Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia sebagai Negara berkembang selalu berupaya melakukan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, karena pemerintah memiliki kewajiban terhadap
kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui peningkatan kesehatan. Contoh upaya
peningkatan derajat kesehatan adalah pemberian sosialisasi tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.Kesehatan
Lingkungan menurut Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2014 adalah upaya
pencegahan penyakit atau gangguan kesehatan dari faktor risikolingkungan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dari aspek fisik,kimia, biologi maupun
sosial yang diselenggarakan melalui upaya penyehatan, pengamanan dan pengendalian
faktor risiko lingkungan (Lembaran Negara, 2014)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yangdipraktikan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikanseseorang, keluarga,
kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri(mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatanmasyarakat (Depkes RI,
2011)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan
seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat.
Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat yang saat ini disebut Pusat Promosi Kesehatan. Program PHBS
dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti tatanan rumah tangga, tatanan pasar dan
sebagainya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional
promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong kemandirian
masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari, 2015).
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga
yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarga.Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota

1
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Proverawati dan
Rahmawati, 2012). Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena
pada usia tersebut seorang anak rentang terhadap masalah kesehatan. Selain rentang
terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat
peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berperilaku hidup bersih sehat.
Pada umunya, anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa
yang diterima dan diketahuinya dari orang lain (Nadia, 2012).
1.2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kagiatan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih) diharapkan
masyarakat mampu memelihara kesehatan dirinya sendiri dari kondisi lingkungan
disekitarnya.
1.3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan PHBS masyarakat dapat :
a. Mengetahui dan menjelaskan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih).
b. Memahami dan menjelaskan penyebab dan dampak jika tidak malakukan PHBS
(Perilaku Hidup Sehat dan Bersih).
c. Mendemonstrasikan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih).
d. Mempraktekan dan mengajarkan kepada teman-temannya tentang pentingnya
PHBS (Perilaku Hidup Sehat dab Bersih).
1.4. Manfaat Program
1. Melatih mahasiswa dalam menyusun proposal sebuah karya ilmiah hingga
tercetusnya ide-ide cemerlang dan bermanfaat bagi masyarakat.
2. Menambah wawasan masyarakat desa dari anak – anak sampai orang tua akan
pentingnya hidup bersih dan sehat.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan
kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku, melalui pendekatan Advokasi, Bina Suasana (Social Support)
dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat (Depkes RI 2011).
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga,
karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal pembangunan di masa
depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa
anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit menular dan
penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah penyakit tersebut, anggota
rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan PHBS.
2.2 Tujuan Perilaku Hidup Bersih Sehat
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar
hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan
serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

3
2.3 Tatanan Perilaku Hidup Bersih Sehat
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
a. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
b. Memberi bayi ASI eksklusif
c. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
d. Menggunakan air bersih
e. Menggunakan jamban sehat
f. Memberantas jentik di rumah
g. Makan sayur dan buah setiap hari
h. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
i. Tidak merokok di dalam rumah
2. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :
a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
d. Olahraga yang teratur dan terukur
e. Memberantas jentik nyamuk
f. Tidak merokok
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
h. Membuang sampah pada tempatnya.
3. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :
a. Kawasan tanpa asap rokok
b. Bebas jentik nyamuk
c. Jamban sehat
d. Kesehatan dan keselamatan kerja
e. Olahraga teratur.
4. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :
a. Menggunakan jamban sehat
b. Memberantas jentik nyamuk

4
c. Menggunakan air bersih.
5. Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :
a. Menggunakan air bersih
b. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Tidak merokok.
e. Tidak meludah sembarangan
f. Memberantas jentik nyamuk.
2.4 Kesehatan Masyarakat
Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow dalam Notoatmodjo:
2003, bahwa Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni :
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui
“Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat “ untuk :
a. Perbaikaan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakitpenyakit menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis
dini dan pengobatan
e. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi
kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya

5
BAB III

ISI

3.1 Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “Program Penyuluhan dan praktik


PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) ini dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, tahap
sosialisai, berupa penyuluhan pentingnya PHBS guna meningkatkan kesadaran masyarakat.
Kedua, tahap pemeriksaan kesehatan, dan ketiga tahap contoh praktik PHBS. Berikut
agenda penyuluhan dan praktik PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) yang direncanakan:

