
memiliki fungsi tambahan selain fungsi pokok seperti batang. Yang paling umum adalah menjadi
tempat penyimpanan produk metabolisme tertentu. Rimpang menyimpan banyak minyak
atsiri dan alkaloid yang berkhasiat pengobatan. Rhizoma yang membesar dan menjadi
penyimpanan cadangan makanan (biasanya dalam bentuk pati) dinamakan tuber (umbi
batang). Geragih (stolon) juga merupakan modifikasi batang sebagaimana rhizoma. Berbeda
dengan rhizoma, stolon menjalar di sekitar permukaan tanah.

 Klasifikasi Tumbuhan yang Diamati


a) Rimpang Jahe (Zingiberis Rhizoma)
Kerajaan : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Pteridophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Scitaminee
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinaleroscoe
b) Rimpang Temulawak (Curcuma Rhizoma)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Upadivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza
c) Rimpang Lengkuas (Galangae Rhizoma)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Upafamili : Alpinioideae
Bangsa : Alpinieae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia Galanga
 Kandungan kimia dan khasiat tumbuhan yang diamati
a. Rimpang Jahe (Zingiberis Rhizoma)
Kandungan kimia:
 Minyak atsiri zingiberena (zingirona) 0,25-3,3%
 kandungan monoterpen utama adalah sitral a dan sitral b, serta
seskuiterpen (30-70%), utamanya adalah β-seskuiterpen, β-bisabolen, ar-
kurkumen, α-zingiberen
 Rasa pedas, terutama berasal dari gingerol, shogaol, dan turunan keton
fenolat
 mengandung antioksidan
 Kandungan kimia aktif pada jahe adalah gingerol dan hexahydrocurcumin,
keduanya berguna untuk mencegah oksidasi dari minyak dan lemak

Khasiat:

 Merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu


 Menurunkan tekanan darah (hipertensi)
 Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan
darah
 Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu
protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak
 Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa
kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa
mual
 Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek
merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
b. Rimpang Temulawak (Curcuma Rhizoma)
Kandungan kimia :
 kurkumin dan bisdesmetoksikurkumin
 Minyak atsiri : fellandrean dan turmerol, kamfer, glukosida, foluymetik
karbinol.

Khasiat :

 Mengatasi gangguan pencernaan


 Meringankan osteoarthritis
 Mengatasi Kanker.
 Kurkuminoid bermanfaat menetralkan racun, menghilangkan nyeri sendi,
meningkatkan sekresi empedu, menurunkan kadar kolesterol dan
trigliserida darah, antibakteri, mencegah pelemakan dalam sel-sel hati, dan
antioksidan.
 minyak atsiri menyimpan khasiat untuk meningkatkan produksi getah
empedu dan menekan pembengkakan jaringan.
c. Rimpang Lengkuas (Galangae Rhizoma)
Kandungan kimia:
 minyak atsiri
 Mengandung resin yang disebut galangol
 Kristal berwarna kuning yang disebut kaemferida dan galangin, kadinen,
heksabidrokadalen hidrat, kuersetin
 Amilum
 Mengandung zat-zat yang dapat menghambat enzim xanthin oksidase
yaitu trans-p-kumari diasetat, transkoniferil diasetat, asetoksi chavikol
asetat, asetoksi eugenol setat, dan 4-hidroksi benzaidehida
Khasiat:

 Mengatasi rematik, Mengatasi bronchitis, Meningkatkan nafsu makan,


Mengatasi gangguan lambung, Menetralkan keracunan makanan,
Menghilangkan rasa sakit,
 digunakan untuk mengobati diare, disentri, demam, kejang karena demam,
sakit tenggorokan, sariawan, batuk berdahak, radang paru-paru,
pembesaran limpa
 Menghilangkan bau mulut.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat
1. Mikroskop
2. Object glass
3. Cover glass
4. Pipet tetes
5. Tabung reaksi
6. Beker glass
7. Loup
8. Pensil dan penghapus

Bahan

1. Rimpang jahe (Zingiberis Rhizome)


2. Rimpang temu lawak (Curcuma Rhizoma)
3. Rimpang lengkuas (Galangae Rhizoma)
4. asam sulfat P
5. asam sulfat 10N
6. HCl pekat P
7. HCl encer P
8. NaOH P 5% b/v
9. Ammonia P 25%
10. FeCl3 P 5% b/v

IV. Prosedur
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang.
Masing-masing kelompok melakukan :
A. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Makroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit rimpang Jahe (Zingiberis Rhizoma).
3. Amati warna, bau dan bentuk permukaan.
4. Catat hasil pengamatan.
5. Ulangi percobaan diatas (percobaan 1,2,3,4) untuk rimpang temulawak
(Curcuma Rhizoma), rimpang lengkuas (Galanga Rhizoma).
B. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Mikroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit sedikit rimpang Jahe (Zingiberis Rhizoma) ,amati warna dan
letakan pada objek glass
3. Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian segera tutup dengan cover
glass.
4. Amati fragmen pengenal dari rimpang jahe (Zingiberis Rhizoma), di
bawah mikroskop.
5. Catat hasil pengamatan.
6. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4,5) untuk rimpang temulawak
(Curcuma Rhizoma), rimpang lengkuas (Galanga Rhizoma).
C. Identifikasikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Kimiawi

Simplisia Perlakuan Reaksi Positif


Rimpang Jahe 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk warna
rimpang + 5 coklat hitam
(Zingiberis Rhizoma)
tetes asam
sulfat P

2.  2 mg serbuk 
rimpang + 5 2. Terbentuk warna
tetes asam
kuning
sulfat 10N

3.  2 mg serbuk
rimpang + 5 3. Terbentuk warna
tetes HCl pekat coklat tua
P

4.  2 mg serbuk
rimpang + 5 4. Terbentuk warna
tetes HCl encer kuning
P

5.  2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes NaOH P 5. Terbentuk warna
5% b/v coklat tua

6. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes KOH 5%
b/v 6. Terbentuk warna
coklat tua
7. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes ammonia
P 25% 7. Terbentuk warna
coklat
8. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes larutan KI
P 6% b/v 8. Terbentuk warna
kuning

Rimpang temulawak 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk warna


rimpang + 5 ungu kecolatan
(Curcuma Rhizoma)
tetes asam sulfat
P

2. 2 mg serbuk 2. Terbentuk warna


rimpang + 5 ungu kecoklatan
tetes HCl pekat
P
3. 2 mg serbuk
rimpang + 5 3. Terbentuk warna
tetes NaOH P merah
5% b/v kecoklatan

4.  2 mg serbuk
rimpang + 5 4. Terbentuk warna
tetes KOH P 5% merah
b/v kecoklatan

5. 2 mg serbuk
rimpang + 5 5. Terbentuk warna
tetes ammonia P merah
25% kecoklatan

6. 2mg serbuk
rimpang + 5 6. Terbentuk warna
tetes larutan KI hijau
P 6% b/v

7. 2 mg serbuk
rimpang + 5 7. Terbentuk warna
tetes larutan coklat
FeCl3 P 5% b/v
Rimpang lengkuas 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk warna
rimpang + 5 coklat ungu
(Galanga Rhizoma)
tetes asam sulfat
P

2.  2 mg serbuk 2. Terbentuk warna


rimpang + 5 coklat
tetes HCl pekat
P

3. 2 mg serbuk
rimpang + 5 3. Terbentuk warna
tetes NaOH P coklat merah
5% b/v

4. 2 mg serbuk
rimpang + 5 4. Terbentuk warna
tetes KOH P 5% coklat merah
b/v

5.   2 mg serbuk
rimpang + 5 5. Terbentuk warna
tetes ammonia P coklat merah
25%

6. 2 mg serbuk
rimpang + 5 6. Terbentuk warna
tetes larutan hijau
FeCl3 P 5% b/v

V. Hasil Pengamatan
A. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Makroskopik :

Simplisia Hasil Pengamatan


Rimpang Jahe Warna: Coklat Muda
(Zingiberis Rhizoma)
Nama Tanaman Asal: Bau: Bau Aromatik
Zingiber officinale Rose
Bentuk Permukaan: Berkerut
rimpang temulawak (Curcuma Warna: Kuning Pucat
Rhizoma),
Nama Tanaman Asal: Bau: Bau Menyengat
Curcuma xantharrhiza
Bentuk Permukaan: Berserat