No Program Kegiatan Tempat


Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
1. Bale Banjar
Sehat
Pemeriksaan gratis untuk Bale Banjar
2.
Masyarakat desa
Dialog Interaktif Perilaku Hidup
3. Bale Banjar
Bersih Sehat Ibu dan Anak
Pembelajaran Praktik Perilaku
4. Rumah Warga
Hidup Bersih Sehat Ibu
Pembelajaran Praktik Perilaku
5. Hidup Bersih Sehat untuk anak- Di sekolah SD
anak

3.2 Sasaran

Program KKN yang diarahkan pada bidang kesehatan masyarakat ini akan
dilaksanankan di beberapa sekolah, rumah rumah warga dan warga dikumpulkan di
bale banjar di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Sasaran dari
program ini adalah masyarakat dari yang masih anak – anak sampai orang tua di
Desa Katung. Dimana pada usia tersebut sangatlah mudah terserang penyakit.
Karena pada usia tersebut anak cenderung suka bermain, entah itu di tempat kotor
maupun bersih. Dan disinilah pembelajaran tentang penerapan kebersihan sejak dini
dalam hal mencuci tangan sangat diperlukan. Di Desa Katung terdapat beberapa
sekolah yang kami akan kunjungi dan beberapa rumah warga di sana.

6
3.3 Materi

Pokok-pokok materi penyuluhan yang akan kami ajarkan meliputi:


1. Manfaat hidup bersih dan sehat
2. Bahaya tidak bisa hidup bersih dan sehat
3. Tujuan dari hidup bersih dan sehat
4. Tatanan prilaku hidup sbersih dan sehat

3.4 Media Yang Digunakan Dalam Penyuluhan

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu :


a. Memberikan siswa/siswi brosur yang dimana brosur tersebut berisi tentang
bagaimana cara mencuci tangan yang benar
b. Mengajak para siswa/siswi menyaksikan video tentang cara mencuci tangan
yang
benar
c. Memberikan siswa/siswi kuis atau pertanyaan seputar cara mencuci tangan
yang benar dan memberikan hadiah kepada siswa/siswi yang berhasil
menjawab pertanyaan dengan benar
3.5 Tempat Penyuluhan
Program promosi kesehatan ini akan dilaksanakan pada Bale Banjar Desa Katung,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
3.6 Waktu Program
Program ini akan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak Mei 2020 s/d
Mei 2014 dengan agenda yang akan telah direncanakan sebelumnya.

BAB IV

7
BIAYA DAN KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


a. Persiapan :
1. Cetak Brosur : 250 lbr @Rp 1.500 Rp 375.000
b. Pembelian alat-alat :
1. Sabun Cair : 70 btl/100ml @Rp 10.000 Rp 700.000
2. Hadiah
Buku Tulis : 96 pcs/8 pak @Rp 30.000 Rp 240.000
Pensil : 96 pcs/8 pak @Rp 15.000 Rp 120.000
Pembungkus : 48 lembar @Rp 1.000 Rp 48.000
c. Penyewaan alat :
LCD proyektor + kabel /1 kali sewa @Rp 150.000 Rp 1.050.000 +

Total anggaran biaya Rp 2.533.000

4.2 Susunan Kegiatan

No Program Kegiatan Tempat


Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
1. Bale Banjar
Sehat
Pemeriksaan gratis untuk Bale Banjar
2.
Masyarakat desa
Dialog Interaktif Perilaku Hidup
3. Bale Banjar
Bersih Sehat Ibu dan Anak
Pembelajaran Praktik Perilaku
4. Rumah Warga
Hidup Bersih Sehat Ibu
Pembelajaran Praktik Perilaku
5. Hidup Bersih Sehat untuk anak- Di sekolah SD
anak

BAB V
PENUTUP

8
5.1 Kesimpulan
Penyuluhan dan praktik PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) guna mewujudkan
masyarakat desa peduli sehat sudah terlaksana dan dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat. Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan ini. Program semacam ini
sangat penting dilakukan terutama pada masyarakat pedesaan untuk menyadarkan
pentingnya mengupayakan Perilaku Hidup bersih sehat. Harapannya, penyuluhan dan
contoh praktik yang disosialisasikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari
masyarakat secara kontinyu.
5.2 Saran
Dalam melakukan penyuluhan ke sehatan di desa desa terpencil masih
sangat di butuhkan,maka di harapkan untuk para pembaca untuk dapat
melakukan penyuluhan terutama pada desa – desa yang terpencil

Anda mungkin juga menyukai