Rimpang lengkuas (Galanga Warna: Coklat Muda


Rhizoma)
Nama Tanaman Asal: Alpinia Bau: Bau Khas
galangal
Bentuk Permukaan: Berserat
B. Identifikasi Simplisia Akar secara Mikroskopik :

Simplisia Hasil Pengamatan


Rimpang Jahe Warna serbuk : Coklat Muda
(Zingiberis Rhizoma)
Fragmen pengenal :
a. Serat skerenkim berkelok
seperti pedang

b. Amylum

Rimpang temulawak Warna : kuning


(Curcuma Rhizoma),
Fragmen pengenal :
a. Amilum
b. Trakea

c. Jaringan gabus

d. Sel parenkim, kelenjar secret

e. Rambut
Rimpang lengkuas (Galanga Warna Serbuk: Coklat Muda
Rhizoma)
Fragmen pengenal:
a. Amilum besar seperti biji ketimun \

b. Gumpalan sekresi coklat

D. Identifikasikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Kimiawi

Simplisia Perlakuan Reaksi Positif


Rimpang Jahe 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk warna
rimpang + 5 coklat hitam
(Zingiberis Rhizoma)
tetes asam sulfat
P

2.  2 mg serbuk 
rimpang + 5
tetes asam sulfat
10N 2. Terbentuk warna
kuning

3.  2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes HCl pekat
P 3. Terbentuk warna
coklat tua

4.  2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes HCl encer
P
4. Terbentuk warna
kuning

5.  2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes NaOH P
5% b/v

6. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes KOH 5%
b/v
5. Terbentuk warna
coklat tua

7. 2mg serbuk
rimpang + 5 6. Terbentuk warna
tetes ammonia P coklat tua
25%

8. 2mg serbuk
7. Terbentuk warna
rimpang + 5
coklat
tetes larutan KI
P 6% b/v

8. Terbentuk warna
kuning

Rimpang temulawak 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk


rimpang + 5 warna merah
(Curcuma Rhizoma),
tetes asam kecoklatan
sulfat P

2. Terbentuk
warna merah
2. 2 mg serbuk
kecoklatan
rimpang + 5
tetes HCl
pekat P

3. 2 mg serbuk 3. Terbentuk
rimpang + 5 warna merah
tetes NaOH kecoklatan
P 5% b/v
4.  2 mg
serbuk
rimpang + 5
tetes KOH P
5% b/v

4. Terbentuk
warna merah
kecoklatan

5. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes
ammonia P
25%

5. Terbentuk
warna merah
kecoklatan
6. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes larutan
KI P 6% b/v

6. Terbentuk
warna kuning

7. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes larutan
FeCl3 P 5%
b/v

7. Terbentuk
warna coklat
Rimpang lengkuas 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk warna
rimpang + 5 coklat ungu
(Galanga Rhizoma)
tetes asam sulfat
P

2.  2 mg serbuk 2. Terbentuk warna


rimpang + 5 coklat
tetes HCl pekat
P

3. 2 mg serbuk
rimpang + 5 3. Terbentuk warna
tetes NaOH P coklat merah
5% b/v

4. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes KOH P 5% 4. Terbentuk warna
b/v coklat merah
5.   2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes ammonia P
25%
5. Terbentuk warna
coklat merah

6. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes larutan
FeCl3 P 5% b/v

6. Terbentuk warna
hijau

VI. Pembahasan
Farmakognosi merupakan cara pengenalan ciri-ciri atau karakteristik obat yang
berasal dari bahan alam. Perkembangan farmakognosi saat ini sudah melibatkan hasil
penyarian atau ekstrak yang tentu tidak akan bisa dilakukan indentifikasi zat aktif jika
hanya mengandalkan mata. Dengan demikian, cara identifikasi juga semakin berkembang
dengan menggunakan alat-alat cara kimia dan fisika.
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia dibagi menjadi 2 jenis, yaitu simplisia nabati dan simplisia
hewani. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian dari
tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa
zat kimia murni. Sedangkan simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh,
bagian hewan, atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat
kimia murni. Selain itu juga terdapat simplisia pelican (mineral), yaitu simplisia yang
berupa bahan-bahan pelikan/mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

Identifikasi rimpang secara makroskopik bertujuan untuk mencari kekhususan


morfologi, ukuran dan warna simplisia yang diuji. Identifikasi akar secara mikroskopik
bertujuan agar kita lebih mengetahui bentuk-bentuk yang khas dari masing-masing
rimpang pada sampel yang diuji.

Zingiberis Rhizoma adalah rimpang yang di peroleh dari tanaman rimpang jahe,
yang berupa serbuk berwarna coklat muda, berbau aromatik dan bentuk permukaan
berkerut. Secara mikroskopik dengan fragmen pengenal serat sklerenkim berkelok seperti
pedang dan amylum. Identifikasi secara kimia terlihat bahwa terjadi perubahan warna
pada sempel. Pada saat simplisia di tambahkan reagen ada beberapa warna yang tidak
sesuai dengan literatur.

Curcuma Rhizoma adalah rimpang yang di peroleh dari tanaman rimpang


temulawak, yang berupa serbuk berwarna Coklat Kekuningan, bau menyengant, bentuk
permukaan berserat. Secara mikroskopik dengan fragmen pengenal yaitu amylum, trakea,
jaringan gabus, kelenjar sekret dan sel parenkim. Identifikasi secara kimia pada saat
ditambahkan reagen terlihat bahwa terjadi perubahan warna pada ssempel. Pada saat
simplisia ditambahkan reagen ada beberapa warna yang tidak sesuai dengan literature.

Galanga Rhizoma adalah rimpang yang di peroleh dari tanaman rimpang


lengkuas, yang berupa serbuk berwarna coklat muda, berbau khas dan bentuk permukaan
berserat. Secara mikroskopik dengan fragmen pengenal yaitu amylum besar seperti biji
ketimun dan gumpalan sekresi cokat. Identifikasi secara kimia terlihat bahwa terjadi
perubahan warna pada sempel. Pada saat simplisia di tambahkan reagen ada beberapa
warna yang tidak sesuai dengan literatur.
Terjadi ketidaksesuaian pada uji identifikasi kimia dapat disebabkan karena
kelebihan dalam meneteskan reagen pada serbuk simplisia. Dan juga karena reagen atau
serbuk simplisia kemungkinan sudah terkontaminasi oleh udara dan lingkungan.

VII. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, telah diamati secara makroskopik bahwa
dari ketiga simplisia rhizome memliki morfologi yang hampir mirip. Dilihat dari bentuk
permukaan rimpangannya. Dari hasil pengamatan secara mikroskopik didapat fragmen
pengenal yang sama yaitu terdapat butir amylum dari ketiga simpiasia. Dari identifikasi
simplisia secara kimia terdapat beberapa warna yang tidak sesuai

VIII. Daftar Pustaka


1. Buku Penuntun Praktikum Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas
Mahasaraswati
2. Anonim. 2015, klasifikasi dan ciri-ciri morfologi tanaman jahe
https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-jahe/
Diakses Pada Tanggal 1 desember 2019
3. Puspita Putri. 2017. Temulawak Tanaman Asli Indonesia yang Kaya Manfaat
https://bobo.grid.id/read/08679932/temulawak-tanaman-asli-indonesia-yang-kaya-
manfaat?page=all
Diakses Pada Tanggal 1 Desember 2019
4. Anonim. 2016. Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Lengkuas
https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-lengkuas/
Diakses Pada Tanggal 1 Desember 2019
5. Anonym. 2014. Kandungan Kimia Temulawak
https://ulyadays.com/kandungan-kimia-temulawak-curcuma-xanthorrhiza-roxb/
Diakses Pada Tanggal 1 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai